PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setelah mempelajari Makharijul huruf, belumlah cukup jika tidak dilanjutkan dengan
mempelajari sifat-sifat huruf. Karena sangat mungkin, seseorang dapat mengucapkan huruf ب
لتهت بdengan tepat sebagaimana makhrajnya, namun bacaan tersebut belum
َب توتت ب
(ba’) pada lafad ب
bisa dikatakan benar dan sempurna, sehingga harus di ucapkan sesuai dengan salah satu sifatnya,
yaitu qalqalah.
Oleh karena itu, tujuan utama mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar setiap huruf yang kita
ucapkan, sesuai dengan hurufnya baik tempat maupun sifatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Ada berapa sifat-sifat huruf?
2. Bagaimana cara mengucapkan atau melafalkan sifat-sifat huruf?
C. Tujuan
1. Supaya mengetahui apa itu sifat-sifat huruf
2. Supaya mengetahui dan mengamalkan bacaan sifat-sifat huruf
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIFATUL HURUF
Pengertian sifatul huruf menurut Bahasa yaitu apa-apa yang ada pada sesuatu yang
dapat memberikan makna, seperti hitam, putih dan apa-apa yang menyerupainya.
Sedangkan, pengertian menurut istilah yaitu Sifat yang baru datang pada sa'at huruf
itu keluar dari makhrojnya, yaitu jelas, lunak dan lain sebagainya. Adapun tujuan
mempelajari sifat-sifat huruf agar huruf yang keluar dari mulut kita semakin sesuai
dengan keaslian huruf-huruf Al-Qur'an itu sendiri tanpa mengubahnya.
Melalui sifatnya, maka seseorang akan mampu membedakan suatu huruf, dengan
keadaan pengucapan seperti tertahan, berdesing, melantun dan sebagainya. Kelebihan
memahami sifat huruf ini adalah sebagai pelengkap kepada makhroj. Dengan mengetahui
sifatnya, kita dapat membedakan lafadz pengucapan bagi huruf yang makhrojnya sama.
Tambahan pula, kita juga dapat mengenal huruf yang kuat dan lemah atau huruf yang
dilafadzkan secara tebal dan tipis karena sifat yang wujud pada hurufnya.
Sifat huruf juga membantu ketepatan sebutan suatu huruf supaya dapat dilafadzkan
dengan betul, terutamanya bagi huruf yang hampir sama pengucapannya seperti huruf
tha ( )ثdengan sin ()س, ha' ( )حdengan ha ()ﻫ.
Pendapat Ulama Tentang Jumlah Bilangan Sifat Huruf.
Pendapat yang sering digunakan ialah pendapat Ibnu Jazari, yaitu terdapat 17 sifat huruf.
Keterangan:
A. Sifat yang mempunyai lawan:
Ash-Shifatul Mutadhadah) ضاَددةة صدفاَ ة
ت االْةمتد د )لْ ص
Sifat ini disebut juga Sifat Lazimah َ دل ززدمةyaitu: Ciri kekal yang pasti ada pada setiap
pengucapan huruf dalam semua keadaan, baik itu pada keadaan berbaris maupun mati. Terdapat
10 sifat tergolong dalam kategori ini:
Uraian;
~ االْدهام ةAl-Hamsu, lawan-nya ~ االْدجاهةرAl-Jahru
س
1. Al-Hamsu()الْهمس
Menurut bahasa adalah: Suara yang disembunyikan/ disamarkan.
Menurut istilah adalah: Keluarnya/berhembusnya nafas ketika mengucapkan huruf.
سدك د
Dikelompokkan dalam lafadz: ت ص د فددحثدهة د: [fahatsahu syakhshun sakata[:
شاخ ص
ت،ك،س،ص،خ،ش،ه،ث،ح،]] ف
BERHAROKAT SUKUN
ڤ- فتإ فتذاَ ننففتخ ڤ- فممن أتمفتواَفﻫفهمم
صمل ت
ص- صاَبل فممن ت ص- صتلحاَح إف م
ح- اَتملتحممند فلف ح- َنممحنمموددا
ش- َنشنعمودبا ش- تليتمشنعنرموتن
2. Al-Jahru/Al-Jahr()الْجهةر
Menurut bahasa adalah: Jelas, terang dan nyata.
Menurut istilah adalah: Tertahannya nafas ketika mengucapkan huruf.
Al-Hamsu lawan-nya Al-Jahru maksudnya: "Bila sifat Al-Hams mengeluarkan nafas bersama
pengucapan huruf sebaliknya Al-Jahr menahan nafas, ketika pengucapan huruf-hurufnya."
شددةة
~ الْ صAsy-Syiddah, lawan-nya ~ الْدرخَّاَ ددوةةAr-Rakhawah
3. Asy-Syiddah()الْشددة
Menurut bahasa adalah: Kuat.
Menurut istilah adalah: Tertahannya suara sejenak di tempat makhroj, kemudian melepaskannya
secara tiba-tiba bersama udara.
BERHAROKAT BERSUKUN
4. Ar-Rakhawah()الْرخَّاَدوةر
Menurut bahasa adalah: Lunak atau lemah lembut.
Menurut istilah adalah: Mengeluarkan suara ketika melafadzkan huruf tanpa ada hambatan.
Hurufnya ada 15, yaitu selain huruf Syiddah dan At-Tawas-suth/Mutawassith , yaitu; ث ح خ ذ ز
سشصضظفوهيغ
BERHAROKAT BERSUKUN
ش
ب- أتتشدد قنبَوة ش- يتمشهتند
س- توتستقاَﻫنمم س- نممسلفنمموتن
و- يتفحلدموتن و- فتوتكمي ت
Asy-Syiddah, lawan-nya Ar-Rakhawah maksudnya: "Bila Asy- Syiddah menahan suara sebelum
pengucapan huruf, sebaliknya Ar-Rakhawah dengan mengeluarkan suara ketika melafadzkan
huruf tanpa ada hambatan."
ستزاعلدةء
~ ازل اAl-Isti'la' lawan-nya سزتفاَ دةل
~ ازل اAl-Istifal
5. Al-Isti'la'
Menurut bahasa adalah: Terangkat.
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf dengan terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-
langit.
Hurufnya ada 7.
Dikelompokkan dalam lafadz : ِضاغطط زقظ ةخَّ د: khush-sha ḍhaghṭin qiz,
ص د
yaitu : ظ،ق،ط،غ،ض،ص،خ
6. Al-Istifal()السزتفاَةل
Menurut bahasa adalah: Menurun.
Menurut istilah adalah : Pengucapan huruf disertai dengan menurunkan sebahagian besar lidah
ke dasar permukaan mulut.
Al-Isti'la' lawan-nya Al-Istifal, maksudnya : "Bila Al-Isti'la' terangkatnya sebagian besar lidah
ke langit-langit sebaliknya Al-Istifal menurunkan sebahagian besar lidah ke dasar permukaan
mulut."
~ ازلاطبْاَ د ةAl-Itbaq lawan-nya ~ ازلانزفتاَ دةحAl-Infitah
ق
7. Al-Itbaq()الطبْاَق
Menurut bahasa adalah: Menutup.
Menurut istilah : Pengucapan hurufnya, dengan lingkaran sekeliling lidah menutup ke arah
langit-langit.
Hurufnya ada 4.
Dikelompokkan dalam lafadz ِ صضطظyaitu ظ،ط،ض،ص
8. Al-Infitah()النزفتاَح
Menurut bahasa adalah: Terpisah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya, dengan merenggangkan lidah dari langit-langit.
Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain ظ, ط, ض, ص
Al-Itbaq lawan-nya Al-Infitah maksudnya: "Bila Al-Itbaq, lingkaran sekeliling lidah menutup ke
arah langit-langit sebaliknya Al-Infitah meregangkan lidah dari langit-langit
~ ازلاذلد ةAl-Izhlaq lawan-nya ت
ق صماَ د ة
~ ازل اAl-Ishmat
9. Al-Izhlaq()الذلق
Menurut bahasa adalah: Bagian lancip lidah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan huruf dengan ringan dan cepat, karena makhrojnya di ujung
lidah dan sebagian lagi keluar dari dua bibir.
Hurufnya ada 6.
فزدر زمان لْة ط: firra min lubbin yaitu ; ب،ل،ن،م،ر،ف
Dikelompokkan dalam lafadz ب
10. Al-Ishmat()الصماَت
Menurut bahasa adalah: Tercegah.
Menurut istilah adalah: Pengucapan hurufnya agak berat dan tidak dapat dilafadzkan dengan
cepat, karena makhrojnya jauh dari ujung lidah.
Al-Izhlaq lawan-nya Al-Ishmat makskudnya: "Bila Al-Izhlaq pengucapan huruf dengan ringan
dan cepat, sebaiknya Al-Ishmat pengucapan hurufnya agak berat dan tidak dapat dilafadzkan
dengan cepat karena makhrojnya jauh dari ujung lidah."
Ash-Shifatul Ghairu Mutadhadah atau sifat 'Aridhah yaitu: Ciri yang berubah-ubah bagi suatu
huruf, seperti tarqiq (tipis), tafkhim (tebal), ghunnah (dengung), idgham (meleburkan huruf),
atau ikhfa' (menyamarkan huruf)’, panjang atau pendek dan seumpamanya.
1. Safir ()صفيَر
2. Qalqalah (َ)قلقلة
3. Lin ()لْيَن
4. Inhiraf ()إنحراف
5. Takrir()تكرير
1. Safir ()صفيَر
Menurut bahasa adalah: Suara yang menyerupai suara unggas/burung.
Menurut istilah adalah: Suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan gigi
seri.
Hurufnya ada 3, yaitu : shād ()ص, zāy () ز, dan sīn ()س.
Bunyi desiran yang berlaku pada huruf sād paling kuat dibanding zāy dan berikutnya.
Perbedaan sifat Safir dengan Hams adalah: desiran nafas yang lebih kuat dibanding dengan
Hams yang sekadar membunyikan hurufnya dengan hembusan nafas yang lebih ringan.
a. Qalqalah kecil (shugra) yaitu: apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan
baris matinya adalah asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.
Harus kelihatan lebih jelas dan kuat ketika waqaf pada huruf yang bertasydid, seperti; ادالْدحجج, ب
دوتد د
ادالْدح د,
ق
Pada contoh di atas, suara qolqolah terjadi di tiga tempat, yaitu pada ketukan ke-4, ke-6 dan
ketukan ke-9. Cara membacanya berdasarkan alur ketukan adalah sebagai berikut:
1. Ketukan ke-3 berbunyi “jud”. Tahan lidah pada posisi huruf “d” (jangan dilepaskan)
hingga ketukan ke-4, saat keluar bunyi “de”. Penahanan lidah pada ketukan ke-3 bertujuan agar
tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
2. Ketukan ke-5 berbunyi “waq”. Tahan lidah pada posisi huruf “q” (jangan dilepaskan)
hingga ketukan ke-6, saat keluar bunyi “qo”. Penahanan lidah pada ketukan ke-5 bertujuan agar
tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
3. Ketukan ke-8 berbunyi “rib”. Tahan bibir pada posisi huruf “b” (jangan dilepaskan)
hingga ketukan ke-9, saat keluar bunyi “be”. Penahanan bibir pada ketukan ke-8 bertujuan agar
tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali. Agar lebih lengkap, perhatikan juga contoh berikut ini:
Pada contoh di atas, bunyi qolqolah terjadi 2 kali, yaitu pada ketukan ke-2 dan ketukan ke-7.
Cara membacanya adalah:
1. Ketukan ke-1 berbunyi “math”. Tahan lidah pada posisi huruf “th” (jangan dilepaskan)
hingga ketukan ke-2, saat keluar bunyi “tho”. Penahanan lidah pada ketukan ke-1 bertujuan agar
tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
Ketukan ke-6 berbunyi “faj”. Tahan lidah pada posisi huruf “j” (jangan dilepaskan)
hingga ketukan ke-7, saat keluar bunyi “je”. Penahanan lidah pada ketukan ke-6
bertujuan agar tidak muncul bunyi qolqolah 2 kali.
3. Lin ( )لْيَن- lembut
Pembunyian dengan sifat lin hanya berlaku apabila huruf itu mati, dan sebelumnya ada
huruf berbaris atas.
lidah
Hurufnya 1 sahaja, yaitu ro' ()ر.
Walau bagaimanapun, getaran yang dibenarkan adalah sekali saja, lebih-lebih lagi pada
keadaan tasydid.
disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai ujungnya, di sebelah kiri atau kanan
lidah.
Hurufnya 1 saja, yaitu ḍḍ had ()ض.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat huruf menurut istilah adalah cara baru yang ada pada huruf yang di hasilkan ketika
mengucapkan huruf tersebut pada makhrojnya, misalnya jahar, rikhwah, hams, syiddah dan lain-
lain. Dari pembahasan diatas kita dapat mengetahui bagaimana cara melafalkan sifat-sifat huruf
hijahiyah.
DAFTAR PUSTAKA
Humam, As’ad. 2005. Cara Cepat Belajar Tajwid Praktik. Yogyakarta. Team Tadarus
Hamzah, Muhammad Qusyairi. 2012. Risalah Ilmu Tajwid. Barabai. Darul Hidayah