Anda di halaman 1dari 91

‫بسم هللا الرمحن الرحمي‬

‫‪1‬‬
Makharijul Huruf

Definisi; Makharijul Huruf )‫( مخارج الحروف‬


1. Definisi; Makharij )‫(مخارج‬
• Menurut Bahasa: jamak dari ‫ مخرج‬yang berarti; ‫( محل الخروج‬tempat
keluar)
• Menurut Istilah: Tempat keluar huruf yang suara pengucapannya
terhenti pada tempat tersebut, menjadikan huruf yang satu berbeda
dengan lainnya

2. Definisi; Al huruf )‫(الحروف‬


• Menurut Bahasa: jamak dari ‫ حرف‬yang berarti; ‫( طرف الشيء‬ujung
sesuatu)
• Menurut Istilah: Suara yang bersumber dari makhraj muhaqqaq
(tertentu) atau makhraj muqaddar (tidak tentu)

2
Makharijul Huruf
Makharijul Huruf secara umum terbagi menjadi 5:

5. Rongga Hidung

4. Dua Bibir

1. Rongga Dalam
2.Tenggorokan 3. Lidah
3
1. RONGGA DALAM

Rongga dalam (Jauf)

Rongga yang berada di dalam


tenggorokan dan mulut, adalah
makhraj tiga huruf mad :
Alif Mad, Wawu Mad, Ya’ Mad

‫ي‬-ِ ,‫و‬-ُ ,‫ا‬-َ


4
‫ا‬-َ ‫و‬-ُ ‫ي‬-ِ

Alif Mad Waw mad ya’ mad


5
Perhatian:
Huruf-huruf mad (panjang) dikaitkan dengan seluruh aliran
suara (dalam), karena huruf-huruf tersebut keluar dengan
tekanan suara paling sedikit, sehingga :
-Lidah berada di posisinya saat melafalkan alif.
-Bagian tengah lidah terangkat saat melafalkan ya'.
-Bagian ujung lidah terangkat saat melafalkan wawu disertai
penggabungan dua bibir.
Wawu dan ya' yang bukan mad dikaitkan pada makhraj
masing-masing, karena tekanan suara pada keduanya lebih
banyak dari pada saat dibaca panjang. Wallahu a'lam.
6
2. TENGGOROKAN

Di dalam tenggorokan
terdapat 3 makhraj untuk 6
huruf:
Pertama, bagian tenggorokan
paling dalam; makhraj hamzah
(‫ )أ‬dan ha (‫)ه‬
Kedua, bagian tengah
tenggorokan; makhraj 'ain (‫)ع‬
dan ha'(‫)ح‬.
Ketiga, bagian tenggorokan
paling luar, makhraj ghain (‫)غ‬
dan kha' (‫)خ‬
7
Pertama: Bagian Tenggorokan Paling
Dalam
Bagian tenggorokan paling dalam
(daerah pita suara) adalah makhraj
huruf hamzah dan ha’.

a. Hamzah sukun (‫ )أ‬keluar ketika dua


pita suara merapat.

b. Hamzah berharakat keluar ketika


dua pita suara saling menjauh.

c. Ha)‫( هـ‬keluar ketika dua pita suara


sedikit mengembang.

a b c
8
Kedua: Bagian Tengah Tenggorokan
Bagian tengah tenggorokan (katup pangkal tenggorokan)
adalah makhraj 'ain (‫ )ع‬dan ha' (‫)ح‬.

‫ع‬ ‫ح‬
9
Ketiga: Bagian Tenggorokan Paling Atas Daerah pangkal
lidah dan langit-langit mulut yang berdaging adalah
makhraj ghain (‫ )غ‬dan kha' (‫)خ‬.

10
3. LIDAH

Makhraj Qaf

Makhraj qaf adalah


pangkal lidah menempel
ke langit-langit mulut
yang lunak/berdaging.

‫ق‬

11
Makhraj Kaf

Makhraj kaf adalah


pangkal lidah menempel
ke langit-langit mulut
yang berdaging dan
bertulang.

‫ك‬

12
Makhraj Jim

Makhraj jim adalah bagian


tengah lidah dengan bagian
tengah langit-langit mulut
paling atas.

‫ج‬

13
Makhraj Syin

Makhraj syin adalah bagian


tengah lidah dengan bagian
tengah langit-langit mulut
paling atas.

‫ش‬
14
Makhraj Ya' yang bukan Mad
(Tidak Panjang)

Makhraj ya' yang bukan mad


adalah dari bagian tengah lidah
dengan bagian tengah langit-
langit mulut paling atas.

‫ي‬
15
Makhraj Dhad
Makhraj-nya dari salah satu sisi lidah (kiri/kanan) atau dengan keduanya, yang menempel*
dengan dinding dalam gigi geraham atas.(sambil menutup sisi lidah pada langit-langit atas
bersamaan ujung lidah menyentuh dengan pangkal gigi seri atas).

*Menempel di sini artinya; menekan dan bersandar kuat, dengan salah satu sisi lidah bagian kiri
atau kanan atau kedua sisinya bersamaan.

Daerah sentuhan tanpa tekanan.

Daerah tekanan dan sandaran. ‫ض‬


16
Bagian Dua Tepi Lisan yang Digunakan Dhad (‫)ض‬

daerah sentuhan
tanpa tekanan Tepi bagian luar

daerah tekanan dan sandaran

Tepi bagian dalam

• Bagian sisi lidah yang harus ditekan


pada dinding dalam gigi geraham atas
• Sedangkan ujung lidah hanya
menyentuh pangkal gigi seri atas, tanpa
ditekan.

17
Makhraj Lam ) ‫(ل‬
Makhraj lam adalah dari dua sisi lidah paling
luar hingga ujung lidah, menempel pada gusi
gigi depan bagian atas

Posisi lidah ketika menempel pada gusi gigi


depan bagian atas

18
Bagian Dua Tepi Lidah yang Digunakan Lam

Ujung Lidah
Tepi Lidah
Tepi Lidah
Paling Luar
Paling Luar

Tempat lam dari dua tepi lidah paling luar


hingga ujungnya, beserta bagian langit-
langit mulut bagian atas yang sejajar.

19
Perbandingan Antara Lam Tebal dan Lam Tipis
Lam tebal ketika dilafalkan disertai suara dari dalam kerongkongan di bagian
tengah lidah dan penyempitan pada tenggorokan. Berbeda dengan lam tipis.

Lam tebal Lam tipis


20
Makhraj Nun

Makhraj nun adalah dari ujung lidah.


Menempel dengan gusi yang sejajar
dengannya, sedikit di bawah makhraj
lam, disertai dengungan (gunnah)
dari rongga hidung.
Ulama menyebut nun di bagian lidah
sebagai an nishful mukammal
(separuh yang dilengkapi), dan
bagian nun pada rongga hidung
sebagai an-nishful mukammil
(separuh yang melengkapi). ‫ن‬
21
Makhraj Ra’

Makhraj ra' adalah dari ujung


lidah (sedikit lebih ke punggung
lidah) menempel dengan gusi
dua gigi seri bagian atas, hampir
mendekati makhraj nun.

‫ر‬
22
Makhraj Ra'

Rongga yang dilalui sebagian


suara ketika melafalkan ra', di
mana tanpa rongga ini tentu
makhrajnya tertutup rapat yang
menyebabkan pengulangan ra'
yang dilarang

23
Perbandingan Antara Ra' Tebal dan Ra' Tipis
Ra tebal disertai suara dari dalam kerongkongan pada lidah bagian tengah dan
penyempitan pada tenggorokan. Berbeda dengan ra' tipis.

Ra' Tebal Ra' Tipis 24


Makhraj Tha', Dal, dan Ta'

‫ط‬ ‫دت‬
Makhraj ketiga huruf ini adalah ujung lidah dari arah
punggung menempel pada pangkal dua gigi seri bagian atas.
25
Makhraj Shad, Sin, dan Za'

‫ص‬ ‫سز‬

Makhraj ketiga huruf ini adalah akhir ujung lidah dengan dinding
dalam gigi seri bagian bawah. suara keluar dari atas nya melalui
celah antara gigi seri bagian atas dan bawah.
26
Makhraj Zha', Dzal, dan Tsa'

‫ظ‬ ‫ذث‬
Makhraj ketiga huruf ini adalah ujung lidah menempel dengan ujung gigi
seri bagian atas (dengan sedikit mengeluarkan ujung lidah).
27
4. DUA BIBIR

Makhraj Fa'

Makhraj-nya dari perut bibir


bagian bawah menempel dengan
ujung dua gigi seri atas. (tapi,
menempel tidak menutup rapat
untuk tetap bisa mengalir udara)

‫ف‬
28
Makhraj Wawu Bukan Mad

Makhraj wawu bukan mad


adalah dengan menggabungkan
dua bibir ke depan dengan
mengangkat lidah bagian paling
dalam.

‫و‬
29
Makhraj Ba'

Makhraj ba' adalah dengan


merapatkan kedua bibir.

‫ب‬
30
Makhraj Mim
Makhraj mim adalah dengan
merapatkan kedua bibir disertai
dengungan dari rongga hidung.
Ulama menyebut bagian mim
pada bibir sebagai an-nishful
mukammal (separuh yang
dilengkapi), dan bagian mim
pada rongga hidung bagian
belakang sebagai an-nishful
mukammil (separuh yang
melengkapi).
‫م‬
31
5. RONGGA HIDUNG
GHUNNAH DARI SEGI HURUF
Ghunnah adalah suara yang keluar dari rongga hidung bagian belakang dan
menyertai huruf nun dan mim di seluruh kondisi kedua huruf ini. Hanya saja durasi
ghunnah berbeda sesuai kondisi nun dan mim

‫ن‬ ‫م‬
Ghunnah nun Ghunnah mim
32
1. Rongga Dalam 5. Rongga Hidung

1. Alif Mad, Wawu Mad, Ya’ 17. Ghunnah


Mad Makharijul
‫ي‬-ِ ,‫و‬-ُ ,‫ا‬-َ Huruf

2.Tenggorokan 4. Dua Bibir


2. paling dalam; (‫هـ‬,‫) أ‬ 14. perut bibir bagian bawah dengan
ujung dua gigi seri atas; ‫ف‬
3. Bagian tengah; (‫ ح‬,‫)ع‬. 15. dengan menggabungkan dua bibir ke
4. bagian paling luar ‫خ(؛‬,‫)غ‬ 3. Lidah depan; ‫و‬
16. merapatkan kedua bibir; ‫م‬,‫ب‬
5. Pangkal Lidah;
13. ujung lidah menempel
‫ ق‬,‫ك‬ dengan ujung gigi seri
bagian atas;
6. Tengah Lidah; ‫ ظ‬,‫ ذ‬,‫ث‬
‫ ي‬,‫ ش‬,‫ج‬ 7. Sisi lidah dengan
dinding dalam gigi
geraham;‫ض‬ 12. akhir ujung
lidah dengan
9.ujung lidah 10. ujung lidah (sedikit 11. ujung lidah dari dinding dalam
8. dari dua sisi lidah
dengan gusi yang lebih ke punggung arah punggung gigi seri bagian
paling luar hingga
ujung lidah dengan sejajar; lidah) dengan gusi dua menempel pada bawah
gigi seri bagian atas; pangkal dua gigi seri
gusi gigi depan ‫ن‬ bagian atas;
‫ ز‬,‫ ص‬,‫س‬
bagian atas;‫ل‬ ‫ر‬ 33
‫ ط‬, ‫ت‬, ‫د‬
SHIFAATUL HURUF

A. Definisi; Shifaatul Huruf (‫(صفات الحروف‬

• Menurut Bahasa: bisa bermakna; tabiat, ciri-ciri, watak,


karakter yang melekat (tampak) pada sesuatu; seperti:
hitam (warna) dan pandai (berilmu)

• Menurut Istilah: Tata cara menjelaskan karakter suatu


huruf ketika mengucapkannya, seperti; sifat jahr
(keras), isti'lâ" (menebal), qalqalah (memantul) dan
lainnya.

34
B. Urgensi Shifaatul Huruf
1. Membedakan huruf-huruf yang makhraj-nya sama. Contohnya: ,‫ط) (ث‬-‫ت‬-‫(د‬
)‫ ظ‬,‫ذ‬
2. Mengetahui karakter huruf yang kuat dan lemah (Berkonsekuensi boleh
di-idghâm atau tidak)
Contohnya: )‫ط‬-‫(ت‬
)‫طائفة‬ َ ‫وقالت‬
ْ ( Boleh di-Idghâm dengan sempurna; (idghâm kâmil), sebab
huruf Tâ’ (‫ )ت‬lebih lemah daripada Tha’ (‫(ط‬
)‫طت‬ ْ ‫ت)(فقال أ َح‬ ْ ‫س‬
َ ‫ط‬ َ ‫(لئن ب‬Tidak boleh di-Idghâm sempurna, artinya; huruf pertama
masih ada sifat ithbâq/tebal (idghâm nâqish). Sebab huruf Tha’ (‫ )ط‬lebih
kuat daripada Tâ’ (‫)ت‬
3. Memperjelas pengucapan huruf yang berbeda (makhraj atau sifat),
(Apabila bertemu 2 huruf dalam satu kata/berdampingan)
Contohnya:
)‫(تعلم ْو َن‬Memperjelas/memisah pengucapan huruf Mad dengan Ghunnah.
)‫(وهللا يَ ْختَص‬Memperjelas/memisah pengucapan huruf Tafkhîm dengan
Tarqîq. 35
C. Shifaatul Huruf terbagi menjadi dua macam :
Pertama, sifat-sifat yang memiliki lawan:
1.Jahr (keras) dan hams (samar).
2. Syiddah (keras), rakhawah (lunak), dan bainiyyah (antara keras dan
lunak).
3. Isti'la' (naik) dan istifal (turun).
4. Ithbaq (tertutup) dan infitah (terbuka).
Sementara sifat idzlaq dan ishmat adalah bagian dari ilmu sharf, dan
tidak berpengaruh pada pengucapan.

Kedua, sifat-sifat yang tidak memiliki lawan: shafir, qalqalah, lien,


inhiraf, takrir, tafasysyi, istithalah, dan ghunnah.
36
Shifaatul
Huruf

Sifat yang tidak memiliki


Sifat yang memiliki lawan
lawan

1. Shafir
1. Jahr >< hams
2.Qalqalah
2. Syiddah >< bainiyyah >< rakhawah 3.Lien
3. Isti'la’ >< istifal 4.Inhiraf
4. Ithbaq >< infitah 5.Takrir
6.Tafasysyi
7.Istithalah
8.Ghunnah. 37
PERTAMA: SHIFAATUL HURUF YANG MEMILIKI LAWAN

1. Hams dan Jahr

Dari segi mengalir dan tertahannya nafas, huruf-huruf Arab ter bagi menjadi dua:

Pertama, hams (dibaca samar). Huruf-huruf bagian ini ada 10 yang disingkat
dengan kata- kata berikut (‫)فحثه شخص سكت‬

Kedua, Jahr (dibaca keras). Huruf-huruf bagian ini ada 19, selain dari huruf-huruf
hams.

38
Definisi hams, yaitu samar
dalam pendengaran
dikarenakan dua pita suara
membuka dan tidak bergetar,
juga karena banyaknya udara
pernafasan yang berhembus.
Misalnya huruf syin (‫)ش‬.

Bentuk asli pita suara ketika hams ‫ش‬


39
Definisi jahr yaitu jelas
dalam pendengaran
dikarenakan dua pita
suara mengatup, bergetar,
dan banyaknya udara
pernafasan yang tertahan,
misalnya huruf lam ( ‫)ل‬.

Bentuk asli pita suara


‫ل‬
ketika jahr
40
Posisi Dua Pita Suara Ketika Hams dan Jahr
Bentuk 2 pita Bentuk 2 pita
suara yang suara yang
terbuka, saat tertutup dan
mengalir nafas nafas tertahan
di tenggorokan di tenggorokan
bawah. bawah.

Pita suara dalam Pita suara dalam


kondisi hams pada
huruf sin ‫سز‬ kondisi jahr pada
huruf za

41
2. Syiddah, Rakhawah dan Bainiyyah
Dari segi lewatnya suara di makhraj, huruf-huruf Arab terbagi menjadi tiga:

a. Keras (syiddah). Huruf-hurufnya:‫أجد قط بكت‬


b. Antara keras dan lunak (bainiyyah). Huruf-hurufnya: ‫لن عمر‬
c. Lunak (rakhawah). Huruf-hurufnya selain huruf-huruf sebelumnya

42
Pertama: Syiddah (Keras)

Yaitu tertahannya aliran suara


saat melafalkan huruf syiddah
karena makhraj tertutup.
Misalnya huruf jim.

Huruf-huruf syiddah yaitu:

‫أجد قط بكت‬
‫ْج‬
Contoh pelafalan; huruf Jim sukûn (‫)ج‬,
ْ
tanpa qalqalah
43
Pembagian Huruf Syiddah
‫أجد قط بكت‬

Syiddah – Jahr Syiddah – Hams


‫أجد قط ب‬ ‫كت‬

44
Pelepasan Suara Huruf Keras dan Dibaca Jelas Setelah Sebelum nya Tertahan.

‫ ج‬Ketika pelepasan suara ‫ج‬setelah pelepasan suara

Tekanan suara yang tertahan dan terlepas di balik makhraj menentukan


tanda-tanda suara.
45
Pelepasan Nafas Setelah Suara Tertahan Pada Huruf Syiddah (Keras) - Hams (samar).
Faedah : keras (Syiddah) dan samar (Hams) pada kaf dan ta' adalah dua sifat yang disebut
secara berurutan, karena kedua huruf ini pada mulanya keras (Syiddah) , namun akhirnya
dibaca samar (Hams) .

‫ك‬ Ketika suara tertahan ‫ك‬ Ketika nafas terlepas

Hembusan nafas setelah suara tertahan pada makhraj saat


melafalkan huruf keras lalu lunak terdapat pada huruf kaf dan ta'.
46
Kedua: Rakhawah (Lunak)

Rakhawah adalah aliran suara


huruf lunak yang sempurna
ketika melewati makhraj.
Misalnya huruf syin (‫)ش‬.

Huruf-hurufnya selain huruf-


huruf syiddah dan bainiyyah

‫ش‬
47
Ketiga, Bainiyyah Pertengahan Antara Keras
(Syiddah) dan Lunak (Rakhawah)

Bainiyyah adalah aliran sebagian suara pada


makhraj huruf bainiyyah, karena makhraj tidak
ditutup secara sempurna.

Huruf-hurufnya: ‫لن عمر‬

48
Pertama, Bainiyyah Pada Huruf Lam
(‫)ل‬, yaitu mengalir sebagian suara
(ke celah kanan dan kiri) saat
pengucapan huruf Lâm, sebab ia
terhalang oleh ujung lidah

Mulut tampak dari depan saat


pengucapan huruf lam. ‫ل‬
49
Kedua, bainiyyah pada huruf ra' (‫)ر‬, yaitu
mengalir sebagian suara huruf Râ' (melalui
celah kecil), sebab sebagian besar
terhalang oleh ujung lidah.

Mulut tampak dari depan pada saat pengucapan


ra'. Gambar ini menunjukkan adanya sisa celah di
bagian ujung lidah tempat sebagian suara
‫ر‬
melintas.
50
Ketiga, Bainiyyah Pada Huruf Nun dan Mim (‫ ن‬- ‫)م‬

‫ن‬ ‫م‬
Mengalirnya sebagian suara saat pengucapan Nûn dan Mîm, sebab
terbuka bagian rongga hidung (ghunnah) dan tertutup bagian mulut.

51
Keempat, bainiyyah pada huruf 'ain (‫)ع‬
mengalirnya sebagian suara pada saat pengucapan 'ain
karena epiglotis kembali ke belakang.

Epiglotis

Epiglotis yang kembali


menyempit ke belakang pada
huruf 'Aîn
‫ع‬
52
3. Isti'la' dan Istifal
Dari segi arah suara, huruf-huruf Arab terbagi menjadi dua:
Pertama, musta'liyah/isti'la' (naik). Terangkatnya pangkal lidah
ke langit-langit atas, saat pengucapan huruf, maka suara juga
naik bersamanya. Huruf-hurufnya: ‫خص ضغط قظ‬

Kedua, mustafilah/istifal (turun). Menurunnya lidah ke dasar


mulut saat pengucapan huruf, dan suara tidak menaik
bersamanya. Huruf-hurufnya selain huruf-huruf mustaliyah.

53
Isti'la' dan Istifal dari segi arah suara

‫ق‬ ‫ك‬
Suara naik karena huruf Suara turun karena huruf
musta'liyah, misalnya qaf (‫)ق‬. mustafil, misalnya kaf (‫)ك‬.
54
4. Tafkhim dan Tarqiq

a. Tafkhim

Menurut etimologi, tafkhim artinya


membesarkan. Sementara menurut
terminologi adalah Penggemukan,
penguatan atau penebalan yang
terjadi pada suara huruf ketika
mengucapkannya, sehingga mulut
penuh dengan gema (suara tebal),
karena tenggorokan menyempit,
suara huruf naik ke langit-langit mulut
bagian atas. Huruf tafkhim misalnya ‫ق‬
qaf (‫)ق‬.
55
b.Tarqiq

Menurut etimologi, tarqiq artinya


penipisan. Maksudnya Penipisan yang
terjadi pada suara huruf ketika
mengucapkannya, dan mulut tidak
dipenuhi oleh gema (suara). Karena,
tenggorokan tidak menyempit dan
suara huruf tidak naik ke langit-langit
mulut bagian atas. Huruf tarqiq
misalnya kaf(‫)ك‬

‫ك‬
56
Bentuk Mulut Saat Melafalkan Huruf Tafkhim
Berharakat Fathah, Dhammah, dan Kasrah

Fathah Dhammah Kasrah

57
Huruf –huruf arab

Huruf Isti'la' selain huruf isti'la'


‫خص ضغط قظ‬

Terkadang tebal Selalu tipis


(tafkhim) (‫ ر‬، ‫ ل‬، ‫)ا‬ (tarqiq)
Selalu
tebal

58
Pertama, hukum alif (‫)ا‬. Alif mengikuti huruf sebelumnya dari sisi
tafkhim maupun tarqiq. la dibaca tebal setelah huruf tafkhim.
Misalnya:

َ ‫(خ ِدِل ِدنن) (وال َٓقا ِئ ِمين) (ول الضا َٓ ِليين ) ( ِمن‬
)‫ (نراءون‬,) ِ‫ّللا‬

Alif dibaca tipis setelah huruf tarqiq. Misalnya:

َ ‫( ِبس ِم َّللِ) ( ق ِل الدِلَُه َم) ( ِإنَاك ) ( ِمن ال‬


) ‫سما ِء ) (النَا ِس‬

59
Bentuk mulut saat melafalkan alif tafkhim dan tarqiq
adalah alif disertai suara dari dalam kerongkongan pada bagian tengah lidah dan
penyempitan para tenggorokan. Tidak seperti alif tarqiq.

Alif tafkhim Alif tarqiq


60
Kedua, hukum lam (‫)ل‬. Orang Arab sepakat menebalkan lafzhul
jalalah ketika huruf sebelumnya berharakat fathah atau
dhammah. Contoh:

)‫(وٱذكروهللا‬, ) ‫ّللا ) (سيؤ ِتينا هللا) ( وإذ قالوا الدِلُٰه َم‬


ٰ ‫(هو‬

Adapun jika huruf sebelumnya berharakat kasrah, lafzhul


jalalah dibaca tipis sesuai aslinya. Misalnya:
( ‫ّللا))ق ِل الدِلُٰه َم‬
َ ‫ّللاِ شك)( ِبس ِم‬
ٰ ‫(أ ِفي‬

61
Bentuk mulut saat melafalkan lam tafkhim dan tarqiq
adalah lam tafkhim disertai suara dari dalam kerongkongan para bagian tengah
lidah dan penyempitan pada tenggorokan. Tidak seperti lam tarqiq.

Lam tafkhim Lam tarqiq

62
Ketiga, hukum-hukum ra' (‫)ر‬

1. ra' dibaca tebal pada 8 kondisi.


2. ra' dibaca tipis pada 4 kondisi.
3. ra' boleh dibaca tebal dan tipis pada 2 kondisi.

63
Pertama, kondisi-kondisi ra' dibaca tebal (tafkhim) yaitu sebagai berikut:

a. Apabila ra' berharakat fathah, misalnya (‫)رمضان‬


b. Apabila ra' disukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah misalnya ( َ ‫)مرنم‬
c. Apabila ra' disukun, huruf sebelumnya disukun selain ya', dan huruf sebelumnya
berharakat fathah, misalnya: (‫)والعص ِر‬
d. Apabila ra' berharakat dhammah, misalnya: (‫)كفروا‬
e. Apabila ra' disukun sementara huruf sebelumnya berharakat dhammah,
misalnya: (‫)القرآن‬
f.Apabila ra' disukun, huruf sebelumnya disukun, dan huruf sebelumnya
didhammah, misalnya ( ‫)خسر‬.
g. Apabila ra' disukun, sebelumnya ada kasrah sisipan baik dilafal kan ataupun
diperkirakan, misalnya )‫(الَ ِذي ٱرتضى لُهم)(ٱرجعوا‬
h. Apabila ra' disukun, huruf sebelumnya berharakat kasrah, dan setelahnya huruf
isti'la' yang tidak berharakat kasrah pada kata yang sama misalnya Kedua:
)ً‫ (فِرقة‬،)‫ (قِرطاس‬،)‫(وإرصادًا‬
64
kondisi-kondisi ra' dibaca tipis (tarqiq) yaitu sebagai
berikut:

a. Apabila ra berharakat kasrah, misalnya )‫( ِرنح) (ك ِرنم‬


b. Apabila ra' disukun, sebelumnya ada kasrah asli, dan
setelahnya bukan huruf istila, misalnya (‫)فِرعون‬.
C. Apabila ra' disukun, huruf sebelumnya disukun dan bukan huruf
istila, dan huruf sebelumnya berharakat kasrah, misalnya:
)‫(ق ِدنر) ( ِحجر‬
d.Apabila ra disukun dan sebelumnya ada ya' lien, misalnya:
)‫(خير)(ل ضير‬
65
Ketiga, ra' boleh dibaca tebal (tafkhim) dan tipis (tarqiq) adalah
sebagai berikut:

a. Apabila ra' disukun, huruf sebelumnya dikasrah, dan setelahnya huruf istila
berharakat kasrah. Ini terjadi pada kondisi washal atau waqof pada firman Allah
(‫) ِفرق كالطود‬
Namun apabila diwaqafkan dengan sukun, ra'nya hanya dibaca tebal, karena
tidak adanya faktor yang mewajibkan bacaan tipis (tarqiq); yaitu mengkasrah
huruf isti'la' (qaf).
b. Apabila ra' disukun, sebelumnya huruf istila sukun, dan sebe lumnya huruf
dikasrah pada saat waqaf dengan sukun pada kata (‫ )ال ِقط ِر‬dan (‫)مصر‬
ِ

Imam Ibnu Al-Jazari memilih bacaan tebal pada (‫)مصر‬ ِ dan ba caan tipis pada
(‫ )ال ِقط ِر‬untuk menjaga washal.
Sementara dalam kondisi washal, Ra' ditebalkan pada (‫)مصر‬ ِ ka rena berharakat
fathah, dan dibaca tipis pada (‫ )ال ِقطر‬karena berhara kat kasrah.
66
Bentuk lidah saat melafalkan ra' tebal dan tipis

adalah ra' tebal disertai suara dari dalam kerongkongan pada bagian tengah
lidah dan penyempitan pada tenggorokan. Tidak seperti ra tipis

ra' tebal ra' tipis.


67
Dari segi batasan suara di antara lidah dan langit-langit
mulut, huruf-huruf Arab terbagi dua:

Pertama, muthbaq/ithbaq (tertutup). Terangkatnya pangkal dan tengah


lidah ke langit-langit atas, dan menyempit tengah lidah dengan langit-
langit, sehingga suara berkumpul di antara keduanya.
Huruf-hurufnya adalah: ‫ص ض ط ظ‬

Kedua, munfatih/infitah (terbuka). Merenggang antara lidah dan langit-


langit atas, sehingga suara tidak berkumpul di antara keduanya, saat
pengucapan huruf.
Huruf-hurufnya adalah huruf-huruf hijaiyah selain huruf-huruf ithbaq.
68
Huruf Ithbaq

Saat melafalkan huruf


ithbaq, Suara berkumpul di
antara tengah lidah dan
langit-langit atas, misalnya
zha' (‫)ظ‬.

‫ظ‬
69
Huruf Infitah

‫ق‬ ‫ك‬
Saat melafalkan huruf infitah, Suara tidak berkumpul di antara lidah
dan langit-langit mulut.Contoh; huruf Kâf (‫ )ك‬dan Qâf (‫)ق‬.
70
Perbandingan Antara Ithbaq dan Infitah (Isti'la' dan Istifal)

a. Huruf isti'la' b. Huruf isti'la' c. Huruf istifal


ithbag seperti infitah contohnya infitah contohnya
zha(‫)ظ‬ qaf (‫)ق‬ kaf (‫)ك‬

71
Kaidah:

Tujuh huruf istila' terbagi menjadi dua macam :


Pertama, istila' ithbaq. Ada 4 huruf: ‫ص ض ط ظ‬
Kedua, istila' infitah. Ada 3 huruf: ‫غ خ ق‬
Huruf istila ithbaq lebih tebal dari huruf istila' infitah. Contohnya:
. (‫امر‬
ِ ‫ )ض‬lebih tebal dari (‫) غا ِلب‬
. (‫ ) وطور‬lebih tebal dari (‫) وقوموا‬
. (‫ ) ع ِظيم‬dan (‫ضيزى‬
ِ ) lebih tebal dari ) ‫(و ِخيفة ) (و ِغيض ) (قِيل‬

72
KEDUA: SIFAT-SIFAT HURUF YANG
TIDAK MEMILIKI LAWAN

1. Shafir

Shafir adalah Tajamnya suara


huruf yang keluar dari celah
sempit antara gigi seri atas dan
ujung lidah, ketika mengucapkan
hurufnya.
Huruf-huruf shafir ada 3: ‫ص س ز‬
‫سز‬
73
2. Qalqalah

Menurut etimologi, qalqalah artinya


gerakan tidak teratur.Orang Arab
mengatakan:
‫ت القدر عدِلى النار‬
ِ ‫تقدِلقدِل‬
(periuk bergerak gerak goncang di
atas api (tungku).

74
Sedangkan menurut terminologi,
qalqalah adalah Pantulan suara
huruf ber-sukûn pada makhraj-
nya, sampai-sampai terdengar
nada (pantulasn) yang kuat dan
jelas tanpa disertai pengaruh
suara ketiga harakat (fathah,
dhammah, kasrah).

Huruf-huruf qalqalah ada 5 yang ‫ب‬


ْ
terangkum dalam kata: ‫قطب جد‬
Ba' sukun yang dibaca qalqalah (kedua
bibir menjauh tanpa menjauhnya dua
tulang rahang).
75
Perbedaan Antara Huruf yang Disukun, Dibaca
Qalqalah dan Huruf yang Berharakat

b. Ba' sukun yang dibaca


a. Ba' sukun yang tidak c. Ba' berharakat (fathah)
qalqalah keluar melalui
dibaca qalqalah (di- keluar melalui dua bibir dan
dua bibir yang saling
idhgam-kan) keluar dua rahang mulut yang
menjauh tanpa
melalui benturan di antara saling menjauh.
menjauhnya dua tulang
dua bibir.
rahang. 76
Tingkatan-tingkatan Qalqalah

Qalqalah memiliki dua tingkatan:


Pertama, kubra, yaitu pada saat waqaf pada huruf yang
dibaca qalqalah. Contohnya:
)‫ (أشدي‬,)‫(الح يج‬,)‫ب‬
‫ (وت ي‬,)‫ (ح يق‬,)‫ (أحد‬,)‫ (ب ُِهيج‬,)‫ (کسب‬,)‫ (م ِحيط‬,)‫(الفدِلق‬.

Kedua, shughra, yaitu ketika huruf yang dibaca qalqalah


berada di pertengahan kata atau kalam.
Contohnya:
) ‫صرون ) ( وتجعدِلون ) (ندخدِلون ) ( ِلين ِفق ذو) (ول تش ِطط وٱه ِدنا‬ ِ ‫ضى ) (نط ِعم ) (تب‬
ِ ‫(نق‬
) ‫(قد أفدِلح‬, ) ‫( فانصب و ِإلى) (نخرج ِمن‬
77
Catatan:
- apabila salah satu huruf qalqalah di-idgham-kan
kepada huruf yang sama atau sejenis, saat itu tidak
dibaca qalqalah.
Karena jika dibaca qalqalah tentu idgham-nya
terlepas. Misalnya:

) ‫ارق) (وليكتب بَينكم) (وقد دَخدِلوا‬


ِ َ
‫الط‬ ( ) ‫ن‬‫و‬ُّ ‫د‬‫ر‬ ‫ن‬( ) ‫ا‬‫ج‬ً ‫ا‬‫ج‬َ ‫ث‬( ) ‫ا‬‫َن‬ ‫ب‬‫ر‬ ( ) ‫ع‬ ‫دِل‬ َ
‫ط‬ ‫(حقَت ) (أ‬
) ‫(أحطت ) (بسطت ) (ف َرطتم‬

78
- saat waqaf pada huruf qalqalah bertasydid, seperti ,)‫(ح يق‬
)‫ (أشدي‬,)‫(الح يج‬,)‫ب‬
‫(وت ي‬bacaan qalqalah diucapkan pada huruf yang
kedua. Karena huruf yang pertama di-idgham-kan yang keluar
melalui benturan antara dua ujung organ pengucapan,
sehingga tasydid tidak berpengaruh pada jelasnya bacaan
qalqalah yang ditasydid. Untuk itu, bacaan qalqalah pada
)‫(الح يج‬sama seperti )‫(ب ُِهيج‬qalaalah pada

79
3. Layyin atau Lien

Layyin adalah sifat yang disematkan pada wawu


dan ya sukun yang huruf sebelumnya berharakat
fathah, karena aliran pengucapan kedua huruf
tersebut mudah di makhraj. Misalnya: ) ‫(فرنش ) (البيت‬
)‫(خوف‬, )‫(قوم‬

80
4. Inhiraf

Inhiraf adalah Penyimpangan (aliran) suara huruf ketika


muncul karena ketidaksempurnaan alurnya, sebab lidah
menghalangi jalannya (jalur vokal).

Huruf inhiraf ada dua; lam dan ra’ (‫)ل ر‬

81
a.Inhiraf Lam (‫)ل‬

Lidah tampak dari depan


saat melafalkan lam.

‫ل‬
82
Penyimpangan suara lam ke
kedua sisi lidah karena ujung
lidah menghalangi jalur lam.

83
b. Inhiraf Ra' (‫)ر‬

Tampak dari depan


bentuk lidah saat
mengucapkan ra'.
84
Adapun ra' sebaliknya. Suara
ra' menyimpang dari dua sisi
lidah ke tengah.

85
5.Takrir

Takrir adalah getaran ringan


pada ujung lisan saat melafalkan
ra akibat sempitnya makhraj. Qari'
harus waspada jangan sampai
mengulang secara berlebihan
hingga menyebabkan keluarnya
lebih dari satu ra'.

‫ر‬
86
6. Tafasysyi

Tafasysyi adalah Banyaknya


angin di antara lidah dan
langit-langit atas, dan
menyebar keluar saat
mengucapkan huruf Syin ( ‫)ش‬.

‫ش‬
87
7. Istithalah

Istithalah adalah Terdorongnya lidah dari belakang ke


bagian depan mulut-saat melafalkan dhad (‫)ض‬-,
hingga ujung lidah menyentuh pangkal dua gigi seri
bagian atas karena pengaruh udara yang menekan
dari belakang lidah.

Daerah sentuhan tanpa tekanan.

Daerah tekanan dan sandaran.


‫ض‬
88
8. Ghunnah
Dalam Kapasitasnya Sebagai Sifat Huruf, Ghunnah adalah Suara yang keluar dari
rongga hidung yang menyertai huruf Nûn dan Mîm yang tidak ada pekerjaan lidah
atau dua bibir.
Hanya saja panjang ghunnah berbeda sesuai kondisi nun dan mim.

‫ن‬ ‫م‬
89
‫وهللا أعمل‬

‫امحلد هلل رب العاملني‬

‫‪90‬‬
Rujukan:
1. Kitab At-tajwid Al-mushowwar karya Dr. Ayman Suwaid
2. Terjemah Kitab At-tajwid Al-mushowwar –Umar
Mujtahid, Lc. –
3. Makhorijul Huruf & Sifat-sifatnya karya Yahdi Jaisy, Lc.

91

Anda mungkin juga menyukai