Anda di halaman 1dari 3

MAKHARIJUL HURUF AL-QURÁN

Oleh : Drs. H. Moh. Mashadi, M.Ag

MOTIVASI AGAR GEMAR MEMBACA AL-QURÁN


Diantara kemurahan Allah ‘Azza wa Jalla atas umat manusia adalah Dia
tidak membiarkan begitu saja mereka hidup tanpa bimbingan wahyu, melainkan
juga mengirim para utusan (Rasul) dan menurunkan kitab suci, tujuannya adalah
agar manusia memperoleh ketenteraman yang abadi. Hal itu merupakan hujjah
bagi Allah agar pada hari Kiamat tak ada lagi hujjah (alasan) bagi manusia untuk
membantah Allah sesudah Rasul-Rasul itu diutus (An-Nisa:165).

Selanjutnya agar manusia mau mempelajari dan memperhatikan wahyu tadi,


Allah SWT. telah memberikan motivasi yang besar kepada mereka agar mau
membacanya dengan benar, yaitu melalui lisan Nabi SAW. Di antara sabda Nabi
SAW. yang merupakan motivasi itu ialah:

“Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur'an itu pada hari Kiamat akan
datang menolong orang yang membacanya” (HR. Muslim).

“Sebaik-baik kamu adalah yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR.


Bukhari).

“Orang yang membaca al-Qur’an dengan mahir akan bersama-sama malaikat yang
mulia lagi taat, sedangkan orang yang membacanya dengan tertatih-tatih
(kesulitan) akan mendapat pahala dua kali lipat” (HR.Bukhari-Muslim).

Allah SWT. juga menjanjikan ketenangan jiwa (sakinah) dan rahmat bagi
pembaca al-Qur’an, Dia juga akan membanggakan mereka itu di hadapan para
malaikat-Nya (HR.Muslim).

Hadits Qudsy juga menyebutkan:


“Allah berfirman: Barangsiapa yang disibukkan oleh al-Qur’an dan dzikir
(kepada-Ku), hingga ia tidak sempat lagi meminta/berdoa kepada-Ku, maka akan
Aku beri ia sesuatu yang lebih baik dari pada apa yang Aku berikan kepada mereka
yang meminta/ berdoa kepada-Ku, dan kelebihan kalam Allah (al-Qur’an) atas
kalam lainnya adalah seperti kelebihan Allah atas makhluk-Nya” (HR.Turmudzy).

A. TEMPAT KELUARNYA HURUF (MAKHARIJUL HURUF)

Syaikh Ibnul Jazary dalam kitabnya Matan Jazariyyah (kitab ini menjadi
silabus Perguruan Tinggi Arab Saudi, Negara Islam di Afrika dan Mesir) mengatakan
bahwa makharijul huruf (tempat keluarnya huruf itu ada 17 (tujuh belas ), yang
dibagi menjadi 5 (lima) kelompok yaitu:

(1) Jauf (lubang tenggorokan dan mulut ) ada satu makhraj yakni:
1- tempat keluarnya bacaan panjang / mad. ‫إي اُ ْو‬
ْ ‫آ‬

(2) Halq (tenggorokan), ada tiga makhraj yakni :


2-Pangkal tenggorokan, hurufnya ialah ‫ء‬
3-Tengah tenggorokan , hurufnya ialah ‫ع ح‬
4-Ujung tenggorokan , hurufnya ialah ‫غ خ‬

1
(3) Lisaan ( lidah ) ada sepuluh makhraj yakni :
5- Pangkal lidah ( paling belakang ), hurufnya ialah ‫ق‬
6- Pangkal lidah ( sedikit ke depan), hurufnya ialah‫ك‬
7- Tengah lidah dengan langit- langit, hurufnya ialah ‫ج ش ي‬
8- Salah satu tepi lidah bertemu geraham atas, hurufnya ialah ‫ض‬
membaca huruf ini lebih mudah dengan memakai tepi lidah sebelah kiri.
9- Lidah bagian depan dengan gusi atas, hurufnya ialah ‫ل‬
10- Ujung lidah dengan gusi atas( setelah ‫ ) ل‬hurufnya ialah: ‫ن‬ , tetapi bukanlah
yang idgham ataupun yang ikhfa’ sebab makhraj dari keduanya adalah khoisyum
11-Ujung lidah agak ke dalam sedikit/ setelah ‫ن‬, hurufnya ialah ‫ر‬
12-Ujung lidah bertemu gusi atas, hurufnya ialah ‫ت د ط‬
13-Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas: ‫ث ذ ظ‬
14-Ujung lidah di antara gigi atas dan gigi bawah(lebih dekat ke bawah): ‫ز س ص‬
(4) Syafataan (dua bibir) ada dua makhraj yakni:
15- Dua bibir tertutup, hurufnya ialah‫ب م‬
16- Dua bibir membentuk bulatan, hurufnya ialah‫و‬
(5) Ghunnah / dengung, makhrajnya hanya satu yaitu di pangkal hidung (ini
adalah makhraj yang ke 17 (terakhir).

B. SIFAT-SIFAT HURUF

Hams lawannya Jahr

1. Al-Hams : Menurut bahasa berarti samar atau tidak terang. Maksudnya ialah
huruf apabila diucapkan/dimatikan berdesis (nafas terlepas).
Huruf-huruf hams ada 10, dirumuskan dalam :َ ْ‫سكـت‬ َ َ ‫ص‬ ْ
ٌ ‫َشـخ‬ ُ‫فحــثـَه‬
َ
2. Al-Jahr : Menurut bahasa berarti tampak atau terang. Maksudnya ialah huruf
apabila diucapkan/dimatikan tidak mengeluarkan desis (nafas tertahan).
Huruf-hurufnya adalah semua huruf selain huruf-huruf hams.
3. Asy-Syiddah : Menurut bahasa berarti kuat. Maksudnya ialah huruf apabila
diucapkan/dimatikan suaranya tertahan atau terhenti:
Hurufnya ada 8 yang dirumuskan dalam:
َ ْ‫اجـِــْد قــَــط بَـكـَـت‬
4. Ar-Rikhwah : Menurut bahasa berarti lunak atau kendor. Maksudnya ialah
huruf apabila diucapkan/dimatikan suaranya terlepas atau masih berjalan
beserta huruf itu.
Huruf-hurufnya ialah semua huruf selain huruf-huruf syiddah dan huruf-huruf
tawassuth.
5. At-Tawassuth : Menurut bahasa berarti tengah-tengah. Yaitu huruf apabila
diucapkan/dimatikan suaranya antara tertahan dan terlepas. Yakni antara
syiddah dan rikhwah. Misalnya ‫ َل ِل ُل بَ ْل‬, ْ‫ِن نُ بَن‬ َ‫ن‬

Huruf-hurufnya dirumuskan dalam : ‫ـر‬


ْ ‫لِـنْ عـُـ َم‬

Al-Isti’la’ lawan al-Istifal

6. Al-Isti’la’ : Menurut bahasa berarti naik atau terangkat. Maksudnya ialah ketika
mengucapkan huruf, lidah terangkat/naik ke langit-langit mulut.
Huruf-hurufnya ada 7, dirumuskan dalam ‫ضـ ْغـط قِـ ْظ‬
َ َّ ‫ُخ‬
‫ـص‬
7. Al-Istifal : Menurut bahasa berarti turun atau ke bawah. Maksudnya ialah
ketika mengucapkan huruf, lidah turun ke dasar mulut. Huruf-hurufnya adalah
semua huruf selain huruf-huruf isti’la’.
KETERANGAN :
Tiap-tiap huruf isti’la’ selalu disertai dengan suara tebal (tafkhim). Dan
sebaliknya setiap huruf istifal selalu disertai dengan suara tipis (tarqiq).

2
Al-Ithbaq lawan al-Infitah
8. Al-Ithbaq : Menurut bahasa berarti melekat. Maksudnya ialah lidah melekat
pada langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf.
Huruf-hurufnya ada 4, yaitu :‫ص ض ط ظ‬
9. Al-Infitah : Menurut bahasa berarti terbuka. Maksudnya ialah lidah merenggang
dari langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf.
Adapun huruf-hurufnya ialah semua huruf selain huruf-huruf ithbaq.

Al-Idzlaq lawan al-Ishmat

10. Al-Idzlaq : Menurut bahasa berarti ujung. Maksudnya ialah huruf-huruf yang
keluar dari ujung lidah atau ujung bibir, karena itu cepat diucapkan.
Huruf-hurufnya dirumuskan dalam : ‫ـب‬ ّ ُ‫فِـ َّر ِمـنْ ل‬
11. Al-Ishmat : Menurut bahasa berarti menahan atau diam. Maksudnya ialah
lawan dari pada idzlaq. Yaitu huruf-huruf yang tidak bertempat di ujung lidah
atau ujung bibir. Huruf-huruf ini agak lamban atau kurang cepat ketika
terucapkan dibanding dengan huruf-huruf idzlaq.
Adapun huruf-hurufnya adalah semua huruf selain huruf idzlaq.

C. SIFAT-SIFAT YANG TIDAK BERLAWANAN


12. Ash-Shafir : Menurut bahasa berarti siul atau seruit. Yaitu huruf-huruf yang
mempunyai suara seruit bagaikan siul burung/belalang.
Huruf-hurufnya adalah ‫ز س ص‬
13. Al-Qalqalah : Menurut bahasa berarti goncang. Yaitu huruf apabila
diucapkan terjadi goncangan pada makhrojnya sehingga terdengar pantulan
suara yang kuat.
ُ ‫قَـ ْط‬
Huruf-hurufnya dirumuskan dalam ‫ـب َجـ ِد‬
14. Al-Lin : Menurut bahasa berarti lunak. Artinya mengeluarkan huruf secara
lunak tanpa paksaan. Yaitu huruf ‫و‬ dan ‫ ي‬yang mati dan jatuh setelah
fathah. Misalnya ‫ي‬ َ َ
ْ ‫ا ْو ا‬
15. Al-Inhiraf : Menurut bahasa berarti condong. Artinya ialah condongnya huruf
dari makhrojnya sendiri kepada makhroj lain.
Yaitu sifatnya huruf ‫ل ر‬
‫ل‬ condong ke luar atau ke ujung lidah.
‫ ر‬condong ke dalam serta sedikit ke arah lam
16. At-Takrir : Menurut bahasa berarti mengulang-ulang. Maksudnya ialah
ujung lidah tergetar ketika mengucapkan huruf :‫ر‬
Akan tetapi yang dimaksud ialah jika mengucapkan ‫ر‬ supaya ujung lidah
tidak terlalu banyak bergetar.
17. At-Tafasysyi : Berarti meluas/tersebar. Maksudnya ialah meratanya angin
dalam mulut ketika mengucapkan huruf ‫ش‬
18. Al-Istitholah: Berarti memanjang. Yaitu memanjangnya suara‫ض‬ dari
permulaan tepi lidah hingga penghabisan lidah (bersambung dengan makhroj ‫ل‬
).
19. Al-Ghunnah : Berarti dengung yang enak dalam hidung yang tersusun dalam
huruf baik hidup maupun mati yang idzhar, ikhfa’ atau idghom. Ghunnah
adalah sifat yang tetap bagi kedua huruf tersebut. Hanya saja waktu tasydid
lebih kuat dari pada waktu idghom, waktu idghom lebih kuat dari pada waktu
sukun, sedangkan waktu sukun lebih kuat dari pada waktu hidup.

ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai