Makhorijul Huruf ditinjau dari morfologi berasal dari Fiil Madhi " " yang
berarti Keluar . Kemudian diikutkan wazan " " yang bershighat isim
makan menjadi " " yang berarti Tempat Keluar. Bentuk jamanya
adalah "
" yang berarti Tempat-Tempat Keluar Huruf.
Jadi Makhorijul Huruf adalah Tempat-Tempat Keluarnya Huruf.
Secara bahasa Makhraj artinya: , yang berarti tampat keluar.
1. Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar
darinya huruf
2. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan,
keluar darinya huruf
3. Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit
lebih ringan, keluar darinya huruf
4. Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit
rongga, keluar darinya huruf
1. Syiddah
2. Naaqis
3. bighunnah
4. Ikhfa
5. Sukun Berharokat
SIFAT-SIFAT HURUF
Sifat menurut bahasa adalah suatu keadaan yang menetap pada sesuatu
yang lain. Menurut istilah adalah keadaan yang baru datang yang berlaku
bagi suatu huruf yang dibaca tepat keluar dari makhrajnya.
Ahli qiraat berbeda pendapat dalam menetapkan jumlah sifat-sifat huruf
hijaiyah. Sebagian menetapkan sebanyak 19 sifat, dan sebagian lagi
menetapkan 18 sifat, 17 sifat, 16 sifat 14 sifat, dan bahkan ada yang
menetapkan 44 sifat.
Dari sifat-sifat huruf yang ada, maka tiap-tiap huruf hijaiyah dalam Al-
Quran paling sedikit mempunyai 5 sampai 7 sifat. Pada kesempatan ini
kita bicarakan sebanyak 19 sifat-sifat huruf yang lebih umum dibicarakan
oleh ahli qiraat. Kita bagi menjadi dua kelompok, yaitu :
A. Sifat-sifat huruf yang berlawanan sebanyak 5 sifat ditambah
lawannya 5 sifat, sehingga seluruhnya menjadi 10 sifat, yaitu :
1. ( JAHAR) = Jelas,
( HAMAS) = Samar
2.
3.
(SIDDAH) = Kuat
( RAKHAWAH) = Lunak
4.
5.
( ISTILA)= Terangkat
6.
( ISTIFAL) = turun
7. ( ITHBAQ) = Tertutup
9.
( ISHMAT)= Diam
10 ( IDZLAQ) = Lancar
( Rakhawah)
4. = Lunak. Maksudnya ialah membunyikan huruf
dengan suara terlepas, berlalu /berjalan beserta huruf itu. Hurufnya
ada 16 yaitu :
5.
( ISTILA)= Terangkat. Maksudnya ialah membunyikan
huruf dengan mengangkat pangkal lidah ke langit-langit mulut,
sehingga bunyi huruf menjadi lebih tinggi, tebal dan berat. Hurufnya
ada 7 yaitu :
3. ( INHIRAF) = Condong.
4.( TAKRIR) = Mengulang-ulang.
5.
(SHAFIR) = Siul/Seruit.
6. (TAFASY-SYI) = Menyebar.
7. ( QALQALAH) = Goncang.
8.
(ISTITHALAH) = Memanjang.
(GHUNNAH) = Berdengung.
9.
5.
(SHAFIR) = Siul atau seruit. Maksudnya ialah membunyikan
huruf dengan berdesir bagaikan suara seruling. Hurufnya ada tiga,
yaitu :
- -
-
-
-
-
8.
( ISTITHALAH) = Memanjang. Maksudnya ialah
membunyikan huruf dengan memanjang di salah satu tepi pangkal
lidah sampai ke depan. Hurufnya ada satu, yaitu :
C. Qiroah
Seperti apa yang kita baca dan yang pernah kita dengar, bahwa
Qiroah (bacaan) ayat-ayat Al Quran yang berlaku di negara
Indonesia adalah Qiroah yang diriwayatkan oleh Hafs Bin
Sulaiman bin Mughiroh bin Najwad Wafat tahun 128 H, yang
bacaannya disebut Qiroah Masyhuroh.
Perlu diketahui bahwa selain qiroah yang diriwayatkan oleh Imam
Hafs an Ashim masih banyak lagi Imam yang meriwayatkan Qiroah
.
Dibawah ini nama-nama Imam dalam qiroah Yang mutawatiroh
atau yang disebut dengan Qiroah sabah ( Qiroah tujuh imam ) :
1. Abdullah bin Amr meninggal di Syam pada tahun 118 H. Perowi-
perowinya yang terkenal (masyhur) adalah seperti Al Bazzi Abdul
Hasan Hamid bin Muhammad dan Qonbul Abu Umar Muhammad.
2. Abu Mabad Abdullah bin Katsir, meninggal di Makkah pada
tahun 120 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Bakar
Syubah bin Ilyas dan Abu Amr Hafah bin Sulaiman.
3. Abu Bakar Ashim bin Abi An Nujud, meninggal di Kufah pada
tahun 127 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Syubah
bin Ilyas dan Abu Amr Hafah bin Sulaiman
4. Abu Amr bin Al Ala, meninggal di Basrah pada tahun 154 H.
Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Ad Durawi, Abu Amr Hafas
dan As Susi Abu Syuaib Saleh bin Ziyad.
5. Nafi bin Naim meninggal di Madinah tahun 109 H. Perowi-
perowinya yang Masyhur adalah Qulum Abu Musa Isa bin Mina dan
Warosy Abu Said Utsman bin Said.
6. Abdul Hasan Ali bin Hamzah Al Kisai, meninggal di Basrah pada
tahun 189 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abdul Harits
Al Laits bin Khalid dan Ad Durawi.
7. Abu Imarah Hamzah bin Habib, meninggal tahun 216 H. Perowi-
perowinya yang Masyhur adalah Abu Muhammad Khalaf bin
Hisyam dan Abu Isa Khalid bin Khalid.
Lampiran