Anda di halaman 1dari 47

FINAL TEST

NO. URUT ABSEN :

MAKALAH BAHASA ARAB

OLEH:
MUHAMMAD FADEL RIZKY
SMA NEGERI 1 PALU

DOSEN:
PROF.DR.H.SYARIHUDDIN ONDENG,MA.

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim, Puji syukur atas rahmat Allah SWT,


berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang Allahmdulillah dapat saya selesaikan tepat pada
waktunya.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syarifuddin
selaku guru mata pelajaran bahasa arab. Berkat tugas yang diberikan
ini, dapat menambah wawasan saya berkaitan dengan topik yang
diberikan. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Saya juga menyadari masih ada kekurangan dalam membuat
makalah ini, oleh karna itu saya memohon maaf jika ada kesalahan
serta meminta saran dan kritik dari Bapak Syarifuddin agar saya dapat
meningkatkan tulisan saya ke depannya.

Makassar, 31 Oktober 2022

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jenis Kata................................................................................................
2.2 Jenis Isim Dilihat dari Jenis Kelamin......................................................
2.3 Jenis Isim Dilihat dari Segi Bilangan......................................................
2.4 Jenis Isim Dilihat dari Umum dan Khusus..............................................
2.5 Kata Ganti Dalam Bahasa Arab............................................................
2.6 Kata Tunjuk Dalam Bahasa Arab..........................................................
2.7 Kata Tanya Dalam bahasa Arab............................................................
2.8 Fi’ill lazim dan Fi’ill Muta’addi............................................................

BAB III PENUTUPAN


3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................

3
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tulisan bahasa Arab adalah salah satu dari tulisan yang paling
dikenal di dunia. Tulisan ini tidak hanya dipakai di negara-negara
Arab, tetapi juga digunakan sebagai dasar untuk bahasa seperti
contohnya: Persia, Urdu (dipakai di India dan
Pakistan), Pashtun (diucapkan di Afganistan), Kurdi (di Suriah dan
Irak) dan berbagai bahasa Berber. Penulisan bahasa Arab mempunyai
arti penting, terutama dari segi agama: Menurut kepercayaan dalam
agama Islam, Al Qur'an mewakili firman Allah secara harafiah, karena
itu hanya bisa dibaca dan diartikan dengan benar dalam bahasa Arab
asli.
Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an dan Hadist yang
diwajibkan oleh setiap muslim dan muslimat untuk mempelajarinya.
Bahasa Arab bagi pembelajar merupakan kebutuhan yang
penting, karena ia telah menjadi bahasa agama, bahasa komunikasi
resmi antar bangsa, bahasa dunia Islam, bahasa perdagangan, bahasa
ekonomi dan perbankkan Islam, bahasa kebudayaan, bahasa ilmu
pengetahuan dan teknologi, bahasa hukum, bahasa gaul, dan
sebagainya.

Rumusan Masalah
Bahasa Arab telah menjadi bahasa yang digunakan di berbagai
negara, dan sebuah bahasa yang wajib diketahui oleh umat muslim,
lalu apa saja dasar Bahasa Arab? Bagaimana membedakan kata dan
kalimat dalam Bahasa Arab?

Tujuan Penulisan
Mampu untuk mengetahui jenis kata dalam kalimat Bahasa
Arab.

4
BAB II: PEMBAHASAN
Jenis Kata
A. Huruf (kata bantu)
HARF Kata Bantu, atau disebut juga sebagai kata penghubung
yaitu kata yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang
jelas jika tidak bersambung dengan kalimat lainnya.
1. Harf jar (kata depan) khusus terletak sebelum kata isim,
diantaranya:
‫( ِم ْن‬dari) Contoh: ‫اُألْسَتاُذ ِم َن اْلَم ْس ِج ِد‬
‫( ِإَلى‬ke, pada) Contoh: ‫الَّطاِلُب َيْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َر َسِة‬
‫( َع َلى‬di atas, kepada, kewajiban) Contoh: ‫اْلَقَلُم َع َلى اْلَم ْك َتِب‬
‫( َع ْن‬dari) Contoh: ‫َبْيِتْي َبِع ْيٌد َع ِن اْلَم ْد َر َسِة‬
‫( ِفْي‬di, di dalam) Contoh: ‫الَّطاِلَبُة ِفي اْلَفْص ِل‬
DLL

2. Harf Athaf:
‫( َو‬Dan)
‫( َأْو‬Atau)
‫( ُثَّم‬Kemudian)
DLL

3. Harf Nawashib:
‫( َأْن‬Hendaknya)
‫( َلْن‬Tidak akan)
‫( ِإًذ ا‬Oleh karena itu)
DLL

4. Harf jawazim:
‫( َلْم‬Bukan, Belum, Tidak)
‫( لَـَّم ا‬Belum, Manakala)
‫( َأَلْم‬Bukankah)
DLL

5
B. Isim (kata benda)
adalah setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan,
tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang
tidak berkaitan dengan waktu.
Contoh:
‫ ِاْس ِتْقاَل ٌل‬, ‫ َنِظ يٌف‬,‫ َش ْهٌر‬,‫ الَقاِهَر ُة‬,‫ َح اِئٌط‬,‫ َز ْهَر ٌة‬, ‫ َأَس ٌد‬,‫َر ُجٌل‬
(Seorang lelaki, singa, bunga, dinding, Kairo, bulan, bersih dan
kemerdekaan).
Yang membedakan isim dengan jenis kata yang lainnya adalah:
 Bisa ditanwin,
Contoh:
‫َر ُجٌل –ِكَتاٌب –َش َجَر ٌة‬
Pria – Kitab – Pohon
 Bisa dimasuki oleh ‫ال‬,
Contoh:
‫الَّرُجُل – الِكَتاُب – الَّش َج َر ُة‬
Pria itu – Kitab itu – Pohon itu
 Bisa dimasuki oleh huruf nida’ (panggilan),
Contoh:
‫َيا َر ُجُل – َيا ُمَحَّم ُد‬
Wahai pria! – Wahai Muhammad!
 Bisa di majrur kan oleh huruf-huruf jar atau idhofah,
Contoh:
‫َع َلى الَّش َجَر ِة – ُغ ْص ُن الَّش َجَر ِة‬
Di atas pohon – Dahan pohon
 Bisa di-isnad ilaih[3]
Contoh:
‫الِكَتاُب ُمِفيٌد‬
Kitab itu bermanfaat.

Dengan menerima salah satu atau lebih dari ciri-ciri di atas cukuplah
suatu kata di golongkan sebagai isim.

C. Fi’il (kata kerja)


adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian sesuatu pada waktu
6
tertentu.
Contoh:
‫َكَتَب – َيْج ِر ي – ِاسَم ْع‬
Dia telah menulis – Dia sedang berlari – Dengarkanlah!
Yang membedakan fi`il dengan jenis kata yang lainnya adalah:
 Bisa bersambung dengan ta’ fa’il,[5] contoh:
‫كتبُت – شكرَت‬
Aku telah menulis – Kamu laki-laki telah menulis.
 Bisa bersambung dengan ta’ ta’nits,[6] contoh:
‫َكَتَبْت – َتْك ُتُب‬
Dia perempuan telah menulis – Dia perempuan sedang/akan menulis.
 Bisa bersambung dengan ya’ mukhatabah,[7] contoh:
‫َتْك ُتِبيَن – ُاْشُك ِري‬
Kamu perempuan sedang/akan menulis – Bersyukurlah kamu
perempuan!
 Bisa bersambung dengan nun taukid,[8] contoh:
‫ُاْشُك َر َّن‬- ‫َلَيْك ُتَبَّن‬
Dia laki-laki benar-benar akan menulis – Benar-benar berterima
kasihlah kamu laki-laki

7
Jenis Isim Dilihat dari Jenis Kelamin

Jenis Isim Dilihat dari segi Bilangan

1. Isim Mufrod (‫)َاِاْل ْس ُم اْلُم ْفَر ُد‬


Isim mufrod adalah isim yang menunjukkan suatu jumlah
bilangan tunggal (satu) dan berlaku baik untuk mudzakar maupun
muannats. Isim mufrod sendiri juga dapat berlaku baik untuk isim
yang berakal maupun yang tidak mempunyai akal.
Contoh Isim Mufrod:
‫( ُم ْْؤ ِم ٌن‬Seorang Mukmin)
‫( َك اِفٌر‬Seorang Kafir)
8
‫( ُم ْس ِلٌم‬Seorang Muslim)
‫( ُم ْس ِلَم ٌة‬Seorang Muslimah)
‫( َس َّياَر ٌة‬Sebuah Mobil)
‫( ِكَتاٌب‬Sebuah Buku)

2. Isim Mutsanna (‫)َاِاْل ْس ُم َاْلُم َثَّنى‬


Isim mutsana adalah seluruh isim yang menunjukkan suatu
jumlah bilangan ganda (dua), baik itu kepada laki-laki (mudzakar)
maupun kepada perempuan (muannats).
Saat isim mufrod dalam keadaan rofa’ maka cara menjadikkannya
isim mutsanna adalah dengan menambahkan alif dan nun .
Namun, jika dalam keadaan nashab dan jar maka cara
menjadikannya mutsanna adalah dengan menambahkan ya’ dan nun.
Ketika nashab dan jar Huruf sebelum ya’ mutsanna difathahkan,
sedangkan pada nun dikasrohkan ada semua keadaan i’rab. Contoh
Isim Mutsanna:
‫ ُم ْْؤ ِم َنْين‬/ ‫( ُم ْْؤ ِم َناِن‬Dua orang mukmin)
‫ َك اِفَر ْين‬/ ‫( َك اِفَر اِن‬Dua orang kafir)
‫( ُم ْس ِلَم اِن‬Dua orang muslim)
‫( ُم ْس ِلَم َتاِن‬Dua orang muslimah)
‫( َر ُج َالِن‬Dua orang laki-laki)
‫( ِكَتاَباِن‬Dua buku)
‫( َس َّياَر َتاِن‬Dua mobil)
3. Isim Jamak (‫)َاِاْل ْس ُم َاْلَجْم ُع‬
Isim Jamak adalah suatu isim yang menunjukkan suatu jumlah
bilangan banyak (lebih dari 2).
Isim jamak dapat terbagi menjadi 3, yaitu:
Jamak Mudzakkar Salim ( ‫) َجْم ُع ُم َذَّك ٍر َس اِلٌم‬
Jamak Muannats Salim ( ‫) َجْم ُع ُم َؤ َّنٍث َس اِلٌم‬
Jamak Taksir

9
Jenis Isim Dilihat dari Umum dan Khusus
1. ‫ِاِس ْم َنِكَر ة‬
yaitu kata yang menunjukan pada makna umum dan tidak
kemasukan ‫( ال‬alif lam). Jadi walaupun maknanya menunjukan pada
umum kalo sudah kemasukan ‫ ال‬tidak lagi nakiroh (umum). Contoh
isim nakiroh
‫( ِتْلِم ْيٌذ‬murid), ‫( َر ُجْو ٌل‬laki-laki), ‫ُاْسَتاٌذ‬
2. ‫ِاِس م َم ْع ِرَفة‬
yaitu kata yang menunjukan pada khusus. Yang termasuk isim
ma’rifat adalah
 ‫( َع َلٌم‬nama)
Jadi nama orang, kota atau nama-nama lainnya termasuk pada ma’rifat
(khusus)
Contoh :
‫ َم َّك ة‬،‫ َج اَكْر َتا‬،‫ َاْح َم ُد‬، ‫ ُع ْثَم اُن‬، ‫ُمَح َّم ٌد‬،
 ‫ِاِس م َض ِم ْير‬
Isim dhomir / kata ganti juga sama termasuk kedalam isim ma’rifat
contoh
‫ َاْنُتْم‬،‫ َاْنُتَم ا‬، ‫ َاْنَت‬، ‫ ُهَّن‬،‫ ُهَم ا‬، ‫ ِهَي‬، ‫ ُهْم‬،‫ ُهَم ا‬، ‫ُهَو‬،
‫ َنْح َن‬،‫ َاَنا‬، ‫ َاْنُتَّن‬،‫ َاْنُتَم ا‬،‫َاْنِت‬
Contoh dalam teks
‫ ُقْل ُهَو ُهللا َاَح ٌد‬kata yang digaris bawahi isim ma’rifat
karena ‫ ُهَو‬termasuk isim dhomir
3. ‫ِاِس م َم ْو ُصْو ل‬
Isim maushul (kata sambung) juga termasuk kedalam isim
ma’rifat (khusus). Kata yang termasuk kedalam isim maushul adalah

Isim Jumlah Contoh Arti


maushu
l
‫اَّلِذ ي‬ Menunjukan ‫َاَّلِذ ي َيْج ِلُس َع َلى‬ Orang yang
satu orang ‫اْلُك ْر ِس ي ُمَحَّم ٌد‬ duduk diatas
(laki-laki) kursi adalah
muhammad
‫اَّلذَاِن‬ Menunjukan ‫ اَّلَذ اِن َيْج ِلَس اِن َع ِلى‬Orang yang
pada dua orang10 ‫الُك ْر ِس ي ُمَح َم د‬ duduk diatas
(laki-laki) ‫َو ُع ْثَم ان‬ kursi adalah
muhammad
dan usman
‫اَّلِذ ْيَن‬ Menunjukan ‫اَّلِذ ْيَن ُيْؤ ِم ُنْو َن‬ Mereka
banyak (laki- ‫ِباْلَغْيِب‬ orang-orang
laki) yang
beriman
pada yang
ghaib
‫اَّلِتي‬ Menunjukan ‫اَّلِتي َتْج ِلُس َع َلى‬ Yang duduk
satu orang ‫اْلُك ْر ِس ي َفاِط َم ة‬ di atas kursi
(perempuan) adalah
fatimah
‫الَّلَتاِن‬ Menunjukan ‫اَّلَتاِن َتْج ِلَس اِن‬ Yang duduk
dua orang ‫فَاِط َم ة َو َعاِئَش ة‬ diatas kursi
(perempuan) adalah
fatimah dan
‘Aisyah
‫الَّالِتى‬ Menunjukan ‫الَّالِتى ُيَص ِّلْيَن‬ Yang sedang
banyak ‫ُم ْس ِلَم اٌت‬ shalat adalah
(perempuan) wanita
muslimat

4. ‫ِاِس م ِاَش اَر ة‬


Isim isyarah dalam bahasa indonesia sama dengan kata tunjuk.
Untuk kata tunjuk dekat menggunakan kata ‫( َهَذ ا‬ini), sedangkan kata
tunjuk jauh menggunakan kata ‫( َذ اِلَك‬itu). Lebih lengkapnya kata yang
termasuk isim isyarah adalah
 Kata tunjuk dekat (ini)
‫ َهُؤَالِء‬، ‫ ّهَذ اِن‬،‫ّهَذ ا‬
 Kata tunjuk jauh (itu)
‫ ُاوَلِئَك‬، ‫ َذ اِنَك‬، ‫َذ اِلَك‬
Contoh dalam al quran
‫َذ اِلَك اْلِكَتاُب َال َر ْيَب ِفْيِه‬ 11
‫ُاوَلئَك َع َلى ُهًدى ِم ْن َر ِّبِهْم‬
5. ‫ِاَض اَفة‬
Yang ke lima adalah idhofat pada salah satu yang empat di atas.
Apa yang dimaksud idhopat? Idhopat adalah menggabungkan dua
kata menjadi satu.
 Idhofat dengan isim alam
Contoh kata ‫( ِاْبٌن‬anak) di gabungkan dengan ‫ُمَح َّم ٌد‬
Menjadi ‫( ِاْبُن ُم َحَّمٍد‬anak muhammad)
Kata ‫ ِاْبٌن‬sebelum digabungkan termasuk isim nakiroh (umum) tapi
setelah digabungkan menjadi ma’rifat. Alasan ma’rifatnya karena
idhofat dengan isim alam
 Idhofat dengan isim dhomir
Contoh kata ‫( ِاْبٌن‬anak) di gabungkan dengan ‫ُه‬
Digabungkan menjadi ‫ِاْبُنُه‬
 Idhofat dengan isim isyarah
‫ ِكَتاٌب‬digabungkan dengan kata ‫َهَذ ا‬
Contoh dalam kalimat
‫( ِكَتاُب َهَذ ا َج ِم ْيٌل‬buku ini bagus)
Kata ‫ ِكَتاٌب‬sebelum digabungkan nakiroh (umum) tapi
menjadi ma’rifat (khusus) setelah idhofat dengan kata ‫َهَذ ا‬
 Idhofat dengan isim maushul
Contoh
‫ ِكَتاٌب‬digabungkan dengan ‫اَّلِذ ي‬
‫( ِكَتاُب اَّلِذ ي َحِم َلُه ُمَحَّم د َجِم ْيٌل‬Buku yang dibawa muhammad bagus)
Kata Ganti
Kata ganti atau yang dikenal Dhamir dalam bahasa Arab
berfungsi sebagai kata ganti suatu kata (aku, kita, dia, kamu, kami,
mereka, dan lain sebagainya).

1. Kata Ganti Bersambung (Dhamir Muttasil)


Kata ganti yang lafadznya tampak jelas dan bersatu dengan
fi’ilnya (Kebalikan dari Dhamir Munfashil).
 Secara umum, dhamir (kata ganti) terbagai menjadi dua,
yaitu dhamir munfashil (kata ganti yang tidak bersambung)
dan dhamir muttashil (kata ganti yang bersambung).
12
 Kata ganti ( ‫ ُهَّن‬,‫ ُهَم ا‬, ‫ ِهَي‬, ‫ )ُهَو‬pada dhamir munfashil, dan ( ,‫ َها‬,‫ُه‬
‫ ُهَّن‬,‫ )ُهَم ا‬pada dhamir muttashil bisa juga dipergunakan untuk
selain manusia.
 Semua kata ganti ini adalah mabni (harakat akhirnya tidak
berubah, bagaimanapun kedudukan kata tersebut dalam
kalimat).
 Secara umum, kata ganti ‫ ُهَّن‬dipergunakan juga untuk
menggantikan jamak muannats salim (jamak
dengan alif dan ta’ tambahan) yang tidak berakal. Hal ini
membedakannya dengan kata ganti ‫ ِهَي‬yang secara umum juga
digunakan untuk menggantikan jamak taksir yang tidak berakal.
 Jamak muannats salim yang tidak berakal dan jamak
taksir yang tidak berakal boleh diberi sifat (na’at) dalam bentuk
isim mufrad muannats atau jamak muannats.
 Ada dhamir muttashil (kata ganti yang bersambung) yang
bersambung dengan isim, dan ada yang bersambung
dengan fi’il.

13
2. Kata Ganti Tidak Bersambung (Dhamir Munfasil)
Kata ganti yang lahfadznya tampak jelas namun berpisah dari
fi’ilnya.
 ‫( َأْنُتَم ا‬Kalian berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang
kedua, mutsanna, baik mudzakkar maupun muannats.
 ‫( َأْنُتْم‬Kalian [banyak laki-laki]): untuk orang kedua,
jamak, mudzakkar.
 ‫( َأْنِت‬Kamu [perempuan]): untuk orang
kedua, mufrad, muannats.
 ‫( َأْنُتَّن‬Kalian [banyak perempuan]): untuk orang kedua,
jamak, muannats.
 ‫( َأَنا‬Saya [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama (si
pembicara) mufrad, baik mudzakkar maupun muannats.
 ‫( َنْح ُن‬Kami [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama, jamak,
baik mudzakkar maupun muannats; digunakan juga untuk
orang pertama tunggal (mufrad) yang mengagungkan dirinya.
 ‫( ُهَو‬Dia [laki-laki]): untuk orang ketiga (yang dibicarakan),
tunggal (mufrad), mudzakkar.
 ‫( ُهَم ا‬Mereka berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang ketiga,
ganda (mutsanna), baik mudzakkar maupun muannats.
 ‫( ُهْم‬Mereka [banyak laki-laki]): untuk orang ketiga,
jamak, mudzakkar.
 ‫( ِهَي‬Dia [perempuan]): untuk orang ketiga, mufrad, muannats.
 ‫( ُهَّن‬Mereka [banyak perempuan]): untuk orang ketiga,
jamak, muannats.
 ‫( َأْنَت‬Kamu [laki-laki]): untuk orang kedua (lawan
bicara), mufrad, mudzakkar

14
3. Kata Ganti Tersembunyi (Mustatir)
Dhamir yang lahfadzanya tersembunyi, hanya bisa diketahui ketika
diucapkan, dan hanya menempati posisi rafa’. Dhamir ini juga terbagi
menjadi dua macam yaitu Mustatir Wajib dan Mustatir Boleh.
Mustatir Wajib Disembunyikan
Dalam bentuk fi’il ‘amr yang dimasuki dhamir mukhatab (kamu
laki). Seperti contoh: ‫ َداِفْع َع ِن الَو َطِن َداِفْع أنَت َع ِن الَو َطِن‬Lafadz ‫ دافع‬adalah
fi’il ‘amr mabni sukun, fa’ilnya wajib mustatir (tersembunyi) yaitu
anta ‫َأْنَت‬.
Mustatir Boleh Disembunyikan/Ditampakkan
Pada Fi’il Madhi untuk ‫ هو‬dan ‫ هي‬seperti contoh: ‫َخالٌد َح َّقَق الَّنَج اَح‬
‫ خالٌد ُهَو َح َّقَق النجاَح‬Lafadz ‫ حقق‬adalah fi’il madhi mabni fatah, fa’ilnya
berupa dhamir mustatir (boleh) yaitu ‫هو‬.
Contoh Kalimat Kata Ganti Bahasa Arab
 ‫ = ُهَم ا َاْح َم د َو َحَس ن‬Mereka berdua (L) adalah Ahmad dan Hasan.
 ‫ = ُهَم ا َز ْهَر ة َو َفاِط َم ة‬Mereka berdua (P) adalah Zahrah dan
Fatimah.
 ‫ = ًاْنَت ِتْلِم ْيٌذ‬Kamu (L) adalah seorang murid (L).
Kata Tunjuk
Kata tunjuk dalam bahasa Arab biasa disebut dengan ‫اسم اإلشارة‬
(ismul ‘isyaarah).

Kata Tunjuk Dekat


1. ‫( هذا‬haadzaa)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, mudzakkar
dan mufrod atau jama’ ghoiru ‘aqil. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk
itu bermakna laki-laki dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak
tetapi tidak berakal. Dalam bahasa Indonesia haadzaa berarti ini.
Contoh:

‫( هذا طالب‬haadzaa thoolibun) = ini siswa


‫( هذا كتاب‬haadzaa kitaabun) = ini buku
15
‫( هذا كتب‬haadzaa kutubun) = ini buku-buku (buku tidak berakal dan
jumlahnya banyak)
2. ‫( هذه‬haadzihi)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats
dan mufrod. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk itu bermakna
perempuan dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak tetapi tidak
berakal. Dalam bahasa Indonesia haadzihi berarti ini. Contoh:
‫( هذه طالبة‬haadzihi thoolibatun) = ini siswi
‫( هذه مظّلة‬haadzihi mizhollatun) = ini payung
‫( هذه مظاّل ت‬haadzihi mizhollaatun) = ini payung-payung (payung tidak
berakal dan jumlahnya banyak)
3. ‫( هذان‬haadzaani)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, mudzakkar
dan mutsanna. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk itu bermakna laki-
laki dan jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia haadzihi berarti ini.
Contoh:
‫( هذان طالبان‬haadzaani thoolibaani) = ini dua siswa
‫( هذان كتابان‬haadzaani kitaabaani) = ini dua buku
4. ‫( هاتان‬haataani)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats dan
mutsanna. Maksudnya sesuatu yang ditunjuk itu bermakna perempuan
dan jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia haataani berarti ini.
Contoh:
‫( هاتان طالبتان‬haataani thoolibataani) = ini dua siswi
‫( هاتان مظّلتان‬haataani miżollataani) = ini dua payung
5. ‫( هؤالء‬haa-u-laa-i)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat ataupun jauh,
muannats ataupun mudzakkar dan jama’ ‘aqil. Maksudnya sesuatu
yang ditunjuk itu bisa bermakna laki-laki ataupun perempuan dan
jumlahnya banyak dan berakal. Dalam bahasa Indonesia ‫ هؤالء‬berarti
ini. Contoh:
‫( هُؤاَل ء طاّل ب‬haa-u-laa-i thullaabun) = ini para siswa
Kata Tunjuk Jauh
1. ‫( ذلك‬dzaalika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh, mudzakkar
dan mufrod atau jama’ ghoiru ‘aqil.
16 Maksudnya sesuatu yang ditunjuk
itu bermakna laki-laki dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak
tetapi tidak berakal. Dalam bahasa Indonesia dzaalika berarti .
Contoh:
‫( ذلك طالب‬dzaalika thoolibun) = itu siswa
‫( ذلك كتاب‬dzaalika kitaabun) = itu buku
‫( ذلك كتب‬dzaalika kutubun) = itu buku-buku (buku tidak berakal dan
jumlahnya banyak)
2. ‫( تلك‬tilka)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats
dan mufrod. Maksudnya sesuatu yang ditunjukitu bermakna
perempuan dan jumlahnya satu atau jumlahnya banyak tetapi tidak
berakal. Dalam bahasa Indonesia tilka berarti itu. Contoh:
‫( تلك طالبة‬tilka thoolibatun) = itu siswi
‫( تلك مظّلة‬tilka mizhollatun) = itu payung
‫( تلك مظاّل ت‬tilka mizhollaatun) = itu payung-payung (payung tidak
berakal dan jumlahnya banyak)
3. ‫( ذانك‬dzaanika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, mudzakkar
dan mutsanna. Maksudnya sesuatu yang dnjuk bermakna laki-laki dan
jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia tilka berarti itu. Contoh:
‫( ذانك طالبان‬dzaanika thoolibaani) = itu dua siswa
‫( ذانك كتابان‬dzaanika kitaabaani) = itu dua buku
4. ‫( تانك‬taanika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat, muannats
dan mutsanna. Maksudnya sesuatu yang dnjuk bermakna perempuan
dan jumlahnya dua. Dalam bahasa Indonesia taanika berarti itu.
Contoh:
‫( تانك طالبتان‬taanika thoolibataani) = itu dua siswi
‫( تانك مظّلتان‬taanika miżollataani) = itu dua payung
5. ‫( أولئك‬uwlaa-ika)
Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh, muannats ataupun
mudzakkar dan jama’ ‘aqil. Maksudnya sesuatu yang dnjuk bisa
bermakna laki-laki ataupun perempuan dan jumlahnya banyak dan
berakal. Dalam bahasa Indonesia ‫ أولئك‬berarti itu. Contoh:
‫( أولئك طاّل ب‬uwlaa-ika thullaabun) = itu para siswa
‫( أولئك أخواتي‬uwlaa-ika akhowaatiy) = itu saudari-saudariku
17
A. Fi’il Lazim
Fi’il lazim (intransitif) adalah fi’il yang tidak membutuhkan
maf’ul (objek). Kalimat yang ada fi’il lazimnya sempurna maknanya
meskipun tidak ada maf’ul.
Contoh fi’il lazim:
‫َقاَم َأْح َم ُد‬
‫َج َلَس َعاِرٌف‬
‫َتَناُم َز ْيَنُب‬
Artinya:
Ahmad berdiri
Arif duduk
Zainab tidur
Contoh-contoh di atas terdiri dari fi’il dan fa’il serta tidak
terdapat maf’ul. Kalimat tersebut tidak memerlukan objek untuk
menyempurnakan maknanya. Oleh karena itu, fi’il-fi’il tersebut
termasuk fi’il lazim.

B. Fi’il Muta’addi
Fiil muta’addi (transitif) adalah fi’il yang membutuhkan satu
maf’ul atau lebih untuk menyempurnakan maknanya. Apabila tidak
ada maf’ul dalam kalimat yang terdapat fi’il muta’addi, maka
maknanya tidak sempurna atau tidak termasuk kalam mufid.
Contoh fi’il muta’addi:
‫َيْك ُتُب َأْح َم ُد الِّر َس اَلَة‬
‫َأَك َلْت َز ْيَنُب اْلُخ ْبَز‬
‫َقَر َأ َعاِرٌف اْلُقْر آَن‬
Artinya:
Ahmad menulis surat
Zainab memakan roti
Arif memnbaca Al-Qur’an.
Fiil Muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
Contoh fi’il yang membutuhkan satu maf’ul saja:
‫َقَر َأ َعاِرٌف اْلُقْر آَن‬
‫َنَص َر َأْح َم ُد َم ْح ُم ْو ًدا‬
18
2. Muta’addi kepada dua maf’ul
Yaitu fi’il yang membutuhkan dua maf’ul dalam
menyempurnakan maknanya. Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi
menjadi dua:
a. maf’ulnya berasal dari mubtada’ dan khabar
fi’il-fi’il tersebut diantaranya:
‫َظَّن – َحِس َب – َخاَل – َز عَم – َر َأى – َع ِلَم – َو َج َد – اَّتَخ َد – َج َعَل‬
Contoh:
‫َجَعَل َأْح َم ُد اْلِكَتاَب َص ِغ ْيًرا‬
‫َظَّن َأْح َم ُد َم ْح ُم ْو ًدا ُم َدِّرًسا‬
b. maf’ulnya bukan dari mubtada’ dan khabar
Contoh fi’il yang membutuhkan dua maf’ul yang bukan dari mutada’
khabar:
‫َع َّلَم ُهللا َأَد َم اَأْلْس َم اَء‬
‫َك َس ا َأْح َم ُد اْبَنُه الَّثْو َب‬
3. Muta’addi kepada tiga maf’ul
Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek:
‫ َح َد َث‬- ‫ َخَّبَر‬- ‫َأَر ى – َأْع َلَم – َأْنَبَأ – َنَّبَأ – َأْخ َبَر‬
Contoh:
‫َح َد ْثُت ُمَح َّم ًدا ِإَّياَك َح ِقْيًقا‬
Artinya: aku menceritakan tentang Muhammad kepadamu akan
kebenaran.

C. KOSA KATA

1. HITUNGAN

Kaidah bilangan dalam bahasa


Arab

a. ‫ = الَع َد ُد‬bilangan; angka; nomor

Jamak dari ‫'( َعَد ٌد‬adadun) adalah ‫َأ‬


‫( ْع َداٌد‬a'daadun).
19
b. ‫( َم ْعُدوٌد‬ma'duudun)
objek (sesuatu) yang dihitung,
berbilang, atau tertentu.

‫ َم ْع ُدوٌد‬merupakan isim maf'uul


dari ‫ َيُع ُّد‬- ‫'( َع َّد‬adda - ya'uddu)
yang artinya menghitung;
menjumlah; menyebut satu
persatu; memperkirakan;
mempertimbangkan.

Contoh:

‫ُة ُطَّالٍب‬ ‫( َثَالَث‬tsalaatsatu


thullaabin), artinya 3 orang
siswa.

‫َد ُد‬ ‫ُة = الَع‬ ‫( َثَالَث‬tsalaatsatu =


al-'adad)

‫( ُطَّالٍب = اْلَم ْع ُدوُد‬thullaabin = al-


ma'duud)

c. Penjelasan tentang bilangan

• ‫ ) ُيَو اِفَقاِن اْلَم ْعُد ْو َد‬٢ & ١ ( ‫الَع َدَداِن‬

Bilangan satu dan dua


bentuknya sama (menyesuaikan)
dengan ma'duud-nya.

Sama dalam hal ini adalah


mencakup sama bentuk
20
gendernya yaitu sama-sama
mudzakkar atau sama-sama mu-
annats.

Saya ulang : kalau ma'duud


mudzakkar, maka 'adad
mudzakkar. Jika ma'duud mu-
annats, maka 'adad mu-annats.

Contoh:

- 1 siswa

Bisa sobat tuliskan singkat


seperti ini : ‫َطاِلٌب‬

atau lengkap dengan 'adad-nya,


yaitu : ‫( َط اِلٌب َو اِح ٌد‬thaalibun
waahidun)

- 1 siswi

Sama kaidahnya dengan contoh


di atas, yaitu :

‫ َطاِلَبٌة‬atau ‫( َطاِلَبٌة َو اِح َد ٌة‬thaalibatun


waahidatun)

- 2 siswa

Dua siswa bahasa Arabnya :


‫ َطاِلَباِن‬atau ‫َطاِلَباِن اْثَناِن‬

- 2 siswi 21
Dua siswi bahasa Arabnya :
‫ َطاِلَبَتاِن‬atau ‫َطاِلَبَتاِن اْثَنَتاِن‬

Kesimpulan dari contoh di atas:

- Bentuk mudzakkar 1 = ‫َو اِح ٌد‬


(waahidun)

- Bentuk mu-annats dari 1 =


‫( َو اِح َد ٌة‬waahidatun)

- Bentuk mudzakkar 2 = ‫اْثَن اِن‬


(itsnaani)

- Bentuk muannats 2 = ‫اْثَنَت اِن‬


(itsnataani)

• Bilangan 3 - 10 : ‫ُتَخ اِلُف اْلَم ْعُد وَد‬

Bilangan 3 sampai 10 : 'adad


berbeda bentuknya dengan
ma'duud.
Berbeda bentuk maksudnya
adalah berbeda gender-nya,
yaitu:

- Jika ma'duud mudzakkar, 'adad


mu-annats.

- Bila ma'duud mu-annats, 'adad


mudzakkar.

Contoh:
22
- empat orang murid laki-laki,
bahasa Arabnya : ‫َأْر َبَع ُة ُطَّالٍب‬
(arba'atu thullaabin)

ma'duud-nya (‫)ُطَّالب‬ adalah


mudzakkar, maka 'adad-nya mu-
annats yaitu ‫َأْر َبَع ُة‬

- 4 orang murid perempuan,


bahasa Arabnya : ‫َأْر َب ُع َطاِلَب اٍت‬
(arba'u thaalibaatin)

ma'dud-nya ( ‫)َطاِلَب اٍت‬ adalah


muannats, maka 'adad-nya
mudzakkar yaitu ‫َأْر َبُع‬

Catatan: untuk melihat ma'duud


itu mudzakkar atau mu-annats,
lihat bentuk mufradnya.

• Bilangan 11 dan 12 = ‫الُج ْز َء اِن‬


‫ُيَو اِفَقاِن اْلَم ْعُد وَد‬

Bilangan 11 dan 12 kaidahnya :


kedua bagian katanya mengikuti
keadaan ma'duud-nya.

Contohnya:

- Sebelas siswa, bahasa Arabnya


: ‫( َأَح َد َع َش َر َطاِلًب ا‬ahada 'asyara
thaaliban) 23
bagian 1 (‫) َأَح َد‬ bentuknya
mudzakkar, karena ma'duudnya
(‫ )َطاِلًبا‬mudzakkar

bagian 2 ( ‫ )َع َش َر‬bentuknya


mudzakkar, karena ma'duudnya
(‫ )َطاِلًبا‬mudzakkar

- Duabelas siswa, bahasa


Arabnya : ‫( اْثَن َع َش َر َطاِلًب ا‬itsna
'asyara thaaliban).

- Sebelas siswi, bahasa


Arabnya : ‫( ِإْح َدى َع ْش َر َة َطاِلَبًة‬ihdaa
'asyrata thaalibatan)

- Dua belas siswi, bahasa


Arabnya : ‫( اْثَنَتا َع ْش َر َة َطاِلَبًة‬itsnataa
'asyrata thaalibatan)

• Bilangan 13 sampai 19

Bilangan 13 s/d 19 : ‫الُج ْز ُء اَألَّوُل‬


‫ َو الُج ْز ُء الَّثاِني ُيَو اِفُقُه‬, ‫ُيَخ اِلُف اْلَم ْعُد وَد‬

Bilangan 13 - 19 kaidahnya :

- Bagian awal, bentuknya


(gender-nya) berbeda dengan
ma'duud.

24
- Bagian kedua, bentuk
(gender)nya sama dengan
ma'duud.

Contoh:

- ma'duud yang mudzakkar :

‫( َخ ْمَس َة َع َش َر َطاِلًب‬khamsata 'asyara


thaaliban), artinya lima belas
siswa.

bagian pertama (‫ )َخ ْمَس َة‬: mu-


annats

bagian kedua ( ‫ )َع َش َر‬: mudzakkar

- ma'duud yang mu-annats

‫( َخ ْمَس َع ْش َر َة َطاِلَب ًة‬khamsa 'asyrata


thaalibatan), artinya lima belas
siswi.

• ‫وُد‬ ‫( اْلُع ُق‬al-'uquud), yaitu


bilangan 10, 20, 30, dan
seterusnya sampai 90.

Kaidah dari al-'uquud telah


dipelajari di bilangan puluhan
dalam bahasa Arab

Saya ulangi di sini, baik


ma'duud yang mudzakkar 25
maupun yang mu-annats, bentuk
bilangan tidak berubah (alias
sama).

Contoh :

- empat puluh siswa, bahasa


Arabnya : ‫( َأْر َبُعوَن َطاِلًبا‬arba'uuna
thaaliban)

- 40 siswi (40 murid


perempuan), bahasa Arabnya :
‫ًة‬ ‫وَن َطاِلَب‬ ‫( َأْر َبُع‬arba'uuna
thaalibatan).

• Bilangan 100 dan 200

Kaidahnya :

- Seratus bahasa Arabnya : ‫ِم اَئٌة‬


(mi-atun)

- Dua ratus bahasa Arabnya :


‫( ِم اَئَتاِن‬mi-ataani)

- Bentuk bilangan sama untuk


ma'duud mudzakkar dan
muannats.

- Untuk bilangan 200 ( ‫)ِم اَئَت اِن‬,


jika ia diikuti oleh ma'duud,
maka huruf nun (‫ )ن‬dihilangkan.
26
Mengapa nun dihilangkan?
Karena sesuai dengan kaidah
idhaafah, ‫ ِم اَئَتاِن‬sebagai mudhaaf
sehingga nun dihilangkan.

Contoh :

- 100 pelajar pria, bahasa


Arabnya : ‫( ِم اَئ ُة َط اِلٍب‬mi-atu
thaalibin)

- 100 pelajar wanita, bahasa


Arabnya : ‫( ِم اَئ ُة َطاِلَب ٍة‬mi-atu
thaalibatin)

- Dua ratus siswa, bahasa


Arabnya : ‫( ِم اَئَت ا َط اِلٍب‬mi-ataa
thaalibin)

- dua ratus siswi, bahasa


Arabnya : ‫( ِم اَئَت ا َطاِلَب ٍة‬mi-ataa
thaalibatin)

• Bilangan 300, 400, dan


seterusnya sampai 900

Kaidahnya adalah : ‫ ِإَلى‬3 ‫الَع َد ُد ِم ْن‬


‫ َيُك وُن َم َذَّك ًر َأِلَّن َلفَظ ِم اَئة ُم َؤ َّنث‬9

bilangan 3 sampai 9 bentuknya


27
mudzakkar.
Contoh:

- lima ratus siswa, bahasa


Arabnya : ‫اِلٍب‬ ‫ِم اَئِة َط‬ ‫َخ ْم ُس‬
(khamsumi-ati thaalibin)

- lima ratus siswi, bahasa


Arabnya : ‫ٍة‬ ‫ِم اَئِة َطاِلَب‬ ‫َخ ْم ُس‬
(khamsumi-ati thaalibatin)

• Bilangan 1000 dan 2000

- Seribu bahasa Arabnya : ‫َأْل ٌف‬


(alfun)

- Dua ribu bahasa Arabnya : ‫َأْلَفاِن‬

Catatan untuk bilangan 2000 :


jika ma'duud disebutkan maka
huruf nun dihilangkan.

Mengapa huruf nun


dihilangkan? Karena sesuai
dengan kaidah idhaafah, ‫َأْلَف اِن‬
sebagai mudhaaf sehingga nun
dihilangkan.

Contoh :

- Seribu siswa, bahasa Arabnya :


‫( َأْلُف َطاِلٍب‬alfu thaalibin).

28
- Seribu siswi, bahasa Arabnya :
‫( َأْلُف َطاِلَبٍة‬alfu thaalibatin).

- dua ribu siswa bahasa Arabnya


: ‫( َأَلَفا َطاِلٍب‬alfaa thaalibin)

- dua ribu siswi bahasa


Arabnya : ‫( َأَلَف ا َطاِلَب ٍة‬alfaa
thaalibatin)

• Bilangan 3000 s/d 9000

Kaidahnya : ‫ َيُك وُن‬9 ‫ ِإَلى‬3 ‫الَع َد ُد ِم ْن‬


‫ُم َؤ َّنًثا َأِلَّن لفَظ َأْلٍف ُم َذَّك ٌر‬

bagian angka 3 sampai 9


bentuknya mu-annats.

Contoh :

- lima ribu siswa bahasa


Arabnya : ‫َخ ْمَس ُة آَالِف َط اِلٍب‬
(khamsatu aalaafi thaalibin)

- lima ribu siswi bahasa


Arabnya : ‫َخ ْمَس ُة آَالِف َطاِلَب ٍة‬
(khamsatu aalaafi thaalibatin)

3. JAM DAN WAKTU

Sebelum membahas terkait


contoh kalimat dan contoh kata
tanya terkait jam dan waktu, 29
maka perlu mengetahui kosa
kata terkait jam dan waktu.
Berikut selengkapnya:

Apa Bahasa Arabnya Jam?

Bahasa arabnya jam adalah ‫َس اَع ٌة‬


(Sa’atun). Ini digunakan untuk
menunjuk alat maupun waktu.

Sedangkan bahasa arab dari


waktu adalah ‫( الَو ْقُت‬al waqtu).
Namun penggunaan kata al
waqtu jarang digunakan.

• Istilah Terkait Jam

30
Arti Arab Latin

Jam ‫َس اَع ٌة‬ Saa’atun

Menit ‫َد ِقْيَقٌة‬ Daqiiqatun

Detik ‫َثاِنَيٌة‬ Tsaniyatun

Tepat ‫َتَم اًم ا‬ Tamaaman

Lebih ‫َو‬ wa

Kurang ‫ِإاَّل‬ Illa

• Istilah Terkait Waktu

Penggunaan jam dalam bahasa


arab menggunakan jam 1-12,
karenanya dalam beberapa
percakapan menggunakan
tambahan waktu untuk
membedakanny

Berikut beberapa istilah terkait


waktu:

31
Arti Arab Latin

Pagi ‫َص َباًحا‬ Shobaahan

Dhuha ‫ُض َح ى‬ Dhuha

Siang ‫َنَهاًرا‬ Nahaaron

Sore ‫َم َس اًء‬ Masaa-an

Malam ‫َلْياًل‬ Lailan

Tadi Malam ‫ْالَباِر َح ُة‬ Al-baarihah

Kemarin ‫َأْم ِس‬ Amsi

Barusaan ‫َحِد ْيًثا‬ Hadiitsan

32
No Waktu Bahasa Arab Cara membaca

As-Saa’ah al-
1 Jam satu ‫الَّس اَع ُة الَو اِح َد ُة‬
Waahidah

As-saa’ah ats-
2 Jam dua ‫الَّس اَع ُة الَّثاِنَيُة‬
Tsaaniyah

As-Saa’ah Ats
3 Jam tiga ‫الَّس اَع ُة الَّثاِلَثُة‬
Tsaalitsah

4 Jam empat ‫الَّس اَع ُة الَّراِبَع ُة‬ As-Saa’ah Ar-roobi’ah

As-Saa’ah Al-
5 Jam lima ‫الَّس اَع ُة الَخ اِمَس ُة‬
Khoomisah

As-Saa’ah As-
6 Jam enam ‫الَّس اَع ُة الَّساِدَس ُة‬
Saadisah

7 Jam tujuh ‫الَّس اَع ُة الَّساِبَع ُة‬ As-Saa’ah As-Saabi’ah

As-Saa’ah Ats-
8 Jam delapan ‫الَّس اَع ُة الَّثاِم َنُة‬
Tsaaminah

9 Jam sembilan ‫الَّس اَع ُة الَّتاِس َع ُة‬ As-Saa’ah At-Taasi’ah

As-Saa’ah
10 Jam sepuluh ‫الَّس اَع ُة الَع اِش َر ُة‬
Al-‘Aasyiroh

As-Saa’ah Al-
11 Jam sebelas ‫الَّس اَع ُة الَح‬
‫ اِدَيَة َع ْش َر َة‬33
Haadiyah ‘asyroh

As-Saa’ah Ats-
12 Jam duabelas ‫الَّس اَع ُة الَّثاِنَيَة َع ْش َر َة‬
Tsaaniyah ‘asyroh
• Bahasa arab satu sampai dua
belas

• Contoh penggunaan kalimat


jam dan waktu

Berikut ini sejumlah contoh


penggunaan jam dalam kalimat
pernyataan atau kalimat positif.

- Pergi Sekolah Jam 6

‫َأَنا َأْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َر َسِة ِفي الَّس اَع ِة الَّساِدَسِة‬

Ana Adzhab ilal madrosah fis


saa’ah as- saadisah.

Aku berangkat ke sekolah pada


pukul enam.

- Masuk kelas jam 7

‫َأْد ُخ ُل اْلَفْص َل ِفي الَّس اَع ِة الَّساِبَعِة‬

Adkhulul fashl fis saa’ah as


saabi’ah.

Aku masuk kelas pada pukul


tujuh

- Pulang Jam 1

‫َأْر ِج ُع ِإَلى اْلَبْيِت ِفي الَّس اَع ِة الَو اِح َد ِة‬

34
Arji’u ilal bait fis saa’ah al-
waahidah.

Aku pulang ke rumah pada


pukul satu

- Shalat Maghrib Jam 6

‫َأْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْس ِج ِد َأِلَداِء َص اَل ِة اْلَم ْغ ِر ِب ِفي‬


‫الَّس اَع ِة الَّساِدَسِة‬

Adzhab ilal masjid li adaai


sholatil maghrib fis saa’ah as
saadisah.

Aku pergi ke masjid untuk


melaksanakan sholat maghrib
pada pukul enam.

- Shalat Isya’ Jam 7

‫ِفي الَّس اَع ِة الَّساِبَعِة َأْذ َهُب ِإَلي اْلَم ْس ِج ِد َأِلَداِء‬


‫َص اَل ِة اْلِع َش اِء‬

Fis saa’ah as saabi’ah adzhab


ilal masjid li adaai sholaatil
‘isyaa’

Pada pukul tujuh aku pergi ke


masjid untuk melaksanakan
sholat ‘Isya’

- Jam Belajar Malam 35


‫َبْع َد َص اَل ِة اْلِع َش اِء َأْقَر ُأ اْلُكُتَب الِّد َر اِس َّيِة َح َّتي‬
‫الَّس اَع ِة الَّتاِس َعِة ُثَّم َأَناُم ِفي ُغ ْر َفِة الَّنْو ِم‬

Ba’da sholatil ‘Isyaa’ aqroul


kutub ad-diroosiyyah hattas
saa’ah at-taasi’ah tsumma
anaam fi ghurfatin naum.

Setelah shola ‘Isya’ aku


membaca buku-buku pelajaran
sampai pukul sembilan
kemudian aku tidur di kamar
tidur.

• Tanya Jawab Jam & Waktu

Contoh bertanya jam berapa


dalam Bahasa Arab adalah
sebagai berikut:

- Contoh Tanya Jam Berangkat


Sekolah

‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْد َرَسِة ؟‬

Fi ayyi sa’aah tadzhab ilal


madrosah ?

Jam berapa kamu berangkat ke


sekolah ?

36
- Contoh Tanya Jam Masuk
Kelas

‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتْد ُخ ُل اْلَفْص َل ؟‬

Fi ayyi saa’ah tadkhulul fashl ?

Jam berapa kamu masuk ke


dalam kelas ?

- Contoh Tanya Jam Pulang


Sekolah

‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتْر ِج ُع ِإَلي اْلَبْيِت ؟‬

Fi ayyi saa’ah tarji’u ilal bait ?

Jam berapa kamu pulang ke


rumah ?

- Contoh tanya jam Sholat


Maghrib

‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َت ْذ َهُب ِإَلى اْلَم ْس ِج ِد َأِلَداِء‬


‫َص اَل ِة اْلَم ْغ ِر ِب ؟‬

Fi ayyi saa’ah tadzhab ilal


masjid li adaai sholaatil maghrib
?

Jam berapa kamu pergi ke


masjid untuk melaksanakan
sholat maghrib ?
37
- Contoh Tanya Jam Bangun
Tidur

‫ِفي َأِّي َس اَعٍة َتُقْو ُم ِم َن الَّنْو ِم ؟‬

Fi ayyi saa’ah taquumu minan


naum ?

Jam berapa kamu bangun tidur ?

4. DAFTAR KATA KERJA


DASAR PALING POPULER

Indonesia - Arab - Cara


Membaca

1. Bangun tidur ( ‫) ِاْسَتْيَقَظ – َيْسَتْيِقُظ‬


istayqadha – yastayqidhu

2. Bekerja = ( ‫= ) َع ِم َل – َيْع َم ُل‬


‘amila – ya’malu

3. Belajar = ( ‫= ) َتَع َّلَم – َيَتَع َّلُم‬


ta’allama – yata’allamu

4. Berargumen = ( ‫= ) ِاْح َتَّج – َيْح َتُج‬


ihtajja – yahtajju

5. Berbicara = ( ‫= ) َتَك َّلَم – َيَتَك َّلُم‬


takallama – yatakallamu

6. Bercanda = ( ‫= ) َم َز َح – َيْم َز ُح‬


mazaha – yamzahu
38
7. Bercerita = ( ‫= ) َقَّص – َيُقُّص‬
qashsha – yaqushshu

8. Berdebat = ( ‫= ) َج اَد َل – ُيَج اِد ُل‬


jaadala – yujaadilu

9. Berdiri = ( ‫ = ) َقاَم – َيُقْو ُم‬qaama


– yaqaamu

10. Berdiskusi = ( ‫) َتَناَظَر – َيَتَناَظُر‬


= tanaazhara – yatanaazharu

11. Berdoa = ( ‫= )َدَع ا – َي ْد ُعو‬


da’aa – yad’uu

12. Berdusta = ( ‫= ) َك َذ َب – َيْك ِذ ُب‬


kadzaba – yakdzibu

13. Berenang = ( ‫) َس َبَح – َيْس َبُح‬


=sabaha – yasbahu

14. Beribadah = ( ‫= ) َع َبَد – َيْعُبُد‬


‘abada – ya’budu

15. Berinfak = ( ‫= ) َأْنَف َق – ُيْنِف ُق‬


anfaqa – yunfiqu

16. Berjalan = ( ‫) َس اَر – َيِس ْيُر‬


saara – yasiiru

17. Berjanji = ( ‫= )َو َع َد – َيِع ُد‬


wa’ada – ya’idu
39
18. Berjihad = ( ‫= ) َج اَهَد – ُيَج اِهُد‬
jaahada – yujaahidu

19. Berjumpa = ( ‫= ) ِاْلَتَقى – َيْلَتِقي‬


iltaqaa – yaltaqii

20. Berkhutbah = ( ‫َخ َطَب – َيْخ ُطُب‬


) = khathaba – yakhtubu

21. Berkorban = ( ‫) َض َّحى – ُيَض ِّح ي‬


= dhahhaa – yudhahhii

22. Berkumpul = ( ِ ‫) ْج َتَم َع – َيْج َتِم ُع‬


= ijtama’a – yajtami’u

23. Berkurang = ( ‫) َنَقَص – َيْنُقُص‬


= naqasha – yanqushu

24. Berlari = ( ‫= ) َجَر ى – َيْج ِري‬


jaraa – yajrii

25. Bermain = ( ‫= ) َلِع َب – َيْلَع ُب‬


la’iba – yal’abu

26. Bermaksiat = ( ‫) َع َص ا – َيْع ِص ي‬


= ‘ashaa – ya’shii

27. Bermukim = ( ‫= ) َأَقاَم – ُيِقْيُم‬


aqaama – yuqiimu

28. Berpindah = ( ‫= ) ِاْنَتَقَل – َيْنَتِقُل‬


intaqala – yantaqilu
40
29. Berpisah = ( ‫= ) ِاْفَتَر َق – َيْفَتِرُق‬
iftaraqa – yaftariqu

30. Bersandar = ( ‫= ) ِاْعَتَم َد – َيْعَتِم ُد‬


i’tamada – ya’tamidu

31. Bersatu = ( ‫= )ِاَّتَح َد – َيَّتِح ُد‬


ittahada – yattahidu

32. Bersikat gigi = ( ‫َتَس َّوَك – َيَتَس َّو ُك‬


) = tasawwaka – yatasawwaku

33. Bersujud = ( ‫= ) َسَج َد – َيْسُج ُد‬


sajada – yasjudu

34. Bertambah = ( ‫= ) ِاْز َداَد – َيْز َد اُد‬


izdaada – yazdaadu

35. Bertanya = ( ‫= ) َس َأَل – َيْس َأُل‬


sa`ala – yas`alu

36. Berteriak = ( ‫) َص َر َخ – َيْص ُر ُخ‬


= sharakha – yashrukhu

37. Berubah = ( ‫= ) َتَغَّيَر – َيَتَغ َّيُر‬


taghayyara – yataghayyaru

38. Berumroh = ( ‫) ِاْعَتَم َر – َيْعَتِم ُر‬


= i’tamara – ya’tamiru

39. Berupaya = ( ‫= ) َسَع ى – َيْس َع ى‬


sa’aa – yas’aa
41
40. Berusaha = ( ‫= ) َح اَو َل – ُيَح اِو ُل‬
haawala – yuhaawilu

41. Berwudhu = ( ‫) َتَو َّض َا – َيَتَو َّض ُأ‬


= tawadhdha`a – yatawadhdha`u

6. UNGKAPAN DAN
ISTILAH POPULER

1. Akh = ‫( أخ‬Saudara pria 1


orang).

2. Akhi = ‫( أخي‬Saudaraku pria 1


orang).

3. Ukht = ‫أخت‬ (Saudari


perempuan1 orang).

4. Ukhti = ‫( أختي‬Saudariku
perempuan 1 orang).

5. Ikhwan/Ikhwah = ‫اخوان‬
(Saudara pria banyak).

6. Akhowat = ‫( أخوات‬Bukan
akhwat, saudari perempuan

banyak).

7. Ana = ‫( أنا‬Saya, dalam bahasa


Betawi disebut ane).
42
8. Anta = ‫( أنت‬Anda, untuk laki-
laki. Dalam bahasa Betawi
sering disebut ente).

9. Anti = ‫( أنت‬Anda, untuk


perempuan).

10. Antum = ‫( أنتم‬Kalian, untuk


laki-laki banyak. Tapi kata ini
sering digunakan untuk Anda (1
laki-laki), dalam rangka
penghormatan). Misalnya saat
berbicara kepada yang lebih tua
atau dihormati, digunakan kata
Antum meskipun orangnya satu.

11. Jazaakallah Khairan = ‫جزاك‬


‫( هللا خيرا‬Semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan,
untuk saudara laki-laki 1 orang).

12. Jazakumullah Khairan =


‫( جزاكم هللا خيرا‬semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan,
untuk laki-laki banyak, bisa juga
digunakan untuk campur laki-
laki dan perempuan banyak).

13. Jazaakillahu Khairan = ‫جزاك‬


‫( هللا خيرا‬Untuk perempuan 1 43
orang).

14. Wa iyyaka = ‫( واياك‬Semoga


engkau juga dibalas dengan
kebaikan, jawaban bagi yang
mengucapkan jazaakallah, untuk
laki-laki).

15. Wa iyyaki = ‫( واياك‬Sama


dengan No 14, tapi untuk
perempuan)

16. Syukran = ‫( شكرا‬Terima


kasih, bisa untuk laki-laki atau
perempuan)

17. 'Afwan = ‫( عفوا‬Sama-sama,


jawaban untuk orang yang
mengucapkan syukran). Namun,
'afwan secara asal artinya maaf.
Karenanya biasa digunakan di
awal pembicaraan. Misalnya,
afwan, ana telat (maaf, saya
terlambat). Padahal, kalimat ini
jarang digunakan oleh orang
Arab

18. Ittaqilaah Haitsumma Kunta


= ‫( اتق هللا حيث ما كنت‬Bertakwalah
44
kamu kepada Allah dimanapun
kamu berada).

19. Yassarallah/Sahhalallah
Lanal Khaira Haitsumma Kunna
= ‫سهل هللا لنا خيرا حيثما كنا‬/‫يسر هللا‬
(Semoga Allah mudahkan kita
dalam kebaikan di manapun
berada).

20. Allahummaghfir lana wal


Muslimin = ‫اللهم اغفر لنا والمسلمين‬
(Ya Allah ampunilah kami dan
kaum muslimin).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
45
Jenis kata terbagi menjadi tiga yaitu isim,fi'il dan
huruf.Dimana

huruf adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri.Isim adalah kata
benda

yang tidak disertai dengan kata waktu sedangkan fi'il adalah suatu
kata

dalam ilmu nahwu yang terikat dengan waktu. Pembagian isim


dapat dilihat dari jenis kelamin yaitu isim mudzakkar dan isim
muannats,adapun pembagian isim dari segi bilangan yaitu isim
mufrad,isim mutsanna,dan isim jamak.Pembagian isim juga dapat
dilihat dari umum (Nakiroh) dan khusus (Ma'Rifah).

B. Saran

Alhamdulillah tugas yang diamanahkan dosen kepada


saya telah selesai. Saya mohon kritik dan sarannya yang
membangun, apabila dalam makalah yang telah saya buat masih
banyak kekurangan. Saya sadar saya bukanlah manusia yang
sempurna dan saya ingin menjadi orang yang lebih baik dari hari
yang kemarin. sebaik-baiknya manusia adalah orang yang
bermanfaat bagi orang lain.

46
DAFTAR PUSTAKA

Belajar Cepat Tata Bahasa Arab Program 30 jam, Akhmad


Munawari, Nurma Media Idea, Yogyakarta,2006.

Metode Hikari: Arab gundul siapa takut?, Agus Purwanto,


laFTiFA, Surabaya, 2007.

Tata Bahasa Arab Sistematis, Imaduddin Sukamto Dan Akhmad

Munawari,Nurma Media Idea, Yogyakarta,2007.

Ilmu Nahwu Dasar, Erryk Kusbandhono, thulis media, malang,


2008.

Nahwu Kilat Perpaduan Antara Teori & Praktek, Syamsul Ma’arif,


Nuansa

Aulia, Bandung. 2008

www.Arabindo.co.nr

47

Anda mungkin juga menyukai