كان و أخواتها
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan beribu nikmat
kepada kami, begitupun shalawat beserta salam tiada yang berhak menjadi hilir kecuali baginda
Rasulullah SAW, semoga rahmat dan hidayah dapat tercurahkan kepada kita semua. Tanpa
nikmat, hidayah, inayah serta iradah-Nya, mustahil kami mampu menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik. Beberapa kalimat yang kami sumbangkan dari daya pikir yang lemah ini,
terkumpullah kini menjadi satu makalah.
Dalam aspek manapun, makalah ini belum memenuhi kebenaran yang sempurna,
bahkan nanti pembaca mungkin dengan mudah akan menemukan kesalahan. Itu semua murni
karena ketidaktahuan serta keteledoran kami. Namun, dari segala kekurangan sudah kami
saring menjadi seminimal mungkin, kamipun menaruh harapan yang begitu agung dalam
penyusunan makalah ini.
Setidaknya, dalam penyusunan makalah ini kami tidak mendasarkan pada pemikiran
kami sendiri, ada banyak rujukan buku dan laman web yang kami gunakan, sehingga kami
berharap akan banyak manfaat yang dapat pembaca ambil dari makalah ini.
Pada akhirnya, makalah yang kami susun ini, kami persembahkan kepada khususnya
Bapak Abdur Rohman, S.S, M.A selaku dosen pembimbing mata kuliah Sintaksis Arab yang
memberi kami kesempatan untuk menyusun makalah ini, dan yang terakhir kepada teman-
teman kelas yang seperjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan agama. Semoga Allah
memberkahi makalah kami, Aamiin.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ........................................................................................... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kaana mempunyai 3 arti yang berbeda-beda, sesuai dengan konteks yang diinginkan,
yakni
1. Bisa berarti terus menerus (istimror)
َ ُ َو كَانَ هللا
ً ُ غف
Contoh : ورا َرحِ ْي ًما
Artinya : Allah senantiasa dzat yang maha pengampun lagi maha pengasih
2. Bisa berarti menjadi
2
Contoh : ً كَانَ َو ْج ُههُ ُمس َْو َّدة
Artinya wajahnya (para orang musyrik) menjadi suram
3. Bisa berarti madhi (dulu)
ِي ُمجْ ت َ ِهدًا َ َكَان
ٌّ عل
Artinya : Ali dahulunya adalah seorang mujtahid.
Diantara saudara-saudara kaana yang mempunyai amal yang sama dengan kaana adalah
1. Sebagai fungsi waktu
ْ َ (أashbaha)=waktu subuh
- صبَ َح
ْ َ (أadhha)=waktu dhuha
- ض َحى
َ (dholla)=waktu siang
- ض َّل
- سى َ (أ َ ْمamsa)=waktu sore
- َ(بَاتbaata)=waktu malam
Contoh :
( بَاتَ الْ َولَ ُد نَائِ ًماbaata alwaladu naaiman)=Anak itu tidur di malam hari
ُ ْال َولَدmarfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim َبَات
2. Sebagai fungsi untuk meniadakan
َ (لَيlaisa)=bukan/tidak
- ْس
Contoh :
ًس ْهل
َ ح َ لَيartinya: Kesuksesan itu tidaklah mudah
ُ ْس النَّ َجا
ُ النَّ َجاmarfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ْس
ح َ َلي
3. Sebagai fungsi perubahan
- َار
َ = صmenjadi
Contoh :
صَا َر ُم َح َّم ٌد شَابًّاartinya: Muhammad telah menjadi seorang pemuda
ُم َح َّم ٌدmarfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim َار
َ ص
4. Sebagai fungsi terus menerus
-ح
َ ( َمابَ ِرmaabariha)=senantiasa
- َّ( َما ْن َفكmanfakka)=senantiasa
-ئَ ِ( َمافَتmaafati`a)=senantiasa
َ ( َمmaazaala)=senantiasa
- ازا َل
Contoh :
ق ُم َك ِد ًِّرا َ ازا َل ا ْل
ُ س ِار َ َمartinya : Pencuri itu senantiasa membuat resah
ق َ ا ْلmarfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ازا َل
ُ س ِار َ َم
3
5. Sebagai fungsi jeda waktu
- ( َمادَا َمmaadama)=selama
Contoh :
الَ ت َْخ ُر ْج َمادَا َم ا ْليَ ْو ُم ُم ْمطِ ًرا
Jangan keluar selama hari masih hujan
ْال َي ْو ُمmarfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ام
َ ََماد
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kaana dan saudaranya dalam bahasa Arab berfungsi untuk merubah status dari khabar
(predikat) dari marfu menjadi mansub. Mereka disebut sebagai 'amil nawasikh' atau 'faktor
perusak' karena merusak aturan asli dari khabar. Namun, perubahan ini hanya berlaku
untuk khabar, sementara mubtada atau subjek tidak berubah dan tetap marfu. Dalam
beberapa konteks, khabar (predikat) bisa mendahului kana dan saudaranya, kecuali dalam
tiga situasi: 1) ketika menggunakan "daama" dan ma mashdariyyah-nya, 2) ketika kana dan
saudaranya didahului oleh ma nafiyah, dan 3) ketika menggunakan "laisa". Jadi,
kesimpulannya, kana dan saudaranya dalam bahasa Arab memiliki fungsi penting dalam
sintaksis dan semantik, dan mempengaruhi bagaimana kalimat dibentuk dan dipahami.
5
DAFTAR PUSTAKA