Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INNAWAAKHTUHA

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran bahasa Arab

Dosen pembimbing : Elim Halimatusa’diyah, M.M.Pd

Kelompok 9 semester 1

Disusun oleh :

Sri rahayu

Neng hilda

Hani ahsaniah

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH (STIT) MANGGALA

Maruyung Kidul Desa. Maruyung Kec. Pacet Kab. Bandung


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT, berkat limpahan
rahmat, karunia, dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah berjudul
InnawaAkhwatuha (‫ )اّااٗاح٘اذٖا‬ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah
Kepada Nabi Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarga-Nya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah
banyak membantu serta teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada
kami hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya, Makalah bertema “InnawaAkhwatuha (‫ ”)اّاٗاح٘اذٖا‬ini telah


selesai kami susun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Arab.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada


umumnya dan penulis khususnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam
upaya perbaikan dalam membuat makalah selanjutnya. Terimakasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Pengertian Inna wa Akhwatuha (َ ‫ )إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬.................................................... 3


B. Fungsi Inna wa Akhwatuha (َ ‫ )إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬.......................................................... 3
C. Yang Termasuk ke Dalam Inna wa Akhwatuha (َ ‫ )إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬............................ 4
D. Contoh ‫إِ َُّ َٗاَ ْخ َ٘اذَُٖا‬ dalam Al-Qur’an................................................................6

E. Qowaid ............................................................................................................. 7
F. Hukum Inna dan Saudara-saudaranya yang Ditakhfif (Nun-Nya Disukun)
َُّ ِ‫ إ‬....................................................................................................................... 9
G. Soal dan Jawaban ........................................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 11

A. Kesimpulan .................................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sebagai orang muslim sangatlah perlu akan adanya suatu pendidikan.
Karena manusia diciptakan bukan sekedar hidup. Ada tujuan yang lebih mulia
dari sekedar hidup yang mesti diwujudkan, dan itu memerlukan ilmu yang
diperoleh lewat pendidikan.

Penulisan ini berlangsung karena sang penulis menganggap bahwa mendalami


ilmu nahwu itu sangat penting, terutama dalam masalah kitab. Sebab apa, banyak
para mahasiswa yang hanya mengandalkan keterangan dari dosen, namun
terkadang keterangan hanya sekedar kenal tanpa menggunakan perincian yang
detail. Adapun cara untuk bisa baca kitab harus mengetahui cara membaca,
memberi makna, mengartikan serta menafsirkan itu harus ada kuncinya.
Berdasarkan alasan tersebut saya menulis bab inna dan saudara-saudaranya ini
agar pembaca, khususnya semua hal-hal yang dianggap penting guna membaca
kitab dengan baik. Meskipun kurang sempurna namun saya berharap ini telah
mencukupi dan sesuai dengan harapan yang lebih praktis dan insya Allah mudah
untuk dipahami.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Inna wa Akhwatuha (َ ‫)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

2. Apa fungsi dari fungsi Inna wa Akhwatuha (َ ‫)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

3. Sebutkan apa saja yang masuk dalam fungsi Inna wa Akhwatuha

(َ ‫)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

1
C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian Inna wa Akhwatuha (َ ‫)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

2. Menjelaskan fungsi Inna wa Akhwatuha (َ ‫)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

3. Menyebutkan apa saja yang masuk dalam Inna wa Akhwatuha

(َ ‫)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inna wa Akhwatuha (َ ‫)إِنَّ َو أَ ْخ َىتُها‬

Inna wa akhwatuha (Inna dan saudara-saudaranya) adalah


sekelompok harf (kata depan) yang mendahului isim. Jika suatu jumlah ismiyah
(susunan mubtada’ dan khabar) didahului oleh Inna atau saudara-
saudaranya, maka akan menyebabkan mubtada’ menjadi manshub dan disebut
isim Inna, dan khabar tetap marfu dan disebut khabar Inna. Seperti:
َّ َُّ ِ‫إ‬
ٌِْٞ‫ ٌع َعي‬َِٞ ‫َّللاَ َع‬

(innallah samii’un alim)

yang artinya: sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)

Kata sami’ marfu’ dengan tanda dhommah, isim mufrod sebagai khabar Inna.

َّ ‫َِ ِع ْْ َذ‬ٝ‫ إِ َُّ اى ِّذ‬yang artinya : sesungguhnya agama yang diterima disisi
ِ ْ ِ‫َّللا‬
ًُ ‫اْلع ََْل‬
Allah adalah Islam.

Kata Islam marfu’ dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khabar inna.

B. Fungsi Inna wa Akhwatuha (َ ‫)إِنَّ َو أَ ْخ َىتُها‬

Inna wa wakhwatuha memiliki fungsi:

‫اْل ْع ٌَ َٗذَشْ فَــ ُع ْاىــــ َخثَش‬


ِ ْ ُ‫صة‬
ِ ْْ َ‫ذ‬

Menasabkan isim inna merofa’kan khabar inna.

3
Perhatikan contoh pada tabel berikut ini dan perhatikan pula perubahan
baris pada kalimat berikut sebelum dan sesudah di masuki kata inna.

Sesudah dimasuki Sebelum dimasuki


Keterangan
َُّ ِ‫إ‬ َُّ ِ‫ا‬
‫ اَحْ ََ َذ‬: isim inna ْ‫إُ اَحْ ََ َذ اُط‬
َّ ‫اَحْ ََ ُذ اُ ْعرَا ٌر‬
‫ اُ ْعرَــا ٌر‬: khabar inna ‫ذــَا ٌر‬ Ahmad seorang guru
Kata Ahmad barisnya
berubah asalnya dhamah
menjadi fathah
‫ ٍُ َح ََّذًا‬: Isim Inna ‫ ٌز‬َِٞ ‫إِ َُّ ٍُ َح ََّـذًا ذِ ْي‬ ‫ ْـ ٌز‬َِٞ ‫ٍُ َح ََّ ٌذ ذِ ْي‬
‫ ٌز‬ْٞ َِ ‫ ذِ ْي‬: khabar Inna Kata Muhammad Muhammad seorang
barisnya murid
berubah, asalnya
dhamah menjadi fathah

C. Yang Termasuk ke Dalam Inna wa Akhwatuha (َ ‫)إِنَّ َو أَ ْخ َىتُها‬

‫ ىَ َع َّو‬, َ‫د‬َٞ‫ ى‬,َِّ ‫ ىَ ِن‬,َُّ َ ‫ َمأ‬,َُّ َ‫ أ‬,َُّ ِ‫ إ‬: َ ‫إِ َُّ َٗ أَخ َ٘ذُٖا‬

Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita,


La’alla.

‫ َٗاىرَّ َ٘ق ِع‬ٚ ِّ‫ َٗ ىَ َع َّو ىيرَّ َشح‬ََِّْٚ َّ‫دَ ىير‬َٞ‫اك َٗى‬ ِ ‫ ِٔ َٗىَ ِن َِّ ى‬ِٞ‫ ِذ َٗ َمأ َ َُّ ىيرَشث‬ٞ‫ إِ َُّ ىيرَ٘ ِم‬َْٚ‫َٗ ٍَع‬
ِ ‫إلعرِذ َس‬

Dan makna Inna dan Anna untuk taukid (mengukuhkan pembicaraan) dan
Kaanna untuk tasybih (menyerupakan) dan Lakinna untuk istidrak (susulan), yaitu
menyusul perkataan yang lalu dengan perkataan yang ada di belakangnya, dan
Laita untuk tamanni, yaitu mengharapkan sesuatu yang mustahil berhasil, dan
Laalla untuk taraji dan tawaqqu’, ialah mengharapkan sesuatu yang baik, yang
mungkin berhasil.

4
َّ
ُ‫إ‬

Inna artinya : Sesungguhnya

Fungsinya : Untuk penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan


َّ َُّ ِ‫إ‬
‫ ٌش‬ٝ‫ ٍء قَ ِذ‬ٜ‫ ُم ِّو َش‬َٚ‫َّللاَ َعي‬

Artinya : Sesungguhnya Allah atas setiap sesuatu Maha Kuasa

Kata qodir marfu’ dengan dhommah, dan kata Allah mansub dengan fathah

َُّ َ‫أ‬

Anna artinya : bahwa

Fungsinya : Untuk penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan

ً‫يَل‬ِٞ‫ ُذَُٗ ٍُِْٔ َدى‬ٝ‫ ُِش‬ٝ ٌََُّّٖ‫ْلَتُ َّذأ‬

Artinya: Sesungguhnya mereka pasti menghendaki dalil dari padanya.

‫أَ ْشَٖ ُذ أَ َُّ ٍُ َح ََّذًا َسعُْ٘ ُه َّللا‬

Artinya: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.

َُّ َ ‫َمأ‬

Kaanna artinya : seakan-akan

Fungsinya : penyerumpamaan

Contoh :

‫ل‬ َ ََّّ‫َمأ‬
َ ٍَ ‫ل َّا ِء ٌه ٍَ َشا‬

Artinya : agaknya engkau berhasil mencapai maksudmu

َ َٖ ْ‫َمأ َ َُّ َٗج‬


‫ل تَذ ٌس‬

Artinya : seakan-akan wajahmu itu bulan purnama.

َِّ ‫ىَ ِن‬

Lakinna artinya : akan tetapi

Fungsinya : menyangkal

Contoh :

5
‫ ُشعَا ٍِ ٍو‬َٞ‫ُٕ َ٘ عَاىِ ٌٌ ىَ ِنَُّْٔ غ‬

Artinya : dia pandai tetapi tidak mengamalkan ilmunya.

‫ىَ َع َّو‬

Laalla artinya: semoga/agar

Fungsinya : pengharapan

Contoh :

ٌ‫ض‬ٝ‫ ٍَ ِش‬ٌّٜ ِ‫ىَ َع َّو َعي‬

Artinya : Semoga Ali sakit.

َ‫ْد‬َٞ‫ى‬

Laita artinya : seandainya

Fungsinya : berangan-angan

Contoh :
ً ‫ٍَ٘ا‬ٝ ‫َعُ٘ ُد‬ٝ َّ ‫ْدَ اى َّشثا‬َٞ‫ى‬

Artinya : seandainya masa muda itu bisa kembali.

D. Contoh ‫إِ َُّ َٗاَ ْخ َ٘اذَُٖا‬ dalam Al-Qur’an

ِ َٗ َ‫إِ َُّ َّللا‬


ٌٌ ْٞ ِ‫اع ٌع َعي‬

َ‫ َّللا‬: isim inna

‫اع ٌع‬
ِ َٗ : khobar inna

ِ ‫ ُذ اى َع َزا‬ٝ‫َّٗاَ َُّ َّللاَ َش ِذ‬


‫ب‬

َ‫َّللا‬: isim inna

‫ ُذ‬ٝ‫ َش ِذ‬: khobar inna

َِٝ‫ اىَّ ِز‬ٙ‫َ َش‬ٝ َ٘ َ‫َِ اَ ٍَُْ٘ا اَ َشذ ُحث َِّالِلِ َٗى‬ٝ‫ ِحثٌَُّٖ٘ َمحُةِّ َّللاِ َٗاىَّ ِز‬ٝ ‫َّرَّ ِج ُز ٍِِ دُٗ ُِ َّللاِ اَّذَادًا‬ٝ ٍَِ ‫اط‬
ِ َّْ‫َٗ ٍَِِ اى‬
561 : ‫ب ( اىثَقَ َشج‬ ِ ‫ ُذ اى َع َزا‬ٝ‫عًا َّٗاَ َُّ َّللاَ َش ِذ‬َِٞ ‫اب اَ َُّ اىق ُ َّ٘جَ ِلِلِ َج‬
َ ‫َ َشَُٗ اى َع َز‬ٝ‫) ظَيَ َُ٘ااِر‬

6
Artinya :“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan seperti Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai
Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.

ٌٌ ِٞ‫ ٌع َعي‬َِٞ ‫ُثَ ِّذ ىَُُّ٘ٔ اِ َُّ َّللاَ َع‬ٝ َِٝ‫ اىَّ ِز‬َٚ‫فَ ََِ تَ َّذ ىَُٔ تَع َذ ٍا َ َع َِ َعُٔ فَإَِّّ ََا َ اِث َُُٔ َعي‬

585 : ‫اىثَقَ َشج‬

Artinya :“Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu setelah ia mendengarnya,


maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

E. Qowaid

1. Tempat-Tempat Hamzah Inna Dibaca Fathah dan Dibaca Kasroh

Fathah

Apabila inna bila ditakwil sebagai masdar maka hamzahnya harus di fathah,

contoh:

ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫ أَ َُّ َص‬ُِْٜ‫ُ ْع ِجث‬ٝ

‫ ٍذ‬ْٝ ‫َا ًُ َص‬ِٞ‫ ق‬ُِْٜ‫ْجث‬


ِ ‫ُع‬ٝ ٛ‫ا (أ‬ّٞ‫َل‬ٝٗ‫)ذأ‬
Kasroh

1. Jatuh di awal al-kalam (ًِ َ‫د أَ َّٗ ُه ْاى َنَل‬


ْ ‫) إِ َرا َٗقَ َع‬, misalnya ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫ إِ َُّ َص‬.

2. Jatuh dalam awalan shilah ( ‫ص ْذ ُس اىصِّ يَ ِح‬ ْ ‫) َٗقَ َع‬, misalnya ٌٌ ِ‫ إَُِّّٔ قَائ‬ٛ‫َجا َء اىَّ ِز‬
َ ‫د‬

3. Sebagai jawaban sumpah, misalnya ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫ََّٗللاِ إِ َُّ َص‬

4. Sebagai hikayat suatu ungkapan, misalnya ٌٌ ِ‫ذًا إِ َُّ َع َْشًا قَائ‬ْٝ ‫قَا َه َص‬

5. Menempati tarkib haal, misalnya ‫ ُرْٗ أَ ٍَ ٍو‬ِِّّٜ‫ذًا َٗإ‬ْٝ ‫خ َص‬


ُ ْ‫ُصس‬

7
6. Jatuh setelah af’al al-Qulub yang telah tetangguhkan amalannya oleh ًّ‫ اىَل‬,
misalnya ٌُ ِ‫ ٌذ ْاى َعاى‬ْٝ ‫د إِ َُّ َص‬
ُ َْ ِ‫َعي‬

7. Setelah ‫َّ ِح‬ٞ‫ أَْلَ ْا ِْل ْعرِ ْفرَا ِح‬, misalnya ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫ أَْلَ إِ َُّ َص‬.
ُ ٞ‫ َح‬, misalnya ٌ‫ذًا َجاىِظ‬ْٝ ‫ْث إِ َُّ َص‬
8. Setelah ‫ْث‬ ُ ٞ‫ اِجْ يِظْ َح‬.

ِ ‫خ تِ َش ُج ٍو إَُِّّٔ فَا‬
9. Bila jumlah inna menjadi sifat, misalnya ‫ض ٌو‬ ُ ْ‫ ٍَ َشس‬.

10. Bila jumlah inna menjadi khobar dan isim dzat, misalnya ‫ئ‬ ِ َ‫ ٌذ إَُِّّٔ ق‬ْٝ ‫َص‬
ٌ ‫اس‬
Kasroh/ fathah

1. Ia berposisi setelah ‫َّح‬ِٞ‫( إِ َرا ْاىفُ َجائ‬tiba-tiba atau mendadak), misalnya: ‫د‬
ُ ْ‫َخ َشج‬
ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫ فَإِ ًرا إِ َُّ َص‬.

2. Setelah fi’il sumpah, dimana pada khabarnya َُّ ِ‫ إ‬tidak terdapat ًّ‫ اىَل‬,
ُ ‫ َحيَ ْف‬.
seperti ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫د إِ َُّ َص‬

3. Setelah ‫ فاء اىج٘اب‬/ ‫ فاء اىجضاء‬, seperti ًٌ ‫ فَإَُِّّٔ ٍُ ْن َش‬ِِْٜ‫َأْذ‬ٝ ِْ ٍَ .

4. Setelah mubtada’ dengan makna ucapan, sedangkan khabarnya َُّ ِ‫ إ‬juga


berarti ucapan sementara subjeknya tunggal. Seperti

‫ أَحْ ََ ُذ‬ِِّّٜ‫ ُش ْاىقَْ٘ ِه إ‬ْٞ ‫ َخ‬.

Inna dan Saudaranya yang Dibatalkan Pengamalannya

Inna dan saudarnya bila diberi maa (‫ ) ٍَا‬zaidah itu bisa batal amalnya.

Contoh: ٌٌ ِ‫ ٌذ عَاى‬ْٝ ‫إَِّّ ََا َص‬

Tetapi terkadang ada yang tetap amal.

Contoh: ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫رَ ََا َص‬ْٞ َ‫ى‬

Adapun laita ( َ‫ْد‬َٞ‫ ) ى‬,meskipun dimasuki maa (‫) ٍَا‬, maka ia tetap beramal
menashabkan mubtada’ dan merafa’kan khabar atau boleh tidak beramal.

Contoh: ٌٌ ِ‫ذًا قَائ‬ْٝ ‫رَ ََا َص‬ْٞ َ‫ ى‬.

8
Kata ‫ذًا‬ْٝ ‫ َص‬dibaca nashab menjadi isimnya ‫رَ ََا‬ْٞ َ‫ ى‬, dan ٌٌ ِ‫ قَائ‬menjadi
kata ‫رَ ََا‬ْٞ َ‫ ى‬dalam contoh ini masih tetap beramal. Boleh juga‫رَ ََا‬ْٞ َ‫ ى‬tidak beramal, dan
kata ‫ذًا‬ْٝ ‫ َص‬dibaca rafa’, sehingga susunannya menjadi

ٌٌ ِ‫ ٌذ قَائ‬ْٝ ‫رَ ََا َص‬ْٞ َ‫ى‬

F. Hukum Inna dan Saudara-saudaranya yang Ditakhfif (Nun-Nya


Disukun)

َّ‫إِن‬

Inna (َُّ ِ‫ ) إ‬hukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) itu boleh amal boleh
tidak serta apabila tidak beramal maka wajib memberi lam fariqoh (‫ ) ْلً فاسقح‬pada
lafadz yang sesudahnya.

Contoh: ٌٌ ِ‫ ٌذ ىَقَائ‬ْٝ ‫ إِ ُْ َص‬.

Dan lebih banyak muhmal-nya ( tidak amal ) dari pada amalnya.

Huruf “ُْ ِ‫ “ إ‬di atas berasal dari “َُّ ِ‫ “ إ‬yang ditakhfif, ia tidak lagi beramal
menashabkan mubtada’. Karena itu, kata sesudahnya tetap dibaca rafa’.

َّ‫أَن‬

Anna ( َُّ َ‫ )أ‬hukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) dan kemudian


isimnya pasti berupa dhomir sya’an (ُ‫ش شأ‬َٞ‫ ) ض‬yang disimpan dan khabarnya
pasti berupa jumlah.

ُ َْ ِ‫ َعي‬.
Contoh: ٌٌ ِ‫ ٌذ قَائ‬ْٝ ‫د َص‬

Dan bila ada yang isimnya bukan dlomir sya’an (ُ‫ش شأ‬َٞ‫ )ض‬maka
hukumnya langka. Contoh: َِْٜ‫َْ٘ ًِ اى َّشخَا ِء َعأ َ ْىر‬ٝ ِٜ‫ل ف‬
َ ََّّ‫ فَيَْ٘ أ‬.

َُّ َ ‫ َمأ‬dan َِّ ‫ىَ ِن‬

Kaanna (َُّ َ ‫ ) َمأ‬juga bisa ditakhfif dan yang kaprah isimnya berupa dlomir
ِ َ‫َاُُ ُخق‬ٝ‫ َمأ َ ُْ َش ْذ‬.
sya’an (ُ‫ش شأ‬َٞ‫ ) ض‬yang disimpan. Contoh: ُ‫ا‬

Tetapi ada juga yang ditetapkan walaupun sedikit. Contoh: ‫ذًا أَ َع ٌذ‬ْٝ ‫َمأ َ ُْ َص‬

9
Kata ka’an (ُْ َ ‫ ) َمأ‬adalah dari kata (َُّ َ ‫) َمأ‬, yang nunnya ditakhfif dan ia
masih tetap beramal. Adapun lakinna (َِّ ‫ ) ىَ ِن‬apabila nunnya ditakhfif maka tidak
bisa beramal.

G. Soal dan Jawaban

Soal

1. Apa pengertian inna wa akhwatuha (َ ‫?)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

2. Apa fungsi inna wa akhwatuha (َ ‫?)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

3. Sebutkan yang termasuk inna wa akhwatuha (َ ‫?)إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا‬

4. Berilah harokat kalimat berikut ini kemudian ubahlah menjadi kalimat


dengan tambahan kata inna!

a. ‫ٍح َّذ سع٘ه َّللا‬

b. ‫أّّا طاىة‬

c. ِٝ‫َّللا ٍع اىصثش‬

5. ّ
Berilah harakat pada kalimat: ٌ‫اُ امشٍنٌ عْذ َّللا اذقام‬

6. ّ ‫ٗاعيَ٘ا‬
Berilah harakat pada kalimat: ‫ذ اىعقاب‬ٝ‫اُ َّللا شذ‬

7. ّ
Berilah harakat pada kalimat: ‫ّاأعذ‬ٞ‫مأُ عي‬

8. ّ ّٜ ْ‫ٍح َّذ غ‬
Berilah harakat pada kalimat: ‫ش‬ٞ‫ىنِ أخآ فق‬

9. Berilah harakat pada kalimat: ‫ْجح حغْح‬ٞ‫د اىّْر‬ٞ‫ى‬

10. Berilah harakat pada kalimat: ‫ىع ّو اىج ّ٘ ٍعرذه غذا‬

Jawaban:

1. Inna wa akhawatuha (Inna dan saudara-saudaranya) adalah


sekelompok harf (kata depan) yang mendahului isim.

2. Fungsi inna wa akhwatuha adalah

‫اْل ْع ٌَ َٗذَشْ فَــ ُع ْاىــــ َخثَش‬


ِ ْ ُ‫صة‬
ِ ْْ َ‫ذ‬

10
‫‪3. Menasabkan isim inna merofa’kan khabar inna.‬‬

‫إِ َُّ َٗ أَ ْخ َ٘ذُٖا َ ‪ :‬إِ َُّ‪ ,‬أَ َُّ‪َ ,‬مأ َ َُّ‪ ,‬ىَ ِن َِّ‪ ,‬ىَ‪ٞ‬دَ ‪ ,‬ىَ َع َّو‬

‫‪4. Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita,‬‬
‫‪La’alla.‬‬

‫‪a.‬‬ ‫ٍُ َح ََّ ٌذ َسعُْ٘ ُه َّللاِ‬ ‫إِ َُّ ٍُ َح ََّذًا َسعُْ٘ ُه َّللاِ‬

‫‪b‬‬ ‫أََّّا طَاىِةٌ‬ ‫إِِّّ ْ‪ ٜ‬طَاىِةٌ‬

‫‪c.‬‬ ‫َّللاُ ٍَ َع اى ّٰ ّ‬
‫صثِ ِش ْ‪َِٝ‬‬ ‫إِ َُّ َّللاَ ٍَ َع اى ّٰ ّ‬
‫صثِ ِش ْ‪َِٝ‬‬

‫‪5.‬‬ ‫إِ َُّ أَ ْم َش ٍَ ُن ٌْ ِع ْْ َذ َّللاِ أَ ْذقَا ُم ٌْ‬

‫‪6.‬‬ ‫َٗا ْعيَ َُْ٘ ا أَ َُّ َّللاَ َش ِذ ْ‪ُ ٝ‬ذ ْاى ِعقَا ِ‬
‫ب‬

‫‪7.‬‬ ‫َمأ َ َُّ َعيِ‪ًّٞ‬اأَ َع ٌذ‬

‫‪8.‬‬ ‫ٍُ َح ََّ ٌذ َغِْ ٌّ‪ ٜ‬ىَ ِن َِّ أَخَآُ فَقِ ْ‪ٌ ٞ‬ش‬

‫‪9.‬‬ ‫ىَ‪ْٞ‬دَ اىَّْرِ ْ‪َ ٞ‬جحَ َح َغَْح ٌ‬

‫ىَ َع َّو ْاى َج َّ٘ ٍَ َعرَ ِذ ٌه َغذًا ‪10.‬‬

‫‪11‬‬
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian atas penjelasan mengenai inna dan saudara-saudaranya, maka


penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Inna wa akhwatuha (Inna dan saudara-saudaranya) adalah


sekelompok harf (kata depan) yang mendahului isim. Jika suatu jumlah ismiyah
(susunan mubtada’ dan khabar) didahului oleh Inna atau saudara-
saudaranya, maka akan menyebabkan mubtada’ menjadi manshub dan disebut
isim Inna, dan khabar tetap marfu dan disebut khabar Inna.

‫َ ُش‬ٞ‫رَذَأَ َٗذَشفَ ُع اى َخ‬َُٞ ‫َْصةُ ا ِْلع ٌَ \ اى‬


ِ ‫َٗأٍَاَّإِ َُّ َٗأَخ َ٘ذُٖا َ َع ََيُٖاَذ‬

Dan adapun Inna dan saudara-saudaranya fungsinya/pekerjaanya


menasabkan isim atau mubtada’ dan merofa’kan khabar.

‫ ىَ َع َّو‬, َ‫د‬َٞ‫ ى‬,َِّ ‫ ىَ ِن‬,َُّ َ ‫ َمأ‬,َُّ َ‫ أ‬,َُّ ِ‫ إ‬: َ ‫إِ َُّ َٗ أَخ َ٘ذُٖا‬

Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita,


Laalla. Setiap kalimat yang diawali dengan kata Inna atau saudara-saudaranya
maka diwajibkan fathah/mubtada’ nya wajib fathah, dan isimnya/khabarnya wajib

B. Saran

Tiada harapan sedikitpun dari penulis kecuali makalah ini dapat bermanfaat
kepada si pembaca dan penulis menyarankan kepada pembaca agar selalu
membaca karena membaca adalah salah satu cara untuk mengetahui tentang suatu
ilmu atau pelajaran yang belum kamu ketahui serta membaca adalah termasuk
jendela dari ilmu.

Dengan demikian, apabila ada kesalahan-kesalahan dalam makalah ini,


penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Kiranya ada

12
kesalahan dalam penulisan maupun penjelasan penulis minta maaf yang sebesar-
besarnya serta tidak lupa sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arra’ini, Muhammad Syamsuddin, Mutammimah Ajjurumiyyah, Al-Hidayah,


Surabaya: Wacana Ilmu, 2001.

Ghufron, Aunur Rofiq bin, Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab, Jawa Timur:
Pustaka Al-Furqon, 2007.

Saifuddin, Ibrahim, Ilmu Nahwu, AL-Hidayah, Surabaya: Wacana Ilmu, 2003.

Wafi, M. Bahauddin Ahmad, Khazanah Andalus, Yogyakarta: Titian Ilahi Press,


2003.

14

Anda mungkin juga menyukai