Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KAANA WA AKHWATUHAA
“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada
mata kuliah Bahasa Arab. ”

DOSEN PEMBIMBING:
Muhammad Ridwan Fauzi, S.Hum., M.Pd

DISUSUN OLEH:
Mutmainah 1221025752
Nurani Rahayu 12210257
Siti Syarifah 1221025764

STAI SYAMSUL ULUM GUNUNGPUYUH SUKABUMI


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya yang

diberikan kepada kami, hingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang mudah-

mudahan bermanfaat bagi kami dan para pembaca dengan judul “Kaana Wa Akhwatihaa”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari pengajar mata kuliah Bahasa Arab.

Kami sebagai penulis dari makalah ini mengucapkan terima kasih sebanyak-

banyaknya kepada dosen pengajar mata kuliah Bahasa Arab dan pihak-pihak yang telah

membantu kami dalam pencarian & pemberian ide tentang proses hingga terbentuknya

makalah ini. Dan kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dalam proses

pembelajaran di dalam kelas dan proses pembelajaran di tahun pembelajaran berikutnya.

Dan karena tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Maka dari

itulah kami mengharapkan kritik dan saran yang diberikan kepada kami selaku penulis demi

perbaikan makalah di waktu yang datang.

Sukabumi, 04 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................................2
A. Pengertian Kaana wa Akhwatuha.........................................................................................2
B. Akhwatu Kaana dan Contohnya............................................................................................3
C. Macam-macam Kana Wa Akhwatuha..................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................................7
PENUTUP........................................................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Nahwu merupakan salah satu bidang ilmu bahasa Arab yang mempelajari tentang tata

bahasa atau sistem susunan kata dalam kalimat Arab. Ilmu Nahwu ini sangat penting dalam

memahami bahasa Arab, baik untuk memahami kitab suci Al-Quran maupun untuk

memahami bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kajian Nahwu, terdapat beberapa aspek yang dipelajari, antara lain adalah

susunan kalimat, pembentukan kata, bentuk dan fungsi kata, serta aturan-aturan tata bahasa

dalam kalimat. Dalam mempelajari Nahwu, ada beberapa terminologi yang harus dipahami,

seperti isim (kata benda), fi’il (kata kerja), huruf (huruf hijaiyah), dan lain sebagainya.

Mengetahui ilmu Nahwu sangat penting bagi para pelajar bahasa Arab, khususnya

bagi mereka yang ingin memperdalam pemahaman tentang bahasa Arab. Selain itu, ilmu

Nahwu juga sangat penting bagi para penuntut ilmu agama Islam, karena banyak sekali kitab-

kitab ilmu agama yang ditulis dalam bahasa Arab dengan menggunakan kaidah-kaidah

Nahwu yang benar. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang Nahwu akan

memudahkan dalam memahami dan mempelajari berbagai kitab-kitab ilmu agama Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kaana wa akhwatuha?

2. Apa yang dimaksud dengan amal kaana?

3. Apa saja contohnya kaana wa akhwatuha?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kaana wa akhwatuha

2. Untuk mengetahui pengamalan kaana wa akhwatuha

3. Utuk mengetahui saudaranya kaana, macam-macamnya beserta contohnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kaana wa Akhwatuha

‫ وإسم كان يكون دائم امرفوعًا‬,‫إسم كان وكل مبتدأتدخل عليه كان أو إحدي أخواتها‬

Isim kana adalah setiap mubtada' yang di masuki oleh kana atau salah satu saudaranya,

isim kana selalu marfu".

Contoh:

‫ = كان زيد قائما‬Zaid berdiri

(‫) زيد‬: isim kana marfu' dengan tanda dhommah )1

Kana (‫ )كان‬dan saudaranya terkadang masuk kepada Jumlah Ismiyyah (mubtada dan khabar)

yang kemudian merubah nama isim yang pada awalnya disebut mubtada menjadi isim kana (

‫)كان‬, dan merubah nama khabar menjadi khabar kaana (‫ )كان‬sekaligus merubah hukum i'rab

khabar dari marfu' menjadi manshub.

Contoh sebelum dimasuki kaana:

‫الطالب مجته ٌد‬

‫الطالب نائ ٌم‬

Contoh setelah dimasuki kana dan saudarinya :

‫َكانَ الطالب ُم ْجنت ِهدًا‬


‫الطالب نائ ًما‬

1
Abu Ahmad Al-Mutarjim, Terjemah Kitab Mulakhos al-lughah al-Arabiyah. Jakarta. 2015, hlm 35

2
Sehingga sudah sangat jelas
dan mudah difahami dari
perubahan ketiga lafadz
,‫دراب مئان‬, ‫ دهتجم‬yang
asalnya ber’irab marfu’
menjadi manshub.
Sehingga sudah sangat jelas
dan mudah difahami dari
perubahan ketiga lafadz
,‫دراب مئان‬, ‫ دهتجم‬yang
asalnya ber’irab marfu’
menjadi manshub.
Sehingga sudah sangat jelas dan mudah difahami dari perubahan kedua lafadz yang asalnya

ber'irab marfu' menjadi manshub.

3
B. Akhwatu Kaana dan Contohnya

Berikut ini adalah saudara-saudaranya kana, yaitu fi'il yang merofa'kan isimnya dan

َ ‫تُرْ فَ ُع اإلسْم َو تُ ْن‬, antara lain :


menashobkan khobarnya atau yang disebut ‫صبُ ال َخبَر‬

‫ امسی – بات‬- ‫ اضحي – ظل‬- ‫اصبح‬

Pada waktu pagi – pada waktu


dhuha – pada waktu siang –
pada waktu sore – pada
waktu malam (untuk waktu )
Contoh :
Pada waktu pagi – pada waktu
dhuha – pada waktu siang –
pada waktu sore – pada
waktu malam (untuk waktu )
Contoh :
Pada waktu pagi – pada waktu
dhuha – pada waktu siang –
pada waktu sore – pada
4
waktu malam (untuk waktu )
Contoh :
Pada waktu pagi - pada waktu dhuha - pada waktu siang-pada waktu sore – pada waktu

malam (untuk waktu )

Contoh:

‫أصبح الشجرة ثمرة‬

Pohon itu ketika pagi berbuah.

‫ بعمل ِهم‬i‫أضحى المهندسون مهتمين‬

Para insinyur itu pada waktu dhuha tekun terhadap pekerjaannya.

‫ظل العامل مكنا على عمله‬

Pekerja itu ketika siang sibuk bekerja.

‫أمسى السماء مسيرة‬

Langit ketika sore hujan.

)‫صار (التحول‬

Menjadi (Untuk perubahan)

Contoh:

‫صار قطن تسيحا‬

Kapas itu menjadi kain.

5
)‫ليس (النفي‬

Tidak (Untuk penafian)

Contoh:

‫ليس النجاح سهال‬


َ

Sukses itu tidak mudah.

)‫ ما فتئ (ل اإلستمرار‬- ‫ ما الفك‬- ‫ ماترح‬- ‫ما زال‬

Masih/Selalu (Untuk keberlangsungan) Contoh:

‫ما ترح الصاروخان منطلقين إلى القمر‬

Roket-roket itu meluncur ke bulan.

‫ما الفك الطفل نائما‬

Anak itu masih tidur.

)‫مادام (بين المدة‬

Selama (Untuk menjelaskan jangka waktu)

Contoh:

‫ال تعبر الشارع مادام اإلشارة حمراء‬

Jangan melintasi jalan selama lampu masih merah.

Kana dan saudara-saudaranya ini juga dinamakan fi'il-fi'il naqish (Naqish: Kurang),

karena membutuhkan khabar untuk menyempurnakan makna kalimat 3. Sebagaimana juga di

namakan fi'il-fi'il nasikh (Nasikh: merubah) karena merubah hukum khabar.2

2
Abu Ahmad Al Murtajim, Terjemah Kitab Mulakhos Qowaid al-Lughah al-Arabiyah. Jakarta, 2015, hlm 56-58

6
C. Macam-macam Kana Wa Akhwatuha

Kana dan saudaranya semuanya adalah kalimah fi'il dan dapat di bedakan menjadi tiga macam :

1) Fi'il-fi'il yang mempunyai bentuk madhi, mudhari, dan amar, yaitu:

‫ كان‬,‫ اصبح‬,‫ امسی‬,‫ بات‬,‫ ظل‬,‫صار‬


2) Fi'il-fi'il yang mempunyai bentuk madhi dan mudhari, yaitu :

‫ ما فتئ‬,‫ ما الفك‬,‫ ماترح‬,‫ما زال‬


3) Fi'il-fi'il yang mempunyai bentuk madhi saja ‫ ليس‬dan ‫مادام‬

Kana apabila mudhari; dan i'robnya jazm maka harf nun-nya boleh di buang.

Contoh : ‫ ال تك ظالما‬,‫ال تكن ظالما‬

Khabar kaana dan saudaranya sering ditambah dengan harf jar ba' (‫)الباء‬. Ada lagi fi'il yang

fungsinya sama dengan kaana dan saudaranya, antara lain:

a. Fi'il muqarobah, yaitu fi'il yang menunjukan dekat atau hampir terjadinya khabar, seperti

‫كاد‬dan ‫اوشك‬

Contoh:

‫كا َد الفَ ْق ُر َأن ي ُكونَ الَك ْفرًا‬

(hampir saja kekafiran merubah kekufuran)

‫اوشك الحرب تنتهى‬

(Perang Hampir Selesai)

b. Afalur raja' yaitu fi'il yang menunjukkan harapan akan terjadinya khabar fi'il ini antara lain

‫عسى‬dan‫حرى‬

‫يحضر‬
َ ‫حرى المعلم ان‬

(mudah-mudahan bapak guru segera datang)

7
c. Af ’alus syuru' yaitu fi'il yang menunjukkan dimulainya pekerjaan

Contoh:

ُ‫ق زَ ْي ٌد يَ ْكتُب‬
َ ِ‫طَف‬

(Zaid mulai menulis)


Kana dan saudaranya yang mempunyai isim dan khabar seperti pembahasan di atas, disebut

fi'il naqis. Akan tetapi kaana dan saudaranya kecuali (‫ ) ليس ما زال ما فتئ‬yang tidak mempunyai

isim dan khabar, dan hanya memiliki fail, maka dalam hal ini disebut fi'il tam.3

3
Muji Anggun Pratiwi. Siti Nursofiah, "Macam-macam kana wa akhwatuha"
http://mujianggun.blogspot.com/2015/12/makalah-bahasa-arab-kaana-wa-akhowatuha.html (di akses pada 4
April 2023)

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kana dan saudaranya berfungsi merafa'kan mubtada yang sekaligus sebagai isim kana

dan menashabkan khabar yang sekaligus menjadi khabar kana. Kana dan saudaranya

semuanya adalah kalimah fi'il dan dapat dibedakan menjadi tiga macam :

1. Fi'il-fi'il yang mempunyai bentuk madhi, mudhari, dan amar, yaitu:

‫ امسی – بات‬- ‫ اضحي – ظل‬- ‫اصبح‬

2. Fi'il-fi'il yang mempunyai bentuk madhi dan mudhari, yaitu:

‫ ما فتئ‬- ‫ ما الفك‬- ‫ ماترح‬- ‫ما زال‬

3. Fi'il-fi'il yang mempunyai bentuk madhi saja ‫ ليس‬dan ‫مادام‬

Kaana dan saudaranya yang mempunyai isim dan khabar disebut fi'il naqis. Akan tetapi

kaana dan saudaranya kecuali (‫ )ليس ما زال ما فتئ‬yang tidak mempunyai isim dan khabar, dan

hanya memiliki fai'l, maka dalam hal ini disebut fi'il tam

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Mutarjim, A. A. (2015). Terjemah Kitab Mulakhos al-lughoh al-Arabiyah. Jakarta.

Muji Anggun Pratiwi, S. N. (2023, April 4). Macam-macam kana wa akhwatuha. Retrieved

from http://mujianggun.blogspot.com/2015/12/makalah-bahasa-arab-kaana-wa-

akhowatuha.html

10

Anda mungkin juga menyukai