Anda di halaman 1dari 11

MAF’UL FIH

(ZHOROF ZAMAN DAN ZHOROF MAKAN)

Makalah Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Al-Nahwu
Dosen Pengampu : Dr.NASIRUDDIN,M.S.I, M.Pd

Disusun Oleh :
Ika Nur Azizah (16420017)
Hilyatul Auliya (19104020001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun makalah panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penyusun makalah dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai waktunya.

Penyusun makalah mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan
harapan dapat membantu pembaca dalam memahami pelajaran Al-Nahwu.

Disanping itu, penyusun makalah berharap bahwa makalah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Penyusun makalah menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih ada
kekurangan sehingga penyusun makalah berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya dari dosen pengampu mata kuliah Al-Nahwu agar dapat meningkatkan mutu
dalam penyajian berikutnya.

Akhir kata penyusun makalah ucapkan terima kasih.

Yogyakarta,05 April 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Maf’ul Fih ................................................................................... 6


B. Macam-macam kata yang menunjukkan keterangan waktu .......................... 6
C. Macam-macam kata yang menunjukkan keterangan tempat ......................... 7
D. Pembagian Maf’ul fih .................................................................................... 8
E. I’rab Maf’ul Fih ............................................................................................. 9

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Kritik dan Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

3
BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an, memiliki signifikansi yang besar bagi
kaum muslimin. Hal ini wajar karena Al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan
bagi kaum muslimin. Disamping itu, Bahasa Arab juga menjadi bahasa hadits. Itulah
sebabnya dapat ditetapkan bahwa Bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab
sekaligus bahasa orang Islam, meskipun realitanya tidak sedikit penutur Bahasa Arab
bukan pemeluk agama Islam.
Keunggulan Bahasa Arab adalah terletak pada kekayaannya, pengertian
abstraknya, ketepatan maknanya, dan pembentukan kata turunan. Al-Qur’an turun
dengan Bahasa Arab karena Rsulullah SAW dan para mukhattab pertamanya
menggunakan bahasa tersebut.
Di dalam Bahasa Arab mempelajari Ilmu Nahwu itu sangat penting, karena
dari Ilmu Nahwu bisa mempelajari Bahasa Arab dengan mudah. Selain itu,
mempelajari Ilmu Nahwu sangat penting untuk memahami Al-Qur’an.
Sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari kesalahan
mengucap lafadz al-Qur’an dan Hadits maka dari itu ilmu Nahwu harus dipelajari dan
dipahami lebih dulu dibanding ilmu yang lain. Dalam pembelajaran ilmu Nahwu , kita
mempelajari tentang Maf’ul Fih atau Zhorof Zaman dan Makan.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian Maf’ul Fih?
2. Apa saja macam kata yang menunjukkan keterangan waktu?
3. Apa saja macam kata yang menunjukkan keterangan tempat?
4. Apa saja pembagian Maf’ul Fih?
5. Bagaimana I’rab Maf’ul Fih?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Maf’ul Fih
2. Untuk mengetahui macam kata yang menunjukkan keterangan waktu

4
3. Untuk mengetahui macam kata yang menunjukkan ketengan tempat
4. Untuk mengetahui pembagian Maf’ul Fih
5. Untuk mengetahui I’rab Maf’ul Fih

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Maf’ul Fih


Maf’ul fih adalah isim manshub yang disebutkan untuk menjelaskan waktu
atau tempat terjadinya fi’il (yaitu menjadi jawaban dari pertanyaan “Kapan atau
dimana terjadinya fi’il?).1 Maf’ul fih disebut dengan zhorof zaman apabila
menunjukkan waktu dan zhorof makan apabila menunjukkan tempat.
Contoh :
- ‫ت الطائ َِرة ُ لَي َْل‬
ِ ‫سافَ َر‬
َ (Pesawat itu melakukan perjalanan di malam hari)
‫ لَي َْل‬: Zhorof zaman, manshub dengan fathah
َ ‫ف الطالِبُ أَ َم‬
- ‫ام ال ُم َد ِر ِس‬ َ َ‫( َوق‬Pelajar itu berdiri di hadapan guru)
َ ‫ أَ َم‬: Zhorof makan, manshub dengan fathah
‫ام‬
B. Macam-macam Kata yang Menunjukkan Keterangan Waktu
Keterangan waktu atau disebut dengan zhorof zaman. Dalam kitab Jurumiyah
disebutkan bahwa zhorof zaman adalah :
َ
‫ و‬،‫ و بكرة‬،‫ و غدوة‬،‫ و الليلة‬،‫ظرف الزمان هو اسم الزمان المنصوب بتقدير "في" نحو اليمم‬
،‫ و أسبوعا‬،‫ و شهرا‬،‫ و عاما‬،‫ و حينا‬،‫ و أمدا‬،‫ و أبدا‬،‫ و مساء‬،‫ وصباحا‬،‫ و عتمة‬،‫ و غدا‬،‫سحرا‬
.‫و ساعة‬
“Zhorof zaman adalah isim zaman yang dinashobkan dengan taqdir maknanya
fii “‫ “ في‬contoh

‫ اليمم‬: pada hari ini


‫ الليلة‬: pada malam ini
‫ غدوة‬: pada pagi hari
‫ بكرة‬: pada waktu pagi,
‫ سحرا‬: pada waktu sahur
‫ غدا‬: besok
‫ عتمة‬: sepertiga awal malam
‫ صباحا‬: pada waktu subuh

1Fuad Ni’mah, Terjemah Mulakhos, Terj. Abu Ahmad Al Mutarjim, (Jakarta:


terjemahmulakhos.wordpress.com, 2015), hlm. 146

6
‫ مساء‬: pada waktu sore
‫ أبدا‬: kekal
‫ أمدا‬: selamanya
‫ حينا‬: ketika
‫ عاما‬: setahun
‫ شهرا‬: sebulan
‫ أسبوعا‬: seminggu
‫ ساعة‬: sesaat.”2
Contoh :
‫( أَذْ َهبُ ِإلَى ا ْل َم ْكتَ َب ِة ال َك ِب ْي َر ِة ا ْل َي ْو َم‬Saya pergi ke perpustakaan yang besar hari ini)
‫س َحرا‬ َ ‫ظ ِإ َما َ ُم ا ْل َم ْس ِج ِد‬ َ َ‫( اِ ْستَ ْيق‬Imam masjid bangun tidur pada waktu sahur)
‫طا ُء بُ ْك َرة‬ َ ‫ب ا ْل ُعما ُل الن‬
َ ‫ش‬ َ ‫( ذَ َه‬Para pekerja yang rajin berangkat pada waktu pagi)
C. Macam-macam Kata yang Menunjukkan Keterangan Tempat
Keterangan tempat atau disebut zhorof makan. Dalam kitab Jurumiyah
disebutkan bahwa zhorof makan adalah:
‫و ظرف المكان هو اسم المكان المنصوب بتقدير في نحو أمام و خلف و قدام و وراء و فوق و‬
.‫تحت و عند و مع و إزاء و حذاء و تلقاء و هذه الثلثة معناها واحد و ثم و هنا‬
“Zhorof makan adalah isim makan yang dinashobkan dengan taqdir maknanya
fii ‫ في‬. contoh

‫ أمام‬: di depan
‫ خلف‬: di belakang
‫ قدام‬: di depan
‫ وراء‬: di belakang
‫ فوق‬: di atas,
‫ تحت‬: di bawah
‫عند‬: di sisi
‫ مع‬: beserta
‫ إزاء‬: di muka atau di depan

2 Syekh Syamsuddin Muhammad Araa’ini, Ilmu Nahwu Terjemahan Mutammimah Ajurumiyah, Terj. Moch.
Anwar dan Anwar Abubakar, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2002), hlm.247.

7
‫ حذاء‬: di muka
‫ تلقاء‬: di hadapan
dan ketiga lafazh yang terakhir ini maknanya sama
‫ ثم‬: di sana
‫ هنا‬: di sini.”3
Contoh:

َ ‫ام زَ يْد أَ َم‬


‫ام ال َمس ِْج ِد‬ َ َ‫( ق‬Zaid berdiri di depan masjid)
‫اإل َم ِام‬
ِ ‫ف‬ َ ‫صلى ال ُم ْس ِل ُم ْونَ َخ ْل‬
َ (Kaum muslim sholat di belakang imam)
َ‫( فَ ِرحْ تُ ِع ْن َدك‬saya bahagia di sisimu)
D. Pembagian Maf’ul Fih
Zhorof zaman dan makan terbagi menjadi :
a. Zhorof Mutasharrif (yaitu zhorof yang bisa dipakai sebagai zhorof dan selain zhorof).
Di antara zhorof-zhorof ini antara lain :
– ‫يوم – شهر – سنة – أسبوع – ساعة – صباح – مساء – ظهر – ليل – لحظة – ميل – فرسخ‬
.‫كيلومتر – يمين – يسار – وسط – شمال – جنوب – شرق – غرب‬
Zhorof-zhorof ini bisa digunakan sebagai zhorof (untuk menunjukkan kepada waktu
atau tempat terjadinya fi’il dan kemudian menjadi manshub karena sebagai maf’ul fih)
Contoh :
‫( س ِْرتُ ِك ْيلُومِ تْرا‬Aku berjalan sejauh satu kilometer)
Dan juga bisa digunakan sebagai selain zhorof dan dii’rab menurut kedudukannya
dalam kalimat (mubtada atau fail,dsb)
Contoh :
‫( َجا َء َي ْو ُم ال ُج ُم َع ِة‬Hari jumat telah datang)
b. Zhorof Ghairu Mutasharrif (yaitu zhorof yang tidak bisa dipakai kecuali sebagai
zhorof). Zhorof-zhorof ini antara lain :
– ‫حين – بعد – أثناء – خلل – طوال – وراء – خلف – فوق – تحت – بين – عند – لدى‬
.‫تلقاء – تجاه – نحو – حول – دون‬
Zhorof-zhorof tersebut selalu manshub sebagai zhorof di manapun saja letaknya
dalam kalimat.

3 Ibid, hlm.248

8
Contoh :

ِ ‫ير الطائِراتُ فَوقَ الس َحا‬


‫ب‬ ُ ِ‫( تَط‬pesawat-pesawat itu terbang di atas awan)
E. I’rab Maf’ul Fih
a. Mu’rab
Zhorof yang mu’rab seperti
‫سنة – شهر – لَيل – يوم‬
b. Mabni
Zhorof yang mabni seperti
‫أمس – إذا – حيث – اآلن‬

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Maf’ul Fih atau Zhorof adalah isim yang menunjukkan keterangan waktu atau
tempat terjadinya suatu perbuatan dan dibagi menjadi dua, yaitu : zhorof mutasharrif
dan zhorof ghairu mutasharrif. I’rab zhorof terbagi menjadi dua, yaitu
mu’rab dan mabni
B. Kritik dan Saran
Makalah ini dibuat hanyalah semata-mata untuk memenuhi persyaratan mata
kuliah Nahwu, apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini terlebih dahulu penulis minta maaf yang sedalam-dalamnya.
Penulis juga sangat mengharapkan kritikan dan saran atas penulisan makalah
ini agar supaya wawasan penulis tentang ketata bahasa Araban bertambah maju.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al Mutarjim, Abu Ahmad. 2015. Terjemah Mulakhos. Jakarta:


terjemahmulakhos.wordpress.com
Araa’ini, Syamsuddin Muhammad. 2002. Ilmu Nahwu Terjemahan Mutammimah
Ajurumiyah, Terj. Moch. Anwar dan Anwar Abubakar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo
Faisol, Ahmad. 1988. Ilmu Nahwu Terjemahan Nadzam Ajurumiyah Nadzam Imrithy.
Surabaya: Bintang Terang 99
Maf’ul Fih. Diakses pada 7 April 2020, dari
https://studyarabicfree.blogspot.com/2014/12/maful-fih.html
Razin, Abu, dan Ummu Razin. 2015. Ilmu Nahwu Untuk Pemula. www.programbisa.com

11

Anda mungkin juga menyukai