BAHASA ARAB
"ت
ُ الن َع
َ“
Dosen Pengampu
Ernawati, M.Pd.i
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Sholawat beserta salam tak lupa pula kami
haturkan kepada nabi Muhammad SAW kepada keluarga dan para sahabatnya sehingga kita
bisa merasakan zaman pada saat ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Makalah........................................................................................................................1
C. Tujuan Makalah............................................................................................................................4
D. Manfaat Makalah………………………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan......................................................................................................................................12
B.Saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa arab merupakan bahasa yang penting bagi umat islam dalam
isi dan makna al-Qur’an di perlukannya memahami dan mengerti tentang tata
bahasa arab. Salah satunya na’at yang sebagian orang belum mengerti arti dan
berbeda, akan tetapi makna dan tujuannya sama. Dalam uraian berikut, akan
dijelaskan tentang salah satu struktur kalimat bahasa arab yaitu na’at dan man’ut
yang dalam bahasa Indonesia disebut kata sifat dan kata yang disifati.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Makalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
العادل
َ ِ رأَيت ‘saya melihat seorang pemimpin yang adil itu’
األمْيَر َُْ
Antara Na’at dan Man’ut sama-sama manshub (dibaca nashob dengan tanda nashob
fathah).
اج ُح
َ َب الن
ُ َض ُر الطُال
َ ‘ َحseorang siswa yang rajin itu telah hadir‘
6
Kata ب
ُ َ الطُ الadalah mudzakkar (isim yang menunjukan arti laki laki) begitu juga
dengan Na’at nya keduanya sama-sama mudzakkar
ُاج َحة
َ َت الطُالَبَةُ الن
ْ ضَر
َ ‘ َحseorang siswi yang rajin itu telah hadir’
Antara Na’at dan Man’ut di atas juga sama-sama mu’annats (isim yang menunjukan
arti perempuan).
3) ‘adadnya (jumlahnya) baik isim mufrad(satu), isim mutsanna (dua)
dan jamak (plural/banyak). Contohnya :
اج ُح
َ َب الن
ُ َ َجاءَ الطُالsama-sama mufrad (berarti satu)
ِ ان النَاجح
ان ِ جاء الطُالَبsama-sama bentuk dua (mutsanna) yaitu ‘dua siswa yang rajin’
ََ َ ََ
اج ُح ْو َن
َ َب الن
ُ َجاءَ الطُاَلsama-sama berbentuk jamak. Yaitu ‘para siswa yang rajin’.
4) makrifat dan nakirahnya (Umum dan Khusus), Misalnya :
اج ٌح
َ َالب ن
ٌ ُ‘ َجاءَ طseseorang siswa yang rajin telah tiba’
sama-sama nakirah (ditandai dengan dibaca tanwin) maka keduanya menunjukan arti
yang masih umum.
الناجح ب
ُ ُ َ‘ َجاءَ الطُالsiswa yang rajin itu sudah datang’
sama-sama makrifah (menunjukan arti khusus)
7
Adapun syarat na’at jumlah dan syibhul-jumlah adalah man’utnya (yang
disifatinya) harus berupa nakirah (isim yang menunjukan arti umum).
س ِ
Contohnya:
ُ َي ْفرَت َس ُد َحَي َوا ٌن
َ ‘ األsinga adalah hewan yang bersifat buas‘
Kata يفرتسadalah Na’at yang berupa fi’il mudhore (fi’il yang menunjukan arti sedang
atau akan), yang otomatis dia adalah sebuah kalimat karena fi’il didalamnya sudah
ada kata kerja (predikat) dan juga subjek.
1- (nakirah) ح
ٌ ي ْفر
َ َ ٌُستَاذ
ْ َجاءَ أ
2- (makrifah) ي ْفرح
َ َ َُجاءَ األستاذ
Perbedaannya adalah:
Kalimat yang pertama memiliki arti “guru yang bergembira telah datang” dan
kalimat kedua berarti “guru itu datang dengan gembira”. Sudah jelas bukan perbedaan
diantara keduanya?
seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, karena diawali dengan kata-kata
8
Sedangkan yafrah pada kalimat terakhir menjadi khal ( )حالatau menerangkan
tentang keadaan guru tersebut ketika datang. karena diawali dengan kata-kata
Alif dan lam di awal kata). Kalau masih bingung, silahkan dirasa-rasa saja
perbedaannya dari terjemahannya.
Contoh: ب
ُ امله َذ
الر ُج ُل َجاءArtinya Laki-Laki yang baik itu telah datang.
َ ُ َ
الر ُج ُل
ُ :adalah Fa’il, I’robnya adalah marfu’ dengan dhammah. Dan juga
sebagai Man’ut.
هذب
ُ َامل :adalah na’at I’robnya adalah marfu’ dengan dhammah karna
mengikuti man’ut.
2) Dalam Mufrod, Tasniah dan Jama’.
3) Didalam muzdakar dan muannas.
9
4) Didalam ma’rifat dan nakiroh.
َﺠﺍﺀ
َ :adalah fiil madi mabniyun alal fathi.
ﺭﺍﻳﺕ :adalah fiil madi mabni sukun karna bertemu dengan domir rofa.
ِ
Jar : املهذب الر ُج ِل
ُّ ت َعلَى ِ
ُ َسل ْم
على الرجل :adalah man’ut dijar karna kemasukan huruf jar yaitu ‘ala;
ِ
املهذب :adalah na’at dijar karna mengikuti man’ut.
BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Na’at dinamakan sifat, di dalam tata bahasa arab, ia harus bertempat di
belakang, system penempatannya hamper sama saja dengan tata bahasa Indonesia.
Setiap akhiran kata nama yang menempati tempat sifat, baris harus disamakan dengan
baris akhiran kata nama sebelumnya, karena ia menerangkan sebagian dari
kelakuannya seperti : جتَ ِه ُد ِ ِّ “جَن حmurid yang bersungguh sungguh telah
ْ اَلْم
ُ الت ْلمْي ُذ ََ
lulus”
DAFTAR PUSTAKA
12
Maftuhin Sholeh, Muhammad. 2010. Terjemah Alfiyah Ibnu Malik Juz I, Lamongan: Maktabah as-
Shafa.
Amin Musthofa dan Al-Jarim Ali. 1990. Terjemah Nahwu Wadhih, Surabaya: Al-Hidayah.
Syaikh Mushthafa Al-Ghulayani, 1992, Jamiud Durusil Arobiyah cet I, CV.Asy Syfa’: Jakarta
Syaikh Mushthafa Al-Ghulayani, 1992, Jamiud Durusil Arobiyah cet II, CV.Asy Syfa’: Jakarta
13