MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu Riyan Nuryadin, S.HI, M.Pd.I
Oleh:
Widiana Lestari
Sani Sariyatul Qolbi
Siti Suryati
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Allah Yang Maha kuasa
sehingga dengan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul " ISIM INNA DAN SAUDARA-SAUDARA INNA". Shalawat beserta
salam semoga selalu dilimpah curahkan kepada Nabi kita yakni Nabi muhammad
SAW. Tak lupa pula kepada para Sahabatnya, Tabii'n Atbaut tabiatnya,
keluarganya dan sampaikah kepada kita selaku umat yang paling akhir, semoga
kita digolongkan umat yang selalu menaati ajaranya. Aamiin...
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada penulis.
2. Yang terhormat Ketua STAI PERSATUAN ISLAM GARUT.
3. Orang tua yang telah memberikan fasilitas, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini.
4. Dosen pengampu yang telah memberikan ilmu, sehingga penulis
mendapatkan banyak pengetahuan yang sebelumnya penulis tidak
mengetahuinya, dan
5. Untuk semua rekan-rekan, yang telah memberikan arahan pada penulis, tanpa
kalian mungkin penulis tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sebagai orang muslim sangatlah perlu akan adanya suatu pendidikan.
Karena manusia diciptakan bukan sekedar hidup. Ada tujuan yang lebih mulia
dari sekedar hidup yang mesti diwujudkan, dan itu memerlukan ilmu yang
diperoleh lewat pendidikan.
Penulisan ini berlangsung karena sang penulis menganggap bahwa
mendalami ilmu nahwu itu sangat penting, terutama dalam masalah kitab. Sebab
apa, banyak para mahasiswa yang hanya mengandalkan keterangan dari dosen,
namun terkadang keterangan hanya sekedar kenal tanpa menggunakan perincian
yang detail. Adapun cara untuk bisa baca kitab harus mengetahui cara membaca,
memberi makna, mengartikan serta menafsirkan itu harus ada kuncinya.
Berdasarkan alasan tersebut saya menulis bab inna dan saudara-saudaranya ini
agar pembaca, khususnya semua hal-hal yang dianggap penting guna membaca
kitab dengan baik. Meskipun kurang sempurna namun saya berharap ini telah
mencukupi dan sesuai dengan harapan yang lebih praktis dan insya Allah mudah
untuk dipahami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis
memberikan rumusan masalah agar tujuan makalah lebih terfokus dan tidak
terlalu luas, yaitu mengenai :
1. Apa pengertian dari Inna wa Akhwatuha (َ )إِ َّن َو أ َ ْخ َىتُها
2. Apa fungsi dari fungsi Inna wa Akhwatuha (َ ) ِإ َّن َو أ َ ْخ َىتُها
3. Sebutkan apa saja yang masuk dalam fungsi Inna wa Akhwatuha
(َ ) ِإ َّن َو أ َ ْخ َىتُها
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis merumuskan tujuan
penulisan yang akan di bahas, yaitu :
1
1. Menjelaskan pengertian Inna wa Akhwatuha (َ ) ِإ َّن َو أ َ ْخ َىتُها
2. Menjelaskan fungsi Inna wa Akhwatuha (َ )إِ َّن َو أ َ ْخ َىتُها
3. Menyebutkan apa saja yang masuk dalam Inna wa Akhwatuha
(َ ) ِإ َّن َو أ َ ْخ َىتُها
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata sami’ marfu’ dengan tanda dhommah, isim mufrod sebagai khabar Inna.
َ ْ َّ َ ْ َ ّ َّ
اَّلل ِْلا ْطَل ُم
ِ الدًن ِعىد
ِ ِإن
yang artinya : sesungguhnya agama yang diterima disisi Allah adalah Islam.
Kata Islam marfu’ dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khabar inna.
3
berubah, asalnya
dhamah menjadi fathah
َ َ َ َّ َ َّ َ َ َّ َ َّ َ ُ َ َ َ َّ
ل َع َّل,يت ل, ل ِكن, كأن, أن, ِإن: ِإن ت أخوتها
Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita, La’alla.
َّ َ َ َ ّ َّ َ َ َ َ
َّ للت َر ّحى َت َ َّ َ َ َ
َّ للتشبيه َت َلك َ َّ َ َ َ
الت َوق ِع ِ اك تليت للت َم ِنى ت لع َّل
ِ لإلط ِتدز
ِ ن ِ ِ ِ يد تكأنِ وك
ِ تمعنى ِإن للت
Dan makna Inna dan Anna untuk taukid (mengukuhkan pembicaraan) dan
Kaanna untuk tasybih (menyerupakan) dan Lakinna untuk istidrak (susulan), yaitu
menyusul perkataan yang lalu dengan perkataan yang ada di belakangnya, dan
Laita untuk tamanni, yaitu mengharapkan sesuatu yang mustahil berhasil, dan
Laalla untuk taraji dan tawaqqu’, ialah mengharapkan sesuatu yang baik, yang
mungkin berhasil.
َ
2. أنAnna artinya : bahwa
Fungsinya : Untuk penegasan huruf atau mengokohkan pembicaraan
ً ُ َال ُب َّد َأ َّن ُهم ًُس ٍُدت َن م
ىه َد ِليلَل ِ ِ
Artinya: Sesungguhnya mereka pasti menghendaki dalil dari padanya.
َ ْ َ
أش َه ُد أ َّن ُم َح َّم ًدا َز ُط ْو ُل هللا
Artinya: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
4
ََ
3. كأنKaanna artinya : seakan-akan
Fungsinya : penyerumpamaan
َ
َ كأهك ه ِاء ٌل َم َس َ َ َّ َ َ
Contoh : امك
َ
4. ل ِكنLakinna artinya : akan tetapi
Fungsinya : menyangkal
َ َ ُ َّ َ َ َُ
ِ هو ع ِال ٌم ل ِكىه غ ُيرع
Contoh : ام ٍل
َ
5. ل َعلLaalla artinya: semoga/agar
Fungsinya : pengharapan
ٌ لع َّل ع ِل ٌّي َمس
Contoh : ٍض
َ ََ
ِ
Artinya : Semoga Ali sakit.
َ َ
6. ل ْيتLaita artinya : seandainya
Fungsinya : berangan-angan
ً َ ُ ُ َ َّ َّ
Contoh : ل ْيت الشبا ٌعود ًوما
َ َ
ْ َ
D. Contoh ِإ َّن َتاخ َو ُات َها dalam Al-Qur’an
َ إ َّن
هللا َت ِاط ٌع َع ِل ْي ٌم ِ
َ
( هللا: isim inna) (اط ٌع
َ
ِ ت: khobar inna)
5
َ َ ُ َ َ َّ َ َّ
اب
ِ تان هللا ش ِدًد العر
َ ُ َ
(هللا: isim inna) ( ش ِدًد: khobar inna)
َ ُ َ َ ُ َ َ َ َّ َ الىاض َمن ًَّ َّتج ُر من ُدتن هللا َا َهد ًادا ًحب َون ُهم َك ُح ّب
َّ َتم َن
اَّلل َتل َو ًَ َسى
ِ ِ هللا تال ِرًن امىوا اشدح َّب
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ََ ُ َ َ
َ ) يعا َّتان هللا ش ِدًد العراب َّ َ
ً اب ان الق َّوة َّلل جم َ َ ُ َّ َ
َ وااذً َستن العر ََ َ َ ََ َ َّ
(561 : البق َسة ِ ِ ِ ِ ِ ال ِرًن ظل ُم
Artinya :
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
seperti Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat) bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”.
Artinya :
“Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu setelah ia mendengarnya,
maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
E. Qowaid
6
Kasroh
َ َْ ُ َ ْ َ ََ َ َ
1. Jatuh di awal al-kalam ( ) ِإذا تقعت أ َّتل الكَل ِم, misalnya ِإ َّن َشٍْ ًدا قا ِا ٌم.
َّ ُْ َ ْ َ َ َ َ ُ َّ َّ َ َ
2. Jatuh dalam awalan shilah ( ِ )تقعت صدز, misalnya جاء ال ِري ِإهه قا ِا ٌم
الصل ِت
َ ً ْ َ َّ َ
3. Sebagai jawaban sumpah, misalnya هللا ِإن شٍدا قا ِا ٌمِ ت
َ َ َّ ً ْ َ َ َ
4. Sebagai hikayat suatu ungkapan, misalnya ال شٍدا ِإن ع ْم ًسا قا ِا ٌمق
َ ْ ُ ّ َ ً َْ ُ ْ ُ
5. Menempati tarkib haal, misalnya شزث شٍدا تِإ ِوي ذت أ َم ٍل
ّ
6. Jatuh setelah af’al al-Qulub yang telah tetangguhkan amalannya oleh الَلم,
َ َعل ْم ُت إ َّن َشٍْ ٌد ْا.
لع ِال ُم
misalnya ِ ِ
7. Setelah اح َّي ِت
َْ ْ َْ َ َ ً ْ َ َّ َ َ
ِ أال ِلاط ِتفت, misalnya أال ِإن شٍدا قا ِا ٌم.
ُ َ ٌ س َح ْي ُث إ َّن َشٍْ ًدا َج ِال ْ ِا ْج ِل.
8. Setelah ح ْيث, misalnya س ِ
َ ُ َّ ُ ُ ْ َ
9. Bila jumlah inna menjadi sifat, misalnya اض ٌل ِ م َسزث ِب َسج ٍل ِإهه ـ.
10. Bila jumlah inna menjadi khobar dan isim dzat, misalnya ازئ
ٌ َشٍْ ٌد إ َّه ُه َق
ِ ِ
Kasroh/ fathah
ْ َ َ
1. Ia berposisi setelah ( ِإذا ا ُلف َجا ِا َّيتtiba-tiba atau mendadak), misalnya: خ َس ْج ُت
َ ً َ
ـ ِإذا ِإ َّن َشٍْ ًدا قا ِا ٌم.
ّ
2. Setelah fi’il sumpah, dimana pada khabarnya ِإ َّنtidak terdapat الَلم,
َ َ
seperti َحل ْف ُت ِإ َّن َشٍْ ًدا قا ِا ٌم.
ْ َ ْ
3. Setelah ـاء الجصاء/ ـاء الجواب, seperti َم ْن ًَأ ِج ِني ـ ِإ َّه ُه ُمك َس ٌم.
7
2. Inna dan Saudaranya yang Dibatalkan Pengamalannya
Inna dan saudarnya bila diberi maa ( ) َماzaidah itu bisa batal amalnya.
َ ٌ َْ
Contoh: ِإه َما شٍد ع ِال ٌم
َّ
Inna ( ) ِإن
َّ
Inna ( ) ِإنhukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) itu boleh amal boleh
tidak serta apabila tidak beramal maka wajib memberi lam fariqoh ( ـازقت )الم
pada lafadz yang sesudahnya.
ََ
Contoh: ِإ ْن َشٍْ ٌد لقا ِا ٌم.
Dan lebih banyak muhmal-nya ( tidak amal ) dari pada amalnya.
ْ َّ
Huruf “ “ ِإنdi atas berasal dari “ “ ِإنyang ditakhfif, ia tidak lagi beramal
َ
Anna ( )أن
8
َّ َ
Anna ( )أنhukumnya bila ditakhfif (nunnya disukun) dan kemudian
isimnya pasti berupa dhomir sya’an ( شأن )ضمير yang disimpan dan khabarnya
Dan bila ada yang isimnya bukan dlomir sya’an (شأن )ضمير maka hukumnya
َْ َ َّ ْ َ َ َّ َ ْ َ َ
langka. Contoh: السخ ِاء َطأل َت ِني ـلو أهك ِفي ًو ِم.
ََ َ
كأنdan ل ِكن
َّ َ َ
Kaanna ( )كأنjuga bisa ditakhfif dan yang kaprah isimnya berupa dlomir
َ ُ ُ َ ْ َ ْ ََ
sya’an ( )ضمير شأنyang disimpan. Contoh: ان ِ كأن شدًان خق.
ٌ َ َ ً َْ ْ ََ
Tetapi ada juga yang ditetapkan walaupun sedikit. Contoh: كأن شٍدا أطد
ْ ََ َّ َ َ
Kata ka’an ( )كأنadalah dari kata ( )كأن, yang nunnya ditakhfif dan ia
َّ َ
masih tetap beramal. Adapun lakinna ( )ل ِكنapabila nunnya ditakhfif maka tidak
bisa beramal.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
َ َ َ َّ َ َّ َ َ َّ َ َّ َ ُ َ َ َ َّ
ل َع َّل,يت ل, ل ِكن, كأن, أن, ِإن: ِإن ت أخوتها
Inna dan saudara-saudaranya yaitu : Inna, Anna, Kaanna, Lakinna, Laita,
Laalla. Setiap kalimat yang diawali dengan kata Inna atau saudara-saudaranya
maka diwajibkan fathah/mubtada’ nya wajib fathah, dan isimnya/khabarnya wajib
marfu’.
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11