“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl, 16: 78)
*****
“Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang
Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha
Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki
segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.” (QS. Al-Hasyr, 59: 23)
Allah itu merajai segala apa yang di bumi dan di langit, bertasbih kepada-
Nya dengan kehendak-Nya berdasarkan kekuasaan dan kebijaksanaan-
Nya, suci dari segala yang tidak layak dan tidak sesuai dengan ketinggian
dan kesempurnaan-Nya. Tuhan Yang Maha Perkasa, menundukkan segala
makhluk-Nya dengan kekuasaan-Nya, Maha Bijaksana dalam mengatur hal
ihwal mereka. Dia-lah yang lebih mengetahui kemaslahatan mereka, yang
akan membawa mereka kepada kebahagiaan mereka di dunia dan di
akhirat kelak.[3]
“Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS. Al-Jumu’ah, 62: 1)
Dia berfirman,
*****
Kutukan yang disebutkan dalam ayat di atas -dan juga disebutkan dalam
surat Al-Baqarah ayat 65- adalah menceritakan tentang orang-orang
Yahudi pada masa lalu yang melanggar ketentuan yang terdapat di dalam
Taurat. Mereka meninggalkan kewajiban beribadah pada hari Sabtu hanya
karena ingin melakukan pekerjaan duniawi menangkap ikan di laut,
dimana pada hari itu ikan-ikan di laut bermunculan dan mudah ditangkap.
“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih
keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir
sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh
ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-
sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 74)
*****
Wallahu a’lam.