i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “FIIL DAN CARA
PENGGUNAANNYA”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian FIIL atau yang lebih
khususnya membahas tentang cara penggunaan Fiil dan contohnya, Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang macam-
macam Fiil.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. Pengertian Dari Kalimah Fi’il............................................................ 2
B. Ciri-Ciri Ciri-Ciri Kalimat Fi’il......................................................... 2
C. Pembagian Kalimat Fi’il Dan Contohnya.......................................... 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai Umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-
Qur’an dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaranIslam yang harus kita
pegang teguh. Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali
setelah mengetahiu kaidah-kaidah Bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu
Sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari al-Qur’an dan
Sunnah.
Ketika hendak mempelajari ilmu Nahwu dan Sharaf, kebanyakan kalangan
Umat Islam masih mempunyai pandangan bahwa belajar Ilmu Nahwu itu sulit,
Sehingga banyak juga kalangan Umat Islam yang merasa malas untuk
mempelajari kaidah Bahasa Arab yang disebut dengan Ilmu Nahwu dan Sharaf.
Menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang akan
memahami Al-qur’an Hukumnya Fardhu’ain.
Dalam Behasa Arab terdapat kata kerja atau kata perintah, sementara itu di
dalam Ilmu nahwu kata kerja ini disebut dengan Fi’il. Menurut waktunya, fi’il
dibagi menjadi 3 yaitu Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’ dan Fi’il Amr. Makalah ini
akan mengupas tentang apa itu Fi’il Amar dan bagaimana kaidah-kaidahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Kalimah Fi’il ?
2. Apa ciri-ciri Ciri-ciri Kalimat Fi’il?
3. Bagaimana Pembagian Kalimat Fi’il Dan Contohnya?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari Kalimah Fi’il ?
2. Mengetahui ciri-ciri Ciri-ciri Kalimat Fi’il?
3. Mengetahui Pembagian Kalimat Fi’il Dan Contohnya?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dengan mengetahui tanda-tanda kalimah fi’il, maka kita bisa tahu, bahwa kalimah
tersebut termasuk kalimatul fi’li.
Berikut ini tanda-tanda kalimah fi’il yang ada di kitab Jami’ud Durus Al
Arabiyah:
3
Bedanya, sin menujukkan bahwa kejadiannya terjadi tidak lama lagi (jaraknya
dekat) sedangkan saufa untuk jarak waktu yang lama (biasa diartikan dengan
kelak).
Sin dan saufa hanya masuk ke fi’il mudhari’.
Contohnya َس َتْذ َهُب.
َتْذ َهُبdi situ termasuk kalimah fi’il karena didahului oleh sin.
4
5. Dhamir Fa’il
Dhamir Fa’il yaitu kata ganti yang berfungsi sebagai fa’il (subjek).
Contohnya:
( ُقْم ُتaku telah berdiri), tu di situ adalah dhamir fa’il.
( ُقْم َتkamu laki-laki telah berdiri).
( ُقْمِتkamu perempuan telah berdiri).
6. Nun Taukid
Nun taukid dibedakan menjadi dua:
Nun taukid khafifah
Nun Taukid Khofifah yang ringan yang dituliskan tanpa adanya tasydid.
Contohnya di dalam Al Quran surat Al Alaq:
َلَنْس َفَع ْن ِبالَّناِصَيِة
Sungguh akan Kami tarik ubun-ubunnya.
Nun taukid tsaqilah
Nun Taukid Tsaqilah yang dituliskan dengan menggunakan tasydid.
Contoh di dalam Al Quran:
َلُنْخ ِر َج َّنَك َيا ُش َع ْيُب
Sunggah kami akan mengeluarkanmu wahai Syu’aib.
5
jenis-jenis kalimah fi’il berdasarkan waktunya, madhi mudhari’ amr
Kalimah fi’il berdasarkan waktunya dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah kalimah yang menunjukkan makna pada dirinya sendiri dan
berkaitan dengan masa lampau.
Biasa diartikan: telah.
Dalam bahasa Inggris, dikenal dengan past tense.
Contoh: َتَع َّلَم، اْج َتَهَد، َج اَء
Tanda-tanda fi’il madhi:
menerima ta’ ta’nis sakinah seperti: كتبْت.
menerima ta’ dhamir seperti:
1. ( َكَتْبَتkamu laki-laki telah menulis).
2. ( َكَتْبُتَم اkamu berdua telah menulis).
3. ( َكَتْبُتْمkamu semua [lebih dari 2 orang] telah menulis]
6
4. ( َكَتْبِتkamu perempuan telah menulis)
5. ( َكَتْبُتَّنkamu [perempuan lebih dari dua] telah menulis)
6. ( َكَتْبُتaku telah menulis)
b. Fi’il Mudhari’
Fi’il mudhari’ adalah kalimat yang menunjukkan makna pada dirinya sendiri dan
terkait dengan waktu sekarang dan akan datang.
Contohnya: َيَتَع َّلُم، َيْج َتِهُد، َيِج يُء.
Ciri-ciri dari fi’il mudhari’ yang paling kentara adalah, terdapat huruf
mudhara’ah ( ا ن ي تyang disingkat )َاَنْيُت.
Contoh:
َاْكُتُبyang artinya aku sedang/akan menulis.
َنْكُتُبyang artinya kita sedang/akan menulis.
َيْكُتُبyang artinya dia laki-laki sedang/akan menulis.
َتْكُتُبyang artinya kamu laki-laki sedang/akan menulis.
Tanda-tada fi’il mudhari’ selanjutnya:
menerima sin, contohnya َسَيُقْو ُل.
menerima saufa, contohnya َسْو َف َتْع َلُم ْو َن
menerima lam, contohnya َلْم َيِلْد وَلْم ُيْو َلْد
menerima lan, contohnya َلْن َيْنَفَع ُك ْم.
c. Fi’il Amr
Fi’il amr adalah kalimah yang menunjukkan makna meminta terjadinya perbuatan
kepada Fa’il Mukhattab (yang diajak bicara) tanpa menggunakan Lam Amr.
Fi’il amr diterjemahkan dengan kata perintah.
Contohnya:
َتَع َّلْم، اْج َتِهْد،ِج يْء
7
Fi’il mabni terbagi menjadi 3 jenis:
Fi’il madhi:
1. mabni ‘alal fathi (harakat huruf akhirnya tetap fathah), contoh:
( َكَتَبdia laki-laki telah menulis).
2. mabni ‘ala al-dhammi, contohnya ( َكَتُبْو اmereka telah menulis).
3. mabni ‘ala al-sukun, contohnya: َكَتْبِت، َك َتبُت، َكَتْبَت.
Fi’il Amr
1. mabni ‘ala al-sukun, contohnya اْكُتْب.
2. mabni dengan membuang huruf ‘illat (‘ala hadzhi harfil ‘illat),
contohnya: إْر ِم.
3. mabni ‘ala hadzfi al-nun (membuang nun), contoh: اْكُتبا.
4. mabni ‘ala al-fathi (tetap fathah), contoh: اْكُتَبَّن.
Fi’il Mudhari’:
1. mabni ‘alal fathi, contoh: َيْض ِرَبَّن.
2. mabni ‘alas sukun, contoh: َيْض ِرْبَن.
b. Fi’il mu’rab
Fi’il mu’rab adalah fi’il yang harakat huruf akhirnya bisa berubah-ubah
menyesuaikan dengan ‘amil yang masuk padanya.
Fi’il mudhari’ dihukumi mu’rab jika dia tidak bertemu dengan nun taukid atau
nun niswah. Jika bertemu keduanya, maka dihukumi mabni seperti contoh di atas.
Berikut ini penjelasan i’rab fi’il mudhari’ mu’rab:
rafa‘: saat tidak ada amil nashab dan ‘amil jazem, contohnya: َيْض ِر ُب.
Tanda rofa’nya dengan dhommah.
nashab, jika ada ‘amil nasab yang masuk padanya (، اَل ُم َك ْي، َك ْي، ِاَذْن، َلْن، َاْن
َاْو، اْلَج َو اُب ِب الَو اِو، الَج َو اُب َباْلَف اِء، َح َّتى،)اَل ُم اْلُجُح ْو د, contohnya: َاْن َيْض ِر َب. tanda
nasabnya dengan fathah.
jazem, jika ada ‘amil jazm yang masuk padanya ( َلَّم ا، َلْمdan saudaranya),
contoh: َلْم َيْض ِر ْب.
Itulah pembagian jenis fi’il berdasarkan perubahan huruf akhirnya.
8
3. Jenis Kalimat Fi’il berdasarkan aktif pasifnya
Pembagian kalimah fi’il berdasarkan aktif atau pasifnya:
a. Fi’il ma’lum
Fi’il ma’lum diterjemahkan menjadi kata kerja aktif, yang jika diterjemahkan
berarti me-.
Contohnya: menulis ( )َكَتَب.
b. Fi’il majhul
Fi’il majhul diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kerja pasif,
yang artinya di-.
Fi’il majhul dibentuk dari fi’il ma’lum, dengan memberikan harakat dhammah
pada huruf awalnya dan memberikan harakat kasrah pada hurus sebelum akhir.
Contohnya: ُك ِتَبyang berarti ditulis.
Huruf awalnya berharakat dhammah.
Huruf sebelum akhir yaitu huruf ta, berharakat kasrah.
9
1. Pembagian Fi’il berdasarkan ada tidaknya huruf tambahan
Pembagian kalimah fi’il berdasarkan ada tidaknya huruf tambahan dibedakan
menjadi:
a. Fi’il Mujarrad
Fi’il mujarrad adalah fi’il yang belum mendapatkan tambahan, bentuknya masih
asli terdiri dari fa’ fi’il, ‘ain fi’il, dan lam fi’il.
Contohnya: َك ُر َم، َع ِلَم، َغ َفَر.
Fi’il mujarrod bersifat sama’iy yang artinya harakat ‘ain fi’ilnya dan juga bentuk
mashdarnya harus melihat kamus karena itu berasal dari pengucapan orang arab.
b. Fi’il Mazid
Fi’il mazid adalah fi’il mujarrad yang telah mendapatkan huruf tambahan, bisa
satu huruf tambahan, dua, atau tiga.
Contohnya:
ِاْسَتْغ َفَرdari kata asal َغ َفَر.
َتَع َّلَمdari kata asal َع ِلَم.
َ َاْك َر َمdari kata asal َك ُر َم.
Penjelasan lebih detil lagi insya Allah akan kita bahas di lain kesempatan.
10
b. Fi’il mu’tal (ada huruf ‘illat)
Fi’il mu’tal adalah fiil yang satu atau dua unsur fa, ‘ain, dan lam fiilnya berupa
huruf ‘illat.
Fi’il mu’tal dibagi menjadi 4 jenis:
Fi’il mitsal, contoh: َو َعَد.
Fi’il ajwaf, contoh: َباَع.
Fi’il naqish, contoh: َغَز ا.
Fi’il lafif, contoh: َش َو ى،َو َقى.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mengetahui suatu kalimat apakah termasuk isim, fi’il, atau huruf, bisa
dengan cara mengetahui artinya atau dengan mengetahui tanda-tandanya.
6 Tanda Kalimat Fi’il di atas bisa menjadi alat bantu untuk menentukan suatu
kalimat masuk ke fi’il atau tidak.
Di dalam analisis teks arab, kita juga perlu tahu pembagian fi’il sebagaimana yang
telah disebutkan di atas.
Selain 6 jenis pembagian fi’il tersebut, tentu masih ada jenis fi’il lainnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pinhome.id/blog/pengertian-kalimat-fiil-ciri-ciri-pembagian-dan-
contohnya-lengkap/
https://www.academia.edu/37991226/FIIL_MUDARIQ_docx
http://annisa-mardhotilla.blogspot.com/2012/02/makalah-bahasa-arab-fiil.html
https://susiwariyanti.wordpress.com/2018/05/13/makalah-fiil-amr/
13