1. Fathur Rahman
2. Mulhani
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji
dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah
yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul مفعول فيه. Pada
isi makalah akan diuraikan pengertian kami akan menjelaskan pengertian tentang مفعول
فيهserta cara penggunaannya dan contohnya di dalam kalimat.
Makalah “ ”مفعول فيهdisusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Nahwu (Mansubat).
Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan
dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuanbagi para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
A kesimpulan… … … … … … … … … … . … … .. … .. … .. … .. … … … ..
B Saran… … .. … … … … … … … … … … … … … … … … .. … … … … ..
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai umat islam tentu kita memiliki kewajiban untuk mengikuti ajaran agama
islam yang mana Allah dan Rasulnya telah sampaikan dalam Al-Qur’an maupun As-
Sunnah. Dan yang telah kita ketahui bahwa Al Qur’an telah diturunkan oleh allah dan juga
Hadist yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam bahasa arab. Maka kita sebagai
umat Islam dianjurkan untuk mempelajari tata bahasa Arab yang baik dan benar, agar
memudahkan kita dalam memahami kalimat-kalimat dalam Al-quran maupun Hadist.
Salah satu cabang pembelajaran bahasa arab adalah ilmu Nahwu.Ilmu Nahwu secara
umum ialah ilmu yang mempelajari salah satu bagian dasar dari ilmu tata bahasa dalam
bahasa Arab untuk mengetahui jabatan kata dalam kalimat dan bentuk huruf atau harakat
terakhir dari suatu kata. Dalam Makalah ini penulis akan membahas salah satu bab dalam
ilmu Nahwu yaitu مفعول فيه
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut,maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara
rinci mengenai :
C.Tujuan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dan Rumusan masalah diatas tujuan yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut :
Maf’ul Fiih ialah isim Manshub yang menyatakan tempat atau masa-masa terjadinya
sebuah perbuatan/pekerjaan. Atau sebagai jawaban dari pertanyaan “kapan” atau “dimana”.
Disebut Zhorof Zaman bilamana berkaitan dengan masa-masa terjadinya perbuatan, dan
dinamakan Zhorof Makan bilamana berkaitan dengan lokasi terjadinya perbuatan.
Contoh :
ِ ف ْال َمك
)َان َ (.ِام ْال َمد َْر َسة
ُ ْظر َ يَ ْل َعبُ زَ ْيدٌ كُ َّرةَ القَد َِم أَ َم
اإلثْنَي ِْن
ِ ص ْمتُ يَ ْو َم
ُ
Keterangan:
Lafazh ( يَو َمhari) dalam misal kesatu ialah manshub dan bermanfaat sebagai zharaf atau
penjelasan waktu dari kata kerja; ُصمتُ (aku puasa).
Sedangkan lafazh َيو ُمdalam misal kedua bukan sebagai zharaf. Yang kesatu sebagai mubtad’
dan yang kedua sebagai khabar dan keduanya dibaca marfu’.
َ َ ( غَي ُر ُمتLafazh-lafazh yang hanya dipakai untuk zharaf atau majrurdengan من,
2. ص ِّرف
laksana ; َ قَب َل – َبعد-َعند
Keterangan:
Lafazh-lafazh itu selamanya pasti bermanfaat sebagai zharaf atau majrur dengan منmisal :
َ ُُزرْ ت
َع ِليًّا َب ْعدَك
maf'ul fih dibagi menjadi dua yaitu dhorof zaman dan makan. Simak detailnya di bawah ini!.
1. Dhorof Zaman
Dhorof zaman yang dilihat dari kandungan maknanya dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama
yaitu zaman mubham, artinya isim yang memiliki kandungan makna umum, serta belum
diketahui berapa lama periode dan masanya.
Contohnya adalah الد ا لا لب العلم,yang artinya Kholid waktu lama dalam menempuh
pendidikan. Kedua, yaitu zaman mukhtas atau ghoiru mukham (masa dan periodenya sudah
jelas). Contohnya adalah عةا
َ اyang artinya aku akan menunggumu satu jam di bawah pohon
sana.
Ketiga zaman musytaq yaitu isim dhorof zaman yang berwazan ل/ لdan menunjukkan
tempat kejadian. Contohnya yaitu ضيف َ لَستُ لartinya aku duduk di waktu duduknya tamu.
َ س ال
Contohnya yaitu َ أوس ُع الكartinya adalah posisi kanan lebih luas dibandingkan dengan posisi
kiri. Lafaz posisinya sebagai mubtada' (awal kalimat).
Kedua adalah dhorof zaman ghoiru mutashorrif yang selalu setia dengan kenashobbannya
dan tidak bisa di'irabi dengan yang lain di manapun posisinya. televisi apabila ada huruf jer,
sehingga masuk dalam kategori syibul dhorof atau syibul jumlah jar majrur.
Contohnya yaitu ا اyang artinya aku tidak pernah menipu orang lain sama sekali sebelumnya.
Lafaz maknanya adalah akhir, namun terlebih dahulu terlebih dahulu didahului istifham,
kalau sudah begini hukumnya adalah mabni dhommah dengan i'rab dhorof zaman. Sampai
sini jelas kan?
Sama dengan dhorof zaman, dhorof makan juga diklasifikasi menjadi beberapa kategori,
yaitu sebagai berikut:
Dibagi menjadi dua yaitu mubham dan ghoiru mubham. Muhammad adalah isim yang
menunjukkan tempat, namun tidak menentu. Contohnya yaitu jarak (jauh, dekat) yang mana
masing-masing orang memiliki pemahaman yang berbeda, serta arah atau ukuran (tinggi,
pendek dan lain-lain).
Kedua yaitu ghoiru mubham, yang sudah jelas menunjukkan tempat tertentu. Namun untuk
penggunaannya dalam sebuah kalimat wajib didahului dengan huruf jar () في. televisi lafaz
dan الشاkarena sudah umum digunakan oleh penduduk Arab.
Sama seperti sebelumnya, dilihat dari segi penggunaan dibagi menjadi dua yaitu mutashorif
yang mana i'robnya berubah (menjadi mubtada', khobar, fa'il). Kedua yaitu ghoiru
mutashorrif yang selalu berada di posisi objek, kecuali jika dimasuki huruf jar.
Amil yang Membuatnya Menjadi Nashab
- Fi'il, contohnya adalah الد الجُمعَةyang mana kata posisinya sebagai fi'il.
- Isim fa'il, contohnya adalah الد ادم غدااartinya Kholid akan datang besok. Kata الدsebagai isim
dan kata اsebagai fa'il.
- Isim maf'ul, contohnya adalah kalimat المدرسةُ احاا لَقَة ا اءyang artinya sekolah itu dibuka pada
pagi hari dan ditutup pada sore hari. Kata المدرسةsebagai isim dan kata sebagai maf'ul.
2. Zharaf Mabniy yang senantiasa dibaca dalam format yang sama, seperti;
َ أَ ْم, َاآلن
ُ َحي, ِإذَا, س
ْث
: مِ ثْ ُل
Diantara contoh-contoh diatas ada sejumlah kata yang dapat bermanfaat untuk zhorof dan
bukan zhorof yang ketika tersebut dia dii’rob cocok letaknya dalam jumlah, yaitu:
Lafazh يو ُمdan الكيلُو مت ُ ُرbukan sebagai Zhorof namun sebagai Mubtada’ dan khobar
ِمِن ِع ْن ِد للا
ْ كُل
BAB III
PENUTUP
A . Kesimpulan
1 .Maf’ul Fiih ialah isim Manshub yang menyatakan tempat atau masa-masa terjadinya
sebuah perbuatan/pekerjaan.
َ َ ( غَي ُر ُمتLafazh-lafazh yang hanya dipakai untuk zharaf atau majrurdengan من,
B. ص ِّرف
laksana ; َ قَب َل – بَعد-َعند
B. Saran
Berdasarkan Makalah diatas penulis menyarankan untuk membaca dan mendalami tentang ilmu
nahwu dengan baik dan benar agar mengatahui kaidah pembelajaran dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
https://passinggrade.co.id/maful-fiih/
http://arabunaa.blogspot.com/2019/09/pengertian-maful-fiih-dalam-ilmu-
nahwu.html?m=1
https://sahabatmuslim.id/maful-fih-pengertian/