Anda di halaman 1dari 11

‫مفعول فيه‬

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Nurlaily,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Fathur Rahman

2. Mulhani

PRODI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDIN JAMBI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji
dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah
yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul ‫مفعول فيه‬. Pada
isi makalah akan diuraikan pengertian kami akan menjelaskan pengertian tentang ‫مفعول‬
‫فيه‬serta cara penggunaannya dan contohnya di dalam kalimat.

Makalah “‫ ”مفعول فيه‬disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Nahwu (Mansubat).
Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan
dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuanbagi para
pembaca.

Jambi, November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………….

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………


B. Rumusan masalah. … … .. … … … … … .. … … … ,… … …… … … .. … …
C. Tujuan masalah… … … … … … … … .. … … … … … … … … …… … … ..

BAB II PEMBAHASAN… … … … .. … … … .. … … .. ..,… … .. … .. … .. … ..

1-Pengertian ‫ … …مفعول فيه‬.. … … … … … … … … … … . … … .. … … … .. … …


2 -Pembagian ‫ … … … … … …مفعول فيه‬.. … .. … … … .. … … … … … … … … …


….
3 -Pembagian I’rab Maf’ul Fiih… .. … … … … .. … .. … .. … .. … … … .. … .. … ..

BAB III PENUTUP… .. .. … . … … … .. … … .. … .. … … … … … … …

A kesimpulan… … … … … … … … … … . … … .. … .. … .. … .. … … … ..

B Saran… … .. … … … … … … … … … … … … … … … … .. … … … … ..

DAFTAR PUSTAKA… ….. … … … … … … . … .. … … … … … .. … … … .


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sebagai umat islam tentu kita memiliki kewajiban untuk mengikuti ajaran agama
islam yang mana Allah dan Rasulnya telah sampaikan dalam Al-Qur’an maupun As-
Sunnah. Dan yang telah kita ketahui bahwa Al Qur’an telah diturunkan oleh allah dan juga
Hadist yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam bahasa arab. Maka kita sebagai
umat Islam dianjurkan untuk mempelajari tata bahasa Arab yang baik dan benar, agar
memudahkan kita dalam memahami kalimat-kalimat dalam Al-quran maupun Hadist.

Salah satu cabang pembelajaran bahasa arab adalah ilmu Nahwu.Ilmu Nahwu secara
umum ialah ilmu yang mempelajari salah satu bagian dasar dari ilmu tata bahasa dalam
bahasa Arab untuk mengetahui jabatan kata dalam kalimat dan bentuk huruf atau harakat
terakhir dari suatu kata. Dalam Makalah ini penulis akan membahas salah satu bab dalam
ilmu Nahwu yaitu ‫مفعول فيه‬

B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut,maka perlu kiranya penulis untuk menjelaskan secara
rinci mengenai :

1. Pengertian ‫مفعول فيه‬


2. Pembagian ‫مفعول فيه‬
3. Pembagian I’rab Maf’ul Fiih

C.Tujuan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang dan Rumusan masalah diatas tujuan yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut :

1. Memahami akan pengertian ‫مفعول فيه‬.


2. Mengetahui pembagian ‫مفعول فيه‬.
3. Mengetahui Pembagian I’rab Maf’ul FiihFiih.
BAB II

A. Pengertian maf'ul fiih

Maf’ul Fiih ialah isim Manshub yang menyatakan tempat atau masa-masa terjadinya
sebuah perbuatan/pekerjaan. Atau sebagai jawaban dari pertanyaan “kapan” atau “dimana”.
Disebut Zhorof Zaman bilamana berkaitan dengan masa-masa terjadinya perbuatan, dan
dinamakan Zhorof Makan bilamana berkaitan dengan lokasi terjadinya perbuatan.

Contoh :

ِ ‫ف ْال َمك‬
)‫َان‬ َ (.ِ‫ام ْال َمد َْر َسة‬
ُ ْ‫ظر‬ َ ‫يَ ْل َعبُ زَ ْيدٌ كُ َّرةَ القَد َِم أَ َم‬

.”) Zaid bermain sepak bola di depan sekolah( “keterangan tempat

B. Pembagian Maf’ul Fiih/ Zharaf

Adapun pembagian Zharaf terdapat 2 bagian, yakni :

َ َ‫ ( ُمت‬Lafazh yang terkandung bermanfaat sebagai Zharaf dan pun tidak).


1. ‫ص ِّرف‬

Contoh sebagai Zharaf:

‫اإلثْنَي ِْن‬
ِ ‫ص ْمتُ يَ ْو َم‬
ُ

)Aku shaum/puasa pada hari senin(

Contoh bukan sebagai Zharaf:

َ َ‫يَ ْو ُم ْالج ُْمعَ ِة يَ ْو ٌم ُمب‬


ٌ‫ارك‬

)Hari jum’at ialah hari yang berkah(

Keterangan:

Lafazh ‫( يَو َم‬hari) dalam misal kesatu ialah manshub dan bermanfaat sebagai zharaf atau
penjelasan waktu dari kata kerja; ُ‫صمت‬ُ (aku puasa).
Sedangkan lafazh ‫ َيو ُم‬dalam misal kedua bukan sebagai zharaf. Yang kesatu sebagai mubtad’
dan yang kedua sebagai khabar dan keduanya dibaca marfu’.

َ َ‫ ( غَي ُر ُمت‬Lafazh-lafazh yang hanya dipakai untuk zharaf atau majrurdengan ‫ من‬,
2. ‫ص ِّرف‬
laksana ; َ‫ قَب َل – َبعد‬-َ‫عند‬

Keterangan:

Lafazh-lafazh itu selamanya pasti bermanfaat sebagai zharaf atau majrur dengan ‫ من‬misal :

َ ُ‫ُزرْ ت‬
َ‫ع ِليًّا َب ْعدَك‬

)Aku menengok Ali sesudah kamu(

ْ ‫َو َما أ ُ ْن ِز َل‬


َ‫مِن قَ ْبلِك‬

)Dan untuk kitab yang diturunkan sebelum kamu(

maf'ul fih dibagi menjadi dua yaitu dhorof zaman dan makan. Simak detailnya di bawah ini!.

1. Dhorof Zaman

- Dilihat dari Sisi Kandungan Makna

Dhorof zaman yang dilihat dari kandungan maknanya dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama
yaitu zaman mubham, artinya isim yang memiliki kandungan makna umum, serta belum
diketahui berapa lama periode dan masanya.

Contohnya adalah ‫ الد ا لا لب العلم‬,yang artinya Kholid waktu lama dalam menempuh
pendidikan. Kedua, yaitu zaman mukhtas atau ghoiru mukham (masa dan periodenya sudah
jelas). Contohnya adalah ‫عةا‬
َ ‫ ا‬yang artinya aku akan menunggumu satu jam di bawah pohon
sana.

Ketiga zaman musytaq yaitu isim dhorof zaman yang berwazan ‫ل‬/ ‫ ل‬dan menunjukkan
tempat kejadian. Contohnya yaitu ‫ضيف‬ َ ‫ لَستُ ل‬artinya aku duduk di waktu duduknya tamu.
َ ‫س ال‬

- Dhorof Zaman dari Sisi Penggunannya


Jika dilihat dari sisi pengunaannya, dhorof zaman dibagi menjadi dua kategori. Pertama
adalah zaman mutashorrif yang bisa berpindah ke lain i'rab sesuai dengan posisinya dalam
sebuah kalimat. Entah itu maf'ul bih, fa'il atau mubtada'.

Contohnya yaitu َ‫ أوس ُع الك‬artinya adalah posisi kanan lebih luas dibandingkan dengan posisi
kiri. Lafaz posisinya sebagai mubtada' (awal kalimat).

Kedua adalah dhorof zaman ghoiru mutashorrif yang selalu setia dengan kenashobbannya
dan tidak bisa di'irabi dengan yang lain di manapun posisinya. televisi apabila ada huruf jer,
sehingga masuk dalam kategori syibul dhorof atau syibul jumlah jar majrur.

Contohnya yaitu ‫ ا ا‬yang artinya aku tidak pernah menipu orang lain sama sekali sebelumnya.
Lafaz maknanya adalah akhir, namun terlebih dahulu terlebih dahulu didahului istifham,
kalau sudah begini hukumnya adalah mabni dhommah dengan i'rab dhorof zaman. Sampai
sini jelas kan?

2. Dhorof Makan (Tempat)

Sama dengan dhorof zaman, dhorof makan juga diklasifikasi menjadi beberapa kategori,
yaitu sebagai berikut:

- Dilihat dari Sisi Kandungan Makna

Dibagi menjadi dua yaitu mubham dan ghoiru mubham. Muhammad adalah isim yang
menunjukkan tempat, namun tidak menentu. Contohnya yaitu jarak (jauh, dekat) yang mana
masing-masing orang memiliki pemahaman yang berbeda, serta arah atau ukuran (tinggi,
pendek dan lain-lain).

Kedua yaitu ghoiru mubham, yang sudah jelas menunjukkan tempat tertentu. Namun untuk
penggunaannya dalam sebuah kalimat wajib didahului dengan huruf jar (‫) في‬. televisi lafaz
dan ‫ الشا‬karena sudah umum digunakan oleh penduduk Arab.

- Dilihat dari Sisi Penggunaan

Sama seperti sebelumnya, dilihat dari segi penggunaan dibagi menjadi dua yaitu mutashorif
yang mana i'robnya berubah (menjadi mubtada', khobar, fa'il). Kedua yaitu ghoiru
mutashorrif yang selalu berada di posisi objek, kecuali jika dimasuki huruf jar.
Amil yang Membuatnya Menjadi Nashab

Setelah mengetahui pembagiannya secara rinci, selanjutnya sahabat muslim harus


mengetahui amil (penyebab perubahan) apa saja yang membuat dhorof menjadi nasob beserta
contohnya:

- Fi'il, contohnya adalah ‫ الد الجُمعَة‬yang mana kata posisinya sebagai fi'il.

- Mashdar, contohnya adalah ‫السهر لَيلا‬


ُ yang artinya begadang di waktu malam sungguh
melelahkan, yang mana kata ‫السهر‬
ُ merupakan mashdar.

- Isim fa'il, contohnya adalah ‫ الد ادم غداا‬artinya Kholid akan datang besok. Kata ‫ الد‬sebagai isim
dan kata ‫ ا‬sebagai fa'il.

- Isim maf'ul, contohnya adalah kalimat ‫ المدرسةُ احاا لَقَة ا اء‬yang artinya sekolah itu dibuka pada
pagi hari dan ditutup pada sore hari. Kata ‫ المدرسة‬sebagai isim dan kata sebagai maf'ul.

C. Pembagian I’rab Maf’ul Fiih/ Zharaf

Adapun pembagian I’rab Zharaf terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Zharaf yang Mu’rab, seperti

ً‫ َسنَة‬, ‫ َش ْه ًرا‬, ً‫ لَ ْيال‬, ‫يَ ْو ًما‬

2. Zharaf Mabniy yang senantiasa dibaca dalam format yang sama, seperti;

َ ‫ أَ ْم‬, َ‫اآلن‬
ُ ‫ َحي‬, ‫ ِإذَا‬, ‫س‬
‫ْث‬

: ‫مِ ثْ ُل‬

‫َسأ َ ُز ْو ُركَ َي ْو َم ْالج ُْم َع ِة‬

)Saya bakal mengunjungimu pada hari Jum’at (

‫سِرْ تُ ِك ْيلُ ْومِ تْ ًرا‬

) Saya berlangsung 1 kilometer (


Penjelasan :

Diantara contoh-contoh diatas ada sejumlah kata yang dapat bermanfaat untuk zhorof dan
bukan zhorof yang ketika tersebut dia dii’rob cocok letaknya dalam jumlah, yaitu:

َ ‫ال ِك ْيلُ ْو مِ ت ُ ُر أَ ْل‬,


‫ف مِ تْر‬ ْ ‫َجا َء ْيو ُم ْالج ُْمعَ ِة‬

)Telah datang hari Jum’at, 1000 Km (

Lafazh ‫ يو ُم‬dan ‫ الكيلُو مت ُ ُر‬bukan sebagai Zhorof namun sebagai Mubtada’ dan khobar

Zhorf bisa di jarrkan dengan huruf jarr:

ِ‫مِن ِع ْن ِد للا‬
ْ ‫كُل‬

.) Segalanya di sisi Allah Swt(

BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa

1 .Maf’ul Fiih ialah isim Manshub yang menyatakan tempat atau masa-masa terjadinya
sebuah perbuatan/pekerjaan.

2. Pembagian Maf’ul Fiih/ Zharaf terdapat 2 bagian, yakni :

َ َ‫ ( ُمت‬Lafazh yang terkandung bermanfaat sebagai Zharaf dan pun tidak).


A. ‫ص ِّرف‬

َ َ‫ ( غَي ُر ُمت‬Lafazh-lafazh yang hanya dipakai untuk zharaf atau majrurdengan ‫ من‬,
B. ‫ص ِّرف‬
laksana ; َ‫ قَب َل – بَعد‬-َ‫عند‬

3.pembagian I’rab Zharaf terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

Zharaf yang Mu’rab, seperti

ًً‫سنَة‬ َ , ًً‫لَيْل‬, ‫يَ ْو ًما‬


َ , ‫ش ْه ًرا‬
Zharaf Mabniy yang senantiasa dibaca dalam format yang sama, seperti;

َ ‫أَ ْم‬, ًَ‫اآلن‬


ً‫ َحيْث‬, ‫إِذَا‬, ً‫س‬

B. Saran

Berdasarkan Makalah diatas penulis menyarankan untuk membaca dan mendalami tentang ilmu
nahwu dengan baik dan benar agar mengatahui kaidah pembelajaran dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA

https://passinggrade.co.id/maful-fiih/

http://arabunaa.blogspot.com/2019/09/pengertian-maful-fiih-dalam-ilmu-
nahwu.html?m=1

https://sahabatmuslim.id/maful-fih-pengertian/

Anda mungkin juga menyukai