Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“JENIS KATA KERJA”


DOSEN PENGAMPU: M. KARYA MUKHSIN, Si.Kom., MA

Disusun Oleh :
RESTY SAFITRI
SOFIA

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA


JURUSAN DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini berisi tentang ”Jenis Kata Kerja”. Penulisan makalah ini
didasarkan pada materi-materi yang penulis dapat dari berbagai sumber.
Penulisan materi penulis buat dengan langkah-langkah dan metode yang
sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami.
Dalam penyelesaian makalah, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat
bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan,
walaupun masih banyak kekurangannya.
Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa/i yang pengetahuannya
belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, bahwa
makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Bengkalis, 25 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................2
2.1 Pengertian Fi’il ............................................................................2
2.2 Pembagian Fi’il ...........................................................................2
2.2.1 Pembagian Fi’il Berdasarkan Susunan Hurufnya ..............2
2.2.2 Pembagian Fi’il Berdasarkan Ada Tidaknya Subjek .........3
2.2.3 Pembagian Fi’il Berdasarkan Objek Penderitanya ............4
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................6
3.1 Kesimpulan ..................................................................................6
3.2 Saran ............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari al-
Qur’an dan sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran Islam yang harus kita
pegang teguh. Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali
setelah mengetahui kaidah-kaidah Bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu
Sharaf karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari al-Qur’an. Ketika
hendak mempelajari Ilmu Nahwu, kebanyakan santri masih mempunyai
pandangan bahwa belajar Ilmu Nahwu itu sulit, sehingga banyak yang merasa
malas untuk mempelajari Ilmu Nahwu.
Salah satu cabang dari Ilmu Nahwu adalah Fi’il yaitu kata yang
menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau
waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). Untuk mempermudah
mempelajari Ilmu Nahwu tentang fi’il, penulis membuat makalah yang berjudul
“Jenis Kata Kerja”.

1.2 Rumusan masalah


Dalam penulisan makalah ini penulis mempunyai beberapa rumusan
masalah yang akan penulis, berikut ini adalah rumusan masalah yang akan
dibahas:
1. Apa yang dimaksud dengan fi’il?
2. Bagaimana pembagian-pembagian fi’il?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian fi’il.
2. Untuk mengetahui pembagian fi’il.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fi’il


Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang
terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan yang akan
datang). Hampir seperti pengertian kata kerja dalam bahasa Indonesia, namun ada
perbedaannya sedikit.
Fi'il (kata kerja) menurut Ilmu Nahwu (al-jurumiyah) adalah :
‫ةم لك ر لد م لع ماقَم ي ف نَفساا ر اقترنَت زب ن م‬
“Kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya dan berhubungan
dengan waktu” Dari pengertian tersebut, sudah sangat jelas bahwa fi'il adalah kata
yang mempunyai arti dan berhubungan dengan waktu.1

2.2 Pembagian Fi’il


2.2.1 Pembagian Fi’il Berdasarkan Susunan Hurufnya
a. Fi’il mujarrad adalah kata kerja yang semua hurufnya huruf asli dan
belum mendapatkan tambahan huruf.
Contoh:
Fi’il mujarrad dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1) Fi’il tsulatsy mujarrad, yaitu fi’il yang huruf aslinya terdiri tiga
huruf. Fi’il ini ada 6 macam.
2) Fi’il ruba’i mujarrad, yaitu fi’il yang huruf asalnya terdiri dari 4
huruf dan wazannya hanya satu (‫ف ل لع‬- ‫)ل ل َ سي‬.
b. Fi’il mazid, yaitu fi’il yang huruf aslinya mendapatkan tambahan.
Fi’il ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu fi’il tsulatsy mazid dan
fi’il ruba’i.

1
Rahim, V. Abdur. 2009. Panduan Durusul Lughah al-arabiyah 2.

2
1) Fi’il tsulatsy mazid, yaitu fi’il tsulatsy yang huruf aslinya 3 huruf
mendapatkan tambahan satu huruf, dua huruf dan tiga huruf.
2) Fi’il ruba’i mazid, aitu fi’il yang huruf asalnya 4 huruf
mendapatkan tambahan 1 huruf atau 2 huruf.2

2.2.2 Pembagian Fi’il Berdasarkan Ada Tidaknya Subjek


Pembagian fi'il dilihat dari fa'ilnya (subjeknya) dibagi menjadi dua,
yaitu Fi'il Ma'lum (kata kerja aktif) dan Fi'il Majhul (kata kerja pasif).3
a. Fi’il Ma’lum (kata kerja aktif)
Secara bahasa ma'lum artinya adalah "diketahui", sedangkan secara
istilah fi'il ma'lum adalah fi'il yang fa'ilnya (pelakunya) diketahui
karena disebut dalam kalimat, kalaupun tidak disebut dalam kalimat
tapi sudah tersebut di kalimat sebelumnya (fa'ilnya biasanya disebut
dengan dhomir mustatir/tersembunyi).
b. Fi’il Majhul (kata kerja pasif)
Secara bahasa majhul artinya adalah tidak diketahui, sedangkan secara
istilah fi'il majhul adalah fi'il yang fa'ilnya (pelakunya) tidak
diketahui. Dalam kaidah bahasa arab, fiil majhul tidak memunculkan
fa’il karena fungsi kata kerja pasif dalam Bahasa Arab adalah untuk
menyembunyikan atau tidak menyebutkan fa’ilnya dikarenakan
fa’ilnya sudah diketahui, fai’ilnya memang tidak diketahui atau
fa’ilnya sengaja disembunyikan.
Berikut ini dapat dilihat cara membuat fi'il majhul (pasif) dari fi'il
ma'lum (aktif).

2
Razin, Abu, dan Ummu Razin. 2015. Ilmu Nahwu Untuk Pemula.
3
Arifin, Syamsul. 2019. Pengertian Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul (Pembagian Fi'il dilihat dari
Fa'ilnya)

3
1) Fi'il madhi
- Huruf pertama dhommah
- Huruf sebelum akhir kasroh
- Huruf akhir tetap.
Contoh :
‫ل وهجم ل عف‬ ‫ﻡولعﻡ لعف‬
‫ب تك‬ ‫ب تك‬
‫ن زا ل‬ ‫ن زا ل‬
َ‫رف غ ت ف‬ َ‫رف غ ت ف‬

2) Fi’il mudhori
- Huruf mudlori dhomah
- Huruf asli sebelum akhir fathah
- Huruf akhir tetap
Contoh:
‫ل عف ﻡولعﻡ‬ ‫ل عف ﻡولعﻡ‬
‫يكتب‬ ‫يكتب‬
‫ن ورمأي‬ ‫ن ورمأي‬

2.2.3 Pembagian Fi’il Berdasarkan Objek Penderitanya


a. Fi’il Lazim, yaitu fi’il yang hanya memiliki fa’il atau pelaku, tetapi
tidak memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita). Dalam bahasa
Indonesia disebut kata kerja intransitif.
Contoh :
Berdiri = ‫ ﻡتـقي‬- ‫ﻡنـق‬, Duduk = ‫ سـ لجي‬- ‫س لج‬
b. Fi’il Muta’addi, yaitu fi’il yang tidak hanya memiliki pelaku (Fa’il)
tetapi harus dilengkapi dengan maf’ul bih (Objek penderita). Di dalam
bahasa Indonesia disebut Kata kerja transitif.
Contoh :

4
Fi’il Muta’addi
‫ ب تـ شي‬- ‫ب تـش‬ Minum

‫عــ بت عــ ب تي‬ Mengikuti

‫ م ــط َي‬- ََ ‫م ـط‬ Memberi

‫ ن ــظي‬- ‫ن ــظ‬ Mengira

Fi’il muta’addi dapat dibentuk dari fi’il lazim. Beberapa Fi’il lazim
dapat menjadi Fi’il muta’addi dengan mengikuti wazan-wazan (pola)
sebagai berikut:4
Arti Muta’addi Pola Arti Lazim
Mengeluarkan ‫جتـخأ جتـخي‬ َ‫ع سي ل ـ َ س‬ Keluar ‫خ جتـ‬
Menggembirakan ‫حتـ سي حتـف‬ ‫ ل ـ َف‬-‫ل ــ َف ي‬ Gembira ‫حتـف‬
Menyetujui ‫ق سَتي ق ـ سَت‬ ‫ ل ََف‬- ‫ل ـ ََف ي‬ Setuju ‫ق ــ سو‬

4
Rohkaini, Fitri. 2016. Pembagian Fi’il.

5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Fi’il adalah kata yang mempunyai arti dan berhubungan dengan waktu.
Fi’il dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut ini:
1. Pembagian fi’il berdasarkan susunan hurufnya ada dua, yaitu fi’il mujarrad
dan fi’il mazid. Fiil mujarrad adalah fiil yang semua hurufnya huruf asli
(tidak ada tambahan huruf), terbagi menjadi dua macam, yaitu fiil tsulasy
mujarrad dan fiil ruba’i mujarrad. Fiil mazid adalah fil yang huruf aslinya
mendapatkan tambahan, terbagi menjadi dua macam, yaitu fiil tsulasy
mazid dan fiil ruba’I mazid.
2. Pembagian fi’il berdasarkan ada tidaknya subyek ada dua, yaitu fi’il
Ma’lum dan fi’il majhul. Fiil ma’lum adlah fiil yang fa’ilnya diketahui,
sedangkan fi’il majhul adalah fiil yang failnya tidak diketahui.
3. Pembagian fi’il berdasarkan objek penderitanya ada dua, yaitu fi’il lazim
dan fi’il muta’addi. Fi’il lazim adalah fi’il yang hanya memiliki fa’il atau
pelaku, tetapi t idak memiliki maf’ul bih (pelengkap penderita), sedangkan
Fi’il Muta’addi yaitu fi’il yang t idak hanya memiliki pelaku (Fa’il) tetapi
harus dilengkapi dengan maf’ul bih (objek penderita).

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan di
dalamnya, baik itu dari segi bahasanya maupun dari segi penulisannya dan penulis
mengharapkan kritik dan sarannya untuk memperbaiki segala keterbatasan.
Semoga makalah ini senantiasa menambah wawasan serta pengetahuan, bagi
penulisnya maupun yang lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul. 2019. Pengertian Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul (Pembagian Fi'il
dilihat dari Fa'ilnya)
Rahim, V. Abdur. 2009. Panduan Durusul Lughah al-arabiyah 2.
Razin, Abu, dan Ummu Razin. 2015. Ilmu Nahwu Untuk Pemula.
Rohkaini, Fitri. 2016. Pembagian Fi’il.

Anda mungkin juga menyukai