Anda di halaman 1dari 12

‫ثﻼثة مفاعيل‬

ss

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Makalah dalam Mata Kuliah Nahwu II

Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Rappe, M.Pd.

Disusun Oleh :
Munawarah

20200121006

Andi Amfatwa Ramadhani

20200121026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, segala puji bagi Allah swt. Dia-lah Yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat seiring salam semoga selalu

tercurah kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. keluarga, sahabat dan

seluruh umatnya yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari

kiamat.

Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

kami berhasil menyusun makalah dengan judul “ ‫ثﻼثة مفاعيل‬ ” Makalah ini

disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Nahwu II , Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab, UIN Alauddin Makassar. Namun dibalik itu,

kesempurnaan jauh dari kodrat manusia dan hasil-hasil karya nya. Untuk itu, kami

selalu terbuka terhadap saran dan kritikan dari semua kalangan. Saran dan kritikan

tersebut akan menjadikan kami kedepannya untuk jauh lebih baik lagi.

Dalam kesempatan ini Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen

pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yg telah memberikan materi

perkuliahan dan arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan ridho-Nya dan penulis

berharap makalah ini berguna bagi kita semua, aamiin. Atas perhatian kami

ucapkan terima kasih.

Gowa, 06 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN .................................................. Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ............................................... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ........................................... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan ............................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB II PEMBAHASAN.................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Pengertian Maf’ul Bih ............................................ Error! Bookmark not defined.

B. Pengertian Fi’il Muta’addy ............................. Error! Bookmark not defined.

C. Penyebab Fi’il Dikatakan Sebagai Fi’il Muta’addy .......................................5

D. Fi’il-Fi’il Muta’addy Yang Menjadikan ‫ ثﻼثة مفاعيل‬..........................................6

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 8

A. Kesimpulan .......................................................................................................8

B. Saran .................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya bahasa Arab terdahulu tidak mengenal harakat (fathah,
kasrah, dan dammah) maupun titik. Hal ini sangat menyulitkan untuk membacanya,
termasuk orang Arab sendiri kesulitan. Kemudian bahasa Arab berkembang, mulai
diberi titik. Sehingga antara huruf hijaiyah yang satu dengan yang lainnya bisa
dibedakan secara visual. Namun untuk sebagian kalangan, membacanya tetap saja
sulit. Apakah dibaca fathah, kasrah, atau dhammah. Disinilah kedua ilmu ini yakni
Nahwu dan Sharaf berperan.

Salah satu cabang ilmu yang dibahas dalam ilmu nahwu adalah fi'il Tam
yang terbagi menjadi dua yaitu fi'il lazim (fiil yang tidak butuh objek) dan fi'il
muta'adi ( yang membutuhkan objek). Dalam makalah ini penulis memfokuskan
pembahasan pada Fiil muta' adi yang membutuhkan tiga objek karena pembahasan
tentang fi'il lazim dan fi'il muta'adi yang membutuhkan satu objek atau dua objek
sudah dibahas panjang lebar oleh kelompok kelompok sebelumnya.

Namun walaupun penulis memfokuskan pada pembahasan fi'il muta'adi


yang membutuhkan tiga objek namun penulis juga akan kembali membahas dengan
singkat terkait fi'il fi'il muta'adi yang membutuhkan satu dan dua maf'ul bih sebagai
pengantar untuk lebih mudah memahami Materi makalah ini yang berjudul

" ‫ ( "ثﻼثة مفاعيل‬tiga maf'ul )

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat mengambil beberapa
rumusan masalah, diantaranya :

1. Apa yang di maksud dengan Maf’ul bih?


2. Apa yang dimaksud dengan fiil Muta’addy beserta pembagiannya?
3. Apa penyebab fi’il dikatakan fi’il Muta’addy?
4. Apasaja fi’il-fi’il muta’addy yang menjadikan ‫?ثﻼثة مفاعيل‬

1
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, penulis dapat mengambil beberapa tujuan


dalam penulisan makalah kali ini, antara lain:

1. Untuk mengetahui makna dari maf’ul bih.


2. Untuk memahami makna dari fi’il muta’addy beserta dengan
pembagiannya.
3. Agar mengetahui penyebab fi’il itu bisa dikatakan sebagai fi’il muta’addy.
4. Agar memahami fi’il-fi’il muta’ady yang seperti apa yang bisa dijadikan
sebagai ‫ثﻼثة مفاعيل‬.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Maf’ul Bih

‫هوﻹسم المنصوب ىالذ ىيقع به الفعل‬

Artinya: Maf'ul Bih adalah isim mansub yang menjadi sasaran perbuatan
(objek). Jadi, yang perlu kita harus bawahi adalah maf'ul Bih merupakan isim
mansub. Terkadang maf'ul bih terletak sesudah disebutkan fiil atau failnya.

Adapun contohnya adalah ‫ض َربْتُ زَ ْيدًا‬


َ “ Aku telah memukul Zaid “ Lafaz
Zaid sebagai maf'ul bih karena menjadi sasaran perbuatan yaitu memukul.Maf'ul
Bih juga ada yang Zahir dan adapula yang mudmar.

Pembagian fi'il berdasarkan ada tidaknya objek atau ‫( َم ْفعُ ْو ٌل بِ ِه‬maf'ul bih)
ada dua, yaitu:

‫ = ال ِف ْع ُل ﱠ‬al-fi'lu al-laazimu = fi'il lazim = kata kerja intransitif


1. ‫الﻼ ِز ُم‬

ْ ّ‫ = ال ِف ْع ُل ال ُمتَعَد‬al-fi'lu al-muta'addii = kata kerja transitif


2. ‫ِي‬

B. Pengertian Fi’il Muta’addy beserta dengan Pembagiannya

Fi‘il muta‘addī adalah fi‘il (kata kerja) yang membutuhkan maf‘ūl bih
(objek), dalam arti fā‘il-nya (subjek) perlu menghadirkan objek untuk melakukan
sebuah perbuatan. Contohnya.

ُ ‫سيُ ْو ِف ِهم َق ْب َل َبأ َ ْخ َﻼ ِق ِه ْم ا ْل َعالَ َم ا ْل َع َر‬


‫ب َفتَ َح‬ ُ

"bangsa ‘Arab menaklukkan dunia dengan akhlaq sebelum dengan peperangan".

menjadi contoh adalah lafaz ‫ َﻓتَ َﺢ‬artinya menaklukan. Dimana fail untuk
kata kerja ini harus menghadirkan objek untuk melakukan sebuah perbuatan dan
Lawan dari fiil Muta'adi adalah fiil lazim yaitu fiil yang tidak membutuhkan objek. 1

1
Abdullah Muhammad dan Syafaruddin Yahya, Matan Al- Jurumiyyah dan Imrithy, terj.Moch
Anwar dan Anwar Abu Bakar, ilmu nahwu terjemahan Matan Al -Jurumiyyah dan Imrithy berikut
penjelasannya (cet.50: Bandung: Sinar Baru Algenso, 2018) h. 126)

3
1. Pembagian Fi'il Muta'addi Ada 3 (Tiga), antara lain :
a. Fi'il yang membutuhkan satu maf'ul
Mayoritas fi'il muta'addi hanya butuh pada maf'ul satu. Contoh: ‫أكل محمد‬
‫( طعاما‬Muhammad memakan makanan).
b. Fi'il yang memerlukan maf'ul dua.
Fi'il Muta'addi Pada Maf'ul Dua Terbagi Dua
1. Fi'il yang menashabkan dua maf'ul yang asalnya mubtadak dan khobar.
Yaitu fi'il yang termasuk golongan Dzanna dan saudaranya (‫)ظن وأخواتها‬
2. Fi'il yang menashabkan dua maf'ul yang asalnya bukan mubtada' dan
khabar.
Fi'il yang membutuhkan maf'ul dua antara lain:
- ‫ كﺴا‬Contoh: ‫( كﺴوت زيدا ثوبا‬Aku memakaikan baju Zaid)
- ‫ ألبس‬Contoh: ‫ألبس الفنان ضفة النهر حلﻼ سندسية‬
- ‫ سأل‬Contoh: ‫( سأل الفقير الغنى ماﻻ‬Orang fakir meminta harta pada orang
kaya)
- ‫ أعطى‬Contoh: ‫( أعطيت الفقير دوﻻرا‬Aku memberi dolar pada si fakir itu)
- ‫ أطعم‬Contoh: ‫( أطعمت الجائع خبزا‬Aku memberi roti pada orang lapar).
c. Fi'il yang memerlukan tiga maf'ul.
Termasuk dari fi'il yang memerlukan tiga maf'ul adalah sebagai berikut:
‫أرى ـ أعلم ـ حدﱠث ـ نبﱠأ ـ أنبأ ـ خبﱠر ـ أخبر‬
1) Fiil ini terbagi menjadi dua, sebagai berikut:
Fi'il yang muta'adi pada maf'ul tiga dengan perantaraan hamzah yang
dikenal dengan hamzah naql (‫ )همزة النقل‬atau hamzah ta'diyah yang
jumlahnya ada dua fi'il yaitu ‫ أعلم‬، ‫أرى‬

Contoh: ‫ أرى والدك زيدا خالدا أخاك‬dan ‫أعلمت عليا محمدا مﺴاﻓرا‬

(Aku memberitahu Ali [bahwa] Muhammad sedang musafir).


2) Fi'il muta'adi pada maf'ul tiga tanpa perantaraan hamzah ada lima yaitu
‫أخبر‬, ,‫خبﱠر‬, ‫ أنبا‬,‫ نبﱠأ‬,‫حدﱠث‬

4
Contoh: (Aku menceritakan pada Muhammad bahwa Ali datang) ‫حدت‬
‫ أنبأت محمدا عليا قادما‬,‫إبراهيم محمدا موجودا‬
Jumlahnya ada tujuh yaitu

‫أَ َرى – أَ ْعلَ َم‬ = memperlihatkan

‫ أ َ ْﻧبَع‬-‫ ﻧَبﱠأ‬- ‫ أَ ْخبَ َر‬- ‫ = َخبﱠ َر‬memberitakan atau mengabarkan

‫ = َحدﱠث‬menceritakan.

C. Penyebab Fi’il Dikatakan Fi’il Muta’addy


Berikut ini adalah penyebab sebuah fi'il menjadi fi'il Muta'addi.

1. Jika dimasuki oleh hamzah ta'diyah (Hamzah yang menjadikan fi'il lazim
menjadi fi'il muta'addi).
2. Dengan adanya tadh'if ‫ تضعيف‬pada huruf ke duanya.

Contoh kata " ‫ "نَزَ َل‬artinya turun maka jika ditambah tadh'if pada huruf
keduanya maka akan menjadi fi'il muta'addi sehingga menjadi ,َ‫ ن ﱠَزل‬artinya
menurunkan. Menunjukkan arti sama sama berbuat artinya menurunkan.Dengan
adanya tadh'if pada huruf ke duanya.

3. Berwazan ‫اِ ْستَ ْفعَ َل‬


4. Gugur bersama huruf jar, dan tidak terjadi, melainkan beserta ‫ ان‬atau ‫ان‬
Contohnya :

‫شهد ﷲ أنه ﻻ اله اﻻ هو‬

Artinya: (Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan , keuali Dia ) Atau contoh lain:

‫أو عجبتم أن جاء كم ذكر من ربكم‬

( Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran, bahwa datang kepada kamu

peringatan dari Tuhanmu ).

Yang menjadi contoh ‫ شهد ان‬dan ‫عجب ان‬. Huruf jar yang gugur ‫ ب‬dari ‫شهد‬dan ‫من‬

dari ‫عجب‬.

5
D. Fi’il-Fi’il Muta’ady Yang Bisa Dijadikan Sebagai ‫ثﻼثة مفاعيل‬.

Sebagian fi’il muta’addi ke dua maf’ul terkadang menjadi muta’addi ke tiga

maf’ul dengan menambahkan hamzah atau tasydid.

Fi’il-fi’il yang muta’addi ke tiga maf’ul jumlahnya ada 7, yaitu:

1. ‫ =أَ َرى – ي ََرى‬memperlihatkan

Contoh kalimatnya:

ِ ‫أَ َرأيْتُ زَ ْيدًا اﻷ ْم َر َو‬


‫اض ًحا‬

Artinya: " Saya memperlihatkan Zaid bahwa perkara itu jelas."

2. ‫( أَ ْعلَ َم – يُ ْع ِل ُم‬Memberitahukan )

َ ُ‫أَ ْعلَ ْمتُهُ اِيﱠاه‬


‫صحِ ْي ًحا‬

Artinya: "Saya memberitahukannya bahwa hanya dia yang benar."

ُ ِ‫ يُ ْنب‬- ‫ = ا َ ْنبَأ‬mengabarkan / memberitakan/memberitahukan


3. ‫ئ‬

Contoh kalimatnya:

Contoh kalimatnya:

َ ُ‫نَبﱠأْتُهُ اِيﱠاه‬
‫صحِ ْي ًحا‬

Artinya: "Saya memberitahukannya hanya dia yang benar."

4. َ ‫ ي ُْخبِ ُر‬-‫ = أَ ْخبَر‬memberitahukan/mengabarkan

Contoh kalimatnya:

‫ﺴاﻓ ًِرا‬ َ ُ‫أَ ْخبَرْ ت‬


َ ‫علِيا زَ ْيدًا ُم‬

"Saya mengabarkan kepada Ali bahwa Zaid sedang pergi (musafir)".

6
5. َ ‫ يُ َخبِ ُّر‬-‫ = َخبﱠر‬mengabarkan/memberitahukan

Contoh kalimatnya:

‫َخبﱠرْ تُهُ قَ ْولَهُ َحقًا‬

Artinya: "Saya memberitahukannya bahwa perkataanya benar"

ُ ‫ يُ َح ِد‬- ‫ﱠث‬
7. ‫ّث‬ َ ‫ = َحد‬menceritakan

Contoh kalimatnya:

‫َحدﱠثْتُهُ ْالحِ كَايَةَ َواقِعًا‬

Artinya: " Saya menceritakan kepadanya bahwa cerita tersebut nyata.

Contoh I’rob fi’il muta’addy yang memiliki 3 maf’ul

‫اض َحا‬ َ ُ‫أ َ َرأيْت‬


ِ ‫س ِع ْيدًا اﻷ ْم َر َو‬

‫ ﻓعل ماض مبني على الﺴكون‬: ُ‫أ َرأيْت‬

‫ مفعول به ّأول منصوب بالفتحة الظاهرة‬: ‫س ِع ْيدًا‬


َ

‫ مفعول به ثان منصوب بالفتحة الظاهرة‬: ‫اﻷ ْمر‬

‫ مفعول به ثالث منصوب بالفتحة الظاهرة‬: ‫اض َحا‬


ِ ‫َو‬

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menaarik beberapa kesimpulan,
sebagai berikut:

1. Maf'ul Bih adalah isim mansub yang menjadi sasaran perbuatan (objek).
Jadi, yang perlu kita harus bawahi adalah maf'ul Bih merupakan isim
mansub. Terkadang maf'ul bih terletak sesudah disebutkan fiil atau failnya.
2. Fi'il muta'addii adalah kata kerja transitif yaitu kata kerja yang memerlukan
objek penderita.Dengan kata lain fi'il muta'addi adalah fi'il yang maknanya
tidak diketahui jika maf'ul bih (objek) tidak disebutkan atau tidak dituliskan.
Adapun pembagiannya ada 3, yaitu fi’il muta’addy yang memiliki 1 maf’ul,
fi’il muta’addy yang memiliki 2 maf’ul, dan fi’il muta’addy yang memiliki
3 maf’ul.
3. Adapun penyebab fi’il itu dikatakan sebagai fi’il muta’addy yaitu Jika
dimasuki oleh hamzah ta'diyah (Hamzah yang menjadikan fi'il lazim menjadi
fi'il muta'addi), Dengan adanya tadh'if ‫ تضعيف‬pada huruf ke duanya,
Menunjukkan arti sama sama berbuat artinya menurunkan.Dengan adanya
tadh'if pada huruf ke duanya, Berwazan ‫اِ ْستَ ْفعَ َل‬, Gugur bersama huruf jar, dan
tidak terjadi, melainkan beserta ‫ ان‬atau ‫ان‬
4. Fi’il- fi’il muta’addy yang bisa dijadikan sebagai ‫ ثﻼثة مفاعيل‬sebagai berikut
‫أَ َرى – ي ََرى‬, ‫أَ ْعلَ َم‬, ‫ا َ ْنبَع‬, َ ‫نَبُ ◌َ أ‬, ‫أَ ْخبَ َر‬, ‫ َخب َﱠر‬, ‫ﱠث‬
َ ‫ َحد‬.
B. Saran
Penulis mengajak kepada para pembaca agar kiranya memperhatikan baik-
baik materi yang disampaikan dalam makalah ini karena materi " ‫ " ثﻼثة مفاعيل‬adalah
materi yang sangat unik dan susah dipahami kalau tidak diperhatikan, dan tak lupa
pula penulis menyampaikan bahwa mari kita hafal fi'il fi'il yang menasabkan tiga
maf'ul karena hanya berjumlah tujuh serta jangan pernah merasa puas dengan
materi dalam makalah ini. Selain itu, penulis meminta maaf atas kekurangan
makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA
Eka Wahyu Hestya Budianto, baitsyariah. blogspot.com (Maret 25,
2020).Pembagian fi'il berdasarkan objeknya, diakses 28 Mei 2021
.https://baitsyariah.blogspot.com/2020/03/pusat- belajar-bahasa-arab-
ilmu-alat_22.html?m=1
Muhammad, Abdullah dan Syafaruddin Yahya. Matan Al- Jurumiyyah dan Imrithy,
terj.Moch Anwar dan Anwar Abu Bakar, ilmu nahwu terjemahan Matan Al
-Jurumiyyah dan Imrithy berikut penjelasannya. cet.50: Bandung: Sinar
Baru Algenso, 2018
Mahmulakhos.wordpress.com (11 Januari 2014). Bentuk bentuk fiil Majhul.
Diakses 28 Mei 2021, https://terjemahmulakhos.wordpress.com/tag/fiil-
mutaaddi/page/2/
Tomom, Mustafa, dkk, Qawa'idul'I-Lughati'I-Arabiyah, Terj. Chatibul Umam, dkk,
Kaidah tata bahasa Arab. Jakarta: Darul Ulum Press, 1991.
https://www.alkhoirot.net/2011/12/kata-kerja-fiil-bahasa-arab.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai