Disusun Oleh :
Mushlihuddin (183121097)
Alifia Khoirunnisa (183121093)
Maydina Rizki Amalia (183121091)
1
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allahsubhanahu wa ta’ala, yang telah
memberikan nikmat kepada kami berpa kesehatan, keselamatan serta kesempatan kepada
kami tiada henti-hentinya hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-
baiknya dan sesuai dengan yang diharapkan. Tak lupa juga sholawat beriring salam selalu
tetap tercurahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga
hingga saat ini kita termasuk prang-orang yang masih diberikan kemudahan dalam menerima
syafaat yang selalu kita nantikan.
Pada makalah ini yang berjudul “Dzikr Hadfu, Taqdim, Wa Takhir” bertujuan sebagai
salah satu bahan materi dalam perkuliahan Balaghah Ma’ani yang akan dibahas melalui
diskusi pada pembelajaran daring selama 1 semester ke depan supaya pada proses
pembelajaran terdapat acuan berupa materi yang ditampilkan serta disajikan ketika proses
pembelajaran tersebut berlangsung.
Kami menyadari betul bahwa dalam makalah ini tentu masih banyak salah dan
kurangnya. Maka dari itu, kami sangat menerima dengan senang hati masukan maupun kritik
dan saran yang mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Dan terimakasih kepada teman-teman dan bapak Dosen yang telah
memberikan energy positif kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….…..2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….….3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………….……4
B. Identifikasi Masalah…………………………………………………………....…4
C. Rumusan Masalah……………………………………………………………...…4
D. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….....5
E. Manfaat Penulisan………………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian6.........…………………………………………………………… الذكر
B. Pengertian 8.......................…..…………………………………………… الحذف
C. Pengertian 9.................................................................. التقديم
D. Pengertian 10.................................................................. التأخير
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………....……………...
B. Saran…………………………………………...…………………....………..…
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan kegiatan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari, karena
bahasa itu sendiri merupakan alat penghubung antara sesama. Bahasa adalah alat
interaksi sosial, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau
juga perasaan. Namun, kegiatan berbahasa ini tidaklah gampang, karena dalam bahasa
ada kaidah-kaidah tertentu yang harus diketahui oleh pengguna bahasa itu sendiri.
Karena apabila salah dalam menggunakan bahasa, maka akan mengakibatkan masalah
yang fatal meskipun bahasa itu secara hukum benar. Oleh karena itu, perlu kiranya
kita mempelajari ilmu tentang bahasa, agar bahasa kita tidak menimbulkan masalah
yang fatal sehingga diri kita pun selamat.
Di antara ilmu yang perlu dikuasai oleh pengguna bahasa khususnya bahasa Arab
adalah و الت ديم و الت أخير, ال ذكر و ح ذف.Dengan ilmu ini mutakallim dapat
menyesuaikan kalam yang akan disampaikan. Dan dalam kesempatan kali ini
pemakalah akan membahas التأخير و التديم و, الذكر و حذف.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, kami
mengemukakan identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penulisan sebagai
berikut :
1. Materi yang telah disediakan oleh guru Dosen pada setiap mata kuliah kurang
instensif
2. Pemeblajaran daring pada saat ini menunut para Mahasiswa untuk mencari
bahan materi secara mandiri untuk disampaikan kepada teman sebaya di kelas
yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyampaikan materinya
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian الذكرdalam bahasa arab ?
4
D. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan
masalah, maka dapat dirumuskan tujuan penulisan, sebagai berikut :
1. Untuk pengertian الذكرdalam bahasa arab ?
E. Manfaat Penulisan
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, rumusan dan tujuan penulisan
makalah, maka kami dapat merumuskan manfaat positif, diantaranya :
1. Bagi pendidik, menjadikan lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan
pembelajaran dalam kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Bagi peserta didik, dapat memiliki wawasan yang luas dalam menguasai
materi yang dimiliki
3. Bagi evaluator, atau pihak sekolah sebagai bentuk evaluasi dan perbaikan
yang meliputi materi baru versi mahasiswa sehingga dapat mencapai tujuan
dengan mudah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dzikr
Al-Dzikr secara bahasa berarti menyebut. Sedangkan dalam terminologi ilmu
balaghah Al-Dzikr adalah menyebut musnad ilaih.
من جاء: الجواب
Dalam praktek berbahasa Al-Dzikr mempunyai beberapa tujuan / faidah, yaitu :
محاضر
ٌ محم ٌد sebagai jawaban dari المحاضر؟ من
ُ
ِ َالم َخاط
2. Ghabawatul Mukhathab ( ب ُ ُ( ) غباَوةmenganggap mukhâthab bodoh)
Mutakallim yang menganggap mukhathab tidak tahu apa-apa ia akan
menyebut musnad ilaih pada suatu kalimat yang ia ucapkan. Dengan menyebut
musnad ilaih, mukhathab mengetahui fa’il, mubtada, atau fungsi-fungsi lain yang
termasuk musnad ilaih. Demikian juga akan terhindar dari kesalahfahaman
mukhathab pada ungkapan yang dimaksud.
Contoh :
6
3. Taladzdzudz ( ُالتلَ ُّذذ
َ ) (senang menyebutnya)
Seorang mutakallim yang menyenangi sesuatu ia pasti akan banyak menyebutnya.
Pepatah mengatakan:
ب َم ِن
َّ َح ِ
َ ذ ْك ُرهُ َك ُث َر َش ْيئاً أ
(Barang siapa yang menyenangi sesuatu ia pasti akan banyak menyebutnya)
Jika mutakallim menyenagi mukhathab ia pasti akan menyebutnya, dan tidak akan
membuangnya.
Contoh :
Pada ayat ini disebut musnad ilaih yaitu “Hiya”. Maksudnya untuk memperpanjang
kalam karena bahagia, malah yang tidak ditanyakan pun terus diterangkan
Pada kalam ini disebut musnad. Yaitu “ بيت في “. Maksudnya untuk menambah
kejelasan.
7
B. Pengertian Al-Hadzfu (Membuang Musnad ilaih)
1. ضئق الفرصة (Untuk meringkas karena susah hati atau sempitnya situasi)
Contoh:
ويل
ٌ َائم و ُحز ٌن ط
ٌ َس َه ٌر َد: عليل
ٌ قلتُ أنت ؟ َ قَ َل لِي
َ كيف
(Dia berkata kepadaku, Bagaimana engkau ? Aku jawab : Sakit, susah tidur, dan
selalu gelisah)
Pada dialog di atas terdapat kalimat yang padanya dibuang musnad ilaih-nya, yaitu
pada kata عليل. Kalimat lengkapnya adalahعليل انا
2. Terpeliharanya lisan ketika menyebutnya.
Contoh:
Pada ayat kedua terdapat lafazh yang dibuang, yaitu kata " "هــيyang kedudukannya
sebagai musnad ilaih.
Jika seseorang merasa jijik menyebut sesuatu (baik nama orang atau benda) ia pasti
tidak akan menyebutkannya atau mungkin menggantikannya dengan kata-kata lain
yang sebanding.
Contoh :
8
ِ للت ْع
4. Lit Ta’mîm ( ميم َ )
Membuang musnad ilaih pada suatu kalimat juga mempunyai tujuan untuk
mengeneralkan pernyataan. Suatu pernyataan yang tidak disebut subjeknya secara
jelas akan menimbulkan kesan banya pesan itu berlaku untuk umum (orang banyak).
Contoh :
ُ وينهو َن َع ِن
المن َكر ُ َولْتَ ُك ْن من ُكم ّأمةٌ يًدعُو َن إلى ال َخي ِر وي
َ أمرو َن بالعروف
(Hendaknya ada sebagianmu, satu golongan yang berdakwah Islam dan
memerintahkan ma’ruf dan melarang mungkar)
Pada ayat ini tiga fi’il dibuang maf’ulnya, gunanya agar umum dan menyeluruh,
yakni, amar ma’ruf, nahi mungkar itu harus tersampaikan menyeluruh ke semua
lapisan manusia.
Contoh :
حضر ِ
َ قَد... ياَ أخ ْي (Saudara ...sudah datang) dengan tidak disebut siapa orangnya.
1. ( )التش وىق إلي المت أخر Mendorong rindu untuk mendengar sesuatu yang
diakhirkan.
Misal :
والقمر
ُ شمس الضحي وأبو إسحا َق# ثالثةٌ تشر ُق الدنيا ببهجتها
9
2. () التخصىصMengkhususkan
Missal :
أياك نعب واياك نستعين
“hanya kpada engkau kami mengabdi dan hanya kepada engkau kami mohon
pertolongan”
Pada ayat ini didahulukan maf’ul sebelum fa’il, gunanya untuk pengkhusussan
(hanya)
3. Yang didahulkan itu sorotan ingkar
Missal :
ِ
الزخرفة ؟ ِ
التجربة تنخدعُ بهذه ِ أبع َد
طول
“apakah setelah sekian banyak pengalaman, masih juga engkau tertipu oleh hias-
hiasan ini ?
Kalimat ini mendahulukan dhorof atas fiil.
َ ض ِر
ٌب عمرا ُ (amr telah dipukul)
Pada contoh tersebut maful mendahului failnya. Seharusnya ًعمرا ب زي ٌد
َ ض َر
َ (zaid telah
memukul amr)
Adapu kegunaannya dalam mengakhirkan kalimat itu sama saja dengan
mendahulukan. Karena ketika kita mendahulukan suatu kalimat kitapun mengakhirkan
juga.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam ilmu balaghoh, segala perubahan itu menyimpan tujuan tertentu untuk
memperindah makna yang terkandung. Baik itu perubahan ad dzikru, al khadzfu, at
taqdim, dan at ta’khir.
Balaghoh itu lebih membuat kita belajar soal hati sedangkan nahwu itu lebih ke
pemikiran dan pemahaman. Dimana kita berusaha mengaitkan isi makna dari kalimat
agar lebih indah dirasa dan didengar.
B. Saran
Semoga dengan makalah ini dapat menambah ilmukita di bidang balaghoh. Apabila
ada sesuatu kesalahan atau kekurangan dari makalah mohon dibenarkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12