Anda di halaman 1dari 10

PEMIKIRAN MUHAMMAD

IQBAL

Dibuat oleh kelompok 9,


PBA 2B:
1. Sofiah Iskanatin Janah (183121048)
2. Flora Fitria Azariya (183121052)
3. ‘Aafiyah Sumunnariyah .(183121053)
Biografi Muhammad Iqbal

 Nama lengkap beliau adalah Muhammad Iqbal


bin Muhammad Nur bin Muhammad Rafiq. Lahir
di Sialkot, Punjab, 9 November 1877. Terlahir dari
keluarga yang berkasta Brahma Kasymir. Ayah nya
bernama Nur Muhammad, ibunya bernama Imam
Bibi. Kedua orang tuannya dikenal mempunyai
keshalehan yang dapat dipercaya, yang
berpengaruh kuat dalam pembentukan
kepribadian Iqbal. Muhammmad Iqbal wafat pada
tanggal 20 April 1938 diduga karena menderita
penyakit kencing batu, dimakamkan di Masjid
Badsyahi, yang terletak di Lahore.
 Pendidikan Muhammad Iqbal berawal dari ayahnya
- ke Scotch Mission College di Sialkot, dengan
bimbing an Maulawi Mirr Hasan - ke Lahore di
India, dan berhasil mendapat gelar Bachelor of Arts
(sarjana muda) - kemudian ke Cambridge dan
berguru kepada R.A. Nicholson - ke Jerman di
Universitas Munich - kembali ke London di School of
Pollitical Science.
KARYA MUHAMMAD IQBAL

 Ilmu Iqtishad, Bahasa Urdu 1901


 The Development of Metaphysic in Persia, Bahasa
Inggris 1908
 Asrar-i Khudi (Rahasia Pribadi)1915
 Payam-i Masyriq (Pesan dari Timur) 1923
 Bang-i Dara (Seruan Dari Perjalanan) 1924
 Zaburi Adam, Bahasa Persia 1929
Corak pemikiran Muhammad Iqbal

 Pendidikan berusaha, mengembangkan kepribadian


Menurut Iqbal, pendidikan yang ditanamkan untuk
berkembangnya watak yang baik adalah keberanian. Melalui
pendidikan keberanian diharapkan terkikis berbagai
pengaruh yang akan membawa dan menimbulkan rasa takut.
Sebaliknya keberanian menghapus rasa takut.
 Hidup adalah kehendak kreatif.
Yaitu diri yang selalu bergerak kesatu arah. Aktivitas kreatif,
perjuangan tanpa henti dan partisipasi aktif dalam
permaslahan dunia harus menjadi tujuan hidup. Berkat
kreativitas itulah manusia telah berhasil mengubah dan
menggubah yang belum tergarap dan belum terselesaikan dan
mengisinya dengan aturan dan keindahan.
Lanjutan:

 Prinsip Islam adalah gerak.


Metafisika gerak Iqbal mengemukakan bahwa Islam
menolak pandangan statis tentang alam semesta,
sebaliknya ia mempunyai pandangan dinamis,
manusia bukanlah benda statis tetapi suatu aktivitas
gerak dinamis kreatif yang terus menuju
kesempurnaan. Hidup bukan untuk direnungkan
tapi harus dilakukan dengan penuh semangat.
Pendidikan Menurut Muhammad Iqbal

Iqbal berpendapat bahwa sistem pendidikan Barat lebih mengarah


terhadap materialisme yang menurutnya, hanya dapat mencetak manusia
berintelektual tinggi saja, namun tidak menaruh perhatian yang besar kepada
hati nurani anak didik. Sistem pendidikan semacam ini pada akhirnya dapat
menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang tidak seimbang
antara aspek lahiriah dengan aspek batiniah. Sedangkan tanggapan terhadap
pendidikan tradisional disampaikan karena pendidikan ini hanya dapat
membatasi otak dan jiwa manusia. Pendidikan tradisional tidak mampu
mencetak manusia intelek yang dapat menyelesaikan berbagai persoalan
keduniaan.
Semua tanggapan ini dilakukan karena ia berpendapat bahwa pendidikan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari peradaban manusia.
Pendidikan yang ideal menurutnya ialah pendidikan yang dapat menyatukan
antara aspek keduniaan dan aspek keakhiratan. Dari kedua sistem pendidikan
yang ada, sistem pendidikan tradisional (Islam) dan sistem pendidikan Barat
(Kristen), menurut pemikiran Iqbal belum dapat mewujudkan pendidikan yang
ideal ini.
Kedelapan pandangan Iqbal mengenai Pendidikan:

1) Konsep Individu
Pendidikan menurut Iqbal harus dapat menumbuhkan sifat-sifat
individualitas manusia.
2) Pertumbuhan Individu
Pendidikan dalam hal ini harus dapat mengarahkan pertumbuhan
dan perkembangan individu ke arah yang optimal.
3) Keseimbangan jasmani dan rohani
Perlunya penyeimbangan antara jasmani sebagai realitas dan rohani
sebagai ide dalam proses pengembangan individu.
4) Pertautan individu dengan masyarakat
Yang dimaksudkan adalah makna hakikat pertautan antara
kehidupan individu dengan kebudayaan masyarakat. Masyarakat
merupakan tempat individu mengungkapkan keberadaannya.
Sedangkan, tanpa masyarakat kehidupan individu akan menjadi tak
terarah.
5) Kreativitas individu
Manusia pada dasarnya mempunyai kreativitas yang perlu untuk dikembangkan
secara evolutif. Adapun kreativitas itu sendiri hanya bisa ditumbuhkembangkan
melalui proses pendidikan.
6) Peran intelek dan intuisi
Perlunya pendidikan untuk memperhatikan aspek intelektual manusia dan
intuisinya sekaligus. Karena intelek hanya berpusat pada aspek insidental dan
temporal, sedangkan intuisi berpusat secara menyeluruh.
7) Pendidikan watak
Dalam mengembangkan watak, menurut Iqbal, pendidikan hendaknya dapat
memupuk tiga sifat yang merupakan unsur utama manusia, yakni keberanian,
toleransi dan keprihatinan.
8) Pendidikan sosial
Dalam hal ini kehidupan sosial harus dapat menguras dan menggali segala
kekuatan yang tersirat dalam ilmu pengetahuan, di samping mengontrol dan
mengawasi lingkungan. Tidak mungkin terbangun suatu tatanan sosial tanpa
disertai dengan pemupukan ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya.
Rekonstruksi Gagasan Pembaruan Pendidikan Islam

Muhammad Iqbal memandang perlunya dilakukan rekonstruksi


pendidikan, karena telah terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai
kemanusiaan yang dilakukan oleh sistem pendidikan yang ada. Tanggapan
Muhammad Iqbal terhadap sistem pendidikan Barat sebenarnya merupakan
tindakan defensifnya untuk menyelamatkan pemikiran kaum Muslim dari
pencemaran dan kerusakan yang ditimbulkan oleh gagasan-gagasan Barat.
Sedangkan tanggapan Iqbal terhadap sistem pendidikan tradisional Islam
merupakan tindakan korektifnya atas kesalahpahaman kaum Muslim di dalam
memandang pendidikan Islam, yang mana pendidikan dunia Timur lebih
mengutamakan aspek keakhiratan daripada keduniaan.
Dengan tanggapan tersebut, Iqbal merumuskan sistem pendidikan yang
merupakan sintesis dari sistem pendidikan Barat dan sistem pendidikan Timur,
yang dimaksud dengan rekonstruksi pendidikan Islam. Rekonstruksi ini
sedemikian rupa diberikan landasan filosofisnya oleh Iqbal, sehingga
pendidikan Islam senantiasa berusaha meningkatkan dinamika dan kreativitas
manusia.

Anda mungkin juga menyukai