LAZIM
(Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alqawaid Asshorfiyyah Al
Asasiyyah)
Disusun Oleh :
Semester : 1 (Ganjil)
1
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
Latar Belakang.......................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................4
Tujuan Masalah......................................................................................................4
Bab II.........................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................5
Pengertian Fiil Tsulasi Mujarod.............................................................................5
Pengertian Fiil Lazim Dan Mutaadi.......................................................................5
Fiil Tsulasi Mujarrod Beserta Pembagian Binanya................................................7
BAB III....................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................11
KESIMPULAN....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
2
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kita masih diberi
kesempatan untuk beribadah dan berkarya. Sholawat dan salam, tak lupa pula kita
haturkan atas Nabi besar junjungan kita Muhammad SAW beserta sahabat dan
keluarga beliau.
Dengan dikajinya masalah ini, penulis berharap agar makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas tentang salah satu masalah
dalam ilmu shorof, yakni fiil tsulatsi mujarod beserta binanya. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna, dan tentu saja masih banyak
kekurangan, kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan modul ini dimasa
yang akan datang.
KELOMPOK 3
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu sharaf adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang harus diketahui
pertama kali oleh para pelajar agama, terutama para pelajar yang ingin mendalami
ilmu bahasa arab,karena ilmu sharaf merupakan salah satu syarat untuk
mempelajari berbagai cabang ilmu agama bahkan juga salah satu syarat untuk
mengkaji kandungan al qu’ran dan alhadits.
Dalam pembahasan ilmu sharaf kali ini penulis mencoba mengkaji tentang
berbagai keterangan meliputi, fi’il mujarrod beserta bina yang ada didalamnya
yakni bina mutaad dan lazim dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar
mudah dipahami oleh para pembaca.
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
4
Bab II
PEMBAHASAN
Pengertian Fiil Tsulasi Mujarod
Fi’il tsulatsi mujarrod ialah kalimat fi’il madzinya yang terdiri dari tiga
huruf dan bebas dari huruf tambahan. Contoh : ضرب, نصر. Adapun fi’il tsulatsi
mujarrod itu seluruhnya ada 6 (enam) bab. Dan diantara tiap-tiap bab dapat
dibedakan dengan ada harokat ‘ain fi’il yang ada pada fi’il madzi dan fi’il
mudhori.
A. Fiil Lazim
Fiil lazim adalah fi’il yang tidak membutuhkan maf’ul (objek). Kalimat yang ada
fi’il lazimnya sempurna maknanya meskipun tidak ada maf’ul.
َتَناُم َز ْيَنُب
Contoh-contoh di atas terdiri dari fi’il dan fa’il serta tidak terdapat maf’ul. Kalimat
tersebut tidak memerlukan objek untuk menyempurnakan maknanya. Oleh karena
itu, fi’il-fi’il tersebut termasuk fi’il lazim.
5
B. Fi’il Muta’addi
Fiil muta’addi adalah fi’il yang membutuhkan satu maf’ul atau lebih untuk
menyempurnakan maknanya. Apabila tidak ada maf’ul dalam kalimat yang
terdapat fi’il muta’addi, maka maknanya tidak sempurna atau tidak termasuk
kalam mufid.
6
b. maf’ulnya bukan dari mubtada’ dan khabar
Contoh fi’il yang membutuhkan dua maf’ul yang bukan dari mutada’ khabar:
Contoh:
Tsulasi mujarod memiliki 6 bab yang biasa dirumuskan dengan rumus berikut :
1 : ‘ فتح ضمain fi’il dibaca fathah pada fi’il madzi dan dibaca dlomah pada fi’il
mudlori’, wazannya adalah ( فعل يفعلbab satu)
2. فتح كسر: ‘ain fi’il dibaca fathah pada fi’il madzi dan dibaca kasroh pada fi’il
mudlori’, wazannya adalah ( فعل يفعلbab dua)
3. فتحتا ن: ‘ain fi’il dibaca fathah pada fi’il madzi dan pada fi’il mudlori’, wazannya
adalah ( فعل يفعلbab tiga)
4. كسر فتح : ‘ain fi’il dibaca kasroh pada fi’il madzi dan dibaca fathah pada fi’il
mudlori’, wazannya adalah ( فعل يفعلbab empat)
5. ضم ضم : ‘ain fi’il dibaca dlomah pada fi’il madzi dan pada fi’il mudlori’.
Wazannya adalah ( فعل يفعلbab lima)
6. كسرتان : ‘ain fi’il dibaca kasroh pada fi’il madzi dan pada fi’il mudlori’.
Wazannya adalah ( فعل يفعلbab enam)
7
(BAB I : ) فعل يفعل
Bab satu ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah pada fi’il madzi dan dibaca
dlomah pada fi’il mudlori’nya. Wazannya adalah : فعل يفعل.
Adapun lafadz-lafadz yang masuk pada bab satu kebanyakan berupa fi’il muta’adi
dan terkadang berupa fi’il lazim namun sedikit. Fi’il mu’tadi ialah kalimat yang
membutuhkan maf’ul bih (sasaran pekerjaan/objek). Contoh :
Dan fi;il lazim ialah kalimat yang tidak membutuhkan maf’ul bih. Contoh :
Bab dua ini ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah pada fi’il madzi dan
dibaca kasroh pada fi’il mudlori’nya. Dan wazannya adalah فعل يفعل. adapun
lafadz-lafadz yang masuk bab dua kebanyakan berupa fi’il mu’tadi.
Contoh :
Bab tiga ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca fathah padafi’il madzi dan pada fi’il
mudlori’. Wazannya adalah فعل يفعل
Adapun lafadz-lafadzyang masuk pada bab tiga kebanyakan berupa fi’il mu’tadi.
Contoh :
Contoh :
8
Lafadz-lafadz yang ikut bab tiga diisyaratkan ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya berupa
huruf halaq yang jumlahnya ada enam yaitu :
Contoh :
Bab empat ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca kasroh pada fi’il madzi dan
dibaca fathah pada fi’il mudlori’.
Contoh :
Contoh :
Dan lafadz-lafadz yang ikut bab empat ini banyak menunjukan arti penyakit, susah,
gembira.
Contoh :
سقم = Sakit
مرض = Sakit
Contoh :
شهب = Kelabu
9
( BAB V : ) فعل يفعل
Bab lima ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca dlomah pada fi’il madzi dan fi’il
mudlori’. Wazannya adalah : فعل يفعل
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab lima semuanya berupa fi’il lazim karena
bab lima ini khusus diikuti fi’il-fi’il yang menunjukkan arti watak atau tabi’at dan
sifat-sifat pembawaan yang melekat (tidak mudah luntur) seperti : pemberani,
penakut, bagus, jelek, kuning, hitam dan sebagainya. Sedangkan lafadz-lafadz
yang menunjukkan arti demikian ini tidak membutuhkan maf’ul (tidak
berhubungan dengan maf’ul) namun hanya membutuhkan / berhubungan dengan
fa’il saja, maka dari itu hukkumnya lazim yang akhirnya bab lima tidak ada isim
maf’ul.
Bab enam ditandai dengan ‘ain fi’il yang dibaca kasroh pada fi’il madzi dan fi’il
mudlori’nya. Wazannya adalah فعل يفعل
Adapun lafadz-lafadz yang termasuk bab enam kebanyakan berupa fi’il muta’adi.
Contoh :
Contoh :
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Fi’il tsulatsi mujarrod ialah kalimat fi’il madzinya yang terdiri dari tiga
huruf dan bebas dari huruf tambahan. Adapun fi’il tsulatsi mujarrod itu seluruhnya
ada 6 (enam) bab. Fiil atau bina terbagi 2 bila menurut pembagian yang
membutuhkan maful bih, yang pertama bina lazim dan bina mutaad.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rofiq Bin Ghufron, Aunur. 2007. Ringkasan Kaidah-Kaidah Bahasa Arab. Jawa
Timur: Pustaka Al Furqan.
12