Anda di halaman 1dari 5

Kasus E-KTP

Kasus pengadaan E-KTP menjadi kasus korupsi yang paling fenomenal. Kasus ini menyeret
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang telah bergulir sejak 2011 dengan total
kerugian negara mencapai Rp 2,3 triliun.

Sri Mulyani: Dua hal bisa cegah korupsi seperti kasus e-KTP
20 Maret 2017
Menku Sri Mulyani menekankan akuntabilitas dan pembahasan anggaran yang lebih teliti untuk
mencegah kebocoran atau korupsi anggaran pemerintah.

Keterbukaan dan perbaikan pembahasan anggaran yang lebih teliti diyakini bisa
mencegah terulangnya kasus korupsi anggaran seperti dalam kasus KTP elektronik,
yang diduga merugikan negara sekitar Rp2,3 triliun.

Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menjadi pembicara kunci
Indonesia Economic Outlook, di London, hari Senin (20/03).
"Pertama keterbukaan, akuntabilitas, (kedua) perbaikan di dalam kemampuan kita untuk
menciptakan kepastian dari sisi yang disebut unit cost," kata Sri Mulyani kepada BBC
Indonesia.
Unit cost atau biaya satuan mengacu pada biaya yang dihitung untuk satu satuan produk
pelayanan, yang dihitung dengan cara membagi biaya keseluruhan dengan jumlah atau
kualitas output.
"Sehingga (dengan begitu) kita bisa mengurangi potensi mark up (penggelembungan nilai
anggaran)," tambah Sri Mulyani.

 Tujuh hal yang perlu Anda ketahui terkait 'megakorupsi' e-KTP


 Dugaan korupsi KTP elektronik melewati tiga tahapan ini
 Jaksa KPK akan panggil Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP

Kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik saat ini tengah disidangkan dan diduga
melibatkan nama-nama pejabat negara dan mantan atau anggota DPR yang masih aktif.
Nilai anggaran proyek ini sekitar Rp5,9 triliun. Dengan dugaan potensi kerugian negara Rp2,3
triliun, sejumlah pihak menggambarkannya sebagai 'megakorupsi'.

Ada yang 'lebih besar'


Beberapa nama yang disebut di antaranya adalah Setya Novanto, Ganjar Pranowo dan
Yasonna Laoly yang saat ini masing-masing menjabat sebagai ketua DPR, gubernur Jawa
Tengah, dan menteri hukum dan HAM.
Juga ada nama Gamawan Fauzi, mantan menteri dalam negeri. Dalam beberapa kesempatan,
mereka menegaskan tidak menerima uang proyek KTP elektronik.
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diyansyah, mengatakan dugaan
korupsi KTP elektronik melewati tiga tahapan.
Yang pertama adalah 'pertemuan-pertemuan informal' sebelum rapat pembahasan anggaran
dilakukan.
"Yang kedua, tahap pembahasan anggaran yang melibatkan sejumlah anggota DPR dan juga
unsur pemerintah di sana," kata Febri.
Dugaan penyelewengan kemudian berlanjut ke tahap ketiga, yaitu pengadaan.
Ketika publik masih dikagetkan dengan potensi kerugian dari proyek pengadaan KTP elektronik,
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan ada kasus dengan dugaan nilai kerugian yang lebih
besar dari kasus KTP elektronik.
"Duitnya yang besar. Ada yang kerugiannya lebih besar. Tapi pelakunya tidak sebesar ini
(kasus KTP-Elektronik)," ungkap Agus.

Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan identitas resmi penduduk serta bukti diri yang berlaku
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. KTP konvensional yang telah bertahun
– tahun diberlakukan oleh pemerintah Indonesia serta digunakan oleh masyarakat Indonesia
dianggap memiliki beberapa kekurangan – kekurangan seperti tidak efektif untuk memberikan
data kependudukan karena KTP konvensional memungkinkan satu penduduk Indonesia
memiliki beberapa KTP. Hal ini seringkali menyulitkan pemerintah dalam pembuatan suatu
kebijakan terutama kebijakan untuk daerah tertentu karena KTP konvensional tidak dapat
merepresentasikan data penduduk setempat secara tepat. Selain itu, KTP konvensional juga
memberi peluang kepada penduduk yang ingin berbuat curang pada negara dengan
menduplikasi KTP nya supaya dapat melakukan hal – hal seperti: menghindari pajak,
memudahkan pembuatan paspor yang tidak dapat dibuat di seluruh kota dan mengamankan
korupsi. Akhirnya pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan dimana dalam pasal 1 disebutkan bahwa penduduk hanya
diperbolehkan memiliki 1 KTP. Untuk dapat mengelola penerbitan KTP yang bersifat tunggal
dan terwujudnya basis data kependudukan yang lengkap dan akurat diperlukan dukungan
teknologi yang dapat menjamin dengan tingkat akurasi tinggi untuk mencegah pemalsuan dan
penggandaan. Pemerintah berusaha berinovasi dengan menerapkan teknologi informasi dalam
sistem KTP dan menjadikan KTP konvensional menjadi KTP elektronik (e-KTP) yang
menggunakan pengamanan berbasis biometrik. Harapannya adalah tidak ada lagi duplikasi
KTP dan dapat menciptakan kartu identitas multifungsi. Sayangnya, keniatan untuk membuat
kartu identitas penduduk berbasis teknologi informasi yang akurat, multifungsi serta mencegah
adanya duplikasi kartu identitas tersebut disalahgunakan oleh oknum – oknum yang juga
merupakan bagian dari stakeholder pelaksanaan program e-KTP. Proyek e-KTP tersebut
dikorupsi oleh stakeholder yang terlibat seperti politisi, birokrat dan juga pengusaha. Hingga
saat makalah ini disusun, kasus ini belum selesai, masih dalam tahap – tahap penyelidikan dan
juga persidangan – persidangan.

Dari penjelasan tersebut kita dapat mengetahui bahwa korupsi adalah kegitan yang
menyimpang dan melanggar undang- undang yang berlaku di Indonesia.Dalam penelitian ini
saya mengambil suatu contoh yaitu kasus korupsi E-ktp yang dilakukan oleh
Setyanovanto.Korupsi ini menjadi sutu korupsi yang sangat viral dan tak ada habis- habis nya
dalam pembahasan negara. Dalam sidang pertamanya setya novanto dinyatakan telah
melakukan tindak pindana korupsi dan akan dikenakan hukuman pidana selama 15 tahun dan
denda sebesar Rp. 500 juta subside 3 bulan kurungan penjara. Setya novanto melanggar pasal
3 undang-undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan undang - undang nomor
20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasar 55 ayat 1 ke-1
KUHP. Dan setya novanto sempat menangis atas hukuman yang dikenakan dan dia juga
sempat sakit saat akan sidang selanjutnya tetapi itu bukan sakit yang sebenarnya tetapi itu
merupakan drama yang dibuat oleh setya novanto.atas perbuatan yang dilakukan oleh setya
novanto itu membuat dampak yang begitu luar biasa dirasakan oleh masyrakat di Indonesia.
Yang harusnya dengan adanya E-ktp itu membuat mudah orang dalam membuat ktp tetapi
pada saat setya novanto terkena kasus koruspi masyarakat yang ingin membuat korupsi
menjadi lebih lama.

Telaan Teori Dalam penilitian ini saya mengambil prinsip BONUM COMMUNE (2017: 60)
Sudah bertahun-tahun bangsa Indonesia mengalami krisis multidimensi.Dari hari ke sehari
situasi terus saja mengarah kepada kondisi yang memprihatinkan.Rakyat Indonesia
dihadapatkan kepada situasi politik yang kian hari kian memburuk.Tingkah laku para pelaku
politik menghiasi berbagai media komunikasi.Seperti halnya penelitian yang saya ambil yaitu
korupsi E-Ktp yang dilakukan oleh setya novanto.Setya novanto merupakan adalah seseorang
yang memiliki jabatan yang tinggi yaitu seorang DPRD. DPRD yang dimiliki sekarang amat
berbeda jauh dengan DPRD dimassa pemerintahan yang lampau. Mereka kian hari kian berani
dalam mengambil sikap dan tanpa memperhatikan resiko yang dihadapi. Pemerintah ataupun
DPRD yang memiliki jabatan makin hari makin merajalela mereka tidak memperhatikan diri
sendiri tidak memperhatikan jabatan yang di emban.Bahkan mereka menyalahgunakan jabatan
nya untuk hal-hal yang tidak sesuai bahkan melanggar hukum.Mereka tidak menyadari bahwa
seharusnya mereka menjadi pedoman bagi masyarakat yang dibawahnya tetapi mereka malah
memberikan contoh yang buruk.Jika dilihat dari sisi ekonomi mereka adalah orang – orang yang
memiliki uang atau kebutuhan ekonomi yang berkecukupan tetapi mereka menggunakan
kekuasaanya untuk hal-hal yang melanggar hukum. Dalam materi ini saya menjelaskan bahwa
sebagai sesorang yang memiliki kekuasaan harusnya memberi dampak yang baik yang dapat
memajukan negara Indonesia.Dengan pengedepan kesejahteraan umum dan gotong royong
bisa dicapai lewat musyawarahmufakat.Kesadaran inilah yang dewasa yang perlu
dikembangkan dalam menggagas kehidupan politik Indonesia.Mereka seharusnya
menggembangkan sikap yang sesuai dengan tujuan negara yaitu untuk memajukan negara dan
mengembangkan pertumbuhan ekonomi negara.

Pembahasan Persoalan koruspi masih menjadi permasalahan di pemerintahan Indonesia baik


dipemerintahan pusat maupun daerah.Korupsi merupakan suatu budaya bagi para pejabat
pemerintahan yang tidak ada habisnya.Harusnya mereka sebgai orang yang disegani ataupun
orang yang terpimpin harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat tetapi mereka malah
menggunakan jabatan nya untuk hal yang tidak patut ditiru. Korupsi yang dilakukan oleh setya
novanto adalah korupsi yang sangat berat padahal setya novanto adalah ketua DPR harusnya
beliau dapat memberikan contoh yang baik untuk bawahan nya. Dan juga korupsi serempak
yang dilakukan oleh anggota DPRD kota Malang. Sebanyak 41 anggota DPRD Kota Malang
yang harus berurusan dengan KPK dan hanya tersisa 5 orang yang tidak terkena kasus
tersebut. Banyak sekali para pejabat – pejabat tinggi yang memiliki kedudukan dan kekuasaan
yang tinggi mereka malah melakukandan menggunakan kekuasaan nya untuk hal yang sangat
tidak senonoh. Padahal jika dilihat dari sisi ekonomi mereka adalah orang-orang yang mampu.
Dengan gajinya pun sudah cukup untuk makan,minum hidup sehari-hari dengan keluarga,
tetapi mereka malah melakukan perbuatan yang seperti itu yang dapat membawa dampak bagi
diri sendiri maupun orang lain. kurangnya bersyukur atas nikmat, jabatan dan kekuasaan yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. mereka malah tidak menggunakan dengan baik. Jika
menuruti kodrat manusia pasti rasanya kurang terus.Sudah memiliki jabatan dan harta yang
melimpah masih kurang lagi dan akhir nya mengambil suatu keputusan dengan korupsi. Itu
merupakan keputusan yang sangat sangat salah karena disisi negara kita melanggar undang-
undang negara yang berlaku kalua disisi agama oun itu juga berdosa, karena dengan korupsi
kita makan uang haram dan di agama jika kita makan uang haram sama aja itu tidak berkah
dan itu tidak baik. Lebih baik ki mensyukuri setiap apa yang diberikan tuhan pada kita jangan
sampai salah dalam mengambil keputusan. Ada faktor lain yang menyebabkan korupsi 1)
Faktor Hukum Sisi yang pertama adalah perundang undangan. Kenapa perundang-
undangan ?karena biasanya jika sudah ditetapkan sesuai dengan undang-undang banyak
sekali suap yaitu dengan tawar menawar hukuman. Dan tidak sedikit kuasa hukum yang tidak
adil dalam menangani suatu kasus. Jika orang yang terkena kasus adalah orang yang berduit
atau orang kaya biasa nya si kuasa hukum mau disogok dengan sejumlah uang jika yang
terkena kasus adalah orang miskin atau orang biasa dikenai hukuman sesuai undangundang
berlaku, meskipun kasusnya adalah hal sepele tetapi akan dibelit-belitkan dan tidak selesai –
selesai masalahnya . Sisi kedua yaitu lemahnya penegakan hukum. * peraturan perundang –
undangan yang bermuatan kepentingan tertentu * peraturan kurang disosialisasikan * sanksi
yang terlalu ringan * peraturan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu 2) Faktor ekonomi
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi.Pertama adalah
kurang nya pendapatan/gaji yang tidak cukup untuk menyukupi kebutuhan sehari-hari sehingga
membuat seseorang untuk korupsi. Jadi kemiskinan merupakan akar masalah korupsi 3) Faktor
organisai Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan kepada bawahan 4) Gaya hidup yang
konsumtif Jadi tidak memperhatikan antara penghasilan dengan pengeluaran nya mereka
cenderung untuk bergaya hidup mewah tetapi tidak memikirkan pendapatan yang dimiliki. 5)
Moral yang tidak kuat Mudah tergoda untuk melakukan korupsi. Seperti hal nya DPRD di
Malang tersebut mereka memiki moral yang tidak kuat sehingga ada satu anggota yang
melakukan korupsi semua anggota ikut melakukan korupsi Menurut Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang tindak pidana korupsi, hukuman bagi para koruptor
adalah dipidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling
lama 20 tahun dan denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling banyak 1 miliar. Namun pada
kenyataan nya tidak seperti itu, hukum yang tumpul di Indonesia ini membuat para koruptor
senang karena mereka hanya menanggung malu sebentar dan di penjara sebentar .sehingga
itu tidak membuat jera bagi koruptor. Terkadang pemerintah kurang adil dalam menyikapi hal
seperti ini terkadang di anggap sebagai hal yang sepele. Padahal jika masalah ini dibiarkan
akan menjadi masalah yang besar. Karena ada pepatah mengatakan ‘sedikit demi sedikit lama
lama jadi bukit’itu bisa diartikan jika masalah korupsi ini dibiarkan itu akan menjadi suatu
kegiatan rutin yang akan dilakukan dan itu akan menjadi masalah yang tidak akan selesai dan
ujung – ujung nya pasti tidak akan dibahas lagi dan itu membuat para koruptor senang dan
mengulangi lagi.Terkadang jika yang memiliki masalah adalah orang yang kurang mampu pasti
akan di beri hukuman yang setimpal teatpi kalua yang terkean masalah adalah orang – orang
besar?/pejabat pasti dibiarkan. Korupsi adalah kegiatan yang tidak baik yang tidak perlu kita
lakukan.Apalagi orang yang memiliki jabatan yang melakukan korupsi itu sangat tidak patut
untuk dicontoh. Sebagi seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab, jujur dan sikap
kepeminpinan agar dapat dicontoh oleh masyarakat maupun bawahannya. Karena uang
korupsi adalah uang haram jika kita makan dengan uang haram itu pasti tidak membuat berkah
bahkan dpata menimbulkan pernyakit atau masalah dalam diri.Kita harus beryukur atas
pendapatan kita dan harus pandai dalam memanajemen pendapatan kita dan memperkuat
iamn kita agar dapat terhidar dari godaan seperti itu. Selain itu, dampak yang ditimbulkan akan
menjadi masalah baik bagi kita sendiri maupun negara kita. Seperti kasus diatas yaitu setya
novanto tetangkap KPK membuat dampak bagi negara yaitu sulitnya dan lamanya membuat
KTP padahal setiap warga negara Indonesia harus memiliki KTP tetapi dengan kasus setyo
novanto menjadi sulit membuat KTP. Peran masyarakat dalam pencegahan dan
pemberantasan tindak korupsi diwujudkan dalam bentuk antara lain mencari, memperoleh,
memberikan data, atau informasi tentang tindak pidana korupsi dan hak untuk menyampaikan
saran dan pendapat. Kebebasan menggunakan hak harus disertai dengan fakta dan kejadian
yang sebenarnya dengan menaati dan menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
serta hukum dan peundang-undangan yang berlaku. Korupsi diibaratkan sebagai pernyakit
manusia yang sulit diberantas. Jika tidak ada kesadaran dalam diri sendiri untuk tidak lagi
mengulangi tindakan korupsi itu tidak bisa harus meliki kesadaran diri terlebih dahulu setelah itu
mendekat kan diri memperkuat iman nya agar tidak tergoda untuk korupsi. Sebaiknya bergaul
dengan orang-orang yang memiliki keimanan yang kuat dan sikap yang jujur sehingga tidak
mempengaruhi untuk melakukan kesalahan tersebut. Terkadang para pejabat memandang
remeh suatu hukuman atau pun penjara karena didalam penjara pun kadang disediakan
fasilitas yang enak seperti di hotel sehingga mereka enjoy – enjoy saja. Padahal itu adalah
suatu hukuman tetapi jika fasilitas penjara seperti itu maka para pejabat akan biasa – biasa saja
bahkan tidak takut dan menggulangi lagi kesalahan nya dan tidak ada jera nya. Seharusnya
hukuman yang diberikan harus sesuai dengan undang – undang yang berlaku dan faasilitas
penjara pun harus sesuai jangan ada perbedaan.Jika yang terkena masalah adalah orang yang
kaya atau pejabat fasilitas penjara nya seperti hotel tetapi kalua yang terkena masalah adalah
orang biasa maka fasilitas penjara tidak baik bahkan tidak layak atau tidak
diperhatikan.Harusnya sebagai pihak hukum harus adil dalam hal itu.Karena setiap orang yang
bersalah atau melanggar hukum itu wajib dihukum sesuai dengan undang – undang tanpa
memandang bulu. BAB IV

Kesimpulan Korupsi adalah perbuatan seseorang yang dengan atau karena melakukan suatu
kejahatan atau dilakukan dengan menyalahgunakan jabatan atau kedudukan.Kegiatan yang
menyimpang hukum. Korupsi dapat menyebabkan dampak bagi diri kita sendiri maupun negara
atau orang lain. Hukuman yang tidak setimpal tidak akan membuat para koruptor jera. Sehingga
kuasa hukum harus memberikan hukuman yang setimpal dan jangan memandang bulu dalam
memberi hukuman harus dengan keadilan agar dapat membuat jera para koruptor. 2. Saran
Para penengak hukum harus memberikan keadilan yang seadil-adilnya agar tidak terjadi
kesalahpahaman dan dapat membuat para koruptor jera. Para penguasa dan pejabat
pemerintahan juga harus sadar diri bahwa dirinya memiliki kekuasaan sehingga harus
mencerminkan sikap dan akhlak yang baik agar dapat ditiru bawahannya dan
masyarakat.Melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak merugikan diri sendiri maupun negara
sehingga tidak menghambat pertumbuhan suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai