Anda di halaman 1dari 22

22 GRADE

Menerjemahkan Struktur
Jumlah Ismiyyah
Aisyah Kamelisa 11220120000062
Ahmad Firdaus 11220120000065
APA ITU JUMLAH ISMIYYAH?
Jumlah Ismiyah adalah kalimat yang diawali dengan isim yaitu kata benda, kalimat yang
diawali dengan kata benda dan tersusun atas mubtada’ dan Khobar.

Mubtada’ adalah kata yang dijelaskan, atau disebut dengan subyek. Karena mubtada’ itu
subyek maka memiliki 2 sifat yaitu harus berupa ma’rifat atau kata yang jelas, spesifik,
khusus contohnya adalah nama orang, nama benda atau isim yang berawalan alif dan
lam. Yang kedua, tanda I’robnya Rofa’ yaitu ditandai dengan dhammah, wawu, alif dan
nun.

Khabar adalah kata yang menerangkan Mubtada’, biasa disebut dengan Predikat. Adapun
sifat yang diperlukan yaitu harus nakiroh atau kata umum yang menjelaskan atau
menerangkan mubtada’ dan tanda I’robnya pun rofa’.
Perlu kita pahami hal hal pokok berkenaan dengan unsur-unsur pembangun kalimat bahasa arab.
Sesuai dengan yang setiap kalimat terdiri atas musnad (predikat) dan musnad ilaih (subyek),
sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu tentang kedua istilah tersebut. Dalam istilah
yang lebih spesifik dalam uslub jumlah ismiyah ini musnad ilaih disebut sebagai mubtada’ dan
musnad disebut khabar.

Untuk itu perlu diperhatikan cara-cara dalam menerjemahkan kalimat bahasa arab menjadi
kalimat bahasa indonesia. Seperti dipahami, susunan jumlah ismiyah terdiri dari musnad ilaih dan
musnad. Atau kita bisa cirikan bahwa jumlah ismiyyah adalah kalimat yang diawali dengan isim
(kata benda), dengan pola susunan kalimatnya adalah subyek dan predikat. Oleh karena itu
susunan ini tidak berbeda dengan susunan kalimat bahasa Indonesia yang terdiri dari subyek dan
predikat, dengan demikian pola ini seharusnya tidak menjadi persoalan bagi penerjemah karena
adanya kesamaan struktur kalimat kedua bahasa.
STRUKTUR PENERJEMAHAN JUMLAH ISMIYYAH

‫( الجو بارد‬1
‫( هذا فصل الشتاء‬2
‫( والجو اآلن معتدل‬3
‫( درجةالحرارة عشرون‬4
Langkah penerjemahannya dimulai dengan:
(1) temukan makna kata per kata
(2) susun hasil terjemahan menjadi kalimat yang lengkap.
(3) Lakukan penyesuaian untuk menghasilkan terjemahan yang natural dan
memenuhi unsur keberterimaan dalam bahasa Indonesia.
Dengan mengikuti langkah tersebut maka kita bisa peroleh hasil terjemahannya
seperti yang tertera diatas.
STRUKTUR PENERJEMAHAN JUMLAH ISMIYYAH
Dengan mengikuti langkah tersebut maka kita bisa peroleh hasil terjemahannya sebagai berikut:

Kita perhatikan contoh di atas, pada uslub jumlah ismiyah, kita temukan susunan gramatikal teks sumber dan
terjemahannya hampir tidak ada perubahan sehingga lebih memudahkan bagi kita untuk membentuk kesepadanan
gramatikal. Meskipun begitu dalam penerjemahan uslub jumlah ismiyah ini kita melakukan beberapa penambahan
informasi atau kata untuk memperoleh hasil terjemahan yang natural dalam bahasa target. Pada kalimat pertama,
adanya penambahan partikel “nya” pada kalimat “Cuaca(nya) dingin” dan kalimat ketiga “Sekarang cuaca(nya)
cerah” serta pada kalimat keempat “Suhu(nya) 20 derajat” merupakan salah satu teknik penambahan yang dapat
digunakan dalam penerjemahan dengan uslub
jumlah ismiyah
STRUKTUR PENERJEMAHAN JUMLAH ISMIYYAH
Perhatikan contoh kalimat berikut:
1(‫محمد مدرس في الجامعة‬
Muhammad adalah seorang dosen di perguruan tinggi

2( ‫المسجد مكان مقدس للصالة‬


Masjid adalah tempat suci untuk sholat

3) ‫الّتدريس عملية مشاركة بين المدّرس والّتالميذ‬


Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan murid

4) ‫العلم ينتفع الّناس في حياتهم‬


Ilmu bermanfaat bagi manusia dalam kehidupan mereka /
Ilmu bermanfaat bagi kehidupan manusia
STRUKTUR PENERJEMAHAN JUMLAH ISMIYYAH
Kita cermati contoh di atas, pada uslub jumlah ismiyah bagian tersebut, kita temukan beberapa penambahan kata untuk
memperoleh hasil terjemahan yang dapat diterima dalam bahasa Indonesia. Pada kalimat pertama “Muhammad adalah
seorang dosen di perguruan tinggi” kita menambahkan kata “adalah” di antara mubtada’ (subyek) dan khabar (predikat)
yang tidak terdapat dalam bahasa Arab. Kata ini sebenarnya merupakan penerjemahan dari kata ‫و‬p‫ ه‬dalam sehingga bila
dikembalikan pada teks utuhnya menjadi ‫درس‬ppppppppppppppp‫و م‬ppppppppppppppp‫د ه‬ppppppppppppppp‫ محم‬.

Uslub ini memberikan makna penekanan atau taukid dan bila diterjemahkan menjadi “Muhammad dia benar-benar seorang
dosen”. Akan tetapi pada contoh pertama bila kita terjemahkan secara literal akan menjadi “Muhammad dosen” dan ini terasa
kaku dan normal dalam bahasa Indonesia. Begitu pula pada contoh penerjemahan kalimat kedua “Masjid adalah tempat suci
untuk sholat”. Kita menambahkan kata “adalah” setelah subyek. Pada kalimat ketiga, kita lihat hasil terjemahannya adalah
“Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan murid “. Di sini kita menambahkan kata “merupakan” setelah
subyek dengan pengertian sebagaimana pada contoh yang pertama.Sementara itu, pada kalimat keempat, berbeda dengan
ketiga kalimat sebelumnya di mana khabarnya terdiri dari isim (kata benda), pada kalimat keempat khabarnya berbentuk fi’il
(kata kerja) sehingga kita tidak perlu menambahkan kata “adalah” atau “merupakan” tetapi langsung sebagaimana teks
aslinya, sehingga terjemahannya menjadi “Ilmu bermanfaat bagi kehidupan manusia”.
Pola Mubtada Khabar
Mubtada sering dijumpai di awal kalimat dalam bahasa Arab atau bisa juga disebut sebagai subyek.
Sedangkan khabar sering dikaitkan dengan mubtada atau bisa menjadi predikat dalam suatu kalimat.
Mubtada dan khabar tidak bisa dipisahkan. Keduanya melekat beriringan guna membentuk sebuah kalimat
sempurna dalam bahasa Arab. Ada banyak sekali contoh mubtada dan khabar yang bisa ditemukan. Dalam
pertemuan kali ini, kami akan membahas beberapa contoh mubtada dan khabar. Tapi perlu diingat bahwa
mubtada harus sesuai dengan khabar. Maksudnya adalah kalau mubtadanya berbentuk muzakkar (kata
yang menunjukkan laki-laki), maka khabarnya juga wajib menjadi muzakkar. Begitu juga jika mubtadanya
berbentuk muannats (kata yang menunjukkan perempuan), maka khabarnya juga wajib menjadi muannats.
Hal ini juga berlaku pada tasniyah maupun jama’.
Contoh Mubtada dan Khabar pada Isim Mufrad :

Mufrad Mudzakkar

Jika mubtada berupa mufrad (tunggal) maka khabarnya wajib juga berbentuk mufrad. Nah, jika mubtadanya berupa mufrad
muzakkar, maka khabarnya juga menjadi mufrad muzakkar. Hal yang demikian juga berlaku pada mufrad muannats.
Contoh Mubtada dan Khabar yang terdiri dari Jama’ :

Jama’ Mudzakkar Salim


Jama’ mudzakkar salim merupakan jama’ yang beraturan dan berpola. Cara membentuk jama’ mudzakkar salim dari isim
mufrad mudzakkar dengan menambahkan huruf waw dan nun atau ya dan nun.
Jama’ Muaannats Salim
Jama’ muannats salim juga merupakan jama’ yang beraturan dan memiliki pola. Cara membentuk jama’ muannats salim dari
isim mufrad muannats dengan menambahkan alif dan ta.
Pola Mubtada Muakhar dan Khabar Muqaddam
Pada dasarnya, setiap mubtada terletak diawal kalimat (jumlah). Akan tetapi adakalanya khabar diletakan
sebelum mubtada (al-khabar muqaddam) dan mubtada diakhirkan sesudah khabar (al-mubtada muakhar).

1. Khabar boleh didahulukan sebelum mubtada jika mubtada berupa isim ma’rifat,
sedangkan khabarnya berupa syibhul jumlah. Contoh:
2. Khabar harus didahulukan sebelum mubtada dengan syarat sebagai berikut:
a) Mubtada’ berupa isim nakirah, sedangkan khabarnya berupa syibhul jumlah. Contoh:
b) Khabar berupa kata tanya (Ismul istifham). Contoh:
Pola Khabar Jumlah
Khabar juga bisa merupakan kalimat (jumlah), baik jumlah ismiyyah maupun jumlah fi'liyyah. Contoh :

Ahmad, bapaknya adalah kepala sekolah = ‫َأْح َم ُد َأُبْو ُه ُمِد ْيٌر‬

Mubtada = ‫– َأْ ﺣَ ﻤُ ﺪ‬

Khabar = ‫– َأُﺑْ ﻮُ هُ ﻣِﺪ ْﯾﺮ‬

Jumlah Ismiyyah = ‫–أُ ﺑْﻮ ُه ُﻣِﺪ ْﯾﺮ‬

‫ = ُمَحَّم ٌد َخ َر َج ِم َن اْلَبْيِت‬Muhammad keluar dari rumah

‫ =ُمَحَّم د‬Mubtada

= ‫ َخ َر َج ِم َن اْلَبْيِت‬Khabar

‫ = َخ َر َج ِم َن اْلَبْيِت‬Jumlah Fi’liyyah
Pola Khabar Syibhul Jumlah

Syibhul Jumlah jika diindonesiakan berarti frasa atau kata-kata yang lebih dari satu yang
menyerupai jumlah/kalimat. Jadi, Khabarnya lebih dari satu kata. Khabar yang merupakan
Syibhul Jumlah terbagi dua, yaitu :

1. ‫( ﺟﺮ وﻣﺠﺮور‬huruf Jer dan Isim Majrur).

2. ‫( ظﺮف‬Kata keterangan waktu atau tempat).


Contoh :

Hape itu diatas meja = ‫الَج َّوُل َع َلى الَم ْك َتِب‬

Mubtada = ‫الَج َّوُل‬

Khabar = ‫َع َلى الَم ْك َتِب‬

Khabarnya lebih dari satu kata, yaitu terdiri dari huruf Jer dan Isim Majrur, maka khabarnya termasuk khabar yang Syibhul
Jumlah.

Buku tulis itu dibawah meja = ‫الَّد ْفَتُر َتْح َت الَم ْك َتِب‬

Mubtada = ‫الَّد ْفَتُر‬

‫ = َتْح َت الَم ْك َتِب‬Khabar

Khabar lebih dari satu kata, yaitu terdiri dari Zhorof (keterangan tempat) dan isim, maka khabar dalam jumlah ismiyyah ini
.adalah khabar yang tergolong dalam Syibhul Jumlah
‫تعريف العقد‬
‫العقد في اللغة الربط والشد والجمع بين الشيئين وقد يأتي بمعنى إحكام‬
‫ أما في االصطالح فله معنيان‬.‫الشيئ و تقويته ووجوبه وضمان لزومه‬
‫أحدهما عام واآلخر خاص‬
Pengertian Akad
Akad secara etimologi adalah mengikat, mempererat dan mengumpulkan antara
2 hal, dan terkadang akad datang dengan makna : Menghukumi, menguatkan
dan mengharuskan suatu perkara dan tanggungan dari keperluan-keperluan.
Adapun akad menurut istilah terbagi menjadi 2 makna : pertama,
umum kedua, khusus.
Daftar Pustaka

https://hanasama.com/penjelasan-tentang-mubtada-dan-khabar-beserta-contoh-contohnya/
http://ssyarof.blogspot.com/2013/03/khabar-muqaddam-dan-mubtada-muakhor.html?m=1
https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/12/jenis-khobar-dan-contohnya.html?m=1
https://tafsirweb.com/7375-quran-surat-ar-rum-ayat-11.html
https://www.islamicfinder.org/quran/surah-ar-room/11/?translation=indonesian-muhammad-
quraish-shihab-et-al&language=ms
https://www.islamicfinder.org/quran/surah-ar-room/11/?translation=indonesian-jalal-ad-din-al-
mahalli-and-jalal-ad-din-as-suyuti&language=ms
KAMSAHAMNIDA

Anda mungkin juga menyukai