Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BAHASA ARAB

TENTANG JUMLAH MUFIDAH


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kuliah

(logo STAI)

Kelompok 3 :
Rian Andrian
Syema G
Sri Nuraeni
Umaniatul Azizah
Syifa Nursofa
Rahmat Hidayatullah
Wandha Tri Zata

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI BANDUNG


FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di dalam bahasa arab mempelajari jumlah mufidah sangatlah penting karena itu
merupakan salah satu bagian dari ilmu bahasa arab, yang dimana jumlah mufidah itu
membahas tentang susunan kata dalam satu kalimat yang sempurna. Umpamanya kata
Fashlun yang berarti kelas dan kata Waasi’un yang berarti luas berdiri sendiri-sendiri, maka
tidak makna yang jelas. Kalau dua kata itu digabungkan/disusun dalam satu kalimat (jumlah),
sehingga menjadi “Alfashlu waasi’un yang berarati kelas itu luas, maka akan menunjukan
makna yang sempurna. Susunan dua kata atau lebih dalm satu kalimat (Jumlah) itu sehingga
jelas maknanya disebut jumlah mufidah / kalam (Kalimat yang memberi makna yang
sempurna).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Jumlah Mufidah ?


2. Apa saja syarat dari Jumlah Mufidah?
3. Apa saja bagian bagian dari jumlah Mufidah?
4. Apa saja yang termasuk kedalam kaidah dari jumlah mufidah?
5.
C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dari Jumlah Mufidah


2. Mengetahui syarat syarat jumlah Mufidah
3. Mengetahui bagian bagian Jumlah Mufidah
4. Mengetahui kaidah kaidah jumlah Mufidah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian jumlah mufidah

Jumlah mufidah (kalimat sempurna) adalah susunan atau gabungan dari beberapa kata
yang mempunyai arti yang sempurna. Maksudnya kalimat yang ketika diucapkan itu
mampu di fahami dengan sempurna oleh pendengar dan tidak menimbulkan
pertanyaan baru.

2. Syarat jumlah mufidah

Jumlah mufidah memiliki dua syarat :


- Minimal tersusun dari dua kata
- Memberi pengertian sempurna artinya dapat memuaskan pendengar sehingga
pendengar menunggu-nunggu kata selanjutnya.
Contoh : “idza dza’a dzikrullahiyun dzahaba muhammadun” artiya apabila
dzkirullah datang muhammad pergi.

3. Pembagian Jumlah Mufidah

Di dalam bahasa arab terbagi menjadi 2 yaitu :


1. Jumlah Ismiyyah yaitu jumlah yang diawali dengan Isim (Mubtada dan
Khobar) : contohnya :
“Dzikrullah ustadzun” artinya Dzikrullah adalah seorang guru.
“Mira Thoolibatun” artinya Mira adalah seorang siswi.
Jumlah kalimat tersebut diawali dengan nama orang yaitu Dzikrullah dan
Mira sehingga dinamakan Jumlah Ismiyah.
Contoh kalimat lainnya adalah “Mira taktubu risallatan” artinya Mira
menulis sebuah surat
2. Jumlah Filiyyah yaitu kalimat sempurna yang diawali oleh Isim dan
tersusun minnimal dari Mubtada dan Khobar. Mumbtada adalah Isim
Makrifat yang terletak diawal kalimat. Sedangkan Khobar adalah Isim
Nakhiroh yang memberitakan mubtada agar pengertiannya jadi jelas
contohnya :
“Aljaa’miatun kabirun ” (kampus itu besar)
“Al-masjidu kabirun ” (masjid itu besar)
“Al-madrasatun kabiratun ” (sekolah itu besar)
4. Kaidah

1. Susunan Kata atau Kalimat yang menunjukan Arti yang saempurna disebut jumlah
mufidah atau Kalam
2. Al Jumlah al mufidah itu tersusun dari dua kata atau lebih, dan setiap kata adalh
bagian dari kalimat sempurna itu.

BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

Jumlah Mufidah adalah dalam bahasa Arab disebut “Kalam”/Kalimat


Sempurna. Jadi jumlah mufiah itu gabungan dari beberapa kata yang mengandung
arti sempurna terdiri dari Subjek+Predikat. Didalam jumlah Mufidah, bahasa Arab
terdiri dari dua pola :
1. Kalimat yang tersusun dari subjek + predikat. Dan itu disebut jumlah Ismiyah
2. Kalimat yang tersusun dari predikat + subjek. Dan itu disebut dengan jumlah
Fi’liyah
Maka, orang yang mendengar dan membacanya dapat memahami makna yang
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
1. Imam Zarkasyi.1958. Durushuloghoh (Buku panduan belajar Bahasa Arab). Gontor.
Gontorpres.
2. Boesoirie, M.Thaufiq S. 2013. An Nahwu lilmubtadiina.Bandung

Anda mungkin juga menyukai