Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HURUF YANG DITULIS NAMUN TIDAK DIUCAPKAN


Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Imla’
Dosen Pengampu : Imam Khoirul Ulumuddin.,M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Neli Alfinatun Nafis (20106011018)
2. M Arwani Fadholli (20106011067)
3. Awwab Faqieh Alkhusny (19106012225)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Huruf yang Dibaca
Namun Tidak Diucapkan” dengan tepat waktu. Tak lupa sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di yaumil qiyamah
kelak. Amin.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu selalu kami harapkan dan kami terima dengan lapang dada demi kesempurnaan makalah ini.
Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam proses
penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah selalu meridhoi segala usaha dari kita
semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, 16 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Masalah .................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2
A. Pengertian Huruf Hijaiyah..................................................................................2
B. Huruf yang Dibaca namun Tidak Ditulis ..........................................................2
BAB III PENUTUP .............................................................................................................4
A. Kesimpulan ........................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab memiliki huruf hijaiyah sebagai komponen terkecil dalam tulisan dan
pelafalan. Untuk itu tahapan paling awal dalam mempelajari bacaan Al-Qur’an adalah dengan
mempelajari huruf hijaiyah. Huruf hijaiyah terdiri dari huruf-huruf yang dimulai dari huruf alif
(‫ )ﺍ‬hingga huruf (‫ )ﻱ‬ya. Dalam mempelajari huruf hijaiyah harus memahami cara pelafalan yang
benar yaitu dengan mengetahui makhraj dan sifat masing-masing huruf. Dalam kehidupan
sehari-hari proses pengenalan huruf hijaiyah biasanya dilakukan secara talaqqi (belajar
intensif) antara guru dan murid, penilaian dilakukan secara subjektif berdasarkan kemampuan
indra pendengaran guru. Kesalahan dalam pelafalan huruf akan mengakibatkan perubahan
makna kata yang diucapkan, untuk menghindari itu diperlukan perhatian mendalam mengenai
tata cara pengucapan huruf hijaiyah sesuai makhrajnya, dengan belajar langsung kepada orang
yang memiliki kompetensi dalam bacaan Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian huruf hijaiyah?
2. Apa saja huruf yang ditulis namun tidak diucapkan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian huruf hijaiyah
2. Untuk mengetahui huruf yang dibaca namun tidak ditulis

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Huruf Hijaiyah


Huruf yaitu lambang bunyi. Kata huruf berasal dari Bahasa Arab: harf atau huruf. Huruf Arab juga
disebut huruf hijaiyah. Kata Hijaiyah berasal dari kata Hajja yang artinya mengeja, menghitung huruf,
membaca huruf demi huruf. Huruf Hijaiyah dimulai dari alif dan berakhir dengan huruf ya’ secara
terpisah-pisah. Huruf Hijaiyah merupakan huruf Al-Qur’an yang lazim di mulai dari huruf Alif sampai
huruf Ya’.
Huruf Hijaiyah berjumlah 28 huruf tunggal atau 30 jika memasukkan huruf lengkap Lam-Alif dan
Hamzah sebagai huruf yang berdiri sendiri. Orang yang pertama kali menyusun huruf Hijaiyah secara
berurutan Alif sampai dengan Ya’ adalah Nasr bin ‘Ashim al-Laitsi. Cara menulis huruf Aarab yang
berbeda dengan huruf latin. Kalau huruf latin dari kiri ke kanan , tetapi huruf Arab yang dimulai dari
Alif sampai dengan Ya’.1

B. Huruf yang Dibaca namun Tidak Ditulis


Diantara huruf-huruf yang paling populer dibuang secara khat (penulisan) namun diucapkan yaitu:
1. Hamzah Washal
Hamzah washal adalah hamzah yang ketika didepan kalimah terbaca tetapi ketika
berada di tengah-tengah kalimah tidak terbaca namun tetap ditulis.
Hamzah washal ini berupa huruf tambahan untuk membunyikan huruf mati yang dibuat
‫( ﺍﺑﺘﺪﺍﺀ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ‬permulaan membaca) apabila di washalkan dari sebelumnya harus
dibuang atau tidak di baca.
 Dalam Al-Qur’an ِّ‫ﻭَﺍِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻋَﻠٰﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻭَّﻟَﻢْ ﺗَﺠِﺪُﻭْﺍ ﻛَﺎﺗِﺒًﺎ ﻓَﺮِﻫٰﻦٌ ﻣَّﻘْﺒُﻮْﺿَﺔٌ ۗﻓَﺎِﻥْ ﺍَﻣِﻦَ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﻓَﻠْﻴُﺆَﺩ‬
َ‫ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺍﺅْﺗُﻤِﻦَ ﺍَﻣَﺎﻧَﺘَﻪٗ ﻭَﻟْﻴَﺘَّﻖِ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﺭَﺑَّﻪٗ ﻭَﻻَ ﺗَﻜْﺘُﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺸَّﻬَﺎﺩَﺓَۗ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَّﻜْﺘُﻤْﻬَﺎ ﻓَﺎِﻧَّﻪٗٓ ﺍٰﺛِﻢٌ ﻗَﻠْﺒُﻪٗ ﻭَﺍﻟﻠّٰﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮْﻥ‬
‫ ﻋَﻠِﻴْﻢ‬terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 283 juz 3.
Lafadz َ‫ ﭐﻟَّﺬِﻯ ﭐﺅْﺗُﻤِﻦ‬apabila diwashalkan dari lafadz depannya, maka hamzah washalnya gugur dan
hamzah yang kedua dibaca sukun ( -). Apabila dibuat ‫ﺍﺑﺘﺪﺍﺀ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ‬, maka hamzah washalnya
dibaca dhomah lantas hamzah yang kedua diganti ‫ ﻭ‬mati menjadi mad badal. Contoh َ‫ﺍُﻭْﺗُﻤِﻦ‬
menjadi ‫ﺍﻟﺬﻱ ﺀﺗﻤﻦ‬
 Dalam Al-Qur’an ِ‫ﻗُﻞْ ﺃَﺭَﺀَﻳْﺘُﻢ ﻣَّﺎ ﺗَﺪْﻋُﻮﻥَ ﻣِﻦ ﺩُﻭﻥِ ﭐﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺭُﻭﻧِﻰ ﻣَﺎﺫَﺍ ﺧَﻠَﻘُﻮﺍ۟ ﻣِﻦَ ﭐﻷَْﺭْﺽِ ﺃَﻡْ ﻟَﻬُﻢْ ﺷِﺮْﻙٌ ﻓِﻰ ﭐﻟﺴَّﻤَٰﻮَٰﺕ‬
َ‫ ﭐﺋْﺘُﻮﻧِﻰ ﺑِﻜِﺘَٰﺐٍ ﻣِّﻦ ﻗَﺒْﻞِ ﻫَٰﺬَﺁ ﺃَﻭْ ﺃَﺛَٰﺮَﺓٍ ﻣِّﻦْ ﻋِﻠْﻢٍ ﺇِﻥ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺻَٰﺪِﻗِﻴﻦ‬terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Ahqaf
ayat 4

1 Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I, Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, CV.Pusdikra MJ, Medan, 2020. Hal 2

2
Lafadz ‫ ﻓِﻰ ﭐﻟﺴَّﻤَٰﻮَٰﺕِ ﭐﺋْﺘُﻮﻧِﻰ‬apabila diwashalkan dari depannya hamzah washalnya gugur. Akan
tetapi kalau dibuat ‫ ﺍﺑﺘﺪﺍﺀ ﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ‬maka hamzah washalnya dibaca kasroh dan hamzah yang kedua
diganti ya mati. Contoh ‫ ﺍﺀﺗﻮﻧﻲ‬menjadi ‫ﺍﻳﺘﻮﻧﻲ‬
 Dalam Al-Qur’an ْ‫ﻳٰٓﺎَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺍٰﻣَﻨُﻮْﺍ ﻻَ ﻳَﺴْﺨَﺮْ ﻗَﻮْﻡٌ ﻣِّﻦْ ﻗَﻮْﻡٍ ﻋَﺴٰٓﻰ ﺍَﻥْ ﻳَّﻜُﻮْﻧُﻮْﺍ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِّﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻻَ ﻧِﺴَﺎۤﺀٌ ﻣِّﻦ‬
ِۚ‫ﻧِّﺴَﺎۤﺀٍ ﻋَﺴٰٓﻰ ﺍَﻥْ ﻳَّﻜُﻦَّ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِّﻨْﻬُﻦَّۚ ﻭَﻻَ ﺗَﻠْﻤِﺰُﻭْٓﺍ ﺍَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﻻَ ﺗَﻨَﺎﺑَﺰُﻭْﺍ ﺑِﺎﻻَْﻟْﻘَﺎﺏِۗ ﺑِﺌْﺲَ ﺍﻻِﺳْﻢُ ﺍﻟْﻔُﺴُﻮْﻕُ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻻِْﻳْﻤَﺎﻥ‬
َ‫ ﻭَﻣَﻦْ ﻟَّﻢْ ﻳَﺘُﺐْ ﻓَﺎُﻭﻟٰۤﯩِٕﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟﻈّٰﻠِﻤُﻮْﻥ‬terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 11
Lafadz ُ‫ ﺍﻻِﺳْﻢ‬itu hamzah dari lafadz ُ‫ ﺑِﺌْﺲَ ﺍَﻝْ ﺍِﺳْﻢ‬hamzah washal dan terdapat 2 sukun, sukunnya
‫ ﻻﻡ‬dan ‫ ﺳﻴﻦ‬oleh sebab itu lam yang mati diberi harokat kasroh. 2
2. Wawu
Dalam Al-Qur’an َ‫ ﺍُﻭﻟٰۤﯩِٕﻚَ ﻋَﻠٰﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻣِّﻦْ ﺭَّﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﺍُﻭﻟٰۤﯩِٕﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮْﻥ‬terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 5.
Lafadz َ‫ ﺍُﻭﻟٰۤﯩِٕﻚ‬karena huruf wawu (‫ )ﻭ‬tidak diucapkan saat kita membacanya. Sehingga secara
lafadz ia hilang karena ada dua sukun yang bertemu. Oleh karena itu, ia dihilangkan dalam
tulisan sebagaimana ia hilang dalam pengucapannya.3
3. Alif
Penambahan atau penamahan huruf alif pada akhir fi’il. Alif ini ditambahkan pada akhir fi’il
madhi, mudhari’ dan fi’il amar yang terletak setelah wawu jama’. Alif ini disebut dengan alif
fariqhah yang berfungsi membedakan wawu jama’ dan wawu dhamir.
 Dalam Al-Qur’an َ‫( ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﺬَّﺑُﻮْﺍ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﻟَﻤَّﺎ ﺟَﺎۤﺀَﻫُﻢْۗ ﻓَﺴَﻮْﻑَ ﻳَﺄْﺗِﻴْﻬِﻢْ ﺍَﻧْۢﺒـٰۤﺆُﺍ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﺑِﻪٖ ﻳَﺴْﺘَﻬْﺰِﺀُﻭْﻥ‬Q.S Al-
An’am ayat 5)
Lafadz ‫ ﻛَﺬَّﺑُﻮْﺍ‬karena huruf alif (‫ )ﺍ‬tidak kita ucapkan saat membacanya.4

2 Abdullah Umar Bin Baidhowie Kudus, Kitab Risalatul Qurro’ Wal Khuffadz, Toha Putra, Semarang
3 Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim Al-Asymuni Muhaqqiq, Manarul huda fil waqfi wal ibtida Musthofa
Al-Babi Al-Halabi, Kairo – Mesir, 1973
4 Al ‘Allamah Muhammad bin Shalih Al ‘Utsamain. Kaidah-kaidah Imla’, Daar Ilmi. Sleman DIY. 2020, hal 28

3
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Huruf yaitu lambang bunyi. Kata huruf berasal dari Bahasa Arab: harf atau huruf. Huruf Arab
juga disebut huruf hijaiyah. Kata Hijaiyah berasal dari kata Hajja yang artinya mengeja, menghitung
huruf, membaca huruf demi huruf. Huruf Hijaiyah dimulai dari alif dan berakhir dengan huruf ya’
secara terpisah-pisah. Huruf Hijaiyah merupakan huruf Al-Qur’an yang lazim di mulai dari huruf Alif
sampai huruf Ya’.
Diantara huruf-huruf yang paling populer dibuang secara khat (penulisan) namun diucapkan
yaitu:
1. Hamzah washal
2. Wawu
3. Alif

4
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Mursal Aziz, M.Pd.I, Metode Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an, CV.Pusdikra MJ, Medan,
2020. Hal 2
Abdullah Umar Bin Baidhowie Kudus, Kitab Risalatul Qurro’ Wal Khuffadz, Toha Putra, Semarang
Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim Al-Asymuni Muhaqqiq, Manarul huda fil waqfi wal ibtida
Musthofa Al-Babi Al-Halabi, Kairo – Mesir, 1973
Al ‘Allamah Muhammad bin Shalih Al ‘Utsamain. Kaidah-kaidah Imla’, Daar Ilmi. Sleman DIY.
2020, hal 28

Anda mungkin juga menyukai