Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HUKUM ALIF LAM,LAM FI’IL DAN HUKUM QOLQOLAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Tilawah
Dosen Pengampu : Pepep,M.Pd.

Aan Darwati 022.011.0029


Atiqoh Maqsudi 022.011.0038
Endang Permana 022.011.0043
Hana Nurunnazla 022.011.0047
Iis Entang Sari 022.011.0187
Rijal

FAKULTAS TARBIYYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Tilawah. Sholawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga dan para
sahabatnya hingga kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih banyak kepada bapak Dosen pengampu dan
rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini dengan baik. kami
menyadari bahwa pembuatan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat memabangun demi kelancaran tugas
berikutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas makalah ini dapat bermanafaat
bagi kami dan para pembaca khususnya.

Cimahi,24 Maret 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................

Daftar Isi..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................

A. Pengertian Qolqolah ...............................................................................................


B. Pembagian Qolqolah................................................................................................
C. Cara Membaca Bacaan Yang Mengandung Qolqolah.............................................
D. Cara Menulis Bacaan Yang Mengandung Qolqolah...............................................
E. Pengertian Lam Ta’rif.............................................................................................
F. Hukum Alif Lam Syamsiah ....................................................................................
G. Cara Membaca Alif Lam Syamsiyah.......................................................................
H. Hukum Alif Lam Qomariyah..................................................................................
I. Cara Membaca Alif Lam Qomariyah......................................................................
J. Pengertian Lam Fi’il................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan Kitab Suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Al-Qur’an merupakan Kitab yang sarat akan makna. Untuk
mendapatkan pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an, maka perlu mempelajari cara
membaca Al-Qur’an tersebut. Cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar bisa
dipelajari dengan ilmu Tajwid.
Menurut KH. Imam Zarkasyi dalam muqaddimah buku Pelajaran Tajwid
menyatakan bahwa “mudah-mudahan maksud saya dan maksud Ilmu Tajwid dalam
berkhidmat memperbaiki atau memelihara pembacaan Al-Qur’an, daat tercapai
dengan keridhaan Ilahi”. Dengan kata lain Ilmu Tajwid menjadi jalan untuk
menyempurnaan bacaan Al-Qur’an demi keridhaan Ilahi.
Saat ini, meskipun pembelajaran Tajwid sudah banyak dilakukan di sekolah
atau madrasah, tidak sedikit yang kemampuan membaca Al-Qur’annya kurang
menerapkan pengajaran Ilmu Tajwid. Sehingga perlu pembelajaran lebih mendalam
pada beberapa materi dalam Tajwid. Salah satunya adalah materi tentang hukum
Qalqalah dan hukum Alif lam dan Lam Fi’il.
Hingga kini masih banyak yang belum memahami dan menerapkan hukum
bacaan Qalqalah tersebut tiap kali membaca Al-Qur’an, yang lambat laun
mengkhawatirkan akan terjadinya perubahan makna akibat kesalahan tilawah. Seperti
kurang jelasnya bunyi huruf qalqalah ketika waqaf karena tidak dipantulkan. Untuk
menghindari itu semua, maka kami menyusun makalah ini untuk lebih memahami
maksud dari Qalqalah dan penerapannya dalam tilawatil Qur’an. Sehingga dapat
memperbaiki bacaan Qalqalah yang kurang benar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian qolqolah ?
2. Ada berapa pembagian qolqolah ?
3. Bagaimana cara membaca bacaan yang mengandung qolqolah ?
4. Bagaimana cara menulis bacaan yang mengandung qolqolah ?
5. Apa pengertian lam ta’rif ?
6. Apa yang dimaksud dengan alif lam syamsiah ?
7. Bagaimana cara membaca alif lam syamsiah?
8. Apa yang dimaksud dengan alif lam qomariyah ?
9. Bagaimana cara membaca alif lam qomariyah ?
10. Apa pengertian lam fi’il ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian qolqolah
2. Mengetahui pembagian qolqolah
3. Mengetahui cara membaca bacaan yang amengandung qolqolah
4. Mengetahui cara menulis bacaan yang mengandung qolqolah
5. Mengetahui pengertian lam ta’rif
6. Mengetahui hukum alif lam syamsiah
7. Mengetahui cara membaca allif lam syamsyiah
8. Mengetahui hukum alif lam qomariyah
9. Mengetahui cara membaca alif lam qomariyah
10. Mengetahui pengertian lam fi’il

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Qolqolah
Berkata Imam Ibnu Jazariy Rmh. : ‫طبُ َج ّد‬ ْ ُ‫ ق‬Ya’ni : Huruf yang bersifat qalqalah
ْ ُ‫ ق‬. Qalqalah artinya goncangan suara keras
ada 5 terhimpun di dalam perkataan ‫طبُ َج ّد‬
atau pantulan (kembalian) dari suara kuat yang tersumbat di dalam makhrojnya. Di
muka sudah dimengerti bahwa huruf 5 ini bersifat jahr dan syiddah. Di mana jahr
adalah nafasnya tercegah dan syiddah suaranya terhambat. Maka huruf 5 ini kalau
hanya dibaca dengan sifat jahr dan syiddahnya saja masih menghasilkan bacaan yang
samar, tidak bisa dimengerti huruf apa yang dibaca. Maka untuk menghasilkan bacaan
huruf 5 ini , wajib diqolqolahkan.
Ya’ni memantulkansuara yang keras dengan membuka makhrojnya yang
tersumbat itu. Dan caranya dengan seketika, jangan terpisah lama-lama antara syiddah
dan qolqolahnya. Dan juga jangan dicampuri desisan nafas (Jim menjadi seperti Ca,
Qof menjadi Kaf) karena huruf-huruf ini tidakbersifat Hams. Rajanya huruf qalqalah
adalah Qaf karena kuatnya tekanan makhrojnya an isti’laknya. Sebagaimana tho’
menjadi rajanya huruf Ithbaq. Sebaliknya, bagi huruf-huruf yang tidak bersifat
qalqalah jangan digoncagkan pembacaannya seperti ‫ا َل‬QQَ‫ ق‬,ْ‫ َوِإ ْذء‬, ْ‫وظء‬QQُ‫ َمحْ ف‬.yang sering
terjadi kalau membaca Dhod sukun seperti ‫ فِ ْي تَضْ لِيْل‬, ‫ِم ْن فَضْ لِ ِه‬
Qalqalah(ُ‫ة‬QQَ‫)القَ ْلقَل‬ menurut bahasa ُ ُّ‫ ر‬QQ‫ التَّ َح‬artinya bergerak dan
ْ ‫ك َو اِإل‬
ُ‫ ِط َراب‬QQ‫ض‬
bergemetar. Sedangkan menurut istilah qalqalah ialah:
‫ض ْغ ِط ِه‬
َ ‫ف السَّا ِك ِن بَ ْع َد‬
ِ ْ‫الحر‬
َ ‫ج‬ ُ ‫ي يَحْ د‬
ِ ‫ُث فِ ْي َم ْخ َر‬ ٌّ ‫ي َجه ِْر‬ ٌ ْ‫صو‬
ٌ ‫ت زَ اِئ ٌد قَ ِو‬ َ
“Suara tambahan (pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf yang
bersukun setelah menekan pada makhraj huruf tersebut.” Huruf-huruf qalqalah ada 5,
yaitu: qaf ,(‫)ق‬ tha’,(‫ )ط‬ba’,(‫ )ب‬jim,(‫ )ج‬dan dal(‫)د‬. Seluruhnya terkumpul dalam
ْ َ‫ق‬. Qalqalah merupakan salah satu dari sifat-sifat huruf yang tidak
kalimat: ‫ ٍد‬Q‫طبُ َج‬
berlawanan. Qalqalah menurut bahasa berarti goncangan. Yaitu huruf apabila
diucapkan terjadi goncangan pada makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara
yang kuat. Qalqalah dapat diartikan juga dengan huruf yang memantul. Cara
membacanya dengan dipantulkan/bergoncang. Terjadi apabila ada salah satu huruf:
qaf, thaa’, baa’, jiem, dan dal ( ‫ ) ق ط ب ج د‬yang sukun (mati). Hurufnya disingkat
ْ ِ‫ق‬.
menjadi ‫طبُ َج ِد‬
Misalnya:
‫ الفَلَ ْق‬: ‫ق‬
‫ش‬ ْ َ‫ ب‬:‫ط‬
َ ‫ط‬
ْ‫ َوقَب‬: ‫ب‬
ْ‫ يَجْ َعل‬: ‫ج‬
‫ َم َس ْد‬: ‫د‬
B. Pembagian Qolqolah
Dalam ilmu tajwid, qalqalah terbagi menjadi dua, yaitu qalqalah shugro dan
qalqalah kubra.
ُ ٌ‫)قَ ْلقَلَة‬
1. Qalqalah Shughra (‫ص ْغ َرى‬
Shughra artinya kecil. Qalqalah shughra menurut istilah ialah:
‫فَِإ ْن َكانَ ُس ُكوْ نُهَا َأصْ لِيَّا فَ ِه َي صُ ْغ َري‬
Jika huruf qalqalah bertanda sukun ashli, maka ia dinamakan qalqalah shughra.
Diterangkan pengertian qalqalah shughra yang lain, yaitu:
ُ ٌ‫فَ َما َس َكنَ ِم ْنهَا فِ ْي َو َس ِط ال َكلِ َم ِة يُ َس َّمي قَ ْلقَلَة‬
‫ص ْغ َري‬
Apabila huruf qalqalah tersebut bersukun di tengah kalimat, maka diamkan qalqalah
shughra. Berdasarkan du definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa qalqalah shughra
terjadi pada dua kondisi, yaitu apabila huruf qalqalah:
a. Bersukun ashli
b. Bersukun di tengah kalimat
Qalqalah Shughra berarti qalqalah yang lebih kecil. Yaitu apabila ada salah satu
huruf: qaf, thaa’, baa’, jiem, dan dal ( ‫ ) ق ط ب ج د‬yang sukun (mati) dan matinya
itu dari asal kata-kata dalam bahasa Arab, maka hukum bacaannya disebut Qalqalah
Shughra.

Contoh:
َ‫ يَ ْقطَعُوْ ن‬: ‫ق‬
ْ ‫ي‬:‫ط‬
َ‫ُطفِعُوْ ن‬
‫ ِإب َْرا ِه ْي َم‬: ‫ب‬
‫ يَجْ َع ُل‬: ‫ج‬
َ‫ يُ ْد ِخلُوْ ن‬: ‫د‬
2. Qalqalah Kubra (‫)قَ ْلقَلَةٌ ُك ْب َرى‬
Kubra artinya besar. Qalqalah kubra menurut istilah ialah:
ِ ‫َارضًا فِ ْي ال َو ْق‬
‫ف فَ ِه َي ُكب َْري‬ ِ ‫ِإ ْن َكانَ ُس ُكوْ نُهَا ع‬
Jika huruf qalqalah bersukun ‘aridh karena diwaqafkan, maka ia dinamakan
qalqalah kubra. Kemudian dalam kitab Al-Qaulus Sadid diterangkan pengertian
qalqalah kubra yang lain, yaitu:
‫َو َما َس َكنَ ِم ْنهَا فِ ْي آ ِخ ِر ال َكلِ َم ِة يُ َس َّمي قَ ْلقَلَةٌ ُكب َْري‬
Apabila huruf qalqalah tersebut bersukun di akhir kalimat, maka ia dinamakan
qalqalah kubra.Dalam buku Pelajaran Ilmu Tajwid terdapat definisi lain tentang
Qalqalah Kubra.
Qalqalah Kubra artinya Qalqalah yng lebih besar. Yaitu apabila ada salah satu huruf:
qaf, thaa’, baa’, jiem, dan dal ( ‫ ) ق ط ب ج د‬dari sebab waqaf (berhenti) atau titik
koma, maka hukum bacaannya disebut : Qalqalah Kubra.

Contoh:
‫ ِم ْن خَ لَ ْق‬: ‫ق‬
ْ ‫ص َر‬
‫اط‬ ِّ ‫ َس َوا َءال‬: ‫ط‬
ْ‫ اُوْ لُوْ اَأل ْلبَاب‬: ‫ب‬
ِ ‫ َوال َّس َمآ ِء َذا‬: ‫ج‬
ْ‫ت البُرُوْ ج‬
‫ ماَي ُِريْد‬: ‫د‬
Berdasakan dua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa qalqalah kubra terjadi
apabila huruf qalqalah:
a. Bersukun ‘aridh karena diwaqafkan. Dengan kata lain, huruf tersebut asalnya
berharakat tetapi menjadi bersukun karena dibaca waqaf.
b. Bersukun di akhir kalimat. Memantulkan dengan ringan, apabila huruf
Qalqalahnya bersukun asli, yang terletak di tengah kata. Contoh:
‫ض ْبحًا‬
َ ‫ت‬
ِ َ‫َوال َع ِدي‬
Memantulkan dengan berat/jelas, apabila huruf qalqalahnya bersukun karena
waqaf dan terletak di akhir bacaan. Contoh:
‫قُلْ ه َُو هَّللا َأ َح ٌد‬
C. Cara Membaca Bacaan Yang Mengandung Qolqolah
Membacanya dengan bergoncang/berpantul. Dengan memantulkan suara yang
keluar dari penucapan huruf tersebut di atas. Qalqalah shughra cara membacanya
dengan pantulan hurufnya sedikit, sedangkan Qalqalah Kubra membacanya dengan
pantulan hurufnya cukupan atau sangat.

Contoh :

Pantulan hurufnya sedikit: ‫َح ْب ُل‬

Pantulan hurufnya cukupan: ْ‫َوقَب‬

Pantulan hurufnya sangat: ْ‫ ِعقَاب‬.

D. Cara Menulis Bacaan Yang Mengandung Qolqolah


 Cara menulis di tengah : ‫ببْب‬
 Cara menulis di akhir: ْ‫بب‬
 Cara menulis sesudah mad: ْ‫با ب‬
 Cara menulis dengan ditasydid: ّ‫بب‬.

ِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحي ِْم‬
َّ‫ب َوتَب‬ٍ َ‫َّت يَدَا َأبِي لَه‬ ْ ‫تَب‬
Bacaan qalqalah pada bagian bertanda merah merupakan qalqalah kubra.
Karena qalqalahnya timbul karena waqaf, maka cara membacanya dengan
memantulkan hurufnya dengan sangat. Juga karena terdapat tasydid, maka
membacanya ditekan terlebih dahulu lalu dipantulkan.
َ ‫َماَأ ْغنَي َع ْنهُ َما لُهُ َو َما َك َس‬
‫ب‬
Bacaan qalqalah pada bagian bertanda merah merupakan qalqalah kubra,
karena bukan merupakan huruf qalqalah yang sukunnya karena kata asli, melainkan
sukunnya akibat waqaf. Sehingga membacanya dipantulkan dengan pantulan yang
sedang atau cukupan.
ٍ َ‫َسيَصْ لَي نَارًا َذاتَ لَه‬
‫ب‬
Bacaan qalqalah pada bagian yang bertanda merah dari ayat di atas merupakan
qalqalah kubra, karena huruf qalqalah berada di akhir ayat dan menjadi sukun karena
waqaf. Maka membacanya dengan memantulkan huruf qalqalah tersebut secara
sedang atau cukupan.
َ َ‫َوا ْم َرَأتُهُ َح َّمالَة‬
ِ َ‫الحط‬
‫ب‬
Bacaan qalqalah pada bagian yang bertanda merah pada ayat tersebut
merupakan qalqalah kubra. Dimana terdapat huruf qalqalah di akhir ayat yang
sukunnya karena waqaf. Maka termasuk dalam qalqalah kubra yang membacanya
diantulkan dengan cukupan.
‫فِ ْي ِج ْي ِدهَا َح ْب ٌل ِم ْن َم َس ٍد‬
Pada ayat tersebut terdapat 2 bacaan qalqalah. Yang pertama merupakan
qalqalah shughra, karena ba’ sukun yang berapa di tengah kalimat tersebut merupakan
kata asli dari ‫ح ْب ٌل‬yang
َ membacanya dengan sedikit pantulan. Sedangkan qalqalah
yang kedua merupakan qalqalah karena sebab waqaf. Yaitu terdapat huruf qalqalah
yang sukun akibat waqaf, maka membacanya dipantulkan secukupnya.
E. Pengertian Lam Ta’rif
Lam ta'rif adalah "lam" yang masuk pada kalimah isim (kata benda) dan di
dahului oleh Hamzah washol (J), kalimah isim yang di dahului oleh lam ta'rif maka
kalimah tersebut akan menjadi isim ma'rifah, oleh karena itu, lam ta'rif dikenal pula
dengan sebutan alif lam ma'rifah, yaitu alif lam yang di pakai untuk membentuk isim
ma'rifah. Dengan demikian, membahas tentang hukum lam ta'rif yang berhadapan
dengan Huruf Hijaiyyah ( selain huruf alif dikenal pula dengan sebutan hukum alif
lam.
F. Hukum Alif Lam Syamsiah
Lafazh syamsiyyah diambil dari lafazh () (syamsun) yang artinya : matahari.
Oleh karena itu alif syamsiyyah dibacanya tidak jelas, seperti kita memandang
matahari. Hukum alif lam syamsiyyah terjadi apabila alif lam bertemu dengan salah
satu huruf syamsiyyah yang berjumlah 14 huruf. ‫ ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ لن‬Huruf
al-Syamsiyyah di atas, terkumpul dalam nadham berikut:
‫طب ثم صل رحما تفز خلف ذا نعم‬
‫دع سوء ظن زر شريفا للكرم‬
Al Syamsiyah disebut juga Idgham Syamsiyah Dikatakan Idgham Syamsiyah
karena suara Alif lam di idghamkan ke dalam huruf Syamsiyah yang ada
dihadapannya, sehingga suara alif lam menjadi lebur karena dimasukkan dengan
huruf Syamsiyah tersebut.
G. Cara Membaca Alif Lam Syamsiyah
1. Suara lam tidak dibaca dan tidak diberi harakat, tetapi dileburkan (di-idgham-
kan) ke dalam huruf syamsiyah yang ada di belakangnya. Contoh:
2. Karena huruf lam dileburkan, maka huruf syamsiyah yang ada di belakang
huruf lam tersebut diberi harakat tasydid (-). Huruf syamsiyahnya syin dan
diberi harakat ‫ الكنسية‬:tasydid
3. Pada dasarnya huruf alif yang mengikuti huruf lam tidak berharakat. harakat,
tetapi dileburkan (di-idgham-kan) ke dalam huruf syamsiyah yang ada di
belakangnya. Contoh:: Huruf syamsiyahnya syin dan diberi harakat
tasydid:tulisannya al-syamsiyah, tetapi dibaca asysyamsiyah. Sebab, huruf
lamnya tidak diberi harakat sehingga lam tidak dibaca. Cantoh: ‫الرحيم‬
4. Pada dasarnya huruf alif yang mengikuti huruf lam tidak berharakat. Namun,
jika di awal kalimat (ibtida'), huruf alif tersebut diberi harakat atas, tetapi jika
di tengah kalimat, huruf alifnya tidak diberi harakat dibaca : adh dhaalin
‫ ص‬: ‫ الضَّالين‬Bertemu ‫ال‬
H. Hukum Alif Lam Qomariyah
Qamariyyah di ambil dari kata Qamarun artinya : bulan, oleh karena itu alif lam
qomariyyah harus dibaca jelas dan terang seperti kita memandang bulan. Hukum alif
lam qomariyyah terjadi yaitu: apabila alif lam bertemu dengan salasatu Huruf
Qamariyyah yang berjumlah 14 huruf, yang terkumpul pada lafazh : ‫ابغ حجك وخف عقيمة‬
Dengan demikian, Alif lam Qamariyyah adalah alif lam (J) yang dirangkai dengan
salah satu huruf qamariyah, yakni 14 huruf dari huruf Hijaiyah.
) ‫( ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م هـ‬. ‫ابغ حجك وخف عقيمة‬

I. Ciri-ciri Alif Lam Qomariyah


Setelah mengetahui pengertian dari alif lam qamariah beserta cara membacanya,
tentu kita harus tahu ciri dari hukum bacaan alif lam tersebut. Mengutip dari buku
Pendidikan Agama Islam untuk Siswa SMP kelas VII oleh Rachmat, dkk., berikut
merupakan ciri-ciri alif lam qomariyah :
1. Huruf alif lam pada suatu ayat berharakat sukun (mati).
2. Huruf setelah "al" tidak terdapat harakat tasydid.
3. Huruf alif lam akan dibaca dengan jelas (izhar).
Contoh Bacaan Alif Lam Qamariah
Jika sudah memahami pengertian dan ciri-ciri dari alif lam qamariah, ada
baiknya kita paham akan contohnya.

1. Surat Al-Humazah Ayat 4


‫َكاَّل لَي ُۡۢنبَ َذ َّن فِى ۡال ُحطَ َم ِة‬
Cara membacanya: Kalla layum ba zanna fil hutamah Alasan dibaca demikian
karena alif lam bertemu huruf ha (‫)ح‬

2. Surat Al-Baqarah Ayat 2


َ ِ‫ٰذل‬
ُ‫ك ْال ِك ٰتب‬
Cara membacanya: żālikal-kitābu Alasan dibaca demikian karena alif lam
bertemu huruf kaf kaf (‫)ك‬

3. Surat At-Tin Ayat 3


‫َو ٰه َذا ْالبَلَ ِد ااْل َ ِم ْي ۙ ِن‬
Cara membacanya: wa hazal-baladil amini Alasan dibaca demikian karena alif
lam bertemu huruf ba (‫)ب‬

4. Surat Al-Buruj Ayat 14


‫َوه َُو ْال َغفُوْ ُر‬
Cara membacanya: wahuwal gafuuru Alasan dibaca demikian karena alif lam
bertemu huruf 'ain (‫)ع‬

5. Surat Al-Fatihah Ayat 2


َ‫اَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْين‬
Cara membacanya: Alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiin Alasan dibaca demikian
karena alif lam bertemu huruf ha (‫)ح‬
J. Pengertian Lam Fi’il
Lam fi'il adalah lam sukun yang terdapat pada kata kerja (fi'il), baik bentuk
lampau (fi'il madli), bentuk sekarang (mudlori') atau bentuk perintah (amar), baik di
pertengahan atau di akhir kata. Jika setelah lam fi'il terdapat huruf ra atau lam, maka
harus dibaca idgham.
‫ض َمليكة يَ ْم ُشونَ مطميكين لَنَ َّز ْلنَا َعلَ ْي ِهم ِمن ال َّس َما ِء‬
ِ ْ‫قُل لَّوْ َكانَ فِي اَأْلر‬
‫مل ًكا َّر ُسواًل‬
Sebaliknya, jika setelah lam fi'il terdapat selain huruf ra dan lam, maka harus
dibaca izhar. Yang dimaksud dengan lam huruf adalah lam sukun yang terdapat pada
huruf. Ini hanya terdapat pada(J)dan(J)saja, tidak terdapat pada kata lain dalam
Alquran. Jika setelah huruf lam terdapat ra atau lam, maka harus dibaca idgham,
kecuali pada ayat(J)yang harus dibaca izhar karena adanya saktah yang merupakan
penghalang terjadinya assimilas suara. Jika setelah lam terdapat selain huruf ra dan
lam, maka harus dibaca izhar. Contoh : AL MAA-IDAH
‫إذ قال الحواريون بنعيسى ابن مريم‬
‫هل يستطيع ذلك أن ينزل علينا مايدة من ال َّس َماء قال القوا هللا إن‬
‫فیلم موميين‬

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Qalqalah merupakan huruf-huruf yang pengucapannya dengan jahr dan syiddah.
Sehingga pengucapannya yang kurang tepat menjadikan huruf qalqalah tersebut tidak
nampak atau samar. Sehingga untuk menjelaskan bunyi huruf qalqalah tersebut perlu
dipantulkan. Huruf qalqalah tersebut adalah Qaf, Tho’, Ba’, Jim, dan Dal. Atau
ْ ُ‫ق‬.
diringkas menjadi ‫طبُ َج ّد‬
Qalqalah dibagi menjadi 2, yaitu: Qalqalah Shughra dan Qalqalah Kubra.
Qalqalah Shughra adalah huruf qalqalah yang bertanda sukun asli dari kalimat
tersebut. Seperti ‫ح ْب ُل‬.
َ Sedangkan Qalqalah Kubra adalah huruf qalqalah yang sukun
akibat waqaf. Seperti ْ‫ ِعقَاب‬yang pada awalnya bukanlah bertanda baca sukun.
Cara membaca huruf qalqalah adalah dengan dipantulkan. Bisa dipantulkan
sedikit seperti pada qalqalah shughra atau dipantulkan cukupan sampai sangat pada
qalqalah kubra.Cara penulisan huruf qalqalah adalah sama dengan cara penulisan
huruf hijaiyah bersambung pada umumnya, hanya saja cara membacanya yang
berbeda.
B. Saran
Dengan ini semoga dapat menjadi ilmu bermanfaat yang dapat diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya ketika tilawatil Qur’an. Juga dapat diajarkan pada
orang sekitar. Karena sebaik-baik orang yang belajar Al-Qur’an adalah yang juga
mengajarkan Al-Qur’an. ‫خيركممن تعلم القرآن و علمه‬

DAFTAR PUSTAKA

Annuri Ahmad, 2011, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu Tajwid, Jakarta
Timur, Pustaka Al-Kautsar

‘Alwi Basri, 2009, Pokok-pokok Ilmu Tajwid, Malang, Ma’had Addirosiyah Al-
Qur’aniyyah

Basthul Maftuh birri, 2016, Ilmu Tajwid Bacaan Al-Qur’an, Lirboyo, Madrasah
Murottilil Qur’anil Karim

Zarkasyi Imam, 1995, Pelajaran Tajwid, Ponorogo, Trimurti

Anda mungkin juga menyukai