Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANGARAAN

STRATEGI KEBIJAKAN BERBASIS WAWASAN NUSANTARA INDONESIA


BAGIAN TENGAH

Dosen Pengampu :

Ibrahim Fajri, S.H,M.E.I

Disusun Oleh :

1. Ananda Rizkiya Azzahwa (211105050005)


2. Echa Rizki Melani (211105050368)
3. Fidain Fauzanil Islami (211105050383)
4. Feby Andiyanty (211105050372)
5. Lana Lik Afifah (211105050373)
6. Nur Halimah (211105050056)
7. Putri Rahayu Pertiwi (211105050375)
8. Riska Nur Holisoh (211105050379)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan sayang-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah “Pendidikan Kewarganegaraan” yang bertemakan
“Strategi Kebijakan Berbasis Wawasan Nusantara Indonesia Bagian Tengah” ini tepat
pada waktunya.

Adapun penjelasan-penjelasan pada makalah ini kami ambil dari beberapa sumber
yang ada di website.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen dan teman-teman yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini, akan tetapi penulis juga
menyadari bahwa terdapat kekurangan didalam makalah ini. Untuk itu dengan senang
hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Wassalamu’alaikum wr. Wb
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wawasan Nusantara
. Pengertian Wawasan Nusantara

Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan


danNusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah pandangan, tinjauan,
penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.

Jadi Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, ian yaitu
benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.

Hakikat Wawasan Nusantara

Kita memandang bangsa Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi,
hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata
lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan dengan


menyatakan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, social budaya, dan
pertahanan keamanan.

D. Ajaran Dasar Wawasan Nusantara

Untuk menjamin persatuan dan kesatuan Dalam kebhinekaan tersebut merupakan


cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang dikenal dengan istilah
Wawasan Kebangsaan yang diberi nama Wawasan Nusantara.Ada dua landasan yang
mengenai dasar wawasan nusantara :

1. Landasan Idiil Pancasila

Pancasila diakui sebagai ideology dan dasar Negara yang dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945. Yang telah mencerminkan nilai-nilai

keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaa, kebersamaan


dan kearifan dalam membina kehidupan nasional.

2. Landasan Konstitusional : UUD 1945


UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara.

E. Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara


Terdapa Tiga Unsur Dasar yaitu :
Wadah(Contour), isi ( Content), dan tata laku (Conduct)

1. Wadah

Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai dalam wujud suprastruktur politik.
Sementara itu wadah dalam kegiatan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud
infrastruktur politik-suprastrukturpolitik.

2. Isi

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
yang etrdapat dalam pembukaan UUD 1945.

3. Tata Laku

Tata laku merupakan interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari, tata laku batiniah dan
tata laku lahiriah.

Dasar Hukum Wawasan Nusantara

Dasar hukum wawasan nusantara diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang
tercantum dalam dasar-dasar hukum antara lain sebagai berikut.

- Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973.

- Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN.

- Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983

Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan


visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai
dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang
satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah satu konsepsi
ketatanegaran Republik Indonesia. Dalam paradigma nasional, kedudukan wawasan nusantara
adalah sebagai berikut.

• Pancasila sebagai falsaah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan
idil
• UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang berkedudukan sebagai landasan
konstitusional.
• Sebagai visi nasional yang berkedudukan sebagai landasan visional
• Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai landasan
konsepsional
• GBHN (garis-garis besar haluan negara) sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai
kebijakan dasar nasional yang berkedudukan sebagai landasan operasioal.

Wawasan nusantara, tol laut, dan kedaulatan maritim


Indonesia sejak awal kemerdekaan telah menetapkan bahwa strategi geopolitik berbasis pada
wawasan Nusantara35. Geopolitik wawasan nusantara adalah konsep yang memiliki dasar
cukup kuat karena diangkat dari realitas sosial dan didukung latar belakang sejarah, letak
geografis dan kekayaan sumber daya alam dan manusia. Telah diuraikan di bagian terdahulu
bahwa sejarah mencatat bahwa bangsa ini pernah mengalami kejayaan dengan
mengungulkan maritim sebagai kekuatan dalam menopang kegiatan perdagangan yang
berpotensi menyatukan nusantara. Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang
memiliki wilayah laut terluas serta memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Memiliki
wilayah maritim yang kaya dengan potensi cadangan energi (minyak dan gas), potensi
perikanan, potensi pariwisata bahari, serta memiliki jalur pelayaran strategis yang dapat
dimanfaatkan sebagai basis pengembangan kekuatan geopolitik, ekonomi, dan budaya
maritim. Namun, geopolitik wawasan nusantara sebagai konsep belum tampak
diimpelementasikan dalam proses pembangunan beberapa dekade yang lalu. Potensi maritim
yang begitu besar belum dimanfaatkan sebagai kekuatan dan peluang dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena selama ini laut dipandang sebagai hambatan
bukan sebagai peluang1.

1
Beberapa tahun terakhir, pemerintah berupaya mengembangkan dan mengimplementasikan
kebijakan yang disebut Tol Laut. Tol Laut merupakan kebijakan trayek jalur pelayaran yang
bebas hambatan di mana jalur tersebut menghubungkan pelabuhan-pelabuhan di seluruh
Indonesia (lihat Peta 3)2. Seluruh Indonesia berusaha dihubungkan dengan strategi Tol Laut
tersebut. Diharapkan rakyat Indonesia di berbagai penjuru nusantara terintegrasi menjadi
satu kesatuan ekonomi sehingga tidak terjadi lagi ada daerah-daerah yang mengalami
kelangkaan komoditas dan kesenjangan sosial antar daerah. Gagasan tol laut, juga untuk
menegaskan kembali bahwa Indonesia sebagai bangsa maritim. Tol Laut adalah strategi
membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa
henti dari Sabang-Merauke dan Pulau Miangas-Rote. Tujuannya adalah menggerakkan roda
perekonomian secara efisien dan merata di seluruh kepulauan Indonesia (seperti masa
kejayaan Majapahit). Kapal-kapal besar hilir mudik silih berganti di perairan laut Indonesia dan
menyinggahi pelabuhan-perlabuhan di pulau-pulau Indonesia. Kapal-kapal besar yang
melintasi rute perairan laut Indonesia dari Sabang- Merauke dan Miangas-Rote. Sebuah jalur
yang membentang sejauh 5.000 kilometer atau seperdelapan keliling bumi.

Peta 3
Jalur Tol Laut

Tol laut sebagai salah strategi geopolitik untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara
maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional dengan upaya:

• Menyediakan kapal-kapal modern untuk menghubungkan antar pulau di Nusantara

2 )
• Mengembangkan infrastruktur laut melalui program Tol Laut dengan cara menyediakan kapal-
kapal berukuran besar untuk pengangkutan antar pulau sesering mungkin

Menurut Bappenas3, konsep tol laut selain mengkoneksikan jalur pelayaran dari Barat-Timur
dan Utara-Selatan, Indonesia juga dapat mempermudah akses niaga dari negara-negara Pasifik
bagian selatan ke negara Asia bagian Timur.

3 Bappenas, 2015, Implementasi Konsep Tol Laut 2015 – 2019, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai