Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA BAGI BANGSA


INDONESIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Kewarganegaraan Semester II
Pengampu: Drs. Atwal Arifin., Ak, M.Si.

Disusun Oleh :
SALMA ALFIAN DITA B200170081
AINUN ALVI FAZJRI B200170100
NURUL FAI FHUR JANAH B200170110

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
A. PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK WAWASAN NUSANTARA

1. Pengertian Wawasan Nusantara

Istilah wawasan berasal dari kata “wawasyang berarti pandangan,


tinjauan, ‟atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata
“mawasyang berarti ‟memandang, meninjau, atau melihat, atau cara
melihat.sedangkan istilah nusantaraIstilah wawasan berasal dari kata
“wawasyang berarti pandangan, tinjauan, ‟atau penglihatan indrawi. Akar
kata ini membentuk kata “mawasyang berarti ‟memandang, meninjau, atau
melihat, atau cara melihat. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata
“nusa yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara dipakai ‟untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia,
serta diantara benua Asia dan benua Australia. Secara umum wawasan
nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya
yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan
posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya. Sedangkan wawasan nusantara memiliki arti cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara
yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita
nasionalnya.

2. Karakteristik Wawasan Nusantara

Karakteristik Wilayah Nusantara Nusantara berarti Kepulauan


Indonesia yang terletak diantara benua Asia dan benua Australia dan
diantara samudra Pasifik danSamudra Hindia, yang terdiri dari sekitar
17.508 pulau besar maupunkecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama
adalah 6.044 buah.

Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai


berikut :

Utara : 60 08’ LU
Selatan : 110 15’ LS

Barat : 940 45’ BT

Timur : 1410 05’ BT

Jarak utara selatan sekitar 1.888 km, sedangkan jarak barattimur


sekitar 5.110 km. bila diproyeksikan pada peta benua Eropa,maka jarak
barat timur tersebut sama dengan jarak antara Londondengan Ankara,
Turki. Bila diproyeksikan pada peta Amerika Serikat,maka jarak teresbut
sama dengan jarak antara pantai barat dan pantaitimur Amerika
Serikat.Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2,yang
terdiri atas daratan seluas 2.027.087 km2 dan perairan127.166.163 km2.
luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkandengan Negara-negara
Asia Tenggara merupakan yang terluas.

B. ARTI PENTING WAWASAN NUSANTARA BAGI BANGSA INDONESIA


Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, wawasan
nusantara sangat berperan penting terutama dalam mempertahankan identitasnya
sebagai bagian dari sebuah bangsa dan negara yang merdeka dengan
memperhatikan seluruh aspek terkait bangsa indonesia. Dengan demikian, dalam
setiap perbuatan dan tindak-tanduknya, dapat tersampaikan identitas khas bangsa
indonesia.

Fungsi utama wawasan adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi


bangsa Indonesiadalam bernegara. Fungsi wawasan nusantara dapat dikelompokkan
dalam 4 kategori, yaitu:

1. Sebagai Wawasan Pembangunan

Wawasan nusantara memiliki fungsi dalam pembangunan Indonesia. Beberapa


unsur di dalamnya termasuk sosial politik, kesatuan politik, pertahanan dan
keamanan negara, serta ekonomi dan sosial ekonomi.

2. Sebagai Konsep Ketahanan Nasional


Pemahaman mengenai wawasan nusantara berfungsi sebagai konsep
ketahanan sosialyang memegang peranan penting dalam perencanaan
pembangunan, kewilayahan, danpertahanan keamanan nasional.

3. Sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan

Wawasan nusantara juga berfungsi sebagai pertahanan dan keamanan


nasional yang mengarah pada pandangan geopolitik Negara Indonesia. Pandangan
ini meliputi tanah air dan segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Sebagai Wawasan Kewilayahan

Wawasan nusantara berfungsi dalam pemahaman mengenai


wawasan kewilayahanIndonesia, termasuk batas wilayah Indonesia untuk
menghindari terjadinya potensi sengketadengan negara lain.

C. HUBUNGAN WAWASAN NUSANTARA DAN NASIONALISME

Sejarah mencatat bahwa setidaknya ada empat hal yang dapat menjadi
perekat bangsa, yaitu pertama, jaringan perdagangan di masa lampau. Kedua,
penggunaan bahasa yang sejak 1928 kita sebut sebagai bahasa Indonesia. Ketiga,
imperium HindiaBelanda sesudah pax-neerlandica, dan keempat, pengalaman
bersama hidup sebagai bangsa Indonesia sejak 1945. Proses pembentukan bangsa
Indonesia diawali oleh keinginan untuk lepas dari penjajahan dan ingin memiliki
kehidupan yang lebih baik bebas dari penindasan dan bebas untuk melakukan apa
yang diinginkan sebagai sebuah bangsa yang dibalut dalam rasa Nasionalisme.
kemudian Kerangka cita-cita Nasional (bangsa) tersebut terangkum apik dalam
pembukaan UUD 1945, dengan Negara republik Indonesia sebagai pengemban
amanah dari kedaulatan rakyat Indonesia. Pertumbuhan wawasan kebangsaan
Indonesia bersifat unik dan tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan
nasionalisme bangsa lain. Walaupun rasa “persatuan” keIndonesiaan telah
bertunas lama dalam sejarah bangsa Indonesia, namun semangat kebangsaan atau
nasionalisme ke-Indonesiaan dalam arti yang sesungguhnya, secara formal baru
lahir pada permulaan abad ke-20. Semangat kebangsaan tersebut lahir sebagai
reaksi perlawanan terhadap kolonialisme yang telah berlangsung berabad-abad
lamanya. Karena itu, nasionalisme Indonesia kontemporer terutama berakar pada
keadaan bangsa Indonesia pada abad keduapuluh, namun beberapa dari akar-
akarnya berasal dari lapisan sejarah yang jauh lebih tua (Kahin, 1970).

Kebangkitan dan lahirnya semangat kebangsaan dan nasionalisme


Indonesia pada awal abad ke-20, ditandai oleh tiga momentum sejarah yang
saling terkait erat dan tidak dapat dipisahkan, yaitu : Kebangkitan nasional tahun
1908, Sumpah Pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945.
Ketiga momentum sejarah tersebut, merupakan rangkaian proses terbentuknya
nasionalisme Indonesia yang sarat dengan nilai – nilai ke-Indonesiaan. Semangat
kebangsaan dan nasionalisme Indonesia berpijak pada sistem nilai dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Hal ini tercermin dalam pidato Bung Karno (7 Mei
1953) di Universitas Indonesia, yang intinya ialah: Pertama, nasionalisme
Indonesia bukan nasionalisme sempit (chauvinism) tetapi nasionalisme yang
mencerminkan perikemanusiaan (humanisme, internasionalisme); Kedua,
kemerdekaan Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menjadikan negara yang
berdaulat secara politik dan ekonomi, tetapi juga mengembangkan kepribadian
sendiri atau kebudayaan yang “bhinneka tunggal ika”.

Menurut Notonagoro, seorang ahli filsafat dan hukum dari Universitas


Gajah Mada, nasionalisme dalam konteks Pancasila bersifat “majemuk tunggal”
(bhinneka tunggal ika). Unsur-unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia
adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan Sejarah. yaitu kesatuan yang dibentuk dalam perjalanan sejarahnya


yang panjang sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan munculnya kerajaan-
kerajaan Islam hingga akhirnya muncul penjajahan VOC dan Belanda.
Secara terbuka nasionalisme mula pertama dicetuskan dalam Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928 dan mencapai puncaknya pada Proklamasi
Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

2. Kesatuan Nasib. Bangsa Indonesia terbentuk karena memiliki persamaan


nasib, yaitu penderitaan selama masa penjajahan dan perjuangan merebut
kemerdekaan secara terpisah dan bersama-sama.Kesatuan Kebudayaan.
Walaupun bangsa Indonesia memiliki keragaman kebudayaan dan menganut
agama yang berbeda, namun keseluruhannya itu merupakan satu kebudayaan
yang serumpun dan mempunyai kaitan dengan agamaagama besar yang
dianut bangsa Indonesia.

3. Kesatuan Wilayah. Bangsa ini hidup dan mencari penghidupan di wilayah


yang sama yaitu tumpah darah Indonesia.

4. Kesatuan Asas Kerohanian. Bangsa ini memiliki kesamaan cia-cita,


pandangan hidup dan falsafah kenegaraan yang berakar dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia sendiri di masa lalu maupun pada masa kini.
Bagi bangsa Indonesia, mengutip sejarawan sosial Charles Tilly,
Nasionalisme kita adalah “state-led nationalism”.1 Semacam nasionalisme
yang dibangun dari atas, dan lalu meluncur ke bawah. Artinya, negara harus
membentuk watak dan karakter serta memberi arah bagi anak bangsa. Negara
harus melakukan konstruksi wawasan kebangsaan sebagai “proyek bersama”
(common project) bagi seluruh warganya. Namun demikian, apa yang
diupayakan negara tentu saja harus dipahami, dimengerti dan didukung oleh
seluruh anak bangsa tanpa terkecuali.

D. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa sampai dengan saatini,


problematika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak akan
pernah berhenti dan malah semakin rumit dan kompleks.Kompleksnya tantangan
ini juga di dorong oleh penetrasi Globalisasi yangsyarat dengan nilai-nilai yang
kadang bertentangan dengan kepribadiandan Jati diri Bangsa. Dalam keadaan
demikian dikhawatirkan terjadilaherosi kebangsaan yaitu melunturnya semangat
kebangsaan, rasakebangsaan dan Jiwa Kebangsaan, sehingga pola pikir, sikap
dan perilakuWarga Negara tidak lagi mengutamakan kepentingan bersama
namunlebih mengedepankan kepentingan golongan bahkan kepentingan Individu.
Perjalanan sejarah terus berlangsung, namun pada saat ini nilai-nilai
perasatuan dan kesatuan sudah mulai perlahan-lahan ditinggalkan.Dalam praktek
penyelenggaraan pemerintahan, misalnya munculnyakebijakan otonomi daerah
disinyalir oleh banyak kalangan semakinmeningkatkan semangat kedaerahan.
Kebijakan ini juga mengusik ikatanemosional antar warga Bangsa yang dulunya
merasa senasib dansepenanggungan sebagai satu Bangsa Indonesia. Namun pada
saat pemberlakuan otonomi daerah saat ini sepertinya ikatan rasa
kebangsaansudah hampir punah.

Di tingkat nasional, kita juga melihat terdapat praktek penyelenggaraan


Negara yang mengalami kemunduran, misalnya dengandicabutnya ketetapan
MPR No. II/MPR/1989, tentang GBHN terutama pada Sub Ayat E tentang
Wawasan Nusantara. Telah menjadi penanda buruk bahwa usaha untuk
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segalaBidang Kehidupan Nasional tidak
lagi menjadi rambu-rambu penuntundalam melangsungan kehidupan Bangsa dan
Negara demi mencapai cita-cita dan tujuan Nasinal sebagai mana tercantum
dalam Pembukaan UUD1945.

Dengan dinamika globalisasi yang semakin menggerus sendi-sendikehidupan


nasional, maka wawasan Nusantara justru perlu menjadi acuan pokok dalam
memperkecil penetrasi global dan semakin memperkokohkehidupan Bangsa
Indonesia.

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan Nusantara,


khususnya, di bidang wilayah, adalah diterimanyakonsepsi Nusantara
diforum internasional, sehingga terjaminlahintegritas wilayah teriterorial
Indonesia. Laut Indonesia yangsemula dianggap bebas menjadi bagian
integral dari wilayahIndonesia. Di samping itu pengakuan terhadap landas
kontinenIndonesia dan ZEE Indonesia menghasilakn pertambahan
luaswilayah yang cukup besar.

b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebutmenghasilkan


sumber daya alam yang cukup besar untukkesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh duniainternasional


termasuk Negara-negara tetangga.
d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan Negara di berbagai
bidang tampak pada berbagai proyekpembangunan saranadan prasarana
komunikasi dan transportasi.

e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untukmenjadikan


bangsa Indonesia yang Bhineka Tungga Ika tetapmerasa sebangsa dan
setanah air, senasib sepenanggunan denganasas pancasila.

f. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan keamananterlihat pada


kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melaluiSistem Pertahan keamanan
Rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.

E. SARAN

Dari uraian di atas tampak bahwa dalam Era Reformasi, kesadaran persatuan dan
kesatuan masyarakat mengalami penurunan. Anak-anak bangsa belum sepenuhnya
sadar bahwa sebagai warga Negara, mereka harus selalu mengutamakan
kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan.Kondisi ini
merupakan Tantangan Wawasan Nusantara.

Tugas kita sebagai bagian dari kesatuan Bangsaadalah mensikronisasikan realita


terhadap kecenderungan penyimpanganwawasan nusantara baik dari sisi wadah, isi
maupun tata laku semuakomponen bangsa.

F. PENUTUP

Dari uraian di atas, tugas kita sebagai bagian dari kesatuan Bangsaadalah
mensikronisasikan realita terhadap kecenderungan penyimpangan wawasan
nusantara baik dari sisi wadah, isi maupun tata laku semuakomponen bangsa
dengan pedoman perwujudan wawasan nusantarasebagai berikut :

a) Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu KesatuanPolitik.Artinya :


1. Kebulatan wilayah nasional dgn segala isinya dn kekayaaannyamerupakan
satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dankesatuan matra seluruh bangsa
serta menjadi modal dan milik bersama bangsa

2. Bangsa Indonesia terdiri berbagai suku, bahasa, agama merupakansatu


kesatuan bangsa yang bulat dlm arti luas.

3. Secara psikologis bangsa Indonesia harus merasa senasibsepenanggungan.

4. Pancasila satu2nya Falsafah serta ideologi bangsa dn negara ygmelandasi,


membimbing, dan mengarahkan bangsa menujutujuannya.

5. Kehidupan politik di seluruh Indonesia merupakan satu kesatuan politik yg


diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6. Seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem Hukum.

7. Bangsa Indonesia hidup berdampingan dgn bangsa lain, ikutmenciptakan


ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan
nasional.

b) Dalam bidang ekonomi :

1. Kekayaan Nusantara adalah milik bersama bangsa dn kebutuhanhidup se-hari-


hari harus tersedia diseluruh tanah air .

2. Tingkat Perkembangan Ekonomi harus serasi dan seimbang diseluruh daerah,


tanpa meninggalkan ciri khas yg dimiliki olehmasing2 daerah dlm
pengembangan ekonominya.

3. Kehidupan perekonomian diseluruh INDONESIA merupakan satukesatuan


ekonomi yg diselenggarakan sbg usaha bersama atas asaskekeluargaan dan
ditujukan bagi sebesar-besarnya kemakmuranrakyat.

4. Masy Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harusmerupakan kehidupan


bangsa yg serasi dgn terdapatnya tingkatkemajuan masyarakat yg sama serta
adanya kesetaraan yg sesuaidengan tingkat kemajuan bangsa.
c) Dalam Bidang Budaya : Budaya Indonesia adalah satu, sedangkancorak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yg menjadi modal
dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya dan tdk menolak
nilai0nilai budaya lain yg tdk bertentangan dgn nilai budaya bangsa yg hasilnya
dapat dinikmatioleh bangsa Indonenesia

1. Penataan Daerah melalui Otda dengan menjunjung empat Pila rKebangsaan.

2. Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Komunikasi agardapat


menjangkau seluruh wilayah NKRI.

3. Pemerataan Pembangunan seluruh wilayah NKRI yg menjangkau pulau-pulau


terdepan diperbatasan negara dan daerah tertinggal.

4. Pengembangan Postur TNI shg mampu mengamankan Wilayah


Nasional.Dapat di ambil kesimpulan bahwa Wawasan Nusantara sebagaicara
pandang Bangsa Indonesia dan sebagai Visi Nasional yang mengutamkan
persatuan dan kesatuan Bangsa masih tetap sah (Solid) baikuntuk saat
sekarang maupun masa mendatang.

G. REFERENSI

Buku Pendidikan Kewarganegaraan LPIDB UMS

https://www.researchgate.net/publication/330279052_ARTI_PENTING_WAWASA
N_NUSANTARA_BAGI_BANGSA_INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai