Anda di halaman 1dari 31

b.

Segi Geografis dan Sosial Budaya


Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia merupakan negara
dengan wilayah dan posisi yang unik, serta bangsa yang heterogen. Keunikan
wilayah dan heterogenitas itulah yang menjadikan bangsa Indonesia perlu
memiliki visi menjadi bangsa yang satu dan utuh.
Keunikan wilayah dan heterogenitas itu antara lain sebagai berikut:
1. Indonesia bercirikan negara kepulauan atau maritim, yaitu memiliki sekitar
17.508 pulau;
2. Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan
juga di antara dua samudera, yaitu samudera Hindia dan Pasifik, sehingga
Indonesia berada pada posisi silang;
3. Luas wilayah Indonesia adalah sekitar 5,26 juta km2. Luas daratan sekitar 2,01 juta km2,
sedangkan luas lautan sekitan 3,25 juta km2. Jadi perbandingan luas daratan dan lautan
adalah 2:3. Apabila ditambahkan dengan luas ZEE sekitar 2,55 juta km2, maka total luas
wilayah Indonesia adalah sekitar 7,81 juta km2;
4. Indonesia terletak pada zona khatulistiwa, yaitu berada pada 6○LU─11○LS dan
95○BT─141○BT;
5. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau;
6. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan, yaitu sirkum Pasifik
dan Mediterania;
7. Wilayah Indonesia subur dan dapat dihuni;
8. Kaya akan flora dan fauna, serta sumber daya
alam;
9. Memiliki etnik dan suku bangsa yang banyak
sehingga memiliki kebudayaan yang beragam, yaitu
sekitar 360 kelompok etnik dan sekitar 1.340 suku
bangsa;
10. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang
besar, yaitu sekitar 276,4juta jiwa berdasarkan data
BPS 2021.
c. Segi Geopolitik dan Kepentingan Nasional

Hal-hal yang menjadi latar belakang lahirnya konsepsi Wawasan Nusantara dari segi
geopolitik dan kepentingan nasional, yaitu:
1. Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai Merauke
dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote.
2. Kesatuan antara bangsa Indonesia dengan tanah air membentuk semangat wawasan
kebangsaan.
3. Rasa kebangsaan Indonesia dibentuk oleh kesatuan nasib, jiwa dan kehendak untuk
bersatu, serta adanya kesatuan wilayah yang bernama Nusantara.
4. Bangsa Indonesia tidak ada niat dan semangat untuk memperluas wilayah (ekspansi).
5. Wilayah Indonesia hanyalah bekas Hindia Belanda (Nederlands Indische)
6. Indonesia yang utuh merupakan harga mati sehingga NKRI tidak dapat
diganggu gugat
7. Pembukaan UUD 1945 alinea II merupakan dasar hukum utama Wawasan
Nusantara sebagai geopolitik Indonesia
Berdasarkan prinsip geopolitik, bangsa Indonesia
memandang wilayahnya sebagai ruang hidupnya. Namun,
bangsa Indonesia tidak ada niat untuk memperluas
wilayah sebagai ruang hidup (lebensraum). Salah satu
kepentingan nasional Indonesia adalah bangaimanan
menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia
senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu
merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan
nasional, maupun visi nasional.
2.3.2 Kedudukan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa Indonesia. Wawasan
nasional merupakan visi bangsa Indonesia yang bersangkutan dalam menuju
masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara
adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Kedudukan Wawasan Nusantara yaitu sebagai salah satu konsepsi ketatanegaran
Republik Indonesia.Dalam paradigma nasional, kedudukan Wawasan Nusantara
adalah sebagai berikut:
•Pancasila sebagai falsaah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idil.
•UUD 1945 adalah landasan konstitusi negara yang bberkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
•Wawasan Nusantara merupakan visi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan visional.
• Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional yang berkedudukan sebagai
landasan konsepsional.
•GBHN (garis-garis besar haluan negara) dan pembangunan nasional
sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijakan dasar nasional yang
berkedudukan sebagai landasan operasioal.
Unsur Dasar Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Terdapat 3 unsur pokok Wawasan Nusantara yaitu: wadah, isi dan tata kelakuan. Berikut
penjelasannya:
1. Wadah
Wadah kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang mempunyai sifat serba Nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka budaya adalah bangsa Indonesia. Wadah meliputi wujud
wilayah, tata inti organisasi, dan tata kelengkapan organisasi.
2. Isi
Isi Wawasan Nusantara adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang ada pada pembukaan UUD 1945.
3. Tata Laku
Tata laku dalam Wawasan Nusantara merupakan dasar interaksi antara wadah dan isi
yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,
semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku
lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Hakikat Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan Nusantara dalam pengertian cara


pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup Nusantarademi
kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga masyarakat dan
aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh
demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan
bangsa dan negara Indonesia tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti
kepentingan daerah, golongan, dan perorangan. Kita memandang bangsa
Indonesia dengan Nusantara merupakan satu kesatuan.Jadi, hakikat Wawasan
Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain,
hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan Nusantara diwujudkan
dengan menyatakan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan(Poleksusbudhankam).
2.3.5 Tujuan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Tujuan Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia secara


umum adalah agar tercapainya tujuan nasional, sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea
IV, yaitu: untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan itu
kemudian dikembangkan lagi berdasarkan arah pandang
Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara memiliki dua arah
pandang, yaitu:
1) Arah pandang ke dalam, mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka dan
berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya
disintegrasi bangsa. Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan
dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun sosial. Di
sisi lain, bangsa Indonesia harus mengupayakan terpeliharanya persatuan dan kesatuan
dalam kebhinekaan.
2) Arah pandang ke luar, mengandung arti bahwa dalam kehidupan internasionalnya,
bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua
aspek kehidupan demi tercapainya tujuan nasional sesuai Pembukaan UUD 1945. Arah
pandang ke luar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial, kerja sama internasional, serta sikap saling
menghormati.
2.3.6 Fungsi Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Secara umum, Wawasan Nusantara berfungsi sebagaipedoman,motivasi,dorongan,


serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,keputusan, tindakan,
dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun
bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Selain itu, fungsi Wawasan Nusantara juga dapat dibedakan dalam
beberapa pandangan, antara lain sebagai berikut.
1) Wawasan Nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah sebagai
konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan.
2) Wawasan Nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup
kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan
pertahanan dan keamanan.
3) Wawasan Nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah pandangan
geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap
kekuatan negara.
4) Wawasan Nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah pembatasan
negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara tetangga.
2.3.7 Asas Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau


kaidahkaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan
diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa
Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan
bersama.Harus disadari bahwa jika asas Wawasan Nusantara diabaikan,
komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar
kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa tercerai-berainya
bangsa dan negara Indonesia. Asas Wawasan Nusantara terdiri atas:
kepentingan dan tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerja
sama, dan kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi
terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
2.3.8 Aspek-Aspek Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Wawasan Nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan


pengaturan yang mencakup segenap bidang kehidupan bangsa Indonesia.
Bidang kehidupan bangsa Indonesia dibuat dalam delapan kelompok gatra
(model) bidang kehidupan, yang disebut astagatra. Kedelapan gatra
tersebut (Astagatra) kemudian dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu
Trigatra dan Pancagatra.Trigatra berkaitan dengan aspek alamiah, yang
meliputi letak dan bentuk geografis, keadaan dan kemampuan penduduk,
serta keadaan dan sumber kekayaan alam. Pancagatra berkaitan dengan
aspek sosial, yang meliputi ideolog masing-masin
ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan. Berikut
penjelasannya masing-masing.
1) Trigatra
a. Letak geografis
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan, yang menurut wujud ke dalam
terdiri dari daerah laut dengan ribuan pulau-pulau di dalamnya. Kepulauan itu
terletak di antara Benua Asia di sebelah Utara dan Benua Australia di sebelah
Selatan, serta Samudera Hindia di sebelah Barat dan Samudera Pasifik di sebelah
Timur. Dengan letak geografis yang berada di antara dua benua dan samudra
yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan
geografis di tengah-tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya
yang strategis itu, dipandang dari bidang politik, ekonomi dan sosial budaya,
maka bisa dikatakan bahwa Indonesia telah banyak mengalami pertemuan
dengan pengaruh pihak asing (akulturasi). Indonesia terletak pada 6○LU–11○LS
dan 95○BT–141○BT,
dilalui garis khatulistiwa yang di tengah-tengahnya terbentang garis equator
sehingga Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan
kemarau.
. Keadaan dan Kemampuan Penduduk
b

Penduduk adalah sekelompok manusia yang mendiami suatu tempat atau


wilayah. Adapun faktor penduduk yang mempengaruhi ketahanan nasional
adalah sebagai beriku
•Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk Jumlah penduduk berubah karena
kematian, kelahiran, pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya.
Segi positif dari pertambahan penduduk ialah pertambahan angkatan kerja
(labour for dan pertambahan tenaga kerja (man power). Segi negatifnya, yaitu
apabila pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.
•Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk Komposisi penduduk adalah
susunan penduduk menurut umur, kelamin, agama, suku bangsa, tingkat
pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk itu dipengaruhi oleh mortalitas,
fertilitas, dan migrasi.Fertilitas sangat berpengaruh besar terhadap umur dan jenis
penduduk golongan muda yang dapat menimbulkan persoalan penyediaan
fasilitas pendidikan, perluasan lapangan kerja, dan sebagainya.
•Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk Distribusi
penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi
persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran
merata. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan
yang mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan cara
transmigrasi, mendirikan pusat-pusat pengembangan (growth
centers), pusat-pusat industri, dan sebagainya. Kemampuan
penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk
dapat menimbulkan ancamanancaman terhadap pertahanan
nasional.
c. Keadaan dan Sumber Kekayaan Alam

Kekayaan sumber-sumber alam sebenarnya terdapat di atmosfir, di


permukaan bumi, di laut, di perairan, dan di dalam bumi. Sumber-
sumber alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas di mana
Indonesia terkenal sebagai negara yang mempunyai sumber-sumber
alam yang berlimpah ruah. Sumber-sumber alam tersebut, yaitu
sumber-sumber mineral, sumber-sumber nabati atau flora, dan sumber-
sumber hewani atau fauna. Sifat unik kekayaan alam yaitu jumlahnya
yang terbatas dan penyebarannya tidak merata. Sehingga menimbulkan
ketergantungan dari dan oleh negara dan bangsa lain. Bentuk sumber
daya alam ada dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan
yang tidak dapat diperbarui.Sumber daya alam harus diolah atau
dimanfaatkan dengan berprinsip atau asas maksimal, lestari, dan
berdaya saing.
• Asas maksimal. Artinya sumber daya alam yang dikelola atau
dimanfaatkan harus benar-benar menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
• Asas lestari. Artinya pengolahan sumber daya alam tidak boleh
menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam.
• Asas berdaya saing. Artinya bahwa hasil hasil sumber daya alam harus
bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain
2) Pancagatra
a. Ideologi
Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicitacitakan serta yang
ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Penetapan ideologi setiap
negara harus sesuai dengan kepribadian dan karakteristik dari bangsa yang
bersangkutan.Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara. Di
dalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang merupakan pencerminan
karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila benar
benar sesuai dengan kondisi bangsa dan negara Indonesia yang beragam.
b. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan
untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi
kedalam dua sector, yaitu sektor masyarakat yang memberikan input
Dan sektor pemerintah yang berfungsi sebagai output. Sistem politik
yang diterapkan dalam suatu negara sangat menentukan kehidupan
politik dinegara yang bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk
meningkatkan ketahanan di bidang politik adalah upaya mencari
keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan berdasarkan
Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
c. Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk
kesejahteraan rakyat. Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah
upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa
secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk menciptakan
ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan
untuk kemakmuran rakyat.
d. Sosial Budaya
Mudahnya masuk kebudayaan dan gaya hidup negara lain ke Indonesia telah
memengaruhi kepribadian asli bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
masyarakat yang meniru kebudayaan asing, seperti sifat individualisme, materialistis,
dan hedonisme. Sikap dan kepribadian tersebut tentu menjadi penghalang ketahanan
nasional bangsa kita. Oleh karena itu, kita harus mampu mempertahankan jari diri
bangsa di tengah gencarnya isu globalisasi. Esensi ketahanan budaya adalah
pengaturan dan penyelanggaraan kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya
merupakan pengembangan sosial budaya di mana setiap warga masyarakat dapat
mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya berdasarkan nilai-
nilai Pancasila.Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenPancasila
kehidupan sosial budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial buday
dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan
segenap potensinya berdasarkan nilai Pancasila
Pancasila.
e. Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang
membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Ketahanan di bidang
keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, di
mana seluruh Ipoleksosbudhankam disusun, dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya sistem
ketahananan nasional.Perlu diingat bahwa antara gatra yang satu dengan
yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbal balik dengan hubungan
yang erat yang saling interdependensi, demikian juga antara trigatra dan
pancagatra. Gatra-gatra tersebut
Dapat dibedakan secara teoretik tetapi tidak bisa dipisahkan karena keterkaitan yang
kuat satu sama lain. Oleh karena itu, astagatra ini harus dilihat secara holistik dan
integral (bulat utuh menyeluruh).Trigatra bersifat statis dan Pancagatra bersifat
dinamis. Trigatra merupakan modal dasar untuk meningkatkan Pancagatra.
Kelemahan di dalam satu gatra dapat mempengaruhi gatra yang lain dan sebaliknya
meningkatnya kekuatan pada salah satu gatra dapat meningkatkan gatra yang lain
(sinergi).
2.3.9 Manfaat Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Manfaat Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut:


1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara (negara kepulauan) di forum
internasional, yaitu dalam Konvensi Hukum Laut pada tahun 1982;
2. Dengan diterimanya konsep Nusantara tersebut, terjadi pertambahan luas wilayah
teritorial Indonesia. Awalnya luas wilayah Indonesia hanya sekitar 2,01km2, bertambah
menjadi 5,26 km2. Apabila diikutkan dengan ZEE, total luas wilayah Indonesia yaitu 7,81
km2;
3. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi sumber daya
alam yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat;
4. Penerapan Wawasan Nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan
wilayah Nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia;
5. Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional;
6. Wawasan Nusantara sebagai cerminan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
2.3.10 Permasalahan Geopolitik Indonesia

Beberapa permasalahan geopolitik yang pernah dihadapi Indonesia dan yang masih ada
sampai saat ini, yaitu:

1. Kasus perebutan Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dengan Malaysia. Malaysia
menang, sehingga Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan lepas dari Indonesia dan mejadi milik
Malaysia.
2. Pisahnya Timor Timur dari Indonesia dan menjadi negara yang merdeka, yaitu Timor
Leste.
3. Konflik Laut Natuna antara Cina dengan Indonesia. Cina mengklaim secara sepihak
(tanpa persetujuan UNCLOS) bahwa Laut Natuna merupakan milikZEE berdasarkan nine
dash line. Hal ini merupakan pelanggaran terhadap ZEE Indonesia.
4. Masih banyak pulau di Indonesia yang belum memiliki nama karena tidak
berpenghuni.
5. Masalah dokumentasi nasional
6. Masalah pendaftaran ke PBB. Hal ini berkaitan dengan banyaknya kemiripan
kebudayaan Indonesia dengan negara tetangga yang serumpun, yaitu Malaysia. Hal
ini menyebabkan timbulnya sengketa, dimana Malaysia dan Indonesia saling tuduh-
menuduh telah mengklaim budaya mereka. Misalnya, kain batik, senjata keris,
wayang, kuliner rendang, lagu Rasa Sayange, pencak silat, dll.Agar kebudayaan kita
tidak diklaim negara lain, maka pemerintah harus segera mendaftarkan
kebudayaan tersebut ke UNESCO, yang berada di bawah naungan PBB, sebagai
kebudayaan asli Indonesia dan sekaligus sebagai warisan dunia.
7. Masih adanya gerakan separatisme, yaitu suatu kelompok pemberontak yang
ingin mencoba memisahkan suatu wilayah dari NKRI.
8. Masih adanya paham radikalisme yang berusaha menentang ideologi Pancasila.
Dari beberapa permasalahan tersebut, diharapkan dengan adanya Wawasan
Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, kita sebagai bangsa Indonesia mempunyai
pandangan bahwa keutuhan NKRI harus dijaga, dipertahankan, dan diperjuangkan.
Tanggung jawab akan keutuhan NKRI bukan hanya berada di pundak pemerintah,
melainkan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa Indonesia, termasuk
kita. Jangan sampai kita terpengaruh oleh paham yang bertentangan dengan ideolog
Pancasila, sehingga kita mudah diadu domba dan tercerai-berai. Kita harus menjaga
keragaman budaya serta kekayaan sumber daya alam yang kita miliki. Jangan sampai
ketika kebudayaan dan sumber daya alam tersebut dicuri oleh negara lain, kita meras
kehilangan, tetapi tidak tahu apa yang hilang dan tidak tahu harus bersikap seperti
apa. Pemerintah berusaha untuk menjaga, mempertahankan, dan memperjuangkan
kesatuan dan keutuhan NKRI melalui kebijakan-kebijakan yang dibentuknya.
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya/tanah airnya sebagai negara kepulauan yang merupakan satu kesatuan
yang utuh. Cara pandang yang dimaksud tentunya harus berlandaskan Pancasila sebagai
ideologi dan UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia, yang menjiwai penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam mencapai tujuan nasional.
2. Geopolitik adalah suatu sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaandan strategi yang berhubungan dengan letak geografis suatu negara.
3. Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Kedudukan Wawasan Nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau
rumusan umum mengenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi
bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai
dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah
yang satu dan utuh pula.
Saran

1. Bagi kalangan mahasiswa, penulis menyarankan agar lebih memahami tentang


Wawasan Nusantara dan Geopolitik, baik yang sudah dicantumkan dalam karya
tulis makalah ini, maupun yang belum.
2. Bagi khalayak umum yang membaca karya tulis makalah ini, penulis
menyarankan untuk tidak menjadikan makalah ini sebagai satu-satunya sumber
referensi dalam mempelajari tentang Wawasan Nusantara dan Geopolitik.

Anda mungkin juga menyukai