Anda di halaman 1dari 40

BAB III

PENGATURAN HUKUM TENTANG PEROLEHAN IZIN

MENDIRIKAN RUMAH TOKO

A. PENGATURAN PEROLEHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

RUMAH TOKO DI KABANJAHE

Peraturan merupakan hukum in abstraco atau general norm yang sifatnya

mengikat secara umum (berlaku umum) dan tugasnya adalah mengatur hal-hal

yang bersifat umum (general). Sebagaimana diketahui, setiap perorangan atau

badan yang ingin membangun gedung, rumah tinggal, atau merombak bangunan

lama harus mengantongi izin mendirikan bangunan terlebih dahulu. Peraturan

tentang perizinan pendirian bangnan ini sudah diatur dalam Undang-Undang dan

peraturan yang mengikat dari pemerintah.

Berikut adalah beberapa peraturan yang mengatur tentang izin mendirikan

bangunan :

1. Peraturan Perizinan Mendirikan Bangunan Secara Umum

1) Undang No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung dalam undang-undang

ini mengatur tentang izin mendirikan bangunan (IMB) dan semua hal yang

berkaitan dengan aktifitas membangun, membongkar memperbaharui,

mengganti sebagian atau seluruh dan memperluas bangunan.

41

Universitas Sumatera Utara


Peraturan tentang perizinan pendirian bangunan gedung ini tertera dalam Bab IV

tentang persyaratan pembangunan gedung, bagian pertama yaitu:

Pasal 7 ayat (1) : setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan

administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

Pasal 7 ayat (2) : persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) meliputi persyaratan status hak atas tanah, status

kepemilikan bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan.

Bagian kedua : Persyaratan Administratif Bangunan Gedung

Pasal 8 ayat (1) : setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan

administratif yang meliputi:

a. Status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah;

b. Status kepemilikan bangunan gedung dan

c. Izin mendirikan bangunan gedung sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

Pasal 8 ayat (4): ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan gedung,

kepemilikan dan pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

2). Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang : peraturan izin

mendirikan bangunan selanjutnya tertera dalam Undang-Undang No. 26

Tahun 2007 yang berisi tentang peraturan perizinan dan mendirikan bangunan.

42

Universitas Sumatera Utara


Dalam undang-undang ini berisi tugas dan wewenang dalam Bab IV, tentang

pelaksanaan penataan ruang dalam Bab VI, tentang hak, kewajiban dan peran

masyarakat yang ada di dalam Bab VIII pasal 61 dan 63.

Pasal 61: dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib memanfaatkan ruang

sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang, dan

mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang.

Pasal 63: sanksi administratif sebagaimana dimaksud dapat berupa pencabutan

izin, pembatalan izin, dan pembongkaran bangunan.

3). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.36 Tahun 2005 : peraturan

pembuatan IMB. Dalam peraturan ini tertera banyak hal tentang fungsi

bangunan gedung, perubahan fungsi bangunan gedung, dan persyaratan

bangunan gedung dan termasuk penyelenggaraan bangunan gedung. Dalam

peraturan ini tertera dengan lengkap pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan

gedung, pembinaan, hingga sanksi administratif dan ketentuan peralihan.

4). Undang-Undang Gangguan (hinder ordonantie) tahun 1926 stb.1926 nomor

226, dalam hal ini dapat dimisalkan pemberian izin mendirikan bangunan

(IMB) kepada seseorang tertentu yang hendak mendirikan bangunan

dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dari hinder ordonantie stb 1926

No 226 (pasal 1 ayat (1))

2. Peraturan Perizinan Mendirikan Bangunan di Kabupaten Karo

43

Universitas Sumatera Utara


1) Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 07 Tahun 2006 Tentang Retribusi

Perizinan Mendirikan Bangunan.

Ketentuan perizinan dalam peraturan ini dalam pasal 11 mengatur bahwa

setiap bangunan dan atau pelaksanaan pembuatan untuk mendirikan

bangunan baru, merombak, menambah, merobohkan dan atau

memindahkan suatu bangunan dalam bentuk apapun dan penimbunan

bahan bangunan di Daerah Milik Jalan (DMJ) harus mendapat izin lebih

dahulu dari Bupati. Dan di dalam Perda ini juga memuat tentang

ketentuan gambar bangunan, proses perizinan, pembatalan perizinan,

ketentuan pemegang izin, ketentuan bangunan, pengawasan perizinan,

struktur dan besarnya tarif, pemutihan, kewajiban pemegang izin,

persyaratan dan tehnik, sanksi administrasi.

2) Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 06 Tahun 2012 Tentang Retribusi

Perizinan Tertentu.

Peraturan ini merupakan Peraturan Daerah yang baru mengantikan Perda

Kabupaten Karo No. 07 Tentang Retribusi Perizinan Mendirikan

Bangunan. Peraturan ini memuat tentang Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan, Retribusi Tempat Penjualan Minuman Beralkohol, Retribusi

Izin Gangguan dan Retribusi Izin Trayek.

3) Peraturan Bupati Karo Nomor 06 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan

Peraturan Daerah Kabupaten Karo Nomor 06 Tahun 2012 Tentang

Retribusi Perizinan Tertentu.

44

Universitas Sumatera Utara


Peraturan ini memuat tentang hal memerintahkan Kantor Pelayanan Izin

Terpadu Kabupaten Karo untuk melaksanakan pelayanan administrasi

terhadap ketentuan retribusi perizinan mendirikan bangunan, izin tempat

penjualan minuman beralkohol dan izin ganguan trayek. Dalam rangka

penyelesaian perizinan mendirikan bangunan, Kantor Perizinan Terpadu

Kabupaten Karo bekerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) yang terkait, serta Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dapat

membentuk Tim Teknis sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dengan

keputusan Bupati.

4) Peraturan Bupati Karo Nomor 01 Tahun 2017 Tentang Pelimpahan

Kewenangan Bupati Karo Atas Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan

Kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Karo.

Peraturan ini mengatur tentang adanya pelimpahan wewenang Bupati

Karo Atas Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan Kepada Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Karo (DPM-PPTSP) yang adalah perangkat daerah berbentuk

Dinas yang memiliki tugas dan fungsi mengelola semua bentuk pelayanan

perizinan dan non perizinan di daerah dengan sistem satu pintu dengan

tujuan untuk meningkatkan kemudahan, efektifitas dan efisiensi

pelayanan perizinan.

45

Universitas Sumatera Utara


B. INSTANSI YANG BERWENANG MENGELUARAKAN IZIN

MENDIRIKAN BANGUNAN

Salah satu prinsip negara hukum adalah “wetmatigeheid van bestuur” atau

pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain,

setiap tindakan hukum pemerintah baik menjalankan fungsi pengaturan maupun

fungsi pelayanan harus didasarkan pada wewenang yang diberikan oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku. “om positief recht ten kunnen vasstellen en

handhaven is een bevoegheid noodzakelijk. Zonder bevoegheid kennen geen

juridisch concrete besluiten genomen worden” 25 (untuk dapat melaksanakan dan

menegakkan ketentuan hukum positif perlu wewenang. Tanpa wewenang tidak

dapat dibuat keputusan yuridis yang bersifat konkret).

Dalam hal perizinan, yang berwenang dalam mengeluarkan izin adalah

pejabat administratif, dimana kaitannya adalah dengan tugas pemerintah dalam

memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Dalam hal pelayanan publik,

izin merupakan bentuk pelayanan yang harus diberikan kepada masyarakat dalam

bentuk pelayanan administratif, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai

bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik. Izin dalam bentuk tertulis

erat kaitannya apabila pada waktu mendatang terjadi sesuatu hal yang tidak

diinginkan maka izin yang berbentuk suatu keputusan administrasi negara

(beschicking) dapat dijadikan sebagai alat bukti dalam pengadilan. Izin yang

berbentuk keputusan administrasi negara (beschicking) mempunyai sifat konkrit

25
F.A.M. stroink dan J.G Steenbeek, inleiding in het staats-en Administrastief recht. Alphen aan den
rijn : samson H.D. Tjeen Wilink, 1985, hal 26.

46

Universitas Sumatera Utara


yang dimana objeknya tidak abstrak melainkan berwujud, tertentu dan ditentukan,

individual (siapa yang diberikan izin), final (seseorang yang telah mempunyai hak

untuk melakukan sesuatu perbuatan hukum sesuai dengan isinya secara definitif

dapat menimbulkan akibat hukum tertentu) 26

Secara langsung, pada bagian ini dapat dikatakan pihak yang berwenang

mengeluarkan izin tersebut adalah pemerinah. Dalam perkotaan khususnya Medan

yang berwenang dalam memberikan Izin Mendirikan Bangunan adalah Dinas Tata

Ruang yang berfungsi dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknnis

dibidang tata ruang dan tata bangunan, mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian

dalam rangka perumusan, pengembangan, dan penerapan rencana tata ruang kota

dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan, mengevaluasi dan

merevisi rencana tata ruang kota dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan

penataan bangunan yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku serta norma-norma penataan kota dan

bangunan yang berlaku, menghimpun data dan informasi, mengadakan

pengukuran dan pemetaan dalam rangka penyusunan dan evaluasi rencana tata

ruang kota dan kebijaksanaan penataan ruang kota dan penataan bangunan,

merumuskan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan, penyuluhan dan

pembinaan sesuai dengan kebijaksanan Kepala Daerah dan Peraturan

Perundang-undangan yang berlaku.

26
S. Prayudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, hal 94

47

Universitas Sumatera Utara


Sedangkan di daerah khususnya di kota Kabanjahe Kabupaten Karo

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 06 Tahun 2012 Tentang

Retribusi Perizinan Tertentu, yang berwenang dan berhak mengeluarkan Surat

Izin Mendirikan Bangunan adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. Tetapi

diawal tahun 2017, Bupati Kabupaten Karo mengeluarkan perturan yang baru atau

disebut sebagai Peraturan Bupati Karo Nomor 01 Tahun 2017 Tentang

Pelimpahan Kewenangan Bupati Karo Atas Pelayanan Perizinan Dan Non

Perizinan Kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Karo. Yang berarti yang berhak dan berwenang

mengeluarkan izin ialah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karo (DPM-PPTSP)

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah kegiatan Penyelenggaraan

Perizinan dan Non Perizinan berdasarkan Pendelegasian atau Pelimpahan

wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan

non perizinan yang pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai

dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Maksud dan

tujuan diselenggarakannya Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah

sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan perizinan dan non perizinan yang

cepat, efektif, efisien, transparan, dan memberikan kepastian hukum serta

mewujudkan hak-hak masyarakat dan investor untuk mendapatkan pelayanan

perizinan di bidang perizinan. Sedangkan tujuan penyelenggaraan Pelayanan

48

Universitas Sumatera Utara


Terpadu Satu Pintu adalah terwujudnya pelayanan perizinan yang cepat, efektif,

transparan, dan memberikan kepastian hukum. 27

Wewenang pemerintah daerah dalam memberikan izin adalah salah satu

bentuk delegasi. Berdasarkan ketentuan dalam penjelasan Undang-Undang No. 23

Tahun 2014: Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang meminpin pelaksanaan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Berkaitan dengan hal

tersebut, penerbitan izin sebagai salah satu bentuk keputusan haruslah dapat

dipertangggungjawabkan kepada masyarakat. Sebagai bagian dari wewenang

administratif juga seharusnya mengaplikasikan asas-asas umum pemerintahan

yang baik yaitu asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara,

akuntabilitas, keterbukaan, mengutamakan kepentingan umum, profesionalitas,

proporsionalitas. 28 Izin sebagai suatu bentuk keputusan yang dibuat oleh pejabat

yang berwenang, atau sebagai ketetapan tertulis yang dibuat oleh pejabat tata

usaha negara bersifat konkrit, individual, dan final, yang menimbulkan akibat

hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. 29

Agar aparatur pemerintah sebagai bagian dari unsur administrasi negara dapat

melaksanakan fungsinya, maka kepadanya harus diberikan keleluasan yang

langsung diberikan kepada penguasa setempat. Hal ini pada umunya disebut

27
http;//kalteng.go.id/ogi/vuewarticel. Diakses pada 16 Maret 2017 pukul 19.00 Wib.

28
Darda Syahrizal, S.H Hukum Administrasi Negara dan Pengandilan Tata Usaha Negara, Pustaka
Yustista 2012, hal 31-32

29
Pasal 1 ayat (3) UU No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

49

Universitas Sumatera Utara


sebagai keleluasan delegasi kepada pemerintah seperti Gubernur, Bupati/walikota

untuk bertindak atas dasar hukum atau dasar kebijaksanaan.

C. KETENTUAN-KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PEROLEHAN

IZIN MENDIRIKAN BANGUNANRUMAH TOKO DI KABANJAHE.

Dalam kepengurusan perolehan Izin Mendirikan Bangunan Rumah Toko ada

beberapa ketentuan-ketentuan yang diatur yang ditetapkan pemerintah agar dapat

diberikan izin.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 06 Tahun 2012 Tentang

Retribusi Perizinan Tertentu maka memuat ketentuan sebagai berikut:

Pasal 3, memuat tentang Pemberian Izin Mendirikan Bangunan

(1) Setiap orang dan/atau badan yang akan mendirikan bangunan wajib memiliki

IMB.

(2) IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Pemerintah Daerah

berdasarkan pada rencana tata ruang yang berlaku.

Pasal 4

(1) Pemohon mengajukan permohonan IMB kepada Bupati atau pejabat yang

ditunjuk.

(2) Permohonan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Bangunan gedung; dan

50

Universitas Sumatera Utara


b. Bangunan bukan gedung.

(3) IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa pembangunan baru,

merehabilitas/renovasi atau pelestarian/pemugaran.

Pasal 8, memuat tentang Nama, Objek, Subjek, dan Wajib Retribusi

Dengan nama Retribusi IMB, dipungut retribusi atas pemberian izin untuk

mendirikan suatu bangunan.

Pasal 9

(1) Objek Retribusi IMB adalah pemberian izin untuk membangun baru,

rehabilitas/renovasi dan/atau memugar dalam rangka melestarikan bangunan

sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.

(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan

peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya dengan

berpedoman pada rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang, dengan

tetap memperhatikan KDB, KLB, KKB, dan pengawasan penggunaan

bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat

keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut.

(3) Tidak termasuk objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

pemberian izin untuk bangunan gedung atau bangunan bukan gedung milik

Pemerintah atau Pemerintah Daerah.

Pasal 13, memuat tentang Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

51

Universitas Sumatera Utara


(1) Struktur dan besarnya tarif Izin Mendirikan Bangunan sebagai berikut:

I. Untuk bangunan baru di Kota Kabanjahe, Kota Berastagi, Ibu Kota

Kecamatan dan sepanjang jalan Protokol ditetapkan :

1. Bangunan rumah tempat tinggal (hunian) tidak bertingkat dan atau

bertingkat.

a. permanen (lux)..........................Rp. 12.000/m2

b. permanen..................................Rp. 10.000/m 2

c. semi permanen..........................Rp. 8.000/m2

d. permanen (lux) bawah............... Rp.12.000/m2

e. permanen (lux) atas..................Rp. 13.000/m2

f. permanen bawah.......................Rp. 9.600/m2

g. permanen atas ..........................Rp. 10.000/m2

h. semi permanen bawah..............Rp. 8.000/m2

i. semi permanen atas .................Rp. 8.800/m2

2. Bangunan tempat usaha seperti perkantoran komersial, pasar modern,

ruko, rukan, mall/supermarket, hotel, restoran tidak bertingkat dan

atau bertingkat :

a. permanen (lux)..........................Rp. 13.200/m2

52

Universitas Sumatera Utara


b. permanen..................................Rp. 11.200/m2

c. semi permanen..........................Rp. 10.000/m2

d. permanen (lux) bawah............. Rp.13.200/m2

e. permanen (lux) atas..................Rp. 14.000/m2

f. permanen bawah.......................Rp. 11.200/m2

g. permanen atas ..........................Rp. 12.400/m2

h. semi permanen bawah............Rp. 9.600/m2

i. semi permanen atas ......….......Rp. 9.600/m2

Pasal 14

(1) untuk melakukan rehabilitasi/renovasi dan atau pemugaran sebagian pada

bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) dikenakan tarif

Retribusi Izin sebesar 50% dari tarif sebagaimana dimaksud dalam pasal 13

ayat (1)

(2) Untuk melakukan rehabilitasi/renovasi dan atau pemugaran seluruhnya pada

bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) Peraturan Daerah ini

dikenakan tarif retribusi izin sebesar 75% dari tarif sebagaimana dimaksud

dalam pasal 13 ayat (1)

53

Universitas Sumatera Utara


(3) Bupati dapat memberikan pengurangan dana atau keringanan penarikan

retribusi IMB paling tinggo sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif

sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) berdasarkan kriteria :

a. Bangunan fungsi sosial dan budaya

b. Bangunan fungsi hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah

c. Bangunan fungsi keagamaan; dan

d. Bangunan bukan gedung sebagai saran dan prasarana umum yang tidak

komersil.

Pasal 15, memuat tentang Masa Berlaku Izin Mendirikan Bangunan, Perubahan

dan Pencabutan Izin Mendirikan Bangunan

(1) IMB berlaku selama bangunan belum mengalami perubahan

(2) IMB khusus untuk tower/menara telekomunikasi berlaku selama 10 (sepuluh)

tahun dan dapat diperpanjang 3 (tiga) bulan sebelum izin dimaksud berakhir

(3) Setiap pemegang IMB wajib mengajukan permohonan perubahan izin dalam

hal melakukan :

a. Rehabilitasi/renovasi;dan

b. Pelestarian/pemugaran

(4) Dalam hal kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dipenuhi

maka izin yang telah ada dicabut.

54

Universitas Sumatera Utara


Pasal 28, memuat tentang Pemberian Izin Gangguan

(1) Setiap orang dan/atau badan yang akan melakukan suatu kegiatan usaha

wajib memiliki izin gangguan.

(2) Izin Gangguan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh

Pemerintahan Daerah berdasarkan kriteria gangguan sebagai berikut :

a. Lingkungan

b. Sosial kemasyarakatan; dan

c. Ekonomi

(3) Gangguan terhadap lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

meliputi gangguan terhadap fungsi tanah, sungai, udara dan gangguan yang

bersumber dari getaran dan/atau kebisingan.

(4) Gangguan terhadap sosial kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf b meliputi terjadinya ancaman, kemerosotan moral dan ketertiban

umum.

(5) Gangguan terhadap ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c

meliputi ancaman terhadap:

a. Penurunan produksi masyarakat sekitar; dan

b. Penurunan nilai ekonomi tetap dan benda bergerak yang berada di sekitar

usaha.

55

Universitas Sumatera Utara


Pasal 29

(1) izin gangguan sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (1) diajukan kepada

Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

(2) Izin gangguan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa izin bagi

pemohon baru, perubahan sarana usaha, perubahan kepemilikan, penambahan

kapasitas, perluasan lahan dan bangunan, perubahan waktu atau penambahan

durasi operasi usaha.

Pasal 35, memuat tentang struktur dan besarnya tarif retribusi

(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi ditetapkan dengan rumus sebagai berikut:

RIG = LRTU x TL x IL x IG

Dengan:

1. RIG : Retribusi Izin Gangguan adalah jumlah biaya retribusi pemberian izin

gangguan yang harus dibayar

2. LRTU : Luas Bangunan Tempat Usaha

3. TL : Tarif Lingkungan adalah besarnya pungutan per m2 dari luas ruang

usaha yang meliputi bangunan tertutup majupun terbuka sesuai dengan

kondisi lingkungan

4. IL : Indeks Lokasi adalah angka indeks yang didasarkan pada klasifikasi jalan

dengan parameter :

56

Universitas Sumatera Utara


Jalan Nasional……….. = 3

Jalan provinsi…………= 2,5

Jalan kabupaten……….= 2

5. IG : Indeks Gangguan adalah indeks besar kecilnya gangguan yang ditimbulkan

oleh kegiatan usaha dengan parameter:

Lingkungan Pertokoan dan Pasar

-luas 25 m2 ke bawah besar tarifnya ................Rp. 675,-/m2.

-luas 26s/d 100 m2besar tarifnya ..................Rp. 950,-/m2.

-luas 101 s/d 500 m2besar tarifnya ................Rp.1.200,-/m2.

-luas 501 s/d 1.000 m2besar tarifnya .............Rp.1.500,-/m2.

-luas 1001 m2ke atas besar tarifnya ...............Rp.1.750,-/m2.

Izin gangguan dimaksud ialah izin kegiatan usaha kepada orang pribadi /

badan di lokasi tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan

gangguan, ketentraman dan ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat

usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Daerah. Tujuan

pemebrian izin gangguan ini yaitu untuk:

a. Memberikan perlindungan kepada masyarakat;

b. Mengendalikan gangguan dari kegiatan usaha;

c. Memberikan kepastian dalam perolehan tempat usaha; dan

57

Universitas Sumatera Utara


d. Mewujudkan tertib tempat melakukan usaha sesuai dengan Rencana Tata

Ruang Wilayah.

Dengan klasifikasi Usaha kecil, Usaha menengah dan Usaha besar dengan bidang

usaha seperti:

a. Industri;

b. Perdagangan;

c. Ketenagakerjaan;

d. Kesehatan;

e. Pariwisata; dan

f. Jasa lainnya.

58

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

MEKANISME DAN HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM

PEROLEHAN IZIN MENDIRIKAN RUMAH TOKO DI KABANJAHE

A. GAMBARAN UMUM KOTA KABANJAHE

1. Letak Geografis

Secara geografis Daerah Kabupaten Karo terletak diantara 2050’- 3019’

LU dan 97o55’ - 98o38’ Bujur Timur. Daerah Kabupaten Karo terletak di

daerah dataran tinggi bukit barisan dengan total luas administrasi 2.127,25

km² atau 212.725 ha. Kondisi Topografi ditinjau dari kondisi topografinya,

wilayah Kabupaten Karo terletak didataran tinggi bukit barisan dengan

elevasi terendah + 140 m diatas permukaan laut (Paya lah-lah Mardingding)

dan yang tertinggi ialah + 2.451 meter diatas permukaan laut (Gunung

Sinabung). Sebagaian besar (90%) wilayah Kabupaten Karo berada pada

ketinggian/elevasi +140 m s/d 1400 m diatas permukaan air laut. 30

Kabanjahe adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Karo, Sumatera

Utara, Indonesia yang juga merupakan ibukota Kabupaten Karo. Secara

geografis kota ini berada di barat laut ProvinsiSumatera Utara dengan luas

daerah sekitar 44,65 km². Secara administratif Kabanjahe terdiri dari 5

kelurahan, yakni:Lau Cimba, Padang Mas, Gung Leto, Gung Negeri,

Kampung Dalam.

30
http://www.karokab.go.id Diakses Pada 22 maret 2017, pukul 16.25

59

Universitas Sumatera Utara


2. Batas Wilayah Kabupaten Karo

Bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli

serdang

Bagian selatan berbatasan denagan Kabupaten Dairi

Bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi

Aceh)

Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Kabupaten

Samosir.

3. Kecamatan dan Penduduk

Sesuai dengan yang tertuang dalam surat keputusan Menteri Dalam

Negeri No.118 tahun 1991 dan Surat Keputusan Gubernur KDH Tkt I

Provinsi Sumatera Utara No. 138/21/1994 tanggal 21 Mei 1994 tentang

data wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dan Sumatera Utara

serta Peraturan Daerah Kabupaten Karo No.04 tentang Pembentukan

Kecamatan Dolat Rayat, Kecamatan Merdeka, Kecamatan Naman Teran

dan Kecamatan Tiganderket serta pemindahan Ibukota Kecamatan Payung,

maka di Kabupaten Karo terdapat 17 kecamatan, 259 desa serta 10

kelurahan. Wilayah Kabupaten Karo dibagi menjadi 17 kecamatan dengan

jumlah dan kepadatan penduduk tahun 2016 yaitu:

60

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1

No Kecamatan Luas wilayah Jumlah Kepadatan

(Km2) Penduduk Penduduk

(jiwa/Km2)

1 Mardinding 267,11 19.281 71.18

2 Lau baleng 252,60 20.099 79.57

3 Tigabinanga 160,38 22.108 137.85

4 Juhar 218,56 14.384 65.81

5 Munte 125,64 21.428 170.55

6 Kutabuluh 195,70 11.531 58.92

7 Payung 47,24 12.024 254.53

8 Tiganderket 86,76 14.260 164.36

9 Simpang empat 93,48 20.739 221.85

10 Namanteran 87,82 14.460 16.65

11 Merdeka 44,17 15.712 355.72

12 Kabanjahe 44,65 73.479 1645.67

13 Berastagi 30,50 49.805 1632.95

61

Universitas Sumatera Utara


14 Tigapanah 186,84 33.678 180.30

15 Dolat rayat 32,25 9.378 290.79

16 Merek 125,51 20.373 162.32

17 Barusjahe 138,04 23.850 186.27

62

Universitas Sumatera Utara


B. MEKANISME PEROLEHAN IZIN MENDIRIKAN RUMAH TOKO

DI KABANJAHE

Mekanisme perolehan perizinan di Indonesia disetiap daerah berbeda karena

diatur oleh Peraturan Daerah yang berbeda juga. Di kabupaten Karo atau di

Kabanjahe mekanisme ataupun prosedur perolehan izin mendirikan bangunan

diatur dalam Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Karo No. 07 Tahun 2012 yaitu

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Karo dapat membentuk Tim Teknis sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.

Dalam kepengurusan perolehan izin mendirikan rumah toko terlebih dahulu

harus mendapatkan izin medirikan bangunan ( IMB ) adapun syarat yang harus

dipenuhi pemohon antara lain :

Pertama pemohon datang ke loket Dinas Pelayanan Perizinan Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu kota administrasi di mana pemohon tinggal,

kemudian mengisi formulir yang diajukan, setelah itu menyerahkan syarat-syarat

atau dokumen yang dibawa. Adapun syarat untuk melengkapi surat permohonan :

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk ( KTP ),

2. Fotocopy Bukti Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) tahun terakhir,

3. Fotocopy Surat Tanah/Status Kepemilikaan,

4. Gambar Bangunan Lengkap,

63

Universitas Sumatera Utara


5. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak/Daerah ( NPWP/D ),

6. Surat Keterangan Tidak Silang Sengketa Tanah dari Kepala Desa/Lurah,

7. Materei Rp. 6000 sebanyak 2 ( dua ) Lembar, ( Point 1 s/d 6 masing-masing

rangkap 3 ).

Kemudian front office akan melakukan pengecekan kelengkapan persyaratan

berkas. Setelah berkas persyarataan lengkap petugas front office memasukkan

berkas ke ruangan sekretaris untuk melakukan penomoran dan pengambilan nomor

surat, setelah dilakukan pengambilan nomor surat atau nomor berkas, berkas

permohonan kemudian diserahkan ke sekretaris Dinas Penanaman Modal-

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karo untuk diperiksa dan

ditandatangani, dan setelah ditandatangani berkas kemudian di disposisi oleh

Kepala Dinas DPM-PPTSP.

Setelah di disposisi berkas kemjudian di proses ke dalam bidang masing-masing

yaitu:

1. Pemeriksaan berkas kembali

2. Peninjauan lapangan

Peninjauan lapangan dilakukan oleh tim teknis yang unsurnya terdiri dari Dinas

Pekerjaan Umum, Dinas Perizinan, Lembaga Hukum, Satuan Polisi Pamong

Praja (Satpolpp), tim dari Kecamatan Lokasi permohonan,

64

Universitas Sumatera Utara


Masing-masing dari tim teknis sesuai dengan tugas pokok masing-masing

memberikan saran dan rekomendasi setelah melakukan peninjauan lapangan

yang dimuat dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan dan ditandatangani oleh

masing-masing unsur tim teknis yang kemudian dirangkum menjadi satu dan

kemudian tim teknis membuat surat pengantar ke Dinas Pekerjaan Umum.

3. Dinas Pekerjaan Umum mengeluarkan surat rekomendasi dan surat

perhitungan retribusinya.

4. Pengembalian Berkas ke Dinas Penanaman Modal-Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu.

Setelah berkas kembali ke DPM-PPTSP dilakukan pencetakan surat keputusan

izin. Dalam pencetakan surat keputusan izin pemohon wajib membayar retribusi

yang telah di keluarkan dari dinas Pekerjaan Umum ke bank yang telah ditentukan

(Bank BRI) dan pemohon meminta bukti pembayaran kemudian menyerahkan

kembali ke loket front office.

Setelah semua proses dilaksanakan jangka waktu yg telah ditentukan pemohon

dapat mengambil Surat Izin Mendirikan Bangunan beserta papan Surat Izin

Mendirikan Bangunan (SIMB) yang di pajang selama pembangunan bangunan

dilakukan. 31 Masa Berlaku Izin Mendirikan Bangunan:

31
Hasil Wawancara dengan Unggul.SE, Kabid PPTSP Kab. Karo, tanggal 01 juni 2017.

65

Universitas Sumatera Utara


IMB berlaku selama bangunan belum mengalami perubahan. Apabila dilakukan

perubahan atau renovasi pemegang IMB wajib mengajukan permohonan

perubahan izin.

Menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2002 dalam pasal 40 ayat 1 dalam

penyelenggaraan bangunan gedung, pemilik bangunan gedung mempunyai

hak-hak sebagai berikut:

1. Mendapatkan pengesahan dari pemerintah daerah atas rencana teknis bangunan

gedung yang telah memenuhi persyaratan.

2. Melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan perjanjian yang

telah ditetapkan oleh pemerintah daerah

3. Mendapat surat ketetapan bangunan gedung dan lingkungan yang dilindungi

dan dilestarikan dari pemerintah daerah.

4. Mendapatkan instensif sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari

pemerintah daerah karena bangunanya ditetapkan sebagai bangunan yang

harus dilindungi dan dilestarikan

5. Mengubah fungsi bangunan setelah mendapat izin tertulis dari pemerintah

daerah.

6. Mendapatkan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang-undangan apabila

pembangunannya dibongkar oleh pemerintah daerah atau pihak lain yang

bukan diakibatkan oleh kesalahannya.

66

Universitas Sumatera Utara


Dalam pasal 2, pemilik bangunan gedung mempunyai hak-hak sebagai berikut:

1. Menyediakan rencana teknis bangunan gedung yang memenuhi persyaratan

yang ditetapkan sesuai dengan fungsinya.

2. Memiliki izin mendirikan bangunan (IMB)

3. Melaksanakan pembangunan bangunan gedung sesuai dengan rencana teknis

yang telah disahkan dan dilakukan dalam batas waktu berlakunya IMB.

4. Meminta pengesahan dari pemerintah daerah atas perubahan rencana teknis

bangunan gedung yang terjadi pada tahap pelaksanaan bangunan.

Dalam perolehan izin untuk mendirikan bangunan rumah toko, penggunaan

bangunan tersebut digunakan sesuai fungsinya sebagai tempat tinggal dan tempat

menjalankan usaha baik dalam skala kecil maupun skala besar maka bangunan

tersebut memerlukan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). SIUP adalah izin

usaha yang dikeluarkan instansi pemerintah yang ditunjuk kepada pengusaha untuk

melaksanakan usaha di bidang perdagangan dan jasa. Surat Izin Usaha

Perdagangan diberikan kepada para pengusaha baik perorangan, firma, CV, PT,

Koperasi, BUMN, dan sebagainya. SIUP dikeluarkan berdasarkan domisili pemilik

atau penanggungjawab perusahaan di seluruh wilayah Republik Indonesia. Adapun

jenis-jenis bdari SIUP yakni:

1. SIUP MIKRO : SIUP yang dapat diberikan kepada Perusahaan Perdagangan

Mikro, dengan modal dan kekayaan bersih seluruhnya tidak lebih dari Rp. 50

juta.

67

Universitas Sumatera Utara


2. SIUP KECIL : wajib dimiliki oleh Perusahaan Perdagangan dengan Modal dan

kekayaan bersih (netto) seluruhnya sebesar Rp. 50 juta sampai Rp. 500 juta,

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

3. SIUP MENENGAH : wajib dimiliki oleh Perusahaan Perdagangan dengan

modal dan kekayaan bersih (netto) seluruhnya sebesar Rp. 500 juta sampai

dengan 10 Miliyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

4. SIUP BESAR : wajib dimiliki oleh Perusahaan Perdagangan dengan modal dan

kekayaan bersih (netto) selurunya lebih Rp. 10 Miliyar, tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha. 32

Setiap Perusahaan yang melakukan usaha perdangangan wajib untuk memilki

SIUP. Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf c Permendag 46/2009, terdapat

pengecualian kewajiban memiliki SIUP terhadap Perusahaan Perdagangan Mikro

dengan kriteria:

1. Usaha Perseorangan atau persekutuan;

2. Kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau

anggota keluarga terdekat; dan

3. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,- tidak termasuk

tanah dan bangunan.

Tapi Perusahaan Perdagangan Mikro tetap dapat memperoleh SIUP apabila

dikehendaki oleh Perusahaan tersebut.Permohonan SIUP ini diajukan kepada

32
https://id.m.wikipedia.org/wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Usaha_perdagangan

68

Universitas Sumatera Utara


Pejabat Penerbit SIUP dengan melampirkan surat permohonan yang

ditandatangani oleh Pemilik/Pengurus Perusahaan di atas materai yang cukup

serta dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam Lampiran II Permendag

36/2007.SIUP berlaku selama Perusahaan Perdagangan menjalankan kegiatan

usaha. Perusahaan Perdagangan sebagaimana dimaksud wajib melakukan

pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun di tempat penerbitan SIUP.

Dalam penggunaan rumah toko sesuai fungsinya, selain Izin Mendirikan

Bangunan (IMB) sebagai dasar untuk mendirikan sebuah bangunan maka

diperlukan juga Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan juga diperlukan Izin

Gangguan (HO) yang juga merupakan Izin Usaha yang diberikan kepada pribadi

atau badan yang hendak melakukan kegiatan usaha di dalam suatu bangunan di

wilayah tertentu. Maka dalam kepengurusan izin gangguan Izin Mendirkan

Bangunan (IMB) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) merupakan syarat

dalam pembuatan Izin gangguan 33.

Surat Izin Gangguan (HO). HO adalah singkatan Hinder Ordonantie. Surat Izin

Gangguan (HO) adalah izin kegiatan usaha kepada orang pribadi/badan dilokasi

tertentu yang berpotensi menimbulkan bahaya kerugian dan gangguan,

ketentraman dan ketertiban umum tidak termasuk kegiatan/tempat usaha yang


34
lokasinya telah ditunjuk oleh pemerintah. Dasar hukum izin ini adalah

33
Hasil Wawancara dengan Unggul.SE, Kabid PPTSP Kab. Karo, tanggal 01 juni 2017
34
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Gangguan. Diakses pada tanggal 26 mei 2017, Pukul
11.58 Wib.

69

Universitas Sumatera Utara


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah.

Secara umum Surat Izin Gangguan dikeluarkan oleh Dinas Perizinan Domisili

Usaha di daerah tingkat dua atau setingkat Kabupaten dan Kotamadya. Setiap

daerah mempunyai aturan yang berbeda dalam mengeluarkan Surat Izin Gangguan.

Surat Izin Gangguan wajib di miliki bagi pengusaha atau badan usaha yang akan

menjalankan usahanya disuatu daerah.

Persyaratan Untuk mendapatkan Surat Izin Gangguan (HO) berdasarkan

rekomendasi Badan Lingkungan Hidup yaitu :

1. Mengisi formulir izin gangguan (HO) yang ditandatangani pemohon dan

diketahui Lurah atau Camat sesuai lokasi tempat usaha

2. Surat persetujuan tetangga diketahui Lurah setempat, kecuali permohonan

dalam kawasan industri

3. Fotocopy KTP pemohon dan/atau pemilik tanah

4. Fotocopy SK IMB dengan menunjukan aslinya (lengkap dengan gambar

IMB-nya) dan SIUP

5. Fotocopy surat-surat penguasaan tanah yang sah, jika tanah bukan miliknya

sendiri dilampiri surat pernyataan tidak keberatan dari pemilik tanah dan

ditandatangani diatas materai cukup.

70

Universitas Sumatera Utara


6. Jika pemohon merupakan badan hukum dilampiri fotocopy akta pendirian

badan hukum

7. Fotocopy pelunasan PBB tahun terakhir.

8. Bagi pemohon warga negara asing dilampiri surat bukti kewarganegaraan.

9. Gambar denah tempat usaha

10. Kajian lingkungan amdal

11. Rekomendasi ketinggian bangunan dari instansi teknis yang berwenang.

12. Rekomendasi instalasi pencegah bahaya kebakaran untuk bangunan yang

rawan kebakaran.

Izin gangguan (HO) bertujuan untuk melindungi masyarakat sekitar atas

berdirinya suatu tempat usaha dari kemungkinan timbulnya bahaya kerugian

maupun gangguan. Untuk pengusaha , manfaat HO adalah memberi kemudahan

kepada para pengusaha yang ingin memperoleh izin-izin lain sesuai dengan

kebutuhan. Sedangkan untuk masyarakat, HO adalah sebuah perlindungan hukum

dari pemerintah terhadap masyarakat yang ada disekitar tempat usaha dari

kemungkinan timbulnya bahaya atau gangguan.

Prosedur dan cara mengurus Surat Izin Gangguan (HO) atau izin mendirikan

usaha di Kabanjahe (rumah toko) merpakan hal yang sama dalam prosedur dan

mekanisme dalam pengajuan izin mendirikan bangunan tetapi pemohon akan

71

Universitas Sumatera Utara


melakukan 2 (dua) kali pengajuan berkas dan pembayaran retribusi sesuai dengan

tarif lingkungan usaha (pasal 35 Perda Kabupaten Karo 06 Tahun 2012).

C. HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM PEROLEHAN IZIN

MENDIRIKAN RUMAH TOKO DI KABANJAHE.

1. Hambatan yang dihadapi dalam perolehan izin mendirkan bangunan rumah

Toko

Secara umum kendala atau hambatan dalam sistem perizinan di Indonesia

Khususnya di daerah, setelah dkeluarkannya kebijakan otonom daerah adalah

belum adaya sistem perizinan yang baku, integratif dan komprehensif. Dalam

perolehan izin mendrikan bangunan di Kabanjahe, terdapat beberapa kendala atau

hambatan yaitu 35:

1) Dari sisi masyarakat

a. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai izin

mendirikan bangunan

b. Masyarakat berpegang kepada surat tanah mereka

c. Masyarakat sulit memenuhi syarat untuk melakukan permohonan izin

mendirikan bangunan.

d. Masyarakat menganggap bahwa gambar bangunan diselesaikan oleh

pemerintah, yang seharusnya dibuat oleh pemohon.

35
Hasil Wawancara dengan Unggul.SE, Kabid PPTSP Kab. Karo, tanggal 01 juni 2017

72

Universitas Sumatera Utara


e. Masyarakat tidak melakukan pengurusan izin mendirkan bangunan ketika

melakukan renovasi karena masyarakat sudah memiliki surat izin

mendirikan bangunan ketika melakukan pembangunan awal.

f. Masyarakat malas atau merasa rugi melakukan pembayaran retribusi.

2) Dari sisi pemerintah

a. Dinas Pelayanan Perizinan tidak dapat memberikan kepastian jangka waktu

untuk penyelesaian surat izin mendirikan bangunan dikarenakan tim teknis

lapangan harus menunggu konfirmasi dari Dinas Pekerjaan Umum untuk

melakukan peninjauan lapangan.

2. Upaya Mengatasi Hambatan dalam Perolehan Izin Mendirikan Bangunan

Rumah Toko ialah :

1) Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya surat izin mendirikan bangunan

dan tata cara serta persyaratan dalam memperoleh IMB

2) Setiap masyarakat yang datang untuk memohon diberikan pemahaman

mengenai PERDA Izin Mendirikan Bangunan No. 06 Tahun 2012 Tentang

Retribusi Perizinan Tertentu

3) Mempercepat dan memperbanyak tim teknis lapangan untuk memudahkan dan

mempercepat peninjauan lapangan.

73

Universitas Sumatera Utara


3. Sanksi terhadap Penyalahgunaan Izin Mendirikan Bangunan

Sanksi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan sebuah peraturan.

Sanksi berguna untuk memaksakan pelaksanaan kewajiban terhadap subjek hukum.

Menurut Hadjon, Sanksi yang dianut dalam Hukum Administrasi Negara pada

umumnya adalah : 36

1) Paksaan pemerintah (bestuursdwang). kewenangan untuk menyingkirkan,

mencegah, melakukan atau mengembalikan dalam keadaan semula apa yang

bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan antara lain dapat berupa

penarikan kembali keputusan atau ketetapan, termasuk ketetapan

menguntungkan seperti penghapusan subsidi.

2) Denda administratif. Sanski yang berupa kewajiban membayar sejumlah uang

dikarenakan melanggar ketentuan yang ada sebagaimana diatur dalam

peraturan perundang-undangan tersebut. Pengenaan denda administratif

dimaksud untuk menambah hukuman yang pasti, terutama denda administrasi

yang terdapat dalam hukum pajak. Pembuatan undang-undang dapat

memberikan wewenang kepada organ pemerintah untuk menjatuhkan

hukuman yang berupa denda terhadap seseorang yang telah melakukan

pelanggran peraturan perundang-undangan.

3) Uang paksa (dwangsom). Sanksi ini dapat untuk mengganti sanksi

bestuurdwang apabila secara praktis apabila bestuurdwang sulit dijalankan.

Pengenaan uang paksa dalam Hukum Administrasi dapat dikenakan kepada


36
Ridwan, Pengantar Hukum Perizinan, Yuridika, Surabaya, 1993, hal 71.

74

Universitas Sumatera Utara


seseorang atau warga negara yang tidak mematuhi atau melanggar ketentuan

yang ditetapkan oleh pemerintah, sebagai alternatif dari tindakan paksaan

pemerintah. Dwangsom dapat diuraikan sebagai tindakan-tindakan yang nyata

dari penguasa guna mengakhiri suatu keadaan yang dilarang oleh suatu kaidah

hukum administrasi negara (bila masih) melakukannya apa yang seharusnya

ditinggalkan oleh para warga karena bertentangan dengan undang-undang.

Pelanggaran izin biasanya diklarifikasikan dalam 2 (dua) bentuk yaitu:

a. Pemegang izin melanggar kewajiban yang telah ditetapkan

b. Pemegang izin memberikan data atau informasi yang salah sewaktu

mengajukan permohonan izin.

Maka, izin akan diberikan kembali apabila pelanggar telah melaksanakan sanksi

yang telah dijatuhkan dan memperbaiki hal-hal yang telah dianggap sebagai hal

yang menyimpang dari ketentuan. Berdasarkan pasal sanksi dalam penyalahgunaan

izin mendirikan bangunan yaitu:

1. Sanksi Administrasi, adalah sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran

administrasi atau ketentuan undang-undang yang bersifat administrasi.

Surat Izin Mendirikan Bangunan dapat dicabut apabila:

a. IMB diproleh didasarkan atas keterangan-keterangan yang keliru/palsu

b. Pembangunanya menyimpang dari rencana yang dilaksanakan

c. IMB tidak sesuai dengan pemanfaatannya

75

Universitas Sumatera Utara


d. Pembangunanya tidak dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah

IMB diterbitkan

Dalam pelaksanaannya apabila dikemudian hari ditemukan adanya kesalahan yang

diakibatkan oleh pemohon maka dapat dilaksanakan penghentian kegiatan

membangun, penyegelan dan pembongkaran bangunan tersebut.

2. Sanksi pidana, adalah suatu hukuman sebab akibat, sebab adalah kasusnya dan

akibatnya adalah hukumannya, orang yang terkena akibat akan memperoleh

sanksi baik masuk penjara ataupun terkena hukuman lain dari pihak berwajib.

Berdasarkan Pasal 67 Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 06 Tahun 2012

tentang ketentuan pidana yaitu:

a. Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga

merugikan Keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 3

(tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3(tiga) kali jumlah retribusi

terutang yang tidak atau kurang dibayar

b. Denda sebagimana dimaksud diatas merupakan penerimaan Negara.

Adapun kegunaan sanksi adalah sebagai berikut:

1. Alat pemaksa bertindak sesuai dengan norma

2. Untuk mengukum/tindakan dianggap tidak sesuai norma

3. Merupakan ancaman hukuman terhadap pelanggar norma.

4.

76

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan

kesimpulan dalam beberapa hal sebagai berikut:

1. Menurut Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi

Pemerintahan dalam pasal 1 ayat (19) Izin adalah keputusan Pejabat

Pemerintah yang berwenang sebagai wujud persetujuan atas pemohonan

warga masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Peraturan perizinan pada pasal 1 ayat (8,9) Permen

dalam Negeri No 24 Tahun 2009 menjelaskan bahwa izin adalah

dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintahdaerah berdasarkan peraturan

daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas,

menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan hukum

melakukan usaha atau kegitan tertentu. Dimana fungsi perizinan ini

adalah sebagai penertib dan pengatur sehingga ketertiban dalam

masyarakat dapat terwujud. oleh karena itu, dalam mendirikan bangunan

rumah harus dilakukan dengan izin dari pemerintah sesuai dengan

undang-udang yang berlaku di daerah tersebut. Undang-undang no. 28

Tahun 2002 adalah peraturan yang mengatur tentang pendirian bangunan

dan semua hal yang berkaitan dengan membangun. Pada pasal 7

undang-undang tersebut setiap bangunan harus melewati tahap

77

Universitas Sumatera Utara


administrasi dan persyaratan teknisi. Adapun persyaratan administrative

itu adalah sebagai berikut:

1. Status hak atas tanah atau izin pemanfaatn dari pemegang hak atas

tanah,

2. Status kepemilikan bangunan gedung dan,

3. Izin mendirikan bangunan gedung sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Pada peraturan tersebut mengatur bahwa apabila bangunan yang didirikan

tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan maka sesuai dengan peraturan

tersebut pada pasal 63 yaitu, pencabutan izin, pembatalan izin dan pembongkaan

bangunan.

Badan hukum yang berwenang memberikan izin mendirikan bangunan di

kota Kabanjahe adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 06 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan

Tertentu. Namun peraturan tersebut pada awal tahun 2017 digantikan dengan

peraturan yang baru yaitu Peraturan Bupati Karo No. 01 Tahun 2017 Tentang

Pelimpahan Kewenangan Bupati Karo Atas Pelayanan Perizinan Dan Non

Perizinan Kepada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Karo. Yang berarti yang berhak dan berwenang

mengeluarkan izin ialah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karo (DPM-PPTSP), dimana pada badan

78

Universitas Sumatera Utara


pemerintah inilah dimulainya permohonan izin sampai terbitya dokumen berada

pada satu tempat pengurusan.

2. Mekanisme peroleh izin dari setiap daerah berbeda-beda, di kabanjahe

terdapat pada peraturan Daerah Kabupaten Karo No. 06 Tahun 2012

sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Bupati Karo No. 01 Tahun

2017 tentang Pelimpahan Kewenangan Bupati Karo atas Pelayanan

Perizinan Terpadu Satu Pintu, yaitu setiap orang yang ingin memperoleh

izin mendirikan bangunan harus membawa dokumen-dokumen yang

terkait, dimana permohonan izin sampai dengan memperoleh dokumen

perizinan berada pada satu tempat.

Hambatan yang sering dihadapi dalam mendirikan bangunan rumah toko di

kabanjahe adalah sebagai berikut:

a. Dari sisi masyarakat

1. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang izin

mendirikan bangunan.

2. Masyarakat berpegang pada surat tanah mereka.

3. Kesulitan memenuhi syarat dalam memperoleh izin mendirikan

bangunan.

4. Gambar bangunan diselesaikan oleh pemerintah yang seharusnya di

buat oleh pemohon.

5. Masyarakat tidak melakukan izin mendirikan bangunan ketika

melakukan renovasi.

6. Masyarakat malas atau merasa rugi dalam membayar retribusi

79

Universitas Sumatera Utara


b. Dari sisi pemerintah

Dinas Pelayanan Perizinan tidak dapat memberikan kepastian

jangka waktu untuk penyelesaian surat izin mendirikan bangunan

dikarenakan tim teknis lapangan harus menunggu konfirmasi dari

Dinas Pekerjaan Umum untuk melakukan peninjauan lapangan.

B. SARAN

1. Kepada masyarakat yang ingin mendirikan bangunan harus selalu

mengurus izin mendirikan bangunan kepada Dinas Pelayanan

Perizininan sehingga akan terhindar dari sanksi di kemudian hari.

2. Kepada pemerintah sebagai badan yang berfungsi menyelenggarakan

ketertiban dan pengatur, harus memberikan pelayanan yang baik dan

tidak mempersulit masyarakat dalam mendapatkan izin mendirikan

bangunan.

80

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai