Anda di halaman 1dari 15

MENEPATKAN BACAAN GHARIB

DALAM AL-QUR’AN MEMBENTUK


SIKAP CERMAT
Mapel Qur’an Hadits Kelas IX Semester Genap
Pengertian Gharib

 Gharib merupakan isim sifat dari kata


“gharaba – yaghribu” yang artinya
tersembunyi/samar.
 Menurut ulama, gharib artinya sesuatu yang
perlu penjelasan khusus karena samarnya
pembahasan/karena rumitnya permasalahan,
baik dari segi huruf, lafal, arti maupun
pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Imalah
 Secara Bahasa: condong atau miring
 Secara Istilah:
1) Mencondongkan bacaan harakat fathah
pada harakat kasrah sekitar dua
pertiganya.
2) Memiringkan bacaan fathah kearah
bacaan kasrah, atau memiringkan
bacaan alif kearah ya’
• Menurut Imam Hafs bacaan Imalah dalam
Al-Qur’an hanya ada satu, yaitu QS. Hud (11): 41

• Pada pertengahan ayat tersebut terdapat Lafal


“majraha” yang dibaca imalah menjadi “majreha”
Contoh:
‫َو َقاَل اْر َك ُبوا ِفيَه ا ِبْس ِم ِهَّللا َم ْج َر اَه ا َو ُمْر َس اَه ا ِإَّن َر ِّبي َلَغ ُفوٌر َر ِح يٌم‬
Isymam
• Secara bahasa artinya: menggabungkan;
memadukan; mencampurkan.
• Pengertian: Mencampurkan dhommah
pada sukun dengan memoncongkan bibir.

• Contoh: Q.S. Yusuf: 11


‫َقاُلوا َي ا َأَب اَن ا َم ا َل َك ال َت ْأَم َّن ا َع َلى ُيوُس َف َو ِإَّن ا َل ُه َلَن اِص ُحوَن‬
Tashil

 Secara bahasa: Lunak, Meringankan


 Pengertian: Membaca antara hamzah dan alif;
hamzah pertama dibaca tahqiq (jelas) dan
pendek, sedangkan hamzah kedua dibaca
tashil.
 Dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya
ada satu bacaan tashil yaitu pada QS.
Fushilat:44, yaitu Lafal:
‫ءَأْع َج ِمٌّي َو َعَر ِبٌّي‬
Naql

 Dari kata naqala-yankilu-naqlan, berarti


memindah; menggeser
 Naql berarti memindahkan harakat hamzah ke
huruf mati sebelumnya, dan setelah itu
hamzahnya dibuang.
 Dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs hanya
ada satu, yaitu pada QS. Al-Hujurat: 11
 Bacaan yang awalnya bi’sal ismu dibaca
secara naql menjadi bi’salismu
 Contoh:
‫ِبْئَس ااِل ْس ُم اْلُفُس ْو ُق َبْع َد اِاْل ْيَم اِن‬
Mad/Qashr
 MAD
 Secara Bahasa: memanjangkan dan menambah
 Secara Istilah: memanjangkan suara huruf
mad
 Permasalahan Mad dan Qashr timbul
karena kekeliruan dalam bacaan Al-Qur’an
yang di mad-kan atau di qashr-kan pada
kata-kata tertentu, seperti bacaan mad di
baca qashr atau sebaliknya.
 Huruf mad ada 3:
1. Alif terletak setelah harokat fathah
2. Ya’ terletak setelah harokat kasroh
3. Wawu terletak setelah harokat dhommah

 Mad secara garis besar dibagi menjadi 2:


1.Mad Ashli/Thobi’i (1 alif) : ‫َو َم اُه ْم‬
2.Mad Far’i (lebih dari satu alif) : ‫ِبَم آ ُاْن ِز َل‬
 QASHR
 Qashr adalah memendekkan bacaan Al-
Qur’an, yang semula dipanjangkan.

Tanda Qashr ada 2:


1. Shafrun Mustadir
2. Shafrun Mustathil
1. Shafrun Mustadir
 Yaitu tanda lingkaran (o) yang tertulis pada lafal
yang di qasharkan, yang berarti tidak boleh dibaca
panjang.
 Bacaan yang bertanda shafrun mustadir harus
dibaca pendek, baik diwashalkan (terus) maupun
diwakafkan (berhenti).
 Contoh: QS. Al Kahfi: 23 ‫ٍئ‬ ‫َش‬‫ِل‬ = ‫ٍئ‬ ‫۫ا‬ ‫ِلَش‬
‫َو اَل َت ُقوَلَّن ِلَش ۟ا ْى ٍء ِإِّن ى َفاِع ٌل َٰذ ِلَك َغ ًد ا‬
2. Shafrun Mustathil
 Yaitu tanda oval seperti bentuk telur (0) yang
ditulis diatas lafal yang diqasharkan.
 Sedangkan bacaan qashar yang bertanda shafrun
mustathil mempunyai dua cara membaca yaitu:
1. Tetap dibaca panjang ketika diwakafkan
(berhenti).
2. Tetap dibaca pendek ketika di washalkan (terus).
 Contoh:
 QS. Al Kafirun: 4 Tertulis: ‫َاَن ْا‬
Dibaca waqaf: ‫َاَن ا‬
Dibaca wasal: ‫َاَن‬
‫َو ٓاَل َاَن ْا َع اِبٌد َّما َعَب ْد ُّت ْۙم‬
 QS. Al Kahfi: 38 Tertulis: ‫ٰل ِك َّنْا‬
Dibaca waqaf: ‫ٰل ِك َّن ا‬
Dibaca wasal: ‫ٰل ِك َّن‬

Anda mungkin juga menyukai