1. Waqaf Taamm ( )ﺗﺂ ّﻡadalah waqaf yang sempurna yaitu menghentikan bacaan pada kata
yang sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah kata, serta tidak mempengaruhi makna
dan arti kata, karena tidak memiliki hubungan dengan ayat sebelumnya maupun ayat
setelahnya;
2. Waqaf kaaf ( )ﻛﺎﻒadalah waqaf yang memadai yaitu berhenti pada sebuah kata yang
sudah mempunyai arti sempurna, tidak berhenti pada tengah-tengah kata atau bacaan.
Akan tetapi bacaan tersebut masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.
3. Waqaf Hasan ( ) ﺣﺴﻦadalah waqaf yang baik yaitu berhenti pada sebuah bacaan atau
kata yang sempurna, tidak mempengaruhi arti atau makna. Akan tetapi bacaan tersebut
masih mempunyai hubungan makna dengan kata setelahnya.
4. Waqaf Qabiih( )ﻗﺒﻴﺢadalah waqaf buruk yaitu berhenti pada kata atau bacaan yang tidak
sempurna, berhenti pada tengah-tengah kata atau ayat. Wakaf jenis ini harus dijauhi karena
bacaan tersebut masih berhubungan dengan bacaan sebelumnya baik maknanya maupun
lafazdnya. Sehingga arti dari kata tersebut bisa rusak.
2. Tanda mim ( ) مـdisebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat
sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi
setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda
mim ( ) مmemiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan
fungsi dan maksudnya. Contohnya waqaf lazim terdapat dalam surat Al-An’aam ayat 20.
3. Tanda sad ( ) ﺹdisebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih
baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah
makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata
lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad.
4. Tanda sad-lam-ya' ( ) ﺻﻠﮯmerupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna
"wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan
tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik.
6. Tanda sad-lam ( ) ﺼﻞmerupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna "kadang
kala boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh
diwasalkan.
7. Tanda Qif ( ) ﻗﻴﻒbermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda
tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya
tanpa berhenti.
9. Tanda Laa ( ) ﻻbermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul kadang-kala pada
penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak
dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh
berhenti atau tidak.
11. Tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq
(terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara
membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada
tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.
12. Tanda Waqfah ( ) ﻭﻗﻔﻪbermaksud sama seperti waqaf saktah ( ) ﺳﮑﺘﻪ, namun harus
berhenti lebih lama tanpa mengambil napas.
13. Tanda tho ( ) ﻁadalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
14. Tanda jim ( ) ﺝadalah Waqaf Jaiz. Boleh berhenti dan boleh untuk dilanjutkan.