Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA


SOSIAL

Disusun oleh:
Nama : Nabila Zakaria
No. Absen : 23
Kelas : VII-G

SMP NEGERI 2 WARU

SIDOARJO

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan kliping IPS ini dengan baik. Karena dengan izin-Nya kami dapat
membuat dan menyelesaikan kliping IPS ini, walaupun masih banyak kekurangan.

Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ainur Ridlo yang telah membimbing
kami. Besar harapan kami, kehadiran kliping ini dapat memberikan kontribusi
bagi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas serta mendorong siswa untuk
menjadi generasi berprestasi.

Kami menyadari dalam penyusunan kliping ini masih banyak kekurangan, maka
dari itu dengan kerendahan hati, kami mengharap kritik dan saran dari semua
pihak untuk memperbaiki kliping ini sehingga menjadi lebih baik.

Sidoarjo, 25 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
1. INTERAKSI SOSIAL................................................................................................1
1.1 Faktor Interaksi Sosial........................................................................................1
1.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial....................................................................................1
1.3 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial..........................................................................1
LEMBAGA SOSIAL.........................................................................................................3
2.1 Norma................................................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Lembaga Sosial.................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6

ii
1. INTERAKSI SOSIAL
Manusia disebut makhluk sosial karena
manusia memiliki gregariousness yaitu naluri
untuk selalu hidup dengan orang lain. Secara umum
interaksi sosial merupakan hubungan antara orang
perorangan, antara kelompok manusia, maupun
antara orang perorangan dan kelompok manusia.
Hubungan ini terjadi karena sifat manusia yang
selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam
segala kegiatannya.
Proses interaksi sosial terjadi apabila
diantara pihak yang berinteraksi melakukan syarat
interaksi sosial yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial dibedakan menjadi dua, yaitu kontak
sosial primer dan sekunder. Sedangkan pada proses
komunikasi, juga dibedakan menjadi dua, yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal.
Gambar 1. Interaksi sosial

1.1 Faktor Interaksi Sosial


Terdapat empat faktor yang mempengaruhi proses interaksi sosial, yaitu:
a. Imitasi
Imitasi adalah seseorang atau lebih melakukan untuk meniru
seseorang atau suatu kelompok.
b. Sugesti
Sugesti merupakan seseorang yang mendapat pengaruh sehingga
dapat menggerakkan hati orang.
c. Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
d. Simpati
Kemampuan untuk merasakan keadaan orang lain dan ikut
merasakan apa yang dialami atau diderita orang lain.
1.2 Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Berikut ini beberapa ciri-ciri interaksi sosial, diantaranya yaitu:
 Jumlah pelaku 2 orang atau lebih
 Berlangsung secara timbal balik
 Adanya komunikasi antar pelaku
 Terdapat tujuan tertentu

1.3 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Bentuk interaksi sosial ada 2, yaitu interaksi sosial asosiatif dan
interaksi sosial disosiatif.

1
a. Proses Asosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan
interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Terdiri atas
3 bentuk, yaitu:
 Kerjasama

Gambar 2. Bentuk Kerjasama

Usaha bersama sekelompok orang untuk mencapai tujuan


Bersama. Bentuk Kerjasama yaitu kerukunan, bargaining,
kooptasi, koalisi, dan joint venture.
 Akomodasi

Gambar 3. Toleransi antar umat beragama

Cara menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak


lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Bentuk
akomodasi yaitu, koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi,
konsiliansi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi.
 Asimilasi
Cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan
untuk mencapai kesatuan pikiran dan pendapat.
b. Proses Disosiatif
Proses disosiatif terjadi apabila apabila seseorang atau sekelompok orang
melakukan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan
merenggangkan solidaritas kelompok. Terdiri atas 3 bentuk yaitu:

2
Gambar 4. Masyarakat demo

 Kompetisi (Persaingan)
Proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari
keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.
 Kontravensi
Perasaan tidak suka atau kebencian atau keraguan yang
disembunyikan terhadap kepribadian orang lain.
 Pertentangan
Proses dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan cara menentang pihak lawan yang disertai
ancaman dan kekerasan.

LEMBAGA SOSIAL
Interaksi sosial yang terjalin secara berpola akan menghasilkan lembaga
sosial. Lembaga sosial merupakan lembaga yang mengatur rangkaian tata cara
dalam memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalani kehidupan dengan tujuan
mendapatkan keteraturan hidup. 
Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia
selalu ingin memenuhi kebutuhan dengan cara yang rasional sehingga dapat
mencapai kesejahteraan. 
2.1 Norma
Norma adalah aturan atau kaidah yang menjadi pedoman tingkah laku, apakah
tingkah laku tersebut benar atau tidak. Syarat norma sebagai lembaga sosial yaitu
sebagian besar masyarakat menerima norma tersebut. Norma tersebut menjiwai
seluruh warga dalam sistem sosial. Norma tersebut mempunyai sanksi yang
mengikat setiap anggota masyarakat. Di dalam masyarakat terdapat 4 tingkatan
norma yaitu:
 Cara (usage)
Norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan sanksi yang ringan
terhadap pelanggarnya.
 Kebiasaan (folkways) 
Norma yang menunjukkan perbuatan yang dilakukan secara berulang-
ulang dalam bentuk yang sama.
 Tata kelakuan (Mores)
Kebiasaan yang dianggap tidak hanya sebagai perilaku tetapi diterima
sebagai norma-norma pengatur.
 Adat Istiadat (Customs)
Tata kelakuan yang menyatu dengan pola-pola perilaku masyarakat dan
memiliki kekuatan mengikat yang lebih. Jika dilanggar sanksi keras akan
didapatkan dari masyarakat.

3
Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik dan buruk dalam masyarakat.
Nilai dibangun oleh masyarakat sehingga sifatnya konstektual. Nilai dan norma
yang sudah dikenal, diakui dan dihargai akan ditaati dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, Lembaga sosial merupakan sesuatu yang diperlukan untuk
mengatur perilaku manusia dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsinya
yaitu memberi pedoman pada masyarakat agar tidak menyimpang, menghimpun
dan mempersatukan anggota agar tercipta integrasi masyarakat, dan mengadakan
control sosial.
2.2 Jenis-jenis Lembaga Sosial
1) Lembaga Keluarga

Gambar 5. Ibu yang sedang mengurus keluarga

Berperan membina dan membimbing anggotanya untuk beradaptasi pada


lingkungan fisik dan budaya.
Fungsinya yaitu:
 Reproduksi
 Proteksi
 Ekonomi
 Sosialisasi
 Afeksi
 Pengawasan sosial
 Pemberian status
2) Lembaga agama

Gambar 6. Keragaman agama di Indonesia

Sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat. Fungsinya


yaitu:
 Hubungannya dengan Tuhan, manusia lain dan alam
 Sumber kebenaran untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan
hidup
 Menghindari perilaku menyimpang

4
 Selalu berbuat baik terhadap sesama
 Mendapat pahala dari Tuhan
 Keberadaan manusia yang hakikatnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan
 Rekreasi dan hiburan yang tidak menyimpang kaidah dan norma
agama
3) Lembaga Ekonomi
Bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi untuk mencapai kesejahteraan
dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Fungsinya yaitu:
 Mendapatkan bahan pangan
 Melakukan pertukaran barang
 Harga jual beli barang
 Menggunakan tenaga kerja
 Cara pengupahan
 Cara pemutusan hubungan kerja
 Memberi identitas bagi masyarakat
4) Lembaga Pendidikan

Gambar 7. Sekolah salah satu Lembaga Pendidikan formal

Lembaga yang menawarkan Pendidikan formal mulai dari jenjang pra-


sekolah sampai jenjang Pendidikan tinggi. Fungsinya yaitu:
 Mempersiapkan masyarakat untuk bekerja
 Mengembangkan bakat perorangan
 Melestarikan kebudayaan masyarakat
 Menanamkan keterampilan bagi partisipasi dalam demokrasi
 Mengurangi pengendalian orang tua
 Mempertahankan system kelas sosial
 Memperpanjang masa remaja
5) Lembaga politik
Lembaga yang mengatur kekuasaan dan wewenang pemerintahan.
Lembaga politik di Indonesia contohnya: Presiden, Wakil presiden, MPR,
DPR, DPD, Pemerintahan Daerah, DPRD Provinsi, DPRD
Kabupaten/Kota, Partai politik. Fungsinya yaitu:
 Memelihara ketertiban dalam negeri
 Mengusahakan kesejahteraan umum
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia diperlukan suatu Lembaga yang
mengatur pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia. Jika tidak maka
kehidupan masyarakat akan sulit terkendali dan timbul kekacauan dan
ketidakmerataan.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://mediaindonesia.com/humaniora/432463/apa-yang-dimaksud-dengan-interaksi-
sosial diakses tanggal 26 November 2021.

https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-proses-interaksi-sosial-beserta-syarat-ciri-
ciri-dan-bentuknya-kln.html diakses tanggal 26 November 2021.

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/mengapa-interaksi-sosial-itu-penting/ diakses tanggal


26 November 2021.

https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-sosial-4/ diakses tanggal 26 November


2021.

https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-jenis-jenis-lembaga-sosial diakses tanggal


26 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai