Anda di halaman 1dari 22

SIKLUS BELANJA TU dan LS PEMERINTAH

DAERAH
Adnan Prakasa Binfaryanto 145020307111022
Sandika Hayudi 125020307111054
Roland C.S.H 135020300111045
SPP Langsung (SPP-LS)

adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran


untuk permintaan pembayaran Iangsung kepada pihak ketiga
atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja
Iainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah, penerima,
peruntukan, dan waktu pembayaran tertentu yang
dokumennya disiapkan oleh PPTK.
Cakupan SPP-LS
SPP-LS Gaji dan Tunjangan
SPP-LS Barang dan Jasa
SPP-LS Belanja Bunga, Hibah, Bantuan dan Tak Terduga, serta
pengeluaran pembiayaan
Dokumen yang perlu
dilengkapi(gaji dan tunjangan)
1) Dokumen SPP-LS
Surat Pengantar SPP-LS
Ringkasan SPP-LS
Rincian SPP-LS
Lampiran Dokumen SPP-LS
Gaji & Tunjangan
Daftar pembayaran gaji induk/gaji susulan/kekurangan gaji
SK CPNS/SK PNS/SK kenaikan pangkat/SK jabatan
Daftar keluarga (KP4)/surat nikah/akte kelahiran
Surat pindah/Surat kematian
SSP PPh Pasal 21
Dokumen lain yang diperlukan.
2) Lampiran Dokumen SPP-LS Gaji & Tunjangan:
Lampiran Dokumen SPP-LS Gaji & Tunjangan:
Daftar pembayaran gaji induk/gaji
susulan/kekurangan gaji
SK CPNS/SK PNS/SK kenaikan pangkat/SK jabatan
Daftar keluarga (KP4)/surat nikah/akte kelahiran
Surat pindah/Surat kematian
SSP PPh Pasal 21
Dokumen lain yang diperlukan.
Dokumen yang perlu dilengkapi dalam
pengajuan SPP-LS Barang dan Jasa

1) Dokumen SPP-LS:
Surat Pengantar SPP-LS
Ringkasan SP-LS
Rincian SPP-LS
2) Lampiran Dokumen SPP-LS Pengadaan Barang
dan Jasa:
Salinan Surat Rekomendasi dari SKPD Teknis Terkait
SSP disertai Faktur Pajak (PPN dn PPh)
Surat Perjanjian Kerjasama/Kontrak
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan/Serah Terima
Kwitansi Bermeterai/Nota/Faktur
Surat Jaminan Bank atau yang dipersamakan
Berita Acara Pemeriksaan
Photo/Buku/Dokumentasi Kemajuan/Penyelesaian
Pekerjaan
Dokumen lain yang diperlukan.
SPP Tambahan Uang (SPP-TU)

SPP Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) adalah


dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran
untuk permintaan tambahan uang persediaan guna
melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan
tidak dapat digunakan untuk pembayaran Iangsung dan
uang persediaan.
Tata cara pengajuan SPP dan
pembayaran dijelaskan sebagai berikut :
1) Apabila UP dianggap tidak cukup untuk membayar
belanja-belanja dalam suatu bulan, maka Bendahara
Pengeluaran dapat mengajukan dana TU dengan
mengajukan SPP-TU kepada PA/KPA melalui PPK-SKPD.
2) Penggunaan dana TU pada dasarnya sama dengan
penggunan UP yaitu tidak dipergunakan untuk belanja
yang seharusnya dibayar dengan LS.
Tata cara pengajuan SPP dan pembayaran
dijelaskan sebagai berikut (cont):
3) Peng-SPJ-an dana TU dilakukan dalam 1 bulan setelah
dana TU (SP2D TU) diterima, kecuali:
Bila digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan
waktu lebih dari satu bulan (SPJ-nya setelah kegiatan
selesai).
Kegiatan yang mengalami penundaan dari jadwal yang
telah ditetapkan yang diakibatkan oleh peristiwa di
luar kendali PA/KPA.
Contoh :

Sebuah SKPD mempunyai alokasi UP Rp 10.000.000,-.


Pada periode tersebut direncanakan adanya kegiatan
swakelola senilai Rp 74.000.000,- (di luar belanja yang
harus dibayarkan secara LS) yang jika dibayarkan dari UP
diperkirakan tidak akan cukup. Dengan demikian, atas
kegiatan tersebut diajukan SPP-TU tersendiri.

Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus


dipertanggungjawabkan tersendiri dan bila tidak habis,
harus disetorkan kembali.
Dokumen dalam pengajuan SPP-TU
Dalam pengajuan SPP-TU, ada beberapa dokumen yang
perlu dilengkapi, yaitu :
1) Dokumen SPP-TU:
Surat Pengantar SPP-TU
Ringkasan SPP-TU
Rincian Rencana Penggunaan TU
Dokumen dalam pengajuan SPP-
TU(cont)

2) Lampiran Dokumen SPP-TU:


Salinan SPD
Draft Surat Pernyataan yang akan ditandatangani oleh PA yang
menyatakan bahwa uang yg diminta tidak akan digunakan untuk
keperluan selain TU
Surat Keterangan yang memuat penjelasan keperluan
pengisian tambahan uang persediaan
Lampiran lain yg diperlukan.
Surat Perintah Membayar Langsung
(SPM-LS) & (SPM-TU)
SPM - Langsung (SPM-LS), adalah dokumen yang diterbitkan
oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk
penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD kepada
pihak ketiga.

SPM - Tambahan Uang (SPM-TU), adalah dokumen yang


diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran
DPA-SKPD, karena kebutuhan dananya melebihi dari jumlah
bataspagu uang persediaan yang telah ditetapkan sesuai
dengan ketentuan.
Penerbitan SPM paling lama 2 (Dua) hari kerja terhitung sejak
diterimanya dokumen SPP, penolakan penerbitan SPM paling
lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan
SPP, SPM yang telah diterbitkan selanjutnya diajukan kepada
kuasa BUD untuk penerbitan SP2D.

Penatausahaan pengeluaran perintah membayar


sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh PPK-SKPD, Setelah
tahun anggaran berakhir, pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran dilarang menerbitkan SPM yang membebani tahun
anggaran berkenaan.
Kelengkapan dokumen SPM-TU
untuk penerbitan SP2D

Surat pernyataan pertanggungjawaban bendahara


pengeluaran periode sebelumnya
Surat pernyataan pertanggungjawabanbendahara
pengeluaran periode sebelumnya.
Ringkasan pengeluaran per rincian obyek yang disertai
dengan bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap
Bukti atas penyetoran PPN/PPh
Kelengkapan dokumen SPM-TU
untuk penerbitan SP2D(Cont)
Kelengkapan dokumen SPM-TU untuk penerbitan SP2D
adalah surat pernyataan tanggungjawab pengga
anggaran/kuasa pengguna anggaran, yang terdiri atas :
Surat pernyataan tanggungjawab pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran.
Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai
dengan kelengkapan persaratan yang ditetapkan.
Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) dan pertanggung jawaban LS dan TU

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah dokumen yang


digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh
BUD berdasarkan SPM. Dalam hal dokumen SPM dinyatakan
lengkap dan tidak melampaui pagu anggaran, kuasa BUD
menerbitkan SP2D.

SP2D diterbitkan paling lambat 2 hari sejak diterima SPM dan


jika SPM ditolak, SPM dikembalikan paling lambat 1 hari sejak
SPM tersebut diterima.Dalam hal kuasa BUD berhalangan,
yang bersangkutan dapat menunjuk pejabat yang diberi
wewenang untuk menandatangani SP2D.
Proses Pencairan dan
Pembayaran TU
Pertanggung jawaban
Penggunaan TU
Bendahara pengeluaran melakukan pertanggungjawaban penggunaan TU apabila TU yang dikelolanya telah habis/selesai digunakan
untuk membiayai suatu kegiatan atau telah sampai pada waktu yang ditentukan sejak TU diterima. Dalam melakukan
pertanggungjawaban tersebut dokumen yang disampaikan adalah Laporan Pertanggungjawaban Tambahan Uang Persediaan. Dokumen
ini dilampirkan dengan bukti-bukti belanja yang sah dan lengkap. Langkah-langkah dalam membuat pertanggungjawaban TU adalah
sebagai berikut :

1. Bendahara pengeluaran mengumpulkan bukti-bukti belanja yang sah atas penggunaan tambahan uang persediaan.

2. Apabila terdapat TU yang tidak digunakan bendahara pengeluaran melakukan setoran ke Kas Umum Daerah. Surat Tanda Setoran atas
penyetoran itu dilampirkan sebagai lampiran laporan pertanggungjawaban TU.

3. Berdasarkan bukti-bukti belanja yang sah dan lengkap tersebut dan bukti penyetoran sisa tambahan uang persediaan (apabila
tambahan uang persediaan melebihi belanja yang dilakukan) bendahara pengeluaran merekapitulasi belanja kedalam Laporan
Pertanggung-jawaban Tambahan Uang Persediaan sesuai dengan program dan kegiatannya yang dicantumkan pada awal pengajuan TU.

4. Laporan pertanggungjawaban tersebut kemudian diberikan kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD.

5. PPK SKPD kemudian melakukan verifikasi atas pertanggung-jawaban yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran.

6. Pengguna Anggaran kemudian menandatangani laporan pertanggungjawaban TU sebagai bentuk pengesahan.

Anda mungkin juga menyukai