Nama Kelompok :
Suriami (A1C014140)
BAB I
LATAR BELAKANG
Menurut Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen adalah sebuah system yang terdiri dari beberapa
sub system yang saling berkaitan yaitu : pemrogaman, penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan
pertanggung jawaban untuk membantu manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah
perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi secara efektif dan efisien (1999:8-9).
Kegiatan pengendalian dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu, pengendalian manajemen
(management control) dan pengendalian operasional (operational control). Pengendalian manajemen
mengarah pada pengendalian kegiatan secara menyeluruh demi mendapatkan keyakinan bahwa strategi
perusahaan telah dijalankan secara efektif dan efisien. Sedangkan pengendalian operasional hanya
menyangkut tugas-tugas tertentu yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dalam kaitannya dengan fungsi manajemen, pengendalian manajemen merupakan penerapan
semua fungsi manajemen. Dikatakan demikian, karena dalam pelaksanaan pengendalian manajemen
meliputi kegiatan perencanaan operasional perusahaan, pengorganisasian kegiatan, koordinasi kegiatan,
pengendalian kegiatan dan pembinaan pelaksanaan kegiatan. Konsep system pengendalian manajemen
juga diartikan sebagai manajemen secara keseluruhan. System pengendalian manajemen adalah system
yang menyeluruh ke semua spek kegiatan perusahaan. Dalam proses pengendalian manajemen terdapat
beberapa bagian kegiatan, yaitu : penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan
pengukuran kegiatan, serta pelaporan dan analisis kegiatan. Sedangkan dalam struktur perusahaan
terdapat beberapa hal yaitu : struktur organisasi, aliran organisasi, pusat pertanggungjawaban dan
pelimpahan wewenang, serta tolak ukur prestasi dan motivasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Konsep-konsep Pengendalian
Pengendalian secara umum dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan manajemen agar
pelaksanaan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Sukarno (1965:104) mengatakan
bahwa pengendalian adalah tugas untuk mencocokkan sampai dimana program atau rencana yang telah
digariskan itu dilaksanakan. Lebih lanjut Subardi (1997:208) mengatakan bahwa pengendalian adalah
salah satu fungsi manajemen yang merupakan pengukuran dan koreksi semua kegiatan dalam rangka
memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana organisasi dapat terlaksana dengan baik.
Mulyadi (1984:108) mengemukakan bahwa pengendalian adalah suatu sistem atau proses dimana
pelaksanaan pengendalian dan tindakan dibandingkan dan hasilnya berfungsi sebagai dasar untuk
menetapkan reaksi yang memadai terhadap hasil-hasil pelaksanaan tersebut. Definisi-definisi termasuk
mengandung makna bahwa pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yaitu mengusahakan
agar segala sesuatu pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Menurut Ibnu Samsi (1994:148) pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yang
dibutuhkan untuk menjamin agar semua keputusan, rencana dan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan
dengan hasil yang baik dan efisien. Senada dengan pengertian tersebut, Indriyo (1990:54) menjelaskan
bahwa ada tiga tahap dalam proses pengendalian:
1. Proses penentuan standar
2. Proses evaluasi dan penilaian
3. Proses perbaikan
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
pengendalian adalah suatu proses atau sistem yang bertujuan untuk mengetahui kondisi dari kegiatan
atau pekerjaan yang dilakukan apakah pekerjaan tersebut dilakukan sesuai dengan rencana atau tidak,
dan jika tidak harus segera dilakukan perbaikan.
Konsep dasar dalam sistem pengendalian manajemen yaitu membuat sebuah organisasi untuk
mencapai sasaran yang diinginkan dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai organisasi tersebut. Seperti
yang telah disinggung dalam pembahasan diatas bahwa dalam menjalankan dan melaksanakan
pengendalian, maka dibutuhkan sebuah strategi yang baik.
b. Hierarki Horizontal
Menunjukkan diferensiasi spesialisasi antarunit-unit yang ada dalam struktur organisasi yang
bersangkutan. Proses penentuan hierarki horizontal ini dinamakan departementalisasi.
Departementalisasi adalah pengelompokan para karyawan ke dalam unit-unit organisasi yang
didasarkan pada keahlian dan spesialisasi mereka, karyawan dengan keahlian dan spesialisasi serupa
dikelompokkan pada unit yang sama.
Untuk tujuan pengendalian manajemen, penyesuaian departemen-departemen dalam suatu
stuktur organisasi dapat digolongkan ke dalam tiga cara utama, yaitu :
1. Stuktur Organisasi Fungsional
Adalah stuktur organisasi yang disusun berdasar fungsi-fungsi pokok organisasi dalam rangka
mencapai tujuannya. Dalam organisasi fungsional, setiap manajer bertanggung jawab terhadap salah
satu dari berbagai fungsi yang ada dalam organisasi. Semua fungsi dalam organisasi tersebut secara
kolektif dilibatkan dalam pencapaian tujuan organisasi.
2. Struktur Organisasi Divisional
Adalah struktur organisasi yang disusun berdasar divisi-divisi (unitbisnis-unitbisnis) yang
dibentuk dalam rangka mencapai tujuan organisasi
3. Stuktur Organisasi Matrik
Adalah struktur organisasi yang disusun berdasar dua tanggung jawab penting untuk mencapai
tujuan organisasi yaitu : (1) unit-unit fungsional yang bertanggung jawab terhadap kegiatan fungsi, (2)
unit-unit proyek yang bertanggung jawab terhadap aktivitas proyek-proyek.
C.Fungsi-fungsi Manajemen
Penting untuk diingat, bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer dalam melakukan
pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang dinamakan Fungsi-fungsi
Manajemen, yang terdiri dari :
1. Planning (Perencanaan)
Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang akan dating dan apa
yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Staffing (Tenaga Kerja)
Menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan
pengembangan tenaga kerja.
4. Motivating (Dorongan)
Mengarahkan / menyalurkan prilaku manusia kearah tujuan-tujuan.
5. Controlling (Pengawasan)
Mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan dan
mengambil tindakan-tindakan korektif bilama diperlukan.
Perlu disadari bahwa untuk mengetahui Fungsi-Fungsi Manajemen, banyak sekali fungsi-fungsi
manajemen yang dikemukan para ahli dan untuk mempermuda analisis para ahli mengemukakan bahwa
manajemen terdiri dari beberapa Fungsi Fundamental. Untuk lebih jelasnya dan sebagai bahan
perbandingan, penulis akan mengemukakan pendapat beberapa ahli tentang Fungsi-Fungsi Manajemen,
yaitu :
Dengan melihat fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, Nampak bahwa
umumnya para ahli menempatkan Fungsi “Perencanaan” pada awal fungsi manajemen karena fungsi-
fungsi lain tidak bias dilakasanakan dengan baik apabila tidak direncanakan terlebih dahulu.
Menurut Robert Tanembaum, mengemukakan bahwa pembagian fungsi-fungsi manajemen oleh
para ahli tidak sama, oleh karena :
Kompleksnya perusahaan karena jumlahnya sangat besar, maupun karena perkembangan lapangan usaha
dan organisasi yang berbeda-beda.
Tidak adanya persamaan terminology di antara ratusan pengarang menyangkut konsep yang sama.
Pemakaian kata-kata tanpa memperhatikan dengan serius arti dan nilainya.
Oleh masing-masing pengarang kurang diuraikan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Kadang-kadang diselipkan soal teknik, kemahiran di antara fungsi-fungsi manajer.
Mencampur adukkan fungsi dan proses.
BAB III
KESIMPULAN
Pengendalian manajemen merupakan proses dimana para manajer mempengaruhi anggota
organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Manajer dalam melakukan
pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang dinamakan Fungsi-fungsi
Manajemen, seperti yang sudah di bahas sebelumnya. Untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam
pengembangan manajemen maka diperlukan penyusunan organisasi secara terstruktur sebagai dasar
untuk mendesain dan mengembangkan SPM
DAFTAR PUSTAKA: