Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH TENTANG KEWIRAUSAHAAN

ORGANIZATION PLAN

Disusun oleh :

Cindy Dwi Lestari (201811011)

Dea Rachel Noela (201811013)

Deyana Paramitha A. (201811015)

Laila Nur Janah (201811034)

Rosa Kisda P. N. (201811051)

Tonny Wijaya (201811058)

Yashinta Prastica S. W. P. (201811063)

Yuventia Ratna P. (201811067)

STIKES ST.ELISABETH SEMARANG

TAHUN AJARAN 2018/2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap organisasi publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang
dijabarkan dalam bentuk program-program atau aktivitas. Organisasi
memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan
dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisisen sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai. Dengan tercapainya sebuah tujuan, manajemen
organisasi dapat mengukur bagaimana kinerjanya selama proses hinggga tujuan
itu dapat tercapai dan dapat menilai apakah manajemen itu sudah bekerja dengan
baik. pengendalian manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu, perencanaan,
koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi, komunikasi informasi,
pengambilan keputusan, termotivasi orang-orang dalam organisasi agar
berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi agar berperilaku sesuai dengan
tujuan organisasi, pengendalian, penilaian kinerja. kegagalan organisasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena adanya kelemahan
atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses pengendalian
manajemen. Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada
bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efesien sehingga
tujuan organisasi dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus
didukung dengan perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai
dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya
manusia, dan lingkungan yang mendukung. Struktur organisasi harus sesuai
dengan desain sistem pengendalian manajemen, karena sistem pengendalian
manajemen berfokus pada unit-unit organisasi sebagai pusat
pertanggungjawaban. pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut merupakan basis
perencanaan, pengendalian, dan penilaian kerja.

B. Tujuan
Tujuan Umum
Mampu memahami bagaimana struktur organisasi yang terapkan dalam sebuah
organisasi bisnis.
Tujuan Khusus

C. Manfaat
1. Bagi Pembaca dapat menerapkan proses penggunaan struktur keorganisasian
dalam proses kewirausahaan.
2. Bagi Institusi dapat menjadi referensi dalam hal kepustakaan.
Pengertian Struktur Organisasi
Setiap perusahaan pada umumnya mempunyai struktur organisasi.
Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam memulai
pelaksanaan kegiatan organisasi, dengan kata lain penyusunan struktur
organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk
melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan.
Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa
ahli sebagai berikut:
1. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal
organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007:284).
2. Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal
dengan mana organisasi dikelolah (Handoko, 2003:169).
3. Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan
pekerjaan (Gibson dkk, 2002:9).
4. Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi,
pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang
dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali
dan sistem pimpinan organisasi (Hasibuan, 2004:128).
5. Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang
dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi
aktivitas kerja (Suranto, 2005: 85).
6. Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang
dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi
aktivitas kerja (Siswanto, 2005:85).
Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan
diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain
organisasi (organizational design) dan bentuk spesifik dari kerangka kerja
organisasi dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure).
Struktur organisasi mengindikasikan alur perintah yang mengindikasi jabatan
pekerjaan yang harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe
karyawan. Struktur organisasi berfungsi sebagai alat untuk membimbing
kearah efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang
dibutuhkan dalam meraih tujuan organisasi.

2.1.2 Unsur-Unsur Struktur Organisasi


Seperti halnya dalam organ tubuh manusia, dalam struktur organisasi pun
terdapat elemen yang perlu dianalisis. Stoner dan Wengkell dalam buku
Siswanto (2005:90) mengemukakan adanya empat elemen yang berguna
untuk menganalisis struktur organisasi sebagai berikut :
a. Spesialisasi aktivitas (Specialization of activities)
Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan
kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan pengaturan-
pengaturan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja
(departementasi). Didalam sebuah organisasi pembagian tugas pekerjaan
adalah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih
sangat besar. Pembagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan
departemen-departemen terkecil dalam organisasi (departementalisasi)
merupakan dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah
pekerjaan menjadi satu kelompok.
b. Standarisasi aktivitas (Standardization of activities)
Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk
menjamin kelayakdugaan (predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi
berarti menjadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas.
c. Koordinasi aktivitas (Coordination of activities)
Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas
dan fungsi-fungsi sub organisasi dari berbagai departemen atau bagian dalam
organisasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-unit yang ada
dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
d. Sentralisasi dan Desentralisasi pengambilan keputusan (Centralization
and Decentralization of decision making)
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi
otoritas pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang di
sentralisasi, keputusan diambil pada tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau
bahkan oleh seorang saja. Dalam struktur yang didesentralisasikan, gaya
pengambilan keputusan dibagi diantara para bawahan pada hirarki
manajemen menengah dan bawah.

2.1.3 Bentuk Struktur Organisasi


Bentuk struktur organisasi pada umumnya berbeda-beda serta memiliki
keunggulan dan kelemahan masing-masing. Berdasarkan hubungan yang ada
pada organisasi menurut Hasibuan (2010:150) terdapat lima jenis bentuk
struktur utama organisasi, bentuk struktur organisasi tersebut dapat dibedakan
sebagai berikut :
1. Bentuk Organisasi Lini (Line Organization)
Organisasi lini ini diciptakan oleh Henry Fayol, dalam tipe organisasi lini
terdapat garis wewenang, kekuasaan yang menghubungkan langsung secara
vertikal dari atasan ke bawahan. Ciri-ciri organisasi lini adalah :
a. Organisasinya relatif kecil dan sederhana.
b. Hubungan antara atasan dengan bawahan masih bersifat langsung
melalui garis wewenang terpendek.
c. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan dan merupakan satu-
satunya sumber kekuasaan, keputusan dan kebijakan dari organisasi.
d. Jumlah karyawan relatif sedikit dan saling mengenal.
e. Tingkat spesialisasinya belum begitu tinggi dan alat-alatnya tidak
beraneka macam.
f. Pucuk pimpinan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan,
dan kebijaksanaan dari organisasi.
g. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab
penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada didalam unitnya.
Keunggulannya :
a. Kesatuan pimpinan dan azas kesatuan komando tetap dipertahankan
sepenuhnya.
b. Garis komando dan pengendalian tugas, tidak mungkin terjadi
kesimpang siuran karena pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan.
c. Proses pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan instruksi-instruksi
berjalan cepat.
d. Pengawasan melekat (waskat) secara ketat terhadap kegiatan-kegiatan
karyawan dapat dilaksanakan.
e. Kedisiplinan dan semangat kerja karyawan umumnya baik.
f. Koordinasi relatif mudah dilaksanakan.
g. Rasa solidaritas dan esprit de crop para karyawan pada umumnya
tinggi, karena masih saling mengenal.
Kelemahannya :
a. Tujuan pribadi pucuk pimpinan dan tujuan organisasi seringkali tidak
dapat dibedakan.
b. Adanya kecenderungan pucuk pimpinan bertindak secara
otoriter/diktator.
c. Maju mundurnya organisasi bergantung kepada kecakapan pucuk
pimpinan saja, karena wewenang menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan
pengendalian dipegang sendiri.
d. Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantung pada satu orang.
e. Kaderisasi dan pengembangan bawahan kurang mendapatkan
perhatian, karena mereka tidak diikutsertakan dalam perencanaan,
pengambilan keputusan, dan pengendalian.
f. Rencana, keputusan, kebijaksanaan dan pengendalian relatif kurang
baik, karena adanya keterbatasan (limits factor) manusia.

Gambar 2.1 Bentuk Struktur Organisasi Lini

2. Bentuk Organisasi Lini dan Staf (Line and staff organization)


Bentuk organisasi lini dan staf pada dasarnya merupakan kombinasi dari
organisasi lini dan organisasi fungsional. Asas kesatuan komando tetap
dipertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari
pucuk pimpinan kepada pimpinan dibawahnya. Pucuk pimpinan tetap
sepenuhnya berhak menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan
merealisasikan tujuan perusahaan. Dalam membantu kelancaran tugas
pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Tugas para staf hanya
memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi, dan pelayanan
kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan
dan kebijaksanaannya. Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah :
a. Pucuk pimpinan hanya satu orang dan dibantu oleh para staf.
b. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang
staf.
c. Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai
bawahan tertentu dan setiap bawahannya hanya mempunyai seorang atasan
langsung.
d. Organisasinya besar, karyawannya banyak dan pekerjaannya bersifat
kompleks.
e. Hubungan antara atasan dengan para bawahannya tidak bersifat
langsung.
f. Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal.
g. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara
optimal.
Keunggulannya :
a. Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan tetap
berada dalam satu tangan saja.
b. Adanya pengelompokan wewenang, yaitu wewenang lini dan
wewenang staf.
c. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara
pimpinan, staf dan pelaksana.
d. Pimpinan mempunyai bawahan tertentu, sedang bawahan hanya
mempunyai seorang atasan tertentu saja.
e. Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung jawab
kepada seorang atasan tertentu saja.
f. Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih lancar, karena mendapat
bantuan data, informasi, saran-saran, dan pemikiran para stafnya.
g. Asas the right man in the right place lebih mudah dilaksanakan.
h. Organisasi ini fleksibel dan luwes, karena dapat diterapkan pada
organisasi besar maupun kecil, organisasi perusahaan maupun organisasi
sosial.
i. Kedisiplian dan moral karyawan tinggi, karena tugas-tugasnya sesuai
dengan keahliannya.
j. Koordinasi relatif mudah dilaksanakan, karena sudah ada pembagian
tugas yang jelas.
k. Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan, karena
mereka bekerja sesuai dengan kecakapan dan keahliannya.
l. Perintah dan pertanggungjawaban melalui garis vertikal terpendek.
Kelemahannya :
a. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau
bantuan nasihat.
b. Solidaritas dan esprit de corp karyawan kurang, karena tidak saling
mengenal.
c. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit atau bagian
menganggap tugas-tugasnyalah yang terpenting.

Gambar 2.2 Bentuk Struktur Organisasi Lini dan Staf

3. Bentuk Organisasi Fungsional


Diciptakan oleh F.W. Taylor, bentuk organisasi ini disusun berdasarkan sifat
dan macam pekerjaan yang harus dilakukan. Pada tipe organisasi ini, masalah
pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, pembagian
kerja didasarkan pada “spesialisasi” yang sangat mendalam dan setiap pejabat
hanya mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya.
Ciri-ciri organisasi fungsional yaitu :
a. Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
c. Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
d. Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas.
e. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu lini dan fungsional.
Keunggulannya :
a. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara
optimal.
b. Keuntungannya adanya spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
c. Para karyawan akan terampil dibidangnya masing-masing.
d. Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
e. Solidaritas, moral dan kedisiplinan karyawan yang mengerjakan
pekerjaan yang sama tinggi.
f. Direktur Utama tugasnya ringan, karena para direkturnya adalah
spesialis dibidangnya masing-masing.

Kelemahannya :
a. Para bawahan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa
atasan.
b. Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan karyawan.
c. Para karyawan sulit mengadakan alih tugas (tour of duty = tour of
area), akibat spesialisasi yang mendalam, kecuali mengikuti pelatihan terlebih
dahulu.
d. Karyawan terlalu mementingkan bidangnya atau spesialisasinya,
sehingga koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan.
e. Sering terjadi solidaritas kelompok yang berlebihan, sehingga dapat
menimbulkan pengkotak-kotakkan ikatan karyawan yang sempit.

Gambar 2.3 Bentuk Struktur Organisasi Fungsional

4. Bentuk Organisasi Lini, Staf dan Fungsional


Merupakan kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, dan fungsional,
biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks. Pada tingkat
Dewan Komisaris (board of director) diterapkan tipe organisasi lini dan staf,
sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan tipe organisasi
fungsional. Organisasi ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan
dan menghilangkan kelemahan dari ketiga tipe organisasi tersebut.

Gambar 2.4 Bentuk Struktur Organisasi Lini, Staf, Fungsional

5. Bentuk Organisasi Komite


Suatu organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang
sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia = committees
organization) mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat
pimpinan “kolektif presidium/plural executive” dan komite ini bersifat
manajerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal, komite-komite
itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal,
dengan tugas-tugas dan wewenang dibagikan secara khusus. Ciri-ciri
organisasi komite :
a. Pembagian tugasnya jelas dan tertentu.
b. Wewenang semua anggota sama besarnya.
c. Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif dan tanggung jawabnya
pun secara kolektif.
d. Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang/komisi tugas tertentu
yang harus dilaksanakan dalam bentuk gugus tugas (task force).
e. Keputusan merupakan keputusan semua anggotanya.
Keunggulannya :
a. Keputusan yang diambil relatif lebih baik, karena diputuskan oleh
beberapa orang.
b. Kecenderungan untuk bertindak secara otoriter/diktator dapat dicegah.
c. Pembinaan dan partisipasi dapat ditingkatkan.
Kelemahannya :
a. Penanggung jawab keputusan kurang jelas, sebab keputusan merupakan
keputusan bersama.
b. Waktu untuk mengambil keputusan lama dan biayanya besar.
c. Adanya tirani mayoritas yang dapat memaksakan keinginannya melalui
voting suara.

Gambar 2.4 Bentuk Struktur Organisasi Komite

2.1.4 Jenis Struktur Organisasi


Menurut Stoner (1996:300) secara formal bagian-bagian sebuah organisasi
dapat distrukturkan dalam:
1. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi
Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)
merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu
organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini
dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi,
Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki
keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama
kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada
Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk
maupun layanan. Inti dari struktur ini yaitu menggabungkan semua orang
yang terlibat dalam suatu kegiatan atau beberapa kegiatan terkait menjadi
satu bagian. Struktur organisasi ini mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai
berikut:
a. Cocok bagi lingkungan stabil.
b. Menunjang pengembangan keahlian.
c. Memberi kesempatan bagi para spesialis.
d. Hanya memerlukan koordinasi minimal.
e. Hanya memerlukan keperluan antar pribadi yang kecil.
f. Lebih hemat sumberdaya. Artinya, di dalam suatu organisasi tidak
terdapat dua fungsi yang berganda atau redundant.
g. Dapat mencapai efisiensi untuk masing-masing bagian.
h. Sesuai dengan organisasi kecil sampai dengan sedang.
i. Merangsang berkembangnya ketrampilan fungsional.
Kelemahan-kelemahan struktur organisasi berdasarkan fungsi antara lain :
a. Pada organisasi yang besar, tanggapan lebih lambat diterima.
b. Menyebabkan terjadinya kemacetan karena pelaksanaan tugas yang
berurutan.
c. Tidak merangsang inovasi, perspektif yang sempit.
d. Dapat menimbulkan konflik mengenai prioritas produk.
e. Tidak menunjang pengembangan manajer umum.
f. Mengatur rasa tanggung jawab atas kelancaran kerja secara
keseluruhan.
g. Persaingan antar fungsi “ egoisme fungsional” , koordinasi antar bagian
tidak terlalu baik.
h. Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak pimpinan, sehingga
beban pimpinan terlalu berat.
i. Respon organisasi terhadap perubahan lingkungan agak lambat.

2. Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar


Struktur organisasi berdasarkan produk adalah strukur organisasi yang
mengumpulkan dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam produksi dan
pemasaran dari sebuah produk atau kelompok produk yang terkait dan
berhubungan dengan tipe pelanggan tertentu. Struktur organisasi berdasarkan
produk/pasar mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
a. Memungkinkan adanya fisibilitas produk yang tinggi.
b. Memungkinkan konsentrasi penuh terhadap tugas-tugas.
c. Kejelasan tanggung jawab.
d. Memungkinkan pemrosesan tugas-tugas ganda secara palarel.
e. Memudahkan pelatihan manajer umum.
f. Paling sesuai untuk lingkungan tidak stabil dengan perubahan yang
cepat.
g. Penanggung jawab produk jelas, sehingga konsumen bisa puas.
h. Bagian-bagian dapat beradaptasi dengan tuntutan dari luar.
i. Sesuai untuk organisasi besar.
j. Baik jika ada banyak jenis produk.
Kelemahan struktur organisasi berdasarkan produk/pasar antara lain:
a. Menyebabkan terjadinya pertikaian untuk alokasi sumber daya.
b. Tidak mendukung koordinasi aktivitas antar berbagai divisi.
c. Mendorong pengabaian prioritas jangka panjang.
d. Memungkinkan menurunnya pendalaman kecakapan.
e. Menimbulkan konflik antara tugas divisi dengan prioritas perusahaan.
f. Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis.
g. Koordinasi antar produk sulit.
h. Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional.
i. Integrasi ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai.

3. Struktur Organisasi Matriks


Digunakan untuk menggabungkan kelebihan struktur fungsional dan
kelebihan dari struktur produk secara bersama-sama. Struktur Organisasi
Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena
karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan
kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya.
Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando
dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
Pada organisasi ini ada 2 (dua) jenis struktur secara serempak. Bagian
fungsional tetap (permanen) memiliki wewenang atas pelaksanaan standar
profesional unit mereka, sementara tim-tim proyek diciptakan sejauh
dibutuhkan untuk menjalankan program-program khusus. Anggota tim
diambil dari berbagai bagian fungsional, dan melapor kepada manajer proyek,
yang bertanggungjawab atas kerja tim.
Struktur organisasi matriks mempunyai kelebihan antara lain :
a. Memberikan keluwesan kepada organisasi.
b. Merangsang kerja sama dan disiplin.
c. Melibatkan, memotivasi, dan menantang para pegawai.
d. Mengembangkan keterampilan pegawai.
e. Membebaskan pimpinan teras dan keharusannya menyusun rencana.
f. Merangsang orang untuk mengidentifikasi diri dengan produk akhir.
g. Memungkinkan para pakar dialihkan ke setiap bidang yang
memerlukannya.
h. Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel menurut jenis produk.
i. Sesuai untuk pengambilan keputusan yang rumit, serta lingkungan
yang tidak stabil.
j. Memberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
ketrampilan integrasi maupun produk.
k. Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang dengan beberapa jenis
produk.
Kelemahan struktur organisasi matriks antara lain:
a. Risiko timbulnya perasaan anarki.
b. Mendorong terjadinya persaingan kekuasaan.
c. Dapat menimbulkan lebih banyak diskusi dari pada tindakan.
d. Menuntut adanya keterampilan yang tinggi dalam hubungan antar
perorangan.
e. Penerapannya memerlukan biaya besar.
f. Ada risiko beberapa tim proyek mengerjakan tugas yang sama.

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi


Ernie (2006: 159), ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur
organisasi antara lain:
1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh
karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian
tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi
organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan
berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.
2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya
adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja.
Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas
maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam
mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai
faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan organisasi
berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena
pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi
yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur
organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi
pendelegasian wewenang dan pekerjaan.
3. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait
dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri
secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga
termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis
akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi
dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan
yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur
organisasi.
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan gojek (sebelumnya
ditulis GO-JEK) merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang
melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Saat ini, Gojek telah tersedia di 50 kota di
Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasi Gojek sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta
kali di Google Play dan AppStore . Gojek Juga menyediakan layanan pembayaran digital
yaitu Gopay, Saat ini Gojek sedang terus melakukan ekspansi ke negara-negara di Asia
Tenggara, dan kini sudah ada di Thailand, Vietnam dan Singapura. Kabarnya Gojek akan
dirilis di Filipina selanjutnya.

Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan Master of Business
Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan Gojek muncul dari
pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan transportasi ojek hampir setiap hari ke
tempat kerjanya untuk menembus kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja
sebagai Co-Founder dan Managing Editor Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer
Kartuku.

Sebagai seorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem melihat ternyata
sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek hanyalah sekadar mangkal
menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek akan mendapatkan penghasilan yang
lumayan bila banyak penumpang. Selain itu,Ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini
tidak sebanyak transportasi lainnya sehingga seringkali cukup sulit untuk dicari. Dari
pengalamannya tersebut, Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah
layanan yang dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek.

Pada tanggal 13 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang pengemudi. Pada saat
itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk menghubungkan penumpang dengan
pengemudi ojek. Pada pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim
mulai mendapatkan tawaran investasi. Pada 7 Januari 2015, Gojek akhirnya meluncurkan
aplikasi berbasis Android dan IOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call
center.

Struktur Organisasi Pusat


Struktur Organisasi Regional

A. Top Management

Manajemen Puncak terdiri atas kelompok yang relative kecil, yang bertanggung jawab atas
manajemen keseluruhan dari organisasi. Dikatakan top majager karena mereka berada
dipuncak tingkat Manajerial. Mereka adalah orang-orang yang memegang jabatan tinggi
dalam suatu organisasi, mereka bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap Manajemen
organisasi yang bersangkutan.

Tugas atau peranannya adalah menetapkan kebijakan operasional dan mengarahkan


organisasi dalam berinteraksi dengan lingkungannya baik mikro maupun makro.
1. Direktur Utama
a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
b. Bertanggungjawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
c. Bertanggung Jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang dialami perusahaan
d. Merencanakan serta mengembangkan sember-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
e. Menentukan Strategi untuk mencapai Visi-Misi perusahaan
f. Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan mulai bidang
administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

2. Wakil Direktur
a. Membantu Semua Tugas Direktur Utama yang merupakan wakil di masing-
masing area.

B.Middle Management
Manajemen Menengah mencakup lebih dari satu tingkatan didalam organisasi.
Manager menengah mengarahkan kegiatan manager lain, juga mengarahkan kegiatan-
kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi.

1. Manajer IT
a. Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Go-jek dalam hal
mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan kepada pelanggan.
b. Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware, Brainware
dan jaringan di bidang TIK untuk mencapai kinerja optimum Go-Jek Indonesia.
c. Mengelola layanan perancangan sistem kompterisasi dan progam aplikasi
perangkat yang terintegrasi.
d. Menyediakan data-data yang diperlukan oleh Bagian lain yang menyangkut IT

2. Manajer Karyawan Front Office & Pemasaran


a. Melatih, menetapkan, melatih dan mengevaluasi karyawan front office.
b. Memastikan bahwasaanya karyawan mengetahui sistem komputerisasi, etika
menerika keluahan secara langsung atau via telephon dan strandar operasional
Go-jek.
c. Menangani keluahan pelanggan yang tidak bisa di selesaikan bawahannya
d. Membuat laporan daftar pelanggan.
e. Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi dan peringatan
bagi yang melanggar.
f. Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemasaran.
3.Manajer Keuangan
a. Mengkoordinasi perencanaan anggara
b. Mengembangkan format pengajuan danpertanggungjawaban keuangan.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan audit
d. Melakukan sistem pencatatan keuangan.
e. Bertanggungjawab terhadap wakil direktur.
f. Merencanakan mengendalikan dan membuat keputusan atas semua aktivitas
akuntansi.
g. Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.

3. Manajer Ojek
a. Membuat kelompok-kelompok tukang ojek
b. Mengkoornir semua karyawan tukang ojek
c. Selalu melakukan pengontrolan di setiap lini pangkalan Go-jek.
d. Bertanggung jawab kepada wakil Direktur atas Semua Karyawan Tukang
Ojek.

C.Low Management
Manajemen Lini tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana seorang yang
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

1. Karyawan:
a. Bidang Programming
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang
Programming
2) Bertanggungjawab mengenai progam kepada manajer IT.
b. Bidang Web
1) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di bidang Web
2) Bertanggungjawab mengenai progam kepada manajer IT
c. Front Office (CS, Administrasi & Pemasaran)
1) Melaksanakan Semua pekerjaan Front Office yang ditetapkan oleh Manajer
Front office dan administrasi
2) Bertanggung Jawab Kepada Manajer Front office dan administrasi
d. Tukang Ojek
1) Melaksanakan Semua Pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer Bagian Ojek.
2) Mengantarkan penumpang dan pesanan sesuai dengan waktu ditetapkan dan
menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
3) Bertanggung jawab kepada atasannya.
e. Karyawan Akuntansi

BAB III

A. Kesimpulan

a. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola


tetap hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatu organisasi.
b. Unsur-unsur struktur organisasi yaitu Spesialisasi aktivitas (Specialization
of activities), Standarisasi aktivitas (Standardization of activities), Koordinasi
aktivitas (Coordination of activities), Sentralisasi dan Desentralisasi
pengambilan keputusan (Centralization and Decentralization of decision
making)
c. Beberapa bentuk struktur organisasi yaitu Bentuk Organisasi Lini (Line
Organization), Bentuk Organisasi Lini dan Staf (Line and staff organization),
Bentuk Organisasi Fungsional, Bentuk Organisasi Lini, Staf dan Fungsional,
Bentuk Organisasi Komite.
d. Jenis-jenis struktur organisasi yaitu Struktur Organisasi Berdasarkan
Fungsi, Struktur Organisasi Berdasarkan Produk/Pasar, Struktur Organisasi
Matriks.
e. Langkah menyusun struktur organisasi yang efektif yaitu Rancang
Struktur Organisasi Perusahaan Sesuai Dengan Visi Dan Misi, Rancang Struktur
Organisasi Setelah Merumuskan Bisnis, Pertimbangkan Bakat Serta Talenta
Pekerja, Pertimbangkan Umur Pekerja, Jelaskan kepada Perkerja Terkait Posisi
atau Jabatan Yang Mungkin Tidak Sesuai dengan Bakat Mereka, Berlakukan
Self – Assesment Pada Pekerja, Buat Struktur Organisasi Perusahaan yang
Ramping
f. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai
masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga
kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
g. Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu : tujuan
organisasional, tujuan fungsional, tujuan sosial dan tujuan personal.
h. Secara garis besar proses manajemen SDM dibagi ke dalam lima bagian
fungsi utama yang terdiri dari Perencanaan Sumber daya manusia (Human
Resource Planning), Penyediaan Sumber Daya Manusia (Personal Procurement),
Pengembangan Sumber Daya Manusia (Personnnel Development), Pemeliharaan
Tenaga Kerja (Personnel Maintanance), Pemanfaatan Sumber Daya Manusia
(Personnel Utilization).
i. Prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya manusia yaitu, Orientasi pada
pelayanan, Membangun kesempatan terhadap sumber daya manusia untuk
berperan aktif dalam perusahaan, Mampu menemukan jiwa interpreneur sumber
daya manusia perusahaan.

B. Saran

Setiap pimpinan dalam suatu organisasi harus memperhatikan bagaimana struktur


organisasi dan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi bisnisnya. Perhatian
terhadap kedua hal diatas sangat penting, terkait dengan kemajuan suatu organisasi bisnis,
karena melalui struktur organisasi akan terlihat jelas bagaimana garis kordinasi dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya begitu pula dengan manajemen SDM yang baik harus
dilakukan agar menghasilkan sinergi yang baik antara perusahaan dengan para karyawan.
Maka dengan demikian akan mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Sehingga dalam
suatu organisasi bisnis struktur organisasi dan manajemen sumber daya manusianya harus
jelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://anadhifa.blogspot.com/2017/04/struktur-organisasi-pt-gojek-indonesia.html

https://www.academia.edu/6774716/BAB_I_PENDAHULUAN_1.1_Latar_Belakang

https://gelegakzaki.wordpress.com/2016/10/17/pt-go-jek-visi-misi-struktur-organisasi-dan-
sop/

Anda mungkin juga menyukai