Dibuat oleh
Tri widyawati
NIM : 161010550907
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
PENDAHULUAN
tahun ketahun menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan
perusahaan lain. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan agar mampu bertahan
dalam persaingan ketat adalah dengan meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja suatu
perusahaan merupakan efisiensi yang berupa modal, material, peralatan dan keahlian
yang dapat dioptimalkan untuk mengerjakan produksi barang dan jasa pada suatu
perusahaan.
perdagangan dan jasa network cabling system di Jakarta Timur. Perusahaan ini
berorientasi pada penjualan cabling dan pemberian jasa pemasangan network dengan
kinerja yang profesional. Maka dari itu diperlukan adanya pengendalian manajemen
karyawannya.
Aksesdasisindo harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lainnya baik
dalam penjualan maupun tender untuk memenangkan proyek, Salah satu hal yang harus
ditempuh agar mampu bertahan dalam persaingan adalah meningkatkan semangat kerja
pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas massing masing karyawannya agar
tetap fokus dalam pekerjaan sehingga tercapai kinerja yang di inginkan. Dalam
pemberian kompensasi yang memadai sesuai dengan tingkat pekerjaan atau jabatan
1.2.2 Job Description karyawan PT. Kreasicipta Aksesdasisindo yang tidak sesuai
Dari latar belakang dan identifikasi yang ada, dapat dibatasi masalah yang muncul
karyawan
Aksesdasisindo
1.5 Tujuan
1.6 Manfaat
sehingga penulis dapat mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan refesiensi bagi pihak-
1.7 Hipotesis
Untuk lebih terarahnya makalah dan penelitian ini agar tidak menyimpang dari
permasalahan yang ada, maka penulis membatasi lingkup pengendalian manajemen pada
KAJIAN TEORI
menjalankan system tersebut. Oleh karena itu manajer menjadi titik pusat
suatu proses pengambilan keputusan dan mendorong setiap individu dalam suatu
dengan cara komunikasi, baik itu komunikasi formal ataupun komunikasi informal.
dari enam tahap diantaranya adalah system perumusan strategi, system perumusan
informal dikalangan manajer dan karyawan. Komunikasi ini terjadi melalui rapat,
perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur perusahaan tersebut.
terlibat dalam komunikasi formal berperan sesuai jabatan dan dan kewenangannya.
1. Fungsi Perencanaan
2. Fungsi Pengorganisasian
2
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan semua karyawan
3. Fungsi Pengarahan
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
4. Fungsi Pengawasan
2.1.4 Kompensasi
yang tetap.
pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari
bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus), dan pembayaran tidak langsung
(dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan yang dibayar
menantang, jam kerja yang lebih luwes dan kantor yang lebih bergengsi.”3
balas jasa perusahaan terhadap karyawan berupa gaji, fasilitas dan sebagainya yang
3
dapat dinilai dengan uang dan bersifat permanen. Selain itu pemberian kompensasi
(gaji, upah), pembayaran prestasi, insentif, komisi, bonus atau bisa juga berupa
pensiun, fasilitas rumah, kendaraan ataupun kompensasi luar jam kerja meliputi
financial terdiri dari karir jabatan, peluang promosi, pengakuan karya dan
Kompensasi yang cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk memberi daya tarik
mendapatkan karyawan yang diharapkan. Para karyawan dapat keluar jika besaran
dengan nilai relatif sebuah pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar
pekerja merupakan yang dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.
perilaku lainnya.
kompensasi efektif, bisa jadi pekerja dibayar dibawah atau diatas standar.
kompensasi seperti yang telah disebutkan diatas kepada karyawannya. Hal ini
tergantung pada kondisi dari perusahaan tersebut. Di satu pihak perusahaan harus
tersebut. Kompensasi ini memerlukan biaya yang tidak sedikit oleh karena itu perlu
diperhatikan apakah pemberian kompensasi yang dilakukan dapat memberi
2.2. Kinerja
daya manusia, untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja
pegawai dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan pemimpin dalam
kinerja dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Prestasi kerja pada umumnya dipengaruhi
oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesungguhan kerja dari tenaga kerja yang
bersangkutan.
Pengertian kinerja menurut Robbins (2001: 171) bahwa “kinerja merupakan suatu
hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut criteria tertentu yang berlaku
Kinerja merupakan hasil dari kerja dari karyawan yang dilakukan dengan batas waktu
tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat tentang kinerja dan prestasi kerja dapat
pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan demikian bahwa kinerja maupun prestasi
kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang.
erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan (individual performance) baik maka
1. Faktor Individu
integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmaniah). Dengan
adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu tersebut
memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakanmodal
dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari
prestasi kerja. Faktor lingkungan kerja yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang
jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja
efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier
Dengan demikian jelas bahwa bahwa faktor individu dan factor lingkungan kerja
Menurut Mulyadi (2001: 71), “penilaian kinerja dimanfaatkan oleh organisasi untuk
mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personel
kebutuhan pelatihan dan pengembangan personil dan untuk menyediakan kriteria seleksi
dan evaluasi program pelatihan personel, menyediakan suatu dasar untuk
mendistribusikan penghargaan.”5
Dan menurut Gary Dessler (2007), “penilaian kinerja (performance appraisal) pada
dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi yang efektif dan
efisien. Pegawai menginginkan dan memerlukan umpan balik berkenaan dengan prestasi
peningkatan kinerja.” 6
BAB III
METODE
5
6
3.1 Ruang lingkup
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan data primer yaitu “data yang
contohnya data yang diperoleh dari respondensi melalui kuesioner kepada setiap
karyawan dan data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber / manajer
perusahaan”7
7
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) contohnya adalah catatan atau dokumentasi
3.4.1 Populasi
penelitian.”9 Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
memiliki karakterisitik yang berbeda-beda dalam motivasi kerja, disiplin kerja dan
lain lain
3.4.2 Sampel
diambil salah satu orang yaitu supervisor lapangan untuk dijadikan sample
BAB IV
PEMBAHASAN
PT. Kreasicipta Aksesdasisindo yang bergerak dibidang jasa dan perdagangan yang
memiliki karyawan 25 orang, memilki rutinitas yang tidak sedikit. Selain melakukan
8
10
penjualan barang berupa kabel dan aksesoriesnya, PT. Kreasicipta Aksesdasisindo juga
rutinitas sehari-hari, di dalam kantor hanya terdiri dari administrasi sebanyak 7 karyawan
merupakan variabel penting, motivasi perlu mendapat perhatian yang besar pula bagi
organisasi dalam peningkatan kinerja pegawainya. Motivasi kerja adalah dorongan atau
semangat yang timbul dalam diri seseorang atau pegawai untuk melakukan sesuatu atau
bekerja, karena adanya rangsangan dari luar baik itu dari atasan dan lingkungan kerja,
serta adanya dasar untuk memenuhi kebutuhan dan rasa puas, serta memenuhi tanggung
jawab atas tugas-tugas yang diberikan dan dilakukan dalam organisasi. Walaupun selalu
diberikan motivasi, namun dalam pelaksanaan pekerjaan belum bisa teratur dalam artian
setiap karyawan bisa ditempatkan dimanapun misalkan untuk office boy yang
pula di gudang untuk pengatur pengeluaran barang. Ini hanya contoh kecil, masih
banyak karyawan lain yang tidak sesuai dengan job descriptionnya dan selain itu pula
setiap karyawan hanya menerima gaji saja tanpa ada kompensasi lain seperti bonus,
4.2 Pembahasan
kemajuan dan mencapai tujuan suatu perusahaan. Jika kinerja menurun secara
otomatis hasil yang didapatkan pun tidak maksimal. loyalitas karyawan tercermin
dari sikap dan perbuatan mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki,
melaksanakan tugas dengan tanggungjawab, disiplin, serta jujur dalam bekerja,
menciptakan hubungan kerja yang baik dengan atasan, rekan kerja, serta bawahan
untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih panjang. Loyalitas karyawan adalah
salah satunya dalam hal Ketaatan atau Kepatuhan Ketaatan yaitu kesanggupan
seorang pegawai untuk mentaati segala peraturan kedinasan yang belaku dan
mentaati perintah dinas yang diberikan atasan yang berwenang, serta sanggup
undangan dan ketentuan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan
atasan yang berwenang dengan baik, selalu mentaati jam kerja yang sudah
yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu, serta berani mengambil
resiko untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang dilakukan. Dengan adanya
akan terciptanya dorongan yang kuat untuk tetap menjadi anggota perusahaan,
persepsi antara karyawan dan perusahaan dan yang didukung oleh kesamaan
yang pasti dan penerimaan yang penuh atas nilainilai perusahaan. Kepastian
yang tidak lepas dari kepercayaan perusahaan terhadap karyawan itu sendiri untuk
tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang orang secara individual.Adanya
memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan
karyawan tinggi mereka akan mempunyai sikap fleksibel kearah hubungan antara
atasan dan karyawan, situasi kerja dan sugesti dari teman sekerja. Faktor yang
karyawan seiring menjaga performa atau kinerja juga berimbas pada bentuk-
bentuk positif lain seperti pola pikir maju (advanced), integritas (integrity) dan
disiplin (dicipline). Perilaku ini sangat mahal harganya terlebih dengan makin
4.2.2 Job description karyawan PT. Kreasicipta Aksesdasisindo yang tidak sesuai
Menjalani aktivitas sehari-hari di dalam kantor memang sudah kewajiban,
namun bagaimana jika mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dari job desk awal,
maka pekerjaan yang dihasilkan tidak akan maksimal. Seperti salah satu contoh
opeasional gudang. Hal ini sangatlah tidak relevan karena dalam pengoperasian
gudang diperlukan skill yang berbeda dengan skill sebagai office boy.
perusahaan tersebut didirikan, apa pencapaian yang ingin didapat serta mengapa
saja yang dibutuhkan. Jabatan sendiri adalah unit dasar yang membangun struktur
mencapai tujuan di awal. Itulah mengapa setiap jabatan akan berhubungan dengan
adanya job description yang sesuai akan dihasilkan pencapaian akhir yang baik.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian pada karyawan PT.
Kreasicipta Aksesdasisindo dan analisis data yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya diperoleh hasil bahwa penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan
yaitu terdapat pengaruh pengendalian intern manajemen dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan PT. Kreasicipta Aksesdasisindo. Hal ini menjawab pernyataan pada latar
belakang, bahwa data-data yang mengindikasi dugaan terhadap kompensasi yang bernilai
5.2 Saran
Saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Perusahaan agar mampu untuk meningkatkan jaminan gaji, insentif, dan ganjaran non-
3. Pada kesimpulan penelitian ini memang dihasilkan hasil yang baik yaitu terdapat
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, H. Malayu S.P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Alfabeta, Bandung
Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi,
Sukarno, Edy 2002. Sistem Pengendalian Manajemen Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi.
Dessler, Gary, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Indeks, Jakarta
Dessler, Gary, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Indeks, Jakarta