Sebagai syarat memenuhi tugas dalam bentuk diskusi dengan pembahasan terkait
“Pengendalian Manajemen Sektor Publik”
Disusun Oleh
Kelompok 3
FAKULTAS EKONOMI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanah Wa Ta’ala, yang atas
rahmat, karunia serta izinnya lah, sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan
pembuatan makalah tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Pengendalian Manajemen Sektor Publik”.
Kami tentunya sadar bahwa dari penyusunan makalah ini, kami masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu saran serta kritik yang membangun sangat diperlukan
dalam makalah kami, guna dapat membantu agar makalah ini dapat di uraikan lebih
baik lagi.
Tertanda Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Pengendalian manajemen tidak hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga
berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik,
termasuk upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertindak memaksa bagi
kepentingan terbaik organisasi. Kegiatan pengendalian manajemen bersifat single
feedback loop yang berupa upaya pengukuran kinerja, membandingkan kinerja aktual
dengan standar, dan apabila diperlukan mengambil tindakan korektif. Pengendalian
manajemen juga lebih bersifat proaktif dibandingkan reaktif karena dirancang untuk
mencegah masalah yang memberikan efek buruk bagi organisasi. Oleh karena itu,
pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang sesuai,
manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang kondusif.
5
Para pegawai perlu memahami tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan
adanya goal congruence berupa keselarasan antara tujuan organisasi dan tujuan
personal.
b. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Strategi memiliki makna bagaimana organisasi menggunakan sumber daya yang
dimliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Perencanaan Startegik (Strategic Planning)
Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas, atau
proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah
alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
d. Penganggaran
Penganggaran adalah proses menemukan perkiraan atau perkiraan, yang
merupakan nilai yang dapat digunakan untuk beberapa tujuan bahkan jika input
data mungkin tidak lengkap, tidak pasti, atau tidak stabil.
e. Operasional (Pelaksanaan Anggaran)
Operasional anggaran adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup semua
kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu
periode tertentu.
f. Evaluasi kineja
Selain adanya penilaian kinerja, evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan
penerapan reward and punishment sebagai upaya mendorong perilaku pegawai
agar sesuai dengan kepentingan organisasi. Dengan catatan penerapan reward and
punishment tidak hanya berkaitan dengan kompensasi dalam bentuk uang.
Dua hal yang perlu dipahami dalam pelaksanaan sistem pengendalian manajemen pada
organisasi publik adalah perbedaan pengendalian strategik (control system) dan
pengendalian manajemen (management control). Pengendalian strategik berkaitan
dengan pengaruh lingkungan yang dinamis, sehingga adanya upaya analisis apakah
strategi organisasi masih bisa menyesuaikan perkembangan yang ada. Isu-isu
pengendalian strategik mengarah pada masalah-masalah eksternal organisasi. Sementara
pengendalian manajemen lebih kepada proses pengendalian yang berkesinambungan
tentang masalah internal organisasi apakah para pegawai senantiasa berperilaku sesuai
yang diharapkan dan berkinerja baik. Beberapa penyebab timbulnya masalah aspek
perilaku pada pengendalian manajemen, antara lain:
6
a. Kurangnya arahan dari atasan (lack of direction)
Hal ini berkaitan dengan kondisi pegawai yang tidak memahami apa yang
diinginkan organisasi, sehingga salah satu fungsi sistem manajemen adalah
bagaimana memaksimalkan kontribusi pegawai terhadap kepentingan pencapaian
tujuan organisasi.
b. Masalah motivasi karena ketidakselaran antara tujuan individu dan tujuan
organisasi (motivational problems)
c. Keterbatasan pribadi, seperti kurangnya pengetahuan dan pengalaman (personal
limitation)
7
yang dibuat untuk mencapai keberhasilan usaha. Jika pengendalian ini sukses
dilaksanakan maka perusahaan akan berhasil melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sehingga perusahaan yang menetapkan pengendalian ini bisa
mendapatkan keuntungan yang diinginkan dan perusahaan ini akan dikenal dengan
perusahaan yang mengikuti semua aturannya dengan baik sehingga banyak investor
banyak yang ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
8
pengendalian manajemen yang terdiri dari pemrograman, penganggaran, pelaporan dan
analisis. Struktur pengendalian manajemen terdiri dari:
1. Struktur organisasi
9
atau lini produk tertentu. Mereka yang diberi wewenang untuk mengubah
desa produksi dan pemasaran dalam bisnis mereka. Kondisi tidak
memungkinkan mereka merespon dengan cepat perubahan lingkungan.
c. Struktur organisasi matriks
Dalam struktur organisasi matriks terdapat struktur organisasi yang
bertanggung jawab terhadap fungsi kegiatan dan struktur organisasi lain
yang bertanggung jawab terhadap proyek. Proyek adalah setiap tugas atau
kelompok tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Manajer
fungsional dan manajer proyek harus dapat mengkoordinasikan kegiatan
fungsi dengan proyek yang dilaksanakan, sehingga tujuan proyek dapat
tercapai. Manajer proyek menggunakan personel, material, dan layanan dan
berbagai unit fungsional untuk mencapai tujuan proyek. Manajer proyek
bertanggung jawab atas transaksi dengan pelanggan, sehingga bagian
organisasi dari matriks ini disebut dimensi transaksi. Unit fungsional yang
bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh
manajer proyek disebut dimensi fungsional.
2. Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
3. Pusat Akuntabilitas
Pusat tanggung jawab adalah bagian atau unit organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggung jawab atas unit yang dipimpinnya. Pusat
akuntabilitas dapat dipandang sebagai sistem yang mengolah masukan menjadi
keluaran.
10
Pengendalian manajemen tidak hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga
berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik,
termasuk upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertidak memaksa bagi
kepentingan terbaik organisasi. Fokus pengendalian manajemen adalah pada unit-unit
organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban, sehingga memerlukan struktur organisasi
yang sesuai dengan desain sistem pengendalian. Proses sistem pengendalian manajemen
di sektor publik, terdiri dari: penetapan tujuan, perumusan strategi, perencanaan strategi ,
anggaran, dan sistem operasional.
Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor publik yaitu PT SR12 Herbal
merupakan organisasi yang bergerak dibidang herbal dan perawatan kulit, didirikan pada
tahun 2015 memounyai visi besar untuk memberi anfaat bagi semua orang, telah
membawa organisasi ini berkembang pesat dan diminati oleh daerah setempat. Setelah
setempat mempertahankan bisnis penjualan secara offline, maka pada bulan september
2016 mereka memilih untuk mengubah kerangka promosi dengan memanfaatkan Direct
Selling, yaitu metode transaksi yang dilakukan langsung pergi ke pasar tujuan atau calon
klien untuk menjuak dan menawarkan barang.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan terhadap informasi,
internet pun turut mengalami perkembangan. Sehingga saat ini, muncul sebuah pola baru
dalam melakukan proses pola baru dalam melakukan proses bisnis yaitu dengan
menggunakan aplikasi online atau Web Site.
Dengan pertumbuhan yang cukup bagus di tengah kondisi pasar yang penuh
tantangan. Pertumbuhan positif tersebut didapat dari tiga komitmen dasar yang selalu
dipegang teguh oleh PT SR12 Herbal, diantaranya menciptakan produk bermanfaat,
sistem pemasaran yang baik serta kualitas produk yang mampu bersaing.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian manajemen tidak hanya terbatas pada pengukuran kinerja, tetapi juga
berkaitan dengan fungsi pengawasan, penetapan standar, pemberlakuan kode etik,
termasuk upaya mendorong, memberi kesempatan, dan bertidak memaksa bagi
kepentingan terbaik organisasi. Fokus pengendalian manajemen adalah pada unit-unit
organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban, sehingga memerlukan struktur organisasi
yang sesuai dengan desain sistem pengendalian. Proses sistem pengendalian manajemen
di sektor publik, terdiri dari: penetapan tujuan, perumusan strategi, perencanaan strategi ,
anggaran, dan sistem operasional.
3.2 Saran
Dalam makalah yang telah kami susun, kami selaku penyusun sangat mengharapkan
adanya saran serta kritik yang membangun.
12