Kelompok 2
KELAS XI MIPA 6
Anggota
Aldi Fianda Putra
Febi Olivera
Rafika Husni
Ridha Wardhatillah
Yola Marzandha
SMAN 3 Bukittinggi
TP 2017
A. Pola Pikir Sistem
System Thinking adalah suatu proses untuk memahami bagaimana satu individu dapat
mempengaruhi individu lain atau komunitas tempat dia berada. Salah satu contoh
penggunaan System Thinking adalah bagaimana memahami ekosistem di alam yang terdiri dari
berbagai elemen seperti udara, air, gerakan, tumbuhan, dan hewan yang saling bergantung satu
sama lain dalam siklus hidup sistem tempat mereka berada. Dalam organisasi, sistem terdiri dari
orang, struktur, dan proses yang bekerja sama dan saling menentukan sehat atau tidaknya organisasi
tersebut.
System Thinking dapat digunakan sebagai pendekatan untuk memahami suatu permasalahan,
dengan melihat “masalah” sebagai bagian dari sistem keseluruhan, bukan sebagai bagian terpisah
yang tidak terkait dengan elemen-elemen yang lain di sekelilingnya. Pendekatan
menggunakan System Thinking adalah metode dengan melihat sistem secara holistik dan
menganalisanya melalui hubungan sebab akibat dari setiap elemen yang terkait.
Dalam memahami sistem, ada dua cara yang umum dilakukan yaitu:
Dalam konteks industri manufaktur pada galibnya, sebuah sistem dapat digambarkan sebagai
berikut, di mana proses pemahamannya harus dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas
(Purpose), dan kemudian ditarik mundur ke belakang sampai ke pemasok (supplier).
Gambar di atas menunjukkan bahwa systems thinking berarti memikirkan seluruh komponen dalam
gambar tersebut, memperhatikan peran masing-masing komponen, dan bagaimana mereka
berinteraksi satu sama lain untuk satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemimpin.
Interaksi yang harmonis atau tidak harmonis antara komponen yang satu dengan komponen yang
lain, antarindividu dalam satu departemen dan individu dalam departemen yang lain, antara kolega,
dan antara atasan dan bawahan, akan mempengaruhi hasil keluaran (output) dan berdampak pada
tercapai atau tidak tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Fakta-fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa hasil kerja suatu sistem selalu ditentukan oleh
komponen yang paling lemah. Karena itu pemimpin dan komponen lainnya harus memikirkan
bagaimana cara membantu komponen yang paling lemah itu agar hasil secara keseluruhan menjadi
lebih baik.
Hirarki sistem dari Boulding Hirarki boulding adalah hasil pengklasifikasian sistem yang di kaji
kedalam suatu hirarki berdasarkan kompleksitas organisasi dari pada berbagai unsur yang termasuk
dalam sistem. Hirarki boulding diklasifikasikan dengan susunan/tingkatan sebagai berikut:
Tingkat 1. Framework atau disebut tingkat kerangka kerja. Contoh : peta.
Tingkat 2. Clockwork merupakan terjadinya gerakan yang sudah di tentukan sebelumnya.
Contoh : tata surya, jam, mesin cuci dan lain sebagainya.
Tingkat 3. Cybernetics atau mekanisme pengendali. Yang paling penting pada tingkatan ini
adalah terjadinya pemancaran dan penafsiran informasi.
Tingkat 4. Open Systems.Tingkat sel pada tingkatan ini sistem dapat memelihara dirinya
dengan kata lain sel pada tingkatan ini mampu memancarkan informasi dan mampu
berkembang biak.
Tingkat 5. Genetic-societal.Pada tingkatan ini di tandai dengan adanya tumbuh-tumbuhan
dan telah mempunyai pembagian kerja, sehingga totalitas di bagi dalam berbagai fungsi.
Contoh : tumbuhan memiliki akar, batang dan daun.
Tingkat 6. Animal.Pada tingkatan ini ditandai dengan adanya binatang dan adanya mobilitas
yang besar serta memiliki kesadaran mengenal eksistensinya. Hal ini menunjukkan sistem
memiliki organ khusus untuk memasukkan informasi dari lingkungannya.
Tingkat 7. Human.Pada tingkatan ini ditandai dengan adanya sistem sebagai manusia. Selain
itu manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir secara abstrak.
Tingkat 8. Social Organization.Tingkatan ini merupakan tingkat sistem social seperti
organisasi.
Tingkat 9. Tingkatan ini merupakan tingkat sistem trasendental, ini digunakan oleh boulding
sebagai atap hirarkinya walaupun ia sendiri belum dapat menjelaskannya.
- Pola Pikir Sektoral, adalah pola pikir yang menekankan penyelesaian masalah dan analisis
masalah secara bidang-perbidang.
- Pola Pikir Temporal, adalah pola pikir yang menganalisis masalah, mengambil kesimpulan,
merekomendasikan solusi dan mengimplemetasikan rekomendasi hanya secara temporal/waktu
tertentu.
- Pola Pikir Pragmatis, adalah pola pikir yang menekankan pada penyelesaian masalah
hanya mendasarkan pada faktor-faktor yang pada saat itu, dan bertujuan untuk menyelesaikan
masalah yang ada di depan mata, jangka pendek dan yang bisa dengan cepat memuaskan
komponen langsung yang sedang mengalami masalah tersebut.
- Pola Pikir Insidental, adalah pola pikir penyelesaian masalah yang didasarkan hanya pada
suatu kejadian tertentu.
- Pola Pikir Tekstual, adalah pola pikir yang menekankan pada apa yang tertulis atau atau
apa yang tersurat dari suatu permasalahan sehingga tidak sesuai dengan perkembangan aktual
yang ada.
- Pola Pikir Konstekstual, bertolak belakang dengan pola pikir tekstual dimana lebih
mendasarkan pada apa yang tersirat dari apa yang tersurat yaitu selalu melihat latar belakang
permasalahan yang ada, melihat keterkaitan permasalahan tersebut dengan permasalahan yang
lain.
- Pola Pikir Parsial, adalah pola pikir yang selalu menyederhanakan suatu masalah menjadi
masalah-masalah yang lebih kecil dan sering disebut pola pikir atomistik.
- Pola Pikir Integralistik, adalah pola pikir yang bertolak belakang dengan pola pikir parsial
yaitu mengaitkan antara satu permasalahan dengan permasalahan yang lain.
- Pola Pikir Sistem, adalah pola pikir yang mendasarkan pada hasil explorasi menyeluruh
terhadap suatu masalah dengan data-data perkembangan komponen-komponen sistem
secara time series dan komprehensif.
C.Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Ciri-Ciri Sistem
Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan
yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat
ilmu yang ketiga.
• Teknik listrik atau teknik elektro (bahasa Inggris: electrical engineering) adalah salah satu
bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Teknik
listrik melibatkan konsep, perancangan, pengembangan, dan produksi perangkat listrik
dan elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat.Insinyur listrik adalah kaum profesional
yang memegang peranan penting dalam mengembangkan dan memajukan teknologi tinggi
dalam dunia komputer, laser, penjelajahan angkasa, telekomunikasi, energi, dan aplikasi
lainnya dari perangkat dan sistem elektronik. Teknik listrik bekerja sama dengan insinyur dari
area lain seperti teknik kimia, teknik mesin, dan teknik sipil untuk merancang,
mengembangkan, dan membantu produksi berbagai macam produk dan jasa seperti sistem
distribusi energi, komputer pribadi, sistem satelit, radio genggam, sistem radar, mobil
listrik, jantung buatan, dan lain-lain yang melibatkan komponen listrik dan elektronik.
• Teknik arsitektur, juga dikenal sebagai rekayasa bangunan, adalah penerapan prinsip-
prinsip rekayasa dan teknologi untuk perancangan dan konstruksi bangunan.
• Teknik biosistem adalah bidang keteknikan yang mengaplikasikan ilmu biologi, lingkungan,
dan pertanian. Teknik biosistem merupakan kelanjutan dari teknik pertanian, dan di Eropa
teknik biosistem sudah mencakup aplikasi biomedis. Di Amerika Serikat, teknik biosistem
disebut dengan dengan teknik biologis atau merupakan bagian dari teknik biologis, dan
teknik pertanian, dan aplikasi biomedis tidak termasuk.
• Cakupan wilayah pembahasan teknik biosistem terdiri dari bioenergi, biosensor, teknik
ekologis dan lingkungan; pertanian lingkungan terpadu (controlled environment agriculture);
pemrosesan pangan, dan keamanan pangan; teknik pertanian (mesin, irigasi, dan
penyimpanan); pemanfaatan, kualitas, dan kuantitas air.
• Teknik Lingkungan adalah sebuah program studi yang berusaha untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik Lingkungan dijabarkan
sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian
lingkungan yang menyangkut penyediaan air minum; sistem pembuangan dan
pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas; sistem drainase perkotaan dan desa serta
sanitasi lingkungan; pengendalian pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara;
serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.
• Teknik industri (dalam bahasa Iggris, industrial engineering) adalah suatu teknik yang
mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari sistem integral yang terdiri
dari manusia, bahan-bahan, informasi, peralatan dan energi.Hal ini digambarkan
sebagai pengetahuan dan keterampilan yang spesifik pada matematika, fisika, dan ilmu-ilmu
sosial bersama dengan prinsip dan metode dari analisis keteknikan dan desain untuk
mengkhususkan, memprediksi, dan mengevaluasi hasil yang akan dicapai dari suatu
sistem.Bidang garapan teknik industri adalah sistem integral yang terdiri dari manusia,
material/bahan, informasi, peralatan, dan energi.Dasar keilmuan teknik industri multidisiplin,
karena teknik industri tidak hanya bertumpu pada ilmu matematika dan fisika, tetapi juga
ilmu sosial dan manajemen.
• Teknik Fisika
• Teknik Kimia
• Teknik Geologi
• Teknik Geofisika
• Teknik Geodesi dan Geomatika
• Teknik Pertambangan
• Teknik Perminyakan
• Teknik metalurgi dan material
• Teknik Mesin
• Teknik Astronautika dan Aeronautika
• Teknik Otomotif
• Teknik Biomedis
• Teknik Elektro
• Teknik Kelautan
• Teknik Perkapalan
• Teknik Sistem Perkapalan
• Teknik Industri
• Teknik Arsitektur
• Teknik Sipil
• Teknik Lingkungan
• Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air
• Teknik Air Tanah
• Teknik Pendingin dan Tata Udara
• Teknik Molekular
• Teknik Bioenergi dan Kemurgi
• Teknik Bioproses
• Teknik Biosistem
• Teknik Peternakan
• Teknik Pertanian
• Teknik Pangan
• Teknik Nuklir
• Teknik Telekomunikasi
• Teknik Tenaga Listrik