Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
Fena Wulandari
Agnes Lutvita Sari
Isnaeni Utami
Arum Ria Pertiwi
(13802241004)
(13802241012)
(13802241016)
(13802241021)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami sehingga dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Sistem Analisis Administrasi dengan judul Persoalan Model
dalam Sistem dengan baik dan lancar.
Penyusunan tugas ini tidak terlepas dari bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
1
Bapak Prof. Dr. Muhyadi selaku dosen mata kuliah Sistem Analisis Administrasi yang
telah membimbing dan memberikan wawasannya kepada kami.
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah ini. Kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Sistem dan Pendekatan Sistem......................................................................3
B. Pengertian Model Sistem................................................................................................3
C. Kegunaan Model Sistem.................................................................................................4
D. Model Pendekatan Sistem...............................................................................................5
E. Jenis-jenis Model Sistem.................................................................................................6
F.
Pemodelan Sistem...........................................................................................................7
J.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai:
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem dan pendekatan sistem.
9. Untuk mengetahui apa saja kelebuihan dan kekurangan model pendekatan sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mempunyai arti serangkaian
dari obyek-obyek yang digabungkan oleh suatu kerangka interaksi yang teratur atau
saling bergantungan. Sementara pendekatan adalah suatu cara untuk menangani suatu
masalah. Pendekatan sistem merupakan cara untuk menangani suatu masalah berdasarkan
berpikir kesisteman. Pendekatan sistem terhadap suatu masalah adalah suatu cara untuk
menangani suatu masalah dengan mempertimbangan semua aspek yang terkait dengan
masalah itu dan mengkonsentrasikan perhatiannya kepada interaksi antara aspek-aspek
yang terkait dari permasalahan tersebut. Jadi pendekatan sistem adalah suatu pendekatan
pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis dan menyeluruh (sistemik). Dalam
hal ini sistemik adalah suatu analisis dan evaluasi yang memperhatikan seluruh faktor
yang berhubungan dengan masalah itu termasuk keterkaitan antar faktor yang
bersangkutan.
Model adalah adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu
objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi.
Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar,
komputerisasi,grafis dll), atau rumusan matematis.
4
Pemodelan Sistem adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan
komponen yang sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang
dibutuhkan. Karakteristik dari pada Pemodelan Sistem, adalah sebagai berikut:
Dari karakteristik pemodelan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa model itu
dibuat dalam bentuk grafis atau bergambar sehingga dapat memudahkan customer dan
dilengkapi juga dengan keterangan dari gambar atau grafis tersebut. Alur dari proses
model tersebut dapat di lihat dan diamati, memenuhi syaran minimal reudansi dan yang
terpenting adalah dapat mempresentasikan proses dari pada system yang dibuat dan dapat
di pahami oleh customer. Menurut Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson
Prinsip dari Pemodelan adalah:
1. Memilih model apa yang di gunakan, bagaimana masalahnya dan bagaimana juga
dengan solusinya.
4. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup baik, setiap system yang baik memilik
serangkaian model kecil yang independen.
Prinsip pemodelan sistem tidak terlalu menitik beratkan kepada bentuk model apa
untuk merancang sebuah sitem, bentuk model ini bebas, bisa menggunakan bentuk apa
saja, sesuai dengan keinginan kita, contohnya bisa berupa narasi, prototype, maupun
gambar, yang terpenting adalah harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk
sistem yang diinginkan oleh user, karena sistem akhir yagn dibuat bagi user akan
diturunkan dari hasil model tersebut.
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008), kegunaan model adalah sebagai berikut:
Suatu model fisik dat hanya menampilkan segi minat atau kepentingan (features of
interest), model cerita atau lisan dapat diolah menjadi ringkasan, model grafik dapat
hanya menunjukkan hubungan utama, dan model matematika atau lambang atau
deskriptif dapat berisi hanya unsur utamanya. Pada setiap kasus, suatu upaya
dilakukan untuk menampilkan model dalam bentuk yang sederhana. Bila model
sederhana ini sudah dipahami, mereka dapat berangsur-angsur membuat yang lebih
rumit lagi untuk menampilkan kesatuan tersebut.
Model matematika dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi pada masa depan
tetapi tidak sepenuhnya akurat. Tidak ada model yang sebaik model matematika
karena dugaan biasanya harus berdasarkan data yang dimasukkan ke dalam model,
manajer harus menggunakan pertimbangan dan intuisi atau gerak hati (intuition)
untuk mengevaluasi keluarannya.
Model membantu para manajer menggambarkan objek fisik dan proses bisnis karena
hanya dengan data saja kadang-kadang tidaklah cukup. Setiap disiplin ilmu menciptakan
model tersendiri yang menggambarkan pendekatan masalah yang dihadapi dan
membuktikan solusi yang biasanya dapat diterima oleh suatu objek atau subjek. Maksud
dari setiap pokok bahasan tadi adalah untuk mempelajari model-model yang hendak
dibentuk dan mengetahui masalah yang akan atau sudah dipecahkan.
Sebuah model menawarkan cara bagaimana untuk mengubah masalah real yang ada
menjadi sebuah model yang sederhana yang membutuhkan suatu pemikiran sistemik
untuk memudahkan pembongkaran dan pengaitan masalah antara satu faktor dengan
faktor yang lain. Setelah diolah dalam sebuah model, model tersebut dikonversikan ke
dalam tindakan nyata pada suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan masalah
yang kompleks tersebut. Sebuah model dapat mencerminkan atau mengabstraksi dari
sebuah objek, proses, situasi atau sistem. Secara lebih meluas sebuah model dapat
mengungkapkan dan menjelaskan tentang hubungan dari berbagai komponen, aksi dan
7
reaksi dan hubungan sebab akibat. Model yang digunakan diharapkan dapat disesuaikan
dengan permasalahan yang dihadapi agar mempermudah pemahaman dan pemecahan
masalah yang dihadapi. Model-model yang digunakan dalam pemecahan masalah dapat
diilustrasikan dalam bentuk diagram, gambar, tabel matriks dan model-model yang sering
digunakan antara lain adalah:
a.
Diagram venn, sangat berguna untuk kajian kedudukan suatu suprasistem-sistem-sub sistem
dan sistem lain.
b.
Diagram pohon, sangat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang
berhubungan dengan masalah/sistem yang dikaji.
c.
Model kotak hitam yang biasa disebut dengan model masukan-keluaran, yang berarti proses
transformasi dari sistem yang isi dan kegiatan didalamnya tidak diketahui (memang
sengaja tidak mau tahu).
d.
Model elemen organisasi yang memperhatikan elemen masukan, proses dan keluaran, elemen
masukan yang berupa bahan mentah atau sumber daya; proses berupa subsistem
organisasi yang mentransformasikan masukan menjadi produk, produk merupakan
hasil transformasi masukan yang masih berupa keluaran tahap awal. Keluaran adalah
hasil akhir dari proses dan terdapat elemen berupa outcome yang diartikan dampak
yang
diterima
oleh
sistem
dari
keluarannya
atau
tanggapan/reaksi
e.
1. Model Fisik
Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih
kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype
model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda
nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat
sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka
dibandingkan dengan produk akhir. Biasanya model ini berukuran lebih kecil dari
aslinya. Seperti boneka, mobil-mobilan, prototype rancangan, dsb.
2. Model Naratif
Adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis
adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular
dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen. Model ini digunakan sehari-hari.
Contoh: Penjelasan tertulis komputer, penjelasan lisan melalui sistem komunikasi.
3. Model Grafik
Adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk
dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik
berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
4. Model Matematis
Adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan
dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P C.
keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost).
9
Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk prediksi,
analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi, namun
seringkali model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan rumit. Sesuai dengan
tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.
F. Pemodelan Sistem
Model
Pemodelan Sistem
Sistem
Sistem:
Pendekatan system
Model:
Sebagai suatu Representasi / formulasi dalam bahasa tertentu dari real system / system
konseptual / sistem nyata.
Sistem nyata:
Sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan sistem yang dijadikan titik perhatian
dan dipermasalahkan.
Pemodelan:
10
Proses membuat / membangun sebuah model dari suatu system nyata dalam bahasa
formal Pemodelan
tertentu.
Proses
Kacamata Pemodel
Bahasa Formal
Model
Model merupakan representasi ideal dari suatu system untuk menjelaskan perilaku
system.
Sampel
Cukup sederhana, baik dalam struktur dan suatu hubungan- hubungan yang ada
antar variabel-variabelnya.
Pengetahuan tentang alternatif keputusan yang dapat diambil dan hasil keputusan
itu makin banyak/meningkat.
Model Matematik: model yang mewakili sebuah sistem secara simbol matematik.
Model Informasi: model yang mewakili sebuah sistem dalam wujud grafik / tabel.
Mempunyai tingkat generalisasi yang tinggi. Makin tinggi derajat generalisasi suatu
model makin baik.
12
Dengan prosedur seperti itu, diharapkan persoalan yang ada dapat terpecahkan secara
tuntas dalam arti tidak menimbulkan dampak negative atau muncul persoalan-persoalan
baru berikutnya sebagai akibat dari pemecahan masalah tersebut. Yang sering terjadi
adalah, orang cenderung menyederhanakan persoalan, menyimpulkan penyebab tunggal
dari persoalan yang mkuncul (single causation), bahwa masalah yang muncul disebabkan
oleh factor tertentu sehingga solusi segera diambil dengan sudut pandang tertentu pula.
Jika ini yang terjadi, maka penerapan solusi yang diambil bisa jadi akan menimbulkan
persoalan baru karena setiap fenomena (khususnya fenomena social termasuk bidang
organisasi dan administrasi) hamper pasti bersifat kompleks, melibatkan banyak factor
sehingga pemecahannya juga harus memperhitungkan berbagai faktor tersebut.
13
Perumusan Permasalahan
a.
Sulit, masalah tidak bias diamati dengan begitu saja, hanya gejala (symptom) sebagai
informasi yang terlihat.
b.
Perlu kreativitas, (karena permasalahan harus dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang).
a.
b.
c.
Formulasi.
a.
Back order
b.
Lost sales
c.
Stock menumpuk
14
d.
Identifikasi Variabel
: Variabel stimulus.
Identifikasi variabel
Input
Black Boxs
Output
Variabel stimulus/input :
1) Controllable variable
2) Uncontrollable variable
biasanya dependen
15
1) Variable Endogen.
2) Variable Eksogen.
1) Variable Dependen.
2) Variable Independen.
a. Relevan
b. Minimum
c. Lengkap
d. Operasional
a. Ukuran nominal
Beda jenis
b. Interval
16
INPUT
O
U
T
P
U
T
Diketahui
Akan
ditentukan
Diketahui
Masalah
Probabilitas
(SDSB)
Biaya (Min)
= f(I)
Akan
ditentuka
n
Sales (Max)
= f(O)
Profit
= f(I,O)
Input = I
Output= O
Formulasi model
Rumusan masalah dalam bentuk model matematis yang dapat mewakili sistem
nyatanya.
Contoh :
Model persediaan :
Q=?
17
Pemesanan : Q
TC (Q) = Ch . Q + Co . Q + Cp . Q
Minimum
2AD
h
Dimana :
D = Demand / tahun
h = Biaya Simpan
Parameterisasi Model
Metode Parameterisasi
1) Metode statistic.
18
b. Metode subyektif
2) Opini.
Validasi model
Validasi model digunakan untuk mengecek apakah model sesuai dengan kondisi
nyata. Sedangkan verifikasi model adalah untuk memastikan model yang dibuat
sesuai dengan metodologi dan kaidah keilmuan. Validasi model digunakan untuk
menguji apakah model tersebut baik atau tidak.
Meliputi aspek-aspek :
19
20
1. Face Validation
a. Mekanisme
b. Output
21
Solution
2. Sencivity Analysis
3. Convergent Validation
4. Statistical Validation
a. Pengujian hipotesis,
5. Turing Test
Pembandingan
Output model
Real system
Implementasi
22
a. Aspek model
Fungsi model : hanya sebagai pendukungpengambil keputusan (sebagai
informasi).
Model
Informasi
Industri
Pengalaman
Pengambil keputusan
Proses
Interaksi
(lingkungan)
Kriteria
Keahlian
23
Keputusan
?
?
User
Model
Memahami
persoalan DM.
No Problem
Komunikasi
Efektivitas
Komunikasi
Efektivitas
24
Memahami
persoalan DM.
No Problem
Resistensi
Interaksi DM User:
Hubungan konfliktual :
a)Forcing (dipaksakan)
c)Confrontation (optimasi)
d)Konflik terbuka
c. Strategi Implementasi
Tahapan-tahapan :
1) Pentahapan Implementasi.
25
Efektivitas
Resistensi
b) Implementasi parsial.
a) Pelatihan
b) Seminar
c) Workshop
1.
Persoalan-persoalan
yang
muncul
dapat
teratasi
secara
menyeluruh
tanpe
2.
Prosedur pemecahan masalah bersifat logis dan rasional sehingga menghasilkan solusi
yang proporsional dan adil.
26
3.
4.
Pemecahan masalah yang adil dan objektif mampu menimbulkan iklim kerja yang
kondusif sehingga memberikan peluang bagi organisasi untuk berkembang di
kemudian hari.
1.
Memerlukan waktu lama karena harus melewati prosedur yang panjang dan tidak
sederhana.
2.
Sebagai akibat dari lamanya waktu yang diperlukan, pendekatan sisten kadangkadang menghasilkan solusi yang sudah kadaluwarsa sehingga menjadi kyrang atu
tidak efektif untuk memecahkan masalah yang ada.
3.
4.
Penerapan pendekatan sistem membutuhkan biaya yang mahal sebagai akibat dari
prosedur panjang dan kompleks yang harus dilalui.
5.
kemampuan analisis yang dimiliki praktisi) dapat diatasi dengan meminta bantuan ahli
untuk melakukan analisis dan menyimpulkan alternative pemecahan terhadap masalah
yang ada. Dengan menggunakan ahli yang memang professional dalam bidang penelitian
tersebut maka kendala waktu juga relative teratasi karena mereka biasa menangani
persoalan dengan prosedur yang sama.
Hingga saat ini pendekatan sistem merupakan cara yang dianggap efektif untuk
memecahkan berbagai persoalan dalam bidang administrasi karena berbagai alasan:
1.
Praktik administrasi (dengan segala perangkat termasuk sarana pendukungnya) akhirakhir ini mengalami perkembangan sangat pesat. Lingkungan dimana proses
administrasi berlangsung juga mengalami perubahan dan perkembangan yang cepat
dan dinamis. Bidang administrasi tidak lagi semata-mata berurusan dengan masalah
keorganisasian dan manajemen tetapi merambah bidang0bidang lain seperti politik,
ekonomi, pendidikan, teknologi, social, budaya dan lain-lain. Dari waktu-ke waktu
keterkaitan antar factor tersebut semakin nyata dan semakin erat. Akibatnya persoalnpersoalan administrasi menjadi kian kompleks dan dinamis. Kondidi seperti itu
memerlukan cara pandang yang lebih komprehensif terutama dalam menyikapi setiap
persoalan yang muncul. Memahami keterkaitan antar variable tersebut menjadi focus
pendekatan sistem. Itulah sebabnya diperlukan kemampuan mengumpulkan
informasi/data yang sangat bervariasi dan sekaligus mengolah serta menganalisisnya
dengan teknik yang sesuai, yang hamper pasti sangat rumit. Pendekatan sistem
menawarkan solusi yang tepat untuk menghadapi dinamika dan kompleksitas
lingkungan tersebut.
2.
3.
Bidang administrasi merupakan bagian dari bidang social yang memiliki sifat
kompleks karena berhadapan langsung dengan persoalan-persoalan yang menyangkut
kepentingan
manusia
khususnya
dalam
bekerjasama
melalui
organisasi.
dalam setiap persoalan yang muncul sekaligus mencari keterkaitan antar factor
tersebut. Pemecahan setiap persoalan harus melibatkan berbagai factor tersebut
sehingga keputusan apapun yang diambil mampu memuaskan pihak-pihak yang
terlibat didalamnya. Model pemikiran seperti ini sesuai dengan pola pendekatan
sistem.
29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Suatu model adalah sebuah cara yang dapat digunakan para analis kebijakan untuk
mencari solusi kebijakan dari kompleksitas masalah yang ada, dikarenakan perkembangan
lingkungan yang begitu pesat menyebabkan mudahnya muncul konflik sosial, dimana suatu
masalah selalu berhubungan dengan masalah yang lain. Sebuah model menawarkan cara
bagaimana untuk mengubah masalah real yang ada menjadi sebuah model yang sederhana
yang membutuhkan suatu pemikiran sistemik untuk memudahkan pembongkaran dan
pengaitan masalah antara satu faktor dengan faktor yang lain. Setelah diolah dalam sebuah
model, model tersebut dikonversikan ke dalam tindakan nyata pada suatu sistem yang
digunakan untuk memecahkan masalah yang kompleks tersebut.
Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang
terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu
sendiri yang memengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi,
dan memperkirakan masa depan. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwujudan
manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah pada perusahan tersebut.
30
DAFTAR PUSTAKA
Winardi.2005. Pemikiran Sistemik dalam Bidang Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Sumiati.
2008.
Pemodelan
Sistem
dalam
http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/JTI31031/document/Materi_Kuliah_Pemodelan_
Sistem/Pemodelan_Sistem(BuSumiati).doc?cidReq=JTI31031.
Sabtu, 3 Desember 2016 pukul 14.34 WIB.
31
Diakses
pada
hari