Anda di halaman 1dari 20

 

Askep Pada
Anak 
Tetrologi Of

Fallot
 

Defenisi
 Tetral
Tetr alog
ogii Of Fal
Fallo lott (T
(TOF
OF)) adaladalah ah pe
peny nyak
akit
it ba
bawa waan an
tipe
tipe sia
siano
notitik.
k. Ke
Kela laina
inan n ya
yang ng te
terja
rjadi
dih
h ad
adalalah
ah
kela
ke lain
inan
an perertutumbmbuh uhanan dim imananaa te
terj
rjad
adii def
efek
ek atatau
au
luba
lubangng dar arii bagagia iann in
infu
fund ndibibu
ulu
lum
m sepeptutumm
intr
intrav
avenenti
tiku
kulelerr (s
(sek
ekatat an
anta tarara ro
rong
ngga
ga veventntri
rike
kel)l)
den
enga
gan n sy
syar
aratat def efek
ek te
ters rse
ebubutt pal
alin
ingg sed
sedik ikit
it sa
sam ma
bessar den
be eng gan lu luba
bang ng aoaort rta.
a.
 Te
Tetr
tral
alog
ogii of fa
fallllot
ot,, te
terd
rdir
irii at
atasas 4 de
defe
fek k st
stru
rukt
ktur
ural
al :
• Defek
Defek sept
septum
um ventriku
ventrikular
lar..
• Stenosis pulmonal
• Hipe
Hipert
rtro
rofi
fi ve
vent
ntri
rike
kell ka
kana
nan
n
• Berba
Berbaga
gaii der
deraj
ajad
ad ove
overr
rridi
iding
ng aor
aorta
ta
 

Etiologi
 Pada sebagian besar kasus, Penyebab terjadinya
kelainan jantung bawaan belum dapat diketahui
secara pasti. Tetapi beberapa faktor diduga
mempunyai pengaruh pada peningkatan angka
kejadian kelainan jantung bawaan.Faktor    – faktor 
faktor 
ters
terseb
ebu
ut an
anta
tara
ra la
lain
in::

 Faktor
Faktor Pre
Prena
nataltal
• Penya
Pen yaki
kitt Ru
Rube
bela
la
• Alkoholisme
• Umur ibu lebih dari 40 tahun
• Ibu yang menderita DM, hipertensi, penyakit jantung atau


ke
kela
laina
Paja
Pa inan
jana
nann te
n bawa
ba
terh waan
rhad an
adap
ap si
sina
nar r  – 
 – X
 Fakt
Faktor
or Ge
Genet
netik 
ik 
• Riwayat penyakit jantung bawaan pada kelahiran
sebelumnya
• Ayah
Ay ah dadann ib
ibuu men
ende
deri
rita
ta pepeny nyak
akit
it ja
jant
ntun
ung
g ba
bawa
waan
an

Kala
Ka lain
inan
an kr
krom
omososom
om se
sepe
pert rtii si
sind
ndro
rom
m dodown
wn
 

Ma
Mani
nife
fest
stas
asii kl
klin
inis
is
 Sianosis
 Serangan hipersianotik selama masa bayi, juga

dike
dikenanall se
seba
baga
gaii  “Tet  Spells”
 Jar
arii ta
tang
nganan clu
lub
bbin ing
g (s
(sep
epeert
rtii ta
tabu
buh
h gen
end
der
eran
ang
g)
 Pada awalnya tekanan darah normal kemudian
dapat meningkat setelah beberapa tahun
meng
me ngalalam
amii si
sian
anos
osis
is da
dan
n po
polilisi
site
temi
mia
a be
bera
ratt
 Po
Posi
sisi
si jo
jong
ngko
kok k kl
klas
asik 
ik 
 Ga
Gagagall tu
tumb
mbuh uh
 Anemia (jika terdapat hipoksia dan polisitemia
bera
be rat)
t) me
menynyeb
ebab
abkakann pe
perb
rbur
urukukan
an ge
geja
jala
la
 

lanjutan

 Penurunan toleransi terhadap latihan


 Asidosis

 Murmur (murmur ejeksi sistolik pada garis


stemal kiri atas)
 Posisi lutut atau kepala ke dada selama
serangan atau setelah latihan
 Berat badan bayi tidak bertambah
 Pertumbuhan berlangsung lambat
 

patofisiologi
Kehamilan (+) rubella, Giziizi buruk saat Terpa
erpapa
parr fa
fakt
kto
or end
ndog
oge
en & eksogen
kehami
kehamilan
lan,, Ibu alkoho
alkoholik 
lik 
selam
selama
a ke
keha
hami
milan
lan trim
trimes
este
terr I-II
I-II
Kela
Kelain
inan
an ja
jant
ntun
ung
g kong
kongin
inet
etal
al TOF
TOF (Tet
(Tetra
ralog
logii of Fallo
Fallot)
t)

Stenosis pulmonal Defek septum ventrikel Overiding aorta

Obstruksi >>> berat


Tekanan sistolik puncak  
vent
ventri
rike
kell kana
kanak
k = kiri
kiri Percampuran darah kaya O2
deng
dengan
an CO2
Aliran darah paru
Pirau kanan-kiri

Obstruks
Obstruksii alira
aliran
n darah
darah keluar
keluar ventr
ventrike
ikell
kanan

O2 dalam darah Hipe


ipertrofi ven
vent. kanan Aliran darah aorta

Hipoksemia
 

Lanjutan

Sesak  Sianos
Sianosis
is (b
(blue
lue spella)
spella)

Kelema
Kelemahan
han tubuh
tubuh Hipok
Hipoksia
sia & la
lakt
ktat
at O2 di otak 
Kejang
Bayi/anak cepat lelah : jika Asidosiss metabolik 
Asidosi metabolik  Kesadaran
menete
men etek,
k, berjal
berjalan,
an, berakt
beraktivit
ivitas
as
1. Ggn pertukaran gas 1. Perubahan perfusi
1. Ggn nutrisi dari kebutuhan 2. PK Hipoksemia  jaringan serebral
2. In
Inttoler
leransi aktivit
ivita
as tubuh
ubuh 3. Kurang pengetahuan 2. Ggn integritas kulit
3. Gangguan pola napas ortu : diagnostil, 3. Resiko cedera
4. Gg n pertumbuhan dan proknostik dan
perkembangan perawatan

polisitemis kompensasi Jangka panjan


Jangka panjang
g sir
sirkula
kulasi
si
kolateral
Trombosis Perdarahan

1. Syok hipofolemik  
2. Ggn keseimbangan cairan
PK : emb
embol
olis
isme
me par
aru
u
3. Ggn perfusi jaringan

Anak  MRS Oran


Orang
g tua
tua

1. Takut pada anak   1. Kura


Kurang
ng penge
engettahua
huan ttg
ttg car
ara
a mera
merawwat anak
nak deng
dengaan as
asma
ma
2. Kecemasan anak   2. Kec
Kecema
emasansan or
orttu, peru
peruba
bahahan
n pros
roses kelu
kelua
arga,
rga, kopi
kopin
ng kel
elua
uarg
rga
a
inefektif
 

Komplikasi
 Perdarahan terutama terlihat jelas pada anak-anak
dengan polisitemia
 Emboli atau trombosis serebri risiko lebih tinggi pada
polisitemia, anemia, atau sepsis.
 Gagal jantung kongestif jika piraunya terlalu besar
 Oklusi dini pada pirau
 Hemotoraks .
 Pirau kanan ke kiri persisten setinggi atrium, terutama
pada bayi
 Sianosis persisten
 Kerusakan nervus frenikus
 Efusi pleura
 Abses otak
 

Pemeriksaan Penunjang
 Radiografi dada
 Elektrokardiogram (EKG)

 Nilai gas darah arteri


 Hematokrit atau hemoglobin

 Ekokardiogram

 Kateterisasi jantung
 Uji telan barium


Radiografi abdomen
 

Penatalaksaan
Berikut ini adalah obat-obatan yang

dapat digunakan
Oksigen

Diuretik (mis., furosemid [Lasix])


Zat Besi
• Betablocker (Propranolol)
• Morfin
• Natrium bikarbonat
 

 Penatalaksanaan bedah
• Anastomosis Blalock-Taussig
• Anastomose waterston-Cooley
• Perbaikan definitif
 

Konsep asuhan keperawatan


 Pengkajian
• Identitas
• Keluhan utama/keadaan saat ini

Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Penyakit keluarga
• Riwayat kehamilan
• Riwayat Tumbuh
• Riwayat perkembangan / psikososial:
 

 Kebutuhan Bio-psiko-sosial-sp
Bi o-psiko-sosial-spiritual
iritual

Pola respirasi
• Pola nutrisi
• Pola eliminasi
• Pola aktivitas
• Kebutuhan istirahat dan tidur 
• Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 

Konsep asuhan keperawatan
  Pemeriksaan Fisik 
• Tanda-tanda vital
• Adanya Sianosis terutama pada bibir dan kuku, dapat terjadi sianosi
menetap ( morbus sereleus )

Pada awalnya BBL belum ditemukan sianotik , bayi tampak biru
setelah tumbuh Berat badan bayi tidak bertambah
• Clubbing finger tampak setelah
setelah usia 6 bulan
• Auscultasi didapatkan murmur pada batas kiri sternum tengah
sampai bawah

Dispnea de’effort dan kadang disertai kejang periodic (spells) atau
pingsan Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung lambat 13
• Serangan sianosis mendadak ( blue spells / cyanotic spells ,
paroxysmal hyperpnea , hypoxia spells ) ditandai dengan dyspnea,
napas cepat dan dalam, lemas, kejang, sinkop bahkan sampai

koma dan kematian.


 

selanjutnya

Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah anak
dapat berjalan, setelah berjalan beberapa lama anak
akan berjongkok dalam beberapa waktu sebelum ia
berjalan kembali.
• Pada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras
didaerah pulmonal
bertambahnya yang
derajat semakin melemah dengan
obstruksi.
• Bunyi jantung I normal. Sedang bunyi jantung II tunggal
dan keras.
• Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak
yang lebih
ventrikel besar tampak menonjol akibat pelebaran
kanan.
• Ginggiva hipertrofi,gigi sianotik
• Setelah melakukan aktifitas, anak selalu jongkok (
squanting ) untuk mengurangi hipoksi dengan posisi
knee chest
 

Di
Diag
agno
nosa
sa ke
kepe
pera
rawa
wata
tan
n
• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
perfusi dan ventilasi
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hyperventilasi
• Intoleransi terhadap aktifitas berhubungan dengan ketidak seimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen
• Penurunan curah jantung berhubungan dengan kelainan kelai nan jantung
(tetralogi of Fallot) sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan adanya
malformasi jantung
• Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan
transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler
• Risiko cidera
• Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan


kelainan congenital :nutrisi
Ketidakseimbangan tetralogi of fallot
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan fatique selama makan,peningkatan kebutuhan kalori dan
penurunan nafsu makan
• Kurang pengetahuan keluarga ttg diagnostic,prognosa,peraw
diagnostic,prognosa,perawatan
atan dan
pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif ,kesahan
dalam memahami informasi yang ada,kurang pengalaman.
 

Re
Renc
ncan
ana
a ke
kepe
pera
rawa
wara
ran
n
Dx Tujuan Intervensi
Gangguan Setelah diberi • Melakukan observasi terhadap
pertukaran gas asuhan tanda – 
tanda  – tanda
tanda vital klien
berhubungan keperawatan 3 x • Kaji frekuensi, kedalaman dan
dengan 24 jam diharapkan kemudahan bernafas
ketidakseimba tanda – 
tanda  – tanda
tanda vital • Observasi warna kulit,
ngan perfusi klien ada pada membrane mukosa, dan kuku,
ventrikel. kondisi normal, catat adanya sianosis
dengan outcame : periferatau sianosis sentral.
• HR : 90 – 
90 – 140
140 • Kolaborasi pemberian terapi
 x/menit oksigen dengan benar. Missal,
• RR : 25 – 
25 – 32
32 dengan masal, masker atau
 x/menit masker venture
• BP : 95/65 mmHg
• T : 35,5 – 
35,5 – 37C
37C
 

Rasional Implementasi Evaluasi

• Dari data tanda – 


tanda – tanda
tanda Pelaksanaan
Pelaksan aan ata
atau
u • Klien
vital yang di padat dari impleme
implementa
ntasi
si ada
adalah
lah mengatakan
pasien melalui observasi pember
pem berian
ian tin
tindak
dakan
an bahwa, saat
dapat sebagai acuan keperaw
kepe rawata
atann yan
yang g bernafas klien
untuk menentukan dilaksanakan
dilaksan akan unt
untuk 
uk  sudah terasa
tindakan yang dapat menc
me ncap
apaiai tu
tujua
juann re
renc
ncana
ana lebih lega atau
diberikan kepada pasien. tindak
tindakan
an yan
yang g tel
telah
ah dis
disusu
usun.
n. tidak susah lagi
• Manifestasi distress Setiap
Set iap tin
tindak
dakanan dalam bernafas.
pernafasan tergantung keperawatan
keperaw atan yang dilakuka
dilakukan
n • Klien terlihat

pada drajat
paru dan keterlibatan
kesehatan di
dica
catatatt dalam
keperawatan
keperaw da lamagar
atan pen
penca catatata
tinda tan
tindakan n
kan bernafas
normal dan dengan
tidak
umum. kepe
ke peraw
rawat atan
an teterha
rhadadap p kli
klien
en terlihat tersengal
• Untuk menentukan berlanj
ber lanjut.
ut. Pris
Prisip
ip dala
dalam m  – sengal.
 – sengal.
tindakan lebih lanjut jika melaksan
mela ksanakan
akan tintindak
dakanan • Tujuan tercapai,
sianosis berkurang atau kepe
ke peraw
rawat atan
an yayaititu
u ca
cara ra masalah
malah bertambah parah. pend
pe ndek ekatatan
an papada
da kliklien
en tercapai
• Kebutuhan oksigen klien efektif,
efekt if, tehni
tehnik k komun
komunikasiikasi sebagian
terpenuhi dan teraupe
teraupetik tik ser
serta
ta penjela
penjelasan san sehingga, klien
mengurangi kekurangan untu
un tukk se
seti
tiap
ap tind
tindaka
akan n ya
yangng di perlu tetap
oksigen pada klien. beri
be rikan
kan ke kepad
pada a kli
klien
en.. dipantau
Oksigen diberikan dengan Pelaksanaan disesuaikan kebutuhan
metode yang sesuai dengan intervensi yang telah oksigennya.
dengan keadaan klien. ditentukan
 

Terima asih

Anda mungkin juga menyukai