Anda di halaman 1dari 41

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Dasar teori yang mendukung penelitian sistem pendukung keputusan ini

meliputi hal-hal sebagai berikut:

2.1.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem secara umum adalah kumpulan elemen-elemen yang

saling berkaitan dan menangani pemrosesan masukan atau input sehingga

menghasilkan keluaran atau output yang diinginkan [4].

Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan, yaitu

menekankan pada prosedur nya dan menekankan pada komponen atau elemen

nya. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan

sistem merupakan salah satu jaringan kerja dari prosedur yang saling terikat atau

berhubungan untuk menyelesaikan suatu tujuan dan sasaran yang akan dicapai.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen mendefinisikan

sistem merupakan kumpulan dari beberapa elemen-elemen atau komponen-

komponen yang saling berinteraksi yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Berdasarkan definisi diatas, kedua kelompok sistem tersebut memiliki

perbedaan pada pendekatan nya saja dan tidak saling bertentangan satu dengan

antara lain.

9
10

2.1.1.1 Karakteristik Sistem

Dalam karakteristik sistem, terdapat model umum sebuah sistem yaitu

masukkan (input), proses (process), dan keluaran (output). Hal tersebut

merupakan konsep yang terdapat pada sebuah sistem yang sangat sederhana yang

mudah untuk dipahami sebab sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat

tertentu, yang menceritakan hal tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah sistem.

Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Dalam sebuah sistem terdapat sejumlah komponen yang saling

berhubungan. Yang artinya komponen tersebut saling berhubungan atau

bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Komponen-komponen

tersebut dapat berupa suatu subsistem yang setiap subsistem nya

memiliki sifat-sifat tersendiri untuk menjalankan proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Dalam sistem informasi haruslah memiliki batasan antara sistem yang

lain dengan sistem yang lainnya agar tidak sampai saling tumpang

tindih dengan sistem informasi lainnya. Batasan ini membuat suatu

sistem informasi yang memiliki lingkungannya tersendiri.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Environment merupakan keseluruhan sistem ataupun juga lingkungan

yang berada diluar batasan dari sebuah sistem informasi. Lingkungan

bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan


11

yang harus dijaga dan dikendalikan kalau tidak akan mengganggu

kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Interface atau antarmuka ini merupakan media yang dapat digunakan

untuk dapat menghubungkan sebuah komponen atau subsistem yang

terdapat pada sebuah sistem informasi.

5. Masukan Sistem (Input)

Input merupakan jenis sistem yang digunakan untuk dimasukkan ke

dalam sebuah sistem, yang dapat berupa 2 perawatan (Maintenance

Input) dan masukkan sinyal (Signal Input). Maintenance Input

merupakan energi yang dimasukkan agar sistem dapat berjalan atau

beroperasi. Signal Input merupakan energy yang diproses untuk

mendapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Output merupakan keluaran energi atau hasil yang diteruskan oleh

Input. Hasil atau Output ini bisa berupa tampil nya data dan juga

informasi yang muncul pada display User yang berisikan tentang

informasi. Maka setiap User atau pengguna yang menggunakan sistem

informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan informasi

yang ditunjukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi

tersebut dapat berjalan dengan optimal dan akurat.

7. Pengolah Sistem (Process)

Pengolah sistem atau pengolah data ini merupakan komponen atau

bagian didalam sebuah sistem informasi yang memiliki tugas utama


12

untuk memproses Input dari sebuah sistem informasi menjadi keluaran

atau Output dari sebuah sistem informasi.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Sasaran sistem (Objective) merupakan analisis berupa siapa saja yang

akan menggunakan sistem informasi ini [5].

2.1.1.2 Klasifikasi Sistem


Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus

yang terjadi di dalam sistem tersebut. Maka sistem dapat diklasifikasikan menurut

dari beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Sistem Abstrak (Abstract System)

Sistem abstrak merupakan sebuah sistem yang berupa pemikiran atau

ide-ide yang tidak terlihat secara fisik.

2. Sistem Fisik (Physical System)

Sistem fisik merupakan sebuah sistem yang berupa pemikiran atau ide-

ide yang terlihat secara fisik. Seperti sistem komputer, sistem akuntansi,

sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi menggunakan

tingkah laku yang dapat di prediksi, interaksi antara bagian yang dapat

dideteksi dengan baik. Sehingga keluaran nya dapat di programkan.


13

4. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tak tentu merupakan salah satu sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung probabilitas.

5. Sistem Terbuka (Open System)

Sistem Terbuka merupakan sebuah sistem yang tidak terhubung dan

tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan

dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

6. Sistem Tertutup (Close System)

Sistem Tertutup merupakan sebuah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya [6].

2.1.1.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Metode System Development Life Cycle (SDLC) atau sering disingkat

dengan SDLC merupakan serangkaian aktivitas yang dilkasanakan oleh

profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan

mengimplementasikan sistem informasi.

Adapun tahapan-tahapan dalam proses pengembangannya, sebagai berikut:

1. Perencanaan Sistem, yaitu menyadari adanya masalah, mendefinisikan

masalah, dan menentukan tujuan sistem.

2. Analisis Sistem, yaitu proses pengumpulan data baik data kuantitatif

maupun kualitatif guna mendapatkan data-data kebutuhan sistem dari

pemecahan identifikasi masalah yang timbul.


14

3. Desain Sistem, yaitu melakukan perancangan terhadap seluruh sistem

mulai dari desain alur sistem menggunakan Unified Modeling

Language (UML), rancangan database, rancangan desain table, desain

input, output dan laporan yang dibutuhkan.

4. Perancangan sistem, yaitu untuk membuat sistem baru yang sesuai

dengan aliran kerja manajemen yang diperlukan untuk pengembangan

sistem informasi.

5. Implementasi, yaitu untuk mengimplementasikan sistem yang baru.

6. Pemeliharaan, yaitu pemeriksaan secara berkala/periodik, memperkaya

atau mengembangkan sistem dengan penambahan fitur-fitur baru yang

dapat meningkatkan kinerja sistem [7].

Hal ini digambarkan sebagai berikut:


Perancangan Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem

Perancangan Sistem

Implementasi Sistem

Pemeliharaan Sistem

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC)


15

2.1.2 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)

merupakan konsep spesifik sistem yang menghubungkan komputerisasi informasi

dengan para pengambil keputusan sebagai pemakainya. Sistem pendukung

keputusan adalah konsep seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang

lainnya saling bekerja sama untuk menghasilkan satu kesatuan didalam

pencapaian suatu tujuan bersama [3].

2.1.2.1 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Secara garis besar pada tahapan pengambilan keputusan untuk

menghasilkan sebuah keputusan yang akurat, ada beberapa tahapan/proses yang

harus dilewati, yaitu:

1. Tahap Penelusuran (Intelligence)

Tahapan Penelusuran merupakan proses melakukan identifikasi atas

semua lingkup masalah yang harus diselesaikan.

2. Tahap Desain (Design)

Tahap Desain merupakan tahapan proses pengambilan keputusan yang

meliputi proses untuk mengerti tentang masalah, menurunkan solusi

dan menguji kelayakan solusi.

3. Tahap Pemilihan (Choice)

Tahap Choice merupakan tahap proses yang dilakukan untuk pemilihan

berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.


16

4. Tahap Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi merupakan suatu solusi yang diusulkan untuk

suatu masalah terhadap hal baru atau pengenalan terhadap perubahan

[8].

2.1.2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari 3 komponen utama atau

subsistem yaitu:

1. Subsistem Pengelolaan Data (Database)

Subsistem Pengelolaan Data (Database) merupakan komponen sistem

pendukung keputusan penyedia data bagi sistem. Data yang dimaksud

disimpan dalam suatu pangkalan data (Database) yang diorganisasikan

oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem yang disebut dengan

sistem manajemen pangkalan data (Data Base Management System

atau DBMS). Pangkalan data dalam sistem pendukung keputusan

berasal dari dua sumber yaitu sumber internal (dari dalam perusahaan)

dan sumber eksternal (dari luar perusahaan). Data eksternal ini sangat

berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan.

2. Subsistem Pengelolaan Model (Model Base)

Subsistem Pengelolaan Model merupakan peniruan dari alam nyata.

Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah

bahwa model yang disusun ternyata tidak mampu mencerminkan

seluruh variabel alam nyata. Sehingga keputusan yang diambil

berdasarkan pada model tersebut menjadi tidak akurat dan tidak sesuai

dengan kebutuhan.
17

3. Subsistem Pengelolaan Dialog (User Interface)

Subsistem Pengelolaan Dialog merupakan fasilitas yang terpasang

dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem

dialog. Melalui subsistem dialog, sistem di implementasikan sehingga

pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat [9].

Sistem lainnya yang berbasis komputer Internet, Intranet, Ekstranet

Data : Eksternal dan Internal


Manajemen Data Manajemen ModelModel Eksternal

Subsistem Berbasis Pengetahuan

Antarmuka Pengguna

Basis Pengetahuan Organisasional


Manajer

Gambar 2.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sumber: (Gafarudin & Muhammad Priyono Tris s., 2018)

2.1.3 Metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution)

Metode TOPSIS merupakan salah satu metode pengambilan keputusan

multikriteria yang mempunyai prinsip bahwa alternative yang dipilih harus

mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan jarak terjauh dari solusi
18

ideal negative. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana dan mudah dipahami dan

memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relative dari alternative-alternatif

keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana. Solusi ideal positif di

definisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk

setiap atribut, sedangkan solusi negatif ideal terdiri dari seluruh nilai terendah

yang dapat dicapai untuk setiap atribut. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai

jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut,

sedangkan solusi negatif ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai

untuk setiap atribut. TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi

ideal positif dan solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap

solusi ideal positif. Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatif nya, susunan

prioritas alternatif bisa dicapai [3].

Secara umum, dalam menggunakan metode TOPSIS terdapat prosedur-

prosedur yang harus dilakukan, yaitu:

1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi.

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot.

3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal negatif.

4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi

positif dan negatif.

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

2.1.3.1 Langkah Penyelesain Metode TOPSIS

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil

penelitian dalam metode TOPSIS adalah:


19

1. Membuat matriks keputusan ternormalisasi

Rij
Xij
= m 2
√ i=1 Xij

Dengan keterangan:

r : Matriks keputusan ternormalisasi

i : 1, 2, ……, m

m : Menunjukkan jumlah alternatif yang dievaluasi

xij : Menunjukkan nilai rating kecocokan alternatif ke kriteria ke –j

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi

terbobot Yij = wirij

Dengan keterangan:

i : 1, 2, ………. M dan j = 1, 2, ……… n

y : Matriks keputusan ternormalisasi terbobot

r : Nilai dari masing-masing data ternormalisasi

w : bobot

3. Menentukan matriks solusi ideal positif (A+) dan negatif (A-)


A+ = (𝑦+,𝑦+,…,𝑦+)
1 2 𝑛

A+ = (𝑦−,𝑦−,…,𝑦−)
1 2 𝑛

Dengan ketentuan:

𝑦+ = max yij : Jika j adalah atribut keuntungan


i
min yij : Jika j adalah atribut biaya

𝑦−
i
= max yij : Jika j adalah atribut biaya
min yij : Jika j adalah atribut keuntungan
20

4. menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi

ideal positif (D+) dan solusi ideal negatif (D-)

𝐷+ = √∑𝑛 (𝑦+ − 𝑦ij) 2


i i=1 i

Dengan keterangan:

D : Jarak solusi ideal positif/negatif

𝑦+ : Solusi ideal positif untuk atribut ke –j


i

𝑦− : Solusi ideal negatif untuk atribut ke –j


i

yij : Elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot

Yi : 1, 2,................., m

𝐷− = √∑𝑛 (𝑦ij − 𝑦−) 2


i i=1 j

Dengan keterangan:

D : Jarak solusi ideal positif/negatif

𝑦+ : Solusi ideal positif untuk atribut ke –j


i

𝑦− : Solusi ideal negatif untuk atribut ke –j


i

yij : Elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot

Yi : 1, 2,................., m

5. Menentukan nilai preferensi (Vij) untuk setiap alternatif


𝐷−
𝑉i = i
𝐷i +−+
𝐷i

Dengan keterangan:

Vi : Nilai preferensi untuk setiap alternatif

Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih dipilih.


21

2.1.4 Pengertian Kelas Unggulan

Kelas unggulan merupakan kelas yang diikuti oleh beberapa peserta didik

yang unggul dalam ranah sekolah dengan kecerdasan diatas rata-rata yang

dikelompokkan secara khusus [1]. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk

membina peserta didik dalam mengembangkan kecerdasan, kemampuan,

keterampilan, dan potensi nya secara optimal mungkin sehingga memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terbaik sebagaimana semangat konsep

wawasan keunggulan peserta didik.

Pada dasar nya kelas unggulan merupakan kelas percontohan bagi kela non

unggulan yang dapat dilakukan dengan melibatkan semua masyarakat sekolah

mulai dari orang tua, peserta didik, guru-guru, staff, lingkungan, pengawas,

instansi Dinas Pendidikan yang terkait dengan urusan pendidikan. Program kelas

unggulan ini dapat diselesaikan pada tahap kelas X (sepuluh).

2.1.4.1 Konsep Dasar Kelas Unggulan

Adapun konsep dasar kelas unggulan yang perlu diketahui, yaitu:

1. Pada dasarnya setiap peserta didik memiliki kecerdasan, kemampuan,

bakat dan minat yang berbeda-beda, oleh karena itu setiap peserta didik

harus perlu mendapatkan proses pelayanan belajar yang memadai atau

mendukung agar dapat berkembang secara optimal.

2. Anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan diatas rata-rata, akan

menimbulkan perilaku negatif yang sangat berpengaruh terhadap proses

belajar, yang akhirnya akan menghambat perkembangan peserta didik.

3. Pengelompokan peserta didik yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata

dalam kelas unggulan, akan memudahkan tenaga pengajar/guru dalam


22

memberikan pelayanan belajar sesuai dengan peraturan atau kurikulum

yang sudah ada.

2.1.4.2 Tujuan Kelas Unggulan

Adapun tujuan di adakan nya kelas unggulan, yaitu:

1. Pemberian perlakuan yang berbeda dari setiap peserta didik yang non

unggulan.

2. Ada kesempatan bagi peserta didik untuk terus mengembangkan

kemampuan atau kecerdasan yang dimiliki.

3. Menimbulkan rasa bebas dalam proses belajar sehingga terjadi

hubungan yang erat terhadap tenaga pengajar atau guru dengan peserta

didik dalam proses belajar mengajar.

2.1.4.3 Karakteristik Kelas Unggulan

Berdasarkan petunjuk penyelenggaraan program kelas unggulan untuk

peserta didik yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Air Joman,

kelas unggulan juga memiliki karakteristik, yaitu:

1. Adanya proses penyeleksian yang dilakukan secara ketat dengan

menggunakan kriteria yang sudah ada.

2. Sarana dan prasarana menunjang untuk pemenuhan kebutuhan belajar

peserta didik dan penyaluran minat bakat peserta didik.

3. Lingkungan belajar yang kondusif untuk mengembangkan potensi

keunggulan menjadi keunggulan yang nyata.


23

4. Tenaga pengajar/guru yang unggul dari penguasaan materi pelajaran,

penguasaan metode belajar mengajar serta bertanggung jawab dalam

melaksanakan tugas.

5. Melakukan pengembangan kurikulum secara maksimal sesuai dengan

tuntutan belajar.

6. Rentang waktu belajar yang lebih panjang.

7. Proses pembelajaran yang berkualitas akan menghasilkan peserta didik

yang berkualitas.

8. Melakukan program di luar kurikulum seperti program pengayaan dan

perluasan, serta pengajaran remedial, pelayanan bimbingan konseling,

pembinaan kreativitas, dan kegiatan ekstrakulikuler.

9. Pembinaan kemampuan kepemimpinan dalam keseluruhan sistem

pembinaan peserta didik melalui kegiatan praktek.

2.1.5 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

2.1.5.1 Aliran Sistem Informasi

Aliran Sistem Informasi (ASI) merupakan bagan yang menunjukkan arus

pekerjaan serta keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari

prosedur-prosedur yang ada dalam system [10].

Adapun simbol-simbol yang dapat digunakan pada Aliran Sistem

Informasi (ASI) ini adalah sebagai berikut:


24

Tabel 2.1 Simbol Aliran Sistem Informasi

No Nama Simbol Keterangan

Proses Untuk proses pengolahan


1
Kompuuterisasi data secara komputerisasi

Digunakan untuk
2 Penghubung menghubungkan
sambungan aliran

Digunakan untuk operasi


3 Dokumen
input

A Merupakan arsip data


4 Arsip
yang dihasilkan

Untuk proses pengolahan


5 Proses Manual
data secara manual

Untuk arah pengaliran


6 Aliran Sistem
data proses

Untuk menunjukkan
7 Pita Kertas input/output
menggunakan pita kertas

Untuk media
8 Basis Data penyimpanan secara
terkomputerisasi

Untuk menampilkan
8 Display
output kelayar monitor

Sumber: (Sukrianto, 2017)


25

2.1.5.2 Flowchart

Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol dari algoritma atau prosedur

untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan flowchart akan

memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan

dalam analisis masalah. Di sisi lain flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk

berkomunikasi antara pemrogram dalam suatu tim proyek [11].

Dalam perancangan flowchart sebenarnya tidak ada rumus atau patokan

yang bersifat mutlak (pasti). Hal ini didasari oleh flowchart (bagan alir) yang

merupakan sebuah gambaran dari hasil pemikiran dalam menganalisa suatu

permasalahan dalam komputer. Karena setiap analisa akan menghasilkan hasil

yang bervariasi antara satu dan lainnya. Kendati begitu secara garis besar setiap

perancangan flowchart selalu terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses dan

output. Adapun nama dan simbol-simbol serta keterangan dari flowchart dapat

dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 2.2 Simbol Flowchart

Nama Simbol Keterangan


Digunakan untuk
Terminal memberikan awal dan
akhir suatu proses
Digunakan untuk
menunjukkan proses
Proses
dari operasi program
komputer

Digunakan untuk proses


Preparation
pemberian harga awal

Digunakan untuk proses


Input/Output input/output data,
parameter, informasi
Digunakan untuk
Garis Alir menunjukkan arus dari
proses
26

Digunakan untuk
Decision menunjukkan arus dari
proses
Digunakan untuk
menunjukkan suatu
Proses Ter definisi operasi yang rincian
nya di tunjukkan
ditempat lain
Digunakan untuk
penghubung bagian-
Penghubung bagian flowchart yang
berada pada halaman
berbeda
Penghubung bagian-
bagian flowchart yang
Penghubung
berada pada satu
halaman
Sumber: (Santoso & Nurmalina, 2017)

2.1.5.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah komponen-komponen yang

berisikan suatu himpunan entitas dan himpunan relasi masing-masing dilengkapi

dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau

sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-

atribut lainnya [12].


27

Tabel 2.3 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Notasi Keterangan
Entitas
Entitas adalah suatu objek yang dapat
di definisikan dalam lingkungan
pemakai
Relasi
Relasi adalah menunjukkan adanya hubungan di
antara sejumlah entitas yang berbeda

Atribut
Atribut adalah mendefinisikan karakter entitas.
Entitas yang berfungsi sebagai key yang diberi
garis bawah

Garis Garis digunakan sebagai penghubung antara


relasi dengan entitas dan atribut
Sumber: (Solikhin et al., 2018)

2.1.5.4 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu standart bahasa

yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement,

membuat analisis dan desain serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman

berorientasi objek [13]. Yang terdiri dari beberapa diagram, sebagai berikut:

1. Use Case Diagram

Use Case merupakan permodelan untuk kelakuan sistem informasi yang

akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat [13]. Use case digunakan untuk

mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang

berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Simbol-simbol yang digunakan

dalam use case diagram, yaitu:


28

Tabel 2.4 Simbol Use Case Diagram

Nama Simbol Keterangan


Menjelaskan fungsi dari
kegunaan sistem yang di
Use Case
rancang.

Menggambarkan tokoh atau


seseorang yang berintraksi
dengan sistem. Dan dapat
Actor
menerima dan memberi
informasi pada sistem.

Menghubungkan antara use


Association case dengan aktif tertentu.

Menggunakan panah
terbuka untuk
Association mengidentifikasikan bila
aktor berintraksi secara
pasif dengan sistem
Menunjukkan bahwa use
Include case satu merupakan bagian
dari use case lainnya.
Menunjukkan arah parah
Extend secara putus-putus dari use
case ke base use case.
Sumber: (Heriyanto, 2018)

2. Activity Diagram (Diagram Aktivitas)

Activity diagram atau aktivitas diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang

ada diperangkat lunak [13]. Penekanan pada diagram aktivitas adalah

menggambarkan aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem, bukan apa yang

dilakukan oleh aktor . Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram

yaitu:
29

Tabel 2.5 Simbol Activity Diagram

Nama Simbol Keterangan

Menggambarkan status awal


Initial
aktivitas sistem.

Menggambarkan status
Final
akhir yang dilakukan sistem.

Menggambarkan aktivitas
Activity
yang dilakukan sistem.

Menggambarkan asosiasi
percabangan dimana jika
Decision
ada pilihan aktivitas lebih
dari satu
Menggambarkan asosiasi
penggabungan dimana lebih
Fork/Join
dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Memisahkan organisasi
bisnis yang bertanggung
Swimlane
jawab terhadap aktivitas
yang terjadi.

Sumber: (Simatupang Julianto, 2019)

3. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan

diterima antar objek [13]. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence

diagram yaitu:

Tabel 2.6 Simbol Sequence Diagram


30

Nama Simbol Keterangan


Merupakan bagian dari
sistem yang berisi kumpulan
kelas berupa entitas-entitas
Entity Class yang membentuk gambaran
awal sistem dan menjadi
landasan untuk menyusun
basis data
Merupakan bagian dari
sistem yang berisi kumpulan
kelas yang menjadi
interface atau interaksi
Boundary Class
antara satu atau lebih aktor
dengan sistem, seperti
tampilan form entry dan
cetak
Merupakan bagian dari
suatu objek yang berisi
Control Class logika aplikasi yang tidak
memiliki tanggung jawab
kepada entitas.
Menggambarkan
pengiriman pesan yang
Recursive
dikirim untuk dirinya
sendiri
Mewakili sebuah eksekusi
operasi dari objek, panjang
Activation kotak ini berbanding lurus
dengan durasi aktivitas
sebuah operasi
Garis titik-titik yang
terhubung dengan objek,
Lifeline
sepanjang lifeline terdapat
activation
Sumber: (Hendini, 2016)

4. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem [13]. Kelas memiliki apa

yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variabel-variabel

yang dimiliki oleh suatu kelas, sedangkan operasi atau metode adalah fungsi-
31

fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Simbol-simbol yang digunakan dalam class

diagram yaitu:

Tabel 2.7 Simbol Class Diagram

Nama Simbol Keterangan

Nama Kelas
Class Kelas pada struktur system
+atribut
Operasi()
Sama dengan konsep
interface dalam
Interface
pemrograman berorientasi
objek
Relasi antar kelas dengan
makna umum, asosiasi
Association
biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Relasi antar kelas dengan
makna kelas yang satu
Directed
digunakan oleh kelas yang
Association
lain, asosiasi biasanya juga
disertai dengan multiplicity
Relasi antar kelas dengan
makna generalisasi-
Generalization
generalisasi (umum atau
khusus)
Relasi antar kelas dengan
Dependency makna kebergantungan atar
kelas

Relasi antar kelas dengan


Aggregation makna semua bagian whole
part)

Sumber: (Heriyanto, 2018)


32

2.1.6 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.1.6.1 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat

cocok atau dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada

sebuah skripsi HTML. Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa

bahasa pemrograman seperti C, Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari [14].

PHP dirancang untuk dapat bekerja sama dengan database server dan

dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat

mengakses database menjadi begitu mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini

adalah yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web

browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server [15].

Gambar 2.3 Logo PHP (Hypertext Preprocessor)

2.1.6.2 MySQL

MySQL adalah aplikasi yang berjalan sebagai service. Aplikasi service

berjalan tanpa menampilkan antarmuka pada desktop dan taskbar. MySQL

dijalankan pada mode Text atau Command Prompt atau dengan menggunakan

PHP MyAdmin. PHP MyAdmin merupakan aplikasi web yang dapat digunakan

untuk manajemen dan administrasi server dan database serta obyek-obyek yang

terdapat didalamnya. Proses menggunakan MySQL pada dasarnya adalah

mengelola data dan informasi agar data dan informasi tersimpan dengan tertata
33

dan rapih, proses-proses yang sering terjadi biasanya adalah membuat database,

membuat sebuah table, memodifikasi struktur sebuah table, mengisi data dalam

sebuah table, menghapus data dalam sebuah table, memodifikasi (mengubah atau

mengedit) data dalam sebuah table dan mencari data dalam sebuah table [16].

Gambar 2.4 Logo MySQL

2.1.6.3 Microsoft Visio

Microsoft visio atau sering disebut visio adalah sebuah program aplikasi

komputer yang sering digunakan untuk membuat diagram, diagram aliran

flowchart, brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft

Corporation. Aplikasi ini menggunakan grafik vector untuk membuat diagram-

diagramnya.

Gambar 2.5 Logo Microsoft Visio

2.1.6.4 XAMPP

XAMPP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak

sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah

sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache

HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan
34

bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari

Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General

Public License) yang artinya web server yang mudah digunakan yang dapat

melayani tampilan halaman web yang dinamis[17].

Gambar 2.6 Logo XAMPP

2.1.7 Perangkat Lunak Pendukung

2.1.7.1 Sublime Text 3

Sublime Text 3 adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat

berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi

Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, aplikasi ini

sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat

dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages [18].

Gambar 2.7 Logo Sublime Text


35

2.1.7.2 Web Browser

Web Browser merupakan salah satu program yang dirancang khusus untuk

menjelajah, mengambil dan menyajikan berbagai referensi dari berbagai sumber

yang ada di salah satu web yang dapat dicari di internet. Web yang berarti website

dan Browser yang berarti media penjelajah.

Dengan menggunakan web browser, para pengguna internet dapat

mengakses berbagai informasi yang terdapat di internet dengan mudah. Beberapa

contoh web browser yaitu Internet Explorer, Mozilla, Safari, dan Opera.

Gambar 2.8 Logo Mozilla Firofox

2.2 Tinjauan Penelitian

Menurut [19] dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Metode

TOPSIS Pada Sistem Pendukung Keputusan Untuk Seleksi Siswa Kelas

Unggulan” pada studi kasus di MA Al Amiriyah Blokagung mengatakan bahwa

dalam proses penyeleksian siswa kelas unggulan dibutuhkan sebuah sistem

pendukung keputusan yang mampu membantu tenaga pengajar dalam

melaksanakan proses seleksi siswa. Selama ini kelas unggulan dilakukan hanya

melalui proses penyeleksian dari kriteria-kriteria yang sudah ditentukan pihak

sekolah namun proses tersebut masih dianggap manual karena belum

terkomputerisasi. Dalam permasalahan tersebut yang perlu dirancang dan

dibangun dalam sebuah sistem untuk membantu mengatasi permasalahan yang


36

ada. Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan peserta didik kelas

unggulan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu putusan yang akurat terhadap

peserta didik kelas unggulan. sistem dirancang menggunakan Metode TOPSIS

(Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) sebagai metode

yang diterapkan dalam menentukan proses pengambilan keputusan yang bertujuan

untuk membantu atau memudahkan pihak sekolah dalam mengambil keputusan

terhadap peserta didik kelas unggulan yang diterapkan sekolah.

Menurut [2] dalam penelitiannya yang berjudul “Sistem Seleksi Peserta Didik

Untuk Kelas Unggulan Dengan Metode Topsis” pada studi kasus di SMP Negeri

39 Semarang menyatakan bahwa penggunaan metode TOPSIS dapat memberikan

rekomendasi siswa untuk kelas unggulan dengan cepat, tepat dan akurat.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya penggunaan metode TOPSIS

dalam mengambil sebuah putusan dalam permasalahan-permasalahan yang ada

dapat menghasilkan sebuah putusan yang sesuai, tepat, dan akurat.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sebuah model atau juga gambaran yang

berupa konsep yang didalamnya itu menjelaskan mengenai suatu hubungan antara

variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Penjelasan yang disusun akan

menggabungkan teori dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini.

Adapun kerangka pemikiran dalam judul “Penerapan Metode TOPSIS Untuk

Menentukan Peserta Didik Kelas Unggulan SMA Negeri 1 Air Joman” adalah

sebagai berikut:
37

Observasi

Pengumpulan Data Wawancara

Studi Pustaka

Penelitian

Pengolahan Data

Teknik SPK

Pengujian

Implementasi

Hasil Kesimpulan
dan

Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran

2.4 Tinjauan Perusahaan

2.4.1 Sejarah Sekolah

A. Profil Sekolah

SMA Negeri 1 Air Joman merupakan salah satu sekolah menengah

atas yang berada di Air Joman tepatnya di Jalan Lubuk Palas, Kecamatan Air

Joman, Kelurahan Binjai Serbangan, Kabupaten Asahan yang berdiri sejak 17 Juli

2004. Adapun Visi Misi dan Tujuan Pendidikan di SMA Negeri 1 Air Joman yaitu

sebagai berikut:
38

1. Visi Sekolah

Unggul Dalam Prestasi Akademik, Panutan Sopan Santun

2. Misi Sekolah

a. Mengoptimalkan proses belajar mengajar sesuai dengan hari-hari

efektif.

b. Meningkatkan profesionalisme tentang Kependidikan dan Guru.

c. Memberdayakan peran serta masyarakat melalui komite sekolah

untuk membantu memfasilitasi sekolah.

d. Meningkatkan disiplin seluruh unsur-unsur sekolah.

e. Meningkatkan persatuan dan kesatuan melalui kegiatan

ektrakurikuler.

f. Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan

kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

g. Menyediakan layanan pendidikan yang optimal dengan biaya yang

terjangkau oleh masyarakat.

h. Mengembangkan penilaian otentik yang mencakup sikap,

pengetahuan dan keteranpilan berdasarkan prinsip-prinsip

penilaian.

3. Tujuan SMA Negeri 1 Air Joman

Tujuan adalah arah yang harus dituju dan diraih. Tujuan sekolah

secara umum dirumuskan oleh SMA Negeri 1 Air Joman sebagai

berikut:

a. Menciptakan dan menyelenggarakan proses pendidikan yang

berorientasi pada target pencapaian efektivitas proses pembelajaran


39

berdasarkan konsep MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu

Berbasis Sekolah).

b. Mewujudkan sistem kepimimpinan yang kuat dalam

mengakomodasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua

sumber daya pendidikan yang tersedia.

c. Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan secara efektif

berdasarkan analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan,

evaluasi kerja, hubungan kerja, imbal jasa yang memadai.

d. Penanaman budaya mutu kepada seluruh warga sekolah yang

didasarkan pada keterampilan/skill dan profesionalitas.

e. Menciptakan sikap kemandirian secara kelembagaan melalui

peningkatan sumber daya yang memadai.

f. Meningkatkan peran serta warga sekolah dan masyarakat yang

dilandasi sikap tanggung jawab.

g. Meningkatkan sistem pengelolaan yang transparan dan akuntabel

dalam pengelolaan anggaran.

h. Meningkatkan mutu prestasi output siswa bidang akademik dan

non akademik secara berkelanjutan.

i. Memprioritaskan pelayanan pendidikan kepda para siswa dalam

rangka mengurangi angka drop out.

j. Memberi kepuasan bagi warga sekolah dalam menjalankan tugas

dan kewajibannya.
40

B. Gambaran Umum

SMA Negeri 1 Air Joman dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS)

301070602049, dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 10204224. Alamat

Jalan Lubuk Palas, Kelurahan Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman,

Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Berdiri pada 17 Juli 2004. Memiliki

luas tanah 10.554 m2. Berstatus Negeri. Nilai Akreditasi A dan No. SK.

Akreditasi 860/BANSM/PROVSU/XII/2018. Jumlah peserta didik tahun ajaran

terakhir tahun 2020/2021 kelas X 180 peserta didik, kelas XI 216 peserta didik,

dan kelas XII 216 peserta didik. Jumlah keseluruhan peserta didik SMA Negeri 1

Air Joman adalah 612 peserta didik.

Data prasarana Ruang Kelas secara keseluruhan berjumlah 17 ruangan

dengan kondisi baik dan digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar.

Ruang kepala sekolah terdiri 1 ruangan dengan kondisi baik. Ruang wakil kepala

sekolah terdiri 1 ruangan dengan kondisi baik. Ruang tata usaha terdiri 1 ruangan

dengan kondisi baik. Ruang guru terdiri 1 ruangan dengan kondisi baik. Ruang

perpustakaan terdiri 1 ruangan dengan kondisi baik. Ruang laboraturium terdiri 1

ruangan dengan kondisi baik. Toilet guru terdiri 2 ruangan dengan kondisi baik.

Toilet siswa terdiri 4 ruangan dengan kondisi baik. Ruang ibadah/mushollah

terdiri 1 mushollah dengan kondisi baik. 1 aula dengan kondisi baik. 3 kantin

dengan kondisi baik dan 1 lapangan upacara dengan kondisi baik.

Status kepegawaian pendidik dan tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Air

Joman terdiri dari 20 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 20 orang Honorer.
41

2.4.2 Standar Nasional Pendidikan (SNP)

A. Standar Kompetensi Lulusan

1. Lulusan memiliki kompetensi sesuai tuntutan abad 21.

2. Meningkatkan jumlah lulusan yang masuk perguruan tinggi,

khususnya perguruan tinggi negeri.

3. Lulusan memiliki karakter dan kecakapan sosial yang baik, berjiwa

kreatif dan inovatif.

B. Standar Isi dan Proses

1. Sekolah memiliki program kegiatan pameran edukasi yang

menunjukkan hasil karya siswa ditingkat kabupaten hingga tingkat

nasional, dan kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun.

2. Melengkapi sarana Laboraturium dan Perpustakaan agar dapat

mengakomodir kegiatan pembelajaran yang lebih aktif dan inovatif.

3. Pemberdayaan IT dalam pembelajaran dengan adanya kelengkapan

Proyektor dan Audio Visual disetiap ruang kelas.

4. Pemberdayaan IT dalam pembelajran dengan adanya kelengkapan

Laboraturium Komputer.

5. Pengadaan jaringan internet yang mencukupi seluruh kegiatan

pembelajran disekolah.

6. Guru-guru menerapkan pembelajaran sesuai dengan tuntunan

pembelajaran abad 21.


42

C. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Kegiatan pengembangan diri dalam bentuk diklat atau workshop

untuk guru.

2. Kegiatan pengembangan diri dalam bentuk diklat atau workshop

untuk sekretariat tata usaha.

3. Kegiatan studi banding ke sekolah lain yang memiliki

keunggulan/kegiatan/program baik yang dapat dijadikan rujukan

untuk pengembangan kualitas tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan disekolah.

D. Standar Sarana dan Prasarana

1. Pengadaan air bersih

2. Pengadaan rungan aula

3. Pengadaan lapangan olahraga

4. Tower jaringan internet

5. Pengadaan tama bermain

6. Perawatan/penambahan ruang belajar

7. Perawatan ruang UKS

8. Perawatan ruang OSIS

9. Perawatan ruang guru, ruang adminitrasi dan ruang kepala sekolah

10. Perawatan toilet

11. Perawatan ruang gudang

12. Penerapan dan evaluasi berkala program kantin sehat

13. Peremajaan dan update website sekolah.


43

2.4.3 Muatan Kurikulum

A. Mata Pelajaran

1. Mata Pelajaran Kelas X

Mata pelajaran pada kelas X mengacu pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI Nomor 64 tahun2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah, pada sekolah yang meliputi:

a. Mata Pelajaran Kelompok Wajib A : 6 Mata Pelajaran

b. Mata Pelajaran Kelompok Wajib B : 3 Mata Pelajaran

c. Mata Pelajaran Kelompok Peminatan:

1) MIA : 4 Mata pelajaran

2) SOS : 4 Mata pelajaran

d. Mata Pelajaran Lintas Minat bagi kelas X : 3 Mata pelajaran

dengan masing-masing beban belajar 3 jam pelajaran perminggu,

sehingga jumlah mata pelajaran, untuk peminatan:

1) Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) = 15 Mata

Pelajaran

2) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) = 15 Mata pelajaran


44

2. Mata Pelajaran Kelas XI dan Kelas XII

Mata pelajaran pada kelas XI dan XII juga mengacu pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 59 Tahun 2014 tentang

Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas, Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah pada sekolah yang meliputi:

a. Mata Pelajaran Kelompok Wajib A : 6 Mata pelajaran

b. Mata Pelajaran Kelompok Wajib B : 4 Mata pelajaran

c. Mata Pelajaran Kelompok Peminatan:

1) MIPA : 4 Mata pelajaran

2) IPS : 4 Mata pelajaran

d. Mata Pelajaran Pendalaman Minat bagi kelas XI dan XII : 1 Mata

pelajaran dengan beban belajar 4 jam pelajaran perminggu,

sehingga jumlah mata pelajaran, untuk peminatan:

1) Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIA) = 14 Mata

pelajaran

2) Ilmu Pengetahuan Sosial (SOS) = 14 Mata pelajaran

B. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kulikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.

Muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Air Joman adalah sebagai

berikut:
45

Kelas X dan kelas XI dituangkan dalam struktur kurikulum mata

pelajaran kelompok wajib B yaitu Seni Budaya, Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan, serta Prakarya dan Kewirausahaan.

C. Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran

sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Pengembangan diri merupakan

kegiatan yang direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan pengembangan diri

dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurum waktu tertentu untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok atau klasikal.

Kegiatan ini merupakan upaya pembentukan watak kepribadian peserta didik yang

dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah-

masalah pribadi dan kehidupan sosial. Kegiatan belajar dan pengembangan karir,

serta kegiatan ekstra kurikuler, maupun program kegiatan pembiasaan diri, yang

bertujuan sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan

dan mengekspresikan diri secara optimal, yaitu menjadi manusia yang

mampu menata diri dan menjadwa berbagai tantangan baik dari

dirinya sendiri maupun dari lingkungannya secara adatif dan

konstruktif baik dilingkungan keluarga maupun masyarakat.

2. Menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat

Bakat, Minat, Kreatifitas, Kompetensi, dan Kebiasaan dalam

kehidupan, Kemampuan Kehidupan Beragama, Kemampuan Sosial,


46

Kemampuan Belajar, Wawasan dan Perencanaan Karir, Kemampuan

Pemecahan Masalah serta Kemandirian.

2.4.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan rantai

perintah, hubungan kerja, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan

organisasi berfungsi sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi,

dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi

menunjukkan alur perintah yang mengindikasikan jabatan pekerjaan yang harus

dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe karyawan. Berikut merupakan

struktur organisasi SMA Negeri 1 Air Joman:


47

STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 1 AIR JOMAN KAB. ASAHAN

Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah Pegawai Tata Usaha


Ramli Siagian, SE Hotman Daulay, S.Pd Roslida
Afrizal Setiawan
Asnizar
Bambang Herdiyanto
Suratmin
Irmayanti Lubis

Wakasek Kurikulum Wakasek Kesiswaan Wakasek Sarana Prasarana Wakasek Humas


Sulastri, S.Pd M. Isa Eka Putra, Heri Yusriani, S.Pd Kurniawan, S.Pd
SP

Koord. Ur. Sosial Ka. Ur. Perpus Ka. Ur. Labor Koord. Ur. Eskul Koord. Ur. 6K Koord. Ur. PHBI
Sarmian, S.Pd Sri Erfina, S.Pd IPA Rahmawati, Sucipto, S.Pd Ridoi Azwari, S.Pd Ridoi Azwari, S.Pd

S.Pd

Wali Kelas X Wali Kelas XI Wali Kelas XII Koord. Ur. BP/BK
X1 Rm. Marpaung, S.Pd XI.Ia.1 Nengsih, S.Pd XII.Ia.1 Rahmawati, S.Pd X Kurniawan, S.Psi
X2 Salaliyah, S.Pd XI.Ia.2 Sarmian, S.Pd XII.Ia.2 Sri Erfina, S.Pd XI Humansyah Siregar, S.Pd
X3 Aisyah Asril, S.Pd XI.Is.1 Eva Yanti, S.Pd XII.Is.1 Syahriani, S.Pd XII Rahmawati, S.Pd
X4 Surijawati, S.Pd XI.Is.2 Sulastri, S.Pd

Seluruh Dewan Guru Mata Pelajaran


Seluruh Siswa/Siswi SMA Negeri 1 Air
48

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Karena

sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data yang

terkumpul. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Penerapan Metode Topsis Untuk

Menentukan Peserta Didik Kelas Unggulan Pada SMA Negeri 1 Air Joman.

Dengan pengembangan dari sistem ini dan penerapan metode TOPSIS lebih

akurat dan efisien dalam menentukan peserta didik kelas unggulan yang dapat

memberikan kemudahan serta kontribusi positif untuk kemajuan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai