Anda di halaman 1dari 100

Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Sistem Informasi
1. Sistem Informasi
1.1 Pengertian Sistem

Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan.
Disini akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum:
 Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan yang sama
Contoh :
• Sistem tatasurya
• Sistem pencernaan
• Sistem Transportasi umum
• Sistem Otomotif
• Sistem Komputer
• Sistem Informasi
 Sekumpulan dari objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi dan hubungan antar objek bisa
dilihat sabagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan
Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsure atau variable-variabel yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung
sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang
digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama. Sedangkan definisi sistem dalam kamus
Webster’s Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi.
Scott (1996) mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsurseperti masukan (input) , pengolahan
(processing) , serta keluaran (output) . Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem
itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan
dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.

Gambar 1.1 Model Sistem

1
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Gambar diatas menunjukan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai
empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran dan balikan atau control.
Sementara Mc. Leod (1995) mendifinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari
elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan mekanisme
control. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut dapat digambarkan dengan model sebagai
berikut :

Gambar 1.2 Model hubungan elemen-elemen sistem

Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya
hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996)
secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah :

1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.


2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya.
5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
6. Menunjukkan adanya entropi.
7. Memiliki aturan.
8. Memiliki subsistem yang lebih kecil.
9. Memiliki deferensi antar subsistem.
10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

2. Karakteristik Sistem

2
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari
sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem
dengan sistem yang lainnya :

1. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang


mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan
subsistem dari sebuah sistem.
2. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam
sistem dan mana yang di luar sistem.
3. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi,
kendala, dan input terhadap suatu sistem.
4. Penghubung (interface) : Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi.
5. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
6. Keluaran (output) : sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer
computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
7. Mempunyai Pengolahan (Process) : Kegiatan-kegiatan atau pengolahan dalam suatu system yang
mentransformasikan input menjadi output
8. Mempunyai Sasaran dan Tujuan (Objective & Goals) :Dalam pembuatannya setiap system harus
memiliki sasaran dan tujuan agar system tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhannya.

Contoh Karakteristik sistem :


Sistem KHS

1. Komponen
1. Mahasiswa
2. BAAK
3. Dosen
2. Boundary (Batasan System) : KHS untuk semester 7 di STMIK Pranata Indonesia
3. Environment (lingkungan Luar System) : Ketua Jurusan
4. Interface (Penghubung Sistem) : Mahasiswa dengan STMIK
5. Input (Masukan)
1. Tugas2

3
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

2. Nilai UTS
3. Nilai UAS
4. Absen
6. Output (Keluaran) : KHS
7. Proses (Pengolahan Sistem)
1. Lembar absen yang sudah dikumpulkan dan diproses
2. Data nilai ujian & tugas dilakukan perhitungan tertentu yang akan menjadi
komponen nilai ujian & tugas
3. Melakukan penghitungan secara keseluruhan dan kemudian dikonversikan
menjadi huruf mutu
8. Objective & Goal (Sasaran & Tujuan Sistem)
1. Goal : Untuk melayani mahasiswa untuk mendapatkan KHS semester 7
2. Sasaran : Mahasiswa STMIK Pranata Indonesia

KLASIFIKASI SISTEM
1. SISTEM ABSTRAK DAN FISIK ( PHYSICAL SYSTEM )
- Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara Fisik. Misalnya : sistem agama.
- Sistem Fisik : Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara fisik.
Misalnya : perusahaan, komputer.

2. SISTEM ALAMIAH DAN BUATAN ( HUMAN MADE SYSTEM )


- Sistem alamiah (natural system ) : Sistem yang terbentuk melalui proses alami.
Misalnya : sistem tatasurya, pencernaan.
- Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang dan dibangun oleh manusia yang melibatkan
interaksi dengan mesin. Misalnya : sistem produksi di pabrik.

3. SISTEM TERTENTU DAN TIDAK TERTENTU ( PROBABILISTIC SYSTEM )


- Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang cara beroperasinya sudah dapat
diprediksi, interaksi-interaksi didalamnya dapat dideteksi dengan pasti dan outputnya dapat
diramalkan. Misalnya: pengolahan data (komputer)
- Sistem tak tentu : Sistem yang outputnya tidak dapat diprediksi dengan pasti karena
mengandung unsur probabilitas.

4
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

4. SISTEM TERTUTUP DAN TERBUKA ( OPEN SYSTEM )


- Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dengan dunia luar dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya (bekerja secara otomatis).
Sebenarnya sistem tertutup tidak ada yang ada adalah relatif tertutup.
- Sistem terbuka : Sistem yang mempunyai hubungan dengan dunia luar dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan ouput untuk
subsistem yang lain.

3. Jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis.
Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak
menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi
melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional
seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih
luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi
yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS).

5
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI).
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat
bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems
(CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak
terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut
dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS).
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif
mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

6
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Gambar 1.3 Jenis Sistem Informasi

Daur Hidup Pengembangan Sistem


Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh professional dan pemakai system informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan system informasi.

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :
 Perencanaan sistem
 Analisis sistem
 Perancangan sistem secara umum / konseptual
 Evaluasi dan seleksi sistem
 Perancangan sistem secara detail
 Implementasi sistem
 Pemeliharaan / Perawatan Sistem

7
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Gambar 1.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem


 Perencanaan Sistem
- Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang
menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan
operasi organisasi.
- Perencanaan sistem berhubungan dengan perencanaan bisnis
- Perencanaan Sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang
dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta operasinya.
 Siapa yang merencanakan sistem ?
1. Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak
karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat di
raih oleh sistem yang lama atau karenasistem yang lama masih mempunyai kelemahan-
kelemahan yang perlu diperbaiki (misal meningkatkan produktivitas, efektivitas dan
pelayanan).
2. Manajemen puncak sangat berperan dalam perencanaan sistem. Manajemen puncak terdiri
dari CIO, CEO, CFO dan eksekutif senior perwakilan kelompok user yang lain.
3. Komite ini yang menghubungkan tujuan bisnis dan sistem informasi untuk mencapai
tujuannya.

8
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Tahapan Proses Perencanaan Sistem

Gambar 1.5 Tahap-tahap Perencanaan Sistem

 Analisis Sistem
- Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya
- Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya
- Hasil dari analisis sistem adalah: laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah
dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat
atau dikembangakan.
 Tujuan Analisis Sistem
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
2. Membantu para pengambil keputusan
3. Mengevaluasi sistem yang telah ada
4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan
baru
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
 Yang perlu diperhatikan oleh sistem analis
1. Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci

9
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah


3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara komputerisasi
 Langkah-langkah
1. Mengidentifikasi masalah
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
2. Analisis sistem
a. Mengidentifikasi solusi dari masalah
3. Analisis Kebutuhan
a. Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru.
b. Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru.

 Proses Analis
1. Menggunakan Diagram Aliran Data
2. Menganalisis Data dengan Menggunakan Kamus Data
3. Menggambarkan Spesifikasi Proses dan Keputusan Terstruktur
4. Menganalisis Sistem Pendukung Keputusan Semiterstruktur
5. Menyiapkan Proposal Sistem
6. Menulis dan Menampilkan Sistem

4. Tipikal Departemen Sistem Informasi


Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang menggunakan fungsi-fungsi untuk
menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan
dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar-kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-
sistem informasi sebagai berikut :
a) Sistem Informasi akuntansi, menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
b) Sistem Informasi pemasaran, menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,
kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.
c) Sistem Informasi manajemen persediaan
d) Sistem Informasi personalia
e) Sistem Informasi distribusi
f) Sistem Informasi pembelian
g) Sistem Informasi kekayaan

10
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

h) Sistem Informasi analisis kredit


i) Sistem Informasi penelitian dan pengembangan
j) Sistem Informasi teknik

Contoh Sistem Informasi teknik :

Gambar 1.6 Sistem Informasi Geografis

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua
tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), manajemen tingkat
menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Dibawah
ini adalah gambar sistem-sistem informasi tiap manajemen.

Gambar 1.7 SIM Setiap Tingkatan Manajemen

11
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Tugas
1. Jelaskan tugas dan fungsi dari Sistem Informasi yang Anda ketahui dalam suatu organisai ataupun
perusahaan!
2. Jelaskan kenapa Sistem Informasi sangatlah penting dalam suatu pekerjaan! Berikan Contoh
Kasusnya!
3. Berikan Contoh Aplikasi Sistem Informasi yang Anda Ketahui, minimal 3 Contoh Aplikasi!

12
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Analis Sistem
1. Pengertian Analis Sistem
Analis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan
dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang
dihadapi
Analis Sistem terbagi Menjadi dua yaitu :
1. Analis bisnis memfokuskan hanya pada aspek non teknis dari analisis dan perancangan sistem.
2. Programmer/analis (or analyst/programmer) mencakup pertanggung jawaban keduanya, yaitu
programmer komputer and the analis sistem.

1.1 Jabatan Dalam Analis Sistem


• Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha “memotret” masing-masing jabatan
dalam organisasi agar diperoleh informasi mengenai aspek-aspek penting jabatan tersebut, seperti
tujuan, tugas dan tanggung jawab, kondisi kerja, kompetensi, dsb.

• Analisis jabatan (job analysis) adalah proses sistematis untuk menentukan berbagai tugas,
aktivitas, perilaku, keterampilan, pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang diperlukan untuk
menjalankan suatu pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi. (Werther & Davis 1996, Schuler
& Jackson 2006)
• Jabatan VS Posisi
- Jabatan
Suatu jabatan terdiri dari sekelompok tugas yang harus dilaksanakan agar organisasi dapat
mencapai tujuannya. Suatu jabatan bisa hanya diduduki satu orang saja, seperti jabatan
presiden dalam satu negara, atau bisa diduduki oleh banyak orang, sebagaimana halnya
operator penginput data di sebuah perusahaan besar atau kasir di pasar swalayan.
- Posisi
Posisi adalah kumpulan tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh satu orang; ada
satu posisi untuk setiap orang dalam suatu organisasi.

2. Skill Yang Diperlukan Dalam Analis Sistem

13
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Analis sistem sebagai penyelesai problem, sedangkan pemicu pengembangan sistem ada 3 hal,
yaitu :

1. Problem, adalah salah satu dari kenyataan atau antisipasi yang menghendaki aksi
pembenaran
2. Kesempatan adalah peluang untuk memperbaiki situasi, dengan adanya complain
3. Arahan adalah seseorang atau lembaga yang mengubah situasi saat ini.

Skill yang diperlukan dalam analis sistem adalah :

1. Mempunyai pengetahuan bekerja dalam bidang teknologi informasi


2. Mempunyai pengalaman dan keahlian dibidang pemrograman computer
3. Mempunyai pengetahuan bisnis secara umum
4. Mempunyai ketrampilan dalam problem solving secara umum
5. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar orang
6. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar orang
7. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam relasi antar orang /
8. Fleksibel dan mampu beradaptasi
9. Berkarakter dan beretika

3. Deskripsi Kerja
Dalam analis sistem Deskripsi kerja dapat digambarkan dalam bentuk Job title seseorang ketika
dihadapkan suatu permasalahan yang berbeda-beda.

Contoh Deskripsi kerja Untuk Sistem Analis Melaporkan Ke Manajer Pengembangan Pusat

Deskripsi :

a. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengembangkan sistem informasi. Seorang analis sistem
harus bertanggung jawab untuk mempelajari masalah dan kebutuhan yang ditetapkan oleh organisasi
untuk menentukan bagaimana perangkat computer, prosedur bisnis, dan orang-orang dapat
memecahkan masalah-masalah dan melakukan perbaikan terbaik.
b. Mendesain dan menentukan sistem dan metode untuk menginstal sistem informasi berbasis computer
dan panduan instalasinya.
c. Membuat presentasi formal terhadap temuan, rekomendasi, dan spesifikasi dalam bentuk laporan
formal dan dalam presentasi lisan.

14
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

4. Tanggung Jawab Analis Sistem


1. Mengevaluasi kelayakan proyek.
2. Menganalisis sistem bisnis saat ini mengenai masalah dan peluang.
3. Mendefinisikan persyaratan untuk meningkatkan atau mengganti sistem.
4. Mengevaluasi solusi alternatif untuk kelayakan.
5. Memilih perangkat keras dan perangkat lunak (sesuai dengan persetujuan).
6. Merancang sistem antarmuka, aliran, dan prosedur.
7. Mengawasi implementasi sistem.

5. Tugas Analis Sistem


1. Memperkirakan kebutuhan personil, anggaran, dan jadwal untuk proyek-proyek sistem.
2. Mengembangkan dan menerapkan rencana pengembangan sistem sesuai dengan standar CIS.
3. Melakukan wawancara dan pengumpulan data lainnya.
4. Mendokumentasikan dan menganalisis sistem operasi yang sedang berjalan.
5. Merumuskan aplikasi teknologi saat ini untuk masalah bisnis.
6. Mendidik pengguna manajemen dalam hal kemampuan menggunakan teknologi saat ini.
7. Mengevaluasi kemungkinan teknik terhadap kelayakan teknis, operasional, dan ekonomi
8. Meninjau dan menyajikan solusi sistem yang diusulkan untuk disetujui
9. Mendesain dan menguji sistem prototipe.
10. Mendesain file dan struktur database.
11. Mendesain user interface (input, output, dan dialog) untuk sistem komputer.
12. Mendesain bentuk dan teknik pengumpulan data.
13. Mendesain sistem keamanan dan kontrol.
14. Menyiapkan spesifikasi untuk program aplikasi.
15. Menulis, menguji, dan mengintegrasikan program aplikasi.
16. Mengawasi program aplikasi.
17. Mengembangkan dan memandu pengujian sistem dan rencana konversi.

Tugas

1. Jelaskan Kedudukan Analis Sistem di dalam suatu manajemen!

15
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

2. Jelaskan apa perbedaan Analis Sistem dengan Programmer. Seorang Analis Sistem kemungkinan
dapat menjadi Programmer akan tetapi Programmer belum tentu menjadi seorang Analis Sistem!
3. Jelaskan satu persatu Apa Tanggung Jawab dari Analis Sistem!

16
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Kelayakan Dan Kebutuhan Informasi


1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah studi awal untuk memeriksa kebutuhan informasi calon pengguna akhir dan
tujuannya, batasan, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan dari proyek yang diusulkan.
Metode yang sama dalam pengumpulan informasi merekomendasikan yang mudah dalam pendekatan
sistem (wawancara, observasi, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk studi
kelayakan.

1.1 Kelayakan Suatu Sistem

Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi berkaitan dengan empat kategori utama, yang
telah diringkas dan digambarkan seperti ini :

Kelayakan Organisasi
Kelayakan Ekonomi

Bagaimana sistem itu mendukung
 Ongkos penyimpanan.
rencana strategis organisasi.  Peningkatan pendapatan.
 Penurunan investasi
 Peningkatan profit.
Kelayakan Teknis
Kelayakan Operasi

Kemampuan, keandalan, dan  Penerimaan pengguna.
kesediaan perangkat keras dan  Dukungan manajemen.
perangkat lunak.  Kebutuhan pembeli, pemasok
dan pemerintah

Faktor Kelayakan Dari Organisasi, Ekonomi, Teknis dan Operasi. Catatan Ini Berisi Kelayakan Mulai Dari Ongkos
Penyimpanan atau Kemampuan Dari Perangkat Lunak dan Perangkat Keras.

2. Pengumpulan Informasi
Salah satu faktor utama dalam proses analisis sistem ialah memahami sistem tersebut dan masalah –
masalahnya, yaitu bagaimana sistem bekerja dan apa yang ingin dicapai serta apa yang dibutuhkannya
dengan cara berkomunikasi dengan para pengguna untuk mengumpulkan informasi. Sumber informasi
tersebut dapat diperoleh dari pengguna sistem, formulir atau dokumen, program komputer, panduan
prosedur, dan laporan manajemen.

17
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

2.1 Prosedur Pencarian Informasi


a. Prosedur pengumpulan informasi biasanya dilakukan secara top-down.
b. Mula - mula dilakukan wawancara dengan top-level managers untuk menentukan fungsi dan
aktivitas utama dari sistem.
c. Pengumpulan informasi dilanjutkan ke tingkat organisasi di bawahnya hingga pada tingkat
operator.
d. Makin ke bawah biasanya sifat informasi makin bersifat teknis sedangkan pada tingkat atas lebih
banyak bersifat kebijakan.

Mengapa pengumpulan informasi harus dimulai dari top-level managers?


a. Keputusan untuk membuat / mengembangkan sistem dibuat oleh top-level managers.
b. Mereka dapat memberitahu sumber-sumber informasi lainnya.
c. Dapat mengetahui keinginan mereka serta menjelaskan akibat apa yang dihadapinya dengan
penerapan dari sistem tersebut. Bila hal tersebut merisaukannya maka dapat diberikan penjelasan
terlebih dahulu.
d. Menumbuhkan kepercayaan kepada manajemen bahwa sistem ini akan memecahkan masalah
mereka.

2.2 Teknik Pengumpulan Informasi


a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data/fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai.

Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut :


a) Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang
diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan.
b) Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan
situasi yang berkembang.
c) Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut
wajah orang yang diwawancarai.
d) Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

18
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Disamping wawancara mempunyai beberapa kelebihan, tetapi juga mempunyai kekurangan sebagai
berikut :
a) Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal
dibandingkan dengan teknik yang lainnya.
b) Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk
melakukan hubungan antara manusia (human relation).
c) Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya pada lokasi
yang ribut dan ramai.
d) Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang
dimilikinya sangat terbatas.

Lima langkah persiapan wawancara:


1. Membaca materi latar belakang
Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya
sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa Anda hubungi segera
untuk menanyakan tentang Website perusahaan, laporan tahunan terbaru, laporan berkala
perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai penjelasan
tentang organisasi kepada publik.
2. Menetapkan tujuan wawancara
Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman Anda untuk
menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat sampai enam area utama yang
berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin Anda
tanyakan. Area tersebut meliputi sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi
pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuat keputusan.
3. Memutuskan siapa yang diwawancarai
Saat memutuskan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orang-orang terpenting dari
semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi sistem.
4. Menyiapkan orang yang diwawancarai
Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau menulis pesan e-mail
sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk
berpikir. Aturlah waktu untuk menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya, wawancara
dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam.
5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan

19
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam pembuatan keputusan


saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari
wawancara.

Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara:


a) Pertanyaan Terbuka (Open – Ended)
Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons.
Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.
Beberapa contoh pertanyaan terbuka:
 Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di peusahaan
Anda ?
 Apa tujuan terpenting departemen Anda ?
 Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ?
 Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?
 Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ?
b) Pertanyaan Tertutup (Close – Ended)
Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti
dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima
jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri.
Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini
membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari
dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.

Beberapa contoh pertanyaan tertutup:


 Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui?
 Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya ?
 Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling bermanfaat menurut
Anda?
􀂃 Formulir keluhan konsumen
􀂃 Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi website
􀂃 Interaksi tatap muka dengan konsumen
􀂃 Barang yang dikembalikan konsumen
 Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan infrastruktur teknologi.
 Siapa yang menerima masukan ini ?

20
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Beberapa contoh pertanyaan dua-pilihan:


 Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi vendor ?
 Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e-commerce tidak begitu aman?
 Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap bulan ?

Struktur-struktur pertanyaan:
a) Struktur Piramid
Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail,
biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum.
Contoh:
 Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall ?
 Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan data-
data perusahaan ?
 Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif ? Umumnya,
bagaimana perasaan Anda tantang keamanan data terhadap pentingnya akses internet ?
b) Struktur Corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu
membatasi respons dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
Contoh:
 Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang baru?
 Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ?
 Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs ?
 Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website ?
c) Struktur Berbentuk Wajik
Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum,
dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik.
Contoh:
 Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti
yang Anda gunakan.
 Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan
ini.

21
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

 Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster.


 Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda
yang Anda temui lewat layanan ini.
 Apakah “cookies” merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan
tampilan situs ?

b. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus
yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-
responden yang dipilih. Kuesioner ini kemudian akan dikirimkan kepada responden yang akan
mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.

Kelebihan teknik kuesioner:


1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih
waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat
lebih objektif.

Kekurangan teknik kuesioner:


1. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang
dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan kuesioner
4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.

Tipe Kuesioner
Ada dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas (Free Format) dan Format Pasti (Fixed
Format). Dalam suatu kuesioner dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja
atau gabungan dari keduanya.
1. Kuesioner Format Bebas
Kuesioner format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh
responden di tempat yang sudah disediakan.

22
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Contoh:
Sebutkan metode-metode yang Anda rasa tepat untuk memperbaiki masukan-masukan yang
mengandung kesalahan.

_____________________________________________________________________
_________ _________________________ ___________________________

2. Kuesioner Format Pasti


Kuesioner tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.
a) Check-off Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa
(check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.
Mana yang menjadi pemasok dari perangkat keras Anda ?
_____ Compaq _____ IBM
_____ Univac _____ Macintosh
b) Yes/NO Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab “Ya”
atau “Tidak”.
c) Opinion/choice Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan
pendapatnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan dilakukan ini ?
1 = Sangat setuju 4 = Tidak setuju
2 = Setuju 5 = Sangat tidak setuju
3 = Kurang Setuju

Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kelayakan Organisasi, Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Teknik
dan Kelayakann Operasi! Berikan Contohnya!
2. Sebutkan dan Jelaskan Apa saja Teknik Pengumpulan Informasi! Minimal 3 Teknik Pengumpulan
Informasi!
3. Buat Contoh Format Wawancara dan Kuesioner (untuk Studi Kasus diserahkan pada Anda)!

23
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Data Flow Diagram (DFD)


1. Pengertian DFD/ DAD

Data Flow Diagram (DFD) atau DAD (Diagram Arus Data) adalah suatu modeling tool yang
memungkinkan sistem analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan fungsi
yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disbut alur data.

Sedangkan pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto Hartono adalah :
“Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system”. (Jogiyanto
Hartono, 2005, 701).

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru
yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan
keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum
suatu system atau batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan
secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau
organisasi file

1.1. Notasi
Menurut Jogiyanto Hartono, tahun 2005 dalam bukunya Basia Data ada beberapa simbol digunakan
pada DFD untuk mewakili :

a. Nama Entitas : Terminator (External Entity)

Nama
b. Proses : Proses

c. : Alur data (Data Flow)

: Penyimpanan Data (Data Store)

24
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

d.

1.2. Proses

Nama  Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output,
Proes yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa
output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa
yang dikerjakan proses.
 Menunjukkan tugas atau proses yang dilakukan baik secara manual atau
otomatis.
 Simbol Proses ini tidak hanya menunjukkan alur data yang keluar dari
proses tersebut, tetapi juga menunjukkan alur data yang masuk dalam
proses ini.
 Nama proses hendaknya berupa kalimat perintah yang berupa kata kerja
aktif dan diikuti oleh klausa objek untuk menjelaskan proses tersebut.
 Proses menunjukkan angka referensi dari proses tersebut

1.3. External Entity

 Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar


Nama Entitas sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada
lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.
 Merupakan simbol entitas eksternal untuk menunjukkan tempat asal
data (sumber) atau tempat tujuan data (Tujuan).
 Nama entitas eksternal (terminator) ditulis dalam bentuk tunggal.

1.4. Data Store


 Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file
atau database pada sistem komputer.

25
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

 Terlepas dari media penyimpanan fisik, simbol ini menunjukkan


gudang informasi atau data.
 Sangat sering terjadi bahwa unsur-unsur data tidak berjalan dari
suatu proses ke proses berikutnya secara langsung, melainkan
disimpan terlebig dahulu, sementara operasi lainnya atau
penyusunan ulang unsur-unsur data berlangsung.
 Bila data store hanya diperbaharui selama atau sesudah proses
tertentu maka untuk menunjukkanarah alur data ke gudang dibuat
gambar anak panah yang mengarah pada gudang data tersebut.
 Bila data dari gudang dipakai pada proses itu, maka kita gunakan
satu anak panah yang mempunyai dua arah.
1.5. Data Flow
 Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini
mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini
menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses sistem.
 Menunjukkan alur data (informasi/objek) yang mengalir.
 Nama alur data menunjukkan nama dari data yang mengalir
tersebut, dan bisa lebih dari satu.

1.6. Pedoman Pemberian nama


I. Pedoman Pemberian Nama Proses
1. Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi proses tersebut,
mis : Hitung Bonus, Pendataan Karyawan, Cetak Faktur, dll
2. Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari nama suatu proses (bubble)
3. Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama
4. Proses harus diberi nomor, urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran atau urutan proses
5. Penomoran proses pada tingkat pertama (diagram Nol) adalah 1.0,2.0,3.0 dan seterusnya

26
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

II. Pedoman Pemberian Nama Kesatuan Luar (External Entity)


1. Nama terminal berupa kata benda
2. Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (diagram
digambarkan dua kali) bila demikian maka terminal ini perlu di beri garis miring pada pojok
kiri atas.

III. Pedoman Pemberian Nama Data Store


Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data
store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sis
samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database
1. Nama harus mencerminkan data store tersebut
2. Bila namanya lebih dari satu kata maka harus diberi tanda sambung

IV. Pedoman Pemberian Nama Aliran Data


1. Nama aliran data yang tediri dari beberapa aliran kata dihubungkan dengan garis sambung
2. Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian nama harus mencerminkan
isinya,
3. Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan group elemen
4. Hindari penggunaan kata “data” dan “informasi” untuk memberi nama pada aliran data
Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap

27
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Tingkatan DFD/DAD
1. Tingkatan Dalam Data Flow Diagram (DFD)/ DAD
Tingkatan pertama disebut dengan Diagram Konteks (Context Diagram), yang menggambarkan
mengenai sistem secara global. Dalam hal ini ditetapkan Entitas-entitaseksternal yang terlibat dalam
proses, baik sebagai sumber maupun tujuan.
Tingkatan berikutnya dikatakan sebagai Digram level nol (Zero Diagram / overview
diagram), yakni memberikan gambaran mengenai proses-proses apa saja yang akan dilakukan
dan melibatkan entitas-entitas eksternal yang ada serta data store –data store tertentu.
Diagram level 1, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang ada pada diagram level
nol, secara khusus. Dimungkin akan muncul proses-proses detilnya.
Diagram level 2, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang baru muncul pada
diagram level 1, secara khusus. Dalam hal ini juga dimungkinkan akan muncul proses-proses
detilnya.
Tingkatan berikutnya akan kita definisikan sesuai dengan keadaan dari level sebelumnya,
dengan harapan diagram ini akan memberikan pemahaman secara detil atau rinci mengenai
sistem yang sedang akan dikerjakan.

28
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Secara ringkas tingkatan dalam DFD dapat disajikan dalam gambar berikut

Gambar 6.1 Level DFD

1.1. Diagram Konteks


Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang
lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan
sistem. Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.
Menurut Fadlil, Firdausy, & Hermawan (2008, hal. 69) Data Flow Diagram merupakan
diagram yang menggunakan notasi- notasi untuk menggambarkan aliran data secara logis dari
sistem. Menurut Wijaya ( 2007, hal 50) Data Flow Diagram adalah gambaran grafis yang
memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang
mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
Contoh gambar Diagram :
Barang Ditanya,
Barang Dibeli,
Uang Pembayaran

Laporan Penjualan
Barang
Pembeli Pemilik
Sistem Penjualan
Barang

Informasi Barang,
Jumlah Uang Harus Dibayar

Gambar 6.2 Diagram Konteks

29
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

1.2. Diagram Nol

Tujuan dari diagram nol adalah untuk “memerinci” sebuah sistem menjadi “proses-proses”
yang harus dilakukan ‘orang dalam.’ Atau jika dibuat dalam kalimat adalah : “Apa saja proses yang
harus dilakukan agar mencapai sistem tersebut. Jadi, diagram ini adalah kelanjutan dari diagram
konteks, yang “memperbanyak lingkaran, sedangkan untuk (jumlah dan isi) terminator serta (jumlah
dan isi) data flow dari dan ke terminator tersebut harus tetap.

Pada diagram ini pula mulai ditampilkan data store (penyimpan data/ file) yang dibutuhkan.

BARANG
1.0
Barang Ditanya
PEMBELI Cek
Keberadaan Stok Barang
Barang
Informasi Barang

2.0

Perhitungan
Barang Dibeli Uang Harus Harga Barang
Dibayar KASIR

Kasir yang
Jumlah Uang Harus Dibayar
Bertugas

JUAL
3.0
Transaksi Transaksi
Uang Pembayaran Penerimaan
Penjualan Penjualan Data
Pembayaran
Barang
4.0

Laporan Pembuatan
Penjualan Laporan
Barang

PEMILIK

Gambar 6.3 Diagram Nol

1.3. Diagram Rinci

Diagram Rinci adalah diagram yang memungkinkan proses yang ada di diagram nol lebih
diperinci lagi. Misalkan untuk proses 1 di atas.

30
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

BARANG
1.1.
Barang Ditanya
Masukkan
PEMBELI Berdasarkan
Merek
Barang

Informasi Barang Merek Barang

1.2.
Tampilkan
Seluruh Jenis
Barang dari
Merek Tsb. Merek Barang

Barang
Dicari
Tersedia
1.3. Stok Barang
Tampilkan
Stok Barang
Tersedia

Barang Dicari
Tidak
Tersedia
Stok Barang
1.4.
Beri Informasi
Kepada
Pembeli

Gambar 6.4 Diagram Rinci

1.4. Penomoran Proses

Gambar 6.5 Contoh Penomoran DFD Proses 4 level 2

31
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Penomoran proses pada tiap tingkat (level) di DFD :

Dalam satu level tidak boleh ada lebih dari 7 unit dan maksimal 9, jika lebih harus dilakukan
dekomposisi (pemecahan lebih terinci).

1.5. Balancing
Balancing (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan. Balancing
DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama
dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya.

32
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Contoh DFD balancing dapat dilihat gambar di bawah ini :

Gambar 6.6 Diagram Konteks Restauran

Pada gambar dapat dilihat ada satu input ke dalam sistem yaitu Customer Order dan tiga ouput
yang keluar dari sistem yaitu Receipt, Food Order, dan Management Reports.

Gambar 6.7 Diagram nol Restauran


Gambar diatas sudah dikatakan seimbang karena mempunyai input dan output yang sama dan
tidak memasukan input ataupun output baru.

33
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Contoh DFD unbalancing (tidak keseimbangan)

Gambar 6.8 Diagram DFD Tidak Seimbang (unbalanced)

Dalam diagram konteks mempunyai satu inputan yaitu A dan satu keluaran yaitu B. Sedangkan
pada diagram level 0 ada penambahan inputan baru yaitu C, berarti DFD tersebut dapat dikatakan
tidak seimbang.

Tugas

1. BAAK UNINDRA merancang sistem informasi untuk pelayanan penyusunan skripsi bagi
mahasiswanya. Dengan bantuan Data Nilai yang ada, BAAK mengumumkan daftar nama mahasiswa
yang sudah berhak menyusun skripsi. MAHASISWA tersebut kemudian membuat proposal skripsi
ke BAAK. Setiap proposal yang masuk dikirimkan ke tim PRODI dan akan dibalas dengan Surat
Persetujuan. Setelah itu BAAK menentukan DOSEN Pembimbing dan menyerahkan proposal
tersebut kepada DOSEN yang bersangkutan. Seiring dengan jalannya bimbingan skripsi, semua
DOSEN Pembimbing setiap bulan harus memberikan laporan kemajuan skripsi dari MAHASISWA
yang dibimbingnya. Pada Akhir penyusunan skripsi DOSEN Pembimbing membuat pernyataan
kepada BAAK bahwa mahasiswanya telah siap sidang dan MAHASISWA tersebut menyerahkan
draf skripsi ke BAAK. Oleh BAAK draf skripsi tersebut diteruskan kepada tim PRODI. Selesai ujian
skripsi PRODI mengirimkan nilai hasil sidang kepada BAAK untuk diumumkan kepada
MAHASISWA.

34
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Dari deskripsi diatas buatlah Diagram Konteks dan Diagram Nol.

2. Deskripsi proses pada sistem pengelolaan rental mobil adalah sebagai berikut :
Setiap pelanggan yang akan menyewa mobil mengisi/mengajukan formulir peyewaan kemudian oleh
sistem diverifikasi mengenai ketersediaan mobilnya. Jika tercapai kesepatan (mobil tersedia) maka
data penyewaan tersebut disimpan. Setelah itu dibuatlah tagihan sewa kepada pelanggan. Setiap terjadi
pembayaran sewa dari pelanggan maka datanya disimpan. Setiap periode tertentu dilakukan
pembayaran sewa sekaligus laporan kepada pemilik mobil (karena tidak semua mobil yang ada adalah
milik pengelola), serta laporan seluruh kegiatan rental kepada managemen rental.

Dari deskripsi di atas buatlah Diagram Konteks dan Diagram Nol.

35
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Kamus Data
1. Pengertian Kamus Data
Sebuah kamus data digunakan untuk mencatat semua potongan informasi tentang sistem (tekstual
atau numerik) yang tidak dapat direkam pada diagram. Ini adalah struktur yang mendasari dan yang
menghubungkan berbagai tampilan sistem yang disajikan oleh berbagai jenis diagram (Yeates, 2004).
Kamus Data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem
informasi (jogiyanto, 1990). Kamus Data digunakan untuk :
a. Merancang Input
b. Merancang laporan- laporan dan database

Kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan- laporan dan database. Kamus
data dibuat berdasarkan arus data yang terdapat pada data flow diagram. (Jogiyanto, 1990). Kamus data
selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:

1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan


2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data

KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap
perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara
analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang
masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan
sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data
dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD.
KD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
- Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD
- Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya alamat diuraikan
menjadi kota, negara dan kode pos)
- Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data
- Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran
- Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entity-
relationship diagram)

36
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Gambaran bagaimana hubungan antara DAD dan KD:

Gambar 9.1 Kamus Data Terhubung DFD

Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan muatan aliran data, simpanan dataa
dan proses-proses seperti pada gambar di atas. Setiap simpanan data dan aliran data bisa ditetapkan dan
kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang dimuatnya. Logika dari setiap proses ini
bisa digambarkan dengan menggunakan data yang mengalir menuju dan keluar dari proses tersebut.

2. Elemen-elemen data
Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang akan dicatat. Untuk
maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut:
1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka
nama dari arus data juga harus dicatat di KD.

37
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena
data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang
lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan
tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur
yang berbeda.
3. Bentuk data, telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir:
 Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di suatu dokumen
atau formulir.
 Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat di media
laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan komputer;
 Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel
atau parameter yang dibutuhkan oleh proses penerimanya;
 Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini biasanya
berbentuk suatu variabel.
 Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya berupa suatu field
(item data).
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen dasar atau formulir,
dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variabel, parameter,
field.
4. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.
Keterangan ini perlu dicatat di KD agar mudah mencari arus data di DFD.
5. Penjelasan, Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di KD, maka
bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Misalnya
nama dari arus data adalah Tembusan Permintaan Persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai
tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
6. Periode, periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di KD karena
dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan
proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
7. Volume, volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari
arus daa. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu
periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan
untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari
alat input, alat pemroses dan alat output.

38
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

8. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item
data apa saja.

Contoh : KD untuk arus data Tembusan Permintaan Persediaan dapat dibuat dari DAD sebagai
berikut:

3. Menggambarkan Struktur Data (kamus data komposit)


yang Pada kebanyakan sistem dalam dunia nyata (dimana kita bekerja), kadang-kadang elemen data
terlalu kompleks utuk didefinisikan. Kekompleksan tersebut seharusnya diuraikan melalui sejumah

39
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

elemen data yang lebih sederhana. Kemudian elemen dat yang lebih sederhana tersebut didefinisikan
kembali hingga nilai dan satuan relevan (yang sifatnya elementer). Pendefinisian tersebut menggunakan
notasi yang umumnya digunakan dalam menganalisas sistem dengan menggunakan sejumlah simbol
yaitu:

Contoh-contoh dari pemakaian simbol-simbol di atas, adalah:


Contoh 1:
Tembusan Permintan Persediaan = Kode Langganan +
Nama Langganan +
Tanggal Penjualan +
Nomor Faktur +
1{ Informasi Barang }5 +
Total Penjualan +
( Potongan Penjualan) +
Pajak Penjualan +
Total Dibayar +
Jenis Penjualan

40
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Informasi Barang = Kode Barang +


Nama Barang +
Unit Jual +
Harga Satuan +
Total Harga
Jenis Penjualan = [ Cash | Credit ]

Contoh 2:
Dua diagram alir data di bawah ini dan masukan-masukan kamus data yang berhubungan untuk
memproduksi pembayaran cek pegawai.

Struktur Data:
Record Pegawai = Nomor Pegawai +
Informasi Pribadi +
Informasi Gaji +
Informasi Pembayaran Saat Ini +
Informasi Gaji Tahunan Sampai Hari Ini
Record File Waktu = Nomor Pegawai +
Nama Pegawai +
Jam Kerja
Pembayaran Cek Gaji = Nomor Pegawai +
Nama Pegawai +
Alamat +
Jumlah Pembayaran Saat Ini +
Jumlah Gaji Tahunan Sampai Saat Ini

41
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Informasi Gaji = Perhitungan Pembayaran +


Jumlah Tanggungan
Jumlah Pembayaran Saat Ini = Gaji Kotor +
Potongan Pajak Pemerintah +
Potongan Pajak Negara Bagian +
Potongan Pajak Jaminan Sosial +
Gaji Bersih

Contoh 3:
Nama = gelar+nama_pertama+nama_tengah+nama_akhir
Gelar = [Tuan|Nyonya|Nona|Doktor|Profesor]
Nama_pertama = karakter_valid
Nama_tengah = karakter_valid
Nama_akhir = karakter_valid
Karakter_vald = [A-Z|a-z|0-9|’|-| ]

Pendefinisian elemen data yang direpresentasikan dengan notas “=” dibaca dalam konteks menjadi
dibaca sebagai atau terdiri dari atau mendefinisikan atau diuraikan menjadi atau artinya sehingga notasi A
= B + C dapat berarti: ketika kita menyebutkan A maka yang kita maksudkan adalah B dan C, A
diuraikan menjadi B dan C atau A mendefinisikan B dan . Untuk melengkapi definisi elemen data ada
sejumlah hal yang mesti diperhatikan, yaitu:
 Kejelasan arti elemen data dalam konteks aplikasi (yang biasanya dideskripsikan sebagai komentar
dengan notasi **)
 Komposisi elemen data, jika masih dapat diuraikan
 Nilai dan satuan elemen data, jika sudah tidak dapat diuraikan lagi. Sebagai contoh, dalam
pembangunan medical system yang menyimpan data pasien, kita mendefinisikan data berat dan
tinggi dengan cara sebagai berikut:
Berat = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit *
* satuan : kilogram; rentang: 1-200 *

Ketika kita melakukan penguraian suatu elemen menjadi elemen yang lebih sederhana, maka hal itu
harus tergambar dalam kamus data. Penggambaran tersebut seperti sudah dijelaskan di atas melalui
komentar yang naratif dengan notasi komentar, yang mendeskripsikan arti sejelas dan sesingkat mungkin.
Tentu saja ada elemen data yang tidak perlu didefinisikan karena nama elemen tersebut sudah cukup
naratif misalnya tinggi_sekarang, berat_sekarang dan sebagainya. Pada kasus seperti ini tidak diperlukan
komentar naratif dan didefinisikan sebagai null comment seperti contoh di bawah ini.
Contoh: tinggi sekarang = * satuan: sentimeter; rentang: 1-200 *
Jenis_kelamin = * nilai :[P|W] *

42
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan atau tidak dapat digunakan
sebagai pilihan dari sejumlah alternatif. Ada banyak contoh elemen data opsional dalam suatu system
informasi misalnya: penggunaan nama tengah bagi data pelanggan (boleh ada atau tidak ada).

Contoh: alamat_pelanggan = (tujuan_pengiriman)+(|alamat_penagihan).

Notasi pengulangan digunakan untuk mengindikasi pengulangan komponen elemen data. Pengulangan ini
dapat dimulai dari 0 (minimal) sampai jumlah (maksimal) yang didefinisikan oleh penganalisa sistem.

Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman + {item}

Berarti pemesanan harus selalu berisi nama_pelanggan, tujuan_pengiriman dan 0 sampai x item. Jika
telah diketahui maksimal item yang mungkin dipesan, maka dapat dibuat seperti contoh berikut:

Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman + 1{item}10

Dimana satu berarti batas bawah (minimal) dan sepuluh berarti batas atas (maksimal). Tidak jadi masalah
jika yang digunakan hanya batas bawah atau hanya batas atas atau keduanya seperti di bawah ini:

a = 1{b}
a = {b}10
a = 1{b}10
a = {b}

Notasi seleksi digunakan untuk mengindikasikan elemen data yang dipilih (salah satu) dari sejumlah
pilihan.

Contoh: jenis_kelamin = [Pria|Wanita]

Dalam kamus data juga dapat dicantumkan kode-kode karakter yang dapat membantu analis dalam
menggambarkan bentuk dari data ataupun dibuat untuk merancang suatu output.

43
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Contoh perancangan alat input untuk Tembusan Permintaan Persediaan:

Untuk mengecek kebenaran (kelengkapan, konsistensi dan kontradiksi) dari kamus data, maka dapat
digunakan testing dengan sejumlah pertanyaan sebagai berikut:
• Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam kamus data?
• Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan?
• Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali?
• Apakah semua notasi yang digunakan pada kamus data sudah dikoreksi?
• Adakah elemen data dalam kamus data tidak menjelaskan sesuatu dalam data flow diagram, entity
relation atau state transition diagram?

44
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Membangun kamus data adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang paling banyak
menghabiskan waktu. Tetapi kamus data juga merupakan salah satu aspek terpenting, tanpa kamus data
yang mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem akan menjadi harapan kosong belaka.

Tugas
1. Buat Kamus Data pada DFD Rinci di bawah ini, minimal 3 Kamus Data!
BARANG
1.1.
Barang Ditanya
Masukkan
PEMBELI Berdasarkan
Merek
Barang

Informasi Barang Merek Barang

1.2.
Tampilkan
Seluruh Jenis
Barang dari
Merek Tsb. Merek Barang

Barang
Dicari
Tersedia
1.3. Stok Barang
Tampilkan
Stok Barang
Tersedia

Barang Dicari
Tidak
Tersedia
Stok Barang
1.4.
Beri Informasi
Kepada
Pembeli

45
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM ( ERD )


Entity Relationship Diagram merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang
disimpann dari system secara abstrak. Diagram Entitiy Relationaship ini ditemukan oleh Chen
tahun 1976.

Tujuan dari Entity Relationship adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship
yang ada pada objek tersebut. Disamping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk
perancangan dalam basis data.

Komponen ( Simbol ) ERD

1. Entity
Adalah suato objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan
objek lainnya, dimana semua informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Kumpulan
dari entity yang sejenis dinamakan Entity Set.

Contoh : Proyek Penjualan

Langganan Kendaraan

Peralatan Pegawai

Pasien Obat, dll

Simbol dari Entity :

2. Relationship
Adalah hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Relationship tidak
mempunyai keberadaan fisik atau konseptual kecuali yang sejenis dinamakan dengan
Relationsgip Diagram.

Simbol dari Relationship adalah :

46
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Contoh :

Pegawai Memiliki Kendaraan

Keterangan :

Memiliki adalah relationship set yang terbentuk antara entity Pegawai dengan entity
Kendaraan.

3. Atribut
Adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail
tentang entity atau relationship tersebut.

Simbol dari Atribut adalah :

Contoh :
NIP

Pegawai
Nama

Alamat

DERAJAT RELATIONSHIP

Derajat Relationship adalah :

1. Unary ( Derajat Satu )


Adalah satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.

47
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Contoh :

Manusia Menikah

Keterangan :

Manusia menikah dengan manusia, relationship menikah hanya menghubungkan entity


manusia.

2. Binary ( Derajat Dua )


Adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity.

Contoh :

Pegawai Memiliki Kendaraan

Keterangan :

Pegawai memiliki kendaraan, sebuah relationship memiliki mengubungkan entity


Pegawai dan entity Kendaraan.

3. Ternary ( Derajat Tiga )


Adalah satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

Contoh :

Pegawai Bekerja Proyek

Kota
48
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Keterangan :

Pegawai pada kota tertentu mempunyai suatu Proyek.

Entity Bekerja mengubungkan Entity Pegawai, Proyek dan Kota

CARDINALITY RASIO

Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship.

Jenis-jenis Cardinality Rasio :

1. One To One ( 1 : 1)
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu
berbanding satu.

Contoh :

1 1
Pasien Ditempatkan Kendaraan

2. One To Many ( 1 : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu
berbanding banyak.

Contoh :

1 M
Pegawai Bekerja Proyek

3. Many To One ( M : 1 )

49
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak
berbanding satu.

Contoh :
M 1
Siswa Diajarkan Dosen

4. Many To Many ( M : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak
berbanding banyak.

Contoh :
M M
Pegawai Bekerja Proyek

LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT ERD

1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.


2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas
yang ada beserta foreign key-nya.
4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap himpunan relasi
5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non-key).

CONTOH STUDI KASUS

1. Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiwa tidak harus
mengikuti suatu mata kuliah. Setiap biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Suatu
mata kuliah diajarkan oleh seorang Dosen dan seorang Dosen bisa mengajar beberapa
mata kuliah. Dan seorang Dosen harus mengajarkan suatu mata kuliah. Pada Entitas
Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan,

50
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi tentang Kd_MK, Nm_Mk, SKS, Semester,
sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nama_Dosen.
Pertanyaan :

Buatlah ERD-nya !

Jawab :

1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan


terlibat.

Mahasiswa Mata Kuliah Dosen

2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.

Mahasiswa Mata Kuliah Dosen

NIM Kd_MK Kd_Dosen

3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan


entitas yang ada beserta foreign key-nya.

NIM NIM Kd_MK Kd_MK

Mahasiswa Mempelajari Mata Kuliah

Dosen Mempelajari

Kd_MK
Kd_Dosen 51
Kd_Dosen
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap himpunan relasi

NIM NIM Kd_MK Kd_MK

M M
Mahasiswa Mempelajari Mata Kuliah

1 M
Dosen Mempelajari

Kd_MK
Kd_Dosen Kd_Dosen

Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non-key).


NIM

Kd_MK
Nama_Mhs
s
Alamat_Mhs Nm_Mk
s
Jurusan Nilai Kd_MK

NIM Kd_MK

M Semester
M
Mahasiswa Mempelajari Mata Kuliah

1 M
Dosen Diajarkan

Kd_MK
Kd_Dosen

Nm_Dosen 52
Kd_Dosen Ruang Waktu
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Tugas :

1. Suatu klinik memiliki praktek Dokter bersama sehingga dalam klinik tersebut memiliki
banyak Dokter. Seorang Pasien, apabila akan berobat harus diperiksa oleh Dokter dan
sebaliknya Dokter pun harus memeriksa Pasien. Pasien yang berobat pada klinik tersebut
lebih dari seorang. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya menerima resep berupa obat dan
biasanya setiap pasien menerima beberapa jenis obat. Informasi tentang pasien adalah nomor
pasien, nama pasien dan alamat. Informasi tentang obat adalah kode obat, nama obat, dan
dosin.

Pertanyaan :

Buatlah ERD-nya.

53
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Spesifikasi Proses
Spesifikasi Proses (Process Specification)

Digunakan untuk menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dan setiap proses yang paling
rendah ( proses atomik ) yang ada pada sistem dengan menggunakan notasi yang disebut
Structure English atau pseudocode. Penulisannya cukup sederhana sehingga dapat digunakan
sebagai media untuk mengkomunikasikan proses yang dilakukan sistem kepada pemakai.

Seperti halnya notasi- notasi yang lain, ada cukup banyak variasi penulisan spesifikasi
proses dengan Structure English ini. pada buku ini akan digunakan notasi penulisan yang
menggunakan kata-kata bahasa Indonesia, kecuali untuk kata- kata yang paling sering digunakan
dlam penulisan program, misalnya Read, Write, If, While, atau Repeat (Sudah dipelajari di Mata
Kuliah Algoritma I).

Ada tiga struktur dasar yang dapat digunakan untuk menyusun spesifikasi proses, yaitu
struktur sekuensi, pemilihan dan pengulangan. Berikut adalah contoh penulisan spesifikasi
proses untuk proses pembuatan laporan penjualan.

Nomor : 3.0
Nama Proses : Buat laporan penjualan
Jenis : Pembuatan laporan
Masukan : File Barang, File Jual dan periode transaksi
Keluaran : Laporan penjualan
Deskripsi
Begin
Buka file BARANG dan file JUAL
BACA data periode tanggal transaksi
Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal transaksi
Cetak Laporan Penjualan
Tutup file BARANG dan file JUAL
End

54
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Atau secara lebih ringkas :

Proses 3.0 Buat laporan penjualan


Begin
Buka file BARANG dan file JUAL
BACA data periode tanggal transaksi
Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal transaksi
Cetak Laporan Penjualan
Tutup file BARANG dan file JUAL
End

Tabel Keputusan (Decision Table)

Table keputusan atau decision table adalah table yang memuat alternative tindakan-tindakan
apa saja yang dapat diambil berdasarkan kondisi atau variable tertentu sebagai masukannya.
Sebagai contoh, misal akan ditentukan status kelulusan untuk peserta matkuliah tertentu
berdasarkan nilai teori dan praktikumnya.

Aturan Kondisi
1 2 3 4
Nilai teori > 60 Y Y T T
Nilai praktikum > 60 Y T Y T

Table diatas dibaca sebagai berikut :

- Jika nilai teori dan nilai praktikum > 60 (aturan 1 ), maka lulus ( tindakan 1).
- Jika salah satu nilai teori atau nilai praktikum > 60 (aturan 2 dan 3 , maka her (tindakan
2)
- Jika nilai teori dan nilai praktikum < 60 (aturan 4), maka gagal (tindakan 4)
Pohon Keputusan (Decision Tree)

55
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Pohon keputusan atau decision tree adalah representasi grafis dari tabel keputusan. Sebagai
contoh (untuk masalah pennetuan status kelulusan )

Tugas
1. Fasilitas transaksi yang diberikan untuk kartu ATM adalah informasi saldo, penarikan tunai dan
pembayaran (Telepon : Telpon, Indosat dan Satelindo, dan Listrik). Pertama diminta memasukkan
nomor PIN. Jika salah maka tampilkan pesan kesalahan. Jika benar maka tampilkan tiga jenis
transaksi tersebut. Jika dipilih informasi saldo maka tampilkan saldo yang bersangkutan. Jika dipilih
penarikan tunai maka tampilkan perintah untuk memasukan jumlah yang akan ditarik (kelipatan Rp.
50.000,- dan kurang dari saldo), jika jumlah yang dituliskan salah maka tampilkan pesan kesalahan
dan jika benar maka hitung saldo akhir dan cetak bukti penarikan. Jika dipilih pembayaran maka
tampilkan jenis pembayarannya (Telepon, Listrik). Jika dipilih telepon tampilkan tiga jenis telepon
tersebut (Telkom, Indosat, Satelindo). Jika dipilih salah satunya maka tampilkan perintah untuk
memasukan nomor teleponnya dan kemudian tampilkan jumlah tagihannya. Jika dipilih pembayaran
Listrik maka tampilkan perintah untuk memasukan nomor kodepelanggannya dan kemudian
tanpilkan jumlah tagihannya.

Nyatakan diskripsi diatas dalam bentuk :

1. Bahasa Indonesia Tersusun/Terstruktur


2. Diagram/Pohon Keputusan
3. Tabel Keputusan

56
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

State Transition Diagram(STD)


1. Pengertian STD

Diagram transaksi keadaan atau state transition diagram (STD) adalah diagram yang digunakan
untuk menggambakan keadaan keadaan yang menjadi perilaku sistem berikut perubahan atau transisinya.

2. Notasi- Notasi State Transition Diagram

Notasi yang digunakan untuk membuat State Transition Diagram ada dua yaitu State yang
disimbolkan dengan segi empat dan Transisi State/ perubahan state yang disimbolkan dengan anak panah
( )

1. State

2. Transisi State

Ada dua jenis state yaitu State Awal (Initial State) dan State Akhir (Final State). Initial State hanya
diperbolehkan satu saja, sedangkan Final State dapat lebih dari satu. Dikatakan Final State jika tidak ada
perubahan keadaan dari keadaan tersebut ke keadaan lainnya. Jika ternyata masih ada dan Final State-nya
hanya satu, maka akan terjadi looping terus menerus tanpa pernah berhenti. Setiap panah diberikan label
yang menunjukkan kejadian (event) yang akan menyebabkan perubahan dari satu state ke state lainnya.
Label tersebut adalah Kondisi dan Aksi. Kondisi adalah suatu event pada lingkaran eksternal yang dapat
dideteksi oleh sistem yang menyebabkan perubahan terhadap state dari state menunggu ke state
menunggu lainnya atau dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya, misalnya interrupt. Aksi adalah reaksi
terhadap kondisi yang menghasilkan output misalnya pesan dilayar.

3. Pedoman Pembuatan STD

Ada 2 (dua) cara pendekatan dalam membuat State Transition Diagram yaitu :

1. Identifikasi setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan masing- masing pada sebuah kotak.
Lalu buatlah hubungan antara state tersebut.

57
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

2. Mulai dengan state pertama dan dilanjutkan dengan state berikutnya sesuai dengan aliran yang
diinginkan.

Contoh gambar State Transition Diagram (STD)

Gambar 17.1 STD untuk mesin otomatis penjual minuman

Tugas

1. Deskripsi dari sebuah modul untuk mencetak Faktur Penjualan adalah sbb :
Pertama adalah dapatkan data order penjualan yaitu dengan memasukkan data nomor order. Nomor
order tersebut digunakan untuk mencari data penjualan pada file Order Penjualan. Jika sudah
ditemukan (ada) maka baca data order penjualan tersebut. Kemudian dapatkan data faktur (identitas
faktur) melalui input data faktur. Identitas faktur kemudian disimpan. Order penjualan dan identitas
faktur tersebut digunakan untuk mencetak faktur. Dari diskripsi tersebut buatlah State Transition
Diagram -nya.

58
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Perancangan Terstruktur
1. Pengertian Perancangan Terstruktur (bagan terstruktur)

Pengertian Rancangan :

Outline, sketsa, perancangan dari bentuk atau struktur sebuah kegiatan/ pekerjaan

Pengertian Perancangan Terstruktur :

Aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat di
implementasikan (diotomatisasikan)

2. Aspek dan Elemen Perancangan Terstruktur


a. Aspek Perancangan Terstruktur
1. Membantu pemecahan masalah
2. Melakukan penyederhanaan sistem
3. Menggunakan graphic tool agar sistem dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti
4. Memberikan rangkaian strategi unutk pengembangan solusi
5. Memberikan kriteria dalam mengevaluasi solusi dengan melihat pada permasalahan aslinya
b. Elemen Perancangan Terstruktur
1. Modul
Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari : input
(masukan), output (keluaran), fungsi, mekanisme, dan data internal.
Contoh : Foxpro, Pascal Procedure, Function
COBOL Program, section, paragraph
FORTRAN subroutine
2. Bagan Terstruktur (Structured Chart)
1. Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul- modul, organisasi, dan komunikasi
2. Keuntungan :
a. Menggunakan gambar
b. Dapat dipartisi
c. Fleksibel
d. Input sangat berguna pada implementasi
e. Membantu pemiliharaan
3. Strategi Perancangan

59
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

 Untuk memperoleh sebuah rancangan yang baik dengan cepat dapat digunakan alternative
strategi sebagai berikut :
a. Analisa Transformasi (Transform Analysis)
b. Analisa Transaksi (Transaction Analysis)
 Apa itu Analisa Transformasi?
a. Analisa Transformasi adalah suatu strategi utama untuk merancang sistem yang
seimbang (Balanced System)
b. Juga dikenal sebagai Perancangan Pusat Transformasi (Transformation Centered
Design)
c. Masukan untuk Analisa Transformasi adalah Diagram Aliran Data (DAD/ DFD)
d. Keluaran dari Analisa Transformasi adlah sebuah Bagan Terstruktur
 Langkah yang harus dilakukan pada Analisa Transformasi :
1. Buat DAD dari sistem atau bagian sistem yang akan dirancang
a. Jika tahap analisa menggunakan Analisa Terstruktur, maka DAD telah teredia.
b. Jika tahap analisa tidak menggunakan Analisa Terstruktur, maka perlu dibuat
DAD-nya terlebih dahulu
2. Identifikasi Pusat Transformasi dari DAD
a. Pusat Transformasi (Central Transform adalah bagian dari DAD yang berisi
fungsi- fungsi esensial dari sistem, dan tidak tergantung pada implementasi khusus
daru masukan/ keluaran
b. Dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Melihat DAD yang bersangkutan dan menentukan pusatnya
2. Menentukan cabang DAD yang merupakan “afferent”, kemudian menentukan
pusat DAD
3. Buat sebuah Bagan Terstruktur (First Cut)
a. Tujuan dari Analisa Transformasi adalah mengubah sebuah DAD menjadi Bagan
Terstruktur
4. Perbaiki Bagan Terstruktur dengan berpedoman pada kriteria perancangan terstruktur
5. Periksa bahwa Bagan Tersusun memenuhi spesifikasi yang diinginkan
 Mengapa perlu Analisa Transaksi?
1. Karena Analisa Transformasi tidak selalu dapat digunakan
2. Beberapa item mempunyai tanda (tag) yang membutuhkan pengolahan berbeda untuk
setiap tag. Hal ini menyebabkan sebuah DAD trpisah dan kemudian menyatu kembali.
Keadaan ini dapat terjadi dimana saja.

60
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

3. Setiap pemisahan disebut sebagai sebuah Pusat Transaksi. Setiap item adalah sebuah
transaksi
4. Analisa Transformasi tidak dapat digunakan untuk Pusat Transaksi. Oleh karena itu
kita perlu Analisa Transaksi.
 Apa itu transaksi?
1. Sebuah transaksi didefinisikan sebagai Elemen data, control, sinyal, kejadian ( event)
atau perubahan status yang menyebabkan mulainya (trigger) suatu tindakan atau
urutan dari tindakan-tindakan.
2. Definisi lain yang cocok untuk Perancangan Terstruktur adalah sebagai berikut :
Sebuah transaksi adalah suatu data yang dapat berbentuk salah satu dari pada beberapa
jenis (type), dimana setiap jenisnya membutuhkan pengolahan yang berbeda. (
biasanya transaksi mengandung sebuah “tag” yang menunjukkan jenisnya).
4. Optimasi dari perancangan (Design Heuristic)

3. Langkah- langkah Dalam Strategi Perancangan Terstruktur


1. Rancangan dimulai dari diagram rinci (tingkat diagram setelah nol)
2. Tentukan sifat dari information flow
a. Transaction flow
b. Transformation flow
3. Jika transaction
a. Tentukan pusat transaksi
b. Tentukan arah sesuai nilai transaksi
c. Buat bagan awal (first cut)
Jika transformation :
a. Tentukan aliran masukan ( afferent)
b. Tentukan aliran keluaran (efferent)
c. Tentukan pusat transformasi
d. Buat bagan awal (first cut)
4. Perbaiki (refine) bagan terstruktur
5. Buat interface dan diagram akses data
6. Review bersama analis dan programmer. Jika masih diperlukan perbaikan kembali ke 1. Selain itu
buat rancangan rinci
7. Buat rancangan rinci

61
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Perancangan Keluaran
1. Objectivitas dan tujuan
Objectivitas Rancangan : Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil
pengolahan aplikasi sistem informasi.
Adapun output yang dihsilkan sistem informasi da[at berupa :
1. Output tercetak
2. Output melalui tampilan layar
3. Audio
Tujuan Rancangan Output adalah :
1. Sasaran output yaitu menyediakan/ melayani
2. Informasi bagi user
3. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement)
4. Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user( tidak berlebihan)
5. Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan
6. Jaminan ketepatan penyampaian output
7. Memilih device dan media komputer yang baik
2. Klasifikasi Output
1. Output Eksternal
 Dibuat untuk disampaikan kepada pihak-pihak diluar sistem/ organisasi
 Misal : Tagihan pelanggan, Laporan tahunan, Laporan pelanggan, vendor, dan lain-lain
2. Output Internal
 Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Dibedakan antara historical report dan
exception report
3. Historical Report
 Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/ periode tertentu (laporan periodik)
4. Exception Report
 Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian( laporan
perkecualian)
5. Tournaround Document
 Output berupa dokumen yang dikembalikan, misalnya bagian dari statement nasabah yang
harus diisi dan dikembalikan nasabah
3. Pemilihan media output

62
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

1. Printer
 Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon) untuk menghasilkan
cetakan. Contoh : Dotmatrix printer, Daisy wheel printer, Line printer, Brand printer
 Jenis non-impact, menggunakan teknologi penyinaran, pemanasan, atau tinta. Contoh : Ink
jet, Desk jet, Laser jet, Thermal printer
2. Screen Monitor
 Monochrome
 CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA)
 LCD (passive, active)
3. Output Audio (suara)
4. Output microform (microfilm dan microfiche)
4. Tahapan dan pedoman output cetakan
a. Tahap-tahap pembuatan lay-out Output tercetak
1. Tentukan kebutuhan laporan
2. Tentukan pemakai laporan tersebut
3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan
4. Hitung jumlah karakter tiap kolom
5. Buat judul laporan
6. Tentukan jumlah detail setiap halaman
7. Tentukan jumlah setiap laporan
8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode)
9. Buat judul tiap kolom
10. Tentukan jenis data (A, X, 9) pada informasi variable
11. Tentukan letak summary( control break)
12. Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram

b. Pedoman Pembuatan output tercetak


1. Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan
2. Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan
3. Semua halaman mempunyai title, tangal dan nomor halaman
4. Semua kolom harus dilabel
5. Singkatan sebaiknya dihindarkan
5. Jenis widget
1. Label Widget

63
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

 Memberi label bagi widget lain


 Tidak ada event

2. Form Widget
Penyedia tempat (alas) bagi widget lain
Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang ditempatkan di atasnya : jika
ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran child-widget juga berubah, jika posisi form
widget diubah maka posisi child widget juga pindah
Tidak ada event

3. List widget
 Menyediakan entri-entri untuk dipilih
 Entri-entri berada di dalam sebuah window
 Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar widget

4. Drop-Down List widget


 Varian dari list widget
 Digunakan untuk menghemat area tampilan
 Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan

64
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

5. Scroll Bar Widget


Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain
Penggulungan vertikal atau horisontal
Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator

6. Push-Button Widget
 Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol
 Jika di-click maka aktifkan callback routine

7. Toggle Switch (Check Box) widget

 Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off

 Switch tidak diberi berlabel

8. Radio Box button


 Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol
pesawat radio kuno
 Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang

65
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

bisa dipilih

9. Dialog Widget
Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai
Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget

10. Text Widget

Digunakan untuk menyunting text Single line edit atau multi line edit Dilengkapi dengan
fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste dll)

11. Menu Bar Widget


 Ditata secara horisontal
 Dilengkapi dengan tombol short cut

66
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

12. Pull- Down Menu widget


Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak Kelompok menu dirancang secara hirarkis
Diberi label yang mudah dimengerti Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi
masukan, entri yang masih ada rinciannya.

6. Pedoman perancangan layar keluaran


1. Layar dibagi 3 area
2. Gunakan widget yang sesuai
3. Usahakan tampilan muat dalam satu layar (ke samping)
4. Untuk data berlevel kosongkan entry yang sama
5. Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris ganjil dan baris genap
6. Gunakan efek khusus (tebal, miring, kedip) untuk menampilkan data yang penting (misalnya
stok yang kurang dari stok minimum)
7. Bila jumlah entri ( field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya gunakan multi screen. Pada layar
utama ditampilkan entri utama. Bila entri ini dipilih (misalnya dengan mouse clicking) buat
window lain (pop up) untuk menampilkan entri rinci. Setelah mendapat respon user ( selesai
baca) hapus pop up ini.

67
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Perancangan Masukkan
1. Karakteristik atau kriteria Formulir
Dalam pembuatan rancangan input, formulir data input tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak menerima input berupa data yang tidak penting. Visual display Terminal yang baik harus memiliki
kriteria sebagai berikut :
1. Efektif
Formulir dan layar input melayani tujuan spesifik dalam system informasi

2. Akurat
Menunjukkan bahwa rancangan input adalah tepat dan sempurna
3. Mudah penggunaanya
Tidak membutuhkan waktu ekstra atau pelatihan khusus dalam peinput data
4. Konsisten
Formulir dari layar input adalah seragam
5. Sederhana
Formulir dan layar terfokus pada perhatian user
6. Menarik
User senang menggunakannya
2. Pedoman perancangan form
Pedoman perancangan form input adalah sebagi berikut :
1. Formulir input harus mudah diisi
2. Lay out formulir tersebut haruslah akurat
3. Formulir input tersebut haruslah akurat
4. Tampilan bentuk input harus atraktif
5. Mempertimbangkan media peinput (di key in atau dibaca melalui OMR)
6. Mudah diisi
a. Alur pengisian formulir
1. Kiri ke kanan
2. Atas ke bawah
b. Formulir dibagi atas tujuh bagian
1. Judul
2. Identifikasi dan akses
3. Instruksi

68
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

4. Isi (inti)
5. Tanda tangan dan pengesahan
6. Total
7. Komentar
c. Gunakan caption
1. Line Caption
2. Box Caption
3. Checked of Caption
4. Table Caption
3. Perancangan layar masukan
Jika layar input yang disajikan berdasarkan dokumen formulir input maka rancangan layar input akan
mirip denan formulir input. Tampilan yang balance akan lebih mudah dibaca. Untuk input dengan data
tertentu gunakan :

1. Daftar data yang diperoleh


2. Window pop up
3. Widget list atau drop down list
4. Widget radio nutton (untuk check dll)

Contoh rancangan input secara terinci :


Nama input : Data Pelanggan
Sunber : Pelanggan
Tujuan : Bagian Peminjaman
Fungsi : Mendata seluruh biodata calon pelanggan
Media : Kertas
Jumlah : Satu lembar
Frekuensi : Setiap transakasi peminjaman
Format :

69
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

70
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Perancangan Database
1. Konsep Dasar
Merancang Database merupakan suatu hala yang sangat penting didalam proses Perancangan sistem
secara fisik. Kesulitan utama di dalam merancang Database adalah bagaiaman merancang Database yang
bisa digunakan saat ini & masa mendatang.
2. Tujuan Perancangan File
1. Untuk memenuhi informasi dari pengguna ( user) dan aplikasinya
2. Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah dimengerti oleh user
3. Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek kinerja dari suatu sistem database seperti
respon time, processing system dan storage space.

3. Normalisasi Data
a. Pengertian Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi
kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.
b. Tujuan dari Normalisasi
 Untuk menghilangkan kerangkapan data
 Untuk mengurangi kompleksitas
 Untuk mempermudah pemodifikasian data
c. Proses Normalisasi
Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke
beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel
tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk
yang optimal

Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb:

1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman
(Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi

71
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan
sama persis.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency
Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)

Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak
melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).

4. Bentuk – bentuk Normalisasi


1. Bentuk Normal Kesatu (1 NF / First Normal Form)
Bentuk Bentuk Normal Kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam
file flat, data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field berupa
“atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang ulang atau atribut bernilai ganda
(multi value). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data yang
mempunyai arti mendua. Hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata kata
sehingga artinya lain. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila
dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Contoh :

Kelas (Kode Kelas, Nama Kelas, Dosen Pengajar)

Ini merupakan bentuk 1NF karena tidak ada yang berganda dan tiap atribut

satu pengetian yang tunggal

Contoh Data

Kode Kelas Nama Kelas Dosen Pengajar

1 Algoritma dan Pemrograman 1 Endang Sari

2 Manajemen Umum Yudha Muhammad

3 Pemrograman Web Rizkiansyah

2.Bentuk Normal Kedua (2 NF)

72
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk Normal Kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama,
sehingga untuk membentuk Normal Kedua haruslah sudah ditentukankunci-kunci field. Kunci
field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang
menjadi anggotanya. Dari contoh relasi mahasiswa pada bentuk Normal Kesatu, terlihat bahwa
kunci utama adalah NPM. Nama Mahasiswa dan Dosen Wali bergantung pada NPM, Tetapi
Kode
Semester bukanlah fungsi dari Mahasiswa maka file siswa dipecah menjadi 2 relasi
yaitu :
Relasi Mahasiswa

NPM Nama Dosen Wali

09071004001 Monalisa Dedy Surya

09071004002 Indah Purnamasari Rudi Ruslan

09071004003 Putra kusuma Joko Susilo

Dan

Relasi Ambil Kuliah

NPM Kode Kuliah

09071004001 3456

09071004001 5674

09071004001 2345

09071004002 3456

09071004002 1253

09071004002 7534

3. Bentuk Normal Ketiga (3 NF)

73
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk Normal Kedua
dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Artinya setiap atribut bukan
kunci harus bergantung hanya pada kunci primer secara menyeluruh.

Contoh pada bentuk Normal kedua di atas termasuk juga bentuk Normal Ketiga karena seluruh
atribut yang ada di situ bergantung penuh pada kunci primernya.

Boyce-Codd Normal Form (BNCF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk Normal
ketiga. Untuk menjadi BNCF, relasi harus dalam bentuk Normal Kesatu dan setiap atribut
dipaksa bergantung pada fungsi pada atribut super key.
Pada contoh dibawah ini terdapat relasi Seminar, Kunci Primer adalah NPM + Seminar. Siswa
boleh mengambil satu atau dua seminar. Setiap seminar membutuhkan 2 pembimbing dan setiap
siswa dibimbing oleh salah satu diantara 2 pembimbing seminar tersebut. Setiap pembimbing
hanya boleh mengambil satu seminar saja. pada contoh ini NPM dan Seminar menunjukkan
seorang Pembimbing.
Relasi Seminar
NPM Seminar Pembimbing

09071004001 S100 Siska

09071004002 S100 Sinta

09071004003 S101 Sukma

09071004004 S101 Sukma

S101 Akbar

Bentuk Relasi Seminar adalah bentuk Normal Ketiga, tetapi tidak BCNF karena Kode Seminar
masih bergantung fungsi pada Pembimbing, jika setiap Pembimbing dapat mengajar hanya satu
seminar. Seminar bergantung pada satu atribut bukan super key seperti yang disayaratakan oleh
BCNF. Maka relasi Seminar harus dipecah menjadi dua yaitu :

Relasi Seminar – Pembimbing Relasi Pembimbing

74
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Pembimbing Seminar
NPM Pembimbing
Siska S100
09071004001 Siska
Sinta S100
09071004002 Sinta
Sukma S101
09071004003 Sukma
Akbar S101
09071004002 Sukma

09071004004 Akbar

5. Field Kunci
Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa field atau satu set field yang dapat mewakili record.
Misalnya Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) merupakan kunci dari tabel mahasiswa suatu Perguruan
Tinggi, setiap pencarian cukup dengan menyebut nomor mahasiswa tersebut maka dapat diketahui
identitas mahasiswa lainnya seperti nama, alamat dan atribut lainnya. Nomor Pegawai (NIP) bagi data
dosen, NIK untuk data karyawan, Kode_Kuliah untuk data Mata kuliah, dan lain sebagainya
a. Jenis-jenis atribut pada entitas, yaitu :

 Atribut Sederhana : atribut sederhana merupakan atribut atomik yang tidak dapat lagi
dipecah menjadi atribut lain. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut sederhana berupa
NIM, Nama Mahasiswa .
 Atribut Komposit : atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat dipecah menjadi sub-sub
atribut yang masing-masing memiliki arti tesendiri. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut
alamat. Alamat disini dapat dipecah menjadi sub atribut seperti nama_kota, kode_pos.
 Atribut Bernilai Tunggal: yaitu atribut yang hanya memiliki satu nilai untuk setiap barisnya.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM, Nama, Alamat isi data dari atribut ini hanya
boleh diisi dengan 1 data. Setiap mahasiswa hanya memiliki 1 NPM, 1 Nama, 1 Alamat.
 Atribut Bernilai Jamak: yaitu atribut yang boleh memiliki lebih dari satu nilai untuk setiap
barisnya. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Hobby isi data dari atribut ini boleh lebih
dari 1 data. Mahasiswa Roshita memiliki NPM 13402021 beralamat di Jalan Garuda 32
Yogyakarta memiliki Hobby (Olah Raga, Nyanyi, Masak dan Nonton TV)
 Atribut Harus Bernilai: yaitu atribut yang harus memiliki nilai data untuk setiap barisnya.
Biasanya atribut seperti ini sudah ditetapkan dalam perancangan tabelnya sehingga jika dalam

75
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

pengisian dokosongi akan terjadi kesalahan. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM
dan Nama_Mahasiswa yang harus diisi datanya, sebab jika tidak diisi akan terjadi kekacauan
dalam basis data.
 Atribut Bernilai Null: yaitu atribut yang boleh tidak memiliki nilai data untuk
setiap barisnya. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Alamat, Hobby, Nama_Pacar yang
boleh untuk tidak diisi tetapi kalau diisi akan lebih baik, Atribut Turunan: yaitu atribut yang nilai-
nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut lain yang berkaitan. Contoh :
entitas mahasiswa mempunyai atribut IPK yang diperoleh dari pengolahan atribut Nilai pada tabel
(entitas Nilai) dengan kode NIM mahasiswa yang sama dan diproses sehingga menghasilkan IPK
untuk mahasiswa yang bersangkutan.

b. Terdapat beberapa kunci (key) di dalam teknik perancangan basis data :

1. Kunci Kandidat (Candidate Key)

Kunci kandidat adalah satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu
kejadian spesifik dari entity. Satu set atribut menyatakan secara tidak langsung dimana anda tidak
dapat membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik. Jika kunci
kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut sebagai composite key (kunci
campuran atau gabungan). Contoh : File mahasiswa berisi : Nomor Pegawai, No KTP

2. Kunci Primer (Primery Key)

Primary key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi
secara unik suatu kekadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
Setiap kunci kandidat dapat menjadi kunci primer tetapi sebaliknya sebaiknya dipilih satu saja
yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada. Contoh : No KTP (Bisa dipakai
misalnya untuk pegawai yang baru belum mendapatkan nomor pegawai maka bisa digunakan
nomor KTP untuk sementara sebagai kunci primer, Kode_Kuliah (bisa dipakai untuk data mata
kuliah karena kode mata kuliah bersifat unik untuk tiap mata kuliah).

3. Kunci Alternatif (Alternate Key)

Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. Kunci alternatif
ini sering digunakan untuk kunci pengurutan misalnya dalam laporan.

76
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

4. Kunci Tamu (Foreign Key)

Kunci tamu adalah satu atribut aatau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan yang
menunjukkan ke induknya. kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci
primer induk yang direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu
lawan banyak (one to many relationship.

Tugas
1. Buatlah Normalisasi dengan 1NF, 2NF dan 3NF (jika ada) pada tabel di bawah ini :

Perhatikan Kasus Perancangan Proses Perawatan Rumah Di bawah ini :


A. Gambaran Umum
Rancangan sistem yang diusulkan ini merupakan pengembangan dari analisis sistem perawatan
rumah yang ada sekarang. Oleh karena itu perancangan sistem laporan perawatan rumah melingkupi
data–data yang diperlukan dalam pembuatan laporan perawatan rumah ini diolah. Informasi datanya
diambil dari data–data yang ada sebelumnya.
B. Rancangan Masukan dan Keluaran
Dari hasil analisis sistem yang ada sekarang dengan kendala-kendala yang ditemui, dapat
diajukan alternatif sistem yang lebih efektif. Tahap-tahap perancangan adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Masukan ( input )
Data yang menjadi masukan dalam sistem laporan perawatan rumah yang diusulkan antara lain
sebagai berikut :
a. Permintaan perbaikan rumah
Nama Form : Permintaan perbaikan rumah
Alias : Form_SO

77
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Sumber : Penghuni
Media : Komputer.
Fungsi : Untuk meminta perbaikan rumah
b. Laporan Kerusakan Rumah
Nama Form : Laporan Kerusakan Rumah
Alias : LKs
Sumber : Bagian Pemeriksaan
Media : Komputer.
Fungsi : Untuk mengetahui kerusakan rumah
c. Persetujuan Pebaikan Rumah
Nam Form : Persetujuan Pebaikan Rumah
Alias : SSPb
Sumber : Perusahaan Pemilik
Media : Komputer.
Fungsi : Persetujan kerusakan apa saja yang harus diperbaiki
d. Laporan Perbaikan
Nama Form : Laporan Perbaikan
Alias : LPb
Sumber : Bagian Perbaikan
Media : Komputer.
Fungsi : Jenis perbaikan apa saja yang sudah dilakukan
e. Pembayaran
Nama Form : Pembayaran
Alias : Pby
Sumber : Perusahaan Pemilik
Media : Komputer dan kertas
Fungsi : Form yang berisi data pembayaran tagihan
2. Rancangan Keluaran ( output )
Merupakan informasi yang dikeluarkan dari sistem yang diusulkan antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Pemberitahuan bahwa Berkas tidak lengkap
Nama Form : Berkas Tidak Lengkap
Alias : Berkas_Tdk_Lkp
Tujuan : Penghuni

78
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Media : Komputer dan kertas


Fungsi : Pemberitahuan bahwa berkas permintaan perbaikan kurang lengkap
b. Surat Perintah Pemeriksaan
Nama Form : Surat Perintah Pemeriksaan
Alias : SPPm
Tujuan : Bagian Pemeriksaan
Media : Komputer dan kertas
Fungsi : Surat perintah untuk melakukan pemeriksaan kerusakan
1. Laporan Kerusakan
Nama Form : Laporan Kerusakan
Alias : LKs
Tujuan : Perusahaan Pemilik
Media : Komputer dan kertas
Fungsi : Laporan tentang kerusakan rumah yang akan diperbaiki
d. Surat Perintah Perbaikan
Nama Form : Surat Perintah Perbaikan
Alias : SPPb
Tujuan : Bagian Perbaikan
Media : Komputer dan kertas
Fungsi : Surat perintah untuk melakukan perbaikan kerusakan
e. Tagihan
Nama Form : Tagihan
Alias : Tag
Tujuan : Perusahaan Pemilik
Media : Komputer dan kertas
Fungsi : Surat tagihan biaya perbaikan
f. Laporan Berkala
Nama Form : Laporan Berkala
Alias : Laporan
Tujuan : Manajemen
Media : Komputer dan kertas
Fungsi : Sebagai bukti telah dilakukan proses perbaikan rumah
g. Laporan Berkala ke Perusahaan pemilik
Nama Form : Laporan Berkala ke Perusahaan pemilik

79
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Alias : Lap_Persh
Tujuan : Perusahaan Pemilik
Media : Komputer dan kertas
Fungsi : Sebagai bukti telah dilakukan proses perbaikan rumah yang dimiliki
oleh perusahaan tersebut
C. Rancangan Proses
1. Deskripsi Proses
Sistem yang diusulkan ini prosesnya dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Bila seorang penghuni akan memperbaiki rumah tempat tinggalnya, maka permintaannya itu
disampaikan secara lisan/tulisan kepada manajemen untuk mendapat perbaikan. Setelah menerima
permintaan perbaikan rumah yang diajukan oleh penghuni maka manajemen mengeluarkan Surat Perintah
Pemeriksaan kepada Bagian Pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan kerusakan yang terjadi. Selesai
melakukan pemeriksaan, Bagian Pemeriksaan melaporkan hasil pemeriksaannya kepada manajemen.
Kemudian Manajemen membuat laporan kerusakan kepada Perusahaan Pemilik. Oleh Perusahaan Pemilik
dijawab dengan Surat Persetujuan Perbaikan yang berisi persetujuan perbaikan dan keterangan jenis
kerusakan apa saja yang harus diperbaiki. Seteleh menerima Surat Persetujuan Perbaikan tersebut pihak
manajemen mengeluarkan Surat Perintah Perbaikan kepada Bagian Perbaikan. Selesai melakukan
perbaikan, Bagian Perbaikan memberikan laporannya kepada manajemen. Setelah perbaikan selesai
dilakukan, manajemen membuat tagihan atas biaya perbaikan kepada Perusahaan Pemilik, kemudian
perusahaan membayarnya dan manajemen memberikan kwiansi pembayaran. Secara berkala (setiap
bulan) manajemen membuat laporan tentang semua perbaikan yang sudah dilakukan dan semua transaksi
keuangan yang terjadi kepada Pimpinan.

80
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

2. Diagram Aliran Data


a. Diagram Konteks

Form_SO SPPm Bagian


Penghuni
Pemeriksaan

Berkas_Tdk_Lkp
LPm
0.0
LKs
S.I.M.
PERAWATAN
Tag RUMAH SPPb Bagian
Perbaikan

LPb
SSPb
Perusahaan Pby Laporan Manager
Pemilik
Lap_Persh Maintenant
Gb. 4.1. Diagram Konteks sistem yang diusulkan

81
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

b. Diagram Nol
Form_SO 1.0 Master Rumah
Penghuni
Input Permitaan Data Keanggotaan
Berkas_Tdk_lkp Perbaikan
Master Penghuni

Data Menghuni

Data_SO

SPPm 2.0
Bagian Periksa
Kerusakan
Pemerikasaa
Data_Kerusakan
n LPm

LKs
Perusahaan 3.0
Pemilik Permintaan
Persetujuan
SSPb

SPPb
4.0
Data_Perbaikan
BAGIAN Perbaikan
LPb Rumah
PERBAIKAN

Perusahaan 5.0
Tag
Pemilik
Pembayaran Data_Pembayaran
Pby

Lap_Persh
6.0.P

Manajemen Cetak Laporan


Perwatan
Laporan

Gb. 4.2. Diagram Nol sistem yang diusulkan

82
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

3). Diagran Rinci

Form_SO 1.1 P
Penghuni
Berkas_Tdk_lkp Verifikasi
Berkas

Berkas_lengkap
Master Rumah
1.2 P 1.3 P
Data Keanggotaan Data_Valid
Verifikasi Masukkan
Master Penghuni
Data Data SO
Data Menghuni
Penghuni
Data_SO

Gambar 4.3. Diagram Rinci level 1.0 untuk proses pendaftaran

2.1 P
Data_SO SPPM Bagian
Cetak
Kerusakan
SPPM

2.2 P
LPM
Data_Kerusakan Input Data
Kerusakan

Gambar 4.4. Diagram Rinci level 2.0 untuk proses pemeriksaan Kerusakan

83
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

3.1 P
Data_Kerusakan LKs Perusahaan
Cetak LKs Pemilik

3.2 P
SSPb
Data_Kerusakan Edit Data
Kerusakan

Gambar 4.5. Diagram Rinci level 3.0 untuk proses permintaan persetujuan

4.1 P
Data_Kerusakan SPPb Bagian
Cetak SPPb Perbaikan

4.2 P
LPb
Data_Perbaikan Input Data
Perbaikan

Gambar 4.6. Diagram Rinci level 4.0 untuk proses perbaikan rumah

84
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

5.1 P
Data_Perbaikan Tag Perusahaan
Cetak
Pemilik
Tagihan

5.2 P
Pby
Data_Pembayaran Input Data
Pembayaran

Gambar 4.7. Diagram Rinci level 5.0 untuk proses pembayaran

Keterangan :

Form_SO : Formulir Permintaan Perbaikan SPPb : Surat Perintah Perbaikan

SPPm : Surat Perintah Pemeriksaan LPb : Laporan Perbaikan

LPm : Laporan Pemeriksaan Tag : Surat Tagihan

LKs : Laporan Kerusakan Pby : Kwitansi Pembayaran

SSPb : Surat Persetujuan Perbaikan Laporan : Laporan Berkala

Lap_Persh : Laporan Berkala ke Perusahaan

3. Spesifikasi proses

Merupakan alur kegiatan dalam sistem yang diusulkan, guna mengetahui proses data operasional
dari mulai input sampai menjadi output. Bagan alur proses dari sistem yang dianalisis dapat dilihat pada
gambar di atas, dimana proses-proses primitifnya adalah :

a. Proses 1.1 P ( Verifikasi Berkas )

Proses ini menggambarkan seorang penghuni yang mengajukan perbaikan rumah. Penghuni
tersebut mengisi formulir yang telah disiapkan. Data yang ada dalam formulir tersebut kemudian
diketik. Jika berkas tidak lengkap maka dikembalikan, jika lengkap diteruskan ke proses verifikasi
data penghuni.

85
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

b. Proses 1.2 P ( Verifikasi Data Penghuni)


Data yang sudah diketik dikompirmasikan dengan simpanan data Master Rumah, Data
Keanggotaan, Master Penghuni, dan Data Menghuni, untuk mengetahui apakah pelapor benar-benar
merupakan penghuni rumah milik perusahaan. Jika data ternyata valid maka diteruskan ke proses
penyimpanan.

c. Proses 1.3 P (Masukkan Data SO)


Merupakan proses penyimpanan data permintaan perbaikan (SO) ke file Data_SO.

d. Proses 2.1 P ( Cetak Surat Perintah Pemeriksaan )

Berdasarkan data permintaan tersebut kemudian dicetak Surat Perintah Pemeriksaan dan dikirimkan
kepada Bagian Pemeriksaan.

e. Proses 2.2 P ( Input Data Kerusakan )

Setelah selesai melakukan pemeriksaan rumah, maka Bagian Pemeriksaan melaporkan hasil
pemeriksaannya kepada manajemen. Data Pemeriksaan tersebut kemudian diketik dan disimpan.

f. Proses 3.1 P ( Cetak Laporan Kerusakan )

Berdasarkan laporan yang diberikan oleh Bagian Pemeriksaan, maka dibuat surat Laporan
Kerusakan dan dikirmkan kepada Perusahaan Pemilik rumah tersebut. Laporan ini berisi semua hal
yang harus diperbaiki dari rumah tersebut berdasarkan permintaan penghuni dan hasil pemeriksaan.
Laporan ini juga berisi rincian perkiraan biaya yang akan dibutuhkan.

g. Proses 3.2 P ( Edit Data Kerusakan )

Laporan Kerusakan tersebut oleh Perusahaan Pemilik dibalas dengan Surat Persetujuan
Perbaikan, yang berisi semua hal yang disetujui untuk diperbaiki. Berdasarkan Surat Persetujuan
tersebut maka dilakukan perbaikan pada file Data Kerusakan kemudian disimpan kembali.

h. Proses 4.1 P ( Cetak Surat Perintah Perbaikan )


Berdasarkan data yang ada pada file Data kerusakan yang telah di-edit, maka dibuat Surat
Perintah Perbaikan dan dikirim kepada Bagian Perbaikan. Surat tersebut berisi tentang semua hal
yang harus diperbaiki oleh bagian perbaikan.

86
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

i. Proses 4.2 P ( Input Data Perbaikan )


Setelah selesai melakukan pemeriksaan rumah, maka Bagian Perbaikan melaporkan hasil
pekerjaannya kepada manajemen. Data Perbaikan tersebut kemudian diketik dan disimpan.

j. Proses 5.1 P ( Cetak Tagihan )

Berdasarkan data perbaikan yang ada maka dibuat surat Tagihan kepada Perusahaan Pemilik .

k. Proses 5.2 P ( Input Data Pembayaran )

Berdasarkan surat Tagihan yan diterima, maka Perusahaan melakukan pembayaran kepada
manajemen perawatan. Data pembayaran ini kemudian diketik dan disimpan.

l. Proses 6.0 ( Laporan )

Secara berkala (sebulan sekali) semua kegiatan dan semua transaksi dilaporkan kepada Pimpinan
Manajemen perawatan dan setiap Perusahaan Pemilik.

4. Kamus Data Untuk Aliran (arus) Data Sistem Yang Diusulkan

Kamus data untuk aliran (arus) data dari sistem yang diusulkan dalam sistem laporan
perawatan rumah adalah sebagai berikut :

a. Formulir Permintaan Perbaikan


Nama arus : Formulir Permintaan Perbaikan

Alias : Form_SO

Bentuk data : Komputer.

Arus data : Penghuni – Proses pembuatan dokumen

permintaan perbaikan rumah – Data store

Penjelasan : Untuk mencatat data permintaan perbaikan rumah

Periode : Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume : Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI

87
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

HEADER = Judul + No_PP + Tanggal

- Judul : * Formulir Permintaan Perbaikan Rumah*

- Nomor_SO : * Nomor Formulir, Maksimum 4 digit *

- Tanggal : Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_penghuni + Nama_penghuni + Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon +


Type_rumah + 1{Barang yang Rusak + Kerusakan}5

- Kode_penghuni : * Kode penghuni *

- Nama_penghuni : Nama depan + Nama belakang

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah : Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Keluhan : * hal-hal yang rusak, yang akan diperbaiki *

b. Surat Perintah Pemeriksaan

Nama arus : Surat Perintah Pemeriksaan

Alias : SPPm

Bentuk data : Komputer.

Arus data : Data store – Proses pembuatan surat perintah

Pemeriksaan – Bagian Pemeriksaan

Penjelasan : perintah untuk melakukan pemeriksaan rumah

Periode : Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume : Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI

88
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

HEADER = Judul + No_PP + Tanggal

- Judul : * Surat Perintah Pemerikasaan Kerusakan Rumah*

- Nomor_PP : * Nomor Formulir, Maksimum 4 digit *

- Tanggal : Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_penghuni + Nama_penghuni + Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon +


Type_rumah + 1{Kd_Krskn + Nm_Krskn}5

- Kode_penghuni : * Kode penghuni *

- Nama_penghuni : Nama depan + Nama belakang

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah : Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Kd_Krskn : * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn : * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

c. Laporan Pemeriksaan

Nama arus : Laporan Pemeriksaan

Alias : LPm

Bentuk data : Komputer.

Arus data : Bagian Pemeriksaan – Proses pembuatan

Dokumen kerusakan –Data store

Penjelasan : Laporan hasil pemeriksaan terhadap rumah rusak

Periode : Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume : Rata-rata setiap hari 6.

89
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI

HEADER = Judul + No_LPm + Tanggal

- Judul : * Laporan Pemeriksaan Kerusakan Rumah*

- Nomor_LPm : * Nomor Laporan, Maksimum 4 digit *

- Tanggal= Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Krskn +


Nm_Krskn }5

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah= Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Kd_Krskn : * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn : * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

d. Laporan Kerusakan

Nama arus : Laporan Kerusakan

Alias : LKs

Bentuk data : Komputer.

Arus data : Data store – Proses pembuatan Laporan

Kerusakan – Perusahaan Pemilik

Penjelasan : Laporan adanya kerusakan atas sebuah rumah

dan Rincian biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan

Periode : Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume : Rata-rata setiap hari 6.

90
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Struktur data <Laporan Kerusakan> = HEADER + ISI + FOOTER

HEADER = Judul + No_LKs + Tanggal

- Judul : * Laporan Kerusakan Rumah*

- Nomor_LKs : * Nomor Laporan, Maksimum 4 digit *

- Tanggal : Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Krskn +


Nm_Krskn + Biaya}5

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah : Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Kd_Krskn : * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn : * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

- Biaya : * Jenis Number, maksimum 12 digit *

FOOTER = Total_Biaya

- Total_Biaya : *Jenis Number, maksimum 12 digit *

e. Surat Persetujuan Perbaikan

Nama arus : Surat Persetujuan Perbaikan

Alias : SSPb

Bentuk data : Komputer.

Arus data : Perusahaan Pemilik – Proses pembuatan

Surat Perintah Perbaikan

Penjelasan : Surat Persetujuan kerusakan apa saja yang

91
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

disetujui untuk diperbaiki

Periode : Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume : Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data <Persetujuan perbaikan> =HEADER+ISI+FOOTER

HEADER = Judul + No_SSPb + Tanggal

- Judul : * Surat Persetujuan Perbaikan Rumah*

- Nomor_SSPb : * Nomor Surat, Maksimum 4 digit *

- Tanggal : Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Krskn + +


Nm_Krskn + Biaya}5

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah : Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Kd_Krskn : * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn : * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

- Biaya : * Jenis Number, maksimum 12 digit *

FOOTER = Total_Biaya

- Total_Biaya : *Jenis Number, maksimum 12 digit *

f. Surat Perintah Perbaikan

Nama arus : Surat Perintah Perbaikan

Alias : SPPb

Bentuk data : Komputer.

92
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Arus data : Proses pembuatan Surat Perintah Perbaikan –

Bagian Kerusakan

Penjelasan : Surat Perintah kepada Bagian Perbaikan

untuk melakukan perbaikan

Periode : Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume : Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI

HEADER = Judul + No_SPPb + Tanggal

- Judul : * Surat Perintah Perbaikan Rumah*

- Nomor_SPPb : * Nomor Surat, Maksimum 4 digit *

- Tanggal : Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Prbkn +


Nm_Prbkn }5

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah : Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Kd_Prbkn : * Kode Perbaikan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Prbkn : * Nama Perbaikan, karakter, maks. 20 digit *

g. Laporan Perbaikan

Nama arus : Laporan Pemeriksaan

Alias : LPb

Bentuk data : Komputer.

93
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Arus data : Bagian Perbaikan – Proses pembuatan

Dokumen Perbaikan –Data store

Penjelasan : Laporan hasil perbaikan terhadap rumah yang

rusak

Periode : Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume : Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI

HEADER = Judul + No_LPb + Tanggal

- Judul : * Laporan Perbaikan Kerusakan Rumah*

- Nomor_LPm : * Nomor Laporan, Maksimum 4 digit *

- Tanggal : Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Prbkn +


Nm_Prbkn}5

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah : Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Kd_Prbkn : * Kode Perbaikan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Prbkn : * Nama Perbaikan, karakter, maks. 20 digit *

h. Surat Tagihan

Nama Arus : Tagihan

Alias : Tag

Bentuk Data : Cetakan komputer

94
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Arus Data : Proses buat tagihan – Perusahaan Pemilik

Penjelasan : Sebagai sarana untuk permintaan biaya perbaikan


Periode : Setiap rumah selesai diperbaiki

Volume : Rata – rata setiap hari ada 6 perusahaan

Struktur Data<Laporan hasil perbaikan >=HEADER + ISI + FOOTER

Header = Judul + No_Srt_Tgh + Tgl_Tgh + Nm_Prsh + Alm_Prsh

- Judul : Sebagai pedoman pembayaran

- No_Srt_Tgh : *Jenis Character, maksimal 8 digit *

- Tgl_Tgh : Tanggal + Bulan +Tahun

- Nm_Prsh : * Jenis Character, maksimal 25 digit *

- Alm_Prsh : Jalan + Nomor + Kota

Isi = No_SSPb + Kode_rumah + Alamat_rumah + Kode_penghuni + Nama_penghuni +

Telepon + Type_rumah + Tgl_Msk + 1{ Kd_Prbkn + Nm+Prbkn + Biaya }5

- No_SSPb : * Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Kode_penghuni : * Kode penghuni *

- Nama_penghuni : Nama depan + Nama belakang

- Kode_rumah : * Kode rumah *

- Alamat_rumah : Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon : * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah : * Type rumah*

- Tgl_Msk : * Tanggal masuk, Tanggal + Bulan + Tahun*

- Kd_Prbkn : * Kode Perbaikan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Prbkn : * Nama Perbaikan, karakter, maks. 20 digit *

95
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

- Biaya : * Jenis Number, maksimum 12 digit *

Footer = Total_Tgh + Terbilang

- Total_Tgh : * Total semua pembayaran *

i. Form Data Pembayaran

Nama Arus : Form_Pembayaran_Tagihan

Alias : Pby

Bentuk Data : Cetakan komputer

Arus Data : Proses pembuatan dokumen pembayaran –

Perusahaan pemilik

Penjelasan : Sebagai tanda bukti pihak perusahaan pemilik

rumah telah membayar biaya perbaikan rumah.

Periode : Setiap perusahaan asuransi membayar tagihan.

Volume : Rata – rata setiap hari ada 6 perusahaan

Struktur Data<Kuitansi pembayaran tagihan>=HEADER+ISI+FOOTER

Header = No_Kuitansi + Sudah trm dr

- No_Kuitansi : *Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Sudah trm dr : *Jenis Character, maksimal 40 digit *

Isi = Uang_Bnyknya + Untuk Pembyr

-Uang_Bnyknya : * Jenis number, maksimal 40 digit *

-Untuk Pembyr : * Jenis pembayaran perbaikan *

Footer = Besar_Pembyr + tgl_Pembyr

- Besar_Pembyr : * Besar pembayaran dalam angka, maks. 12 digit *

96
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

- tgl_Pembyr : Tanggal + Bulan +Tahun

j. Laporan Berkala

Nama Arus : Laporan Berkala

Alias : Laporan

Bentuk Data : Cetakan komputer

Arus Data : Proses buat laporan – Manager Maintenence

Penjelasan : Sebagai laporan berkala (bulanan) semua kegiatan

(transaksi) yang terjadi selama satu periode.

Periode : Setiap periode (1 periode = 1 bulan).

Volume : satu periode satu kali

Struktur Data<Laporan hasil perbaikan>=HEADER+ISI+FOOTER

Header = Judul + No_Lap + Periode + Tgl_Lap

- Judul : Sebagai laporan dari hasil perbaikan

- No_Lap : *Jenis Character, maksimal 12 digit *

- Periode : *Jenis Character, maksimal 25 digit *

- Tgl_Lap : Tanggal + Bulan +Tahun

Isi = 1{No_Urut + No_SSPb + Kode_Persh + No_Srt_Tgh +

No_Kuitansi + Tgl_Pmbyrn + Jmlh_Pembyr + Sisa_Pembyr}60

- No_Urut : * Jenis number, maksimal 2 digit *

- No_SSPb : * Jenis Character, maksimal 8 digit *

- Kode-Persh : * Jenis Number, maksimal 5 digit *

- No_Srt_Tgh : *Jenis Number, maksimal 6 digit *

97
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

- No_Kuitansi : *Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Tgl_Pmbyrn : Tanggal + Bulan + Tahun

- Jmlh_Pembyr : Jenis Number, maksimal 12 digit *

- Sisa_Pembyr : * Jenis Number, maksimal 12 digit *

Footer = Total_Jml + Total_Sisa_Pby + Terbilang

- Total_Jml : * Total semua pembayaran *

- Total_Sisa_Pby : * Total semua sisa pembayaran *

k. Laporan Berkala ke Perusahaan Pemilik Rumah

Nama Arus : Laporan Berkala ke Perusahaan

Alias : Lap_Prsh

Bentuk Data : Cetakan komputer

Arus Data : Proses buat laporan – Perusahaan Pemilik Rumah

Penjelasan : Sebagai laporan berkala (bulanan) semua

kegiatan (transaksi) yang terjadi selama satu periode.

Periode : Setiap periode (1 periode = 1 bulan).

Volume : satu periode satu bulan

Struktur Data<Laporan hasil perbaikan>=HEADER+ISI+FOOTER

Header = Judul + No_Lap + Periode + Tgl_Lap

- Judul : Sebagai laporan dari hasil perbaikan

- No_Lap : *Jenis Character, maksimal 12 digit *

- Periode : *Jenis Character, maksimal 25 digit *

- Tgl_Lap : Tanggal + Bulan +Tahun

98
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

Isi = Kode_Prsh + Nama_Prsh + Alm_Prsh + 1{No_Urut +

No_SSPb + No_Srt_Tgh + No_Kuitansi + Tgl_Pmbyrn + Jmlh_Pembyr +


Sisa_Pembyr}60

- Kode-Persh : * Jenis Number, maksimal 5 digit *

-Nama_Prsh : * Jenis Character, maksimal 20 digit *

- Alm_Prsh : * Jenis Character, makslmal 50 digit *

- No_Urut : * Jenis number, maksimal 2 digit *

- No_SSPb : * Jenis Character, maksimal 8 digit *

- No_Srt_Tgh : *Jenis Number, maksimal 6 digit *

- No_Kuitansi : *Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Tgl_Pmbyrn : Tanggal + Bulan + Tahun

- Jmlh_Pembyr : Jenis Number, maksimal 12 digit *

- Sisa_Pembyr : * Jenis Number, maksimal 12 digit *

Footer = Total_Jml + Total_Sisa_Pby + Terbilang

- Total_Jml : * Total semua pembayaran *

- Total_Sisa_Pby : * Total semua sisa pembayaran *

99
Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi

DAFTAR PUSTAKA

1. Hartono. Jogiyanto.2005.Analisis dan Desain.Andi Offset.Yogyakarta.


2. HM., Jogianto. 1989. ANALISA & DISAIN Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.
3. http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8119/Materi+Analisis+Tambahan.pdf.6 Januari
2013. Teknik Pengumpulan Data.
4. http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20365/handout-7+Kamus+Data.pdf.6 Januari
2013. BAB 7 KAMUS DATA (DATA DICTIONARY).
5. http://prima.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5440/D3_3b_Analisis_Sistem.pdf.27
Desember 2012.
6. http://repository.binus.ac.id/content/D0364/D036481112.ppt .6 Januari 2013. Pengumpulan
Informasi.
7. http://repository.binus.ac.id/content/M0414/ M041423615.ppt.7 Januari 2013.Pelatihan dan
Konversi.
8. http:// repository.binus.ac.id/content/M0414/M041474555.ppt. 7 Januari 2013. PERANCANGAN
PROSEDUR DATA ENTRI
9. http:// www.docstoc.com/docs/102289143/DFD-20part-202. 6 Januari 2013.
10. Pohan. I., Husni.1997.Pengantar Perancangan Sistem.Penerbit Erlangga.Jakarta.
11. Raymond Mc. Leod, Jr.2001.Sistem Informasi Manajemen.PT Prehalindo.Jakarta.

100

Anda mungkin juga menyukai