Anda di halaman 1dari 123

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 1 (Pertama)
Pokok Bahasan : Sistem Informasi
Materi
: 1. Sistem Informasi
2. Karakteristik Sistem Informasi
3. Jenis Sistem Informasi
4. Daur Hidup Pengembangan Sistem
5. Tipikal Departemen Sistem Informasi
_____________________________________________________________________________________

Sistem Informasi
1. Sistem Informasi
1.1 Pengertian Sistem
Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan.
Disini akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum:
Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan yang sama
Contoh :
Sistem tatasurya
Sistem pencernaan
Sistem Transportasi umum
Sistem Otomotif
Sistem Komputer
Sistem Informasi
Sekumpulan dari objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi dan hubungan antar objek bisa
dilihat sabagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan
Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsure atau variable-variabel yang saling teroganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung
sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang
digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama. Sedangkan definisi sistem dalam kamus
Websters Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi.
Scott (1996) mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsurseperti masukan (input) , pengolahan
(processing) , serta keluaran (output) . Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
1

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan
dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.

Gambar 1.1 Model Sistem


Gambar diatas menunjukan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai
empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran da, balikan atau control.
Sementara Mc. Leod (1995) mendifinisikan

sistem sebagai sekelompok elemen-elemen

yangterintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumberdaya mengalir dari
elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan mekanisme
control. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut dapat digambarkan dengan model sebagai
berikut :

Gambar 1.2 Model hubungan elemen-elemen sistem


Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya
hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996)
secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah :
1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya.
5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
2

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


6. Menunjukkan adanya entropi.
7. Memiliki aturan.
8. Memiliki subsistem yang lebih kecil.
9. Memiliki deferensi antar subsistem.
10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

2. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari
sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem
dengan sistem yang lainnya :
1. Komponen

(component)

Kegiatan-kegiatan

atau

proses

dalam

suatu

sistem

yang

mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan
subsistem dari sebuah sistem.
2. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam
sistem dan mana yang di luar sistem.
3. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi,
kendala, dan input terhadap suatu sistem.
4. Penghubung (interface) : Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi.
5. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
6. Keluaran (output) : sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer
computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
7. Mempunyai Pengolahan (Process) : Kegiatan-kegiatan atau pengolahan dalam suatu system yang
mentransformasikan input menjadi output
8. Mempunyai Sasaran dan Tujuan (Objective & Goals) :Dalam pembuatannya setiap system harus
memiliki sasaran dan tujuan agar system tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhannya.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


3

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Contoh Karakteristik sistem :


Sistem KHS
1.

Komponen
1.

Mahasiswa

2.

BAAK

3.

Dosen

2.

Boundary (Batasan System) : KHS untuk semester 7 di STMIK Pranata Indonesia

3.

Environment (lingkungan Luar System) : Ketua Jurusan

4.

Interface (Penghubung Sistem) : Mahasiswa dengan STMIK

5.

Input (Masukan)
1.

Tugas2

2.

Nilai UTS

3.

Nilai UAS

4.

Absen

6.

Output (Keluaran) : KHS

7.

Proses (Pengolahan Sistem)


1.

Lembar absen yang sudah dikumpulkan dan diproses

2.

Data nilai ujian & tugas dilakukan perhitungan tertentu yang akan menjadi

komponen nilai ujian & tugas


3.

Melakukan penghitungan secara keseluruhan dan kemudian dikonversikan

menjadi huruf mutu


8.

Objective & Goal (Sasaran & Tujuan Sistem)


1.

Goal : Untuk melayani mahasiswa untuk mendapatkan KHS semester 7

2.

Sasaran : Mahasiswa STMIK Pranata Indonesia

KLASIFIKASI SISTEM
1. SISTEM ABSTRAK DAN FISIK ( PHYSICAL SYSTEM )
- Sistem Abstrak : Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara Fisik. Misalnya : sistem agama.
- Sistem Fisik : Sistem yang keberadaannya dapat dilihat secara fisik.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


4

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Misalnya : perusahaan, komputer.

2. SISTEM ALAMIAH DAN BUATAN ( HUMAN MADE SYSTEM )


- Sistem alamiah (natural system ) : Sistem yang terbentuk melalui proses alami.
Misalnya : sistem tatasurya, pencernaan.
- Sistem buatan manusia : Sistem yang dirancang dan dibangun oleh manusia yang melibatkan
interaksi dengan mesin. Misalnya : sistem produksi di pabrik.

3. SISTEM TERTENTU DAN TIDAK TERTENTU ( PROBABILISTIC SYSTEM )


- Sistem tertentu (deterministic system) : Sistem yang cara beroperasinya sudah dapat
diprediksi, interaksi-interaksi didalamnya dapat dideteksi dengan pasti dan outputnya dapat
diramalkan. Misalnya: pengolahan data (komputer)
- Sistem tak tentu : Sistem yang outputnya tidak dapat diprediksi dengan pasti karena
mengandung unsur probabilitas.

4. SISTEM TERTUTUP DAN TERBUKA ( OPEN SYSTEM )


- Sistem tertutup : sistem yang tidak berhubungan dengan dunia luar dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya (bekerja secara otomatis).
Sebenarnya sistem tertutup tidak ada yang ada adalah relatif tertutup.
- Sistem terbuka : Sistem yang mempunyai hubungan dengan dunia luar dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan ouput untuk
subsistem yang lain.

3. Jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis.
Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan
lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office

Automation

Systems

(OAS)

dan

Knowledge

Work

Systems

(KWS)

OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
5

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum
menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
Aspek-aspek OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi
melalui voice mail, email dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional
seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan
memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih
luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi
yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS).
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI).
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat
bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems
(CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak
terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
6

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut
dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan groupware
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS).
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif
mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

Gambar 1.3 Jenis Sistem Informasi

Daur Hidup Pengembangan Sistem


Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
dilaksanakan oleh professional dan pemakai system informasi untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan system informasi.

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :

Perencanaan sistem

Analisis sistem

Perancangan sistem secara umum / konseptual

Evaluasi dan seleksi sistem

Perancangan sistem secara detail

Implementasi sistem

Pemeliharaan / Perawatan Sistem

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


7

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gambar 1.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Perencanaan Sistem
- Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang
menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan
operasi organisasi.
- Perencanaan sistem berhubungan dengan perencanaan bisnis
- Perencanaan Sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang
dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta operasinya.
Siapa yang merencanakan sistem ?
1. Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen puncak
karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan yang ada yang tidak dapat di
raih oleh sistem yang lama atau karenasistem yang lama masih mempunyai kelemahankelemahan yang perlu diperbaiki

(misal meningkatkan produktivitas, efektivitas dan

pelayanan).
2. Manajemen puncak sangat berperan dalam perencanaan sistem. Manajemen puncak terdiri
dari CIO, CEO, CFO dan eksekutif senior perwakilan kelompok user yang lain.
3. Komite ini yang menghubungkan tujuan bisnis dan sistem informasi untuk mencapai
tujuannya.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


8

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Tahapan Proses Perencanaan Sistem

Gambar 1.5 Tahap-tahap Perencanaan Sistem

Analisis Sistem
- Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya
- Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di
tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya
- Hasil dari analisis sistem adalah: laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah
dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat
atau dikembangakan.
Tujuan Analisis Sistem
1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
2. Membantu para pengambil keputusan
3. Mengevaluasi sistem yang telah ada
4. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan
baru
5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


9

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Yang perlu diperhatikan oleh sistem analis
1. Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci
2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah
3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara komputerisasi
Langkah-langkah
1. Mengidentifikasi masalah
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
2. Analisis sistem
a. Mengidentifikasi solusi dari masalah
3. Analisis Kebutuhan
a. Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru.
b. Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru.
Proses Analis
1. Menggunakan Diagram Aliran Data
2. Menganalisis Data dengan Menggunakan Kamus Data
3. Menggambarkan Spesifikasi Proses dan Keputusan Terstruktur
4. Menganalisis Sistem Pendukung Keputusan Semiterstruktur
5. Menyiapkan Proposal Sistem
6. Menulis dan Menampilkan Sistem

4. Tipikal Departemen Sistem Informasi


Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang menggunakan fungsi-fungsi untuk
menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan
dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar-kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistemsistem informasi sebagai berikut :
a) Sistem Informasi akuntansi, menyediakan informasi dari transaksi keuangan.
b)

Sistem Informasi pemasaran, menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,


kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.

c)

Sistem Informasi manajemen persediaan

d)

Sistem Informasi personalia

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


10

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


e)

Sistem Informasi distribusi

f)

Sistem Informasi pembelian

g)

Sistem Informasi kekayaan

h)

Sistem Informasi analisis kredit

i)

Sistem Informasi penelitian dan pengembangan

j)

Sistem Informasi teknik

Contoh Sistem Informasi teknik :

Gambar 1.6 Sistem Informasi Geografis


Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua
tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), manajemen tingkat
menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Dibawah
ini adalah gambar sistem-sistem informasi tiap manajemen.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


11

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gambar 1.7 SIM Setiap Tingkatan Manajemen

Tugas
1. Jelaskan tugas dan fungsi dari Sistem Informasi yang Anda ketahui dalam suatu organisai ataupun
perusahaan!
2. Jelaskan kenapa Sistem Informasi sangatlah penting dalam suatu pekerjaan! Berikan Contoh
Kasusnya!
3. Berikan Contoh Aplikasi Sistem Informasi yang Anda Ketahui, minimal 3 Contoh Aplikasi!

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


12

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 2 (Dua)
Pokok Bahasan : Analis Sistem
Materi
: 1. Jabatan
2. Skill Yang Diperlukan
3. Deskripsi Kerja
4. Tanggung Jawab
5. Tugas
_____________________________________________________________________________________

Analis Sistem
1. Pengertian Analis Sistem
Analis sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan
dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang
dihadapi
Analis Sistem terbagi Menjadi dua yaitu :
1. Analis bisnis memfokuskan hanya pada aspek non teknis dari analisis dan perancangan sistem.
2. Programmer/analis (or analyst/programmer) mencakup pertanggung jawaban keduanya, yaitu
programmer komputer and the analis sistem.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


13

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

1.1 Jabatan Dalam Analis Sistem

Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha memotret masing-masing jabatan
dalam organisasi agar diperoleh informasi mengenai aspek-aspek penting jabatan tersebut, seperti
tujuan, tugas dan tanggung jawab, kondisi kerja, kompetensi, dsb.

Analisis jabatan (job analysis) adalah proses sistematis untuk menentukan berbagai tugas,
aktivitas, perilaku, keterampilan, pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang diperlukan untuk
menjalankan suatu pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi. (Werther & Davis 1996, Schuler
& Jackson 2006)

Jabatan VS Posisi
- Jabatan
Suatu jabatan terdiri dari sekelompok tugas yang harus dilaksanakan agar organisasi dapat
mencapai tujuannya. Suatu jabatan bisa hanya diduduki satu orang saja, seperti jabatan
presiden dalam satu negara, atau bisa diduduki oleh banyak orang, sebagaimana halnya
operator penginput data di sebuah perusahaan besar atau kasir di pasar swalayan.
- Posisi
Posisi adalah kumpulan tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh satu orang; ada
satu posisi untuk setiap orang dalam suatu organisasi.

2. Skill Yang Diperlukan Dalam Analis Sistem


Analis sistem sebagai penyelesai problem, sedangkan pemicu pengembangan sistem ada 3 hal,
yaitu :
1. Problem, adalah salah satu dari kenyataan atau antisipasi yang menghendaki aksi
pembenaran
2. Kesempatan adalah peluang untuk memperbaiki situasi, dengan adanya complain
3. Arahan adalah seseorang atau lembaga yang mengubah situasi saat ini.
Skill yang diperlukan dalam analis sistem adalah :
1. Mempunyai pengetahuan bekerja dalam bidang teknologi informasi
2. Mempunyai pengalaman dan keahlian dibidang pemrograman computer
3. Mempunyai pengetahuan bisnis secara umum
4. Mempunyai ketrampilan dalam problem solving secara umum
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
14

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


5. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar orang
6. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam komunikasi antar orang
7. Mempunyai ketrampilan yang baik dalam relasi antar orang /
8. Fleksibel dan mampu beradaptasi
9. Berkarakter dan beretika

3. Deskripsi Kerja
Dalam analis sistem Deskripsi kerja dapat digambarkan dalam bentuk Job title seseorang ketika
dihadapkan suatu permasalahan yang berbeda-beda.
Contoh Deskripsi kerja Untuk Sistem Analis Melaporkan Ke Manajer Pengembangan Pusat
Deskripsi :
a. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mengembangkan sistem informasi. Seorang analis sistem
harus bertanggung jawab untuk mempelajari masalah dan kebutuhan yang ditetapkan oleh organisasi
untuk menentukan bagaimana perangkat computer, prosedur bisnis, dan orang-orang dapat
memecahkan masalah-masalah dan melakukan perbaikan terbaik.
b. Mendesain dan menentukan sistem dan metode untuk menginstal sistem informasi berbasis computer
dan panduan instalasinya.
c. Membuat presentasi formal terhadap temuan, rekomendasi, dan spesifikasi dalam bentuk laporan
formal dan dalam presentasi lisan.

4. Tanggung Jawab Analis Sistem


1. Mengevaluasi kelayakan proyek.
2. Menganalisis sistem bisnis saat ini mengenai masalah dan peluang.
3. Mendefinisikan persyaratan untuk meningkatkan atau mengganti sistem.
4. Mengevaluasi solusi alternatif untuk kelayakan.
5. Memilih perangkat keras dan perangkat lunak (sesuai dengan persetujuan).
6. Merancang sistem antarmuka, aliran, dan prosedur.
7. Mengawasi implementasi sistem.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


15

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

5. Tugas Analis Sistem


1. Memperkirakan kebutuhan personil, anggaran, dan jadwal untuk proyek-proyek sistem.
2. Mengembangkan dan menerapkan rencana pengembangan sistem sesuai dengan standar CIS.
3. Melakukan wawancara dan pengumpulan data lainnya.
4. Mendokumentasikan dan menganalisis sistem operasi yang sedang berjalan.
5. Merumuskan aplikasi teknologi saat ini untuk masalah bisnis.
6. Mendidik pengguna manajemen dalam hal kemampuan menggunakan teknologi saat ini.
7. Mengevaluasi kemungkinan teknik terhadap kelayakan teknis, operasional, dan ekonomi
8. Meninjau dan menyajikan solusi sistem yang diusulkan untuk disetujui
9. Mendesain dan menguji sistem prototipe.
10. Mendesain file dan struktur database.
11. Mendesain user interface (input, output, dan dialog) untuk sistem komputer.
12. Mendesain bentuk dan teknik pengumpulan data.
13. Mendesain sistem keamanan dan kontrol.
14. Menyiapkan spesifikasi untuk program aplikasi.
15. Menulis, menguji, dan mengintegrasikan program aplikasi.
16. Mengawasi program aplikasi.
17. Mengembangkan dan memandu pengujian sistem dan rencana konversi.

Tugas
1. Jelaskan Kedudukan Analis Sistem di dalam suatu manajemen!
2. Jelaskan apa perbedaan Analis Sistem dengan Programmer. Seorang Analis Sistem kemungkinan
dapat menjadi Programmer akan tetapi Programmer belum tentu menjadi seorang Analis Sistem!
3. Jelaskan satu persatu Apa Tanggung Jawab dari Analis Sistem!

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


16

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 3 dan 4 (Tiga Dan Empat)
Pokok Bahasan : Kelayakan Dan Kebutuhan Informasi
Materi
: 1. Studi Kelayakan
a. Layak Ekonomi
b. Layak Teknis
c. Layak Operasi
2. Pengumpulan Informasi
a. Wawancara
b. Kuesioner
_____________________________________________________________________________________

Kelayakan Dan Kebutuhan Informasi


1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah studi awal untuk memeriksa kebutuhan informasi calon pengguna akhir dan
tujuannya, batasan, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan dari proyek yang diusulkan.
Metode yang sama dalam pengumpulan informasi merekomendasikan yang mudah dalam pendekatan

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


17

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


sistem (wawancara, observasi, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengumpulkan data untuk studi
kelayakan.
1.1 Kelayakan Suatu Sistem
Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi berkaitan dengan empat kategori utama, yang
telah diringkas dan digambarkan seperti ini :

Kelayakan Organisasi

Bagaimana sistem itu mendukung


rencana strategis organisasi.

Kelayakan Teknis

Kemampuan, keandalan, dan


kesediaan perangkat keras dan
perangkat lunak.

Kelayakan Ekonomi
Ongkos penyimpanan.
Peningkatan pendapatan.
Penurunan investasi
Peningkatan profit.

Kelayakan Operasi
Penerimaan pengguna.
Dukungan manajemen.
Kebutuhan pembeli, pemasok
dan pemerintah

Faktor Kelayakan Dari Organisasi, Ekonomi, Teknis dan Operasi. Catatan Ini Berisi Kelayakan Mulai Dari Ongkos
Penyimpanan atau Kemampuan Dari Perangkat Lunak dan Perangkat Keras.

2. Pengumpulan Informasi
Salah satu faktor utama dalam proses analisis sistem ialah memahami sistem tersebut dan masalah
masalahnya, yaitu bagaimana sistem bekerja dan apa yang ingin dicapai serta apa yang dibutuhkannya
dengan cara berkomunikasi dengan para pengguna untuk mengumpulkan informasi. Sumber informasi
tersebut dapat diperoleh dari pengguna sistem, formulir atau dokumen, program komputer, panduan
prosedur, dan laporan manajemen.

2.1 Prosedur Pencarian Informasi


a. Prosedur pengumpulan informasi biasanya dilakukan secara top-down.
b. Mula - mula dilakukan wawancara dengan top-level managers untuk menentukan fungsi dan
aktivitas utama dari sistem.
c. Pengumpulan informasi dilanjutkan ke tingkat organisasi di bawahnya hingga pada tingkat
operator.
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
18

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


d. Makin ke bawah biasanya sifat informasi makin bersifat teknis sedangkan pada tingkat atas lebih
banyak bersifat kebijakan.

Mengapa pengumpulan informasi harus dimulai dari top-level managers?


a. Keputusan untuk membuat / mengembangkan sistem dibuat oleh top-level managers.
b. Mereka dapat memberitahu sumber-sumber informasi lainnya.
c. Dapat mengetahui keinginan mereka serta menjelaskan akibat apa yang dihadapinya dengan
penerapan dari sistem tersebut. Bila hal tersebut merisaukannya maka dapat diberikan penjelasan
terlebih dahulu.
d. Menumbuhkan kepercayaan kepada manajemen bahwa sistem ini akan memecahkan masalah
mereka.

2.2 Teknik Pengumpulan Informasi

a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data/fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai.

Kelebihan wawancara adalah sebagai berikut :


a) Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang
diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan.
b) Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan
situasi yang berkembang.
c) Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut
wajah orang yang diwawancarai.
d) Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Disamping wawancara mempunyai beberapa kelebihan, tetapi juga mempunyai kekurangan sebagai
berikut :
a) Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal
dibandingkan dengan teknik yang lainnya.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


19

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


b) Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk
melakukan hubungan antara manusia (human relation).
c) Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat tertentu, misalnya pada lokasi
yang ribut dan ramai.
d) Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang
dimilikinya sangat terbatas.

Lima langkah persiapan wawancara:


1. Membaca materi latar belakang
Bacalah informasi latar belakang tentang orang yang diwawancarai dan organisasinya
sebanyak mungkin. Materi ini dapat diperoleh dari orang yang bisa Anda hubungi segera
untuk menanyakan tentang Website perusahaan, laporan tahunan terbaru, laporan berkala
perusahaan, atau publikasi-publikasi lainnya yang dikirim keluar sebagai penjelasan
tentang organisasi kepada publik.
2. Menetapkan tujuan wawancara
Gunakan informasi latar belakang yang Anda kumpulan serta pengalaman Anda untuk
menetapkan tujuan-tujuan wawancara. Setidaknya ada empat sampai enam area utama yang
berkaitan dengan sikap pengolahan informasi dan pembuatan keputusan yang ingin Anda
tanyakan. Area tersebut meliputi sumber-sumber informasi, format informasi, frekuensi
pebuatan keputusan, kualitas informasi, dan gaya pembuat keputusan.
3. Memutuskan siapa yang diwawancarai
Saat memutuskan SIAPA saja yang diwawancarai, sertakan pula orang-orang terpenting dari
semua tingkatan yang untuk hal-hal tertentu bisa dipengaruhi sistem.
4. Menyiapkan orang yang diwawancarai
Siapkan orang yang akan diwawancarai dengan menelpon mereka atau menulis pesan e-mail
sehingga memungkinkan orang-orang yang akan diwawancarai mempunyai waktu untuk
berpikir. Aturlah waktu untuk menelpon dan membuat janji pertemuan. Biasanya, wawancara
dijalankan selama 45 menit atau paling lama 1 jam.
5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mencakup area-area dasar dalam pembuatan keputusan
saat Anda menegaskan tujuan-tujuan wawancara. Teknik bertanya yang tepat adalah inti dari
wawancara.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


20

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara:
a) Pertanyaan Terbuka (Open Ended)
Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons.
Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.
Beberapa contoh pertanyaan terbuka:

Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di peusahaan


Anda ?

Apa tujuan terpenting departemen Anda ?

Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ?

Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ?

Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ?

b) Pertanyaan Tertutup (Close Ended)


Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti
dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima
jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri.
Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini
membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari
dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.

Beberapa contoh pertanyaan tertutup:

Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui?

Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya ?

Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling bermanfaat menurut
Anda?
Formulir keluhan konsumen
Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi website
Interaksi tatap muka dengan konsumen
Barang yang dikembalikan konsumen

Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan infrastruktur teknologi.

Siapa yang menerima masukan ini ?

Beberapa contoh pertanyaan dua-pilihan:

Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi vendor ?

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


21

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e-commerce tidak begitu aman?

Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap bulan ?

Struktur-struktur pertanyaan:
a) Struktur Piramid
Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail,
biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum.
Contoh:

Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall ?

Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan datadata perusahaan ?

Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif ? Umumnya,
bagaimana perasaan Anda tantang keamanan data terhadap pentingnya akses internet ?

b) Struktur Corong
Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan umum dan terbuka, lalu
membatasi respons dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup.
Contoh:

Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang baru?

Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ?

Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs ?

Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website ?

c) Struktur Berbentuk Wajik


Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum,
dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik.
Contoh:

Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti
yang Anda gunakan.

Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan
ini.

Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster.

Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda
yang Anda temui lewat layanan ini.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


22

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Apakah cookies merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan
tampilan situs ?

b. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus
yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari respondenresponden yang dipilih. Kuesioner ini kemudian akan dikirimkan kepada responden yang akan
mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.

Kelebihan teknik kuesioner:


1. Kuesioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
2. Responden tidak merasa terganggu, karena dapat mengisi kuesioner dengan memilih
waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuesioner secara relatip lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
4. Karena kuesioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat
lebih objektif.

Kekurangan teknik kuesioner:


1. Kuesioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuesioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang
dicantumkan di kuesioner saja, tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dengan kuesioner
4. Kuesioner yang lengkap sulit untuk dibuat.

Tipe Kuesioner
Ada dua jenis format kuesioner, yaitu Format Bebas (Free Format) dan Format Pasti (Fixed
Format). Dalam suatu kuesioner dapat hanya berbentuk format bebas saja atau format pasti saja
atau gabungan dari keduanya.
1. Kuesioner Format Bebas
Kuesioner format bebas berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh
responden di tempat yang sudah disediakan.
Contoh:

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


23

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Sebutkan metode-metode yang Anda rasa tepat untuk memperbaiki masukan-masukan yang
mengandung kesalahan.

_____________________________________________________________________
_________ _________________________ ___________________________

2. Kuesioner Format Pasti


Kuesioner tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan.
a) Check-off Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa
(check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.
Mana yang menjadi pemasok dari perangkat keras Anda ?
_____ Compaq _____ IBM
_____ Univac _____ Macintosh
b) Yes/NO Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab Ya
atau Tidak.
c) Opinion/choice Questions
Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan
pendapatnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang komputerisasi yang akan dilakukan ini ?
1 = Sangat setuju

4 = Tidak setuju

2 = Setuju

5 = Sangat tidak setuju

3 = Kurang Setuju

Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kelayakan Organisasi, Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Teknik
dan Kelayakann Operasi! Berikan Contohnya!
2. Sebutkan dan Jelaskan Apa saja Teknik Pengumpulan Informasi! Minimal 3 Teknik Pengumpulan
Informasi!
3. Buat Contoh Format Wawancara dan Kuesioner (untuk Studi Kasus diserahkan pada Anda)!

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


24

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 5 dan 6 (Lima Dan Enam)
Pokok Bahasan : Data Flow Diagram (DFD)
Materi
: 1. Notasi
2. Proses
3. External Entity
4. Data Store
5. Data Flow
6. Pedoman Pemberian Nama

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


25

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

___________________________________________________________________________________

Data Flow Diagram (DFD)


1. Pengertian DFD/ DAD
Data Flow Diagram (DFD) atau DAD (Diagram Arus Data) adalah suatu modeling tool yang
memungkinkan sistem analis menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan kerja proses dan fungsi
yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disbut alur data.
Sedangkan pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto Hartono adalah :
Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system. (Jogiyanto
Hartono, 2005, 701).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru
yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan
keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum
suatu system atau batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system tergambarkan
secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau
organisasi file

1.1. Notasi
Menurut Jogiyanto Hartono, tahun 2005 dalam bukunya Basia Data ada beberapa simbol digunakan
pada DFD untuk mewakili :

a.

Nama Entitas

b.

Nama
Proses

: Terminator (External Entity)

: Proses

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


26

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


c.

: Alur data (Data Flow)

: Penyimpanan Data (Data Store)


d.

1.2. Proses

Nama
Proes

Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output,
yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa
output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa
yang dikerjakan proses.

Menunjukkan tugas atau proses yang dilakukan baik secara manual atau
otomatis.
Simbol Proses ini tidak hanya menunjukkan alur data yang keluar dari
proses tersebut, tetapi juga menunjukkan alur data yang masuk dalam
proses ini.
Nama proses hendaknya berupa kalimat perintah yang berupa kata kerja
aktif dan diikuti oleh klausa objek untuk menjelaskan proses tersebut.
Proses menunjukkan angka referensi dari proses tersebut

1.3. External Entity

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


27

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Nama Entitas

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar


sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada
lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Merupakan simbol entitas eksternal untuk menunjukkan tempat asal


data (sumber) atau tempat tujuan data (Tujuan).

Nama entitas eksternal (terminator) ditulis dalam bentuk tunggal.


1.4. Data Store

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file
atau database pada sistem komputer.

Terlepas dari media penyimpanan fisik, simbol ini menunjukkan


gudang informasi atau data.

Sangat sering terjadi bahwa unsur-unsur data tidak berjalan dari


suatu proses ke proses berikutnya secara langsung, melainkan
disimpan terlebig dahulu, sementara operasi lainnya atau
penyusunan ulang unsur-unsur data berlangsung.

Bila data store hanya diperbaharui selama atau sesudah proses


tertentu maka untuk menunjukkanarah alur data ke gudang dibuat
gambar anak panah yang mengarah pada gudang data tersebut.

Bila data dari gudang dipakai pada proses itu, maka kita gunakan
satu anak panah yang mempunyai dua arah.

1.5. Data Flow

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini
mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini
menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses sistem.

Menunjukkan alur data (informasi/objek) yang mengalir.


Nama alur data menunjukkan nama dari data yang mengalir
tersebut, dan bisa lebih dari satu.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


28

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

1.6. Pedoman Pemberian nama


I. Pedoman Pemberian Nama Proses
1. Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan fungsi proses tersebut,
mis : Hitung Bonus, Pendataan Karyawan, Cetak Faktur, dll
2. Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari nama suatu proses (bubble)
3. Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama
4. Proses harus diberi nomor, urutan nomor sedapat mungkin mengikuti aliran atau urutan proses
5. Penomoran proses pada tingkat pertama (diagram Nol) adalah 1.0,2.0,3.0 dan seterusnya

II. Pedoman Pemberian Nama Kesatuan Luar (External Entity)


1. Nama terminal berupa kata benda
2. Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (diagram
digambarkan dua kali) bila demikian maka terminal ini perlu di beri garis miring pada pojok
kiri atas.

III. Pedoman Pemberian Nama Data Store


Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang ada dalam sistem. Data
store dapat disimbolkan dengan sepasang dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sis
samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database
1. Nama harus mencerminkan data store tersebut
2. Bila namanya lebih dari satu kata maka harus diberi tanda sambung

IV. Pedoman Pemberian Nama Aliran Data


1. Nama aliran data yang tediri dari beberapa aliran kata dihubungkan dengan garis sambung
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
29

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


2. Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian nama harus mencerminkan
isinya,
3. Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan group elemen
4. Hindari penggunaan kata data dan informasi untuk memberi nama pada aliran data
Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap

Pertemuan

: Ke- 7 dan 8 (Tujuh Dan Delapan)

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


30

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Pokok Bahasan : Tingkatan DFD/ DAD
Materi
: 1. Diagram Hubungan / Konteks
2. Diagram Nol
3. Diagram Rinci
4. Penomoran Proses
5. Balancing
___________________________________________________________________________________

Tingkatan DFD/DAD
1. Tingkatan Dalam Data Flow Diagram (DFD)/ DAD
Tingkatan pertama disebut dengan Diagram Konteks (Context Diagram), yang menggambarkan
mengenai sistem secara global. Dalam hal ini ditetapkan Entitas-entitaseksternal yang terlibat dalam
proses, baik sebagai sumber maupun tujuan.

Tingkatan berikutnya dikatakan sebagai Digram level nol (Zero Diagram / overview
diagram), yakni memberikan gambaran mengenai proses-proses apa saja yang akan dilakukan
dan melibatkan entitas-entitas eksternal yang ada serta data store data store tertentu.
Diagram level 1, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang ada pada diagram level
nol, secara khusus. Dimungkin akan muncul proses-proses detilnya.
Diagram level 2, merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang baru muncul pada
diagram level 1, secara khusus. Dalam hal ini juga dimungkinkan akan muncul proses-proses
detilnya.
Tingkatan berikutnya akan kita definisikan sesuai dengan keadaan dari level sebelumnya,
dengan harapan diagram ini akan memberikan pemahaman secara detil atau rinci mengenai
sistem yang sedang akan dikerjakan.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


31

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Secara ringkas tingkatan dalam DFD dapat disajikan dalam gambar berikut

Gambar 6.1 Level DFD

1.1. Diagram Konteks


Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang
lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan
seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan
sistem. Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.
Menurut Fadlil, Firdausy, & Hermawan (2008, hal. 69) Data Flow Diagram merupakan
diagram yang menggunakan notasi- notasi untuk menggambarkan aliran data secara logis dari
sistem. Menurut Wijaya ( 2007, hal 50) Data Flow Diagram adalah gambaran grafis yang
memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang
mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
Contoh gambar Diagram :
Barang Ditanya,
Barang Dibeli,
Uang Pembayaran

Pembeli

Sistem Penjualan
Barang

Laporan Penjualan
Barang

Pemilik

Informasi Barang,
Jumlah Uang Harus Dibayar

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


32

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Gambar 6.2 Diagram Konteks

1.2. Diagram Nol


Tujuan dari diagram nol adalah untuk memerinci sebuah sistem menjadi proses-proses
yang harus dilakukan orang dalam. Atau jika dibuat dalam kalimat adalah : Apa saja proses yang
harus dilakukan agar mencapai sistem tersebut. Jadi, diagram ini adalah kelanjutan dari diagram
konteks, yang memperbanyak lingkaran, sedangkan untuk (jumlah dan isi) terminator serta (jumlah
dan isi) data flow dari dan ke terminator tersebut harus tetap.
Pada diagram ini pula mulai ditampilkan data store (penyimpan data/ file) yang dibutuhkan.

PEMBELI
Informasi Barang

BARANG

1.0

Barang Ditanya

Cek
Keberadaan
Barang

Stok Barang

2.0
Barang Dibeli

Perhitungan
Uang Harus
Dibayar

Harga Barang

Jumlah Uang Harus Dibayar

Kasir yang
Bertugas

JUAL

3.0
Uang Pembayaran

KASIR

Transaksi
Penjualan

Penerimaan
Pembayaran

Transaksi
Penjualan

Data
Barang
4.0

Laporan
Penjualan
Barang

Pembuatan
Laporan

PEMILIK

Gambar 6.3 Diagram Nol

1.3. Diagram Rinci


Diagram Rinci adalah diagram yang memungkinkan proses yang ada di diagram nol lebih
diperinci lagi. Misalkan untuk proses 1 di atas.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


33

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Barang Ditanya
PEM BELI

Informasi Barang

BARANG

1.1.
Masukkan
Berdasarkan
Merek
Barang
Merek

Barang

1.2.
Tampilkan
Seluruh Jeni s
Barang dari
Merek Tsb.

Merek Barang

Barang
Dicari
Tersedi a

1.3.
Tampilkan
Stok Barang
Tersedi a

Stok Barang

Barang Dicari
Ti dak
Tersedi a
Stok Barang
1.4.
Beri Informasi
Kepada
Pembeli

Gambar 6.4 Diagram Rinci

1.4. Penomoran Proses

Gambar 6.5 Contoh Penomoran DFD Proses 4 level 2

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


34

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Penomoran proses pada tiap tingkat (level) di DFD :

Dalam satu level tidak boleh ada lebih dari 7 unit dan maksimal 9, jika lebih harus dilakukan
dekomposisi (pemecahan lebih terinci).

1.5. Balancing
Balancing (kesimbangan) dalam penggambaran levilisasi DFD perlu diperhatikan. Balancing
DFD ini maksudnya keseimbangan antara alur data yang masuk/keluar dari suatu level harus sama
dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


35

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Contoh DFD balancing dapat dilihat gambar di bawah ini :

Gambar 6.6 Diagram Konteks Restauran

Pada gambar dapat dilihat ada satu input ke dalam sistem yaitu Customer Order dan tiga ouput
yang keluar dari sistem yaitu Receipt, Food Order, dan Management Reports.
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
36

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gambar 6.7 Diagram nol Restauran


Gambar diatas sudah dikatakan seimbang karena mempunyai input dan output yang sama dan
tidak memasukan input ataupun output baru.
Contoh DFD unbalancing (tidak keseimbangan)

Gambar 6.8 Diagram DFD Tidak Seimbang (unbalanced)

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


37

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Dalam diagram konteks mempunyai satu inputan yaitu A dan satu keluaran yaitu B. Sedangkan
pada diagram level 0 ada penambahan inputan baru yaitu C, berarti DFD tersebut dapat dikatakan
tidak seimbang.

Tugas
1.

BAAK UNINDRA merancang sistem informasi untuk pelayanan penyusunan skripsi bagi
mahasiswanya. Dengan bantuan Data Nilai yang ada, BAAK mengumumkan daftar nama mahasiswa
yang sudah berhak menyusun skripsi. MAHASISWA tersebut kemudian membuat proposal skripsi
ke BAAK. Setiap proposal yang masuk dikirimkan ke tim PRODI dan akan dibalas dengan Surat
Persetujuan. Setelah itu BAAK menentukan DOSEN Pembimbing dan menyerahkan proposal
tersebut kepada DOSEN yang bersangkutan. Seiring dengan jalannya bimbingan skripsi, semua
DOSEN Pembimbing setiap bulan harus memberikan laporan kemajuan skripsi dari MAHASISWA
yang dibimbingnya. Pada Akhir penyusunan skripsi DOSEN Pembimbing membuat pernyataan
kepada BAAK bahwa mahasiswanya telah siap sidang dan MAHASISWA tersebut menyerahkan
draf skripsi ke BAAK. Oleh BAAK draf skripsi tersebut diteruskan kepada tim PRODI. Selesai ujian
skripsi PRODI mengirimkan nilai hasil sidang kepada BAAK untuk diumumkan kepada
MAHASISWA.
Dari deskripsi diatas buatlah Diagram Konteks dan Diagram Nol.

2. Deskripsi proses pada sistem pengelolaan rental mobil adalah sebagai berikut :
Setiap pelanggan yang akan menyewa mobil mengisi/mengajukan formulir peyewaan kemudian oleh
sistem diverifikasi mengenai ketersediaan mobilnya. Jika tercapai kesepatan (mobil tersedia) maka
data penyewaan tersebut disimpan. Setelah itu dibuatlah tagihan sewa kepada pelanggan. Setiap
terjadi pembayaran sewa dari pelanggan maka datanya disimpan. Setiap periode tertentu dilakukan
pembayaran sewa sekaligus laporan kepada pemilik mobil (karena tidak semua mobil yang ada
adalah milik pengelola), serta laporan seluruh kegiatan rental kepada managemen rental.
Dari deskripsi di atas buatlah Diagram Konteks dan Diagram Nol.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


38

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 9, 10 dan 11 ( Sembilan, Sepuluh dan Sebelas)
Pokok Bahasan : Struktur Data/ Kamus Data
Materi
: 1. Kamus Data
2. Elemen-elemen data
3. Menggambarkan Struktur Data
a. Notasi
b. Kunci Index
c. Data Tabel
d. Normalisasi Data
e. Spesifikasi Data
__________________________________________________________________________________

Kamus Data
1. Pengertian Kamus Data

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


39

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Sebuah kamus data digunakan untuk mencatat semua potongan informasi tentang sistem (tekstual
atau numerik) yang tidak dapat direkam pada diagram. Ini adalah struktur yang mendasari dan yang
menghubungkan berbagai tampilan sistem yang disajikan oleh berbagai jenis diagram (Yeates, 2004).
Kamus Data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem
informasi (jogiyanto, 1990). Kamus Data digunakan untuk :
a. Merancang Input
b. Merancang laporan- laporan dan database
Kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan- laporan dan database. Kamus
data dibuat berdasarkan arus data yang terdapat pada data flow diagram. (Jogiyanto, 1990). Kamus data
(KD) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data

KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap
perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara
analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang
masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan
sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data
dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD.
KD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
-

Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD

Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya alamat diuraikan
menjadi kota, negara dan kode pos)

Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data

Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran

Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entityrelationship diagram)

Gambaran bagaimana hubungan antara DAD dan KD:

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


40

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gambar 9.1 Kamus Data Terhubung DFD


Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan muatan aliran data, simpanan dataa
dan proses-proses seperti pada gambar di atas. Setiap simpanan data dan aliran data bisa ditetapkan dan
kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang dimuatnya. Logika dari setiap proses ini
bisa digambarkan dengan menggunakan data yang mengalir menuju dan keluar dari proses tersebut.

2.

Elemen-elemen data
Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang akan dicatat. Untuk

maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut:
1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka
nama dari arus data juga harus dicatat di KD.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


41

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena
data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang
lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan
tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur
yang berbeda.
3. Bentuk data, telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir:

Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di suatu dokumen
atau formulir.

Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat di media
laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan komputer;

Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk variabel
atau parameter yang dibutuhkan oleh proses penerimanya;

Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini biasanya
berbentuk suatu variabel.

Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya berupa suatu field
(item data).

Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen dasar atau formulir,
dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor, variabel, parameter,
field.
4. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.
Keterangan ini perlu dicatat di KD agar mudah mencari arus data di DFD.
5. Penjelasan, Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di KD, maka
bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Misalnya
nama dari arus data adalah Tembusan Permintaan Persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai
tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
6. Periode, periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di KD karena
dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan
proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
7. Volume, volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari
arus daa. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu
periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


42

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari
alat input, alat pemroses dan alat output.
8. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item
data apa saja.

Contoh : KD untuk arus data Tembusan Permintaan Persediaan dapat dibuat dari DAD sebagai
berikut:

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


43

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

3. Menggambarkan Struktur Data (kamus data komposit)


Pada kebanyakan sistem dalam dunia nyata (dimana kita bekerja), kadang-kadang elemen data
terlalu kompleks utuk didefinisikan. Kekompleksan tersebut seharusnya diuraikan melalui sejumah
elemen data yang lebih sederhana. Kemudian elemen dat yang lebih sederhana tersebut didefinisikan
kembali hingga nilai dan satuan yang relevan (yang sifatnya elementer). Pendefinisian tersebut
menggunakan notasi yang umumnya digunakan dalam menganalisas sistem dengan menggunakan
sejumlah simbol yaitu:

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


44

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Contoh-contoh dari pemakaian simbol-simbol di atas, adalah:


Contoh 1:
Tembusan Permintan Persediaan = Kode Langganan +
Nama Langganan +
Tanggal Penjualan +
Nomor Faktur +
1{ Informasi Barang }5 +
Total Penjualan +
( Potongan Penjualan) +
Pajak Penjualan +
Total Dibayar +
Jenis Penjualan
Informasi Barang = Kode Barang +
Nama Barang +
Unit Jual +
Harga Satuan +
Total Harga
Jenis Penjualan = [ Cash | Credit ]
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
45

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Contoh 2:
Dua diagram alir data di bawah ini dan masukan-masukan kamus data yang berhubungan untuk
memproduksi pembayaran cek pegawai.

Struktur Data:
Record Pegawai = Nomor Pegawai +
Informasi Pribadi +
Informasi Gaji +
Informasi Pembayaran Saat Ini +
Informasi Gaji Tahunan Sampai Hari Ini
Record File Waktu = Nomor Pegawai +
Nama Pegawai +
Jam Kerja
Pembayaran Cek Gaji = Nomor Pegawai +
Nama Pegawai +
Alamat +
Jumlah Pembayaran Saat Ini +
Jumlah Gaji Tahunan Sampai Saat Ini
Informasi Gaji = Perhitungan Pembayaran +
Jumlah Tanggungan
Jumlah Pembayaran Saat Ini = Gaji Kotor +
Potongan Pajak Pemerintah +
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
46

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Potongan Pajak Negara Bagian +
Potongan Pajak Jaminan Sosial +
Gaji Bersih
Contoh 3:
Nama = gelar+nama_pertama+nama_tengah+nama_akhir
Gelar = [Tuan|Nyonya|Nona|Doktor|Profesor]
Nama_pertama = karakter_valid
Nama_tengah = karakter_valid
Nama_akhir = karakter_valid
Karakter_vald = [A-Z|a-z|0-9||-| ]
Pendefinisian elemen data yang direpresentasikan dengan notas = dibaca dalam konteks menjadi
dibaca sebagai atau terdiri dari atau mendefinisikan atau diuraikan menjadi atau artinya sehingga notasi A
= B + C dapat berarti: ketika kita menyebutkan A maka yang kita maksudkan adalah B dan C, A
diuraikan menjadi B dan C atau A mendefinisikan B dan . Untuk melengkapi definisi elemen data ada
sejumlah hal yang mesti diperhatikan, yaitu:

Kejelasan arti elemen data dalam konteks aplikasi (yang biasanya dideskripsikan sebagai komentar
dengan notasi **)

Komposisi elemen data, jika masih dapat diuraikan

Nilai dan satuan elemen data, jika sudah tidak dapat diuraikan lagi. Sebagai contoh, dalam
pembangunan medical system yang menyimpan data pasien, kita mendefinisikan data berat dan
tinggi dengan cara sebagai berikut:
Berat = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit *
* satuan : kilogram; rentang: 1-200 *

Ketika kita melakukan penguraian suatu elemen menjadi elemen yang lebih sederhana, maka hal itu
harus tergambar dalam kamus data. Penggambaran tersebut seperti sudah dijelaskan di atas melalui
komentar yang naratif dengan notasi komentar, yang mendeskripsikan arti sejelas dan sesingkat mungkin.
Tentu saja ada elemen data yang tidak perlu didefinisikan karena nama elemen tersebut sudah cukup
naratif misalnya tinggi_sekarang, berat_sekarang dan sebagainya. Pada kasus seperti ini tidak diperlukan
komentar naratif dan didefinisikan sebagai null comment seperti contoh di bawah ini.
Contoh: tinggi sekarang = * satuan: sentimeter; rentang: 1-200 *
Jenis_kelamin = * nilai :[P|W] *
Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan atau tidak dapat digunakan
sebagai pilihan dari sejumlah alternatif. Ada banyak contoh elemen data opsional dalam suatu system
informasi misalnya: penggunaan nama tengah bagi data pelanggan (boleh ada atau tidak ada).
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
47

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Contoh: alamat_pelanggan = (tujuan_pengiriman)+(|alamat_penagihan).


Notasi pengulangan digunakan untuk mengindikasi pengulangan komponen elemen data. Pengulangan ini
dapat dimulai dari 0 (minimal) sampai jumlah (maksimal) yang didefinisikan oleh penganalisa sistem.
Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman + {item}
Berarti pemesanan harus selalu berisi nama_pelanggan, tujuan_pengiriman dan 0 sampai x item. Jika
telah diketahui maksimal item yang mungkin dipesan, maka dapat dibuat seperti contoh berikut:
Contoh: pemesanan = nama_pelanggan + tujuan_pengiriman + 1{item}10
Dimana satu berarti batas bawah (minimal) dan sepuluh berarti batas atas (maksimal). Tidak jadi masalah
jika yang digunakan hanya batas bawah atau hanya batas atas atau keduanya seperti di bawah ini:
a = 1{b}
a = {b}10
a = 1{b}10
a = {b}
Notasi seleksi digunakan untuk mengindikasikan elemen data yang dipilih (salah satu) dari sejumlah
pilihan.
Contoh: jenis_kelamin = [Pria|Wanita]
Dalam kamus data juga dapat dicantumkan kode-kode karakter yang dapat membantu analis dalam
menggambarkan bentuk dari data ataupun dibuat untuk merancang suatu output.

Contoh perancangan alat input untuk Tembusan Permintaan Persediaan:

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


48

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Untuk mengecek kebenaran (kelengkapan, konsistensi dan kontradiksi) dari kamus data, maka dapat
digunakan testing dengan sejumlah pertanyaan sebagai berikut:

Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam kamus data?

Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan?

Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali?

Apakah semua notasi yang digunakan pada kamus data sudah dikoreksi?

Adakah elemen data dalam kamus data tidak menjelaskan sesuatu dalam data flow diagram, entity
relation atau state transition diagram?
Membangun kamus data adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang paling banyak

menghabiskan waktu. Tetapi kamus data juga merupakan salah satu aspek terpenting, tanpa kamus data
yang mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem akan menjadi harapan kosong belaka.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


49

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Tugas
1. Buat Kamus Data pada DFD Rinci di bawah ini, minimal 3 Kamus Data!
Barang Ditanya
PEM BELI

Informasi Barang

BARANG

1.1.
Masukkan
Berdasarkan
Merek
Barang
Merek

Barang

1.2.
Tampilkan
Seluruh Jeni s
Barang dari
Merek Tsb.

Merek Barang

Barang
Dicari
Tersedi a

1.3.
Tampilkan
Stok Barang
Tersedi a

Stok Barang

Barang Dicari
Ti dak
Tersedi a
Stok Barang
1.4.
Beri Informasi
Kepada
Pembeli

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


50

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 12 (Dua Belas)
Pokok Bahasan : Diagram Hubungan Entitas
Materi
: 1. Pengertian ERD
2. Elemen ERD
3. ER versi Martin
4. Elemen ERD versi Martin
____________________________________________________________________________________

ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM ( ERD )


Entity Relationship Diagram merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang
disimpann dari system secara abstrak. Diagram Entitiy Relationaship ini ditemukan oleh Chen
tahun 1976.
Tujuan dari Entity Relationship adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship
yang ada pada objek tersebut. Disamping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk
perancangan dalam basis data.
Komponen ( Simbol ) ERD
1. Entity
Adalah suato objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan
objek lainnya, dimana semua informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Kumpulan
dari entity yang sejenis dinamakan Entity Set.
Contoh : Proyek

Penjualan

Langganan

Kendaraan

Peralatan

Pegawai

Pasien

Obat, dll

Simbol dari Entity :


Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
51

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

2. Relationship
Adalah hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Relationship tidak
mempunyai keberadaan fisik atau konseptual kecuali yang sejenis dinamakan dengan
Relationsgip Diagram.
Simbol dari Relationship adalah :
Contoh :

Pegawai

Memiliki

Kendaraan

Keterangan :
Memiliki adalah relationship set yang terbentuk antara entity Pegawai dengan entity
Kendaraan.
3.

Atribut
Adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail
tentang entity atau relationship tersebut.
Simbol dari Atribut adalah :

Contoh :
NIP
Pegawai
Nama
Alamat
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
52

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

DERAJAT RELATIONSHIP
Derajat Relationship adalah :
1. Unary ( Derajat Satu )
Adalah satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
Contoh :
Manusia

Menikah

Keterangan :
Manusia menikah dengan manusia, relationship menikah hanya menghubungkan entity
manusia.
2. Binary ( Derajat Dua )
Adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity.
Contoh :

Pegawai

Memiliki

Kendaraan

Keterangan :
Pegawai memiliki kendaraan, sebuah relationship memiliki mengubungkan entity
Pegawai dan entity Kendaraan.
3. Ternary ( Derajat Tiga )
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
53

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Adalah satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

Contoh :

Pegawai

Bekerja

Proyek

Kota

Keterangan :
Pegawai pada kota tertentu mempunyai suatu Proyek.
Entity Bekerja mengubungkan Entity Pegawai, Proyek dan Kota
CARDINALITY RASIO
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship.
Jenis-jenis Cardinality Rasio :
1. One To One ( 1 : 1)
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu
berbanding satu.
Contoh :
Pasien

1
Ditempatkan

Kendaraan

2. One To Many ( 1 : M )

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


54

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu
berbanding banyak.
Contoh :

Pegawai

1
Bekerja

Proyek

3. Many To One ( M : 1 )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak
berbanding satu.
Contoh :
Siswa

M
Diajarkan

Dosen

4. Many To Many ( M : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak
berbanding banyak.
Contoh :
Pegawai

M
Bekerja

Proyek

LANGKAH LANGKAH MEMBUAT ERD


1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.
2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas
yang ada beserta foreign key-nya.
4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap himpunan relasi
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
55

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non-key).

CONTOH STUDY KASUS


1. Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiwa tidak harus
mengikuti suatu mata kuliah. Setiap biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Suatu
mata kuliah diajarkan oleh seorang Dosen dan seorang Dosen bisa mengajar beberapa
mata kuliah. Dan seorang Dosen harus mengajarkan suatu mata kuliah. Pada Entitas
Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan,
sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi tentang Kd_MK, Nm_Mk, SKS, Semester,
sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nama_Dosen.
Pertanyaan :
Buatlah ERD-nya !
Jawab :
1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan
terlibat.
Mahasiswa

Mata Kuliah

Dosen

2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.


Mahasiswa

NIM
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014

Mata Kuliah

Kd_MK

Dosen

Kd_Dosen
56

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

3. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan


entitas yang ada beserta foreign key-nya.

NIM

NIM

Kd_MK

Kd_MK

Mempelajari

Mahasiswa

Mata Kuliah

Mempelajari

Dosen

Kd_MK
Kd_Dosen

Kd_Dosen

4. Menentukan derajat dan cardinality rasio relasi untuk setiap himpunan relasi

NIM

NIM

Kd_MK

M
Mempelajari

Mahasiswa

Dosen

Kd_MK
M
Mata Kuliah

Mempelajari
Kd_MK

Kd_Dosen

Kd_Dosen

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


57

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non-key).


NIM
Kd_MK

Nama_Mhs
s
Alamat_Mhs
s
Jurusan

Nm_Mk
Nilai

NIM

Kd_MK
Kd_MK

M
Mempelajari

Mahasiswa

Dosen

Mata Kuliah

Diajarkan

Kd_MK

Kd_Dosen
Nm_Dosen

Semester

Kd_Dosen

Ruang

Waktu

Tugas :
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
58

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

1. Suatu klinik memiliki praktek Dokter bersama sehingga dalam klinik tersebut memiliki
banyak Dokter. Seorang Pasien, apabila akan berobat harus diperiksa oleh Dokter dan
sebaliknya Dokter pun harus memeriksa Pasien. Pasien yang berobat pada klinik tersebut
lebih dari seorang. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya menerima resep berupa obat dan
biasanya setiap pasien menerima beberapa jenis obat. Informasi tentang pasien adalah nomor
pasien, nama pasien dan alamat. Informasi tentang obat adalah kode obat, nama obat, dan
dosin.
Pertanyaan :
Buatlah ERD-nya.
Pertemuan
: Ke- 13 & Ke- 14
Pokok Bahasan : Spesifikasi Proses
Materi
: 1. Narasi/ criteria
2. Bahasa Indonesia terstruktur (BIT)
3. Struktur English (SE)
4. Decision table
5. Decision tree
_________________________________________________________________________________

Spesifikasi Proses
Spesifikasi Proses (Process Specification)
Digunakan untuk menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dan setiap proses yang paling
rendah ( proses atomik ) yang ada pada sistem dengan menggunakan notasi yang disebut
Structure English atau pseudocode. Penulisannya cukup sederhana sehingga dapat digunakan
sebagai media untuk mengkomunikasikan proses yang dilakukan sistem kepada pemakai.
Seperti halnya notasi- notasi yang lain, ada cukup banyak variasi penulisan spesifikasi
proses dengan Structure English ini. pada buku ini akan digunakan notasi penulisan yang
menggunakan kata-kata bahasa Indonesia, kecuali untuk kata- kata yang paling sering digunakan
dlam penulisan program, misalnya Read, Write, If, While, atau Repeat (Sudah dipelajari di Mata
Kuliah Algoritma I).
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
59

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Ada tiga struktur dasar yang dapat digunakan untuk menyusun spesifikasi proses, yaitu
struktur sekuensi, pemilihan dan pengulangan. Berikut adalah contoh penulisan spesifikasi
proses untuk proses pembuatan laporan penjualan.
Nomor

: 3.0

Nama Proses : Buat laporan penjualan


Jenis

: Pembuatan laporan

Masukan

: File Barang, File Jual dan periode transaksi

Keluaran

: Laporan penjualan

Deskripsi
Begin
Buka file BARANG dan file JUAL
BACA data periode tanggal transaksi
Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal transaksi
Cetak Laporan Penjualan
Tutup file BARANG dan file JUAL
End

Atau secara lebih ringkas :

Proses 3.0 Buat laporan penjualan


Begin
Buka file BARANG dan file JUAL
BACA data periode tanggal transaksi
Saring (filter) data pada file JUAL sesuai periode tanggal transaksi
Cetak Laporan Penjualan
Tutup file BARANG dan file JUAL
End

Tabel Keputusan (Decision Table)

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


60

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Table keputusan atau decision table adalah table yang memuat alternative tindakan-tindakan
apa saja yang dapat diambil berdasarkan kondisi atau variable tertentu sebagai masukannya.
Sebagai contoh, misal akan ditentukan status kelulusan untuk peserta matkuliah tertentu
berdasarkan nilai teori dan praktikumnya.
Aturan

Kondisi
1

Nilai praktikum > 60 Y

Nilai teori > 60

Table diatas dibaca sebagai berikut :


-

Jika nilai teori dan nilai praktikum > 60 (aturan 1 ), maka lulus ( tindakan 1).

Jika salah satu nilai teori atau nilai praktikum > 60 (aturan 2 dan 3 , maka her (tindakan
2)

Jika nilai teori dan nilai praktikum < 60 (aturan 4), maka gagal (tindakan 4)

Pohon Keputusan (Decision Tree)


Pohon keputusan atau decision tree adalah representasi grafis dari tabel keputusan. Sebagai
contoh (untuk masalah pennetuan status kelulusan )

Tugas
1.

Fasilitas transaksi yang diberikan untuk kartu ATM adalah informasi saldo, penarikan tunai dan
pembayaran (Telepon : Telpon, Indosat dan Satelindo, dan Listrik). Pertama diminta memasukkan
nomor PIN. Jika salah maka tampilkan pesan kesalahan. Jika benar maka tampilkan tiga jenis

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


61

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


transaksi tersebut. Jika dipilih informasi saldo maka tampilkan saldo yang bersangkutan. Jika dipilih
penarikan tunai maka tampilkan perintah untuk memasukan jumlah yang akan ditarik (kelipatan Rp.
50.000,- dan kurang dari saldo), jika jumlah yang dituliskan salah maka tampilkan pesan kesalahan
dan jika benar maka hitung saldo akhir dan cetak bukti penarikan. Jika dipilih pembayaran maka
tampilkan jenis pembayarannya (Telepon, Listrik). Jika dipilih telepon tampilkan tiga jenis telepon
tersebut (Telkom, Indosat, Satelindo). Jika dipilih salah satunya maka tampilkan perintah untuk
memasukan nomor teleponnya dan kemudian tampilkan jumlah tagihannya. Jika dipilih pembayaran
Listrik maka tampilkan perintah untuk memasukan nomor kodepelanggannya dan kemudian
tanpilkan jumlah tagihannya.
Nyatakan diskripsi diatas dalam bentuk :
1.

Bahasa Indonesia Tersusun/Terstruktur

2.

Diagram/Pohon Keputusan

3.

Tabel Keputusan

Pertemuan
: Ke- 15 & Ke- 16
Pokok Bahasan : UTS (UJian Tengah Semester)
Materi
: Review materi Pertmuan awal hingga menjelang UTS
__________________________________________________________________________________

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


Review Materi..

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


62

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 17
Pokok Bahasan : State Transition Diagram
Materi
: 1. Jenis STD
2. Notasi
3. Pedoman Pembuatan
_____________________________________________________________________________________

State Transition Diagram(STD)


1. Pengertian STD
Diagram transaksi keadaan atau state transition diagram (STD) adalah diagram yang digunakan
untuk menggambakan keadaan keadaan yang menjadi perilaku sistem berikut perubahan atau transisinya.
2. Notasi- Notasi State Transition Diagram
Notasi yang digunakan untuk membuat State Transition Diagram ada dua yaitu State yang
disimbolkan dengan segi empat dan Transisi State/ perubahan state yang disimbolkan dengan anak panah
(

)
1.

State

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


63

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

2.

Transisi State
Ada dua jenis state yaitu State Awal (Initial State) dan State Akhir (Final State). Initial State hanya

diperbolehkan satu saja, sedangkan Final State dapat lebih dari satu. Dikatakan Final State jika tidak ada
perubahan keadaan dari keadaan tersebut ke keadaan lainnya. Jika ternyata masih ada dan Final State-nya
hanya satu, maka akan terjadi looping terus menerus tanpa pernah berhenti. Setiap panah diberikan label
yang menunjukkan kejadian (event) yang akan menyebabkan perubahan dari satu state ke state lainnya.
Label tersebut adalah Kondisi dan Aksi. Kondisi adalah suatu event pada lingkaran eksternal yang dapat
dideteksi oleh sistem yang menyebabkan perubahan terhadap state dari state menunggu ke state
menunggu lainnya atau dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya, misalnya interrupt. Aksi adalah reaksi
terhadap kondisi yang menghasilkan output misalnya pesan dilayar.

3. Pedoman Pembuatan STD


Ada 2 (dua) cara pendekatan dalam membuat State Transition Diagram yaitu :
1. Identifikasi setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan masing- masing pada sebuah kotak.
Lalu buatlah hubungan antara state tersebut.
2. Mulai dengan state pertama dan dilanjutkan dengan state berikutnya sesuai dengan aliran yang
diinginkan.

Contoh gambar State Transition Diagram (STD)

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


64

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gambar 17.1 STD untuk mesin otomatis penjual minuman

Tugas
1. Deskripsi dari sebuah modul untuk mencetak Faktur Penjualan adalah sbb :
Pertama adalah dapatkan data order penjualan yaitu dengan memasukkan data nomor order. Nomor
order tersebut digunakan untuk mencari data penjualan pada file Order Penjualan. Jika sudah
ditemukan (ada) maka baca data order penjualan tersebut. Kemudian dapatkan data faktur (identitas
faktur) melalui input data faktur. Identitas faktur kemudian disimpan. Order penjualan dan identitas
faktur tersebut digunakan untuk mencetak faktur. Dari diskripsi tersebut buatlah State Transition
Diagram -nya.
Pertemuan
: Ke- 18, 19 & 20
Pokok Bahasan : Perancangan Terstruktur
Materi
: 1. Pengertian
2. Aspek dan elemen
3. Strategi
4. Langkah- langkah
_____________________________________________________________________________________

Perancangan Terstruktur
1. Pengertian Perancangan Terstruktur (bagan terstruktur)
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
65

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Pengertian Rancangan :
Outline, sketsa, perancangan dari bentuk atau struktur sebuah kegiatan/ pekerjaan
Pengertian Perancangan Terstruktur :
Aktivitas mentransformasikan suatu hasil analisis ke dalam suatu perencanaan untuk dapat di
implementasikan (diotomatisasikan)
2. Aspek dan Elemen Perancangan Terstruktur
a. Aspek Perancangan Terstruktur
1. Membantu pemecahan masalah
2. Melakukan penyederhanaan sistem
3. Menggunakan graphic tool agar sistem dapat dengan mudah dibaca dan dimengerti
4. Memberikan rangkaian strategi unutk pengembangan solusi
5. Memberikan kriteria dalam mengevaluasi solusi dengan melihat pada permasalahan aslinya
b. Elemen Perancangan Terstruktur
1. Modul
Modul merupakan sebuah instruksi atau sekumpulan instruksi program yang terdiri dari : input
(masukan), output (keluaran), fungsi, mekanisme, dan data internal.
Contoh : Foxpro, Pascal
COBOL

Procedure, Function
Program, section, paragraph

FORTRAN

subroutine

2. Bagan Terstruktur (Structured Chart)


1. Menggambarkan partisi sistem ke dalam : modul- modul, organisasi, dan komunikasi
2. Keuntungan :
a. Menggunakan gambar
b. Dapat dipartisi
c. Fleksibel
d. Input sangat berguna pada implementasi
e. Membantu pemiliharaan
3. Strategi Perancangan

Untuk memperoleh sebuah rancangan yang baik dengan cepat dapat digunakan alternative
strategi sebagai berikut :
a. Analisa Transformasi (Transform Analysis)

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


66

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


b. Analisa Transaksi (Transaction Analysis)

Apa itu Analisa Transformasi?


a. Analisa Transformasi adalah suatu strategi utama untuk merancang sistem yang
seimbang (Balanced System)
b. Juga dikenal sebagai Perancangan Pusat Transformasi (Transformation Centered
Design)
c. Masukan untuk Analisa Transformasi adalah Diagram Aliran Data (DAD/ DFD)
d. Keluaran dari Analisa Transformasi adlah sebuah Bagan Terstruktur

Langkah yang harus dilakukan pada Analisa Transformasi :


1. Buat DAD dari sistem atau bagian sistem yang akan dirancang
a. Jika tahap analisa menggunakan Analisa Terstruktur, maka DAD telah teredia.
b. Jika tahap analisa tidak menggunakan Analisa Terstruktur, maka perlu dibuat
DAD-nya terlebih dahulu
2. Identifikasi Pusat Transformasi dari DAD
a. Pusat Transformasi (Central Transform adalah bagian dari DAD yang berisi
fungsi- fungsi esensial dari sistem, dan tidak tergantung pada implementasi khusus
daru masukan/ keluaran
b. Dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Melihat DAD yang bersangkutan dan menentukan pusatnya
2. Menentukan cabang DAD yang merupakan afferent, kemudian menentukan
pusat DAD
3. Buat sebuah Bagan Terstruktur (First Cut)
a. Tujuan dari Analisa Transformasi adalah mengubah sebuah DAD menjadi Bagan
Terstruktur
4. Perbaiki Bagan Terstruktur dengan berpedoman pada kriteria perancangan terstruktur
5. Periksa bahwa Bagan Tersusun memenuhi spesifikasi yang diinginkan

Mengapa perlu Analisa Transaksi?


1. Karena Analisa Transformasi tidak selalu dapat digunakan
2. Beberapa item mempunyai tanda (tag) yang membutuhkan pengolahan berbeda untuk
setiap tag. Hal ini menyebabkan sebuah DAD trpisah dan kemudian menyatu kembali.
Keadaan ini dapat terjadi dimana saja.
3. Setiap pemisahan disebut sebagai sebuah Pusat Transaksi. Setiap item adalah sebuah
transaksi

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


67

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


4. Analisa Transformasi tidak dapat digunakan untuk Pusat Transaksi. Oleh karena itu
kita perlu Analisa Transaksi.

Apa itu transaksi?


1. Sebuah transaksi didefinisikan sebagai Elemen data, control, sinyal, kejadian ( event)
atau perubahan status yang menyebabkan mulainya (trigger) suatu tindakan atau
urutan dari tindakan-tindakan.
2. Definisi lain yang cocok untuk Perancangan Terstruktur adalah sebagai berikut :
Sebuah transaksi adalah suatu data yang dapat berbentuk salah satu dari pada beberapa
jenis (type), dimana setiap jenisnya membutuhkan pengolahan yang berbeda. (
biasanya transaksi mengandung sebuah tag yang menunjukkan jenisnya).

4. Optimasi dari perancangan (Design Heuristic)

3. Langkah- langkah Dalam Strategi Perancangan Terstruktur


1. Rancangan dimulai dari diagram rinci (tingkat diagram setelah nol)
2. Tentukan sifat dari information flow
a. Transaction flow
b. Transformation flow
3. Jika transaction
a. Tentukan pusat transaksi
b. Tentukan arah sesuai nilai transaksi
c. Buat bagan awal (first cut)
Jika transformation :
a. Tentukan aliran masukan ( afferent)
b. Tentukan aliran keluaran (efferent)
c. Tentukan pusat transformasi
d. Buat bagan awal (first cut)
4. Perbaiki (refine) bagan terstruktur
5. Buat interface dan diagram akses data
6. Review bersama analis dan programmer. Jika masih diperlukan perbaikan kembali ke 1. Selain itu
buat rancangan rinci
7. Buat rancangan rinci

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


68

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 21, 22 & 23
Pokok Bahasan : Perancangan Keluaran
Materi
: 1. Objectivitas dan tujuan
2. Klasifikasi Output
3. Pemilihan media output
4. Tahapan dan pedoman output cetakan
5. Jenis widget
6. Pedoman perancangan layar keluaran

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


69

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


_____________________________________________________________________________________

Perancangan Keluaran
1. Objectivitas dan tujuan
Objectivitas Rancangan : Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil
pengolahan aplikasi sistem informasi.
Adapun output yang dihsilkan sistem informasi da[at berupa :
1. Output tercetak
2. Output melalui tampilan layar
3. Audio
Tujuan Rancangan Output adalah :
1. Sasaran output yaitu menyediakan/ melayani
2. Informasi bagi user
3. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement)
4. Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user( tidak berlebihan)
5. Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan
6. Jaminan ketepatan penyampaian output
7. Memilih device dan media komputer yang baik
2. Klasifikasi Output
1. Output Eksternal
Dibuat untuk disampaikan kepada pihak-pihak diluar sistem/ organisasi
Misal : Tagihan pelanggan, Laporan tahunan, Laporan pelanggan, vendor, dan lain-lain
2. Output Internal
Dibuat untuk kebutuhan di dalam organisasi. Dibedakan antara historical report dan
exception report
3. Historical Report
Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/ periode tertentu (laporan periodik)
4. Exception Report
Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian( laporan
perkecualian)
5. Tournaround Document

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


70

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Output berupa dokumen yang dikembalikan, misalnya bagian dari statement nasabah yang
harus diisi dan dikembalikan nasabah
3. Pemilihan media output
1. Printer
Jenis impact, menggunakan pukulan (impact) dan pita (ribbon) untuk menghasilkan
cetakan. Contoh : Dotmatrix printer, Daisy wheel printer, Line printer, Brand printer
Jenis non-impact, menggunakan teknologi penyinaran, pemanasan, atau tinta. Contoh : Ink
jet, Desk jet, Laser jet, Thermal printer
2. Screen Monitor
Monochrome
CRT RGB (CGA, VGA, Super VGA)
LCD (passive, active)
3. Output Audio (suara)
4. Output microform (microfilm dan microfiche)
4. Tahapan dan pedoman output cetakan
a. Tahap-tahap pembuatan lay-out Output tercetak
1. Tentukan kebutuhan laporan
2. Tentukan pemakai laporan tersebut
3. Tentukan elemen data yang akan dimasukkan
4. Hitung jumlah karakter tiap kolom
5. Buat judul laporan
6. Tentukan jumlah detail setiap halaman
7. Tentukan jumlah setiap laporan
8. Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode)
9. Buat judul tiap kolom
10. Tentukan jenis data (A, X, 9) pada informasi variable
11. Tentukan letak summary( control break)
12. Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram

b. Pedoman Pembuatan output tercetak


1. Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan
2. Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan
3. Semua halaman mempunyai title, tangal dan nomor halaman
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
71

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


4. Semua kolom harus dilabel
5. Singkatan sebaiknya dihindarkan
5. Jenis widget
1. Label Widget
Memberi label bagi widget lain
Tidak ada event

2. Form Widget
Penyedia tempat (alas) bagi widget lain
Membentuk hubungan parent-child dengan widget lain yang ditempatkan di atasnya : jika
ukuran form widget diubah (resize) maka ukuran child-widget juga berubah, jika posisi form
widget diubah maka posisi child widget juga pindah
Tidak ada event

3. List widget
Menyediakan entri-entri untuk dipilih
Entri-entri berada di dalam sebuah window
Jika jumlah entri melebihi ukuran window maka disertakan scroll bar widget

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


72

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


4. Drop-Down List widget
Varian dari list widget
Digunakan untuk menghemat area tampilan
Entri pilihan baru ditampilkan bila diaktifkan

5. Scroll Bar Widget


Tidak berdiri sendiri, digunakan bersama widget lain
Penggulungan vertikal atau horisontal
Terdiri dari panah atas, panah bawah dan elevator

6. Push-Button Widget
Tombol diberi label dan/atau image sesuai fungsi tombol
Jika di-click maka aktifkan callback routine

7. Toggle Switch (Check Box) widget


Berfungsi sebagai saklar (switch) on-off
Switch tidak diberi berlabel

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


73

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

8. Radio Box button


Diberi nama berdasarkan cara kerja tombol
pesawat radio kuno
Dalam satu waktu hanya ada satu tombol yang
bisa dipilih

9. Dialog Widget
Digunakan bila sistem ingin berdialog dengan pemakai
Biasanya terdiri dari text widget dan push-button widget

10. Text Widget

Digunakan untuk menyunting text Single line edit atau multi line edit Dilengkapi dengan
fasilitas penyuntingan teks (cut,copy,paste dll)

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


74

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

11. Menu Bar Widget


Ditata secara horisontal
Dilengkapi dengan tombol short cut

12. Pull- Down Menu widget


Digunakan jika entri pilihan terlalu banyak Kelompok menu dirancang secara hirarkis Diberi
label yang mudah dimengerti Dibedakan antara entri akhir, entri yang perlu diberi masukan,
entri yang masih ada rinciannya.

6. Pedoman perancangan layar keluaran


1. Layar dibagi 3 area
2. Gunakan widget yang sesuai
3. Usahakan tampilan muat dalam satu layar (ke samping)
4. Untuk data berlevel kosongkan entry yang sama
5. Untuk data tidak berlevel gunakan warna pembeda antara baris ganjil dan baris genap
6. Gunakan efek khusus (tebal, miring, kedip) untuk menampilkan data yang penting (misalnya
stok yang kurang dari stok minimum)
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
75

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


7. Bila jumlah entri ( field) tampilan terlalu banyak, sebaiknya gunakan multi screen. Pada layar
utama ditampilkan entri utama. Bila entri ini dipilih (misalnya dengan mouse clicking) buat
window lain (pop up) untuk menampilkan entri rinci. Setelah mendapat respon user ( selesai
baca) hapus pop up ini.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


76

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 24 & 25
Pokok Bahasan : Perancangan Masukan
Materi
: 1. Karakteristik Formulir
2. Pedoman perancangan form
3. Caption
4. Perancangan layar masukan
_____________________________________________________________________________________

Perancangan Masukkan
1. Karakteristik atau kriteria Formulir
Dalam pembuatan rancangan input, formulir data input tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak menerima input berupa data yang tidak penting. Visual display Terminal yang baik harus memiliki
kriteria sebagai berikut :

1. Efektif
Formulir dan layar input melayani tujuan spesifik dalam system informasi
2. Akurat
Menunjukkan bahwa rancangan input adalah tepat dan sempurna
3. Mudah penggunaanya
Tidak membutuhkan waktu ekstra atau pelatihan khusus dalam peinput data
4. Konsisten
Formulir dari layar input adalah seragam
5. Sederhana
Formulir dan layar terfokus pada perhatian user
6. Menarik
User senang menggunakannya
2. Pedoman perancangan form
Pedoman perancangan form input adalah sebagi berikut :
1. Formulir input harus mudah diisi
2. Lay out formulir tersebut haruslah akurat
3. Formulir input tersebut haruslah akurat
4. Tampilan bentuk input harus atraktif
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
77

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


5. Mempertimbangkan media peinput (di key in atau dibaca melalui OMR)
6. Mudah diisi
a. Alur pengisian formulir
1. Kiri ke kanan
2. Atas ke bawah
b. Formulir dibagi atas tujuh bagian
1. Judul
2. Identifikasi dan akses
3. Instruksi
4. Isi (inti)
5. Tanda tangan dan pengesahan
6. Total
7. Komentar
c. Gunakan caption
1. Line Caption
2. Box Caption
3. Checked of Caption
4. Table Caption
3. Perancangan layar masukan
Jika layar input yang disajikan berdasarkan dokumen formulir input maka rancangan layar input akan
mirip denan formulir input. Tampilan yang balance akan lebih mudah dibaca. Untuk input dengan data
tertentu gunakan :
1. Daftar data yang diperoleh
2. Window pop up
3. Widget list atau drop down list
4. Widget radio nutton (untuk check dll)
Contoh rancangan input secara terinci :
Nama input

: Data Pelanggan

Sunber

: Pelanggan

Tujuan

: Bagian Peminjaman

Fungsi

: Mendata seluruh biodata calon pelanggan

Media

: Kertas

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


78

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Jumlah

: Satu lembar

Frekuensi

: Setiap transakasi peminjaman

Format

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


79

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 26, 27 & 28
Pokok Bahasan : Perancangan Database
Materi
: 1. Tujuan Perancangan File
2. Jenis File
3. Normalisasi Data
4. Field Kunci
_____________________________________________________________________________________

Perancangan Database
1. Konsep Dasar
Merancang Database merupakan suatu hala yang sangat penting didalam proses Perancangan sistem
secara fisik. Kesulitan utama di dalam merancang Database adalah bagaiaman merancang Database yang
bisa digunakan saat ini & masa mendatang.
2. Tujuan Perancangan File
1. Untuk memenuhi informasi dari pengguna ( user) dan aplikasinya
2. Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah dimengerti oleh user
3. Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa objek kinerja dari suatu sistem database seperti
respon time, processing system dan storage space.

3. Normalisasi Data
a. Pengertian Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel

untuk

memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.


b. Tujuan dari Normalisasi
Untuk menghilangkan kerangkapan data
Untuk mengurangi kompleksitas
Untuk mempermudah pemodifikasian data
c. Proses Normalisasi
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
80

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke
beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel
tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk
yang optimal

Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman
(Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi
menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan
sama persis.
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency
Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak
melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).

4.

Bentuk bentuk Normalisasi


1. Bentuk Normal Kesatu (1 NF / First Normal Form)

Bentuk Bentuk Normal Kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam
file flat, data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field berupa
atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang ulang atau atribut bernilai ganda
(multi value). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data yang
mempunyai arti mendua. Hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata kata
sehingga artinya lain. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila
dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Contoh :

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


81

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Kelas (Kode Kelas, Nama Kelas, Dosen Pengajar)
Ini merupakan bentuk 1NF karena tidak ada yang berganda dan tiap atribut
satu pengetian yang tunggal
Contoh Data
Kode Kelas

Nama Kelas

Dosen Pengajar

Algoritma dan Pemrograman 1

Endang Sari

Manajemen Umum

Yudha Muhammad

Pemrograman Web

Rizkiansyah

2.Bentuk Normal Kedua (2 NF)


Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk Normal Kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama, sehingga untuk membentuk Normal Kedua haruslah sudah ditentukankunci-kunci field.
Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang
menjadi anggotanya. Dari contoh relasi mahasiswa pada bentuk Normal Kesatu, terlihat bahwa
kunci utama adalah NPM. Nama Mahasiswa dan Dosen Wali bergantung pada NPM, Tetapi Kode
Semester bukanlah fungsi dari Mahasiswa maka file siswa dipecah menjadi 2 relasi
yaitu :
Relasi Mahasiswa
NPM

Nama

Dosen Wali

09071004001

Monalisa

Dedy Surya

09071004002

Indah Purnamasari

Rudi Ruslan

09071004003

Putra kusuma

Joko Susilo

Dan
Relasi Ambil Kuliah
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
82

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


NPM

Kode Kuliah

09071004001

3456

09071004001

5674

09071004001

2345

09071004002

3456

09071004002

1253

09071004002

7534

3. Bentuk Normal Ketiga (3 NF)


Untuk menjadi bentuk Normal Ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk Normal Kedua
dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Artinya setiap atribut
bukan kunci harus bergantung hanya pada kunci primer secara menyeluruh.
Contoh pada bentuk Normal kedua di atas termasuk juga bentuk Normal Ketiga karena seluruh
atribut yang ada di situ bergantung penuh pada kunci primernya.
Boyce-Codd Normal Form (BNCF)
Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk Normal
ketiga. Untuk menjadi BNCF, relasi harus dalam bentuk Normal Kesatu dan setiap atribut
dipaksa bergantung pada fungsi pada atribut super key.
Pada contoh dibawah ini terdapat relasi Seminar, Kunci Primer adalah NPM + Seminar. Siswa
boleh mengambil satu atau dua seminar. Setiap seminar membutuhkan 2 pembimbing dan
setiap siswa dibimbing oleh salah satu diantara 2 pembimbing seminar tersebut. Setiap
pembimbing hanya boleh mengambil satu seminar saja. pada contoh ini NPM dan Seminar
menunjukkan seorang Pembimbing.
Relasi Seminar
NPM

Seminar

Pembimbing

09071004001

S100

Siska

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


83

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


09071004002

S100

Sinta

09071004003

S101

Sukma

09071004004

S101

Sukma

S101

Akbar

Bentuk Relasi Seminar adalah bentuk Normal Ketiga, tetapi tidak BCNF karena Kode Seminar
masih bergantung fungsi pada Pembimbing, jika setiap Pembimbing dapat mengajar hanya satu
seminar. Seminar bergantung pada satu atribut bukan super key seperti yang disayaratakan oleh
BCNF. Maka relasi Seminar harus dipecah menjadi dua yaitu :

Relasi Seminar Pembimbing

5.

Pembimbing

Seminar

Siska

S100

Sinta

S100

Sukma

S101

Akbar

S101

Relasi Pembimbing

NPM

Pembimbing

09071004001

Siska

09071004002

Sinta

09071004003

Sukma

09071004002

Sukma

09071004004

Akbar

Field Kunci
Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa field atau satu set field yang dapat mewakili record.
Misalnya Nomor Pokok Mahasiswa (NPM) merupakan kunci dari tabel mahasiswa suatu Perguruan
Tinggi, setiap pencarian cukup dengan menyebut nomor mahasiswa tersebut maka dapat diketahui
identitas mahasiswa lainnya seperti nama, alamat dan atribut lainnya. Nomor Pegawai (NIP) bagi
data dosen, NIK untuk data karyawan, Kode_Kuliah untuk data Mata kuliah, dan lain sebagainya
a. Jenis-jenis atribut pada entitas, yaitu :

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


84

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Atribut Sederhana : atribut sederhana merupakan atribut atomik yang tidak dapat lagi
dipecah menjadi atribut lain. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut sederhana berupa
NIM, Nama Mahasiswa .
Atribut Komposit : atribut komposit merupakan atribut yang masih dapat dipecah menjadi subsub atribut yang masing-masing memiliki arti tesendiri. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai
atribut alamat. Alamat disini dapat dipecah menjadi sub atribut seperti nama_kota, kode_pos.
Atribut Bernilai Tunggal: yaitu atribut yang hanya memiliki satu nilai untuk setiap barisnya.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM, Nama, Alamat isi data dari atribut ini hanya
boleh diisi dengan 1 data. Setiap mahasiswa hanya memiliki 1 NPM, 1 Nama, 1 Alamat.
Atribut Bernilai Jamak: yaitu atribut yang boleh memiliki lebih dari satu nilai untuk setiap
barisnya. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Hobby isi data dari atribut ini boleh
lebih dari 1 data. Mahasiswa Roshita memiliki NPM 13402021 beralamat di Jalan Garuda 32
Yogyakarta memiliki Hobby (Olah Raga, Nyanyi, Masak dan Nonton TV)
Atribut Harus Bernilai: yaitu atribut yang harus memiliki nilai data untuk setiap barisnya. Biasanya
atribut seperti ini sudah ditetapkan dalam perancangan tabelnya sehingga jika dalam pengisian
dokosongi akan terjadi kesalahan. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut NPM dan
Nama_Mahasiswa yang harus diisi datanya, sebab jika tidak diisi akan terjadi kekacauan dalam
basis data.
Atribut

Bernilai

Null:

yaitu

atribut

yang

boleh

tidak

memiliki

nilai

data

untuk

setiap barisnya. Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut Alamat, Hobby, Nama_Pacar
yang boleh untuk tidak diisi tetapi kalau diisi akan lebih baik, Atribut Turunan: yaitu atribut yang
nilai-nilainya diperoleh dari pengolahan atau dapat diturunkan dari atribut lain yang berkaitan.
Contoh : entitas mahasiswa mempunyai atribut IPK yang diperoleh dari pengolahan atribut Nilai
pada tabel (entitas Nilai) dengan kode NIM mahasiswa yang sama dan diproses sehingga
menghasilkan IPK untuk mahasiswa yang bersangkutan.
b. Terdapat beberapa kunci (key) di dalam teknik perancangan basis data :
1. Kunci Kandidat (Candidate Key)
Kunci kandidat adalah satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik
suatu kejadian spesifik dari entity. Satu set atribut menyatakan secara tidak langsung dimana
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
85

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


anda tidak dapat membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik.
Jika kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut sebagai composite key
(kunci campuran atau gabungan). Contoh : File mahasiswa berisi : Nomor Pegawai, No KTP

2. Kunci Primer (Primery Key)


Primary key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi
secara unik suatu kekadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity.
Setiap kunci kandidat dapat menjadi kunci primer tetapi sebaliknya sebaiknya dipilih satu saja
yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada. Contoh : No KTP (Bisa dipakai
misalnya untuk pegawai yang baru belum mendapatkan nomor pegawai maka bisa digunakan
nomor KTP untuk sementara sebagai kunci primer, Kode_Kuliah (bisa dipakai untuk data mata
kuliah karena kode mata kuliah bersifat unik untuk tiap mata kuliah).
3. Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. Kunci alternatif ini
sering digunakan untuk kunci pengurutan misalnya dalam laporan.
4. Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah satu atribut aatau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan
yang menunjukkan ke induknya. kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan
kunci primer induk yang direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah
hubungan satu lawan banyak (one to many relationship.

Tugas
1. Buatlah Normalisasi dengan 1NF, 2NF dan 3NF (jika ada) pada tabel di bawah ini :

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


86

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pertemuan
: Ke- 29& 30
Pokok Bahasan : Perancangan Proses
Materi
: 1. Kasus : Sistem Perawatan Rumah
2. Masukan
3. Keluaran
4. Proses
_____________________________________________________________________________________
Perhatikan Kasus Perancangan Proses Perawatan Rumah Di bawah ini :
A. Gambaran Umum
Rancangan sistem yang diusulkan ini merupakan pengembangan dari analisis sistem perawatan
rumah yang ada sekarang. Oleh karena itu perancangan sistem laporan perawatan rumah melingkupi
datadata yang diperlukan dalam pembuatan laporan perawatan rumah ini diolah. Informasi datanya
diambil dari datadata yang ada sebelumnya.
B. Rancangan Masukan dan Keluaran
Dari hasil analisis sistem yang ada sekarang dengan kendala-kendala yang ditemui, dapat
diajukan alternatif sistem yang lebih efektif. Tahap-tahap perancangan adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Masukan ( input )
Data yang menjadi masukan dalam sistem laporan perawatan rumah yang diusulkan antara lain
sebagai berikut :
a.

Permintaan perbaikan rumah


Nama Form

: Permintaan perbaikan rumah

Alias

: Form_SO

Sumber

: Penghuni

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


87

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Media

: Komputer.

Fungsi

: Untuk meminta perbaikan rumah

b. Laporan Kerusakan Rumah

c.

Nama Form

: Laporan Kerusakan Rumah

Alias

: LKs

Sumber

: Bagian Pemeriksaan

Media

: Komputer.

Fungsi

: Untuk mengetahui kerusakan rumah

Persetujuan Pebaikan Rumah


Nam Form

: Persetujuan Pebaikan Rumah

Alias

: SSPb

Sumber

: Perusahaan Pemilik

Media

: Komputer.

Fungsi

: Persetujan kerusakan apa saja yang harus diperbaiki

d. Laporan Perbaikan

e.

2.

Nama Form

: Laporan Perbaikan

Alias

: LPb

Sumber

: Bagian Perbaikan

Media

: Komputer.

Fungsi

: Jenis perbaikan apa saja yang sudah dilakukan

Pembayaran
Nama Form

: Pembayaran

Alias

: Pby

Sumber

: Perusahaan Pemilik

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Form yang berisi data pembayaran tagihan

Rancangan Keluaran ( output )


Merupakan informasi yang dikeluarkan dari sistem yang diusulkan antara lain adalah sebagai
berikut :
a.

Pemberitahuan bahwa Berkas tidak lengkap


Nama Form

: Berkas Tidak Lengkap

Alias

: Berkas_Tdk_Lkp

Tujuan

: Penghuni

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


88

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

b.

1.

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Pemberitahuan bahwa berkas permintaan perbaikan kurang lengkap

Surat Perintah Pemeriksaan


Nama Form

: Surat Perintah Pemeriksaan

Alias

: SPPm

Tujuan

: Bagian Pemeriksaan

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Surat perintah untuk melakukan pemeriksaan kerusakan

Laporan Kerusakan
Nama Form

: Laporan Kerusakan

Alias

: LKs

Tujuan

: Perusahaan Pemilik

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Laporan tentang kerusakan rumah yang akan diperbaiki

d. Surat Perintah Perbaikan


Nama Form

: Surat Perintah Perbaikan

Alias

: SPPb

Tujuan

: Bagian Perbaikan

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Surat perintah untuk melakukan perbaikan kerusakan

e. Tagihan

f.

g.

Nama Form

: Tagihan

Alias

: Tag

Tujuan

: Perusahaan Pemilik

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Surat tagihan biaya perbaikan

Laporan Berkala
Nama Form

: Laporan Berkala

Alias

: Laporan

Tujuan

: Manajemen

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Sebagai bukti telah dilakukan proses perbaikan rumah

Laporan Berkala ke Perusahaan pemilik

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


89

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Nama Form

: Laporan Berkala ke Perusahaan pemilik

Alias

: Lap_Persh

Tujuan

: Perusahaan Pemilik

Media

: Komputer dan kertas

Fungsi

: Sebagai bukti telah dilakukan proses perbaikan rumah yang dimiliki


oleh perusahaan tersebut

C. Rancangan Proses
1. Deskripsi Proses
Sistem yang diusulkan ini prosesnya dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Bila seorang penghuni akan memperbaiki rumah tempat tinggalnya, maka permintaannya itu
disampaikan secara lisan/tulisan kepada manajemen untuk mendapat perbaikan. Setelah menerima
permintaan perbaikan rumah yang diajukan oleh penghuni maka manajemen mengeluarkan Surat Perintah
Pemeriksaan kepada Bagian Pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan kerusakan yang terjadi. Selesai
melakukan pemeriksaan, Bagian Pemeriksaan melaporkan hasil pemeriksaannya kepada manajemen.
Kemudian Manajemen membuat laporan kerusakan kepada Perusahaan Pemilik. Oleh Perusahaan Pemilik
dijawab dengan Surat Persetujuan Perbaikan yang berisi persetujuan perbaikan dan keterangan jenis
kerusakan apa saja yang harus diperbaiki. Seteleh menerima Surat Persetujuan Perbaikan tersebut pihak
manajemen mengeluarkan Surat Perintah Perbaikan kepada Bagian Perbaikan. Selesai melakukan
perbaikan, Bagian Perbaikan memberikan laporannya kepada manajemen. Setelah perbaikan selesai
dilakukan, manajemen membuat tagihan atas biaya perbaikan kepada Perusahaan Pemilik, kemudian
perusahaan membayarnya dan manajemen memberikan kwiansi pembayaran. Secara berkala (setiap
bulan) manajemen membuat laporan tentang semua perbaikan yang sudah dilakukan dan semua transaksi
keuangan yang terjadi kepada Pimpinan.
2. Diagram Aliran Data
a. Diagram Konteks
Form_SO

Penghuni

Bagian
Pemeriksaan

SPPm

Berkas_Tdk_Lkp

LPm

0.0
LKs
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
Tag

S.I.M.
PERAWATAN
RUMAH

SPPb

LPb

Bagian
Perbaikan

90

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gb. 4.1. Diagram Konteks sistem yang diusulkan

b. Diagram Nol
Form_SO

1.0

Penghuni
Berkas_Tdk_lkp

Input Permitaan
Perbaikan

Master Rumah
Data Keanggotaan
Master Penghuni
Data Menghuni
Data_SO

2.0
Periksa
Kerusakan

SPPm
Bagian
Pemerikasaa
n

Data_Kerusakan

LPm

LKs
Perusahaan
Pemilik

3.0
Permintaan
Persetujuan

SSPb

SPPb
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
BAGIAN
PERBAIKAN

4.0
Perbaikan
Rumah

91

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Data_Perbaikan
LPb

Perusahaan
Pemilik

Tag

5.0

Pby

Pembayaran

Data_Pembayaran

Lap_Persh
6.0.P
Manajemen
Perwatan

Cetak Laporan
Laporan
Gb. 4.2. Diagram Nol sistem yang diusulkan

3). Diagran Rinci

Penghuni

Form_SO

1.1 P

Berkas_Tdk_lkp

Verifikasi
Berkas
Berkas_lengkap

Master Rumah
Data Keanggotaan
Master Penghuni
Data Menghuni

1.2 P

1.3 P

Data_Valid

Verifikasi

Masukkan

Data
Penghuni

Data SO
Data_SO

Gambar 4.3. Diagram Rinci level 1.0 untuk proses pendaftaran

Data_SO

2.1 P
Cetak
SPPM

SPPM

Bagian
Kerusakan

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


92

2.2 P

LPM

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gambar 4.4. Diagram Rinci level 2.0 untuk proses pemeriksaan Kerusakan

Data_Kerusakan

3.1 P

LKs

Perusahaan
Pemilik

Cetak LKs

3.2 P
Data_Kerusakan

SSPb

Edit Data
Kerusakan

Gambar 4.5. Diagram Rinci level 3.0 untuk proses permintaan persetujuan

Data_Kerusakan

4.1 P

SPPb

Bagian
Perbaikan

Cetak SPPb
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014

93
4.2 P

LPb

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Gambar 4.6. Diagram Rinci level 4.0 untuk proses perbaikan rumah

5.1 P
Cetak
Tagihan

Data_Perbaikan

5.2 P
Data_Pembayaran

Tag

Perusahaan
Pemilik

Pby

Input Data
Pembayaran

Gambar 4.7. Diagram Rinci level 5.0 untuk proses pembayaran


Keterangan :
Form_SO

: Formulir Permintaan Perbaikan

SPPb

: Surat Perintah Perbaikan

SPPm

: Surat Perintah Pemeriksaan

LPb

: Laporan Perbaikan

LPm

: Laporan Pemeriksaan

Tag

: Surat Tagihan

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


94

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


LKs

: Laporan Kerusakan

SSPb

: Surat Persetujuan Perbaikan

Lap_Persh

: Laporan Berkala ke Perusahaan

Pby
Laporan

: Kwitansi Pembayaran
: Laporan Berkala

3. Spesifikasi proses
Merupakan alur kegiatan dalam sistem yang diusulkan, guna mengetahui proses data operasional
dari mulai input sampai menjadi output. Bagan alur proses dari sistem yang dianalisis dapat dilihat pada
gambar di atas, dimana proses-proses primitifnya adalah :
a. Proses 1.1 P ( Verifikasi Berkas )
Proses ini menggambarkan seorang penghuni yang mengajukan perbaikan rumah. Penghuni
tersebut mengisi formulir yang telah disiapkan. Data yang ada dalam formulir tersebut kemudian
diketik. Jika berkas tidak lengkap maka dikembalikan, jika lengkap diteruskan ke proses verifikasi
data penghuni.

b. Proses 1.2 P ( Verifikasi Data Penghuni)


Data yang sudah diketik dikompirmasikan dengan simpanan data Master Rumah, Data
Keanggotaan, Master Penghuni, dan Data Menghuni, untuk mengetahui apakah pelapor benar-benar
merupakan penghuni rumah milik perusahaan. Jika data ternyata valid maka diteruskan ke proses
penyimpanan.

c. Proses 1.3 P (Masukkan Data SO)


Merupakan proses penyimpanan data permintaan perbaikan (SO) ke file Data_SO.

d. Proses 2.1 P ( Cetak Surat Perintah Pemeriksaan )


Berdasarkan data permintaan tersebut kemudian dicetak Surat Perintah Pemeriksaan dan dikirimkan
kepada Bagian Pemeriksaan.
e. Proses 2.2 P ( Input Data Kerusakan )
Setelah selesai melakukan pemeriksaan rumah, maka Bagian Pemeriksaan melaporkan hasil
pemeriksaannya kepada manajemen. Data Pemeriksaan tersebut kemudian diketik dan disimpan.
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
95

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


f. Proses 3.1 P ( Cetak Laporan Kerusakan )
Berdasarkan laporan yang diberikan oleh Bagian Pemeriksaan, maka dibuat surat Laporan
Kerusakan dan dikirmkan kepada Perusahaan Pemilik rumah tersebut. Laporan ini berisi semua hal
yang harus diperbaiki dari rumah tersebut berdasarkan permintaan penghuni dan hasil pemeriksaan.
Laporan ini juga berisi rincian perkiraan biaya yang akan dibutuhkan.
g. Proses 3.2 P ( Edit Data Kerusakan )
Laporan Kerusakan tersebut oleh Perusahaan Pemilik dibalas dengan Surat Persetujuan
Perbaikan, yang berisi semua hal yang disetujui untuk diperbaiki. Berdasarkan Surat Persetujuan
tersebut maka dilakukan perbaikan pada file Data Kerusakan kemudian disimpan kembali.

h. Proses 4.1 P ( Cetak Surat Perintah Perbaikan )


Berdasarkan data yang ada pada file Data kerusakan yang telah di-edit, maka dibuat Surat
Perintah Perbaikan dan dikirim kepada Bagian Perbaikan. Surat tersebut berisi tentang semua hal
yang harus diperbaiki oleh bagian perbaikan.

i.

Proses 4.2 P ( Input Data Perbaikan )


Setelah selesai melakukan pemeriksaan rumah, maka Bagian Perbaikan melaporkan hasil

pekerjaannya kepada manajemen. Data Perbaikan tersebut kemudian diketik dan disimpan.
j. Proses 5.1 P ( Cetak Tagihan )
Berdasarkan data perbaikan yang ada maka dibuat surat Tagihan kepada Perusahaan Pemilik .
k.

Proses 5.2 P ( Input Data Pembayaran )


Berdasarkan surat Tagihan yan diterima, maka Perusahaan melakukan pembayaran kepada
manajemen perawatan. Data pembayaran ini kemudian diketik dan disimpan.

l.

Proses 6.0 ( Laporan )


Secara berkala (sebulan sekali) semua kegiatan dan semua transaksi dilaporkan kepada Pimpinan
Manajemen perawatan dan setiap Perusahaan Pemilik.

4. Kamus Data Untuk Aliran (arus) Data Sistem Yang Diusulkan

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


96

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Kamus data untuk aliran (arus) data dari sistem yang diusulkan dalam sistem laporan
perawatan rumah adalah sebagai berikut :
a. Formulir Permintaan Perbaikan
Nama arus

: Formulir Permintaan Perbaikan

Alias

: Form_SO

Bentuk data

: Komputer.

Arus data

: Penghuni Proses pembuatan dokumen


permintaan perbaikan rumah Data store

Penjelasan

: Untuk mencatat data permintaan perbaikan rumah

Periode

: Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume

: Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI


HEADER = Judul + No_PP + Tanggal
- Judul

: * Formulir Permintaan Perbaikan Rumah*

- Nomor_SO

: * Nomor Formulir, Maksimum 4 digit *

- Tanggal

: Tanggal + Bulan +Tahun

ISI

= Kode_penghuni + Nama_penghuni + Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon +


Type_rumah + 1{Barang yang Rusak + Kerusakan}5

- Kode_penghuni

: * Kode penghuni *

- Nama_penghuni

: Nama depan + Nama belakang

- Kode_rumah

: * Kode rumah *

- Alamat_rumah

: Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


97

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

b.

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Keluhan

: * hal-hal yang rusak, yang akan diperbaiki *

Surat Perintah Pemeriksaan


Nama arus

: Surat Perintah Pemeriksaan

Alias

: SPPm

Bentuk data

: Komputer.

Arus data

: Data store Proses pembuatan surat perintah


Pemeriksaan Bagian Pemeriksaan

Penjelasan

: perintah untuk melakukan pemeriksaan rumah

Periode

: Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume

: Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI


HEADER = Judul + No_PP + Tanggal
- Judul

: * Surat Perintah Pemerikasaan Kerusakan Rumah*

- Nomor_PP

: * Nomor Formulir, Maksimum 4 digit *

- Tanggal

: Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_penghuni + Nama_penghuni + Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon +


Type_rumah + 1{Kd_Krskn + Nm_Krskn}5
- Kode_penghuni

: * Kode penghuni *

- Nama_penghuni

: Nama depan + Nama belakang

- Kode_rumah

: * Kode rumah *

- Alamat_rumah

: Jalan + Nomor + Kota.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


98

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Kd_Krskn

: * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn

: * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

c. Laporan Pemeriksaan
Nama arus

: Laporan Pemeriksaan

Alias

: LPm

Bentuk data

: Komputer.

Arus data

: Bagian Pemeriksaan Proses pembuatan


Dokumen kerusakan Data store

Penjelasan

: Laporan hasil pemeriksaan terhadap rumah rusak

Periode

: Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume

: Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI


HEADER = Judul + No_LPm + Tanggal
- Judul

: * Laporan Pemeriksaan Kerusakan Rumah*

- Nomor_LPm

: * Nomor Laporan, Maksimum 4 digit *

- Tanggal= Tanggal + Bulan +Tahun


ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Krskn

Nm_Krskn }5
- Kode_rumah

: * Kode rumah *

- Alamat_rumah= Jalan + Nomor + Kota.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


99

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Kd_Krskn

: * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn

: * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

d. Laporan Kerusakan
Nama arus

: Laporan Kerusakan

Alias

: LKs

Bentuk data

: Komputer.

Arus data

: Data store Proses pembuatan Laporan


Kerusakan Perusahaan Pemilik

Penjelasan

: Laporan adanya kerusakan atas sebuah rumah


dan Rincian biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan

Periode

: Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume

: Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data <Laporan Kerusakan> = HEADER + ISI + FOOTER


HEADER = Judul + No_LKs + Tanggal
- Judul

: * Laporan Kerusakan Rumah*

- Nomor_LKs

: * Nomor Laporan, Maksimum 4 digit *

- Tanggal

: Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Krskn

Nm_Krskn + Biaya}5
- Kode_rumah

: * Kode rumah *

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


100

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


- Alamat_rumah

: Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Kd_Krskn

: * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn

: * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

- Biaya

: * Jenis Number, maksimum 12 digit *

FOOTER = Total_Biaya
- Total_Biaya

: *Jenis Number, maksimum 12 digit *

e. Surat Persetujuan Perbaikan


Nama arus

: Surat Persetujuan Perbaikan

Alias

: SSPb

Bentuk data

: Komputer.

Arus data

: Perusahaan Pemilik Proses pembuatan


Surat Perintah Perbaikan

Penjelasan

: Surat Persetujuan kerusakan apa saja yang


disetujui untuk diperbaiki

Periode

: Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume

: Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data <Persetujuan perbaikan> =HEADER+ISI+FOOTER


HEADER = Judul + No_SSPb + Tanggal
- Judul

: * Surat Persetujuan Perbaikan Rumah*

- Nomor_SSPb

: * Nomor Surat, Maksimum 4 digit *

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


101

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


- Tanggal

: Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Krskn + +


Nm_Krskn + Biaya}5
- Kode_rumah

: * Kode rumah *

- Alamat_rumah

: Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Kd_Krskn

: * Kode Kerusakan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Krskn

: * Nama Kerusakan, karakter, maks. 20 digit *

- Biaya

: * Jenis Number, maksimum 12 digit *

FOOTER = Total_Biaya
- Total_Biaya

: *Jenis Number, maksimum 12 digit *

f. Surat Perintah Perbaikan


Nama arus

: Surat Perintah Perbaikan

Alias

: SPPb

Bentuk data

: Komputer.

Arus data

: Proses pembuatan Surat Perintah Perbaikan


Bagian Kerusakan

Penjelasan

: Surat Perintah kepada Bagian Perbaikan


untuk melakukan perbaikan

Periode

: Setiap ada permintaan perbaikan.

Volume

: Rata-rata setiap hari 6.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


102

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI
HEADER = Judul + No_SPPb + Tanggal
- Judul

: * Surat Perintah Perbaikan Rumah*

- Nomor_SPPb

: * Nomor Surat, Maksimum 4 digit *

- Tanggal

: Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Prbkn +


Nm_Prbkn }5
- Kode_rumah

: * Kode rumah *

- Alamat_rumah

: Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Kd_Prbkn

: * Kode Perbaikan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Prbkn

: * Nama Perbaikan, karakter, maks. 20 digit *

g. Laporan Perbaikan
Nama arus

: Laporan Pemeriksaan

Alias

: LPb

Bentuk data

: Komputer.

Arus data

: Bagian Perbaikan Proses pembuatan


Dokumen Perbaikan Data store

Penjelasan

: Laporan hasil perbaikan terhadap rumah yang


rusak

Periode

: Setiap ada permintaan perbaikan.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


103

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Volume

: Rata-rata setiap hari 6.

Struktur data < Permintaan perbaikan rumah > = HEADER + ISI


HEADER = Judul + No_LPb + Tanggal
- Judul

: * Laporan Perbaikan Kerusakan Rumah*

- Nomor_LPm

: * Nomor Laporan, Maksimum 4 digit *

- Tanggal

: Tanggal + Bulan +Tahun

ISI = Kode_rumah + Alamat_rumah + Telepon + Type_rumah + 1{Kd_Prbkn +


Nm_Prbkn}5
- Kode_rumah

: * Kode rumah *

- Alamat_rumah

: Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Kd_Prbkn

: * Kode Perbaikan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Prbkn

: * Nama Perbaikan, karakter, maks. 20 digit *

h. Surat Tagihan
Nama Arus

: Tagihan

Alias

: Tag

Bentuk Data

: Cetakan komputer

Arus Data

: Proses buat tagihan Perusahaan Pemilik

Penjelasan

: Sebagai sarana untuk permintaan biaya perbaikan

Periode

: Setiap rumah selesai diperbaiki

Volume

: Rata rata setiap hari ada 6 perusahaan

Struktur Data<Laporan hasil perbaikan >=HEADER + ISI + FOOTER


Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
104

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Header = Judul + No_Srt_Tgh + Tgl_Tgh + Nm_Prsh + Alm_Prsh
- Judul

: Sebagai pedoman pembayaran

- No_Srt_Tgh

: *Jenis Character, maksimal 8 digit *

- Tgl_Tgh

: Tanggal + Bulan +Tahun

- Nm_Prsh

: * Jenis Character, maksimal 25 digit *

- Alm_Prsh

: Jalan + Nomor + Kota

Isi = No_SSPb + Kode_rumah + Alamat_rumah + Kode_penghuni + Nama_penghuni +


Telepon + Type_rumah + Tgl_Msk + 1{ Kd_Prbkn + Nm+Prbkn + Biaya }5
- No_SSPb

: * Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Kode_penghuni

: * Kode penghuni *

- Nama_penghuni

: Nama depan + Nama belakang

- Kode_rumah

: * Kode rumah *

- Alamat_rumah

: Jalan + Nomor + Kota.

- Telepon

: * Maksimal 10 digit *

- Type_rumah

: * Type rumah*

- Tgl_Msk

: * Tanggal masuk, Tanggal + Bulan + Tahun*

- Kd_Prbkn

: * Kode Perbaikan, karakter, maksimal 5 digit

- Nm_Prbkn

: * Nama Perbaikan, karakter, maks. 20 digit *

- Biaya

: * Jenis Number, maksimum 12 digit *

Footer

= Total_Tgh + Terbilang

- Total_Tgh

: * Total semua pembayaran *

i. Form Data Pembayaran


Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
105

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Nama Arus

: Form_Pembayaran_Tagihan

Alias

: Pby

Bentuk Data

: Cetakan komputer

Arus Data

: Proses pembuatan dokumen pembayaran


Perusahaan pemilik

Penjelasan

: Sebagai tanda bukti pihak perusahaan pemilik


rumah telah membayar biaya perbaikan rumah.

Periode

: Setiap perusahaan asuransi membayar tagihan.

Volume

: Rata rata setiap hari ada 6 perusahaan

Struktur Data<Kuitansi pembayaran tagihan>=HEADER+ISI+FOOTER


Header = No_Kuitansi + Sudah trm dr
- No_Kuitansi

: *Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Sudah trm dr

: *Jenis Character, maksimal 40 digit *

Isi

= Uang_Bnyknya + Untuk Pembyr

-Uang_Bnyknya

: * Jenis number, maksimal 40 digit *

-Untuk Pembyr

: * Jenis pembayaran perbaikan *

Footer

= Besar_Pembyr + tgl_Pembyr

- Besar_Pembyr

: * Besar pembayaran dalam angka, maks. 12

- tgl_Pembyr

: Tanggal + Bulan +Tahun

digit *

j. Laporan Berkala
Nama Arus

: Laporan Berkala

Alias

: Laporan

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


106

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Bentuk Data

: Cetakan komputer

Arus Data

: Proses buat laporan Manager Maintenence

Penjelasan

: Sebagai laporan berkala (bulanan) semua kegiatan


(transaksi) yang terjadi selama satu periode.

Periode

: Setiap periode (1 periode = 1 bulan).

Volume

: satu periode satu kali

Struktur Data<Laporan hasil perbaikan>=HEADER+ISI+FOOTER


Header = Judul + No_Lap + Periode + Tgl_Lap
- Judul

: Sebagai laporan dari hasil perbaikan

- No_Lap

: *Jenis Character, maksimal 12 digit *

- Periode

: *Jenis Character, maksimal 25 digit *

- Tgl_Lap

: Tanggal + Bulan +Tahun

Isi

= 1{No_Urut + No_SSPb + Kode_Persh + No_Srt_Tgh +


No_Kuitansi + Tgl_Pmbyrn + Jmlh_Pembyr + Sisa_Pembyr}60

- No_Urut

: * Jenis number, maksimal 2 digit *

- No_SSPb

: * Jenis Character, maksimal 8 digit *

- Kode-Persh

: * Jenis Number, maksimal 5 digit *

- No_Srt_Tgh

: *Jenis Number, maksimal 6 digit *

- No_Kuitansi

: *Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Tgl_Pmbyrn

: Tanggal + Bulan + Tahun

- Jmlh_Pembyr

: Jenis Number, maksimal 12 digit *

- Sisa_Pembyr

: * Jenis Number, maksimal 12 digit *

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


107

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Footer

= Total_Jml + Total_Sisa_Pby + Terbilang

- Total_Jml

: * Total semua pembayaran *

- Total_Sisa_Pby

: * Total semua sisa pembayaran *

k. Laporan Berkala ke Perusahaan Pemilik Rumah


Nama Arus

: Laporan Berkala ke Perusahaan

Alias

: Lap_Prsh

Bentuk Data

: Cetakan komputer

Arus Data

: Proses buat laporan Perusahaan Pemilik Rumah

Penjelasan

: Sebagai laporan berkala (bulanan) semua


kegiatan (transaksi) yang terjadi selama satu

Periode

: Setiap periode (1 periode = 1 bulan).

Volume

: satu periode satu bulan

periode.

Struktur Data<Laporan hasil perbaikan>=HEADER+ISI+FOOTER


Header = Judul + No_Lap + Periode + Tgl_Lap
- Judul

: Sebagai laporan dari hasil perbaikan

- No_Lap

: *Jenis Character, maksimal 12 digit *

- Periode

: *Jenis Character, maksimal 25 digit *

- Tgl_Lap

: Tanggal + Bulan +Tahun


= Kode_Prsh + Nama_Prsh + Alm_Prsh + 1{No_Urut +

Isi

No_SSPb + No_Srt_Tgh + No_Kuitansi + Tgl_Pmbyrn + Jmlh_Pembyr +


Sisa_Pembyr}60
- Kode-Persh

: * Jenis Number, maksimal 5 digit *

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


108

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


-Nama_Prsh

: * Jenis Character, maksimal 20 digit *

- Alm_Prsh

: * Jenis Character, makslmal 50 digit *

- No_Urut

: * Jenis number, maksimal 2 digit *

- No_SSPb

: * Jenis Character, maksimal 8 digit *

- No_Srt_Tgh

: *Jenis Number, maksimal 6 digit *

- No_Kuitansi

: *Jenis Character, maksimal 6 digit *

- Tgl_Pmbyrn

: Tanggal + Bulan + Tahun

- Jmlh_Pembyr

: Jenis Number, maksimal 12 digit *

- Sisa_Pembyr

: * Jenis Number, maksimal 12 digit *

Footer

= Total_Jml + Total_Sisa_Pby + Terbilang

- Total_Jml

: * Total semua pembayaran *

- Total_Sisa_Pby

: * Total semua sisa pembayaran *

Pertemuan
: Ke- 31
Pokok Bahasan : Perancangan Proses Entry Data
Materi
: 1. Tujuan
2. Tujuan Pengkodean
3. Jenis Pengkodean
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
109

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


4. Check digit
_____________________________________________________________________________________

Perancangan Proses Entry Data


1. Tujuan :
Memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah akurat
Tujuan tersebut dapat dicapai dengan :
a) Pengkodean yang efektif dan efisien
b) Penangkapan dan pemasukan data yang efektif dan efisien
c) Menjamin kualitas melalui validasi
2.

Tujuan Pengkodean
a. Memelihara suatu urutan
Simple Sequence Code
Alphabetic Derivation Code
b. Mengklasifikasi informasi
Classification Code
Block Sequence Code
c. Menyamarkan / menjadikan informasi
Cipher Code
d. Mengungkapkan informasi
Significant-Digit Subset Code
Mnemonic Code

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


110

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


e. Meminta aksi yang tepat
Function Code
3.

Pedoman Umum Pengkodean


a. Ringkas
b. Stabil
c. Unik
d. Dapat diurutkan (sortable)
e. Hindari kode yang membingungkan
f.

Seragam

g. Dapat dimodifikasi
h. Mempunyai arti

4. Jenis Pengkodean
a. Simple Sequence Code

Pemberian nomor urut

Tidak ada hubungan antara nomor urut dengan data yang diberi nomor tsb

Lebih baik dari pengkodean acak


-

Eliminasi pemberian kode yang sama

Dapat memperkirakan item yang sudah diinput

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


111

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

b. Alphabetic Derivation Code

Mengurangi kesalahan dibandingkan dengan

Menggunakan huruf atau dikombinasikan dengan angka

Biasanya digunakan sebagai nomor account

simple sequence code

Contoh :

c. Classification Code

Digunakan untuk membedakan kelompok data

Menggunakan karakter tunggal ( huruf atau angka )

Sebagai cara singkat untuk mewakili suatu : orang, tempat, benda dll

Masalah timbul bila ada beberapa item memiliki code yang sama, diatasi dengan
menggunakan lebih dari satu karakter

Contoh :

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


112

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

d. Block Sequence Code

Pengembangan dari sequnce code

Data dikelompokkan berdasarkan karakteristik yang sama

Contoh :

e. Cipher code

Mengganti huruf dengan huruf , atau angka dengan dengan angka, atau huruf dengan
angka

Contoh :
Code

BLEA C H

MIND

Arti

12 3 4 5 6

7 890

Code

BIMC

Arti

$ 18.75

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


113

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


f.

Significant - Digit Subset Code

Maknanya tersembunyi bagi orang awam tapi dimengerti oleh orang internal

Berupa suatu bilangan dengan banyak angka

Contoh :

g. Mnemonic Code

Digunakan untuk membantu pengingatan

Kombinasi huruf dan simbol

Contoh:
Code

Arti

JKT

Jakarta

BKK

Bangkok

BSB

Bandar seri Begawan

DPS

Denpasar

h. Function Code

Misalnya digunakan untuk mengkode fungsi yang harus dilakukan komputer

Sebagai pengganti input yang terlalu panjang

Contoh :

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


114

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Digunakan untuk meng updating inventory

5.

Code

Function

Delivered

Sold

Spoiled

Lost or Stolen

Returned

Transferred Out

Transferred In

Journal Entry (add)

Journal Entry (subtract)

Check digit
a. Menjamin kualitas data dengan Validasi
1) Validasi Transaksi Masukan

Disertakan pada program aplikasi

Analis sistem harus mengetahui apa yang bisa menyebabkan transaksi tidak valid

Data yang dimasukkan salah

Data yang dimasukkan oleh orang yang tidak absah (unauthorized)

Meminta sistem melakukan fungsi yang tidak bisa dilaksanakan

2) Validasi Data Masukan

Disertakan pada program aplikasi

Mengetes data yang kurang (tidak di key in)

Mengetes panjang isian (mis. Kode Pos harus 5 karakter )

Mengetes susunan data (Class,Composition)

Mengetes batas nilai masukan (range)

Mengetes data invalid

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


115

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Mengetes kesesuaian data masukan dengan data pada file (NPM yang di
key in harus ada pada File Mahasiswa)

b. Self Validation dengan Check Digits

Menambahkan satu angka pada akhir kode asli

Cara pembentukan :

c. Cek digit dapat meng-validasi kesalahan key in


Contoh :
Kode asli
Check digit
Kode baru

53411
8
534118

Salah ketik satu angka 5 4 4 1 1

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


116

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Check digit

Kode baru

544115

Salah ketik transposisi

54311

Check digit
Kode baru

6
543116

Pertemuan
: Ke- 32
Pokok Bahasan : Pelatihan dan Konversi
Materi
: 1. Tujuan Pelatihan
2. Strategi Pelatihan
3. Pedoman Pelatihan
4. Jenis Pelatihan
5. Metode Konversi
_____________________________________________________________________________________

Pelatihan dan Konversi


1. Tujuan Pelatihan
a. Pelatihan merupakan sebagian dari aktivitas untuk mendukung berhasilnya implementasi sistem
aplikasi, agar hasil pengoperasian aplikasi sesuai dengan kebutuhan user.
b. Aktivitas dan implementasi adalah sbb :
Merencanakan dan menyiapkan organisasi pengolahan data
Memberikan pelatihan untuk user
Strategi konversi
Evaluasi sistem baru
c. Penyiapan organisasi pengolahan data meliputi :
Menetapkan sasaran organisasi

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


117

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Menyusun organisasi pengolahan data
Penyiapan tugas organisasi pengolahan data

2. Strategi Pelatihan
a. Memilih peserta pelatihan
Peserta pelatihan adalah user, terdiri dari Primary User dan Secondary User
Instruktur, dapat berasal dari vendor, system analyst, lembaga pendidikan, in-house
training

3. Pedoman Pelatihan
a. Menetapkan tujuan pelatihan
Menetapkan sasaran yang diharapkan
Melakukan evaluasi pelaksanaan pelatihan
b.

Metode pelatihan
Disesuaikan dengan peserta terdiri : peragaan, ceramah , praktek langsung
Terdapat dua metode utama yaitu demonstrasi (presentasi) dan penyiapan materi pelatihan
(hands-on)
Keuntungan metode demonstrasi adalah terjadinya diskusi, tanya jawab antara instrukturpeserta

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


118

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


c. Materi pelatihan, terdiri dari :
Manual pelatihan
Contoh kasus
Prototipe dan contoh model output
d. Tempat pelatihan (training sites) Disesuaikan dengan tujuan, biaya dan tersedianya tempat
pelatihan

4. Jenis Pelatihan
Terdapat tiga jenis pelatihan antara lain :
a. Operator Training
- Prosedur-prosedur yang perlu dibicarakan dalam operator training adalah :

Daily Run Activities

Periodic Report Preparation

Emergency Procedurs

- Manual dari semua prosedur operasi harus selalu di-update kalau terjadi perubahan
(dokumentasi sistem harus up to date)
b. Direct User Training
- Direct User atau secondary user, yaitu staf - staf yang secara langsung menangani atau
menggunakan sistem yang dibuat.
- Hal-hal yang perlu dibahas dan diuji :
Data Entry Procedurs
Inquiries
Meng-edit (mengubah) data yang sudah dientry
Running Report
- Banyak timbul pertanyaan-pertanyaan pada waktu pelatihan ini.
c. Management User Training
Yuli Haryanto, M.Kom / 2014
119

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


-

Hal-hal yang perlu dibicarakan :

Konsep mengenai Sistem Informasi dan Komputerisasi

Pengendalian (kontrol) dalam sistem infiormasi

Prosedur

Dasar perubahan dari manual ke otomatisasi

5. Metode Konversi
Merupakan konversi dari sistem lama ke sistem baru. Metode konversi antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Sistem Paralel (Paralel Run)
Yaitu mengoperasikan sistem baru dan sistem lama. Secara bersamaan (pada suatu saat
yang ditentukan). Setiap hasil proses dievaluasi, disambung dan apabila sistem baru
telah/menjadi lebih baik dari sistem lama, maka dilakukan penggantian sistem yang baru.
Kelebihan :
Memungkinkan pengecekan data pada sistem lama
Menambah rasa aman bagi user
Kekurangan pada teknik paralell run :

Masalah biaya

Penggunaan tenaga kerja menjadi dua kali untuk sistem lama dan sistem baru

Tidak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem baru terhadap sistem
yang lama

2. Direct Cut-over

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


120

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


Yaitu Sistem baru langsung digunakan untuk menggantikan sistem lama, pada suatu saat/
periode yang ditentukan.
Konversi ini dapat dilakukan apabila :

Telah dilakukan pengetesan sistem secara ekstensif

Adanya toleransi terhadap waktu tunggu (time delay)

User dipaksa harus menggunakan sistem baru

Resiko pada teknik direct cut-over :

Delay yang lama berakibat makin banyak kesalahan

User menggunakan sistem yang belum dikenal

User tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem baru

3. Phase-In Method (Prototipe Approach/Gradual Approach)


Strategi konversi ini menggabungkan dua jenis approach pertama, dengan mengurangi
sebanyak-banyaknya resiko yang dapat terjadi. Artinya pada saat awal dilakukan parallel
run, selanjutnya pada pertengahan periode secara bertahap sistem lama digantikan sistem
baru.
Keuntungan:

User terlibat dalam konversi ini

Dapat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem/data

Kerugian :

Membutuhkan waktu yang lebih lama

Apabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan

4. Pilot Approach atau Distributed Approach

Strategi konversi ini dilakukan apabila terdapat beberapa lokasi atau site, misalnya
pada sistem bank, franchise, restoran, supermarket dan lainnya

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


121

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA

Pengujian dan pengoperasiannya dilakukan pada suatu site terpilih dan apabila
hasilnya memuaskan baru dilakukan konversi di site yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Hartono. Jogiyanto.2005.Analisis dan Desain.Andi Offset.Yogyakarta.

2.

HM., Jogianto. 1989. ANALISA & DISAIN Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.

3.

http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8119/Materi+Analisis+Tambahan.pdf.6

Januari

2013. Teknik Pengumpulan Data.


4.

http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20365/handout-7+Kamus+Data.pdf.6

Januari

2013. BAB 7 KAMUS DATA (DATA DICTIONARY).


5.

http://prima.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5440/D3_3b_Analisis_Sistem.pdf.27
Desember 2012.

6.

http://repository.binus.ac.id/content/D0364/D036481112.ppt

.6

Januari

2013.

Pengumpulan

Informasi.
7.

http://repository.binus.ac.id/content/M0414/

M041423615.ppt.7

Januari

2013.Pelatihan

dan

Konversi.
8.

http:// repository.binus.ac.id/content/M0414/M041474555.ppt. 7 Januari 2013. PERANCANGAN


PROSEDUR DATA ENTRI

9.

http:// www.docstoc.com/docs/102289143/DFD-20part-202. 6 Januari 2013.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


122

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi UNINDRA


10. Pohan. I., Husni.1997.Pengantar Perancangan Sistem.Penerbit Erlangga.Jakarta.
11. Raymond Mc. Leod, Jr.2001.Sistem Informasi Manajemen.PT Prehalindo.Jakarta.

Yuli Haryanto, M.Kom / 2014


123

Anda mungkin juga menyukai