Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan


informasi. Untuk dapat memahi sistem informasi, akan lebih baik jika konsep dari
sistem itu dipahami terlebih dahulu.

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat berbagai pendapat yang mendefenisikan sistem, diantaranya :


Jogiyanto HM mengemukakan: Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, (Analisis & Desain Sistem
Informasi, 2001:2). Sedangkan Dr. Ir. Eko Nugroho, M.Si. Eko mengemukakan:
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan, (Sistem Informasi Manajemen, 2008:17).
Adapun menurut Ludwig yang dikutip Eti Rochaety, Faizal Ridwan Z, dan
Tupi Setyowati mengemukakan Sistem Adalah seperangkat unsur yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi dalam suatu lingkungan tertentu, (Sistem
informasi Manajemen, 2013:3). Dapat disimpulkan bahwa sebuah sistem adalah
sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

6
7

2.1.2 Elemen Sistem

Elemen elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem,


batasan sistem, kontrol, input, output dan umpan balik. Hubungan antara elemen
elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Tujuan

Batasan

Kontrol

Input Proses Output

Umpan Balik

Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem

Dari gambar diatas, bisa dijelaskan sebagai berikut: tujuan, batasan dan
kontrol sistem akan berpengaruh pada input, proses dan output. Input yang masuk
dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga menghasilkan output. Output
tersebut akan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi sipenerima dan dari
umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk input
selanjutnya.
1. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem
dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada
dalam suatu organisasi maupun prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan suatu yang membatasi sistem dalam mencapau
tujuan sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada
8

dalam suatu organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasana maupun batasan
yang lain
3. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat
berupa kontrol terhadap pemasukan data(input), kontrol terhadap keluaran
data(output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik
dan sebagainya.
4. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk meneriman seluruh
masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi
pemasukan data dan sebagainya.
5. Proses
Proses merupakan elemen sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebiih
berguna.
6. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian
pengolahan data dan merupakan tujuan akhir sistem.
7. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi
bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangan penting demi
kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapatt merupakan perbaikan
sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu yaitu sebagai


berikut :
1. Komponen-komponen (component)
9

Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang saling
berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu dengan komponen
yang lainnya atau bekerjasama untuk membentuk suatau kesatuan dalam
komponen sistem ini atau elemen-elemen sistem ini dapat berupa subsitem
yang lebih kecil
2. Batasan (boundary)
Batasan sistem merupakan garis abtraksi yang memisahkan antara sistem dan
lingkungannnya, batasan sistem ini juga menunjukkan ruang lingkung (scope)
dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luat sistem (environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang terdapat diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem
dan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
4. Penghubung (interface)
Penghubung sistem merupakan suatu media antara satu sub sistem dengan
yang lainnya, melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber
mengalir dari satu sub ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (input)
Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem,
masukan ini dapat berupa energi manusia, data model, bahan baku, layanan
atau lainnya, input atau masukan dapat diklasifikasikan menkadi 3 kategori
yaitu, serial input, probable input, dan feedback input.
6. Keluaran (output)
Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna, pembuangan keluaran sistem dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau menuju kepada suatu
sistem, definisi lain ialah output merupakan hasil dari proses yang merupakan
tujuan dari keberadaan sistem.
7. Pengolah Sistem (proses)
10

Pengolahan atau proses merupakan perubahan masukan atau input menjadi


keluaran proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang atau komputer.
8. Sasaran (objective)
Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem, serta
dikatakan berhasil jiak mengenai sasaran atau tujuannya, karena tujuan ini
merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh suatui sistem.
Karakteristik suatu sistem dapat dilihat pada gambar berikut ini.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang


menggambarkan suatu kejadian.

2.2.1 Pengertian Informasi

Jogiyanto HM mengemukakan : Informasi adalah data yang diolah


menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, (Analisis
& Desain Sistem Informasi, 2001:8). Dr. Ir. Eko Nugraha, M.Si. mengemukakan:
Informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk mengambil keputusan,
(Sistem Informasi Manajemen, 2008:15).
Sedangkan Gordon B. Davis dikutip oleh Eti Rochaety, Faizal Ridwan Z,
dan Tupi Setyowati mengemukakan: Informasi adalah data yang telah diproses
kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerimaan dan memiliki nilia
nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan kepetusan saat ini maupun saat
mendatang, (Sitem Informasi Manajemen, 2013:6). Dapat disimpulkan bahwa,
informasi adalah data yang dapat diolah lalu dapat dimanfaatkan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
11

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, seperti yang di
ungkapkan oleh John Burch dan Gary Grudnitski yang dikutip oleh Jogiyanto
HM: Informasi yang berkualitas adalah Informasi yang dibangun dan ditunjang
oleh tiga pilar yaitu Akurat, Tepat, dan Relevan, (Analisis & Desain Sistem
Informasi, 2001:10). Akurat adalah Informasi yang harus bebas dari kesalahan
atau tidak menyesatkan. Tepat waktu berarti informasi yang yang datang pada
penerimaannya tidak boleh terlambat. Dan relevan adalah informasi yang
disampaikan harus menpunyai manfaat.

2.3 Konsep Dasar Sistem informasi

Dalam menghadapi administrasi kependudukan yang semakin mangaju


pada pada era teknologi, maka pelayana masyarakat harus berbenah diri dalam
meningkatkan sistem informasi guna menunjang sumber daya kelurahan
maupaun pelayan administrasi. Sistem informasi yang diciptakan harus seimbang
anatara insfrastruktur ternologi yang tesedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya agar tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis yang dikutip oleh Jogiyanto H.M
mengemukakan: Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengelohan data, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, ( Analisis & Desain Sistem
Informasi, 2001:11).
Sedangkan Dr. Ir. Eko Nugroho, M.Si. mengemukakan: Sistem Informasi
adalah integrasi anatara orang , data, alat dan prosedur yang bekerja sama dalam
mencapai suatu tujuan, (Sistem Inromasi Manajemen 2008:15). Adapun Eti
12

Rochaety, Faizal Ridwan Z, dan Tupi Setyiowati mengemukakan: Sistem


informasi adalah kumpulan komponen dalam sebuah perusahaan yang
berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi, ( Sistem
Informasi Manajemen, 2013:5). Dapat disimpulkan Sistem Informasi adalah
sebuah sistem terintegrasi yang mengkobinasikan sistem dengan aktivitas orang.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gari Grudnistki yang dikutip oleh Jogiyanto H.M
mengemukakan bahwa: Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
disebut dengan istilah blok bangunan ( building block ), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi
(technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls
block). Keenam blok tersebut saling berintegrasi membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya, (Analisi dan desain sistem informasi, 2001:12).
Berikut penjelasan satu persatu dari keenam blok yang disebutkan:
1. Blok Masukan (input block) mewakili data yang masuk kedalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap
data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (model block) terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (output model) yang merupakan informasi yang berkualitas
dan bermanfaat untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (technology block) digunakan untuk menerima input,
menjalankan, model, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan
mengirim keluaran serta membantu pengendalian dari sitem secara
keseluruhan. Terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi, pengkat lunak dan
perangkat keras.
13

5. Blok Basis Data (database block) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam
database untuk keperluan penyedian informasi lebih lanjut, dan perlu
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas.
6. Blok Kendali (controls block) dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Banyak hal yang
dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air,
debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan-kesalahan,
sabotase dan lain sebagainya.

2.4 System Development Lyfe Cycle (SDLC)

System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam


membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC, model
yang cukup populer dan banyak digunakan adalah Waterfall. Beberapa model lain
SDLC misalnya Fountain, Spiral, Rapid, Prototyping, Incremental, Build and
Fix, dan Synchronize & Stabilize.
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa
langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim
yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah, jumlah
langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah
sama, Langkah tersebut adalah :
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang
berjalan. Analisis sistem adalah tahap dimana dilakukan beberapa aktivitas
sebagai berikut :
a. Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa
ditangani oleh sistem
14

b. Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang


paling tepat dimodelkan dengan sistem
c. Mengkalsifikasi masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan
untuk kasus tersebut
d. Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
e. Mendefenisikan kebutuhan sistem.
2. Perancangan sistem, pada tahapan ini, features dan operasi-operasi pada
sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
a. Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem
b. Menganalisa data dan membuat skema database
c. Merancang user interface.
3. Implementasi dan pemeliharaan sistem, tahapan berikutnya adalah
implementasi yaitu mengimplementasi rancangan dari tahap-tahap
sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan
aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Pembuatan database sesuai skema rancangan
b. Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem
c. Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging)
4. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance) adalah tahapan yang dilakukan
oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi
secara benar melalui kekampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai
dengan kebutuhan.
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama
hingga langkah keenam. Setiap langkah yang selesai harus dikaji ulang, kadang-
kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan
perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan
benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu di ulang lagi
atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kajian ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality
control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality
control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas,
15

sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang diluar tim untuk menguji
kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi
yang baik mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.

2.5 Alat Pemodelan

Alat bantu pemodelan ini berfungsi untuk membantu dalam pembuatan


perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis dan menggambarkan suatu
sistem, seperti, Data Flow Diagram (DFD), Use Case, Data Dictionary (Kamus
Data), dan Entity Relationship Diagram (ERD).

2.5.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang


memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data,
baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan
model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan
kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Denga kata lain, DFD
adalah alat pembuatan model yang memberikan penenkanan hanya pada fungsi
sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa
maupu rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem
kepada pemakai maupun pembuatan program. Adapun simbol-simbol DFD adalah
sebagai berikut:
16

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram


Yourdon/De Marco Keterangan
Entitas Eksternal dapat berupa
Entitas orang/unit terkait yang berinteraksi
Eksternal
dengan sistem tetapi di luar sistem
Orang / unit yang mempergunakan
Proses atau melakukan transformasi data.
Komponen data fisik tidak
diidentifikasi
Aliran data dengan arah khusus dari
sumber ke tujuan
Aliran data

Penyimpanan data atau tempat data


dilihat dari proses

Data Store

Berikut tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan DFD:


1. Membuat DFD level 0 atau sering disebut juga Context Diagram
Membuat DFD level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai
suatu entitas tunggal yang yang berinteraksi dengan orang maupun sistem
lain. DFD level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem
yang akan dikembangkan dengan entitas luar
2. Membuat DFD level 1
DFD level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada dalam
sistem yang akan dikembangkan. DFD level 1 merupakan hasil breakdown
DFD level 0 yang sebelumnya sudah dibuat
3. Membuat DFD level 2
Modul-modul pada DFD level 1 dapat di-breakdown menjadi DFD level 2.
Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih detail tergantung pada
tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail
17

dan rinci maka modul tersebut sudah tidak perlu untuk di-breakdown lagi.
Untuk sebuah sistem, jumlah DFD level 2 sama dengan jumah modul pada
DFD level 1 yang di-breakdown.
4. Membuat DFD level 3 dan seterusnya
DFD level 3, 4, 5, dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada
DFD level diatasnya. Breakdown pada level 3, 4, 5 dan seterusnya aturannya
sama persis dengan DFD level 1 atau level 2.
Pada satu diagram DFD sebaiknya jumlah modul tidak boleh lebih dari 20
buah. Jika lebih dari 20 buah modul, diagram akan terlihat rumit dan susah untuk
dibaca sehingga menyebabkan sistem yang dikembangkan juga menjadi rumit.

2.5.2 Flow Map (Diagram Alir Dokumen)

Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2006 : 265) Flow map adalah bagan-
bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian
suatu masalah. Flow map merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Ada dua
macam Flow map yang menggambarkan proses dengan komputer,yaitu:
1. System flow map Bangan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem
dengan menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan
dalam proses pengolahan data
2. Program Flow map Bangan yang mempelihatkan urutan instruksi yang
digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu
program.
18

2.5.3 Data Dictionary (Kamus Data)

Kamus data (data dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi, dipergunakan unuk
memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah
kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga
masuk (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki
standar cara penulisan).
Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan
atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur. Kamus data biasanya berisi:
1. Nama (nama dari data)
2. Digunakan pada (merupakan proses-proses yang terkait data)
3. Deskripsi (merupakan deskripsi data)
4. Informasi tambahan (seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan
komponen yang membentuk data)
Kamus data pada DFD nanti harus dapat dipetakan dengan hasil
perancangan basis data yang dilakukan sebelumnya. Jika ada kamus data yang
tidak dapat dipetakan pada tabel hasil perancangan basis data berarti hasil
perancangan basis data dengan perancangan dengan DFD masih belum sesuai,
sehingga harus ada yang diperbaiki baik perancangan basis datanya, perancangan
DFD-nya, atau keduanya.

2.5.4 Entity Relation Diagram

ERD merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan


antara penyimpanan (DFD), ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antar data dengan ERD, kita dapat menguji model dengan mengabaikan
proses yang harus dilakukan.
Ada tiga macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan struktur
dan hubungan antara data dalam ERD yaitu:
19

1. Entity
Suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai, entity
digambarkan menggunakan persegi empat
2. Atribut
Merupakan elemen dari entity, dalam hal ini untuk setiap dokumen bila
terdapat lebih dari satu atribut
3. Hubungan
Entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini disebut Relasi
(Relationship)

Skema relasi adalah untuk mempresentasikan atribut atribut dari setiap


entity yang terdapat dalam sistem dan hubungan antar entity pada model ERD.
Pada dasarnya key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data (Row) dalam tabel secara unik
Ada 3 key yang dapat digunakan pada suatu tabel, yaitu:

1. Super key
Merupakan suatau kumpulan atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang dapat
membedakan semua baris dalam sebuah tabel yang unik
2. Candidate key
Merupakan kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris dalam
sebuah tabel secara unik
3. Primary key
Merupakan satu atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik
untuk kejadian yang spesifik, tetapi dapat pula mewakili setiap kejadian
dalam suatu entity.
20

Tabel 2.2 Notasi Chen

Simbol Deskripsi

Entitas / Entity Entitas merupakan data inti yang akan


disimpan; bakal tabel pada basis data
Nama_entitas

Atribut Field atau kolom data yang butuh


Nama_atribut disimpan dalam suatu entitas

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh


disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses record
Nama_kunci primer
yang diinginkan; biasanya berupa id

Atribut multinilai / Field atau kolom data yang butuh


multivalue disimpan dalam suatu entitas yang
dapat memiliki nilai lebih dari satu
Nama_atribut

Relasi Relasi yang menghubungkan


antarentitas; biasanya diawali dengan
Nama_relasi
kata kerja

Asosiasi / association Penghubung antara relasi dan entitas


dimana di kedua ujungnya memiliki
N
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian
(Sumber : Rosa A.S dan M. Shalahuddin)

Cardinality Ration adalah batasan yang menjelaskan jumlah keterhubungan satu


entitas dengan entitas lainnya. Jenis Cardinality Ration antara lain:
21

1. One to one relationship_______1 : 1


Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu,
hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk
menunjukkan tabel atau relasi antara keduanya yang diwakilkan dengan tanda
panah tunggal.
1 1

Gambar 2.2 Simbol One To One Relationship

2. One to many relationship_______1 : M / M : 1


Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah berbanding banyak
atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Hubungan tersebut dapat
digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi
antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukkan
hubungan banyak tersebut.

M 1

Gambar 2.3 Simbol One To Many Relationship

3. Many to many relationship_______M : N / N : M


Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding
banyak. Hubungan tersebut digambarkan dengan tanda lingkaran untuk
menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda
panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak.

M M

Gambar 2.4 Simbol Many To Many Relationship


22

2.6 DataBase (Basis Data)

Basis data memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya
adalah pengaturan data atau arsip, sedangkan tujuannya adalah kemudahan dan
kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.
Menurut Kusrini, M.Kom. dalam buku yang berjudul Strategi Perancangan
dan Pengolahan Data menyatakan : Basis Data merupakan kumpulan
file/table/arsip yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa
yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik agar dapat berguna dengan
cepat dan mudah.
Sedangkan menurut Ir. Fathansyah. Dalam buku yang berjudul Basis Data
menyatakan bahwa : kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan
secara bersamaan sedemikian rupa, tanpa pengulangan (Redundansi) yang tidak
perlu dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Database manajement system (DBMS) adalah merupakan suatau sistem
software yang memungkinkan seorang user dapat mendefenisikan , membuat, dan
memelihara serta meyediakan akses terkontrol terhadap data. Database sendiri
adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika dan memiliki
beberapa arti yang saling berpautan.
Sistem Basis Data merupakan suatu sistem menyusun dan mengelola
record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara data opersional lengkap dsebuah organisasi/perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk
proses mengambil keputusan.
23

2.5 Pengolahan Data

Data mempunyai arti bagian dari fakta yang dapat berupa angka, huruf,
kata-kata, atau simbol yang mempunyai makna tertentu. Pengolahan data
merupakan suatu proses dimana seluruh data yang sudah diperoleh dikumpulkan
dan diolah dengan logika tertentu untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Menurut Jogiyanto (1998:8) Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan kebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber
dari informasi adalah data. Data adalah keterangan yang benar dan nyata,
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan kajian (analisis atau
kesimpulan).
Pengolahan data merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan dan memasukan data dan menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Adapun siklus pengolahan data yaitu sebagai berikut:
1. Data masukan (input)
Penyusunan dan pemasukan data dalam bentuk tertentu untuk suatu
pengolahan data.
2. Data olahan (Process)
Langkah data yang diolah berdasarkan instruksi untuk menghasilkan
informasi yang diharapkan.
3. Data keluaran (output)
Hasil pengolahan data yang dikeluarkan sesuai dengan bentuk yang
diharapkan

Gambar 2.5 Sikuls Pengolahan Data


24

2.6 Pengertian Kependudukan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006


Tentang Administrasi Kependudukan menyatakan Kependudukan adalah
rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data
kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk
pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

2.6.1 Pengertian Penduduk

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006


Tentang Administrasi Kependudukan menyatakan, Penduduk adalah warga
Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Orang
asing yang memiliki izin tinggal terbatas yang datang dari luar negeri dan orang
asing yang memiliki izin lainnya yang telah berubah status sebagai pemegang izin
tinggal terbatas yang berencana bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia wajib melaporkan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 14
(empat belas) hari sejak diterbitkan Izin Tinggal Terbatas.
Orang asing yang memiliki izin tinggal terbatas yang telah berubah status
menjadi orang Asing yang memiliki izin tinggal tetap wajib melaporkan kepada
Instansi Pelaksana paling lambat 14 (empat belas) hari sejak diterbitkan izin
tinggal tetap. Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud tersebut), Instansi
Pelaksana mendaftar dan menerbitkan KK dan KTP.

2.6.2 Dinamika Kependudukan

Dinamika kependudukan merupakan perubahan kependudukan untuk suatu


daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan
25

dengan tingkat kelahiran, kematian, pendatan dan perpindahan penduduk atau


migrasi.
1. Definisi Kartu Keluarga
Menurut UU No. 23/2006 Pasal 1 butir 13 UU No. 23/2006 dan pasal 1 butir
14 PP No. 37/2007 mendefinisikan Kartu Keluarga, selanjutnya disingkat
KK, adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan
dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga. Kartu
keluarga merupakan Kartu yang memuat data kepala keluarga dan semua
anggota keluarga
2. Definisi Kartu Tanda Penduduk
Menurut UU No. 23/2006 Pasal 1 butir 14 dan pasal 1 butir 15 PP No.
37/2007 mendefinisikan Kartu Tanda Penduduk, selanjutnya disingkat KTP,
adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh
instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Definisi Kelahiran
Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1 Tahun 1978 Kelahiran adalah
proses penambahan 26 jumlah penduduk yang diakibatkan oleh hal alami dari
suatu perkawinan antara ayah dan ibu.
4. Definisi Kematian
Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1 Tahun 1978 Kematian adalah
proses pungurangan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh meninggalnya
penduduk.
5. Definisi Pindah/Datang
Menurut Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 1 Tahun 1978 Penduduk datang
adalah proses penambahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.
26

2.7 Administrasi Kependudukan

Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-


sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik dalam
pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui
fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan
manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi
dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang
secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang yang telah
ditetapkan.

2.7.1 Pengertian Administrasi Kependudukan

Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan


penertiban dalam penerbitandokumen dan Data Kependudukan melalui
Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi
Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan
pembangunan sektor lain

2.7.2 Pencatatan Atas Pelaporan Peristiwa Kependudukan

Pencatatan Atas Pelaporan Peristiwa Kependudukan merupakan sub sistem


dari Pendaftaran Penduduk Dimana Pendaftaran Penduduk itu sendiri merupakan
sub sistem pilar Administrasi Kependudukan, sesuai dengan UU N0. 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan. Dimana di dalam UU itu ditetapkan
bawah peristiwa kependudukan adalah kejadian kependudukan yang harus
dilaporkan karena membawa akibat perubahan dokumen kependudukan. Yang
meliputin, Pengelolaan Data Penduduk, Kartu Keluarga, Akte Kelahiran dan Akte
Kematian.
27

2.8. Pengertian kelurahan

Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk


yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat
yang berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri
Kelurahan adalah wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat, yang
tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Sedangkan desa adalah
suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai satu kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi terendah langsung di bawah
camat dan berhak menyelenggarakan usahanya sendiri dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Tabel 2.2. Perbedaan Pemerintahan Desa dengan Pemerintahan Kelurahan
No Kelurahan Desa
1 Didalam Kota Diluar Kota
2 Merupakan pemerintahan wilayah Menyelengarakan rumah tangganya
administratif di dalam kota sendiri
3 Kepala kelurahan di angkat oleh Kepala desa dipilih oleh rakyat
instansi atasan tanpa pemilihan dalam wilayah desa yang
dan mempunyai status pengawai bersangkutan, bukan pengawai
negeri sipil sepenuhnya negeri spili
4 Pemerintah kelurahan hanya Pemerintah desa terdiri dari kepala
terdiri dari kepala desa dibantu desa, dibantu oleh perangkat desa
oleh sekretariat kelurahan dan terdiri dari sekretaris desa dan
kepala lingkugan (sejajar dengan kepala-kepala dusun, sekretariat
dusun atau desa). Susunan desa dikepalai oleh seorang
sekretariat kelurahan sama seperti sekretaris desa yang ditunjuk oleh
desa, bedanya dalam sekretariat pengangkatan, dan kepala-kepala
kelurahan tidak ada lembaga dusunnya diangkat sebagai
musyawarah kelurahan pengawai desa
5 Kepala kelurahan dan perangkat Kepala desa dan perangkat desa
28

kelurahan adalah pengawai negeri bukan pengawai desa

Anda mungkin juga menyukai