Anda di halaman 1dari 27

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Sutabri (2012:3) bahwa Sistem adalah suatu kumpulan atau

himpunan dari suatu unsur,komponen,atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi,

saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Menurut Meriam Webster Sistem adalah interaksi secara teratur atau

kelompok item yang saling bergantung membentuk satu kesatuan yang utuh, Sistem juga

didefinikan Meriam-Webster sebagai seperangkat ajaran,gagasan,atau asas yang

terorganisasi biasanya dimaksutkan untuk menjelaskan pengaturan atau cara kerja dari

keseluruhan yang sistematis.

Menuurut Azhar Susanto Sistem adalah kumpulan atau grup dari sub

system/bagian/komponen atau apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan

satu sama lain dan dapat bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang di

hubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,materi atau energy untuk mencapai

suatu tujuan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Sistem merupakan kumpulan

elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk melakukan kegiatan atau

melakukan sassaran tertentu.


2.1.2 Elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003:54), elemen-elemen yang terdapat pada sebuah


sistem

meliputi :

1. Tujuan Sistem

Suatu system pasti memiliki suatu sasaran yang ingin dicapai. Sasaran dari system

sangat menentukan sekali masukan yang akan dibutuhkan system dan keluaran yang akan

dihasilkan system.

2. Masukan (Input)

Masukan (Input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang

dimasukan supaya system tersebut dapat beroperasi. Sedangkan sinyal input adalah energy

yang diproses untuk mendapatkan output.

3. Keluaran (Output)

Masukan (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

4. Proses

Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

5. Mekanisme Pengendalian

Mekanisme pengendalian (control Mechanism) diwujudkan dengan menggunakan

umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk

mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar

system berjalan sesuai dengan tujuan.


6. Batasan (Boundary)

Batasan sistem adalah pemisah antara sistem dengan daerah di luar sistem
(lingkungan). Batasan sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan
sistem.

7. Lingkungan (Environment)

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem

itu sendiri.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Untuk mencapai tujuannya, suatu sistem harus memiliki sifat-sifat tertentu atau suatu

karakteristik tertentu, yaitu:

1. Komponen (Components).

Suatu sistem terdiri dari sejumlah unsur-unsur atau komponen yang saling

berinteraksi dan bekerja sama yang membentuk suatu kesatuan.

2. Batasan sistem (Boundary).

Merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau

dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments).

Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah segala sesuatu yang berada diluar batas

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Dimana sistem yang mempengaruhi ini dapat

bersifat menguntungkan ataupun sebaliknya, merugikan.

4. Penghubung (Interface).

Merupakan sarana penghubung antar subsistem yang memungkinkan sumberdaya-

sumberdaya yang ada untuk mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain.
5. Masukan (Input).

Adalah segala sesuatu yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan ini dapat berupa

perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input).

6. Keluaran (Output).

Adalah hasil dari energi atau masukan yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna atau menjadi sisa pembuangan yang tidak digunakan.

7. Pengolahan (Process).

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran (Objectives).

Sasaran atau tujuan adalah alasan mengapa suatu sistem dirancang. Sasaran yang

ditetapkan harus jelas dan spesifik agar sistem dapat memenuhi kebutuhan akan sistem.

2.1.4 Pengertian Informasi

Menurut Burch dan Strater menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau

pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.

Menurut George R. Terry berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting

yang memberikan pengetahuan yang berguna

Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi, berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna bagi yang menerimanya.

Lani Sidharta (1995: 28) berpendapat bahwa informasi adalah data yang disajikan

dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.


Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang

mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat

dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai

dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik

Maka dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah sekumpulan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna untuk semua

orang atau siapa saja yang membutuhkanya.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Mc Leod

Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan

informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan

informasi

Menurut Tata Sutabri, Kom., MM

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi manajerial organisasi

dalam kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

Menurut Erwan Arbie

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, bantuan dan dukungan operasi, bersifat manajerial

dari suatu organisasi dan membantu memfasilitasi penyediaan laporan yang diperlukan.
Menurut Tafri D. Muhyuzir

Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, diklasifikasikan dan diolah sedemikian

rupa sehingga menjadi sebuah informasi entitas terkait tunggal dan mendukung satu sama

lain sehingga menjadi informasi berharga bagi mereka yang menerimanya.

sistem informasi (SI) secara umum adalah suatu sistem yang mengkombinasikan

antara aktivitas manusia dan penggunaan teknologi untuk mendukung manajemen dan

kegiatan operasional.

Maka dari itu dapat disimpulkan Sistem Informasi adalah seperangkat komponen

yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, menyimpan, dan mendistribusikan

informasi untuk pembuatan keputusan dan pengawasan dalam sekelompok orang.

2.2 Pengertian Perancangan

Menurut Soetam Rizky (2011:140). Perancangan adalah sebuah proses untuk

mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi

serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga

keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya.

Menurut (Jogiyanto, 2005) perancangan didefinisikan sebagai penggambaran,

perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari

satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Menurut (Mulyadi, 2007) perancangan adalah suatu fase yang diawali dengan

evaluasi atas alternatif rancangan sistem yang diikuti dengan penyiapan spesifikasi

rancangan yang
berorientasi kepada pemakai tertentu dan diakhiri dengan pengajuan rancangan pada

manajemen puncak

Perancangan adalah suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir dengan

mengambil suatu tindakan yang jelas, atau suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai

kenyataan fisik.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan merupakan sebuah

proses perencanaan, pembuatan sistem baru atau pengembangan dari sistem yang sudah ada

sebelumnya.

2.3 Alat Bantu Analisis

2.3.1 Flowmap

Flowmap atau bagian alir adalah bagan yang menunjukkan aliran didalam program

atau Prosedur sistem secara logika. Flowmap berfungsi untuk memodelkan masukan,

keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Pembuatan

flowmap harus dapat memudahkan pemakai dalam memahami alur dari sistem atau

transaksi. (Jogiyanto, 2001).


Tabel 2.1 Simbol-simbol flowmap

2.3.2 Flowchart

Flowchart adalah suatu diagram dengan tanda-tanda tertentu yang memvisualkan

barisan metode secara terperinci dan hubungan antara suatu metode dengan metode lainnya

dalam suatu rancangan. Dengan memerlukan flowchart, anda dapat menerangkan setiap

kegiatan yang terjalin dalam struktur tersebut. Untuk mendesain flowchart, anda harus

memahami tanda-tanda yang dapat digunakan untuk merumuskan hal yang berupa masukan,

proses atau keluaran dari suatu rancangan. Tidak ada kulifikasi spesifik untuk mendesain

suatu flowchart. Anda hanya harus memahami kapan dan dimana tanda tersebut dapat

digunakan.
Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart

`
2.4 Pengertian Desa

Menurut R. Bintarto (Dalam Fairus Adira, 2020), Desa ialah entitas atau kesatuan

geografi, kemasyarakatan, perniagaan, politik, serta kebudayaan yang terpendam di suatu

area dalam relasi dan efeknya secara berbalasan dengan wilayah lain.

Pengertian desa menurut Undang-Undang No.6 Tahun 2014 adalah “Desa

merupakan kesatuan masyarakat hokum yang memiliki batas wilayah yang berwenang

untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan prakarsa masyarakat,hak asal usul yang di akui dan dihormati dalam system

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Maka dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa desa adalah suatu kesatuan

hukum dan di dalamnya bertempat tinggal sekelompok masyarakat yang memiliki kesatuan

geografis kemasyarakatan.

2.4.1 Fungsi Desa

Sugianto dalam bukunya berjudul Urgensi dan Kemandirian Desa

Memaparkan dari fungsi sebuah desa, diantaranya meliputi :

1. Desa sebagai hiterland

Salah satu fungsi desa yaitu sebagai hinterland atau daerah dukung yang memberi bahan

pokok seperti padi, jagung, hingga ketela. Tak hanya itu, desa juga menyediakan beragam

makanan lain seperti kacang, kedelai, sayur-sayuran, dan jenis buah-buahan.

2. Sebagai Pelestari Kearifan Lokal

Fungsi desa selanjutnya yaitu sebagai pelestari kearifan lokal. Banyak sekali kebudayaan

lokal yang hingga kini tetap lestari di masyarakat pedesaan. Dengan adanya desa, maka

kebudayaan lokal akan senantiasa terjaga dan terus berkembang.


desa juga sebagai sumber penghasil makanan. Penghasil makanan ini didapatkan karena

wilayah desa lebih banyak tersedia bahan mentah dan lahan pertanian. Sementara itu,

pengelolaannya dilakukan di kota karena mudahnya transportasi dan teknologi yang lebih

memadai.

3. Sumber Tenaga Kerja

Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong menjadi kekuatan berproduksi dan

kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling pengertian. Selain itu, desa juga termasuk

sumber tenaga kerja bagi kota. Tidak bisa dimungkiri bahwa masyarakat yang berasal dari desa

dipekerjakaan di kota sebagai buruh atau di sektor informal.

4. Mitra Pembangunan

Tak hanya sebagai sumber tenaga kerja, masyarakat desa juga berfungsi sebagai mitra

pembangunan wilayah kota. Mitra ini akan diperoleh dalam waktu cepat maupun lambat,

tergantung dengan hubungan atau kerja sama yang dilakukan masyarakat di dalamnya
BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Desa

Asal Usul Desa

Desa MARJANDI PEMATANG adalah nama suatu wilayah di Kecamatan GUNUNG

MERIAH Kabupaten Deli Serdang. Sejak Proklamasi Kemerdekaan RI Tanggal 17 Agustus

1945 bahwa Desa Marjandi Pematang bermula dari Kelurahan Marjandi Pematang, yang

membawahi Marjandi Pematang dibawah Pimpinan Kutuk Saragih dan sejak antara tahun

1965 berhubung kampung-kampung tersebut tidak didiami lagi sehingga Kecamatan

Gunung Meriah yang terdiri dari 4 ( Empat ) Kelurahan menjadi 12 Desa dimana salah

satunya yaitu Desa Marjandi Pematang dengan Jumlah Dusun = 2 (Dua) Dusun yaitu

Dusun I Marjandi Pematang dan Dusun II Marjandi Pasar.

3.1.2 Sejarah Kepemimpinan

Sejarah Kepemimpinan ( Kepala Desa ) Desa Marjandi Pematang dari awal sampai

sekarang dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Nama Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Marjandi Pematang

No. Nama Keterangan

1. Jakup Saragih 1975 s/d 1985

2. Daham Saragih 1985 s/d 2004

3. Daniel Sembiring 2004 s/d 2010

4. Anthonius Purba 2010 s/d 2016

5. Roy Agusmer Silalahi, S.Pd 2016 s/d 2022

6. Roy Agusmer Silalahi 2022 s/d Sekarang


3.1.3 Visi Instansi

Visi dan misi merupakan gambaran otentik tentang apa yang ingin dicapai oleh

Pemerintahan Desa Marjandi Pematang dalam 6 (enam) tahun mendatang melalui Kepala Desa

yang terpilih untuk periode RPJM Desa Tahun 2022 – 2028.

Visi Pemerintah Desa Marjandi Pematang merupakan gambaran kondisi masa depan yang

dicita-citakan dapat terwujud dalam kurun waktu enam tahun yaitu pada akhir tahun 2022 - 2028.

Sesuai dengan visi Kepala Desa terpilih maka dapat disusun visi Desa Marjandi Pematang

sebagai berikut : “Mewujudkan Desa Marjandi Pematang yang Maju, Bermartabat, Mandiri

dalam Keberagaman”.

Makna dan arti dari rumusan Visi tersebut diatas mengandung unsur filososofis dan tujuan

visioner dalam kerangka waktu 6 (enam) tahun sebagai berikut:

1. Menjadikan Desa Marjandi Pematang yang Maju baik dibidang Ekonomi,

Sosial, Kebudayaan dan Pendidikan

2. Menjadikan Desa Marjandi Pematang yang Multikultural dan Beragam

dalam Nuansa Lingkungan yang Aman dan Damai

3. Menjadikan Desa Marjandi Pematang yang Mandiri secara Ekonomi

3.1.4 Misi Instansi

Perwujudan visi pembangunan Pemerintah Desa ditempuh melalui misi pembangunan

desa. Misi merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda - agenda utama yang menjadi

penentu keberhasilan pencapaian visi pembangunan.

Untuk mewujudkan visi “Mewujudkan Desa Marjandi Pematang yang Maju,

Bermartabat, Mandiri dalam Keberagaman”.


Berdasarkan visi di atas, maka ditetapkan “Misi Pembangunan Desa Marjandi Pematang

2022 - 2028”, sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan Pemerintah Desa yang Partisipatif, Akuntabel, Transparan,

Dinamis dan Kreatif;

2. Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Desa

3. Maningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia, Menciptakan Masyarakat yang

Cerdas, Bermartabat, Religius yang Berasakan Iman dan Taqwa;

4. Menanggulangi Kemiskinan Melalui ekonomi Kerakyatan dan Perekonomian Desa;

5. Menyusun Regulasi Desa dan Menata Dokumen-Dokumen yang Menjadi Kewajiban

Desa sebagai Payung Hukum

6. Mengedepankan Musyawarah Mufakat dan Gotong Royong.


3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Pimpinan tertinggi di kantor Desa Marjandi Pematang oleh kepala desa dan serta

staf lainnya. Berikut struktur organisasi di Kantor Desa Marjandi Pematang. Kepala desa

KEPALA DESA
ROY AGUSMER SILALAHI

SEKERTARIS DESA
EKA DARMA PUTRA S.

KASI PEMERINTAH KASI KESEJAHTERAAN

HERMAN N. PURBA MARTIANUS KAUR UMUM KAUR


SIPAYUNG KEUANGAN PERENCANAAN
JHONTAR MULIADI SEPTIAN ADI P,S.PI
PURBA

KEPALA DUSUN I KEPALA DUSUN II


MARISSON SARAGIH SABARIANA SILANGIT

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi kantor Desa Marjandi Pematang


3.3 Deskripsi Kerja

1. Kepala Desa

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa,

b. Mengangkat dan memberhentikan perangkat desa,

c. Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa,

d. Menetapkan peraturan desa;

e. Menetapkan APBDes;

f. Membina kehidupan masyarakat desa,

g. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat desa,

h. Membina dan meningkatkan perekonomian desa serta mengintegrasikannya agar

mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran

masyarakat desa,

i. Mengembangkan sumber pendapatan desa,

j. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,

k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa,

l. Memanfaatkan teknologi tepat guna,

m. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif,

n. Mewakili desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk

mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan

o. Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.
2. Sekertaris Desa

a. Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat

menyurat, arsip, dan ekspedisi.

b. Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa,

penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan administrasi dan

perlengkapan rapat, inventarisasi dan pengadministrasian aset, urusan perjalanan

dinas, dan pelayanan umum.

c. Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,

administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi

keuangan, administrasi penghasilan Perbekel, administrasi penghasilan Perangkat

Desa, administrasi tunjangan Badan Permusyawaratan Desa, administrasi

keuangan lembaga pemerintahan desa lainnya, dan pengadministrasian

pertanggungjawaban keuangan desa;

d. Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan

dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan,

melakukan monitoring dan evaluasi program, pengadministrasian dan fasilitasi

penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja

Pemerintah Desa, serta penyusunan laporan Perbekel.

3. Kasi Pemerintah

a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja

sesuai bidang tugasnya,

b. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya,

c. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya,

d. Menyusun DPA, DPPA, dan DPAL sesuai bidang tugasnya,

e. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan barang/jasa

untuk kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya,


f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk

pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa.

4. Kasi Kesejahteraan

a. Melaksanakan pembangunan sarana prasarana perdesaan Pembangunan bidang

pendidikan

b. Pembangunan bidang kesehatan

c. Tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik,

lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga

d. Pemuda, olah raga, dan karang taruna. 

5. Kaur Perencanaan

a. Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa secara Partisipatif,

b. Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Desa/Pembahasan APBDes

(Musdes,Musrenbangdes/Pra-Musrenbangdes, dll., bersifat reguler),

c. Penyusunan Dokumen Perencanaan Desa (RPJMDes/RKPDes,dll),

d. Penyusunan Dokumen Keuangan Desa (APBDes/ APBDes Perubahan/ LPJ

APBDes,dan seluruh dokumen terkait),

e. Penyusunan Laporan Kepala Desa/Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (laporan

akhir tahun anggaran, laporan akhir masa jabatan, laporan keterangan akhir tahun

anggaran, informasi kepada masyarakat).

6. Kaur Keuangan

a. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang/ surat berharga

dalam pengelolaan.

b. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah.

c. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk

dibayarkan.
d. Menyetorkan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dari pembayaran yang

dilakukan.

e. Mengelola rekening tempat penyimpanan dan menyampaikan laporan

pertanggungjawaban (LPJ) kepada kepala desa.

7. Kepala Dusun I dan II

a. Membina masyarakat agar tentram dan Tertib,

b. Melakukan upaya perlindungan bagi masyarakatnya,

c. Sebagai Motor Penggerak Kependudukan (Mobilisasi),

d. Melakukan Penataan dan Pengelolaan Potensi di wilahnya,

e. Melakukan Pengawasan Pembangunan yang terletak di wilayahnya,

f. Melakukan Pembinaan dan Menumbuh kembangkan kesadaran dalam hal menjaga

lingkunganya,

g. Melakukan pemberdayaan guna memperlancar roda pemerintah Desa dan

Pembangunan.

BAB IV
ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan di Kantor Desa Marjandi Pematang

Sistem yang berjalan di Kantor Desa Marjadi Pematang adalah warga datang langsung ke

kantor desa untuk mengajukan berkas pembuatan data kependudukan kepad petugas bagian

kependudukan tanpa mengetahui persyaratan yang lengkap. Jika persyaratan kurang lengkap maka

warga kembali diminta oleh petugas untuk melengkapi persyaratan yang kurang, jika persyaratan

lengkap maka petugas akan menerima permintaan warga untuk membuat data kependudukan.

Kemudian berkas pengajuan diisi oleh warga maka petugas bagian kependudukan akan

memberikan berkas tersebut kepada operator di kantor desa untuk menginput data warga, setelah

data di input maka akan langsung dicetak surat pengantar pembuatan KK/KTP selesai,maka

operator akan mengarahkan warga ke ruangan kepala desa untuk proses validasi. Setelah surat

pengantar pembuatan KK/KTP di validasi maka akan dapat digunakan untuk pengurusan

selanjutnya ke kecamatan.

4.1.1 Analisis Jabatan

1. Petugas bagian Kependudukan

Dibagian ini wagra akan mengajukakan berkas pembuatan KK/KTP dan mengisi

berkas pengajuan, dan setelah berkas pengajuan terisi maka petugas akan memeriksa

persyatan. Jika persyaratan lengkap maka akan disetujui dan sebaliknya jika

persyaratan tidak lengkap maka warga akan diminta untuk melengkapinya kembali.

2. Operator
Bertugas untuk membuat surat pengantar pembuatan KK/KTP dengfan

menggunakan sebuah komputer dengan menginput data warga dan mencetaknya.

3. Kepala Desa

Tugas kepala desa dalam sistem yang sedang berjalan hanya untuk memvalidasi

surat pengantar pembuatan KK/KTP untuk pengurusan lanjutnya ke kecamatan.

4.1.2 Analisis Uraian Tugas

Uraian tugas dari masing-masing jabatan tersebut dengan kesesuaian pembagian tugas

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Petugas Bagian Kependudukan

Bertugas untuk memeriksa persyaratan berkas yang diajukan warga.

2. Operator

Bertugas untuk menginput dan mencetak surat pengantar oembuatan KK/KTP.

3. Kepala Desa

Bertugas untuk memvalidasi surat pengantar KK/KTP.

4.2 Usul Perancangan Sistem


Pada dasarnya sistem ini merupakan sistem penyampaian informasi berbasis dekstop

sebagai pemproses datanya dimana informasi yang disampaikan melalui penerimaan data yang

tersimpan pada database. Data yang termasuk kedalam aplikasi merupakan data masyarakat yang

akan diolah. Perancangan sistem ini dibuat agar memudahkan perangkat desa dalam mengolah data

masyarakat desa Marjandi Pematang dalam pembuatan KK/KTP maupun dalam menginput data

data masyarakat.

4.2.2 Rancangan Database

No KTP Tgl Lahir

Nama Status
Data Penduduk
Alamat Pendidika
Jenis Kelamin Pekerjaan
Memilik
Tempat Lahir No KK i

Agama Status dalam


Mengis

Kode Petugas

Nama Data Petugas


Nama Kepala
Keluarga
Jabatan Jumlah
Desa Keluarga
Password
Status Alamat
Dalam KK
Mengis
No KK

No KTP

Data Desa Mengis Data Penduduk


Miskin

Kode Pos

Nama Desa
Kode
Provinsi
Kabupaten
Pekerjaan

Pendidikan
Terahir

Penghasilan
Sumber
Listrik
Luas
Bangunan Sumber Air
Tempat
Buang Air
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis penulis selama melakukan praktek kerja lapangan maka

dapat diambil kesimpulan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

1) Pembuatan data kependudukan tidak dipungut biaya berapapun/gratis karena sudah di

tanggung oleh pemerintahan kabupaten deliserdang akan dana data pembuatan data berupa

kartu keluarga/kartu tanda penduduk.

2) Mudahnya pembuatan data kependudukan di kantor desa Marjandi Pematang, akan tetapi

membutuhkan waktu yang cukup lama karena seluruh pekerjaan di kantor desa dibebankan

kepada operator, sehingga membuat pekerjaan operator menumpuk.

3) Berkas pengajuan warga yang sudah selesai membuat data kependudukan masih disimpan

diarsip dokumen yang tidak teratur.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil analisis penulis selama melakukan praktek kerja lapangan maka

dapat diambil saran seperti yang dijelaskan seabagai berikut:

1) Kejelasan syarat dalam pembuatan data kependudukan agar warga yang ingin mengajukan

data kependudukan tidak kembali lagi kerumah untuk mengambil persyaratan yang kurang.

2) Pentingnya sosialisasi perlu di tingkatkan agar warga dapat mengetaui pentingnya

mempunyai data kependudukan agar mempermudah setiap pengurusan di pemerintahan.


3) Kantor desa Marjandi Pematang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan atau fasilitas

dibidang pembuatan data kependudukan kepada masyarakat desa marjandi pematang agar

mengurangi waktu pembuatan data kependudukan berupa kartu keluarga dan kartu tanda

penduduk.
DAFTAR PUSTAKA

Hutahaean, J 2015, Konsep Sistem Informasi, Yogyakarta:Deepublish,

Krismiaji, 2015, Sistem Informasi Akuntansi, Unit Penerbit, Yogyakarta.

Jogiyanto, HM 2001, Analisis dan Desain Sistem Informasi,: Pendekatan. Terstruktur

Mulyani, S 2016, Sistem Informasi Manajemen. Bandung : Abdi Sistematika

Kendall, 2006, Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta : Penerbit Indeks,

Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta

Yakub 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu

Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Irwansyah, Edi. Moniaga, Jurike v. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Depublish

Anda mungkin juga menyukai