2021232703
1. Masalah Terstruktur,
merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu
intelijen, rancangan dan pilihan.
2. Masalah Tak Terstruktur,
merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur.
3. Masalah Semi-Terstruktur,
merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap (Rahman &
Saudin, 2022, hlm. 72).
Sementara itu, jika dilihat dari sisi intrinsik sistem penunjang keputusan, model-model
sistem penunjang keputusan dapat dibagi menjadi beberapa jenis di bawah ini.
1. Model Ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk ideal ataupun
dalam skala yang berbeda. Model ikonik memiliki beberapa karakteristik yang sama
dengan hal yang diwakili, terutama untuk menerangkan kejadian pada waktu yang
spesifik. Dengan kata lain model ikonik adalah digitalisasi dari suatu pengambilan
keputusan konvensional (manual).
2. Model Analog
Model analog bisa memiliki suatu sistuasi yang dinamis di mana keadaan berubah
berdasarkan waktu. Model analog ini lebi sering digunakan ketimbang model ikonik
karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dan kejadian yang dikaji.
Model analog banyak berkesesuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat
dan kelas-kelas yang berbeda. Mudahnya, melalui model ini, suatu persoalan-persoalan
dianalogikan pada suatu keadaan dan situasi tertentu yang disesuaikan kebutuhannya
untuk proses pengambilan keputusan.
3. Model Matematik (Simbolik)
Merupakan sistem pendukung keputusan yang menggunakan angka, simbol, dan
formula/rumus sebagai dasar utama pemrosesannya. Dapat dikatakan bahwa pendukung
diambil sepenuhnya berdasarkan hasil kuantitatif (hitungan-hitungan) saja. Jenis model
simbolik yang umumnya dipakai adalah suatu persamaan (equation) karena tepat, singkat,
dan mudah dimengerti. Simbol persamaan ini juga jauh lebih mudah untuk dimanipulasi
secara kuantitatif jika dibandingkan dengan kata-kata serta lebih cepat mudah dimengerti
maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal dalam penelitian operasional dan
ilmu sistem.
Walaupun dirancang dengan sangat teliti dan mempertimbangkan seluruh faktor yang
ada, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mempunyai kelemahan atau kerugian diantaranya
yaitu :
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan
persoalan sebenarnya.
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif dari
pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar) pada
waktu perancangan program tersebut.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.
4. Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan
keadaan lingkungan yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.
5. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
dirancang untuk membantu/mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah
informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk mengambil alih pengambilan
keputusan. (Vebry Exa ; 2015)
Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi
istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan
oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal
itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan
aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter
G.W. Keen bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus
dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu :
Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan
masalah semi terstruktur.
Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan
(Kadarsah, 1998), yaitu :
Struktur Masalah
Untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-
rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi.
Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khusus untuk menyelesaikan
masalah yang semi terstruktur.
Dukungan Keputusan
Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan anajer, karena
komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tidak terstruktur
untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama
sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
Efektivitas Keputusan
Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan
keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik.
1. Pemodelan SPK yaitu upaya untuk melakukan analisis sistem pendukung keputusan
(SPK) dengan cara meniru bentuk nyata-nya daripada melakukannya pada sistem
nyata.
2. Berdasar kan permasalahan model SPK ada 3 yaitu masalah terstruktur, tidak
terstruktur, dan semi-terstruktur, sedangkan secara intristik yaitu ikonik, analog, dan
matematik.
3. Ada banyak tujuan dari pemodelan PSK diantaranya yaitu memudahkan dalam
pengambilan keputusan, memilih keputusan mana yang paling efektif, peningkatan
produktifitas, dan masih banyak lagi.
4. Dengan model SPK kita bisa mendapatkan keuntungan misalnya Memperluas
kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk
pengambilan keputusan Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.SPK mempunyai banyak
keuntungan tapi terlepas dari
5. itu model dari SPK masih memiliki kerugian diantaranya yaitu Ada beberapa
kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga
model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
6. Konsep dasar dari model SPK Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan
sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi
serta ditambah dengan faktor -faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
https://nerims.wordpress.com/2014/03/20/pemodelan-dalam-
sistem-pendukung-keputusan-spk/
https://serupa.id/sistem-penunjang-keputusan-pengertian-
komponen-perancangan-dsb/
http://repository.uinsu.ac.id/16961/3/BAB%20II.pdf
http://repository.potensi-utama.ac.id/jspui/bitstream/
123456789/2442/3/BAB%20II.pdf
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/
1744390032/01TUGAS%201%20SISTEM
%20PENDUKUNG%20KEPUTUSAN.docx