Anda di halaman 1dari 8

PAPER PEMODELAN SPK

Adella Viana Nurdiyanti

2021232703

Sistem & Teknologi Informasi

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS NOBEL


INDONESIA
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa ini pengambilan suatu keputusan sudah tidak lagi hanya dengan akal
manusia. Keterbatasan manusia dalam berpikir untuk memecahkan suatu permasalahan kini
dapat dibantu dengan suatu sistem komputer yang telah diciptakan oleh manusia itu sendiri.
Sistem ini disebut sistem pendukung keputusan atau yang disingkat SPK. SPK merupakan
suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak
terstruktur, yaitu pencarian solusi yang melibatkan intuisi manusia dalam membuat keputusan
yang tepat sasaran dan betul – betul berguna bagi organisasi. Dengan pemanfaatan yang
tepat, SPK akan sangat berguna untuk pencarian solusi terbaik, untuk penggunaan yang lebih
efektif SPK memiliki beberapa model.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dapat ditentukan permasalahan yang akan dibahas,
yaitu :
1. Definisi pemodelan
2. Jenis model
3. Tujuan pemodelan
4. Keuntungan dari pemodelan
5. Kerugian dari pemodelan
6. Konsep dasar siklus pemodelan SPK
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pemodelan SPK
2. Untuk mengetahui jenis dari pemodelan SPK
3. Untuk mengatahui tujuan dari pemodelan SPK
4. Untuk mengetahui keuntungan dari pemodelan SPK
5. Untuk mengetahui kerugian dari pemodelan SPK
6. Untuk mengetahui konsep dasar siklus pemodelan SPK
II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemodelan SPK
Pemodelan merupakan suatu upaya untuk melakukan analisis sistem pendukung
keputusan (SPK) dengan cara meniru bentuk nyata-nya daripada melakukannya pada sistem
nyata. Menurut Raymond McLeod, Jr (McLeod, 1998) adalah penyederhanaan
(abstraction)dari sesuatu. Sedangkan menurut Efraim
Turban (Turban, 1998) adalah sebuah representasi atau abstraksi realitas yang
disederhanakan. Karenarealitas terlalu kompleks untuk ditiru secara tepat dan karena banyak
dari kompleksitas itu sebenarnya tidak relevan dalam penyelesaian masalah yang spesifik.
B. Jenis Model SPK
Dalam praktiknya, SPK atau DSS (decision support system) tentunya berbentuk program
aplikasi komputer berupa sistem informasi yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan
untuk  membantu proses dan fungsi manajemen organisasi dalam menangani berbagai
permasalahan yang terstruktur maupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model
tertentu.
Dari kacamata jenis permasalahan yang harus diputuskannya, model sistem pendukung
keputusan dapat dibagi menjadi beberapa jenis model sebagai berikut.

1. Masalah Terstruktur,
merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada 3 tahap pertama, yaitu
intelijen, rancangan dan pilihan.
2. Masalah Tak Terstruktur,
merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur.
3. Masalah Semi-Terstruktur,
merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap (Rahman &
Saudin, 2022, hlm. 72).

Sementara itu, jika dilihat dari sisi intrinsik sistem penunjang keputusan, model-model
sistem penunjang keputusan dapat dibagi menjadi beberapa jenis di bawah ini.

1. Model Ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk ideal ataupun
dalam skala yang berbeda. Model ikonik memiliki beberapa karakteristik yang sama
dengan hal yang diwakili, terutama untuk menerangkan kejadian pada waktu yang
spesifik. Dengan kata lain model ikonik adalah digitalisasi dari suatu pengambilan
keputusan konvensional (manual).
2. Model Analog
Model analog bisa memiliki suatu sistuasi yang dinamis di mana keadaan berubah
berdasarkan waktu. Model analog ini lebi sering digunakan ketimbang model ikonik
karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dan kejadian yang dikaji.
Model analog banyak berkesesuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat
dan kelas-kelas yang berbeda. Mudahnya, melalui model ini, suatu persoalan-persoalan
dianalogikan pada suatu keadaan dan situasi tertentu yang disesuaikan kebutuhannya
untuk proses pengambilan keputusan.
3. Model Matematik (Simbolik)
Merupakan sistem pendukung keputusan yang menggunakan angka, simbol, dan
formula/rumus sebagai dasar utama pemrosesannya. Dapat dikatakan bahwa pendukung
diambil sepenuhnya berdasarkan hasil kuantitatif (hitungan-hitungan) saja. Jenis model
simbolik yang umumnya dipakai adalah suatu persamaan (equation) karena tepat, singkat,
dan mudah dimengerti. Simbol persamaan ini juga jauh lebih mudah untuk dimanipulasi
secara kuantitatif jika dibandingkan dengan kata-kata serta lebih cepat mudah dimengerti
maksudnya. Suatu persamaan adalah bahasa universal dalam penelitian operasional dan
ilmu sistem.

C. Tujuan Pemodelan SPK

Sistem Pendukung Keputusan tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan


pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan
pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang
tersedia.

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur.


2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan
efesiensinya.
4. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak
komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktifitas.
6. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat.
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemroresan dan penyimpanan.

D. Keuntungan dari pemodelan SPK

Adapun keuntungan dari pemodelan Sistem Pengambilan Keputusan diantaranya yaitu :

1. Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi


untuk pengambilan keputusan.
2. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.
4. Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun
seandainya Sistem Pendukung Keputusan (SPK) tidak mampu memecahkan masalah
yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan
dalam memahami persoalan.
5. Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambilnya.
6. Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan
penghematan waktu, tenaga dan biaya.

E. Kerugian Pemodelan SPK

Walaupun dirancang dengan sangat teliti dan mempertimbangkan seluruh faktor yang
ada, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mempunyai kelemahan atau kerugian diantaranya
yaitu :

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan
persoalan sebenarnya.
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif dari
pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta model dasar) pada
waktu perancangan program tersebut.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakan.
4. Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan
keadaan lingkungan yang terus berubah agar sistem tersebut selalu up to date.
5. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
dirancang untuk membantu/mendukung pengambilan keputusan dengan mengolah
informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk mengambil alih pengambilan
keputusan. (Vebry Exa ; 2015)

F. Konsep dasar pemodelan SPK

Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi
istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan
oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal
itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan
aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
         Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter
G.W. Keen bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus
dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu :

 Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan
masalah semi terstruktur.

 Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.


 Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer. 

Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan
(Kadarsah, 1998), yaitu :

      Struktur Masalah
Untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-
rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi.
Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khusus untuk menyelesaikan
masalah yang semi terstruktur.

    Dukungan Keputusan
Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan anajer, karena
komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian tidak terstruktur
untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama
sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.

      Efektivitas Keputusan
Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan
keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilkan dapat lebih baik.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap


permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan
faktor -faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut Herbert
A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap-tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan
keputusan sebagai berikut :

1.Tahap pemahaman (intelegence phase)


2.Tahap perancangan (design phase)
3.Tahap pemilihan (chice phase)
4.Tahap implementasi (implementation phase)
III
PENUTUP

Berdasarkan pembahasa di atas kita dapat menarik kesimpulan yaitu :

1. Pemodelan SPK yaitu upaya untuk melakukan analisis sistem pendukung keputusan
(SPK) dengan cara meniru bentuk nyata-nya daripada melakukannya pada sistem
nyata.
2. Berdasar kan permasalahan model SPK ada 3 yaitu masalah terstruktur, tidak
terstruktur, dan semi-terstruktur, sedangkan secara intristik yaitu ikonik, analog, dan
matematik.
3. Ada banyak tujuan dari pemodelan PSK diantaranya yaitu memudahkan dalam
pengambilan keputusan, memilih keputusan mana yang paling efektif, peningkatan
produktifitas, dan masih banyak lagi.
4. Dengan model SPK kita bisa mendapatkan keuntungan misalnya Memperluas
kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk
pengambilan keputusan Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.SPK mempunyai banyak
keuntungan tapi terlepas dari
5. itu model dari SPK masih memiliki kerugian diantaranya yaitu Ada beberapa
kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga
model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
6. Konsep dasar dari model SPK Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan
sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi
serta ditambah dengan faktor -faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

https://nerims.wordpress.com/2014/03/20/pemodelan-dalam-

sistem-pendukung-keputusan-spk/

https://serupa.id/sistem-penunjang-keputusan-pengertian-

komponen-perancangan-dsb/

http://repository.uinsu.ac.id/16961/3/BAB%20II.pdf

http://repository.potensi-utama.ac.id/jspui/bitstream/

123456789/2442/3/BAB%20II.pdf

https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/

1744390032/01TUGAS%201%20SISTEM

%20PENDUKUNG%20KEPUTUSAN.docx

Anda mungkin juga menyukai