Anda di halaman 1dari 7

MODEL MATEMATIK

OLEH
MUHAMMAD FIKRI AZIS 270110140034
Disusun untuk memenuhi salah satu nilai tugas mata kuliah Pemrosesan Data

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
2016

Model
Secara umum pengertian model adalah usaha untuk menciptakan suatu replika/tiruan dari
suatu fenomena/gejala alam. Ada 3 jenis model yaitu

Model fisik
Pada model fisik, replika/tiruan dilaksanakan dengan menirukan domain/ruang/daerah
dimana fenomena/gejala alam itu terjadi. Replika ini dapat berukuran lebih besar
ataupun lebih keil daripada peristiwa yang aslinya di alam, tergantung kebutuhan dari
model itu sendiri. Contoh: model jembatan, model gedung, dan sebagainya
Model analogi
Pada model analogi, replika/tiruan dilaksanakan dengan menganalogikan/memisalkan
suatu fenomena alam dengan fenomena alam yang lain untuk dibuat model fisiknya.
Contoh: peristiwa aliran air yang mengalir di bawah bendungan ditirukan dengan
model yang menggunakan arus listrik.
Model matematik
Pada model matematik, replika/tiruan dilaksanakan dengan mendskripsikan
fenomena/gejala alam dengan satu set persamaan. Keccokan model terhadap
fenomena alamnya tergantung dari ketepatan formulasi persamaan matematis dalam
mendeskripsikan fenomena/peristiwa alam yang digunakan.

Model Matematik
Model matematik merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika.
Model merupakan simplifikasi atau penyederhanaan fenomena fenomena nyata dalam
bentuk matematika. Model matematika yang dihasilkan, dapat berupa bentuk persamaan,
pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut
variabel atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti
tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat
apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana formulasi masalah
nyata yang dihadapi. Hubungan antara komponen-komponen dalam suatu masalah yang
dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu
sebagai variabelnya, dinamakan model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari
suatu masalah dikatakan pemodelan matematika.
Apabila fenomena fisik yang dibuat model matematikanya adalah fenomena kontinyu
(jadi mengandung unsur-unsur tak terhingga, misalnya fenomena cahaya yang merupakan

bentuk tenaga dengan satuan terkecil disebut foton), model matematika yang dihasilkan
adalah model pendekatan.
Suatu model matematika sebagai pendekatan terhadap suatu fenomena (alami atau
buatan) hanya mencakup sebanyak hingga pengamatan atau hanya mencakup daerah yang
terbatas dari fenomena tersebut (yg tak terbatas) atau hanya bersifat diskrit, walaupun model
tersebut masih dianggap sebagai bentuk yang sangat ideal dan yg sangat mendekati fenomena
fisik aslinya.
Pada masa lalu, cabang-cabang matematika yg mempelajari fenomena fisik kontinyu
(gelombang, panas, elastisitas suatu material, gerak cairan, dsb) mendominasi cabang-cabang
matematika yang bisa diterapkan pada berbagai fenomena fisik seperti yang biasa dipelajari
dalam fisika dan kimia. Sebagai akibatnya, cabang-cabang matematika ini digolongkan dalam
kelompok matematika terapan atau matematika fisika.
Tetapi sejak berkembangnya ilmu-ilmu komputer, penerapan cabang-cabang matematika
yg mempelajari fenomena-fenomena yang bukan sekedar diskrit, bahkan berhingga,
berkembang dengan cepat. Sebagai contoh, konsep lapangan hingga yang dulu dianggap
sebagai cabang murni dari ilmu aljabar merupakan salah satu tulang punggung penting dalam
coding theory.
Demikian pula, teori ukuran semakin banyak penerapannya, khususnya dalam teori
fraktal dan kaitannya dengan teori chaos. Tentu saja para matematikawan masih bisa
mempelajari aspek-aspek dari teori fraktal dan chaos tanpa harus mendalami teori ukuran.
Untuk fenomena fisik yang berhingga, model matematikanya (misalnya model dan
perumusan matematis untuk sinyal, decoder dan encoder kode Reed-Muller), yang dibuat
bukan lagi model pendekatan, tetapi sudah merupakan model eksak.
Pada beberapa cabang-cabang matematika tertentu, istilah 'model matematika' bisa
dipersempit dan sebagai akibatnya, definisi atau pengertian (yang khusus) dari kata 'model
matematika' dalam suatu cabang matematika bisa berbeda dengan arti kata yang sama di
cabang matematika yang lain.

Teori Model

Dalam matematika, Teori Model adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis
melalui konsep himpunan, atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem
matematis.
Teori Model diawali dengan asumsi keberadaan obyek-obyek matematika (misalnya
keberadaan semua bilangan) dan kemudian mencari dan menganilisis keberadaan operasioperasi, relasi-relasi atau aksioma-aksioma yang melekat pada masing-masing obyek atau
pada kumpulan obyek-obyek tersebut.
Independensi dua hukum matematis - yang lebih dikenal dengan nama axiom of choice
dan continuum hypothesis - dari aksioma-aksioma teori himpunan (dibuktikan oleh Paul
Cohen dan Kurt Gdel) adalah dua hasil terkenal yang diperoleh dari Teori Model.
Telah dibuktikan bahwa axiom of choice dan negasinya konsisten dengan aksiomaaksioma Zermelo-Fraenkel dalam teori himpunan dan hasil yang sama juga dipenuhi oleh
continuum hypothesis. In adalah contoh penerapan metoda Teori Model pada aksiomaaksioma teori himpunan.
Sebuah contoh dari teori model bisa disajikan oleh himpunan semua bilangan alami R
bersama-sama himpunsn semua relasi dan/atau fungsi-fungsi, misalnya { , +, , ., 0, 1 }.
Pernyataan yang dilambangkan dengan
"y (y y = 1 + 1)"

adalah benar untuk y R, sebab kita bisa mendapatkan akar 2 sebagai solusinya. Tetapi
pernyataan yg sama bernilai salah apabila y diharuskan bilangan rasional.
Pernyataan yang agak mirip
"y (y y = 0 1)",

bernilai salah apabila y diharuskan bernilai real, tetapi pernyataan tersebut bernilai benar
apabila y dibolehkan bernilai kompleks.
Jadi nilai benar atau salah suatu pernyataan dalam pembicaraan tentang sembarang unsur
y dari suatu himpunan, tergantung pada himpunan yang memuat y tersebut. Himpunan ini
disebut himpunan semesta atau semesta pembicaraan dari pernyataan tersebut.

Kegunaan yang dapat diperoleh dari model matematik

1. Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan gagasan dalam jangka waktu


yang relatif singkat,
2. Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian,
3. Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
4. Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena
atau perluasannya,
5. Sebagai dasar perencanaan dan control dalam pembuatan kebijakan, dan lain-lain.
Langkah langkah pembentukan model matematika
1. Identifikasi Masalah
2. Asumsi
3. Manipulasi Matematik
4. Interpretasi
5. Validasi Model
Jenis Jenis Model
1. Simbolik
2. Peranan
3. Skematik
4. Sistematik
5. Statistik
6. Komputer

Persamaan Matematik
Didalam aktivitas pemodelan di dalam permasalahan teknik kimia dan proses, umumnya
dihasilkan suatu bentuk atau sistem persamaan matematis. Secara garis besar, bentuk-bentuk
persamaan yang mungkin terbentuk adalah :
1. Persamaan Aljabar : manakala proses berlangsung secara tunak atau penggambaran
kinerja proses statik.
Hubungan antar variabel: linier atau non-linier (PAL atau PANL)

Jumlah persamaan: tunggal atau jamak/serempak (PA atau SPA)

Pengungkapan: eksplisit atau implisit.


2. Persamaan Diferensial : bila proses yang digambar-kan berlangsung secara dinamis
(unsteady state process, time dependent proses):
Hubungan antar variabel : linier atau non-linier
Jumlah persamaan (jumlah variabel terikat yang dideferensialkan) : tunggal atau

jamak
Dimensi perubahan (dinamisasi variabel) : biasa (PDB) atau parsial (PDP)

Strategi Pemahaman Suatu Model Matematik


Secara konseptual, diperlukan pemahaman yang mendasar tentang persamaan-persamaan
model yang terbentuk, sebagai berikut:
1. Tidak mungkin semua variabel tidak diketahui (harganya) dan tidak mungkin semua
variabel/ besaran diketahui (dull equation).
2. Persamaan Tunggal : hanya satu variabel yang harus dihitung, simbol atau besaran
lainnya disebut konstanta atau paramater (yang diketahui harganya).
3. Persamaan Jamak (n buah) : hanya n buah variabel yang harus dihitung, teliti dan
pelajari parameter/ besaran lain yang berperan sebagai konstanta. Penyelesaian model
ini umumnya memerlukan harga awal atau tebakan, dilakukan secara iteratif dan
serempak.
4. Jika pembentukan model telah sesuai dengan kaidah dan sistematika yang benar:
solusi dapat terarah (konvergen).

DAFTAR PUSTAKA
Bismo, Setijo. Seri Mata Kuliah: Pemodelan dan Matematika Terapan. Universitas Indonesia
Depok
Luknanto, Djoko. 2003. Model Matematika. Jurusan Teknik Sipil FT UGM Yogyakarta
Anonim.

Model

Matematika.

Diperoleh

https://id.wikipedia.org/wiki/Model_matematika

22

Februari

2016,

dari

Anonim.

Model

Theory.

Diperoleh

https://en.wikipedia.org/wiki/Model_theory

22

Februari

2016,

dari

Anda mungkin juga menyukai