INDONESIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh:
Kelompok 3 Kelas G
Yosua Mael S.
270110140032
Dio Maghfi P.
270110140033
270110140035
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penyusun dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan Manusia Indonesia
dengan tepat waktu. Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kelancaran dalam
penyelesaian makalah ini. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kritik dan saran
demi keberhasilan makalah ini. Dan yang terakhir terima kasih kepada kakak-kakak yang turut
berpartisipasi demi keberhasilan makalah ini.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk penyelesaian suatu pembelajaran. Selain itu
makala ini ditujukan untuk membantu pembaca dalam memahami Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan
Manusia Indonesia. Penulis juga berharap untuk kedepannya makalah ini dapat digunakan sebagai
salah satu referensi dalam menyelesaikan suatu proses pembelajaran lainnya.
Penyusun telah berusaha menyusun makalah ini sebaik-baiknya, tetapi kekurangan dan kesalahan
pasti ada. Memang benar kata orang bijak bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna. Yang
sempurna adalah kesempurnaan itu sendiri. Atas dasar kenyataan tersebut, saran, dan kritik yang
bersifat membangun agar makalah ini menjadi lebih baik sangat diharapkan dan diterima penyusun
dengan tangan terbuka.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan dan dapat memberikan
yang terbaik bagi para pembaca
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai ..........................................................................................................................3
2.2 Penjabaran Nilai-nilai Pancasila...................................................................................................3
2.2.1 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.......................................................................................3
2.2.2 Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.......................................................................3
2.2.3 Sila Persatuan Indonesia..................................................................................................4
2.2.4 Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan ...........................................................................................5
2.2.5 Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.......................................................7
2.3 Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan Bangsa Indonesia ................................................................8
2.4 Upaya Menjaga Nilai-nilai Pancasila ........................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pancasila sebagai Ideologi Negara bangsa Indonesia hingga sekarang adalah dasar
dari negara yang kita banggakan. Begitu banyak hal yang terjadi sehingga berdirilah
pancasila seperti sekarang ini di depan semua bangsa Indonesia. Mulai saat pertama
dimana pancasila dicetuskan sudah mendapat banyak masalah diinternal para pencetus
nya hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi Pancasila dibicarakan oleh
berbagai pihak baik politikus maupun mahasiswa. Pancasila kita ini telah mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Dulu pancasila kita ini digunakan sebagai pengerat
antara orang-orang Indonesia dalam melawan penduduk asing yang ingin merebut
Indonesia dari kita. Banyak masalah yang timbul dalam pembuatan pancasila kita ini.
Mulai dari sila-sila yang terkandung di dalamnya sampai kegunaan pancasila sendiri
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Melalui pancasila ini, kita diajak kembali untuk
hidup layak nya seperti nilai yang terkandung di dalamnya. Kita diharapkan untuk saling
bekerja sama untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Mamang
tantangan begitu banyak, baik dari Internal Indonesia maupun Eksternal Indonesia tetapi
kita diharapkan bersatu untuk mengalahkannya dan membawa Indonesia kita ini di
puncak kejayaannya
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
4. Dapat mengetahui upaya untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Nilai
5
Nilai merupakan istilah yang dapat ditemukan di salah satu cabang ilmu filsafat, yakni
aksiologi (filsafat nilai). Menurut Kluckhohn, nilai adalah konsepsi (tersurat atau tersirat,
yang sifatnya membedakan individu atau ciri-ciri kelompok) dari apa yang diinginkan, yang
memengaruhi tindakan pilihan terhadap cara, tujuan antar, dan tujuan akhir. Nilai dijadikan
landasan, alasan, ataupun motivasi dalam bersikapa dan bertingkah laku, baik disadari
maupun tidak. Nilai biasa digunakan untuk menunjuk kata benda abstrak. Nilai bisa diartikan
sebagai sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir
maupun batin. Secara teoritis, mkna nilai sesungguhnya terpadu sebagai integritas kesadaran
dan pengamalan oleh manusia untuk sesama manusia dengan keyakinan dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial budaya (horizontal) dan di hadapan Sang Pencipta
(vertikal).
Menurut Prof. Drs. Notonagoro, S.H., nilai dapat dibagi menjadi 3, yaitu sebagai
berikut:
a. Nilai materiil, yang berupa benda untuk memenuhi kebutuhan materiil.
b. Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi hidup manusia untuk mengadakan kegiatan
atau aktivitas.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Nilai
kerohanian itu sendiri ada 4 macam:
Nilai kenyataan (kebenaran) yang bersumber pada unsur akal manusia (ratio, budi,
cipta).
Nilai keindahan (estetika), yang bersumber pada rasa manusia (estheetis, gevoel,
rasa).
Nilai kebaikan (moral), yang bersumber pada kehendak/kemauan manusia (will,
wollen, karsa).
Nilai religius (Ketuhanan), yang bersumber pada kepercayaan/keyakinan manusia,
merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.
Sila pertama pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa terdiri dari dua
pengertian pokok yaitu pengertian tentang Ketuhanan dan tentang Yang Maha Esa.
Ketuhanan
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan yakni Allah, zat Yang Maha Esa, pencipta
segala kejadian termasuk pencipta semua makhluk. Oleh karena itu Tuhan sering
disebut juga sebab yang pertama yang tidak disebabkan lagi. Alam beserta
kekayaanya seperti sumber-sumber minyak bumi, batubara, air dan lain-lainya
merupakan ciptaanya. Demikian dengan makhluk hidup merupakan cipataan
Tuhan juga.
tidak mengadakan
penjajahan di atas bumi, karena hal yang demikian bertentangan dengan peri
kemanusiaan serta hak setiap bangsa menentukan nasibnya sendiri. Sesungguhnhya
manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan.
Hak-hak itu harus dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah
diperkenankan memaksakan kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.
Kemanusiaan
Kemanusiaan berasal dari kata amnesia, uang merupakan makhluk ciptaan
tuhan Yang Maha Esa. Oleh Tuhan manusia di karunia jasmani dan rohani, yang
keduanya merupakan satu kesatuan serasi, yang sering disebut pribadi manusia.
Adil
Adil mengandung arti obyektif atau sesuai dengan adanya, misalnya kita
memberikan sesuatu kepada orang lain, karena memang sesuatu itu merupakan
haknya. Jadi, kita tidak subyektif, tidak berat sebelah, tidak pilih kasih.
Beradab
Beradab berasal dari kata adab yang secara bebas berearti budaya. Dengan
demikian beradab berarti berbudaya. Manusia yang beradab berarti manusia yang
tingkah lakunya selalu dijiwai oleh nilai-nilai kebudayaan. Niali-niali budaya
tidak lain ialah hal-hal yang luhur, yang dijunjung tinggi oleh manusia, yang
karena luhurnya itu dijadikan pedoman, ukuran, atau tuntunan untuk diikuti.
Kalau sesuai berarti baik, kalau tidak sesuai berarti tidak baik.
dan
mempertimbangkan
persatuan
dan
kesatuan
bangsa,
Kerakyatan
Yang
Dipimpin
Oleh
Hikmat
Kebijaksanaan
Dalam
10
berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Maka secara objektif tidak dapat diubah
secara hokum, sehingga melekat pada kelangsungan hidup Negara. Sebagai
konsekwensinya jikalau nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 45 itu
diubah maka sama halnya dengan membubarkan Negara proklamasi 17 Agustus 1945.
Darmodiharjo, mengatakan bahwa Pancasila bersifat subjektif, yaitu:
1. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri.
Nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila merupakan hasil dari pemikiran, panilaian,
dan refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Deologi pancasila berbeda denagn
ideology-ideologi lain karena isi pancasila diambil dari nilai budaya bangsa dan religi
yang telah melekat erat, sehingga jiwa pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia sendiri,
sedangkan ideology lain seperti liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya
merupakan hasil dari pemikiran filsafat orang.
2. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk
mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin jati diri
bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan, dan
kebijaksanaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia
Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yangs sesuai dengan hati nurani bangsa
Indonesia, karena bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam perjalanannya
akan selaras dengan nilai-nilai pancasila.
Secara materiil, Pancasila sebagai pandangan hidup berisi konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Isinya mengandung nilai pemikiran
yang dalam serta gagasan yang mendasar mengenai kehidupan yang dianggap baik, sesuai
dengan nilai yang dimiliki.
Nilai dasar atau vital merupakan sesuatu atau nilai-nilai kehidupan yang telah
dimurnikan dan dipadatkan dalam lima dasar atau lima sila. Jadi, Pancasila
12
sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan
bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sejak lama. Atau, Pancasila disebut
juga sebagai falsafah hidup.
Nilai dasar atau vital ini dapat dikembangkan dengan instrumen yang sesuai dengan
jaman atau tuntutan pertumbuhan dan perkembangan dunia modern tanpa mengubah nilai
dasar atau pokok pada sila-sila Pancasila. Pancasila memuat nilai nilai luhur untuk dapat
menjadi dasar negara. Ada 3 nilai pokok yang terdapat dalam pancasila:
1.
Nilai Dasar
Nilai Dasar adalah nilai-nilai yang berasal dari nilai budaya bangsa Indonesia yang
bersifat abstrak dan umum, relatif tidak berubah namun maknanya selalu dapat
disesuaikan dengan perkembangan jaman. Artinya nilai dasar itu bisa terus menerus
ditafsirkan ulang baik makna maupun implikasinya. Melalui penafsiran ulang itulah akan
didapat nilai baru yang lebih operasional sesuai dengan tantangan zaman. Adapun nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan (musyawarah-mufakat), dan Keadilan.
a.
Nilai Instrumental
Nilai Instrumental yaitu penjabaran dari nilai dasar yang berbentuk norma sosial dan
norma hukum. Seperti UUD 1945, Tap MPR, UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers, UU No.
39 Tahun 1999 tentang HAM, dan lain-lain.
b.
Nilai Praksis
Nilai Praksis adalah nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan hidup sehari-hari yang
menandakan apakah nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat,
berbangsa dan bernegara. Contoh nilai praksis seperti saling menghormati, toleransi, kerja
sama, kerukunan, bergotong royong, menghargai, dan sebagainya.
terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu kita sebagai generasi penerus bangsa
harus mampu menjaga nilai nilai tersebut. Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya
berbagai upaya yang didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Upaya uapaya tersebut antara lain: Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem
dasar seseorang tentang nilai-nilai dan tujuan-tujuan serta sarana-sarana pokok untuk
mencapainya. Jika diterapkan oleh Negara maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasangagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan
kehidupannya, baik sebagai individu, social, maupun dalam kehidupan bernegara. Secara
etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari idein
yang berarti melihat. Idea juga diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil
perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan
atau teori, sedang kata logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah
ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 - 1836), ketika
bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat
disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu
yang terumus di dalam pikiran.
a. Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu
yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami
Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan,
yakni membangun masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk
mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya.
b. Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang
keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk
menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju
peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk
mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum
universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat
dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat
diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.
c. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia
14
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran Indonesia dan
bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk
mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke.
d. Permusyawaratan dan Perwakilan
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan dengan orang
lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling menghargai satu sama
lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi
cita-cita utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka
dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai
diri.
e. Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak berpihakkan,
keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-cita bernegara dan berbangsa.
1.4.2.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang didalamnya terkandung nilai-nilai
luhur sebagai cerminan bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai ini terkandung pada setiap sila yang
15
ada pada Pancasila dan nilai-nilai ini dapat menjadi nilai-nilai kehidupan yang dipegang teguh oleh
bangsa Indonesia karena nilai-nilai ini juga berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan dirumuskan pula
oleh para pendiri bangsa Indonesia. Nilai-nilai kehidupan dalam Pancasila ini dapat mengantarkan
bangsa Indonesia menuju kesejahteraan dan kemakmuran.
3.2. Saran
Berhubung nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang sangat esensial bagi bangsa
Indonesia, maka tim penulis menyarankan agar hendaknya kita dapat mengamalkan nilai-nilai
kehidupan yang terkandung dalam Pancasila tersebut agar bangsa dan negara Indonesia ini dapat lebih
sejahtera, makmur, dan tentram sesuai dengan tujuan awal didirikannya negara Indonesia oleh para
pendiri terdahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyati, M. Hum dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.
Kansil C.S.T. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman. 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta:
Universitas Terbuka Depdikbud.
Setiady, Elly M. Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Srijanto Djarot, Waspodo Eling, dkk. 1994. Tata Negara Sekolah Menengah Umum. Surakarta: PT.
Pabelan.
Juswan.
Pancasila
Dan
Sistem
Nilai-nilainya,
(http://juswan44.multiply.com/journal/item/87/Pancasila_Dan_Sistem_Nilai-nilainya,
[online],
diakses
16
Anonim. 2014. Pengertian Nilai Menurut Para Ahli, [online], (http://dilihatya.com/1434/pengertiannilai-menurut-para-ahli, diakses 21 April 2015).
Fauzi,
Rahmat.
2011.
Pancasila
Sebagai
Sumber
Nilai,
[online],
17