Anda di halaman 1dari 3

Proses pembuatan baja – Bicara soal baja pasti selau identik dengan kekuatan.

Seperti
werkudara yang sangat kuat karena mempunyai tulang sekuat baja dalam kisah pewayangan
mahabarata. Secara fakta baja adalah logam yang sangat kuat dan banyak bermanfaat untuk
manusia diera modern ini.
Baja adalah logam keras yang terbuat dari bahan dasar bijih besi dan besi
bekas (scrap), dengan karbon sebagai pengeras utamanya. Metode untuk pembuatan baja
telah berkembang secara signifikan sejak produksi industri dimulai pada akhir abad ke-19.
Pembuatanan baja pada saat ini masih berdasarkan dengan metode seperti proses Bessemer,
yaitu bagaimana proses pembuatan baja paling efisien menggunakan oksigen untuk mengatur
kandungan karbon dalam besi agar besi menjadi lebih keras dan menjadi baja sebenarnya.

Proses Pembuatan Baja


Dalam proses pembuatan baja, kandungan senyawa seperti silikon, nitrogen, sulfur, fosfor
dan kelebihan karbon dikeluarkan dari besi mentah agar kandungan besi semakin murni dan
atom besi semakin terikat kuat. Elemen perpaduan seperti nikel, kromium, mangan dan
vanadium ditambahkan pada proses pengolahan untuk menghasilkan nilai yang berbeda dari
baja yang dihasilkan.

Karbon pada besi bekerja sebagai unsur pengeras, mencegah atom besi untuk teratur dalam
keterikatan. Kadar jumlah karbon dan penyebaran perpaduan campuran (alloy) bahan baku
dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras
dan memperkuat besi, tetapi juga bisa menajdikannya lebih rapuh. Pengertian baja secara
ilmiah, baja adalah besi-karbon campuran dengan kadar karbon sampai 5,1 persen,
namun alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi.
Banyak aspek yang diperhatikan untuk pembuatan baja seperti pembatasan gas-gas terlarut
seperti nitrogen dan oksigen serta limbah yang tertahan (disebut “inklusi”) pada pembuatan
baja juga penting untuk menjamin kualitas produk baja.
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :
 Baja karbon (Carbon steel)
 Baja paduan (Alloy steel)
1. Baja Karbon (carbon steel)
Baja karbon dapat terdiri atas :
 Baja karbon rendah (low carbon steel)
Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di
mesin Penggunaannya:
• 0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
• 0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings
 Baja karbon menengah (medium carbon steel )
 Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
 Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
 Baja karbon tinggi (high carbon steel) tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C
Penggunaan :
 screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills.tools
for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire
drawing dies, fine cutters
2. Baja Paduan (Alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
 Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
 Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
 Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
 Untuk membuat sifat-sifat spesial
Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
 Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
 Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
 High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel)
&high speed steel.
 Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese,
molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja
maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
 High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers,
countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang
dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon
steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel
Jenis Lainnya :
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
 Baja tahan garam (acid-resisting steel)
 Baja tahan panas (heat resistant steel)
 Baja tanpa sisik (non scaling steel)
 Electric steel
 Magnetic steel
 Non magnetic steel
 Baja tahan pakai (wear resisting steel)
 Baja tahan karat/korosi
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:
 Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
 Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
 Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
 Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
 Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)

Anda mungkin juga menyukai