Anda di halaman 1dari 50

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan suatu wilayah dan kota tidak terlepas dari perencanaan yang dilakukan
sebelumnya. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut yang
mengarah pada pencapaian tujuan (Peter Hall : 1992). Perencanaan sebagai suatu proses
mengandung arti bahwa perencananaan merupakan suatu kegaiatan yang berkesinambungan
yang mencakup keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers dan Hills, 1994).
Pembangunan dan pengembangan wilayah di Indonesia masih menghadapi berbagai
permasalahan seperti masih adanya kesenjangan antar wilayah atau kota, oleh karena itu
dibutuhkan sebuah perencanaan guna mewujudkan keseimbangan pertumbuhan antar daerah
dalam suatu kota atau wilayah, mewujudkan percepatan pembangunan, mewujudkan kegiatan
perekonomian antar wilayah desa dan kota serta mewujudkan sistem pembangunan yang
berkelanjutan melalui keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perencanaan di suatu
wilayah yaitu mengidentifikasi potensi dan permasalahan di wilayah studi. Potensi dan
permasalahan merupakan suatu hal yang tidak terlepas dengan perihal yang berkaitan dengan
suatu wilayah. Sebab suatu wilayah merupakan wadah yang dijadikan pusat aktivitas penduduk
luas. Potensi dan permasalahan pun dapat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu
wilayah. Potensi wilayah harus dikembangkan dan dipertahankan serta permasalahan wilayah
harus dikendalikan dan diminimalisir agar suatu wilayah dapat berkembang dan maju.
Dalam mengendalikan dan meminimalisir potensi dan permasalahan wilayah diperlukan
suatu perencanaan yang merupakan bagian dari daur kegiatan manajemen yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan baik jangka pendek, menengah maupun panjang untuk masa
depan yang dilakukan secara berkelanjutan (kontinu) dengan melihat dan mengidentifikasi
keadaan yang terjadi pada masa lalu dan eksistingnya. Penataan ruang merupakan salah satu
hal yang berkaitan dengan perencanaan. Dalam penataan ruang terdapat 3 tahapan yakni,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian (UU No. 26 Tahun 2007) yang menandakan
bahwa perencanaan merupakan unsur yang sangat penting dalam pengembangan dan
pembangunan di suatu wilayah.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
2

Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan


Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas daratan
1.922.570 km² dan luas perairan 3.257.483 km². Indonesia terdiri dari 98 kota, 410 kabupaten,
6.694 kecamatan, dan 8.216 kelurahan yang tersebar di 34 provinsi.
Salah satu provinsi yang ada di Indonesia adalah Provinsi Sulawesi Tengah. Sulawesi
Tengah adalah sebuah provinsi di bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu kota provinsi
Sulawesi Tengah adalah Kota Palu dengan luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah
penduduknya 3.222.241 jiwa (2015). Sulawesi Tengah memiliki wilayah terluas di antara semua
provinsi di Pulau Sulawesi, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sulawesi
setelah provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas 12 kabupaten dan 1
kota, 147 kecamatan, 170 kelurahan, dan 1.839 desa. Provinsi ini memiliki luas daratan
61.841,29 km2 (BPS 2015), dengan penduduk 2.831.283 jiwa (BPS 2014), dengan tingkat
kepadatan penduduk 46 jiwa/ km2.
Dalam hal ini, Kota Palu merupakan salah satu kota yang ada di provinsi tersebut
sekaligus merupakan Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah yang berada pada kawasan dataran
lembah Palu dan Teluk Palu, dengan ketinggian diatas permukaan laut, terletak pada posisi
00,36” - 00,56” Lintang Selatan dan 1190,45” – 1210,1” Bujur Timur. Luas wilayah Kota Palu
adalah 395,06 km2 yang berada pada kawasan dataran lembah Palu dan Teluk Palu. Tahun
2016, wilayah administrasi Kota Palu terdiri dari 8 wilayah kecamatan dan 46 wilayah kelurahan,
yaitu : Palu Barat (8,28 km2), Tatanga (14,95 km2), Ulujadi (40,25 km2), Palu Selatan (27,38
km2), Palu Timur (7,71 km2), Mantikulore (206,80 km2), Palu Utara (29,94 km2), dan Tawaeli
(59,75 km2).
Kecamatan Palu Timur adalah salah satu kecamatan tertua yang terletak di bagian
tengah Kota Palu. Setelah Pemekaran wilayah pada tahun 2012, Kecamatan Palu Timur dibagi
menjadi 5 kelurahan dengan luas daratan 7,71 km2 atau 1,95 % dari total luas Kota Palu. Salah
satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Palu Timur merupakan kawasan studi dalam penelitian
yaitu Kelurahan Besusu Tengah.
Kelurahan Besusu Tengah memiliki luas lahan 2,26 km2 dengan jumlah penduduk
10.418 dan kepadatan penduduk 4.610/km2. Kelurahan Besusu Tengah memiliki potensi karena
lokasinya yang strategis yakni berada di tengah kota dengan jalur yang menghubungkan
berbagai pusat kegiatan lainnya. Hal ini menyebabkan aktivitas penduduk semakin meningkat
yang berarti dapat menuntut penyediaan infrastruktur sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
3

masyarakat. Namun tidak terlepas dari potensi yang dimilikinya, terdapat pula beberapa
permasalahan di Kelurahan Besusu Tengah yang ditinjau dari aspek Fisiografis, Sosial-Budaya,
Ekonomi, Sarana dan Prasarana serta Pemanfaatan Lahan yang ada di wilayah tersebut.
Aspek yang pertama adalah aspek fisiografis, permasalahan dari aspek yang satu ini
adalah kurang mengoptimalkan potensi yang dimiliki seperti jenis tanah. Jenis tanah di Kelurahan
Besusu tengah adalah aluvial yang cocok untuk pertanian namun yang terjadi tidak terdapat
lahan pertanian dikarenakan penggunaan lahan di dominasi oleh bangunan.
Dari aspek sosial budaya, permasalahan yang dapat dilihat adalah banyaknya individu –
individu dengan gangguan mental serta kemampuan ekonomi rendah tersebar di beberapa titik
lokasi Kelurahan Besusu Tengah yang menyebabkan ketidaknyamanan masyarakat sekitar untuk
melakukan aktivitas.
Kemudian ditinjau dari segi ekonomi Kelurahan Besusu Tengah memiliki potensi yang
tinggi karena berada di pusat Kota Palu, namun yang menjadi permasalahannya adalah
banyaknya bangunan perdagangan dan jasa tidak tersebar secara merata di Kelurahan Besusu
Tengah mengakibatkan pelayanan yang tidak merata kepada masyarakat sekitar.
Selanjutnya aspek prasarana dan sarana, permasalahan yang dapat dilihat adalah
jaringan jalan dibeberapa bagian wilayah Kelurahan mengalami kerusakan, jaringan drainase
yang fungsinya tidak berjalan dengan baik disebabkan karena banyaknya sampah di dalam
drainase akhirnya terjadi penyumbatan di beberapa titik dan terkadang saat musim hujan
mengakibatkan jalan tergenang oleh air.
Berikutnya aspek pemanfaatan lahan, permasalahan yang terdapat pada aspek satu ini
adalah kurangnya lahan parkir sehingga para tukang parkir menggunakan jalan sebagai lahan
parkir dan akibatnya kemacetan timbul di beberapa ruas jalan.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
4
POHON MASALAH

Memicu kemarahan bagi masyarakat


yang melintasi jalan
AKIBAT

Kemacetan Mengganggu
Lingkungan menjadi Lambat laun, jalan ketertiban
di beberapa
tidak sehat menjadi rusak Kota Palu harus
ruas jalan lalu lintas
memasok hasil Biaya
pertanian dari transportasi
Saat hujan turun, sampah Beberapa ruas jalan wilayah masyarakat
di drainase, meluap dan tergenang air saat Terciptanya parkir liar di Kabupaten Sigi dapat
berserakan di jalan musim hujan beberapa ruas jalan dan sekitarnya. meningkat

Kondisi Eksisting Di Kelurahan Besusu Tengah Yang Tidak Sesuai Dengan Perencanaan

Sosial Sarana & Prasarana Tata Guna Lahan Fisiografis Ekonomi


Budaya
Beberapa drainase Kurangnya lahan parkir Tidak dimanfaatkannya potensi
Kesadaran tersumbat karena di beberapa sarana jenis tanah Aluvial yang cocok
PENYEBAB

masyarakat yang sampah khususnya perkantoran untuk lahan pertanian.


masih kurang
Banyaknya kendaraan pegawai di
Pembangunan sarana
kawasan perkantoran
perdagangan dan jasa
yang tidak tersebar

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
5

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka akan diangkat rumusan masalah
mengenai studi identifikasi potensi dan permasalahan di Kelurahan Besusu Tengah yang meliputi
beberapa aspek, yaitu fisiografis , sosial budaya, ekonomi, sarana prasarana dan pemanfaatan
lahan.

1.3 Tujuan dan Sasaran


1.3.1 Tujuan
Tujuan dari kegiatan studio proses perencanaan yang berlokasi di Kota Palu, Kecamatan
Palu Timur, Kelurahan Besusu Tengah adalah untuk mengenali dan memahami kondisi fisik dan
non-fisik serta potensi dan masalah yang ada untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar dalam
perencanaan dan penyusunan rekomendasi yang berdasarkan perencanaan tata ruang
nasional, propinsi dan kota dalam melakukan pengamatan dan pemahaman lokasi wilayah
studi, pengolahan data, analisis, mengidentifikasi potensi dan masalah serta menyusun
kesimpulan dan serangkaian proses perencanaan yang telah dilakukan.

1.3.2 Sasaran
1. Menentukan batas wilayah perencanaan sebagai wilayah studi dalam proses perencanaan
2. Merumuskan konsep dan rencana pengumpulan data, daftar kebutuhan data, metode, dan
teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan pengolahan dan analisis data dalam
penanganan masalah
3. Mengidentifikasi dan menganalisis terkait dengan kondisi fisografis, sosial budaya, ekonomi,
prasarana dan sarana, dan pemanfaatan lahan sehingga menghasilkan potensi dan
permasalahan yang terdapat dikelurahan Besusu Tengah.
4. Menentukan arahan dan rekomendasi yang berdasarkan perncanaan tata ruang yang
berlaku.
5. Menyusun konsep perencanaan dan pengembangan wilayah Kelurahan Besusu Tengah

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
6

1.4 Ruang Lingkup

Pada Ruang lingkup wilayah di Studio Proses Perencanaan terdiri atas 2 (dua) cakupan
antara lain Ruang Lingkup Materi dan Ruang Lingkup Wilayah. Berikut ini adalah penjelasan
mengenai kedua ruang lingkup tersebut.

1.4.1 Ruang Lingkup Materi

Adapun ruang lingkup materi merupakan lingkup aspek-aspek yang di identifikasi dan
analisis sebagai dasar studi dalam Perecanaan Wilayah dan Kota. Adapun ruang lingkup materi
ini yaitu mencakup suatu proses perencanaan suatu wilayah yang dimulai dengan pengamatan
pada wilayah studi, identifikasi potensi dan permasalahan wilayah studi, pengumpulan data dan
pengolahan data serta analisis sehingga dapat menghasilkan arahan atau rekomendasi untuk
mengatasi potensi dan permasalahan yang ada diwilayah tersebut. Aspek-aspek yang terkait
dalam penyusunan proposal teknis ini antara lain :

a. Fisiografis

Fisiografis membahas berbagai karateristik dan kondisi fisik wilayah studi seperti batas
wilayah, Jenis tanah, Klimatologi, Topografi, Kemiringan lereng, Geologi, Hidrologi, Sumber
Daya Alam dan Lingkungan.

b. Prasarana dan Sarana

Prasarana dan Sarana berupa infrastruktur dan fasilitas yang ada diwilayah studi. Aspek
prasarana meliputi jalan, drainase, listrik, air bersih, telepon, air limbah, jalur pedestrian.
Aspek Sarana meliputi pendidikan, kesehatan, barang dan jasa, perkantoran, pemerintahan,
Ruang Terbuka Hijau (RTH).

c. Sosial Budaya

Aspek sosial budaya meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan kependudukan
yang ada di wilayah studi, agama, adat istiadat serta kebiasaan penduduk diwilayah studi.

d. Ekonomi

Aspek ini membahas mengenai kontribusi sektor-sektor ekonomi dan informasi mengenai
pertumbuhan ekonomi wilayah studi.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
7

e. Tata guna lahan

Aspek tata guna lahan terbagi menjadi kawasan perumahan, kawasan perdagangan jasa,
kawasan perkantoran, kawasan pendidikan, kawasan ruang terbuka hijau, kawasan
kesehatan dan lain-lain.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah studi yaitu Kelurahan Besusu Tengah. Kelurahan Besusu
Tengah merupakan salah satu Kelurahan di kecamatan Palu Timur. Kelurahan ini memiliki
luas wilayah seluas ±27 ha. Ruang lingkup wilayah di Kelurahan Besusu Tengah terbagi
kedalam 3 RW dan 14 RT. Batas administrasi Kelurahan Besusu Tengah dapat di lihat pada
peta berikut :

Gambar 1.1. Peta Administrasi Kelurahan Besusu Tengah

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
8

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami penulisan ini secara keseluruhan, maka penulisan dibagi
menjadi empat bab, sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan :dalam bab ini diuraikan tentang Latar Belakang, perumusan masalah dan
kerangka masalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup kegiatan dan wilayah serta sistematika
penulisan

Bab II Karakteristik Wilayah Perencanaan, dalam bab ini diuraikan tentang: kondisi fisik
wilyah meliputi aspek geografis, sosial budaya, ekonomi, sarana dan prasarana serta
penggunaan lahan.

Bab III Metode Pelaksanaan Kegiatan, dalam bab ini diuraikan tentang persiapan survei,
tahapan pengumpulan data, teknik pengumpulan data, jenis data dan kebutuhan data, serta
teknik analisis dan desain survei

Bab IV Rencana Mobilisasi dan Manajemen Lapangan, dalam bab ini diuraikan tentang:
jadwal kegiatan kerja, organisasi tim, dan rincian anggaran biaya

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
9

BAB II
KARAKTERISTIK WILAYAH PERENCANAAN

2.1 Kondisi Fisik


Kelurahan Besusu Tengah memiliki luas wilayah 2,26 km2 dan berada pada Provinsi
Sulawesi Tengah, Kota Palu, Kecamatan Palu Timur. Kelurahan Besusu Tengah memiliki batas-
batas geografis dan administratif wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Talise
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Besusu Timur
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Lolu Utara
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Besusu Barat

Gambar 2.1 Peta Administrasi Wilayah Besusu Tengah

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
10

2.1.1 Topografi
Kondisi topografi atau permukaan bumi di Kelurahan Besusu Tengah merupakan
wilayah permukaan tanah yang datar. Sedangkan menurut elevasi (Ketinggian di atas
permukaan laut/dpl) yaitu berada antara 0 – 50 m.

Gambar 2.2 Peta Kemiringan Lereng Kelurahan Besusu Tengah

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

2.1.2 Jenis Tanah


Jenis tanah yang berada di Kelurahan Besusu Tengah yaitu tanah Aluvial atau tanah
yang terbentuk karena endapan, yang mana memiliki tingkat kesuburan yang baik
dimanfaatkan.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
11

Gambar 2.3 Peta Jenis Tanah KelurahanBesusu Tengah

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

2.1.3 Iklim
Kondisi iklim di Kelurahan Besusu Tengah memiliki dua musim yaitu musim panas yang
terjadi pada bulan April hingga September, serta musim hujan yang terjadi pada bulan
Oktober hingga Maret. Selain itu, suhu udara di Kelurahan Besusu Tengah rata-rata dari
30°C hingga 32°C, dengan curah hujan sekitar 150 mm/tahun.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
12

Gambar 2.4 Peta Curah Hujan Kelurahan Besusu Tengah

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

2.2 Sosial Budaya


Jumlah penduduk di Kelurahan Besusu Tengah dalam 5 tahun terakhir dilihat pada Tabel
2.1, yaitu pada tahun 2012 ke tahun 2013 jumlah pertambahan penduduk yakni sebanyak 4
jiwa. Kemudian tahun 2014 jumlah ke tahun 2015 jumlah pertambahan penduduk yakni
sebanyak 10 jiwa. Pada tahun 2016 jumlah pertambahan penduduk meningkat menjadi 164
jiwa. Pertumbuhan penduduk Kelurahan Besusu Tengah tiap tahunnya meningkat hal ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
13

Gambar 2.5 Grafik Penduduk di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016


10500
10400
10300
10200
10100
10000
9900
9800
9700
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk, Kepadatan, Rumah Tangga, dan Rata-Rata Penduduk Per Rumah
Tanggga di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016
Rata-rata
Kepadatan
Jumlah Jumlah Rumah Penduduk per
No Tahun Penduduk
Penduduk (Jiwa) Tangga Rumah Tangga
per Km²
(Jiwa)
1 2012 9.975 4.413 2.266 4
2 2013 9.979 4.415 1.928 5
3 2014 10.144 4.488 2.028 5
4 2015 10.254 4.537 2.068 5
5 2016 10.418 4.610 2.101 5
Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

Jumlah kepadatan penduduk dapat dillihat pada tabel 2.1. kepadatan penduduk pada tahun
2012 ke tahun 2013 bertambah 2 per Km2. Pada tahun 2014 ke tahun 2015 bertambah 49 per
Km2. Pada tahun 2016 bertambah 74 per Km2. Untuk melihat grafik pertumbuhan kepadatan
penduduk dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
14

Gambar 2.6 Grafik Kepadatan Penduduk di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016
4650

4600

4550

4500

4450

4400

4350

4300
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

Jumlah rumah tangga pada tahun 2012 sampai tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.1.
Jumlah rumah tangga tertinggi yaitu pada tahun 2012 yaitu sebesar 2.266 dengan rata-rata
penduduk per rumah tangga yaitu 4 Jiwa. Sedangkan jumlah rumah tangga terendah yaitu pada
tahun 2013 yaitu 1.928 dengan rata-rata penduduk per rumah tangga yaitu 5 jiwa. Untuk melihat
pertumbuhan rumah tangga dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.7 Grafik Pertumbuhan Rumah Tangga


di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016
2300

2200

2100

2000

1900

1800

1700
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
15

Jumlah penduduk penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kelurahan Besusu Tengah dapat
dilihat pada tabel 2.2. Pada tahun 2012 jumlah penduduk sebanyak 9.975 jiwa dengan
penduduk laki-laki sebesar 4.856 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 5.118 jiwa. Pada
tahun 2014 jumlah penduduk laki meningkat menjadi 5.004 jiwa dan penduduk perempuan
meningkat menjadi 5.140 jiwa. Pada tahun 2016 jumlah penduduk 10.418 jiwa dengan
penduduk laki-laki meningkat meningkat 5.110 jiwa dan jumlah penduduk perempuan meningkat
menjadi 5.308 jiwa. Untuk melihat pertumbuhan penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.8 Grafik Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016
5400
5300
5200
5100
5000 Laki-Laki

4900 Perempuan

4800
4700
4600
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
16

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin


di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016
No Tahun Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 2012 4.856 5.118 9.975
2 2013 4.925 5.054 9.979
3 2014 5.004 5.140 10.144
4 2015 5.030 5.224 10.254
5 2016 5.110 5.308 10.418
Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

Penduduk di Kelurahan Besusu Tengah memeluk agama islam, protestan, katolik, hindu dan
Budha. Presentase Jumlah penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel 2.3. Pada
tahun 2013 penduduk beragama islam sebesar 12,17%, tahun 2014 menurun menjadi 11,98%
dan pada tahun 2016 kembali meningkat sama seperti tahun 2012 yaitu 12,17%. Penduduk
beragama protestan pada tahun 2012 sebesar 1,72% kemudian pada tahun 2013 menurun
menjadi 1,69%, lalu pada tahun 2014 dan 2015 meningkat kembali menjadi 1,72% dan tahun
2016 meningkat meningkat menjadi 1,73%. Penduduk beragama katolik pada tahun 2012
sebesar 0,59% kemudian pada tahun 2013 menurun menjadi 0,58%, lalu pada tahun 2014,
2015 dan 2016 meningkat kembali menjadi 0,59%. Penduduk beragama hindu pada tahun 2012
sebesar 0,28% kemudian pada tahun 2013 menurun menjadi 0,27%, lalu pada tahun 2014 dan
2015 meningkat menjadi 0,28% yang sama pada tahun 2012, dan pada pada tahun 2016
menurun menjadi 0,27% yang sama pada tahun 2013. Penduduk beragama budha pada tahun
2012 hingga tahun 2016 presentase penduduknya menetap yaitu 0,04%. Untuk melihat
pertumbuhan penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada gambar berikut ini:

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
17

Gambar 2.9 Grafik Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Agama


di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016
14

12

10
Islam
8 Protestan
Katolik
6
Hindu
4
Budha
2

0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

Tabel 2.3 Presentase Penduduk Berdasarkan Agama


di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2012-2016
No Tahun Islam Protestan Katolik Hindu Budha
(%) (%) (%) (%) (%)
1 2012 12,17 1,72 0,59 0,28 0,04
2 2013 11,94 1,69 0,58 0,27 0,04
3 2014 11,98 1,72 0,59 0,28 0,04
4 2015 11,99 1,72 0,59 0,28 0,04
5 2016 12,17 1,73 0,59 0,27 0,04
Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat kelahiran, kematian dan migrasi di Kelurahan Besusu
Tengah dapat dilihat pada tabel 2.4. Pada tahun 2013 tingkat kelahiran sebesar 160 jiwa dan
kematian 13 jiwa. Sedangkan migrasi masuk tahun 2013 sebesar 18 jiwa dan migrasi keluar
sebesar 11 jiwa. Pada tahun 2016 tingkat kelahiran yang tinggi dari pada tingkat kematian yaitu
166 jiwa tingkat kelahiran dan 34 jiwa tingkat kematian. Sedangkan pada tahun 2016 migrasi

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
18

masuk lebih tinggi dibandingkan dengan migrasi keluar yaitu 407 jiwa migrasi masuk dan 77
jiwa migrasi keluar. Untuk melihat tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi dapat pada gambar
berikut:

Gambar 2.10 Grafik Tingkat Kelahiran, Kematian dan Migrasi


di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2013-2016
450

400

350

300
Kelahiran
250
Kematian
200
Migrasi Masuk
150 Migrasi Keluar

100

50

0
2013 2014 2015 2016

Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

Tabel 2.4 Banyaknya Tingkat Kelahiran, Kematian, dan Migrasi


di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2013-2016
Migrasi
Kelahiran Kematian
No Tahun Masuk Keluar
(Jiwa) (Jiwa)
(Jiwa) (Jiwa)
1 2013 160 13 18 11
2 2014 140 117 302 162
3 2015 126 31 404 96
4 2016 166 34 407 77
Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
19

2.3 Penggunaan Lahan


Kelurahan Besusu Tengah memiliki luas wilayah sebesar ±2,26 Km². Menurut klasifikasinya
kawasan di Kelurahan Besusu Tengah terbagi menjadi 6 letak kawasan yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:

Tabel 2.5 Penggunaan Lahan di Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2018


Penggunaan Lahan
Perdangan Ruang
Kesehatan Pemerintahan Pendidikan Permukiman
dan Jasa Terbuka
0,23 Ha 6,6 Ha 14,4 Ha 7,8 Ha 2,07 Ha 82,2 Ha
Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

Pada Kelurahan Besusu Tengah rata-rata sebagian besar lahan didominasi oleh kawasan
permukiman dengan presentase sebesar 72% dan kawasan yang paling kecil di Kelurahan
Besusu Tengah yaitu kawasan kesehatan dengan persentase sebesar 0,2%. Peta penggunaan
lahan di Kelurahan Besusu Tengah dapat dilihat pada gambar 2.12. Persentase penggunaan
lahan dapat diliahat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.11 Persentase Penggunaan Lahan Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2018
Kesehatan
0,2 % Perdagangan dan
Jasa
6%
Kesehatan
Perkantoran
13% Pendidikan Perdagangan dan Jasa
7% Perkantoran
Pendidikan
Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka
Permukiman Hijau Permukiman
72% 2%

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
20

Gambar 2.12 Peta Penggunaan Lahan Kelurahan Besusu Tengah Tahun 2018

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
21

2.4 Ekonomi
Banyaknya sarana perdagangan/jasa seperti toko, kios/warung, usaha percetakan serta
kegiatan usaha industri kecil di Kelurahan Besusu Tengah menjadi salah satu sumber
pendapatan bagi penduduk di kelurahan ini. Pajak bangunan yang digunakan untuk berdagang
menjadi salah satu kontribusi besar untuk Kota Palu dari Kelurahan Besusu Tengah.
Dengan adanya kegiatan perdagangan yang berkembang pesat memberikan dampak positif
perekonomian di Kelurahan Besusu Tengah tergolong maju, hal ini didukung dengan adanya
salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Palu yang berada di Kelurahan Besusu Tengah
yaitu Bumi Nyiur Swalayan (BNS).

2.5 Sarana dan Prasarana


2.5.1 Prasarana
1. Jaringan jalan
Jaringan jalan dalam suatu wilayah berfungsi sebagai penghubung antara satu wilayah
dengan wilayah lain untuk mempermudah mobilisasi atau pergerakan dalam wilayah tersebut.
Dengan adanya jalan tersebut, segala aktivitas dalam suatu wilayah akan berjalan dengan lebih
baik. Berikut ini jenis jalan yang ada di Kelurahan Besusu Tengah:

Tabel 2.6 Jenis Jalan di Kelurahan Besusu Tengah


No Nama jalan Jenis jalan
1 Jl. Jend. Sudirman Arteri primer
2 Jl. Sam Raturangi Arteri primer
3 Jl. Moh Hatta Kolektor Primer
4 Jl. Setia Budi Kolektor sekunder
5 Jl. Soeprapto Kolektor sekunder
7 Jl. S. Parman Kolektor sekunder
6 Jl. A. Yani Kolektor sekunder
7 Jl. Gn. Tinombala Kolektor sekunder
8 Jl. Sutomo Kolektor sekunder

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
22

No Nama jalan Jenis jalan


9 Jl. Tadulako Kolektor sekunder
10 Jl. Cik Ditiro Kolektor sekunder
11 Jl. Gatot Subroto Kolektor sekunder
12 Jl. Ahmad dahlan Kolektor sekunder
13 Jl. Chairil Anwar Lokal Sekunder
14 Jl. Pemuda Lokal Sekunder
15 Jl. Teratai Lokal Sekunder
16 Jl. Yojokodi Lokal Sekunder
17 Jl. Sugiono Lokal Sekunder
18 Jl. Gunung Tinombala I Lokal Sekunder
19 Jl. Gunung Tinombala II Lokal Sekunder
20 Jl. Nangka Lokal Sekunder
21 Jl. Sutoyo Lokal Sekunder
22 Jl. Tendean Lokal Sekunder
23 Jl. Panjaitan Lokal Sekunder
24 Jl. MT. Hariyono Lokal Sekunder
25 Jl. Katamso Lokal Sekunder
26 Jl. Pramuka Lokal Sekunder
27 Jl. A. Yani I Lokal Sekunder
28 Jl. A. Yani II Lokal Sekunder
29 Jl. Ketapang Lingkungan
30 Jl. S. Parman II Lingkungan
31 Jl. S. Parman Lrg Lingkungan
32 Jl. Soeprapto Lrg SMA Lingkungan
Sumber: RTRW Kota Palu Tahun 2010-2030

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
23

2. Jaringan air bersih


Jaringan air bersih di Kelurahan Besusu Tengah sebagian besar bersumber dari tenaga
listrik mesin Dinamo dan PDAM yang didistribusikan melalui pipa-pipa ke setiap rumah tangga.
Adapun komponen pengolahan dan distribusi mencakup bangunan pengambil air baku, saluran
atau pipa transmisi, instalasi transmisi, instalasi produksi, bak penampungan, serta pipa
distribusi yang meliputi pipa distribusi utama (primer) maupun sekunder adapun sumber air
berasal dari air permukaan seperti sungai pondo, sementara permukiman-permukiman
penduduk yang tidak menggunakan layanan PDAM lebih memanfaatkan air permukaan melalui
pemanfaatan mesin air.
3. Jaringan listrik
Utilitas kota berupa kebutuhan listrik yang tersedia pada wilayah kelurahan Besusu Tengah
berasal dari aliran Listrik PLN. Keberadaan tenaga listrik sebagai sarana penerangan
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Seluruh rumah yang ada di
Kelurahan Besusu Tengah telah terlayani dengan jaringan listrik dapat dilihat disepanjang jalan
raya utama.
4. Persampahan
Permasalahan sampah timbul karena disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pertumbuhan
penduduk, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan penduduk, pola konsumsi masyarakat, aktivitas
fungsi kota, kepadatan penduduk, serta kompleksitas masalah transportasi. Dari faktor tersebut
akan memberikan pengaruh terhadap jumlah timbunan sampah dan komposisi sampah.
Sumber utama timbulnya sampah di Kelurahan Besusu Tengah yaitu sampah domestik
(rumah tangga) dan sampah non domestik (sekolah, kantor dan lain-lain), sampah komersial
(pasar, toko, dll), sampah aktivitas perkotaan (penyapu jalan, lapangan, dll). Persampahan yang
ada di Kelurahan Besusu Tengah sebagian besar penduduk melakukanya dengan cara dibakar
dan ada juga yang sudah menyediakan tempat sampah, serta penyediaan mobil pengangkut
sampah di setiap RT untuk di angkut ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang kemudian
didistribusikan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
5. Drainase
Drainase terdapat beberapa prasarana drainase yang secara kuantitas sudah memadai yang
ditandai dengan dilengkapinya saluran drainase dikanan dan kiri jalan. Permasalahan utama

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
24

yang dihadapi adalah lemahnya pemeliharaan, sehingga hampir semua saluran mengalami
sedimentasi akibat tertimbun sampah. Sistem drainase di kelurahan Besusu Tengah
berdasarkan kontruksinya terbagi menjadi:
a. Saluran terbuka, yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di
daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang
tidak membahayakan kesehatan/mengganggu lingkungan.
b. Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor (air
yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di
kota/permukiman.
6. Air limbah
Air limbah rumah tangga di Kelurahan Besusu Tengah memiliki septic sendiri dan untuk
limbah rumah tangga langsung dialirkan ke drainase. Air limbah rumah tangga yang dibuang
sembarangan dapat menyebabkan lingkungan disekitar rumah menjadi tercemar. Untuk
pengolahan limbah yang bersih, biasanya pipa dari wc atau kloset disambungkan ke pipa
pembuangan yang menuju de dalam septic tank. Kemudian di dalam septic tank limbah akan
dilakukan penghancuran secara sendiri dengan mengandalkan bakteri penghancur.
7. Telekomunikasi
Jaringan telepon yang ada di Kelurahan Besusu Tengah berupa jaringan kabel. Sementara
telekomunikasi nirkabel (handphone) jaringan sinyalnya sudah dapat menjangkau seluruh tempat
yang ada di Kelurahan Besusu Tengah. Di Kelurahan Besusu Tengah terdapat beberapa tower
telekomunikasi yang ada di lingkungan permukiman penduduk.

2.5.2 Sarana
1. Pendidikan
Pada kelurahan Besusu Tenggah tersedia fasilitas-fasilitas pendidikan meliputi: PAUD, TK,
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK. Penyediaan fasilitas pendidikan pada wilayah Kelurahan
Besusu Tengah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
25

Tabel 2.7 Sarana Pendidikan di Kelurahan Besusu Tengah


No Sarana Pendidikan Jumlah
1 TK/PAUD 5
2 SD/MI 8
3 SMP/MTs 6
4 SMA/SMK 4
Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

Berdasarkan tabel di atas di wilayah Kelurahan Besusu Tengah diketahui bahwa tersedia
fasilitas pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, SMA. Sehingga dalam bidang pendidikan khususnya
diwilayah kelurahan besusu tengah ini dianggap sudah memadai.

2. Kesehatan
Sarana kesehatan berperan dalam meningkatkan kesehatan warga pada suatu wilayah. Di
Kelurahan Besusu Tengah memiliki 1 Puskesmas, 1 Klinik Bersalin, 1 Poskesdes, dan 5
Posyandu. Fasilitas-fasilitas kesehatan yang terdapat di tabel 2.8 dianggap belum memadai dan
belum mampu melayani seluruh masyarakat di kelurahan Besusu Tengah. Pada kelurahan ini
belum terdapat Rumah Sakit, akan tetapi kebutuhan ini dapat terpenuhi oleh fasilitas Rumah
Sakit yang ada pada kelurahan lain yang berdekatan dengan kelurahan ini.

Tabel 2.8 Sarana Kesehatan di Kelurahan Besusu Tengah


No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas 1
2 Klinik Bersalin 1
2 Poskesdes 1
3 Posyandu 5
Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
26

3. Peribadatan
Jenis fasilitas peribadatan pada wilayah Kelurahan Besusu Tengah didominasi oleh Mesjid
yaitu sebanyak 10 unit hal ini disebabkan oleh sebagian besar masyarakatnya memeluk agama
Islam. Selain mesjid terdapat musholah sebanyak 3 unit dan terdapat satu lagi sarana
peribadatan yaitu gerega sebanyak 2 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 2.9 Sarana Peribadatan di Kelurahan Besusu Tengah
No Sarana Peribadatan Jumlah
1 Masjid 10
2 Musholah 3
3 Gereja 2
Sumber : BPS Kecamatan Palu Timur Dalam Angka

4. Pemerintahan
Kantor Kelurahan Besusu Tengah terletak di Jalan Sugiono kantor ini menjadi pusat
pemerintahan kelurahan ini. Pada Kelurahan Besusu Tengah terdapat pusat-pusat pemerintah
provinsi salah satunya yaitu kantor gubernur Sulawesi Tengah yang berada di Jalan
Samratulangi. Karena kelurahan ini berada di tengah Kota Palu terdapat banyak kantor
pemerintahan dan pelayanan umum.
5. Ruang Terbuka
Ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam
bentuk kawasan/area maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana dalam
penggunaanya lebih bersifat terbuka yang dasarnya tanpa bangunan yang terdiri dari ruang
terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau.
Di Kelurahan Besusu Tengah terdapat juga Taman Gelanggang Olaraga (GOR) yang
terletak di Jalan Moh. Hatta. Dalam kenyataannya sekarang ruang terbuka yang khususnya
diperuntukan bagi masyarakat (publik) sudah difungsikan sebagaimana mestinya. Ruang terbuka
tersebut di manfaatkan sebagaimana mestinya sebagai ruang interaksi dan sosialisasi sebagai
fasilitas olahraga.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
27

6. Perdagangan dan Jasa


Sarana perdagangan dan jasa terbagi kedalam beberapa kelompok antara lain pasar,
minimarket, toko, warung, hotel maupun penginapan. Fasilitas perekonomian di Kelurahan
Besusu Tengah di dominasi toko dan warung yang tersebar dibeberapa titik. Fasilitas
perekonomian berupa minimarket terdapat di Jalan Setia Budi, Jalan Tadulako dan Jalan
S.Parman. Fungsi-fungsi dan fasilitas perdagangan yang telah diuraikan diatas menjadi motor
penggerak bagi dinamika dan perkembangan aktivitas disekitarnya dan berimplikasi terhadap
pemanfaatan ruang serta peraturan

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
28

BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Persiapan Survey


Tahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan
pengolahan data dalam survey. Dalam tahap awal ini disusun hal-hal penting yang harus segera
dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Tahap persiapan survey di
Kelurahan Besusu Tengah ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Perumusan dan identifikasi potensi dan masalah
2. Observasi dan peninjauan langsung di lokasi masalah
3. Penentuan kebutuhan data, sumber data dan pengadaan administrasi perencanaan data
dilanjutkan pengumpulan data.
4. Perencanaan jadwal rencana desain perencanaan.
Dalam tahap persiapan survey di Kelurahan Besusu Tengah ini terdapat beberapa perangkat
yang harus dipersiapkan sebelum turun ke lapangan. Perangkat survei ini digunakan sebagai alat
untuk memudahkan dalam mendapatkan data pada saat kegiatan lapangan. Berikut adalah
rinciannya

Tabel 3.1 Tabel Perangkat Survei

No. Perangkat Fungsi


1. Surat izin survei Sebagai perizinan terkait kegiatan lapangan
yang akan dilakukan.
2. Peralatan tulis Untuk menulis hasil wawancara atau
kuisioner pada saat kegiatan lapangan.
3. Kendaraan/transportasi Untuk digunakan dalam perjalanan ke lokasi
studi serta dalam pengambilan data.
4. Kamera/recorder Untuk merekam dan mengambil gambar
mengenai kondisi wilayah yang terkait.
5. Peta Untuk memudahkan dalam pembagian
wilayah pada saat survei.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
29

No. Perangkat Fungsi


6. Stopwatch/handphone Untuk melakukan perhitungan waktu
mengenai banyaknya transportasi.
7. Flashdisk Untuk pengambilan data pada instansi
terkait.
8. Laptop Untuk proses pengerjaan dan olah data.

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

3.2 Tahapan Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan sarana pokok untuk menemukan penyelesaian suatu masalah
secara ilmiah. Dalam pengumpulan data, peranan instansi yang terkait sangat diperlukan sebagai
pendukung dalam memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengumpulan data adalah :
1) Jenis - jenis data.
2) Tempat diperolehnya data
3) Jumlah data yang harus dikumpulkan agar diperoleh data yang memadai.

Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas 2 yaitu Data Primer dan Data
Sekunder.

1. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapatkan secara langsung yang diperoleh dari Instansi
terkait. .Lofland dalam Moleong (2006: 157). Data primer merupakan data yang diperoleh
atau dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lapangan. Tahap pengumpulan data primer
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi lapangan
di wilayah kajian dan wawancara langsung ke Instansi. Dalam penelitian ini, data primer
diperoleh dari lokasi penelitian melalui observasi lapangan dan wawancara sumber atau
informan misalnya masyarakat Kelurahan Besusu Tengah yang berpotensi dalam
memberikan informasi yang relevan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
2. Data Sekunder
Lofland dalam Moleong (2006: 157) data sekunder merupakan data yang diperlukan dalam
penelitian untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari data primer. Data sekunder dapat

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
30

berupa studi pustaka/telaah dokumen yang berasal dari buku-buku, penelitian lapangan,
maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Berbagai dokumen dihasilkan
melalui objek penelitian yang dipergunakan untuk mendukung data primer dan memperkuat
data dalam melakukan penelitian.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsip dan data-data tertulis
lainnya yang didapatkan oleh peneliti dari beberapa instansi seperti Kantor Kelurahan
Besusu Tengah, BPS Kota Palu, Bappeda Kota Palu serta buku-buku atau dokumen yang
berkaitan dengan peneltian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data adalah suatu cara yang digunaka oleh penelti untuk memperoleh
data yang diperkukan dalam peneltian. “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
sumber dan cara. (Sugiyono, 2010:193). Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian
ini terbagi dalam beberapa jenis metode atau teknik. Berikut penjabarannya.

1. Teknik Sampling

Secara singkat teknik sampling merupakan salah satu cara untuk menentukan
anggota populasi yang akan dipilih sebagai wakil anggota populasi yang bertujuan untuk
menggambarkan karakter populasi. Hal ini dapat dilakukan dengan dua macam cara
yaitu Random atau Acak dan non random atau tidak acak.

Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam proposal teknis ini yaitu teknik
Sampling Kuota dengan penentuan jumlah anggota sampel tipe dua, dimana penentuan
jumlah anggota sampel yang terpilih telah ditentukan terlebih dahulu yang tidak
mempertimbangkan proporsi jumlah anggota sub populasi karena jumlah tersebut tidak
dapat diketahui oleh peneliti atau merupakan hal yang tidak dipentingkan oleh peneliti.
Dengan alasan tertentu peneliti dapat menentukan jumlah anggota sampel yang akan
diteliti.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
31

Oleh karena itu dalam penentuan responden, peneliti telah menentukan jumlah
sampling yaitu sebanyak 10 sampling untuk setiap Rukun warga sebanyak 3 RW.
Sehingga total jumlah sampling yaitu sebanyak 30 sampling.
2. Observasi Lapangan
Menurut Moleong (2006: 173) observasi adalah teknik pengumpulan data melalui
proses pengamatan secara langsung di lapangan atau di lokasi. Observasi dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara melihat atau mengamati secara langsung kondisi
eksisting fisiografi, sarana dan prasarana, kondisi ekonomi, social budaya, serta
penggunaan lahan yang ada di lapangan atau di lokasi penelitian, tepatnya di Kelurahan
Besusu Tengah dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti Kamera sebagai alat
dokumentasi, alat tulis, Check list mengenai data yang diamati, serta Peta Dasar
sebagai panduan dalam melakukan survei atau observasi lapangan.

3. Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono (2013: 72) wawancara adalah pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan
makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data dengan dukungan alat bantu untuk seperti buku untuk mencatat informasi yang
dibutuhkan serta kamera untuk bukti konkrit jika memang benar melakukan wawancara
dengan pihak yang memahami permasalahan. Wawancara dalam penelitian ini
merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui interaksi secara langsung dengan
masyarakat Kelurahan Besusu Tengah, melalui kegiatan Tanya jawab untuk
mendapatkan berbagai informasi berupa keterangan ataupun pendapat masyarakat itu
sendiri. Adapun dalam melakukan kegiatan wawancara perlu dilakukan beberapa hal
untuk menunjang keberhasilan teknik pengumpulan data ini. Adapun hal yang perlu
dipersiapkan adalah sebagai berikut:
a. Membuat daftar pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan.
b. Menentukan daftar responden yang akan diwawancarai seperti masyarakat
Kelurahan Besusu Tengah, serta beberapa Instansi-Instansi pemerintahan.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
32

c. Pembuatan lembar wawancara disesuaikan dengan target responded yaitu


masyarakat Kelurahan Besusu Tengah serta Instansi-Instansi terkait dengan data
yang diperlukan.
Setelah beberapa hal tersebut telah dipersiapkan maka selanjutnya melaksanakan
kegiatan wawancara tersebut dengan target responden yang telah ditentukan. Dan
selanjutnya setelah informasi melalui wawancara telah dikumpulkan, maka dilakukan
evaluasi mengenai data atau informasi tersebut.

4. Kuisoner
Angket atau kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan
tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri
responden,yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh
responden Suroyo Anwar (2009:168). Kuisoner atau yang lebih dikenal dengan angket
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menyusun beberapa pertanyaan
yang disusun sesuai data dan informasi yang dibutuhkan. Yang selanjutnya akan
diberikan kepada beberapa sampel secara menyebar sesuai dengan teknik pemilihan
sampel yang dipilih. Kuisoner dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data
dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis dapat berupa pertanyaan terbuka
kepada masyarakat di Kelurahan Besusu Tengah tentang isu dan permasalahan yang
akan dibahas di wilayah studi.

3.4 Jenis dan Kebutuhan Data


Data merupakan komponen yang sangat penting dalam proses perencanaan. Data yang
telah diolah menghasilkan informasi. Informasi tersebut dapat dijadikan acuan untuk membuat
perencanaan serta kebijakan yang sesuai dengan wilayah studi. Data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini terbagi atas data primer dan data sekunder. Data yang dibutuhkan dalam peneltian ini
dapat diuraikan dalam bentuk tabel. Penyusunan tabel kebutuhan data disesuaikan dengan
substansi preskripsi. Kebutuhan data juga digunakan sebagai acuan kelompok dalam menentukan
apa saja aspek-aspek amatan beserta unit amatannya yaitu kelurahan. Isi dari kebutuhan data itu
sendiri adalah list dari data – data apa saja yang dibutuhkan dalam proses perencanaan suatu

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
33

wilayah, yang dalam hal ini adalah Kelurahan Besusu Tengah. Jenis Data dan Kebutuhan data dapat
dilihat pada tabel 3.2 berikut

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
34

Tabel 3.2
Jenis Data dan Kebutuhan Data

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan
BPS Kota
Batas Palu,Bappeda
Survei Data Mengetahui batasan
Administrasi Peta Kota Palu, Kantor -
Sekunder Sekunder administrasi wilayah
Wilayah Kelurahan Besusu
Tengah
BPS Kota Palu,
Mengetahui kondisi
Bappeda Kota
Survei Data topografi, atau
Fisiografis Topografi Peta Palu, Kantor -
Sekunder Sekunder permukaan tanah
Kelurahan Besusu
wilayah
Tengah
BPS Kota Palu,
Bappeda Kota
Survei Data Mengetahui jenis tanah
Jenis Tanah Peta Palu, Kantor -
Sekunder Sekunder pada wilayah
Kelurahan Besusu
Tengah

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
35

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan
BPS Kota Palu,
Bappeda Kota
Survei Data Mengetahui kondisi
Iklim Peta Palu, Kantor -
Sekunder Sekunder iklim pada wilayah
Kelurahan Besusu
Tengah
BPS Kota Palu,
Bappeda Kota
Survei Data Mengetahui eksisting
Hidrologi Peta Palu, Kantor Konfirmasi
Sekunder Sekunder hidrologi pada wilayah
Kelurahan Besusu
Tengah
BPS Kota Palu,
Bappeda Kota Mengetahui besar
Kemiringan Survei Data
Peta Palu, Kantor - persentase kemiringan
Lereng Sekunder Sekunder
Kelurahan Besusu lereng pada wilayah
Tengah

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
36

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan
Jumlah
Penduduk; Mengetahui jumlah dan
Kepadatan kepadatan penduduk,
BPS Kota Palu,
Penduduk; dan struktur penduduk
Survei Peta / Data Bappeda Kota
Struktur Konfirmasi serta mata
Sekunder Deskripsi Sekunder Palu, Kecamatan,
Penduduk pencaharian di
Kelurahan/Desa
(Kelamin, Usia, Kelurahan Besusu
Mata Tengah
pencaharian)
Sosial
Mengidentifikasi
Budaya
kondisi Kelurahan
Kondisi Herritage; Survei
Data Bappeda Kota Besusu Tengah yang
Kesenian Lokal; Sekunder, Konfirmasi,
Sekunder Palu Kota Palu, berkaitan dengan
Adat Istiadat Lokal kuesioner Deskripsi Dokumentasi,
dan Din. Sosial, Kesenian Lokal, dan
dan Organisasi dan Koordinat
Primer Kebudayaan Adat Istiadat Lokal
Kemasyarakatan Wawancara
serta Organisasi
Kemasyarakatan
Data Tingkat Survei, Peta / Data Kantor Polsek, Mengidentifikasi
Konfirmasi
Kriminalitas Sekunder Deskripsi Sekunder Kantor Kelurahan Tingkat Kriminalitas

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
37

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan
dan dan Besusu Tengah yang terjadi di
Wawancara Primer Kelurahan Besusu
Tengah
Kegiatan Ekonomi
BPS Kota Palu,
Tersier : Survei Peta / Data Mengetahui jenis-jenis
Ekonomi Kantor Kelurahan -
Perdagangan dan Sekunder Deskripsi Sekunder kegiatan ekonomi
Besusu Tengah
Jasa
PLN, BPS Kota Mengidentifikasi
Peta / Palu, Kantor Ketersediaan, kondisi,
Jaringan listrik
Deskripsi Kelurahan Besusu dan Kebutuhan
Observasi, Data
Tengah Jaringan Listrik
Sarana Wawancara, Primer, Dokumentasi,
Mengidentifikasi
Prasarana Survei Data Telkom, BPS, Konfirmasi
Ketersediaan, kondisi,
Sekunder Sekunder Kominfo, Kantor
Telekomunikasi Peta dan Kebutuhan
Kelurahan Besusu
Jaringan
Tengah
Telekomunikasi

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
38

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan
PDAM, BPS,
Kantor Kelurahan, Mengidentifikasi
Dinas PU Kota Ketersediaan, kondisi,
Air Bersih Peta
Palu, Dinas Cipta dan Kebutuhan
Karya dan Jaringan Air Bersih
Sumber Daya Air
Dinas PU Mengidentifikasi
Provinsi, Dinas Ketersediaan, kondisi,
Air Limbah Peta
PU kota Palu, dan Kebutuhan
Kantor Kelurahan Jaringan Air Limbah
Dinas Bina Marga
dan Penataan
Ruang, Dinas PU Mengidentifikasi
kota Palu, Kantor Ketersediaan, kondisi
Drainase Peta
Kelurahan, BPS, dan Kebutuhan
Dinas Cipta Karya Drainase
dan Sumber Daya
Air

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
39

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan

Dinas Bina Marga


dan Penataan
Transportasi:
Ruang, Dinas PU Mengidentifikasi
kota Palu, Kantor Ketersediaan, kondisi
Peta
1. Jenis Jalan Kelurahan, BPS, dan Kebutuhan

2. Fungsi Jalan Dinas Cipta Karya Transpotasi

3. Kondisi dan dan Sumber Daya

perkerasan jalan Air

Mengidentifikasi
Dinas Kebersihan Ketersediaan, kondisi,
Persampahan Peta
Kota Palu dan Kebutuhan
Persampahan
BPJS, Kantor
Mengidentifikasi
Kelurahan, Dinas
Ketersediaan, kondisi,
Pendidikan Peta Pendidikan dan
dan Kebutuhan
Kebudayaan
Pendidikan
Daerah

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
40

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan
Kantor Kelurahan, Mengidentifikasi
BAPPEDA, Kantor Ketersediaan, kondisi,
Pemerintahan dan
Peta Gubernur, dan Kebutuhan
Pelayanan Umum
KODIM, POLRES, Pemerintahan dan
KONI Pelayanan Umum
BPJS, Kantor
Mengidentifikasi
Kelurahan, Dinas
Ketersediaan, kondisi,
Kesehatan Peta Kesehatan Kota
dan Kebutuhan
Palu, Puskemas
Kesehatan
Singgani
Dinas PU Kota Mengidentifikasi
Palu, Dinas Cipta Ketersediaan, kondisi,
Ruang Terbuka Peta
Karya dan dan Kebutuhan Ruang
Sumber Daya Air Terbuka
Mengidentifikasi
BPS, Kantor Ketersediaan, kondisi,
Peribadatan Peta
Kelurahan dan Kebutuhan
Peribadatan

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
41

Bentuk Jenis Sumber Data


Aspek Nama Data Metode Penggunaan Data
Data Data Instansi Lapangan
Mengidentifikasi
BPS, Kantor
Perdagangan dan Ketersediaan, kondisi,
Peta Kelurahan, Dinas
Jasa dan Kebutuhan
Perdagangan
Perdagangan dan Jasa
Tata Guna Lahan
mengetahui tata guna
sebaran Kantor Kelurahan
Pemanfaatan Survei Data lahan, sebaran
permukiman Peta Besusu Tengah, -
Lahan Sekunder Sekunder permukiman, sebaran
sebaran ruang Citra Satelit
ruang terbuka.
terbuka

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
42

3.5 Teknik Analisis dan Desain Survey

Menurut Noor (2011: 163) analisis data adalah teknik yang dilakukan setelah data yang diperoleh
dari responden atau sumber data lain terkumpul. Selain itu Analisis data dapat dilakukan pengujian
untuk mengetahui apakah pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Hal ini memang
sebenarnya teknik analisis data pada umumnya menuntut uji persyaratan analisis. Cara menganalisis
data penelitian termasuk alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam penelitian Teknik
analisis data bertujuan menyederhanakan agar mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis data
dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif untuk menganalisis data dengan memaparkan,
mengelola, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata-kata dan kalimat
sebagai menjawab atas permasalahan yang diteliti.
Menurut Sugiono (2013: 88) teknik analisis data adalah suatu proses mencari dan menyusun
secara sistematis yang diperoleh dari wawancara dan sumber dari lapangan terkait fokus
permasalahan. teknik analisis data dilakukan melalui empat tahap yaitu reduksi data, menampilkan
data, verifikasi data dan kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam kegiatan studio proses
perencanaan ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pertama data kualitatif dan data
kuantitatif dipilih berdasarkan time series kemudian data disederhanakan dalam bentuk basis data
yang selanjutnya data yang telah disederhanakan dan diolah menjadi sebuah informasi yang runtun
dan terstruktur. Dari data ini kemudian akan diidentifikasi masalah yang ada pada wilayah studi yang
nantinya menentukan prioritas masalah untuk dianalisis lebih lanjut. Data yang telah dianalisis ini
akan diambil kesimpulan dan rekomendasi yang tepat terhadap wilayah studi. Analisis yang akan
dilakukan adalah analisis kondisi eksisting sarana dan prasarana, analisis sosial dan budaya,
analisis kegiatan ekonomi, analisis fisiografis, serta analisis tata guna lahan yang ada di Kelurahan
Besusu Tengah.

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
43

Tabel 3.3
Desain Survey
Data yang Tahun Metode
No Tujuan Bentuk Data Sumber Data Output
dibutuhkan Data Survei
1. Mengidentifikasi  Kondisi geografis  Dokumen  BPS 2017-2018  Sekunder : Mengetahui
karakteristik fisik (batas administratif Kecamatan  Bappeda Kota data instansi karakteristik/
dasar (Fisiografi) dan luas wilayah Dalam Angka Palu / lembaga kondisi fisik
 Kondisi Topografi (Palu Timur)  Kantor terkait dasar di
(kemiringan lereng)  Dokumen Profil Kelurahan  Primer : wilayah studi
 Kondisi klimatologi Kelurahan Besusu observasi
 Kondisi geologi Besusu Tengah Tengah lapangan
 Kondisi Hidrologi  Peta Kemiringan  Kondisi dan
Lereng lapangan dokumentasi
 Peta Administratif
 Peta Curah Hujan

2. Mengidentifikasi  Jumlah sarana dan  Dokumentasi  BPS 2017-2018  Primer : Mengetahui


karakteristik prasarana Lapangan  Kantor observasi karakteristik/
sarana  Persebaran dan  Dokumen Kelurahan lapangan,wa kondisi sarana
(pendidikan, jangkauan sarana Kecamatan Besusu wancara dan prasarana
kesehatan, dan prasarana Dalam Angka Tengah,)  Sekunder : di wilayah studi

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
44

Data yang Tahun Metode


No Tujuan Bentuk Data Sumber Data Output
dibutuhkan Data Survei
pedagangan/jas  Tingkat pelayanan (Palu Timur)  Kondisi data instansi
a, pemerintah, sarana dan  Dokumen Profil lapangan / lembaga
peribadatan, prasarana Kelurahan terkait
ruang terbuka) Besusu Tengah, 
dan prasarana  Peta Sebaran
(air bersih, Sarana dan
listrik, jalan, Prasarana
telepon,
drainase,
persampahan) di
wilayah studi

3 Mengidentifikasi  Data jumlah KK  Dokumentasi  Kondisi 2012- 2018  Primer : Mengetahui


kondisi sosial  Data komposisi Lapangan Lapangan observasi karakteristik/
budaya di penduduk  Dokumen  BPS lapangan,wa kondisi sosial
wilayah studi berdasarkan usia, Kecamatan  Kantor wancara budaya di
jenis kelamin, Dalam Angka Kelurahan  Sekunder : wilayah studi
pendidikan, mata (Palu Timur) Besusu data instansi
pencaharian,  Dokumen Profil Tengah / lembaga

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
45

Data yang Tahun Metode


No Tujuan Bentuk Data Sumber Data Output
dibutuhkan Data Survei
Pendapatan rata – Besusu Tengah terkait
rata masyarakat
 Data persebaran
penduduk
 Data kelahiran,
kematian, dan
migrasi penduduk
Kebiasaan
masyarakat di
wilayah studi
 Data Tingkat
kriminalitas
 Kondisi Herritage;
Kesenian Lokal;
Adat Istiadat Lokal
dan Organisasi
Kemasyarakatan

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
46

Data yang Tahun Metode


No Tujuan Bentuk Data Sumber Data Output
dibutuhkan Data Survei
4. Mengidentifikasi Kegiatan Ekonomi  Dokumentasi  Kondisi 2018  Primer : Mengetahui
kondisi Tersier : Lapangan Lapangan observasi karakteristik/
perekonomian di Perdagangan dan  Dokumen  BPS lapangan kondisi
wilayah studi Jasa Kecamatan  Kantor ,wawanc perekonomian
Dalam Angka Kelurahan ara di wilayah studi
(Palu Timur) Besusu  Sekunder
 Dokumen Profil Tengah : data
Besusu Tengah instansi /
lembaga
terkait

5. Mengidentifikasi  Kondisi tata guna  Dokumentasi  Kondisi 2016-2018  Primer : Mengetahui


penggunaan lahan (eksisting Lapangan Lapangan observasi karakteristik/
lahan di wilayah penggunaan lahan,  Dokumen RTRW Kantor lapangan kondisi fisik
studi kepemilikan lahan) Kota Palu Kelurahan , penggunaan
 Kondisi  Dokumentasi Besusu wawanca lahan di
permukiman (pola Guna Lahan Tengah ra wilayah studi
permukiman,  Peta Penggunaan  Dinas Tata  Sekunder
kondisi fisik rumah, Lahan Ruang : data

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
47

Data yang Tahun Metode


No Tujuan Bentuk Data Sumber Data Output
dibutuhkan Data Survei
status kepemilikan,  Dokumen Profil instansi /
kepadatan Besusu Tengah lembaga
bangunan) terkait

Sumber : Hasil Analisis Kelompok, 2018

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
48

BAB IV
RENCANA MOBILISASI DAN MANAJEMEN LAPANGAN
4.1 Tabel Kegiatan Rencana

Bulan Februari Maret April Mei Juni


Kegiatan Tabel Pencapaian
Minggu II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
Pra Survei
Pendalaman Materi Mengetahui tentang studio proses dan
tata cara dalam prakteknya dilapangan
Pembagian Kelompok & Mahasiswa terbagi dalam beberapa
Wilayah Survei kelompok survei
Pembuatan Peta Dasar
Form observasi,wawancara,kuesioner
Kelurahan Besusu
tersusun
Tengah
Pembuatan Bab 1
Desain survei
Pendahuluan & RAB
Tabel Kebutuhan data Draft proposal teknik
Bab 2 : Gambaran
Draft proposal teknik
Umum Wilayah
Bab 3 : Metodologi Draft proposal teknik
Bab 4 : Rencana Kerja Draft proposal teknik
Survei
Observasi Lapangan Mendapatkan data – data primer
Wawancara Mendapatkan data – data primer
Kuisioner Mendapatkan data – data primer
Pasca Survei
Laporan Hasil Survei Telah diselesaikan laporan hasil survei
Laporan Akhir dan Telah siap melaporakan atau
Presentasi Hasil menyajikan hasil survei kepada dosen
Laporan maupun mahasiswa

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
49

4.2 Organisasi Tim

Penyusunan organisasi tim dimaksudkan untuk pengalokasian sumberdaya anggota


kelompok agar memiliki komitmen dan tanggung jawab atas pembagian tugas yang telah
disepakati. Sehingga dengan adanya oganiasi tim dalam kelompok ini diharapkan semuatugas
dapat terorganisir dengan baik dan benar. Pembagian tugas pada kelompok Kelurahan Besusu
Tengah Studio Proses Perencanaan dilakukan dengan merata dan adil, di mana semua anggota
memiliki porsi dan kesempatan yang sama dalam pengerjaan tugas.. Berikut adalah pembagian
kerja penyusunan proposal teknis studio proses perencanaan studi wilayah Kelurahan Besusu
Tengah :

Tabel 4.2
Organisai Tim Penyusunan Proposal Teknis
Kelurahan Besusu Tengah
Bab I Pendahuluan Semua anggota kelompok
Bab II Karateristik Wilayah Perencanaan  Masiginur
 Annissa Saharti
 Ragil Cahya
Bab III Metode Pelaksanaan Kegiatan  Muthia Tetania Supa
 Reina Anggita
 Shafa Lisyahada
Bab IV Rencana Mobilisasi dan Manajemen  Harkat Adhitya
Lapangan  Rekyan Reksa
 Rizki Ramadhan

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH
50

3 Rencana Anggaran Biaya MK Studio Proses Perencanaan Kelurahan Besusu Tengah


Rencana anggaran dana merupakan rincian penggunaan uang yang digunakan selama
kegiatan studio proses perencanaan berlangsung hingga akhir semester 4. Rencana anggaran
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut

Tabel 4.3
Rencana Anggaran Biaya MK Studio Proses Perencanaan
Kelurahan Besusu Tengah
No Nama Barang Unit Harga Satuan (Rp) Jumlah
1 Kertas A4 4 Rim Rp 50.000,00 Rp 200.000,00
50
2 Print Peta A3 Lembar Rp 5.000,00 Rp 250.000,00
3 Banner 1 Buah Rp 100.000,00 Rp 100.000,00
4 Standing Banner 1 Buah Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
5 CD 1 Buah Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
6 Album Peta A3 4 Buah Rp 30.000,00 Rp 20.000,00
7 Tinta Print 4 Botol Rp 90.000,00 Rp 360.000,00
Biaya Jilid Laporan 6 Buah Rp 300.000,00
a. Laporan Survey 1 Buah
8 b. Laporan
Proposal 1 Buah
c. Laporan Akhir 4 Buah
9 Biaya Tak Terduga Rp 500.000,00 Rp 500.000,00
Total Rp 1.890.000,00

PROPOSAL TEKNIS
STUDIO PROSES PERENCANAAN
KELURAHAN BESUSU TENGAH

Anda mungkin juga menyukai