Anda di halaman 1dari 45

Pemadatan Tanah (Compaction)

dan CBR (California Bearing Ratio)

DR. Ir. Imam Aschuri, MSc

1
Definisi pemadatan (compaction)
Proses menaikkan berat jenis tanah dengan energi
mekanis agar partikel solid pada tanah memadat dan
menjadi kompak serta mengurangi partikel udara yang
mengisi rongga pada massa tanah

Tujuan pemadatan (compaction)


 Mengurangi kompresibilitas
 Menaikkan daya dukung tanah
 Mengurangi potensi likuifaksi
 Menaikkan daya tahan thd erosi
 Mengontrol shrinkage dan swelling
Proses pemadatan di laboratorium
ada 2 metoda:
Pemadatan ringan (Standard Proctor)
Pemadatan Berat (Modified Proctor)

Tujuan pemadatan di laboratorium


Kadar air optimum
Berat jenis kering maksimum
PEMADATAN TANAH di Laboratorium

4
SPESIFIKASI UJI PEMADATAN

ASTM D-698 AASHTO T-99 ASTM D-1557 AASHTO T-180

Penjelasan Metoda A Metoda B Metoda C Metoda D Metoda A Metoda B Metoda C Metoda D

Volume cm3 943.9 2124.3 943.9 2124.3 943.9 2124.3 943.9 2124.3

Tinggi mm 116.33 116.33 116.33 116.33 116.33 116.33 116.33 116.33

Diameter mm 101.6 152.4 101.6 152.4 101.6 152.4 101.6 152.4

Berat palu kg 2.5 2.5 2.5 2.5 4.54 4.54 4.54 4.54

Tinggi jatuh mm 304.8 304.8 304.8 304.8 457.2 457.2 457.2 457.2

Jumlah lapisan 3 3 3 3 5 5 5 5

Pukulan/lapis 25 56 25 56 25 56 25 56

Lolos ayakan No. 4 No. 4 in. in. No. 4 No. 4 in. in.

standard modified 5
KURVA PEMADATAN
Berat volume kering,
d (kN/m3)
19.5 Kurva ZAV
(zero-air-void)
19.0

18.5
d max
18.0
Hasil Uji Pemadatan
Proctor Standar untuk
17.5 Lempung Berlanau

17.0

woptimum
10 15 20 Kadar air, w (%) 7
Faktor Yang Mempengaruhi Pemadatan

 kadar air
 jenis tanah
 cara pemadatan

8
Bentuk umum kurva pemadatan empat jenis tanah (ASTM D-
D-698)

9
Pengaruh energi pada pemadatan lempung berpasir :

10
PENENTUAN NILAI CBR

CBR: perbandingan antara beban yang dibutuhkan untuk penetrasi contoh tanah
sebesar 0.1 in. atau 0.2 in. dengan beban yang ditahan oleh batu pecah
standar pada penetrasi 0.1 in. atau 0.2 in. (dinyatakan dalam %)

11
PENENTUAN NILAI CBR

Benda Uji: tanah dalam mold hasil kompaksi


Perlengkapan: Mesin penekan, Proving Ring, piston dengan luas
penampang 3 in2
Kecepatan piston: 0.05 in/menit
Beban standar: Penetrasi Beban standar Beban standar
[inch] [lbs] [lbs/in2]

0.1 3000 1000


0.2 4500 1500
0.3 5700 1900
0.4 6900 2300
0.5 7800 2600

12
PENENTUAN NILAI CBR

x
CBR0.1" = x100%
3000

y
CBR0.2" = x100%
4500

Nilai CBR adalah harga tertinggi dari


CBR0.1 dan CBR0.2

13
CBR 5500

5000

4500

beb
an 4000
(po
CBR0,1 =
x x 100% = a %
n)
3500

Tidak perlu koreksi


3000
3000
y
2500
Y
CBR0,2 = x 100% = b %
2000
4500
Y1 Penetrasi 0,2
setelah koreksi
1500
X
Penetrasi 0,1
setelah koreksi
1000
X1

500

0
0,1
Titik nol 0,2
setelah koreksi
a a penetrasi (inci)

SS/2009 14
Jenis CBR

 CBR lapangan
 CBR lapangan rendaman
 CBR rencana
Hati2 dalam memilih jenis CBR yang akan
digunakan !!!!
Kesalahan dalam memilih berdampak pada
hasil perencanaan !!!!
SS/2009 15
SS/2009 16
engkol

sweavel head

Dongkrak Mekanis
cincin penguji

torak penetrasi

SS/2009 17
Tanah Dasar Tanah Dasar Tanah Dasar
Tanah Galian Tanah Timbunan Tanah Asli

Jenis CBR manakah yang paling sesuai?????

SS/2009 18
CBR segmen

Apakah jenis tanah sama sepanjang


jalan??
Apakah jenis tanah sama dalam arah
vertikal??

SS/2009 19
CBR titik pengamatan
3
CBRttk pengamatan = { h 1 CBR 1 + .........h n CBR n
3 3
}
100
dengan:
h1 + h2 +...........+ hn = 100 cm
hn = tebal tiap lapisan tanah ke n
100 = tebal total lapisan tanah yang diamati dalam cm
CBRn = nilai CBR pada lapisan ke n
Lapis pertama
h1, CBR1

Lapis kedua
h2, CBR2

Lapis ke n
hn, CBRn
20

SS/2009
CBR segmen jalan

Segmen bagian dari ruas jalan yang memiliki


karakteristik yang hampir sama

mutu daya dukung,


sifat tanah, dan
keadaan lingkungan yang relatif sama.

SS/2009 21
Metode Japan Road Ass[2]:
CBRsegmen = CBRrata-rata - (CBRmaks - CBRmin)/R
dengan:
CBRsegmen = nilai CBR untuk satu segmen
CBRrata-rata = nilai CBR rata-rata dari satu segmen
Jumlah titik Nilai R
CBRmaks = nilai CBR maksimum untuk pengamatan
satu segmen
2 1,41
CBRmin = nilai CBR minimum untuk satu 3segmen 1,91
4 2,24
5 2,48
6 2,67
7 2,83
8 2,96
SS/2009 22
9 3,08
10 3,18
CBRsegmen = CBRrata-rata K.S
dengan:
CBRsegmen = nilai CBR untuk satu segmen
CBRrata-rata = nilai CBR rata-rata dari satu segmen
S = nilai simpangan baku dari seluruh
nilai yang ada dalam satu segmen
K = konstanta yang ditentukan berdasar-
kan nilai tingkat kepercayaan yang dipergunakan
K = 2,50; jika tingkat kepercayaan = 98%
K = 1,96; jika tingkat kepercayaan = 95%
K = 1,64; jika tingkat kepercayaan = 90%
K = 1,00; jika tingkat kepercayaan = 68%
SS/2009 23
Metode grafis

1. Tentukan nilai CBR terendah.


2. Susunlah nilai CBR dari yang terkecil ke yang
terbesar, dan tentukan berapa banyak nilai CBR
yang sama atau lebih besar dari setiap nilai CBR.
Pekerjaan ini disusun secara tabelaris.
3. Angka terbanyak diberi nilai 100%, angka yang
lain merupakan persentase dari 100%.
4. Gambar grafik hubungan antara nilai CBR dan
persentase butir 3.
5. Nilai CBR segmen adalah nilai pada angka 90%
sama atau lebih besar dari nilai CBR yang tertera.
SS/2009 24
Metode grafis

100%
100
%
yang 90
CBR Segmen = 6,8 %
sama
atau 75
lebih

50

25

0
6 7 8 10 12 CBR

SS/2009 25
CBR DESAIN
d d

d max
56x
95% d max
25x

10x CBR DESAIN

wopt w CBR
PEMADATAN DI LAPANGAN

PEMADATAN
DILABORATORIUM
- w % op. dan k maks.

TRIAL
COMPACTION

PELAKSANAAN
DILAPANGAN.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pemadatan di lapangan:
Keadaan tanah dan jenis tanah
dilapangan
Jenis alat penggilas yang digunakan
Tebal lapisan yang dipadatkan
TAHAPAN PEMADATAN DI LAPANGAN
PEMADATAN LAPANGAN

Penggilas (Rollers) yang sering digunakan untuk


pemadatan tanah:

 Pneumatic rubber tired compactors


 Smooth-wheeled rollers
 Sheepsfoot rollers
 Vibratory rollers
 Tamping foot rollers

30
Pneumatic rubber-tired roller

Gambar:
pemadatan lempung dengan
pneumatic rubber-tired roller.

Pemadatan lempung biasanya


lebih susah dibanding
pemadatan pasir dan kerikil,
karena lempung memerlukan
kondisi kadar air optimum
selama pemadatan.
Ban-ban karet memberikan
tekanan statis pada lempung dan
menyebabkan kepadatan yang
bagus

31
Smooth-wheeled rollers

Gambar:
Pemadatan pasir dengan
vibratory steel-wheeled roller.

Penggunakan penggilas vibrator


pada pemadatan pasir dan kerikil
akan lebih efektif dibanding
tekanan statis (static pressure)

Kadar air tanah saat pemadatan


tidak berpengaruh terhadap hasil
pemadatan

Tenaga total yang dihasilkan


pada vibratory roller sama
dengan berat roller ditambah
beban dinamik akibat vibrasi 32
Vibratory Sheepsfoot roller

Pemadatan Lempung:

Pads (kaki kambing) pada drum


menekan tanah bila kondisinya
lepas (lunak) dan memadatkannya
dari bawah ke atas.
Setelah beberapa lintasan dan jika
tanah sudah agak terpadatkan,
seluruh berat roller akan
membebani tanah dan
memadatkannya melalui pads yang
tertumpu langsung di atas
permukaan tanah sehingga
menghasilkan tekanan pemadatan
yang cukup besar terhadap tanah

33
Tamping-foot roller

A tamping-foot roller:
cocok untuk pemadatan lempung.
Seperti sheepsfoot roller, kaki-kaki
yang menonjol di atas drum
terpenetrasi pada permukaan
tanah yang lepas/lunak dan
memadatkannya dari bawah ke
atas

34
Highway off-ramp construction

Roller ini dilengkapi dengan cangkul


perata untuk membentuk permukaan
subgrade dan kaki-kaki kambing untuk
memadatkan tanah (kelempungan).
Sebelumnya tanah diurugkan di atas
tanah dasar dengan menggunakan truk.
Kemudian roller menghamparkannya
dengan ketebalan 15 - 20 cm, pada saat
yang sama kaki kambing
memadatkannya hamparan tanah tadi

35
Off-ramp construction - Conditioning

Untuk mengkondisikan tanah


lempung pada kadar air optimumnya,
dilakukan penyemprotan air dengan
mobil tangki.
Selain itu penyemprotan air juga
membantu mengurangi debu saat
pengerjaan tanah

36
KONTROL KEPADATAN LAPANGAN
d d

Kurva Pemadatan vs. CBR


d max
56x
95% d max
25x

10x

wopt w CBR

Metoda:
Metoda kerucut pasir (sand cone methode)
Metoda balon karet (rubber balloon methode)
Metode dengan air atau oli
Menggunakan alat kepadatan37 nuklir
Aplikasi Sand Cone:

39
Prosedur Pengujian Sand Cone:

a. Kalibrasi pasir untuk menentukan d pasir dan berat kerucut (Wc)


b. Timbang botol berikut pasir di dalamnya dan kerucut (W1)
c. Buat lubang dengan diameter dan dalam kira-kira 10cm
d. Kumpulkan tanah dari lubang dan timbang (W2)
e. Tentukan kadar air tanah dari lubang (w)
f. Berat kering tanah dari lubang W2
W3 =
w(%)
1+
100
g. Telungkupkan kerucut di atas lubang dan buka keran sehingga pasir
memenuhi lubang dan kerucut, lalu tutup keran
h. Timbang botol, kerucut dan sisa pasir yang tertinggal (W4)
i. Berat pasir yang mengisi lubang dan kerucut: W5 = W1 W4
j. Volume lubang: W5 Wc
V=
dpasir

berat kering tanah yang digali W3


k. Berat Volume tanah yang diuji (dari lubang) d = =
Volume lubang V

l. Bandingkan berat volume kering hasil uji kerucut pasir dengan kurva pemadatan dan
CBR dari laboratorium (umumnya kepadatan dianggap cukup apabila d lapangan
sudah mencapai 95% dari d max).

40
SIFAT TANAH HASIL PEMADATAN
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP STRUKTUR TANAH

FLOCCULATED

DISPERSE

41
SIFAT TANAH HASIL PEMADATAN
PENGARUH ENERGI PEMADATAN

42
SIFAT TANAH HASIL PEMADATAN
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERMEABILITAS

43
SIFAT TANAH HASIL PEMADATAN
PENGARUH ENERGI TERHADAP CBR

44
SIFAT TANAH HASIL PEMADATAN
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP CBR

45

Anda mungkin juga menyukai